Anda di halaman 1dari 2

Contoh fakta evolusi

Kupu-kupu dan parasit

Kupu-kupu bulan biru yang memiliki nama Hypolimnas bolina, hidup di pulau Samoa.
Ketika diteliti, kehidupan kupu-kupu Samoa ini diganggu oleh parasit. Akhirnya embrio jantan
dari kupu-kupu ini hampir musnah. Menurut peneliti, embrio jantan hanya tinggal 1 persen saja.

Namun para peneliti menyaksikan langsung adanya evolusi, di mana hanya dalam 10
generasi atau kurang lebih satu tahun, populasi jantan kembali di angka 40 persen. Evolusi yang
terjadi berupa kebalnya embrio jantan terhadap parasit.

Kasus ini menunjukkan bagaimana mutasi yang bermanfaat dapat menyebar dengan cepat
ke seluruh populasi. Setiap jantan dengan kemampuan bertahan hidup ini, akan dapat kawin
dengan banyak betina karena minimnya jantan, lalu gen ini akan menyebar dengan mudah.
Kadal Australia

Skink, yang merupakan kadal berperut kuning dengan tiga jari yang biasa ditemukan di
New South Wales Australia, adalah binatang yang evolusinya cukup masif: berubah dari bertelur
menjadi melahirkan. Hal ini juga dibarengi fakta bahwa masih ada skink yang tetap bertelur.

Menurut penelitian, ibu dari skink ini akan melahirkan dengan bertelur jika ia memiliki
kadar kalsium yang lebih. Jika tidak, ia akan melahirkan layaknya mamalia. Perbedaan
nutrisional ini dipengaruhi habitat, di mana habitat dingin akan menbuat sekresi kalsium
berlebih, di mana sang ibu akan mengembangkan sistem layaknya plasenta di mamalia.Namun
ketika skink tinggal di pesisir pantai yang hangat, ibu akan bertelur karena kalsium yang tetap
ada dalam tubuhnya.

Ilmuwan meyakini bahwa populasi skink yang bertelur dan melahirkan 'berpisah'
kelompoknya di suatu titik, dan evolusi ini menjadi makin nyata.Adanya evolusi skink ini
dianggap mirip dengan teori Darwin, di mana manusia berasal dari kera, dan di suatu titik spesies
manusia dan kera ini berpisah dan hidup di habitat berbeda.

Anda mungkin juga menyukai