Makalah PKN Kelas 9
Makalah PKN Kelas 9
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena
atas rahmat dan izin- Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaraan sehingga
dapat menyelesaikan makalah dari mata pelajaran kewarganegaraan yang
berjudul “Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Melalui Penanman Sikap Toleransi, Kebhinekaan Dan Anti Radikalisme”
Terima kasih juga kami ucapkan kepada orang tua, teman-teman kelas IX-
A, Dan juga Drs. Sakhroji, Mpd dan Fitri Dian Permata,Mpd Sebagai guru mata
pelajaran kewarganegaraan dan wali kelas yang telah memberi arahan dan
bantuan dalam mengerjakan makalah ini
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................1
Daftar Isi...............................................................................................2
Bab I:Pendahuluan
1. Latar Belakang...................................................................................3
2. Perumusan Masalah...........................................................................4
3. Tujuan................................................................................................4
Pengertian NKRI..................................................................................5
Pengertian Toleransi.............................................................................6
Pengertian Kebhinekaan.......................................................................9
Pengerian Radikalisme.........................................................................
Bab III:Penutup
Kesimpulan..........................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakng
Akhir-akhir ini sering kita lihat bahwa mulai ada perpecahan golongan
di beberapa daerah. Bentrokan antar golongan,bahkan aksi saling melapor pun
turut terjadi. Hal tersebut dipicu oleh perbedaanya pendapat antar golongan
maupun yang lainnya. Hal itu menyatakan bahwa semboyan Bhineka Tunggal
Ika yang berbunyi:”Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” sudah tidak di
pergunakaan bahkan di lupakan.
Seharusnya kita saling bersatu agar tidak terpecah seperti ini. Dan
penanaman sikap positif sudah tidak terlalu di kembangkan . Bahkan perbedaan
saat ini semakin mencolok terlihat, sedangkan yang dikembangkan adalah sikap
kebarat-baratan.
3
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
4
BAB II
Pembahasan
1.Pengertian NKRI
5
2. Pengertian Toleransi
6
2.Dewan Ensliklopedi Indonesia
3. Ensiklopedi American
7
2. Mengakui Hak Setiap Orang
Suatu sikap mental yang memengakui hak setiap orang di dalam
menentukan sikap perilaku dan nasibnya masing-masing . Tentu saja
sikap atau perilaku yang di jalankan itu tidak melanggar hak orang
lain, karena kalau demikian kehidupan di dalam masyarakat akan
kacau.
4. Saling Mengerti
Tidak akan terjadi ,saling menghormati antar sesama manusia
bila mereka tidak saling mengerti .Saling anti dn saling membenci ,
saling berebut pegaruh adalah salah satu akibat dari tidak adanya
saling mengerti dan saling menghargi antara satu dengan yang lain
Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderiaan orang lain, serta tudak
mudah marah atau menyimpan dendam
8
3.Pengertian Kebhinekaan
9
4.Radikalisme
Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata radix
yang artinya (pohon). Makna kata tersebut dapat diperluas kembali, berarti
pegangan yang kuat, keyakinan pencipta perdamaian dan ketentraman . Kata
radikalisme dalam KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti paham atau
aliran radikal dalam politik yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
sosial dengan cara kekerasan atau drastis dan sikap ekstrem dalam aliran politik.
Namun dalam artian lain radikalisme adalah konsep sikap jiwa dalam
mengungsung perubahan .Sementara itu menururut pengertian lain radikalisme
adalah inti dari perubahan itu cenderung menggunnakan kekerasan .
1.Faktor Pemikiran
Pada masa sekarang muncul dua pemikiran yang menjadi trend, yang
pertama yaitu mereka menentang terhadap keadaan alam yang tidak dapat
ditolerir lagi seakan alam ini tidak mendapat keberkahan lagi dari Alah SWT
lagi, penuh dengan penyimpangan.
2.Faktor Ekonomi
10
3. Faktor Sosial
Faktor sosial ini masih ada hubunganya dengan faktor ekonomi. Ekonomi
masyarakat yang amat rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya
mereka mencari perlindungan kepada ulama yang radikal, karena mereka
berasumsi akan mendapat perubahanperekonomian yang lebih baik. Dimulai
dari situ masyarakat sudah bercerai-berai, banyak golongan-golongan islam
yang radikal. Sehingga citra islam yang seharusnya sebagai agama penyejukdan
lembut itu hilang
4.Faktor psikologis
11
BAB III
Penutup
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Said agil husin Al munawar MA, Fikih hubungan antar agama,
Penerbit ciputat press, jakarta, hlm.13.
https://id.m.wikipedia.org
13