Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan adalah hak setiap orang, permasalahan kesehatan tidak hanya menjadi
tanggung jawab insan kesehatan saja melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh
bangsa Indonesia baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Bangsa Indonesia sekarang
sudah beranjak maju baik dalam hal kualitas sumber daya manusia maupun hal lainnya,
namun sampai saat ini, masyarakat bangsa Indonesia belum sepenuhnya maju dalam hal
urusan kesehatan ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit
tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes mellitus, dan lain-lain.
Sehingga pemerintah membentuk program GERMAS, Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

1.2.Batasan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan germas ?
2. Apasaja langkah-langkah yang terdapat dalah germas ?

1
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

2.1 Menentukan Topik Penyuluha


GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran
sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu,
keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan
pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok dengan pembimbing, maka ditetapkan topik dari
penyuluhan ini adalah Germas.

2.2 Tujuan Penyuluhan


1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah di berikan promosi kesehatan tentang GERMAS diharapkan sasaran mampu
memahami tentang GERMAS tersebut.

2
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan promosi kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran mampu
menjelaskan tentang:
a. Menjelaskan tentang pengertian GERMAS
b. Menjelaskan tentang langkah-langkah GERMAS

2.3 Sasaran
2.3.1 Who
Masyarakat Lanjut Usia
2.3.2 When
Kamis, 23 November 2017
2.3.3 Where
Di Dusunn Mapak Dasan, Jempong Baru, Sekarbela, Kota. Mataram, Nusa
Tenggara Barat.
2.3.4 Time
30 Menit

2.4 Metode Penyuluhan


Ceramah dan Diskusi

2.5 Media Penyuluhan


Leaflet dan FlipChart

3
BAB III
PEMBAHASAN MATERI

A. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian
terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran
sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu,
keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya.

B. 7 langkah yang bisa dilakukan masyarakat dalam rangka membiasakan pola hidup
sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai dan lain
sebagainya bisa dikategorikan aktivitas fisik. Mulailah dengan melakukan aktivitas
tersebut setiap hari. Lebih baik jika ditambah olahraga secara rutin. Lari pagi atau jalan
kaki pun bisa dijadikan aktivitas rutin.
Aktivitas fisik pada lansia:

4
Aktifitas fisik yang berintensitas sedang antara lain jalan kaki jarak dekat, bersepeda
santai, bersih-bersih rumah, naik tangga, atau berkebun (mencangkul, menanam,
mencabut rumput liar, dan lain-lain).
2. Mengonsumsi Sayur dan Buah
Memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Mengurangi makanan siap
saji dan minuman bersoda. Gizi diet pada lansia:
a. Hipertensi : diet rendah garam
b. DM : mengurangi gula dan karbohidrat
c. Rematik : menghindari makanan yang banyak mengandung purin dan protein
seperti kacang-kacangan.
3. Tidak Merokok
Mulailah secara perlahan untuk berhenti merokok. Jika tidak bisa sendiri, minta
bantuan kepada ahli hipnosis untuk menghentikannya. Pada dasarnya jika ada kekuatan
dari diri sendiri untuk berhenti merokok, maka hal ini tak mustahil untuk dilakukan.
Karena merokok dapat meningkatkan risiko kematian pada usia lanjut. Bagi perokok
pasif harus menghindari orang yang merokok, apabila ada keluarganya merokok
sarankan untuk merokok di luar rumah supaya tidak terhirup oleh anggota keluarga.
4. Tidak Mengonsumsi Alkohol
Sama halnya seperti rokok, maka minum minuman beralkohol pun harus dihentikan.
Karena dampak mengkonsumsi alkohol pada lanjut usia dapat menyebabkan
kepikunan dan ketidakstabilan.
5. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin
Memeriksa kesehatan sangat penting dilakukan oleh setiap individu. Mendatangi
rumah sakit bukanlah hanya saat kita sakit, justru saat kita (merasa) sehat. Sehingga
bibit-bibit penyakit yang mungkin akan timbul di kemudian hari akan lebih mudah
terdeteksi secara dini. Hipertensi dan DM merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh
jadi harus tetap dikontrol agar tidak menyebabkan komplikasi.
6. Membersihkan Lingkungan
Lingkungan di dalam rumah, rumah itu sendiri harus memiliki pencahayaan yang
cukup tidak gelap pada siang hari, memiliki ventilasi yang cukup, disetiap ruangan
harus memiliki sekat satu sama lain. Bersama-sama dengan tetangga melakukan kerja
5
bakti membersihkan lingkungan minimal sebulan sekali. Selain untuk hidup sehat juga
akan mempererat tali silaturahim antar sesama anggota masyarakat.
Dampak dari lingkungan yang kotor yaitu mudah terserang penyakit, Orang mudah
terserang penyakit karena lemahnya system imun tubuh dan didukung dengan
lingkungan yang kurang bersih. Penyakit-penyakit yang bisa timbul karena kurangnya
kebersihan lingkungan:
a. TBC
b. Penyakit kulit
c. Diare
d. Demam berdarah
Nyamuk demam berdarah bersarang di tempat yang ada banyak tumpukan sampah.
Lakukan langkah 3M untuk mencegah terjadinya demam berdarah:
1) Menutup tempat penampungan air.
2) Menguras bak mandi atau tempat penampungan air.
3) Mengubur atau mendaur ulang barang bekas.
Gerakan 3M plus
Gerakan 3M plus sama dengan gerakan 3M hanya saja ada tambahannya:
1) Menghindari menggantungkan pakaian didalam rumah
2) Menutup lemari pakaian agar nyamuk tidak bersembunyi di dalamnya.
3) Melakukan pengasapan
4) Menggunakan obat usir nyamuk
5) Menggunakan kelambu pada tempat tidur
7. Menggunakan Jamban
Mungkin terdengar aneh, tapi faktanya masih banyak daerah di Indonesia yang tidak
menggunakan jamban sebagai tempat pembuangan. Penduduk tersebut masih banyak
yang menggunakan sungai sebagai aktivitas mencuci pakaian, mencuci piring, mandi,
pun buang air besar. Tentunya hal ini menimbulkan risiko penyakit yang diakibatkan
oleh kuman. Manfaat menggunakan jamban:
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya

6
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penularan
penyakit diare, kolera, thypus, cacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit
kulit, dan keracunan
Cirri-ciri jamban sehat:
1. Tidak mencemari sumber air minum, untuk itu letak lubang penampungan kotoran
paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur (SPT SGL maupun jenis sumur
lainnya). Perkecualian jarak ini menjadi lebih jauh pada kondisi tanah liat atau
berkapur yang terkait dengan porositas tanah. Juga akan berbeda pada kondisi
topografi yang menjadikan posisi jamban diatas muka dan arah aliran air tanah.
2. Tidak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke penampungan
tinja. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan menutup lubang jamban atau
dengan sistem leher angsa.
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban dengan luas minimal 1x1
meter, dengan sudut kemiringan yang cukup kearah lubang jamban.
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang
kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-bahan
yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik, dan
10. Tersedia air dan alat pembersih

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan
Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Germas bertujuan untuk menurunkan beban penyakit, menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Germas meliputi kegiatan : melakukan aktivitas fisik, Mengkonsumsi sayur dan
buah, Tidak merokok, Tidak mengkonsumsi alcohol, Memeriksakan kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban.

4.2.Saran
Semoga apa yang kami telah berikan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya
Masyarakat Dusun Mapak Dasan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Shofia Rosma. (2015). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
Muhith, Abdul. (2008). Pendidikan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
Dinkes Aceh. 2016. Buku Panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Di kutip
dari : www.dinkes.acehprov.go.id (20 November 2017)
Depkes. 2016. Germas Wujudkan Indonesia Sehat. Di kutip dari : www.depkes.go.id (20
November 2017).

Anda mungkin juga menyukai