Tugas Kelayakan Apotek - Kelas B - Kelompok 6 Fix PDF
Tugas Kelayakan Apotek - Kelas B - Kelompok 6 Fix PDF
Tugas Kelayakan Apotek - Kelas B - Kelompok 6 Fix PDF
Disusun oleh :
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN PELAYANAN ....................................... 17
1. KONSEP APOTEK ................................................................................................................ 17
2. RENCANA PELAYANAN .................................................................................................. 17
3. TENAGA KERJA................................................................................................................... 18
BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN .......................................................................................... 30
BAB V BALANCE SCORED CARD (BSC) ................................................................................. 47
1. LEARNING AND GROWTH ........................................................................................ 47
2. ORGANISATIONAL CAPITAL.................................................................................... 48
3. INTERNAL BUSSINESS PROCESS............................................................................. 49
4. CUSTOMER ................................................................................................................... 50
5. FINANCIAL ................................................................................................................... 50
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 52
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era kefarmasian saat ini bertumpu pada paradigma baru dalam pharmaceutical
care, yakni patient oriented. Paradigma lama, yakni product oriented telah beralih menjadi
patient oriented yang berorientasi kepada pasien dalam pelayanannya. Tingginya kualitas
hidup pasien, minimnya medication error dan drug related problem yang terjadi, serta
swamedikasi yang bertanggungjawab, menjadi parameter dilakukannya pelayanan berbasis
pasien (patient oriented). Salah satu sarana praktik kefarmasian yang memiliki andil besar
dalam melaksanakan pharmaceutical care berbasis patient oriented adalah apotek.
Obat dan produk farmasi lainnya merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan
oleh masyarakat setiap harinya. Di Indonesia sendiri, belanja kesehatan (termasuk di
dalamnya produk farmasi) mencapai US$ 21,7 miliar pada tahun 2015 dan diperkirakan
mengalami kenaikan 6% setiap tahunnya hingga tahun 2018 (Binfar, 2014). Dengan adanya
kondisi tersebut, maka apotek dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dengan mengedepankan kualitas hidup pasien. Apotek merupakan unit bisnis yang
menjalankan fungsinya sebagai penyedia produk dan jasa, dalam hal ini berupa pelayanan
kesehatan. Bisnis dan pelayanan kesehatan yang diberikan di apotek harus mencapai
sinergitas yang baik dengan menjadikan apotek sebagai tempat yang nyaman, berkualitas,
terpercaya bagi masyarakat agar mampu memenuhi kualitas hidup yang optimal. Apoteker
yang bertanggungjawab di apotek diharapkan mampu memberikan pelayanan kefarmasian
yang optimal dengan pengelolaan persediaan yang baik dan pelayanan farmasi klinis yang
sesuai standar kepada pasien sehingga kualitas hidup pasien akan mampu untuk didapatkan.
1
keuntungan. Apotek juga dilengkapi praktik dokter yang belum dimiliki oleh apotek
kompetitor. Apotek “OMEGA” dikelola oleh tenaga profesional yang kompeten di bidangnya
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pasien. Strategi pendekatan
masyarakat dilakukan dengan pengabdian berupa cek kesehatan gratis secara berkala di
lingkungan sekitar pendirian apotek.
2
Apotek Omega hadir untuk melengkapi kebutuhan pelayanan apotek bagi masyarakat
Purwokerto Barat. Jarak Failitas umum terdekat:
• Pasar : 200 m ke selatan
• Toko obat : 300 m ke selatan
• Apotek terdekat : 800 m ke selatan
• Bank BRI : 50 m ke selatan
• Bank BPD : 30 m ke utara
3
2) Bangunan
Bagunan Apotek Omega berbentuk bangunan permanen dengan 2 lantai dengan
Luas tanah 14 x 10 m2. Bangunan bergabung menjadi satu dengan praktek dokter.
Bangunan merupakan milik pribadi dengan dilakukan sedikit renovasi. Bangunan
memiliki fasilitas diantaranya:
• Ruang penyimpanan obat keras dan OWA serta ruang skrinning resep
• Counter dan penyimpanan obat bebas
• Ruang tunggu
• Ruang konseling
• Ruang praktek dokter
• Ruang peracikan
• Gudang
• Musholla
• Lahan Parkir
• Toilet
• Dapur
• Tempat cek kesehatan
• Kasir
• Ruang arsip
• Ruang kerja
4
• Tabung pemadam kebakaran
• Pemadam kebakaran
• Komputer
• TV
• Kulkas
Perlengkapan
• Administrasi
- Blanko pesanan obat
- Blanko salinan resep
- Blanko faktur
- Blanko nota penjualan
- Kartu stok obat
- Kuitansi
- Alat tulis dan kertas
- Cap dan stampel
- Buku pembelian dan penjualan
- Buku penerimaan barang
- Buku pembukuan keuangan
• Literatur
- Farmakope Indonesia edisi IV dan V
- Kumpulan peraturan / UU yang berkaitan dengan apotek
- Handbook of Non Prescription Drug
- Kompendia Obat Bebas
- Defecta
- Buku ED
- Formularium Nasional
- ISO Farmakoterapi edisi 1 dan 2
- Drug Interaction Facts
- Drug Information Handbook (DIH)
- Buku OWA
- ISO dan MIMS edisi terbaru
- DOI (Data Obat di Indonesia)
5
B. Kondisi Lingkungan Sekitar Apotek
1) Tingkat Sosial Ekonomi
Penduduk di Kecamatan Purwokerto Barat mayoritas adalah berkecukupan
(kelas menengah). Letak apotek yang berada di pinggir jalan besar dan berdekatan
tempat fasilitas umum seperti pasar dan bank.
2) Kepadatan Penduduk
Apotek berlokasi di Jalan Kertawibawa, Pasir Lor, Karanglewas, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah 53161 dengan total penduduk 59.470 orang (tahun
2017).
3) Pelayanan Kesehatan Sekitar
Sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di sekitar apotek OMEGA yaitu RS
Islam Purwokerto, Puskesmas Kedungbanteng.
4) Kompetitor
Apotek terdekat yang berada di sekitar apotek OMEGA adalah Apotek Pasir
sekitar 800 m dari apotek OMEGA.
5) Keterjangkauan
Lokasi apotek yang berada di pinggir jalan besar mudah dijangkau. Apotek
berada di daerah yang ramai yaitu dekat dengan pasar dan fasilitas umum lainnya.
6) Keamanan
Lingkungan Apotek OMEGA relatif aman karena berada di daerah yang
ramai dan terletak di pinggir jalan besar.
7) Data
a) Jumlah penduduk Kecamatan Purwokerto Barat menurut jenis kelamin
b) Apotek Kompetitor
6
575, Purwokerto
Barat, Banyumas,
Jawa Tengah 53135
Jl. Djajadiwangsa,
Karanglewas Lor,
Apotek
2. Purwokerto Bar., 2,3 km
Karunia Sehat
Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah 53136
Jl. Djajadiwangsa,
Karanglewas Lor,
Apotek
7. Purwokerto Bar., 2,1 km
Karunia Sehat
Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah 53136
7
c) Sarana Pelayanan Kesehatan Sekitar
3. ASPEK REGULASI
Apotek Omega mengedepankan pemberian pelayanan kefarmasian yang berkualitas.
Prinsip kualitas dibangun dari awal menjadi landasan penting dalam berdirinya Apotek
Omega. Mulai dari proses pendirian, Apotek Omega disesuaikan dengan peraturan
pemerintah yang terbaru yaitu Peraturan menteri Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun 2017
Tentang Apotek untuk menjamin bahwa Apotek Omega akan mampu melayani pasien sesuai
kebutuhan. Selain itu, standar pelayanan apotek di Kabupaten Banyumas, masih belum
memadai, sehingga Apotek Omega diharapkan dapat mampu membantu memenuhi
kebutuhan pelayanan apotek di Kabupaten Banyumas dengan melakukan pelayanan
kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian di apotek menurut Permenkes nomor 73
tahun 2016.
4. ANALISIS SWOT
A. Strength
Kekuatan yang dimiliki oleh Apotek OMEGA adalah :
8
1) Lokasi apotek yang strategis terletak di lingkungan yang ramai yaitu di pinggir
jalan raya yang banyak dilalui kendaraan, dekat pasar, bank, dan lapangan
yang sering digunakan untuk acara besar dan olahraga.
2) Apotek memiliki tenaga kefarmasian (Apoteker dan Asisten Apoteker) serta
tenaga bantu lain (satpam dan petugas kebersihan) yang profesional.
3) Apotek menyediakan jasa pelayanan obat dan konsultasi serta praktek dokter.
4) Apotek memiliki fasilitas yang lengkap dan nyaman (kursi ruang tunggu,
ruang konsultasi, ruang praktek dokter, toilet, mushola, dan AC).
B. Weakness
1) Merupakan apotek baru yang belum dikenal masyarakat dan belum memilki
pelanggan tetap.
2) Adanya pesaing apotek lain yang lebih dulu berdiri.
3) Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri (bukan waralaba).
Cara mengatasi kelemahan tersebut :
1) Memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada pasien agar pasien merasa
puas setelah datang ke apotek.
2) Melakukan kegiatan yang menarik warga dan pasien seperti pelayan kesehatan
gratis
C. Opportunity
1) Lokasi apotek yang berada di daerah yang ramai yaitu di pinggir jalan raya,
sarana umum seperti pasar, bank, dan lapangan.
2) Jumlah penduduk sekitar yang cukup padat menjadi sasaran pelanggan apotek.
3) Di daerah tersebut belum ada apotek yang menyediakan praktek dokter
sehingga menjadi peluang besar.
D. Threats
1) Persaingan dengan apotek kompetitior yang namanya sudah dikenal oleh
masyarakat dan jaraknya dekat.
2) Adanya toko obat yang menjual produk OTC.
9
5. LAYOUT APOTEK
10
Gambar 4. Papan Nama Apotek
11
A. Layout dan Interior Apotek
1) Layout Apotek
Apotek Omega memiliki tata ruang apotek yang terdiri dari counter dan
penyimpanan obat bebas, tempat arsip, ruang kerja, ruang peracikan, ruang
penyimpanan obat keras dan OWA, ruang skrining resep, kasir, tempat penyerahan
obat, gudang penyimpanan, ruang konsultasi, ruang dokter, ruang tunggu, tempat cek
kesehatan, dapur, ruang loker, kamar mandi karyawan, kamar mandi umum dan
mushola.
2) Interior Apotek
Untuk meningkatkan kenyamanan pasien terhadap apotek diperlukan adanya
fasilitas pendukung yang terdiri dari AC, penerangan yang cukup, majalah terkait
kesehatan dan timbangan berat badan.
12
BAB II
MANAJEMEN PEMASARAN
1. POTENSI PASAR
Apotek Omega terletak di Kecamatan Purwokerto Barat tepatnya di Jalan
Kertawibawa. Kawasan ini strategis karena banyak dilalui kendaraan baik dari
masyarakat sekitar karena dengan pasar tradisional (Pasar Pahing), selain itu Apotek
Omega juga berdekatan dengan dokter klinik sehingga dapat menjadi pilihan tempat
penebusan resep. Potensi pasar Apotek Omega ditargetkan pada masyarakat sekitar
dengan jumlah penduduk tinggi di Kecamatan Purwokerto Barat yaitu 57.965 jiwa
dengan angka kesakitan 17.390 jiwa (BPS Banyumas, 2013).
2. MARKET SHARE
Apotek yang sudah berdiri di Kecamatan Purwokerto Barat hingga saat ini adalah 12
apotek yang didominasi oleh apotek milik perorangan (bukan franchise) maka dengan
Apotek Omega jumlahnya menjadi 13. Apotek terdekat ada pada jarak 800 m serta toko
obat pada jarak 300 m. Berdasarkan data dari pusat statistik pemerintah Banyumas, angka
rata - rata kunjungan di apotek adalah 1.037. Apotek Omega mempertimbangkan
kompetitor yang sudah ada menargetkan mampu menguasai 5% pasar yaitu 52 kunjungan
setiap harinya.
B. Target
Target pasar Apotek Omega adalah masyarakat daerah Kecamatan Purwokerto
Barat yang tergolong padat dengan target utama adalah ibu rumah tangga untuk obat –
obatan OTC. Ibu rumah tangga dipilih karena biasanya ibu lah yang memiliki peran
paling penting dalam kesehatan dikeluarga, tidak terkecuali dalam pemilihan dan
pembelian obat untuk swamedikasi. Selain itu, karena dekat dengan pasar tradisonal,
Apotek Omega juga menargetkan menjadi apotek tujuan bagi masyarakat yang ke pasar
dan mampir membeli obat, dimana dengan sasaran utama adalah obat – obatan OTC
13
untuk swamedikasi. Target pasar Apotek Omega untuk obat keras melalui resep adalah
pasien yang berkunjung ke dokter mitra serta dokter yang berpraktek tidak jauh dari
lokasi apotek.
C. Posisi Pasar
Apotek Omega didesain sederhana, rapi, bersih, dan indah dengan interior yang
menimbulkan suasana yang tenang dan nyaman sehingga pasien senang untuk
mendapatkan akses pelayanan kesehatan di Apotek Omega. Selain itu, kepuasan pasien
adalah tujuan utama apotek ini. Kepuasan pasien ditingkatkan dengan tenaga medis di
Apotek Omega yang kompeten, profesional, dan komunikatif sehingga membuat pasien
puas, nyaman, dan ingin selalu kembali ke Apotek Omega untuk memenuhi kebutuhan
kesehatannya.
4. MARKETING MIX
A. Produk (Product)
Produk yang disediakan oleh Apotek Omega berupa obat resep, OWA, OTC,
suplemen kesehatan, perbekalan farmasi, makanan-minuman sehat, kosmetik, dan produk
penunjang kesehatan lainnya. Diharapkan ketersediaan produk yang lengkap dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bervariasi dan mempermudah masyarakat untuk
membeli berbagai kebutuhannya di satu tempat (one-stop-buying).
B. Harga (Price)
Target pasar utama apotek omega adalah ibu rumah tangga yang memiliki
karakter sensitif terhadap perbedaan harga . Harga produk yang ditawarkan oleh Apotek
Omega terjangkau dan ekonomis sehingga tidak memberatkan masyarakat. Walaupun
demikian, harga-hraga yang dirancang dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitornya.
C. Tempat (Place)
Apotek Omega hanya berjarak 200 m dari pasar tradisional sehingga menjadi
lalulintas utama masyarakat yang ingin pergi ke pasar. Selain itu, Jl Kertawibawa juga
merupakan lokasi yang cukup ramai. Di lokasi yang tidak jauh pula (200 m ) terdapat
toko obat dan apotek kompetitor (800m) namun dengan pelayanan yang diberikan,
Apotek Omega akan tetap mampu bersaing untuk menjadi apotek pilihan pasien.
D. Penawaran (Promotion)
Promosi yang dilakukan oleh Apotek Omega yaitu mengutamakan pendekatan
masif kepada masyarakat sekitar desa dengan berpartisipasi aktif pada acara masyarakat
14
serta terlibat dalam acara sosial seperti mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis setiap
satu bulan sekali.
E. SDM (People)
Apotek Omega merekrut sumber daya yang kompeten dan profesional dalam
bidang kefarmasian dan medis sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien. Selain itu, sumber daya Apotek Omega memiliki jiwa sosial tinggi dan ramah
terhadap pasien sehingga memberikan kenyamanan 100% bagi pasien. Apotek Omega
juga berpotensi membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
5. STRATEGI BISNIS
A. Membuka Klinik Dokter
Untuk menunjang pelayanan kesehatan di Apotek Omega, dibuka klinik yang
bekerja sama dengan dokter praktek, sehingga dapat emnjadi pilihan masyarakat
apabila merasakan sakit dapat melakukan pengobatan di satu tempat.
B. Menyediakan layanan pengecekan kesehatan gratis setiap bulan (tekanan
darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol)
Indonesia sekarang sudah mengalami pergeseran pola penyakit, dari yang
dulunya penyakit infeksi menjadi penyakit kronis. Usia dewasa-lansia yang rentan
terkena penyakit kronis tidak terkecuali masyarakat Purwokerto Barat. Dengan
menyediakan layanan pengecekan kesehatan akan memudahkan dokter dan apoteker
untuk melakukan pemantauan kesehatan kepada pasien, khususnya pasien dengan
penyakit kronis yang butuh pemantauan yang ketat.
C. Menyediakan jasa konseling apoteker
Apotek Omega menyediakan jasa konseling apoteker untuk menunjang
kebutuhan masyarakat (pasien) akan informasi obat dan kesehatan. Konseling
apoteker dilakukan sebagai wadah bagi apoteker untuk menyalurkan kompetensinya
di bidang kefarmasian dan supaya masyarakat dapat merasakan manfaat lebih besar
dari sekedar mendapatkan obat-obatan di apotek. Sebagai penunjang sarana
konseling, Apotek Omega juga menyediakan ruangan khusus konseling yang
nyaman.
D. Melakukan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat
Salah satu strategi memperkenalkan Apotek Omega ke masyarakat adalah ikut
andil dalam berbagai kegiatan sosial yang berfokus pada kesehatan/pengabdian.
15
Apotek Omega dapat mengajukan jasa konsultasi apoteker pada kegiatan- kegiatan
sosial kemasyarakatan.
16
BAB III
TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN PELAYANAN
1. KONSEP APOTEK
a. Nama dan Lokasi Apotek
Nama apotek : Omega
Alamat : Jalan Kertawibawa, Pasir Lor, Karanglewas, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah 53161.
Luas bangunan : 14x10 m2
b. Kepemilikan dan Tanggung Jawab
Pemilik Sarana Apotek : Naimatul Munawaroh, S.Farm., Apt.
Apoteker Pengelola Apotek : Naimatul Munawaroh, S.Farm., Apt.
Apoteker Pendamping : 1. Arifatunnisa, S.Farm., Apt.
2. Yenda Ayu P., S.Farm.,Apt
c. Waktu Operasional Apotek
Hari operasional : Senin-Minggu (hari libur nasional buka pada shift siang)
Jam operasional : 07.00-21.00 WIB
2. RENCANA PELAYANAN
a. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Obat-obat yang tersedia,
meliputi obat OTC (obat bebas dan obat bebas terbatas), OWA (Obat Wajib
Apotek), dan obat dengan resep dokter.
b. Menyediakan alat kesehatan (termometer, tabung oksigen, gloves, dan lain
sebagainya)
c. Menyediakan pelayanan dan konsultasi obat oleh Apoteker
d. Menyediakan pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, berat badan, tinggi badan,
kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat).
e. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional. Praktek dokter umum setiap hari
senin, rabu, dan jum’at pada pukul 18.00-20.00 WIB.
f. Monitoring kondisi pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien melalui telepon,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan loyalitas pasien terhadap apotek.
g. Pengabdian masyarakat dilaksanakan satu bulan sekali dengan target peserta 40
orang. Kegiatan yang dilakukan, meliputi: cek tekanan darah, cek kolesterol, cek
17
gula darah, dan cek asam urat. Selain itu dilakukan pemberian edukasi oleh
Apoteker kepada masyarakat dengan media leaflet.
3. TENAGA KERJA
a. Apotek Omega mempunyai tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut:
Jam buka Apotek Omega : 07.00-21.00 WIB, dibagi menjadi dua shift. Shift
pertama dimulai jam 07.00 WIB sampai dengan jam 14.00 WIB. Shift kedua
dimulai jam 14.00 WIB sampai dengan jam 21.00 WIB. Karyawan pada shift
pertama terdiri atas: 1 orang Apoteker Pengelola Apotek, 1 orang Apoteker
Pendamping, 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian, dan 1 petugas keamanan.
Karyawan pada shift kedua terdiri atas: 1 orang Apoteker Pendamping, 2 orang
Tenaga Teknis Kefarmasian, dan 1 petugas keamanan.
18
c) Menyusun dan menetapkan peraturan pada setiap fungsi kegiatan di
apotek
d) Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan administrasi
e) Menyimpan dan mengarsipkan surat pemesanan, surat pembelian, surat
penerimaan barang, dan dokumen penting lainnya
f) Melaksanakan pengelolaan obat dan sumber daya manusia di apotek
g) Melakukan pemusnahan obat dan sediaan farmasi yang tidak dapat lagi
digunakan atau dilarang digunakan sesuai aturan yang ditetapkan
h) Melakukan pelayanan resep sesuai dengan tanggungjawab dan
kompetensi profesinya
i) Melakukan evaluasi kinerja setiap periode waktu tertentu (tiap 2
minggu)
j) Memberikan KIE dan konseling pada pasien/pengunjung apotek
2). Apoteker Pendamping
Tanggung jawab :
Apoteker pendamping bertanggungjawab penuh kepada Apoteker
Pengelola Apotek (APA) dan melaksanakan tugas serta fungsi sebagai
apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari
Apoteker Pengelola Apotek (APA).
Tugas dan kewajiban :
19
Tugas dan kewajiban :
a) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep)
sesuai petunjuk pimpinan apotek
b) Menyusun, mengarsipkan, dan menyimpan resep dengan baik
c) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa
d) Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran
kegiatan
pembelian
e) Menerima barang pesanan, memeriksa, mencatat ke dalam buku
pembelian
(komputer), dan menjaga agar daftar harga tetap up to date
f) Memelihara kebersihan, kerapihan, dan keteraturan ruang pelayanan
dan
peracikan obat
g) Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya
h) Bertindak juga sebagai kasir
4) Petugas Keamanan
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung terhadap instruksi dan petunjuk yang
diberikan oleh pimpinan apotek
Tugas dan kewajiban :
a) Menjaga keamanan apotek selama 24 jam (1 shift = 12 jam, untuk 1
satpam)
b) Sebagai front officer yang akan menyapa setiap pasien atau
pengunjung yang datang ke apotek
c) Mengatur parkir kendaraan pengunjung apotek
5) Petugas Kebersihan
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab langsung terhadap instruksi dan petunjuk yang
diberikan oleh pimpinan apotek
Tugas dan kebersihan :
a) Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek
20
b) Mengelola sampah apotek dengan penuh tanggung jawab
e. Struktur Organisasi
Apoteker Pendamping
1) Menggunakan kemeja yang rapi, sopan, dan bersih dengan bawahan celana
atau rok berbahan kain.
2) Menggunakan name tag ketika bertugas.
3) Menggunakan sepatu yang telah disediakan ketika berada di ruang
dispensing.
21
4) Apabila menggunakan kerudung, maka kerudung digunakan dengan rapi.
5) Bagi karyawan pria tidak diperbolehkan rambut gondrong.
6) Bagi karyawan wanita diperbolehkan menggunakan make up minimalis.
c. Petugas Keamanan
22
dapat menyebabkannya menjadi lebih buruk dan berikan juga informasi
mengenai terapi non-farmakologis jika ada.
h. Obat diserahkan kepada pasien dengan ucapan “terimakasih”, “semoga
lekas sembuh”, atau “selamat jalan” yang tulus.
i. Petugas melakukan pendokumentasian penjualan obat bebas.
3. SOP Konseling OTC
a. Menanyakan keluhan pasien, alasan pasien menggunakan obat tersebut,
menanyakan berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut dan
menanyakan obat-obatan yang sedang digunakan pasien (three prime
questions).
b. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat
tersebut.
c. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan
efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan.
d. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
dipilihkan obat yang tepat untuk kondisi pasien atau menganjurkan untuk
diperiksakan ke dokter (apabila gejala yang dialami termasuk major
illness).
e. Menanyakan tentang cara penggunaan obat tersebut kepada pasien, bila
ada yang kurang atau salah maka apoteker wajib membenarkan dan
melengkapinya
4. SOP Pelayanan OWA
a. Pasien datang.
b. Apoteker yang sedang bertugas menyapa pasien dan memperkenalkan diri.
c. Apoteker menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialami oleh pasien,
berapa lama mengalami gejala dan alergi yang dimilikinya (jika ada).
d. Apoteker menanyakan obat yang sebelumnya pernah digunakan pasien dan
bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah), tanyakan
juga pasien sedang menggunakan obat-obat tertentu sekarang.
e. Jika pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan, maka apoteker memilihkan obat lain yang sesuai dengan
kondisi pasien.
f. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga.
23
g. Setelah pasien setuju dengan harga obat, pasien diarahkan ke kasir untuk
membayar.
h. Obat diserahkan kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat. Berikan juga
informasi mengenai terapi non-farmakologis dan cara penyimpanan obat.
b. Apoteker mencatat nama pasien, alamat, nomor telepon pasien dan
mempersilakan pasien untuk konsultasi kepada apoteker.
c. Mengucapkan terimakasih dan semoga cepat sembuh dengan ramah
d. Buat catatan khusus tentang pasien sebagai patient data record dan
mendokumentasikan penjualan obat.
5. SOP Konseling OWA
a. Menanyakan keluhan pasien dan alasan pasien menggunakan obat
tersebut serta menanyakan sudah berapa lama pasien mengalaminya.
b. Mengevaluasi kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang
sesuai untuk pasien maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien
atau menganjurkan untuk diperiksakan ke dokter (bila gejala yang dialami
pasien termasuk major illness).
c. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut
meliputi dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan, bila ada yang kurang
atau salah maka apoteker wajib membenarkan dan melengkapinya.
d. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien, maka obat boleh
diberikan.
e. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka
Apoteker menyarankan pasien untuk diperiksakan ke dokter.
f. Menginformasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari
atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi (terapi
nonfarmakologis).
g. Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi
dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
6. SOP Pelayanan Resep
a. Pasien datang
b. Apoteker yang bertugas menyapa dan memperkenalkan diri pada pasien,
kemudian menerima resep.
24
c. Apoteker melakukan skrining resep meliputi skrining administratif,
farmasetis, klinis.
d. Jika terdapat ketidaksesuaian, apoteker melakukan konsultasi dengan
dokter pembuat resep dan pasien.
e. Apoteker mengkonfirmasi harga obat pada pasien, menawarkan alternatif
obat lain jika diperlukan, dan mengarahkan pasien untuk membayar di
kasir.
f. Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian yang bertugas menyiapkan obat
sesuai resep. Jika obat merupakan obat racikan, ikuti SOP peracikan obat.
b. Apoteker memeriksa kesesuian resep dengan obat yang disiapkan,
termasuk etiket dan salinan resep.
c. Apoteker menyerahkan obat kepada pasien serta memberikan informasi
tentang obat meliputi: dosis, aturan pemakaian, waktu penggunaan,
interaksi obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin timbul
selama penggunanaan beserta cara pengatasaannya, cara penyimpanan
obat, dan KIE yang dapat menunjang keberhasilan terapi.
d. Apoteker mengkonfirmasi pemahaman pasien terhadap informasi yang
diberikan.
e. Apoteker mengumpulkan informasi dari pasien berupa nama, alamat, dan
nomor telepon untuk kemudian dicatat dalam Patient Data Record.
f. Apoteker mengucapkan terimakasih atau semoga lekas sembuh kepada
pasien.
g. Mendokumentasikan penjualan obat.
h. Menulis salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh apoteker
i. Menyimpan resep asli pada tempatnya
7. SOP Meracik Obat
a. Apoteker menerima dan memeriksa resep.
b. Melakukan skrining resep dari segi administratif (keaslian resep),
farmasetis dan klinis. Apabila terdapat keraguan mengenai resep
dilakukan konfirmasi kepada dokter pembuat resep melalui telepon.
c. Membaca resep dengan seksama terutama terkait nama obat, dosis, dan
jumlah obat yang akan diracik.
d. Membuat instruksi atau cara kerja sistematis terkait cara peracikan obat.
25
e. Memeriksa ketersediaan stok dan tanggal kadaluarsa obat yang
diperlukan untuk peracikan.
f. Memastikan tempat dan alat peracikan sudah bersih dari sisa peracikan
sebelumnya.
g. Mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan masker dan gloves.
h. Meracik obat sesuai dengan instruksi yang telah disusun sebelumnya.
b. Apabila terdapat bahan yang perlu ditimbang maka disiapkan terlebih
dahulu.
c. Memastikan hasil racikan obat sesuai dengan instruksinya.
d. Mencuci tangan dan mencuci alat peracikan.
8. SOP Menimbang
a. Membersihkan timbangan.
b. Menyetarakan timbangan.
c. Mengambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep.
b. Mengambil anak timbangan sesuai dengan jumlah yang ditimbang ke
piring timbangan sebelah kiri dengan kondisi timbangan off.
c. Meletakkan sejumlah obat ke piring sebelah kanan dengan kondisi
timbangan off.
d. Buka timbangan atau on-kan timbangan kemudian dilihat timbangan sudah
seimbang atau belum.
e. Menambahkan atau mengurangkan bahan dengan kondisi timbangan off
sampai diperoleh keseimbangan yang ditunjukkan oleh letak jarum pada
posisi nol atau di tengah.
f. Mengambil bahan yang sudah selesai ditimbang kemudian diberi nama.
g. Melakukan pengecekan ulang terhadap bahan yang ditimbang dan
beratnya apakah sudah sesuai resep.
h. Mengembalikan bahan ke tempatnya
9. SOP Konseling Resep
a. Mencocokkan resep dengan data dan kondisi pasien.
b. Menggunakan three prime questions untuk mengetahui informasi yang
sudah diketahui pasien.
c. Melengkapi dan memberikan informasi yang dimiliki pasien apabila
infomasi tersebut kurang atau salah terkait tujuan penggunaan obat, cara
penggunaan obat, dan kondisi yang diharapkan setelah menggunakan obat.
26
d. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat
meliputi dosis, waktu penggunaan, cara penggunaan, dan cara
penyimpanan obat.
e. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan
untuk memastikan bahwa pasien telah paham
f. Memberitahukan pada pasien tentang efek samping obat yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien.
g. Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter apabila dirasa efek samping
obat cukup berat dan mengganggu.
b. Menginformasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari
atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi (terapi
nonfarmakologi).
c. Mencatat nama pasien, alamat, dan nomor telepon pasien, serta membuat
catatan khusus tentang pasien.
d. Mempersilakan pasien untuk konsultasi dengan apoteker apabila terdapat
pertanyaan terkait terapi yang dijalani.
e. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien.
10. SOP Pemesanan Obat
a. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi.
b. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2 lembar yang
asli diberikan kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip.
c. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP
khusus.
d. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
e. SP ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek.
11. SOP Penerimaan Barang
a. Apoteker melakukan pengecekan kesesuaian SP dengan fraktur dan
barang yang datang dari PBF.
b. Melakukan pengecekan terhadap kondisi barang termasuk tanggal
kadaluwarsanya.
c. Faktur ditandatangani oleh Apoteker yang berjaga dilengkapi dengan no.
SIPA serta dibubuhi cap apotek.
d. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek.
e. Mengarsipkan faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing
27
f. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai
dengan efek farmakologinya.
g. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.
12. SOP Penyimpanan Sediaan Farmasi
a. Penyimpanan obat disesuaikan dengan spesifikasi obat tersebut (suhu dan
kelembabannya) untuk menjamin stabilitas obat.
b. Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pengambilan.
c. Penataan obat dilakukan dengan penggolongan berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan, dan secara alfabetis.
d. Penyimpanan khusus di lemari pendingin, untuk sediaan suppositoria,
ovula, tablet amoxicillin dengan asam klavulanat, sediaan dengan bakteri
lacto bacillus, tablet salut gula dan selaput, sirup, beberapa sediaan
injeksi, albumin, serum, insulin dan lain-lain.
e. Penyimpanan obat dengan metode FIFO (obat yang datang lebih dulu
dikeluarkan lebih dulu) dan FEFO (obat yang mempunyai kadaluarsa
lebih awal dikeluarkan lebih dulu).
13. SOP Pemusnahan Resep
a. Memusnahkan resep yang telah disimpan lebih dari atau sama dengan 5
tahun.
b. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan Berita Acara.
c. Menetapkan jadwal dan metode pemusnahan resep. Resep dapat
dihancurkan dan dikubur atau dibakar.
d. Pemusnahan resep narkotika dihitung jumlahnya, sedangkan resep yang
lain ditimbang.
e. Membuat laporan pemusnahan resep yang memuat waktu pelaksanaan
pemusnahan, jumlah dan berat resep yang dimusnahkan, nama Apoteker
dan saksi pemusnahan resep.
14. SOP Pengabdian Masyarakat
a. Pengabdian masyarakat dilaksanakan bekerja sama dengan dokter praktek
yang ada di apotek Omega.
b. Pengabdian dilakukan setiap satu bulan sekali.
c. Apoteker bertindak sebagai penanggungjawab pengabdian masyarakat.
28
d. Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian wajib ikut serta dalam
pengabdian masyarakat.
e. Pengabdian berupa cek kesehatan yang meliputi cek tekanan darah, BMI,
kadar gula darah dan asam urat, serta penyuluhan kesehatan.
15. SOP MESO
a. Identifikasi obat dan pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami efek
samping obat
b. Mengisi formulir MESO
c. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
16. SOP PTO
a. Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
b. Mengambil data yang dibutuhkan yaitu riwayat pengobatan pasien yang
terdiri dari riwayat penyakit, riwayat penggunaan Obat dan riwayat alergi;
melalui wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau tenaga
kesehatan lain
29
BAB IV
MANAJEMEN KEUANGAN
30
17 Komputer+mesin kasir 1 Rp 5.500.000.00 Rp 5.500.000.00
18 Printer 1 Rp 400.000.00 Rp 400.000.00
19 AC 2 Rp 2.000.000.00 Rp 4.000.000.00
20 Kipas angin 2 Rp 300.000.00 Rp 600.000.00
21 Televisi 24’ 1 Rp 1.200.000.00 Rp 1.200.000.00
22 Jam dinding 3 Rp 50.000.00 Rp 150.000.00
23 Timbangan badan anak 1 Rp 500.000.00 Rp 500.000.00
24 Timbangan digital 1 Rp 100.000.00 Rp 100.000.00
25 Timbangan miligram 1 Rp 2.500.000.00 Rp 2.500.000.00
26 Timbangan gram 1 Rp 1.650.000.00 Rp 1.650.000.00
27 Tabung pemadam 1 Rp 200.000.00 Rp 200.000.00
28 Tensimeter 1 Rp 200.000.00 Rp 200.000.00
29 Dispenser 1 Rp 150.000.00 Rp 150.000.00
30 Peralatan sholat 2 Rp 300.000.00 Rp 600.000.00
31 Erlenmeyer 10ml dan 25ml 3 Rp 175.000.00 Rp 525.000.00
32 Cawan porselen 1 Rp 56.000.00 Rp 56.000.00
33 Sendok sungu 1 Rp 12.000.00 Rp 12.000.00
34 Mortir dan stamper 1 Rp 75.000.00 Rp 75.000.00
35 Gelas ukur 10ml dan 50ml 2 Rp 100.000.00 Rp 200.000.00
36 Botol timbang 1 Rp 35.000.00 Rp 35.000.00
37 Pengaduk kaca 1 Rp 15.000.00 Rp 15.000.00
38 Beaker glass 25ml dan 100ml 2 Rp 120.000.00 Rp 240.000.00
39 Corong kaca 1 Rp 15.000.00 Rp 15.000.00
40 Kompor listrik 1 Rp 150.000.00 Rp 150.000.00
41 Alat pembersih kamar mandi 1 Rp 100.000.00 Rp 100.000.00
42 Perlengkapan Administrasi 1 Rp 336.000.00 Rp 336.000.00
43 Kain lap. tissue. kapan. alkohol 1 Rp 50.000.00 Rp 50.000.00
44 Termometer 1 Rp 35.000.00 Rp 35.000.00
45 Kelengkapan Buku Petunjuk 1 Rp 1.500.000.00 Rp 1.500.000.00
46 Tempat sampah 3 Rp 12.000.00 Rp 36.000.00
47 Sound system (untuk senam) 1 Rp 500.000.00 Rp 500.000.00
TOTAL ANGGARAN PERALATAN APOTEK Rp35.200.000.00
31
B. Neraca Keuangan Apotek Omega Farma
1. Tahun ke-1
Pengeluaran tahun ke-1
32
Rata-rata
Harga beli
Persediaan Harga Beli Index Harga Jual jumlah Harga Jual
Per hari
kunjungan
Resep 50.000.00 1,30 65.000.00 10 500.000.00 650.000.00
OWA 30.000.00 1,25 37.500.00 20 600.000.00 750.000.00
OTC 20.000.00 1,15 23.000.00 50 1.000.000.00 1.150.000.00
Produk suplemen 100.000.00 1,25 125.000.00 20 2.000.000.00 2.500.000.00
Produk herbal 40.000.00 1,15 46.000.00 10 400.000.00 460.000.00
pelayanan
kesehatan 28.000.00 1,20 33.600.00 8 224.000.00 268.800.00
Personal Fee 0.00 0.00 2.500.00 38 0.00 95.000.00
Total pemasukan 4.724.000.00 5.873.800.00
Tabel I. Rincian Pemasukan Apotek Tahun Pertama
% biaya variabel:
x 100% = 80.4%
Analisis Laba
BEP =
BEP = x 218.640.000
= 1.116.931.320 pertahun
= 93.077.610 perbulan
= 3.102.587 perhari
33
Apabila Omzet > BEP. maka apotek memperoleh keuntungan. Omzet yang
didapat perhari adalah 5.873.800. maka Omzet>BEP.
b. Perhitungan NPM
NPM = x 100%
c. Perhitungan ROI
ROI = x 100%
ROI= x 100 %
ROI= 44 %
Nilai ROI lebih dari 12%. menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia
oleh apotek. baik hutang maupun modal telah digunakan secara baik.
TOR =
= 12,5 kali
34
2. Tahun ke-2
Pemasukan tahun ke-2
Rata-rata
Harga Harga Harga beli
Persediaan Index jumlah Harga Jual
Beli Jual Per hari
kunjungan
Resep 50.000 1.3 65.000 11 550.000 715.000
OWA 30.000 1.25 37.500 22 660.000 825.000
OTC 20.000 1.15 23.000 55 1.100.000 1.265.000
Produk suplemen 100.000 1.25 125.000 22 2.200.000 2.750.000
Produk herbal 40.000 1.15 46.000 11 440.000 506.000
pelayanan
kesehatan 28.000 1.2 33.600 9 252.000 302.400
Personal Fee 0 0 2.500 42 0 105.000
Total pemasukan 5.202.000 6.468.400
Harga beli tahun ke-2 5.202.000 x 350 1.820.700.000
Harga jual tahun ke-2 6.468.400 x 350 2.263.940.000
Selisih (laba kotor) 443.240.000
% biaya variabel:
x 100% = 80.42%
a. Perhitungan BEP
BEP =
BEP = x 218.640.000
=1.116.749.033 pertahun
35
= 93.062.419 perbulan
= 3.102.081 perhari
Apabila Omzet > BEP. maka apotek memperoleh keuntungan. Omzet yang
didapat perhari adalah 6.468.400. maka Omzet>BEP.
b. Perhitungan NPM
NPM = x 100%
c. Perhitungan ROI
ROI = x 100%
ROI= x 100 %
ROI= 44 %
Nilai ROI lebih dari 12%. menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia
oleh apotek. baik hutang maupun modal telah digunakan secara baik
d. Perhitungan TOR
Persediaan awal = Rp 163.231.700,-
Persediaan akhir = 201.960.600
HPP = 2.263.940.000
TOR =
36
3. Tahun ke-3
Pemasukan tahun ke-3
Rata-rata
Harga beli
Persediaan Harga Beli Index Harga Jual jumlah Harga Jual
Per hari
kunjungan
Resep 50.000.00 1.3 65.000.00 12 600.000.00 780.000.00
OWA 30.000.00 1.25 37.500.00 24 720.000.00 900.000.00
OTC 20.000.00 1.15 23.000.00 60 1.200.000.00 1.380.000.00
Produk suplemen 100.000.00 1.25 125.000.00 24 2.400.000.00 3.000.000.00
Produk herbal 40.000.00 1.15 46.000.00 12 480.000.00 552.000.00
Pelayanan
Kesehatan 28.000.00 1.2 33.600.00 10 280.000.00 336.000.00
Personal Fee 0.00 0 2.500.00 46 0.00 115.000.00
Total pemasukan 5.680.000.00 7.063.000.00
% biaya variabel:
x 100% = 80.42%
a. Perhitungan BEP
BEP =
BEP = x 218.640.000
37
= 1.116.597.484 pertahun
= 93.049.790 perbulan
= 3.101.660 perhari
Apabila Omzet > BEP. maka apotek memperoleh keuntungan. Omzet yang
didapat perhari adalah 7.063.000.00. maka Omzet>BEP.
b. Perhitungan NPM
NPM = x 100%
c. Perhitungan ROI
ROI = x 100%
ROI= x 100 %
ROI= 65 %
Nilai ROI lebih dari 12%. menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia
oleh apotek. baik hutang maupun modal telah digunakan secara baik.
d. Perhitungan TOR
Persediaan awal = 201.960.600
Persediaan akhir = 240.689.500
HPP = 2.472.050.000
TOR =
TOR =
= 11,1 kali
38
4. Tahun ke-4
Pemasukan tahun ke-4
Rata-rata
Harga beli
Persediaan Harga Beli Index Harga Jual jumlah Harga Jual
Per hari
kunjungan
Resep 50.000.00 1.3 65.000.00 13 650.000.00 845.000.00
OWA 30.000.00 1.25 37.500.00 26 780.000.00 975.000.00
OTC 20.000.00 1.15 23.000.00 66 1.320.000.00 1.518.000.00
Produk
suplemen 100.000.00 1.25 125.000.00 26 2.600.000.00 3.250.000.00
Produk
herbal 40.000.00 1.15 46.000.00 13 520.000.00 598.000.00
pelayanan
kesehatan 28.000.00 1.2 33.600.00 11 308.000.00 369.600.00
Personal
Fee 0 0 2.500.00 50 0.00 125.000.00
Total
pemasukan 6.178.000.00 7.680.600.00
% biaya variabel:
x 100% = 80.42%
BEP =
39
BEP = x 218.640.000
= 1.117.587.105 pertahun
= 93.132.259 perbulan
= 3.104.409 perhari
Apabila Omzet > BEP. maka apotek memperoleh keuntungan. Omzet yang
didapat perhari adalah 7.680.600.00. maka Omzet>BEP.
b. Perhitungan NPM
NPM = x 100%
c. Perhitungan ROI
ROI = x 100%
ROI= x 100 %
ROI= 75.7 %
Nilai ROI lebih dari 12%. menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia
oleh apotek. baik hutang maupun modal telah digunakan secara baik.
d. Perhitungan TOR
Persediaan awal = 240.689.500
Persediaan akhir = 280.387.900
HPP = 2.688.210.000
TOR =
TOR =
= 9,4 kali
40
5. Tahun ke-5
Pemasukan tahun ke-5
Rata-rata
Harga beli
Persediaan Harga Beli Index Harga Jual jumlah Harga Jual
Per hari
kunjungan
Resep 50.000.00 1.3 65.000.00 14 700.000.00 910.000.00
OWA 30.000.00 1.25 37.500.00 29 870.000.00 1.087.500.00
OTC 20.000.00 1.15 23.000.00 73 1.460.000.00 1.679.000.00
Produk suplemen 100.000.00 1.25 125.000.00 29 2.900.000.00 3.625.000.00
Produk herbal 40.000.00 1.15 46.000.00 14 560.000.00 644.000.00
pelayanan
kesehatan 28.000.00 1.2 33.600.00 12 336.000.00 403.200.00
Personal Fee 0 0 2.500.00 55 0.00 137.500.00
Total pemasukan 6.826.000.00 8.486.200.00
x 100% = 80.43%
BEP =
BEP = x 218.640.000
41
=1.117.589.910 pertahun
= 93.132.492 perbulan
= 3.104.416 perhari
Apabila Omzet > BEP. maka apotek memperoleh keuntungan. Omzet yang
didapat perhari adalah 8.486.200.00. maka Omzet>BEP.
b. Perhitungan NPM
NPM = x 100%
c. Perhitungan ROI
ROI = x 100%
ROI= x 100 %
ROI= 89.83 %
Nilai ROI lebih dari 12%. menunjukkan bahwa semua dana yang tersedia
oleh apotek. baik hutang maupun modal telah digunakan secara baik.
d. Perhitungan TOR
TOR =
= 9,7 kali
42
6. Analisis Keuangan
1. Normal
Laba Bersih Suku Bunga Kumulatif Kumulatif
Tahun ke- Discounted
per tahun (4.25%) Laba Bersih Discounted
Modal 370.370.000
1 6.937.347 156.294.353 156.294.353
163.231.700 163.231.700
2 8.583.326 193.377.275 349.671.627
201.960.600 365.192.300
3 10.229.304 230.460.196 580.131.824
240.689.500 605.881.800
4 11.916.486 268.471.414 848.603.238
280.387.900 886.269.700
5 14.140.953 318.587.347 1.167.190.585
332.728.300 1.218.998.000
PP = 2+
PP = 2.02 tahun
DPP = 2+
Tahun ke- Cf
Modal -370.370.000
1 156.294.353
2 193.377.275
3 230.460.196
4 268.471.414
5 318.587.347
Nilai r= 4.25 %
NPV=-Cf0 + + + + +
43
NPV= 537.243.271.16
d. Internal Rate of Return (IRR)
0=-Cf0 + + + + +
IRR= 47 %
MIRR= -1
=23%
2. Pesimis
PP= 2+
PP=2.02 tahun
DPP= 2+
DPP=2.11 tahun
44
Tahun ke- Cf
Modal -370.370.000
1 154.662.036
2 191.357.669
3 228.053.301
4 265.667.535
5 315.260.064
Nilai r=5.25%
NPV=-Cf0 + + + + +
NPV= 620,725,776
d. Internal Rate of Return (IRR)
0=-Cf0 + + + + +
IRR= 39 %
MIRR= -1
= 27 %
3. Optimis
45
a. Payback Period (PP)
PP=Tahun sebelum full recovery+
PP= 2+
PP=2.02 tahun
DPP= 2+
DPP=2.07 tahun
Tahun ke- Cf
Modal -370.370.000
1 157,926,670
2 195,396,881
3 232,867,091
4 271,275,293
5 321,914,630
Nilai r=3.25%
NPV=-Cf0 + + + + +
NPV= 626.111.262
d. Internal Rate of Return (IRR)
0=-Cf0 + + + + +
IRR= 48 %
MIRR= -1
= 27%
46
BAB V
47
kunjungan customer 10%/bulan pemberian bonus
2. Organisational Capital
a. Penyelarasan Presentase karyawan
Memberikan pedoman
tujuan yang menyusun rencana Meningkat
tugas pokok setiap
pengembangan sesuai 50%
individu
pedoman
b. Team work pengatasan Pembagian tugas sesuai
Kemampuan pengatasan
yang baik masalah 100%, jobdesk, diskusi bersama
masalah dan penurunan
medication apabila ada
kejadian medication error
error 0% permasalahan
c. Kemampuan Kemampuan untuk Penanaman jiwa
Konflik
leadership memimpin dan leadership, paling tidak
seminimal
presentase terjadinya untuk menjadi leader diri
mungkin
konflik sendiri
d. Culture untuk Mengadakan kegiatan
selalu Peningkatan untuk saling memotivasi
berkembang pertumbuhan usaha Semaksimal sehingga dapat
dengan lingkungan kerja mungkin mengembangkan
yang nyaman perusahaan bersama-
sama
3. Information Capital
a. Sistem Jumlah customer yang Peningkatan Membangun interaksi
Informasi yang bertanya atau konsultasi 20% per bulan komunikasi yang
baik melalui web/media sosial nyaman dengan
customer
b. Sistem kerapian,update, dan 100% rapi, Koordinasi dengan
database yang kemudahan dari update, dan petugas yang
baik dokumentasi untuk mudah bertanggungjawab dalam
dilakukan penelusuran ditelusuri dokumentasi dan
kembali (dokumentasi pelaksanaan SOP
konseling, PIO, kartu dokumentasi dengan
kontrol persediaan dll) baik dan benar
dengan memanfaatkan
48
teknologi informasi
secara computerized
49
Customer
Kuisioner
peningkatan kualitas
loyalitas >70%
Loyalitas pelayanan yang baik,
2. customer, customer
Customer peningkatan kepuasan
persentase repeat loyal
customer
buyer tiap bulan
Jumlah
kunjungan
Peningkatan customer dalam peningkatan Memberikan fasilitas
3. jumlah kurun waktu 10% per pelayanan yang aman,
customer tertentu dan tahun nyaman, dan terpecaya
peningkatan
omset
Financial
50
Meningkatkan margin obat
c. PP < 5 tahun
(tanpa melebihi HET)
Melakukan perencanaan,
d. DPP < 5 tahun pengadaan, pengendalian, dan
forecasting yang tepat
Meningkatkan pelayanan ke
e. NPV Positif customer sehinga loyalitas
customer meningkat
Meningkatkan pelayanan
f. IRR dan
20% kesehatan dengan konseling
MIRR
dan pengabdian masyarakat
Melakukan identifikasi
g. ITOR 12 karakteristik obat fast
moving/slow moving
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 1. Layout Counter Obat
53
Lampiran 4. Layout Dapur
54
Lampiran 7. Layout Ruang Konsultasi
55
Lampiran 11. Layout Mushola
56
Lampiran 13. Form Dokumen Pelayanan Informasi Obat
57
Lampiran 14. Form Dokumentasi Konseling
58
Lampiran 15. Form Copy Resep
59
Lampiran 16. Form Dokumentasi PTO
60