PENDAHULUAN
dan sifat kimia atau materi berdasarkan perubahan yang menyertai terjadinya
reaksi kimia atau suatu materi yang diciptakan atau memusnahkan serta dapat
Setiap hari, kita selalu membutuhkan air untuk makan, minum, mencuci
Selain itu, kuantitas unsur-unsur seperti perak (Ag) yang terkandung didalam
sekitar seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun kadar halogen dalam
air dapat dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan suatu metode titrasi
sebagai suatu fase padat yang keluar dari larutan. Endapan mungkin dapat
berupa kristal maupun koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan
terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
pelarutnya.
perak (Ag) dalam air kolam ikan, yang membutuhkan suatu metode dalam
direaksikan dengan sampel air yang mengandung perak (Ag) maka dapat
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui adanya argentum (Ag)
Manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat terampil dalam
kolam ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
didasarkan atas reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan
titran larutan titer perak nitrat. Pada argentometri, ion perak memegang
penetapan kadar ion haliuda, anion yang dapat membentuk endapan garam
titrasi jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat
keadaan lewat jenuh. Tidak seperti gravimetri, titrasi pengendapan tidak dapat
juga adalah hasil kali kelarutan harus cukup kecil sehingga pengendapan
Dalam larutan yang lebih basa perak oksida akan mengendap. Dalam
larutan asam konsentrasi ion kromat akan sangat dikurangi, karena HCrO4
hanya terionisasi sedikit sekali. Lagi pula hidrogen kromat berada dalam
dengan perak, dan juga ion sianida dalam larutan yang sedikit agak basa.
Efek adsorpsi menyebabkan titrasi ion iodida dan tiosianat tidak layak.
sejak awal, pada titik kesetaraan melarut kembali dengan lambat. Tetapi,
1990).
2. Metode Volhard
warna harus sangat kecil. Jadi kesalahan pada titik akhir harus sangat
kecil, dengan cara mengocok larutan dengan kuat pada titik akhir tercapai,
tetapi cara ini menghasilkan suatu kesalahan karena AgCNS kurang larut
1990).
3. Metode Fajans
warna dari kuning menjadi merah jingga. Jika didiamkan, tampak endapan
indikator pada endapan AgCl. Warna zat yang terbentuk dapat berubah
Perak atau Argentum (Ag) adalah metal berwarna putih. Ag didapat pada
industri antara lain industri alloy, keramik, gelas, fotografi, cermin, dan cat
kulit, dan menghitamkan kulit (argyria). Bila terikat nitrat, Ag akan menjadi
RM : NaCL
BM : 58,44
etanol (95%) P.
RM : K2CrO4
BM : 194,2
1. Temperatur
pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat. Perbedaan kelarutan suatu
campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda
dalam melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang berbeda
yang mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja. Sebagai contoh
kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan dalam larutan
disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu OH-
4. Pengaruh pH
I- membentuk HI.
5. Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan
kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan
Ag(NH3)2Cl.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Rak tabung
4. Label
3.2.3 Bahan
1. K2CrO4
2. NaCl jenuh
3.3 Analitik
bata.
BAB IV
4.1 Hasil
sebagai berikut:
ikan
Tidak terbentuk
K2CrO4 -
Endapan merah bata
4.2 Pembahasan
didapatkan hasilnya bahwa ketika sampel air kolam ikan pada tabung I di
tambahkan larutan NaCl jenuh tidak terbentuk endapan putih dan pada
mengandung kation Ag+. Dari hasil yang didapatkan sampel air kolam ikan
tidak tercemar oleh kandungan Ag+ atau yang kita kenal dengan perak.
Untuk sampel kontrol AgNO3, ketika direaksikan dengan NaCl jenuh pada
K2CrO4 pada tabung II terbentuk endapan merah bata (Ag2CrO4). Hal ini
Dalam standar SNI kadar perak dalam air yang dapat lolos melalui
saringan membran berpori 0,45 µm. Dari standar SNI yang ada maka jelas
sampel air tidak boleh mengandung perak bila air tersebut untuk dikonsumsi
yang sangat kecil sehingga perak yang boleh terkandung dalam air hanya
boleh sedikit sekali atau bisa disimpulkan bahwa memang seharusnya tidak
boleh adanya kandungan Ag+ atau perak dalam air jika untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
kesehatan RI.
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Indonesia. Jakarta.
Said Nusa. I. 2010. METODA PENGHILANGAN LOGAM BERAT (As, Cd, Cr,
Ag, Cu, Pb, Ni dan Zn) DI DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI. JAI Vol 6.
No. 2 : 136-148.
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan