Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI
DI
DINAS KESEHATAN KOTA, INSTALASI FARMASI
DAN PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA
19 – 23MEI 2014

DISUSUN OLEH :

Peni Warisman., S.Farm 1420272745


Prima Dewi Noni Salut., S. Farm 1420272746
Pristiyana Suci Wulandari., S. Farm 1420272747
Rachmawati Warfette., S. Farm 1420272748
Rani Sawitri.,S. Farm 1420272749
Rasdi., S.Farm 1420272750

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2014

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

ii ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Dinas Kesehatan

Kota Surakarta, UPT Instalasi Farmasi, UPT Puskesmas Sibeladan menyelesaikan

laporan ini dengan baik.

Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dilaksanakan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Profesi

Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.

Penulis menyadari bahwa selama pelaksanaan Praktek Kerja Profesi

Apoteker ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak,

untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Winarso Soeryolegowo, SH., M.Pd., selaku Rektor Universitas Setia Budi

Surakarta.

2. Prof. Dr. R. A Oetari., MM., SU., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi Surakarta.

3. Ismi Rahmawati, M.Si., Apt., selaku Ketua Jurusan Program Profesi Apoteker

Universitas Setia Budi Surakarta.

4. dr. Siti Wahyuningsih, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

5. Purwanti, SKM, M.Kes, selaku pembimbing lapangan di Dinas Kesehatan Kota

Surakarta.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

ii ii
6. Heru Cahyono, S.Si., Apt. selaku Kepala UPT Instalasi Farmasi Dinas

Kesehatan Kota Surakarta.

7. Dr. Nur Hastuti., selaku Kepala Puskesmas Sibela Dinas Kesehatan Kota

Surakarta.

8. Karyawan dan Staf Dinas Kesehatan Kota, UPT Instalasi Farmasi dan UPT

Puskesmas Sibela di Surakarta.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Praktek Kerja

Profesi Apoteker.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, Mei 2014

Penyusun,

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

ii iiiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Tujuan Praktek Kerja profesi Apoteker..................................3
1. Tujuan Umum................................................................3
2. Tujuan Khusus...............................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................4


A. Dinas Kesehatan.....................................................................4
1. Gambaran Umum...........................................................4
2. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan...............................5
B. Instalasi Farmasi.....................................................................5
1. Sejarah Instalasi Farmasi...............................................5
2. Tugas dan Fungsi...........................................................6
3. Menejemen Pengelolahan obat......................................7
C. Puskesmas ..............................................................................9
1. Pengertian ......................................................................9
2. Sejarah Perkembangan...................................................10
3. Visi dan Misi Puskesmas...............................................11
4. Tujan Puskesmas ...........................................................11
5. Fungsi Puskesmas..........................................................11
5. Dasar Hukum Pukesmas................................................11
7. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas..............................12
8. Penyelenggaraan Kesehatan Meyeluruh........................12

BAB III TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK KERJA PROFESI


APOTEKER................................................................................14
A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta............................................14
1. Visi dan Misi..................................................................15
2. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta...15
3. Uraian Tugas Sekertariat................................................15
4. Uraian Tugas Bidang Promosi Kesehatan ....................16
5. Uraian Tugas Bidang Pengendalian Peyakit dan
Kesehatan Lingkungan..................................................16
6. Uraian Tugas Bidang Upaya Kesehatan........................17
7. Uraian Tugas Bidang Kesehatan Masyarakat ...............18
8. Uraian Tugas Unit Pelaksanaan Teknis Bidang
(UPTD) .........................................................................19
9. Uraian Tugas Jabatan Fungsional .................................20
B. Instalasi Farmasi Surakarta.....................................................20
1. Subsi Perencanaan dan Evaluasi.....................................20
Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

ii ii
2. Subsi Penyimpanan dan Pendistribusian.........................20
3. Visi dan Misi Instalasi Farmasi......................................21
C. Puskesmas Sibela....................................................................21
1. Puskesmas.....................................................................21
2. Tujuan Puskesmas.........................................................22
3. Fungsi............................................................................22
4. Visi dan Misi.................................................................22
5. Kebijakan Mutu.............................................................22
6. Dasar Hukum Puskesmas..............................................23
7. Keadaan Wilayah Dan Kependudukan.........................23
8. Persiapan Obat dan Sarana............................................23
9. Pelayanan Resep...........................................................24
10. Penyimpanan Obat Di Kamar Obat
Dan Gudang Obat ..........................................................24
11. Distribusi dan Penyerahan Obat Kesub unit ..................25
12. Penangan Obat Rusak Atau Kadaluarsa ........................26
13. Pengambilan Perbekalan Farmasi
Dari Instalasi Farmasi . ........................................................26
14. Pengelolahan Obat Program ...........................................27
15. Administrasi……………………………………………27

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................32
A. Kesimpulan.............................................................................32
B. Saran.......................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................34
LAMPIRAN

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

ii vii
ii
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan

manusia sehingga senantiasa menjadi prioritas dalam pembangunan nasional

suatu bangsa, bahkan kesehatan menjadi salah satu tolak ukur indeks

pembangunan manusia (Human Development Index) suatu bangsa. Hal ini

terkait dengan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari

bangsa tersebut. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka akan

semakin meningkat pula daya saing bangsa tersebut dalam kancah persaingan

global saat ini (Priyambodo 2007).

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dansalah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkansesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimanadimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan

berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia,

serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan

nasional.
Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

1
2
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan Nasional dimana masyarakat diarahkan untuk tercapainya

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal. Sesuai dengan sistem

kesehatan nasional, berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk industri

farmasi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan

masyarakat.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkankesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiaporang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunansumber daya manusia yang produktif secara sosial

danekonomis.

Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur,

menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya

kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan

upaya kesehatan tersebut harus dilaksanakan bersama antara pemerintah,

swasta dan masyarakat secara serasi dan seimbang. Kemampuan setiap

penduduk untuk hidup sehat membawa pengertian masyarakat sebagai subyek

dan bukan hanya sebagai obyek. Dengan demikian upaya yang berorientasi

kepada kesehatan merupakan upaya yang berorientasi kepada kesehatan

masyarakat yang bersifat menyeluruh dengan peran aktif masyarakat

(Anonim 2009).

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


3
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Universitas Setia Budi menyelenggarakan pendidikan untuk

mengasilkan tenaga pelayanan kesehatan khususnya di bidang farmasi yang

terampil, terlatih dan dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun

sebagai tenaga kesehatan untuk pembangunan kesehatan. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan pengalaman kerja

kepada mahasiswa melalui latihan kerja yang disebut Praktek Kerja Profesi

Apoteker (PKPA).

B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker

1. Tujuan Umum

 Tujuan praktek kerja profesi apoteker agar mahasiswa dapat

memberikan gambaran mengenai organisasi, struktur, cara, situasi dan

kondisi kerja dari berbagai bentuk lapangan pekerjaan dibidang farmasi

sehingga mendapat gambaran mengenai fungsi, peran dan tugas seorang

farmasis atau apoteker, sehingga dapat menjadi bekal kelak saat

bekerja.

 Mempersiapkan para calon farmasis/apoteker untuk menjalani

profesinya secara profesional, handal dan mandiri serta mampu

menjawab tantangan yang pada saat ini banyak persaingan dalam

mencari pekerjaan.

2. Tujuan Khusus

 Mahasiswa mengerti dan memahami tugas-tugas, wewenang serta

struktur organisasi dan jalur koordinasi lembaga pemerintahan dibawah

Departemen Kesehatan dan Balai Besar POM.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dinas Kesehatan
1. Gambaran Umum
Berdasarkan UU No. 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah,
UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah, PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
Propinsi sebagai Daerah Otonomi dan PP No. 41 tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, membawa perubahan
terhadaptatanan penyelenggaraan pemerintah di daerah dimana
pemerintah daerah dituntut lebih profesional didalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.( anonim, 2008)
Setelah otonomi daerah tersebut berlaku di Indonesia maka
perubahan membawa konsekuensi terhadap kewenangan daerah
dalarn menentukan berbagai kebijakan sebagai manifestasi otonami
daerah yang luas dan bertanggungjawab untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri sesuai kondisi dan potensi
daerah.Penyusunan dan penataan organisasi dimaksudkan sebagai langkah
awal dalam menampung kewenangan dan urusan yang diberikan kepada
daerah dan disesuaikan dengan kondisi dan potensi di Kota Surakarta.
Otonomi menjadikan kewenangan dan urusan yang dahulu berada
di tangan pemerintah pusat maupun di pemerintah propinsi sekarang
merupakan hak di daerah untuk mengelola berdasarkan potensi dan
kemampuan masing-masing daerah. Atas dasar prinsip-prinsip pemberian
otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab tersebut,
pemerintah pusat memberikan arahan dan sekaligus menjadikan
pedoman bagi pemerintah kota Surakarta untuk menata susunan organisasi.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


4
5
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Penyusunanpenataan organisasi ini dimaksudkan sebagai langkah awal


dalam menampung kewenangan, dan urusan yang diberikan kepada

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

daerah serta disesuaikan dengan kondisi potensi Kota Surakarta.


Dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan di Kota
Surakarta,maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta melaksanakan tugas
pokok dan fungsi, dimana Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) tersebut
menjadi andalan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan bagi setiap pegawai
di Dinas Kesehatan serta dibawahnya. Tugas pokok dan fungsi akan
dijabarkan lebih lanjut.
2. Fungsi Dinas Kesehatan
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan mempunyai 13fungsi
yaitu :
a) Penyelenggaraan tata usaha dinas
b) Penyusunan rencana program pengendalian, evaluasi, dan pelaporan
c) Pembinaan teknis rumah sakit dan kesehatan khusus
d) Pengawasan dan pengendalian kefarmasian, makanan, minuman, dan
obat tradisional
e) Penyelenggaraan registrasi dan akreditasi
f) Pencegahan dan pemberantasan penyakit
g) Peningkatan kesehatan lingkungan
h) Peningkatan kesehatan masyarakat dan peran serta masyarakat
i) Peningkatan kesehatan ibu, anak, dan gizi keluarga
j) Pembinaan kesehatan reproduksi dan usia lanjut
k) Penyelenggaraan penyuluhan
l) Pembinaan tenaga profesional
m)Pengelolaan unit pelaksana teknis daerah (UPTD)

B. Instalasi Farmasi
1. Sejarah Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada tugas
pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pembangunan di bidang
obat sebagaimana digariskan dalam Kebijakan Obat Nasional sebagai

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


6
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

penjabaran aspek obat dalam Sistem Kesehatan Nasional antara lain


bertujuan untuk menjamin tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang
tepatsesuai

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

kebutuhan dengan mutu terjamin dan tersebar secara merata dan teratur,
sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat (anonim,
2009)
Pengadaan obat oleh pemerintah dibiayai melalui beberapa sumber dana,
namun hal tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan obat di unit-unit
pelayanan kesehatan. Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain perencanaan kebutuhan obat yang belum tepat, distribusi
yang belum memadai, dan belum dilaksanakannya fungsi pengendalian
persediaan oleh unit yang terkait.
Pemerintah dalam menangani pengelolaan obat selalu dikembangkan
secara terus menerus dan disempurnakan melalui pembangunan gudang
farmasi di Daerah Tingkat II. Oleh karena itu, Departemen Kesehatan Pada
tahun 1981 mendirikan Gudang Farmasi Kotamadya/Kabupaten (GFK) di
seluruh Indonesia. GFK di Surakarta baru berdiri pada tahun 1991. Anggaran
untuk semua kegiatan GFK berasal dari Departemen Kesehatan, akan tetapi
setelah adanya otonomi daerah anggaran GFK berasal dari pemerintah kota,
askes, PKPS-BBM, dan APBD provinsi. Otonomi daerah tersebut menyebabkan
GFK diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing kemudian nama
gudang farmasi diganti dengan instalasi farmasi ( anonim, 2011)

2. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi


Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan No. 610/Menkes/SK/ XI/81
tahun 1981 tentang Organisasi dan Tata Kerja Gudang Perbekalan Kesehatan
di Bidang Farmasi di Kabupaten/Kotamadya antara lain ditetapkan
mengenai tugas dan fungsi instalasi farmasi yang meliputi ( anonim, 2000) :
a) Instalasi farmasi mempunyai tugas :
Melaksanakan pengelolaan obat yang meliputi :perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan farmasi, reagensia, dan
peralatan kesehatan.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


8
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

b) Instalasi farmasi mempunyai fungsi :


Melakukan penyiapan, penyusunan rencana kebutuhan perbekalan
farmasi, reagensia peralatan kesehatan.
 Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

 Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan


obat, reagen, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi
 Melakukan pengamatan terhadap mutu/khasiat obat secara umumbaik
pengadaan dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan
 Melakukan urusan ketata usahaan
Bidang kewenangan dari instalasi farmasi adalah melaksanakan
pengelolaan instalasi farmasi sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh kepala dinaskesehatan kota Surakarta.

3. Manajemen Pengelolaan Obat


Manajemen pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Surakarta meliputi suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan/seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat
dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana,
sarana, dan perangkat lunak (metode dan tata laksana) dalam upaya
mencapai tujuan yang ditetapkan ( anonim, 2010)
a) Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan
menentukan jumlah obat dalam rangka pengadaan. Tujuan perencanaan
adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai
kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat, meningkatkan
penggunaan obat secara rasional dan sebagainya.
Perencanaan menggunakan 2 metode :
 Metode Konsumsi
 Metode Epidemiologi
b) Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk pengadaan obat yang
dibutuhkan. Tujuannya yaitu tersedianya obat dengan jenis dan
jumlah yang tepat dengan mutu yang tinggi dan dapat diperoleh pada

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


10
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

waktu yang tepat.

c) Penerimaan dan pengecekan


Penerimaan adalah suatu proses dalam menerima obat-obat dari
pemasok ke gudang farmasi kabupaten/kotamadya (GFK) dalam rangka
memenuhi pesanan atau permintaan obat dari yang bersangkutan.
Tujuannya supaya obat yang diterima baik jenis dan jumlahnya sesuai
dengan dokumen yang menyertainya.
d) Distribusi
Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
pengeluaran dan pengiriman obat-obatan yang bermutu dari gudang
secara merata dan teratur untuk memenuhi pesanan atau permintaan unit-
unit pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah terlaksananya penyebaran
obat dan teratur dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan serta
terjaminnya mutu dan keabsahan obat serta ketepatan, kerasionalan dan
efisiensi penggunaan.
Pendistribusian obat dilakukan dengan sistem First In First
Out(FIFO)dikombinasikan dengan sistem First Expired First Out(FEFO).
e) Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara
menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat-tempat yang dinilai
aman. Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu obat,
menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga
kelangsungan persediaan, serta memudahkan pencarian.
Syarat-syarat penyimpanan obat di instalasi farmasi adalah
ruangan terang, tidak lembab, aman, luas, disusun berdasarkan alfabetis
dan dikelompokkan berdasar sumber dana, sistem FIFO dan FEFO serta
harus tertib. Penggunaan
f) Penggunaan
Penggunaan adalah penggunaan obat secara rasional yaitu
berdasarkan diagnosa yang tepat, obat yang tepat, dosis yang tepat dan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


11
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

aturan pemakaian yang tepat. Penggunaan yang rasional sesuai dengan


peresepan yang rasional.
g) Pencatatan dan pelaporan daftar obat
Pencatatan dan pelaporan data obat merupakan rangkaian kegiatan
dalarn usaha penataan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di unit-unit
pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.
Pencatatan dan pelaporan merupakan sarana perhitungan dalam
rangka pertanggungjawaban obat-obatan yang berada dalam gudang dan
merupakan sarana informasi dalam rangka pengendalian persediaan,
perencanaan pengadaan dan perencanaan pendistribusian. Tujuannya
yaitu tersedianya data mengenai jenis dan jumlah penerimaan,
persediaan, pengeluaran penggunaan dan data mengenai waktu dari
seluruh rangkaian kegiatan mutasi obat.
h) Evaluasi
Evaluasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mengetahui
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dan perencanaan sekaligus untuk
mengukur memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil yang telah
direncanakan sebelumnya atas seluruh rantai kegiatan pengelolaan obat
dan pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia.

C. Puskesmas Secara Umum


1. Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. (DepKes RI, 2004)
Sebagai suatu organisasi kesehatan yang menjadi ujung tombak bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, puskesmas dituntut untuk
meningkatkan mutu pelayanan sejalan dengan makin berkembangnya ilmu dan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


12
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

teknologi kesehatan serta makin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat


yang dilayani. Dari kondisi tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi
orientasi pelayanan kesehatan dari yang bersifat kuratif dan rehabilitatif bagi
perorangan menjadi pelayanan yang bersifat promotif dan preventif bagi
masyarakat luas serta era pasar bebas, dimana tingkat persaingan di segala
sektor akan meningkat.
Puskesmas juga dapat diartikan Unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kotamadya yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Secara nasional standar
wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, apabila di satu Kecamatan
terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi
antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu
desa/Kelurahan atau dusun/Rukun Warga. (Effendi, 2009).

2. Sejarah Perkembangan
Konsep puskesmas yang merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika
dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta.
Rakerkesnas I membicarakan upaya mengorganisir sistern pelayanan
kesehatan di tanah air yang untuk pelayanan kesehatan tingkat I dirasakan
kurang menguntungkan.
Rakerkesnas I menimbulkan gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan kesehatan tingkat I ke dalam satu pengorganisasian. Organisasi ini
di beri nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas pada Rakerkesnas I dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a) Puskesmas Tingkat Desa
b) Puskesmas Tingkat Kecamatan
c) Puskesmas Tingkat Kawedanan
d) Puskesmas Tingkat Kabupaten
Rakerkesnas II dilangsungkan tahun 1969 untuk memperbaharui
pembagian Puskesmas menjadi3 macam yaitu :

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


13
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

a) Puskesmas tipe A yang dipimpin oleh dokter penuh


b) Puskesmas tipe B yang dipimpin oleh dokter tidak penuh
c) Puskesmas tipe C yang dipimpin oleh tenaga paramedik
Rakerkesnas III dilangsungkan tahun 1970 yang menetapkan hanya ada
satu macam puskesmas, dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu
daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000-50.000 jiwa.
(blogspot.com/2013/06/sejarah-perkembangan-puskesmas)

3. Visi dan Misi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat kesehatan
penduduk.
Misi pembangunan kesehtan yang diselenggarakan puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri dalam hidup sehat.
Untuk mencapai visi tersebut, puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, puskesmas perlu
ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu.

4. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan oleh puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.

5. Fungsi Puskesmas
a. Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


14
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

c. Pusat pelayanan strata pertama :


 Pelayanan kesehatan perorangan
 Pelayanan kesehatan masyarakat

6. Dasar Hukum Puskesmas


a. UU No. 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan
b. Program Kesehatan Nasional Hasil Rapat Kerja Nasional tahun 1968
c. Hasil Seminar Manajemen Kesehatan di Ciloto tanggal 10 – 20 Desember
1975
d. Hasil Rapat kerja Nasional tahun 1970
e. Repelita III tentang Kesehatan

7. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas


a. Upaya kesehatan wajib
 Upaya Promosi Kesehatan
 Upayan Kesehatan Lingkungan
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
 Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
 Upaya Pengobatan (DepKes RI, 2004)
b. Disesuaikan dengan masalah dan kemampuan setempat, misalnya:
 Upaya Kesehatan Sekolah
 Upaya Kesehatan Olahraga
 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
 Upaya Kesehatan Kerja
 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
 Upaya Kesehatan Jiwa
 Upaya Kesehatan Mata
 Upaya Kesehatan Usia Lanjut
 Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


15
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

8. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh


Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskemas adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan:
a. Preventif (Pencegahan)
Suatu usaha pencegahan yang dilakukan terutama untuk
menanggulangi masalah penyakit menular. Hal ini dilakukan dengan cara
memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan pada masyarakat agar sadar
arti kesehatan.
b. Kuratif (Pengobatan)
Usaha pengobatan yang dilakukan oleh Puskesmas, hal ini dapat
dilakukanpemeriksaan secara berkala guna mendeteksi penyakit secara dini.
Pengobatanmedis pada umumnya menggunakan 2 buah pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Sistem Alat Tubuh
2. Pendekatan Jenis Pemaparan yang Alami
c. Promotif (Peningkatan Kesehatan)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
keadaanlingkungan, misalnya: perbaikan sanitasi lingkungan.
d. Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan)
Gunanya untuk memulihkan fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh
penyakit atau akibat kecelakaan. Fungsi kegiatan ini adalah
untukmengidentifikasi kasus yang membutuhkan pemulihan dan
merujuknya ke rumahsakit atau pusat rehabilitasi untuk mendapatkan
petunjuk teknis.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


16
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

BAB III

TINJAUAN TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROFESI APOTEKER

A. Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Dinas Kesehatan Surakarta terletak di Jalan Jendral Sudirman No. 2


Surakarta. Dalam melaksanakannya kegiatannya, Dinas Kesehatan Surakarta
mempunyai visi dan misi. Visi Dinas Kesehatan Surakarta adalah "Terwujudnya
budaya perilaku hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan untuk
menyangsong Solo Sehat 2014", sedangkan misinya adalah ”Meningkatkan mutu
pelayanan menuju Surakarta Sehat”.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan.
Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
 Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;
 Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
 Penyelenggaraan promosi kesehatan;
 Penyelenggaraan penyakit dan penyehatan lingkungan;
 Penyelenggaraan upaya kesehatan;
 Penyelenggaraan bina kesehatan;
 Penyelenggaraan dan pembinaan teknis rumah sakit dan kesehatan khusus;
 Pengawasan dan pengendalian kefarmasian, makanan, minuman, dan obat
tradisional;
 Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan ijin praktek;
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit;
 Peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan;

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


17
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

 Peningkatan kesehatan ibu dan anak;


 Pembinaan kesehatan remaja dan usia lanjut;
 Penyelenggaraan sosialisasi;
 Pembinaan jabatan fungsional;
14
 Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

1. Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta


 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
 Memberikan kontribusi nyata dalam perberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
 Memelihara dan meningkatkan pelayaan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta No. 12 tahun 2008 Bab II
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi, dalam pasal 2 disebutkan bahwa
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi daerah dan
tugas pembantuan.

2. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta


 Kepala Dinas Kesehatan
 Sekretariat
 Bidang Promosi kesehatan
 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
 Bidang Upaya Kesehatan
 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
 Kelompok Jabatan Fungsional

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


18
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

3. Uraian Tugas Sekretariat


BidangSekretariat terdiri dari :
 Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
 Sub Bagian Keuangan
 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

4. Uraian Tugas Bidang Promosi Kesehatan


Bidang Promosi Kesehatan terdiri dari :
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
b. Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
c. Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan
Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Promosi Kesehatan.

 Bidang Promosi Kesehatan


Bidang Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, manajemen informasi kesehatan,
dan pengembangan promosi kesehatan.
Bidang Promosi Kesehatan mempunyai tugas :
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan kemitraan;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang manajemen informasi kesehatan;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang pengembangan promosi kesehatan;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


19
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

5. Uraian Tugas Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan


Lingkungan
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari :
a. Seksi Pencegahan Penyakit Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
b. Seksi Pengendalian Penyakit
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengendalian
Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.

 Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan


Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan
penanggulangan KLB, pengendalian penyakit, dan penyehatan lingkungan.
Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
fungsi:
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan KLB;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang pengendalian penyakit;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang Penyehatan Lingkungan;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

6. Uraian Tugas Bidang Upaya Kesehatan


Bidang Upaya Kesehatan terdiri dari :

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


20
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

a. Seksi Pelayanan Kesehatan


b. Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Perbekalan Kesehatan
c. Seksi Akreditasi dan Registrasi
Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Upaya
Kesehatan.

 Bidang Upaya Kesehatan


Bidang Upaya Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan, minuman dan perbekalan
kesehatan, dan akreditasi dan registrasi.
Bidang Upaya Kesehatan mempunyai tugas :
 Penyiapan bahan perumusan kebujakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan ;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang kefarmasian, makanan, miniman dan perbekalan kesehatan;
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang akreditasi dan registrasi;
 Pelaksanaan tigas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

a. Seksi Pelayanan Kesehatan


Seksi Pelayanan Kesehatanmempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pelayanan kesehatan, meliputi: penyelenggaraan pembinaan, pengawasan,
pengembanagan sarana / fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan,
penunjang medik dan medik spesifik, mengembangkan dan memantapkan
norma dan standard pedoman pelayanan kesehatan serta mengembangkan dan
memantapkan pelayanan penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan.
b. Seksi Kefarmasian, makanan, Minuman Dan Perbekalan Kesehatan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


21
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Seksi Kefarmasian, makanan, Minuman Dan Perbekalan Kesehatan


mempuntai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang farmasi, makanan, minuman dan
perbekalan kesehatan.
c. Seksi Akreditasi dan Registrasi
Seksi Akreditasi dan Registrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
akreditasi dan registrasi, meliputi: pelaksanaan proses penerbitan dan
penertiban perijinan, kelayakan, pengawasan dan akreditasi terhadap upaya
penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan (medik dan penunjang medik)
dan tenaga kesehatan, usaha farmasi, industri rumah tangga pangan dan usaha
lain di bidang kesehatan serta pemberian rekomendasi perijinan rumah sakit.

7. Uraian Tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat


Bidang Bina Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
a. Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan KB
b. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia

 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat


Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
dan kesehatan remaja dan lansia.

8. Uraian Tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) terdiri dari :
a. UPTD Puskesmas
b. UPTD PKMS
c. UPTD Instalasi Farmasi
d. UPTD Laboratorium Kesehatan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


22
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

9. Uraian Tugas Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas terdiri dari: Pranata
Komputer, Arsiparis, Pustakawan, Dokter, Dokter GO, Apoteker, Tenaga
Perawatan, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, Pengawas Farmasi dan Makanan, Epidemiolog
Kesehatan, Entemolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan,
Perawat Gizi dan Nutrisionis.
Uraian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional mengikuti pedoman uraian
tugas sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Tugas Pokok Dinas Kesehatan Surakarta
 Melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan yang
diserahkan kepada pemerintah
 Melaksanakan kewenangan di bidang kesehatan yang bersifat lintas
kabupaten/kota
 Melaksanakan kewenangan kabupaten/kota di bidang kesehatan yang
bekerjasama dengan atau diserahkan kepada propinsi sesuaiperundang-
undangan yang berlaku
 Melaksanakan kewenangan dan desentralisasi yang dilimpahkan kepada
gubernur dan tugas pembantuan di bidang kesehatan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

B. Instalasi Farmasi Kota Surakarta


Dengan adanya Otonomi Daerah maka nama Gudang Farmasi diganti
menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi hal tersebut
berdasarkan Undang Undang No. 6 Tahun 2001.
Dalam hal anggaran terjadilah perubahan pula. Anggaran yang dimaksud
dari UPTD Instalasi Farmasi kota Surakarta yaitu anggaran yang berasal dari
berbagai sumber dana yang mana dana tersebut digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan dalam hal ini obat-obatan antara lain :

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


23
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

1. Dari Pemerintah Daerah berupa DAU (Dana Alokasi Umum)


2. Gizi, penyakit menular, MP-ASI merupakan program dari Pusat
3. Asuransi Kesehatan atau disebut ASKES
4. Bantuan propinsi untuk rutin dan KLB (Kejadian Luar Biasa)
5. Bantuan kompensasi PKSP-BBM (Program Kompensasi Pengganti Subsidi
BBM)
Instalasi Farmasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Subsi Perencanaan dan Evaluasi
 Menyiapkan rencana kebutuhan obat, alkes, reagensia dan perbekalan
farmasi lain dari berbagai sumber anggaran (Daerah, Askes, Propinsi,
Program Departemen Kesehatan)
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai ketersediaan dan
penggunaan obat, alkes, reagensia dan perbekalan farmasi lainnya
 Melaksanakan pengamatan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap
mutu obat, alkes, reagensia dan perbekalan farmasi lainnya
 Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap data ketersediaan
penggunaan dan pendistribusian obat, alkes, reagensia dan perbekalan
farmasi lainnya di Instalasi Farmasi, Puskesmas, RSPD, Laboratorium
Dinas Kesehatan.
2. Subsi Penyimpanan dan Pendistribusian
Kegiatan penyimpanan meliputi pengaturan tata ruang dan
penyusunan stock obat serta pencatatan stock obat. Tempat
penyimpanan antara lain : rak, pallet, kulkas, ruang AC dan
almarinarkotika. Sistem yang digunakan yaitu FIFO juga digunakan dan
FEFO artinya yang lebih dekat kadaluarsanya yang digunakan lebih dulu.
Tiap akhir bulan dilakukan stock opname. Instalasi Farmasi melaksanakan
distribusi obat ke Puskesmas, RSD dan Laboratorium Dinas Kesehatan.
3. Visi dan Misi Instalasi Farmasi
Visi : Kecukupan sediaan farmasi dalam pengobatan rasional
Misi : Memberikan pelayanan prima dengan tersedianya sumber daya
manusia yang berkualitas didukung informasi data sediaan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


24
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

farmasi yang akurat sehingga kebutuhan obat, alkes,


danreagensia terpenuhi dalam mencapai pengobatan rasional
sasaran : Puskesmas,Puskesmas Pembantu, Laboratorium Kesehatan dan
P3K

C. Puskesmas Sibela
Di Kota Surakarta ada 17 Puskesmas Induk dan 26 Puskemas
Pembantu. Lima belas Puskesmas Induk tersebut beralokasi di daerah Jayengan,
Setabelan, Gajahan, Penumping, Banyuanyar, Sangkrah, Ngoresan, Nusukan,
Manahan, Kratonan, Purwodiningratan, Sibela, Pajang, Gilingan, dan
Purwosari, Pucangsawit dan Gambirsari.
Praktek Kerja Lapangan di Dinas Kesehatan Kota Surakarta dilaksanakan
di Puskesmas Sibela yang merupakan salah satu Puskesmas Induk. Sebelum
dilaporkan bagaimana peninjauan lapangan, akan ditulis analisademografi
Puskesmas Sibela.

1. Puskesmas
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten
atau kotamadya yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas diharapkan mampu bersaing dengan penyelengaraan
pelayanan kesehatan swasta. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan juga
guna meningkatkan cakupan kegiatan program-program puskesmas sibela
maka disusunlah Plan Of Action UPT Puskesmas sibela tahun 2013 ini sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan-kegiatan puskesmas sibela.

2. Tujuan Puskesmas
a. Tujuan Umum
POA disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sibela selama satu tahun.
b. Tujuan Khusus

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


25
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

 Sebagai pedoman dalam menyelenggrakan kegiatan-kegiatan upaya


kesehatan di Puskesmas Sibela secara efektif dan efesien selama tahun 2013.
 Sebagai panduan dalam pengawasan dan pertanggungjawab kegiatan
Puskesmas selama tahun 2013.

3. Fungsi Puskesmas
 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakatdi
wilayah kerjanya.
 Membina kesehatan masyarakat
 Memberikan pelayanan secara menyeluruh.

4. Visi dan Misi Puskesmas Sibela


a. Visi
Terwujudnya pelayanan prima dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan.
b. Misi
- Pelayanan prima sebagai standar kerja pelayanan kesehatan pada masyarakat.
- Membangun kemandirian masyarakat di dalam pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan.
- Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan
- Meningkatkan kerja sama lintas sektoral sebagai upaya bersama di dalam
pembangunan kesehatan masyarakat.
- Menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk ikut berpartisipasi didalam
pengbangunan kesehatan.

5. Kebijakan Mutu
 Mewujudkan SDM yang profesional dan berkualitas.
 Memberikan pelayanan yang beretika.
 Menerapkan sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 secara efektif dan efesien.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


26
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

6. Dasar Hukum Puskesmas


 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/II/SK/2004/ tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
7. Keadaan Wilayah dan Kependudukan
 Keadaan wilayah
Pada umumnya adalah tanah darat yang terdiri dari 1 kelurahan
yaitu kelurahan Mojosongo dikembangkan menjadi 1 puskesmas induk
dan 2 puskesmas pembantu.
 Batas Wilayah
 Sebelah utara : Kabupaten karanganyar
 Sebelah selatan : Kelurahan Tegalharjo
 Sebelah timur : Kelurahan Jebres
 Sebelah barat : Kelurahan Kadipiro dan Kelurahan Nusukan
 Luas wilayah kerja Puskesmas sibela Kelurahan Mojosongo : 5.329 km²
 Demografi
Jumlah penduduk binaan Puskesmas Sibela sampai dengan akhir
tahun 2012 adalah 48.979 Jiwa yang terdiri dari 24,395 laki-laki dan 24,584
perempuan.
TABEL . Data Jumlah Penduduk di Wilayah Binaan Puskesmas Sibela
KELURAHAN LUAS Laki-laki Perempuan Jumlah
WILAYAH PENDUDUK
(KM)
Mojosongo 5,329 24.395 24.584 48.979

8. Standar Operasional Prosedur (SOP)


Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaran administrasi
pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan.
a. Persiapan obat dan sarana

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


27
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

 Cek ketersediaan obat dalam pelayanan


 Catat obat habis/hampir habis dan obat over stok untuk diinformasikan ke
Poli Umum, Poli KIA, Poli Gigi
 Siapkan etiket, kertas puyer, plastik kemasan, steples, gunting, gelas ukur,
dan sealing machine.
 Pastikan mortir, stemper dan sudip bersih dan kering.
b. Pelayanan Resep
 Penerimaan resep berdasarkan nomor urut pasien sesuai dengan nomor
pada resep.
 Pemeriksaan resep :
 Kelengkapan identitas pasien dan rasional terapi
 Memeriksa ketersediaan obat
 Jika tidak sesuai atau obat tidak tersedia konfirmasi kepemeriksa
pasien.
 Penulisan etiket :
 Etiket putih untuk obat oral
 Etiket biru untuk obat luar dan parenteral
 Pengambilan/peracikan obat
 Untuk obat non racikan, dilakukan pengambilan obat dengan jenis,
jumlah, dosis dan bentuk sediaan sesuai resep.
 Untuk obat racikan, dilakukan peracikan, pembagian dan pengemasan
sesuai resep.
 Obat dicek kesesuaiannya meliputi jenis, jumlah, dan etiket.
 Penyerahan obat :
 Pasien dipanggil dengan nama dan alamatnya
 Menjelaskan aturan pakai obat, indikasi dan efek sampingnya kepada
pasien.
 Menyerahkan obat kepada pasien.
c. Penyimpanan Obat Di Kamar Obat Dan Gudang Obat.
 Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan ketentuan yang

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


28
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

dipersyaratkan oleh produk, meliputi kendali suhu, kelembapan, dan cahaya.


 Obat yang mempersyaratkan suhu ruang, disimpan dikamar obat atau gudang
obat.

 Obat yang mempersyaratkan penyimpanan pada suhu 2-8° C atau dibawah


15° C
 Semua obat dipastikan tidak terpapar sinar matahari langsung.
d. Memisahkan penyimpanan perbekalan farmasi berdasarkan jenisnya,
yaitu:
 Obat oral :
 Obat oral los (tanpa kemasan satuan)
 Obat oral dengan kemasan satuan (strip/blister)
 Obat oral liquid
 Obat luar :
 Obat mata
 Obat telinga
 Obat kulit
 Cairan infus
 Obat parenteral
 Alat kesehatan
 Cairan antiseptik dan desinfektan
e. Menata perbekalan farmasi berdasarkan klasifikasinya secara alfabetis pada
sarana yang sesuai : rak lemari, pallet.
f. Meletakkan kartu stok gudang menempel pada masing-masing barang dan stok
opname dilakukan tiap bulan.
g. Memastikan sarana penyimpanan cukup sehingga tidak ada perbekalan farmasi
yang diletakkan dilantai.
h. Menggunakan / mendistribusikan perbekalan farmasi dengan sistem FEFO (First
Expired First Out)

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


29
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

2. Distribusi Dan Penyerahan Obat Ke Sub Unit.


a. Mengalokasikan pemberian perbekalan farmasi ke semua sub unit dengan
menuliskannya di LPLPO sub unit.
b. Menyiapkan perbekalan farmasi untuk masing-masing sub unit sesuai dengan
jumlah yang tertulis di LPLPO sub unit.
c. Petugas yang menyiapkan dan menyerahkan perbekalan farmasi ke sub unit
menandatangani LPLPO dengan mengetahui kepala puskesmas, serta
menuliskan tanggal penyerahan.
d. Perbekalan farmasi diserahkan kepada penaggung jawab di setiap sub
unit.
e. Penanggung jawab sub unit memeriksa kembali kesesuaian perbekalan
farmasi dengan LPLPO, lalu menandatanganinya.
f. Petugas disub unit menyimpan dan menata perbekalan farmasi sesuai
ketentuan.
g. Apabila ada permintaan tambahan, petugas dan masing-masing sub unit
menuliskannya dibuku permintaan, kemudian petugas farmasi menuliskan
tambahan permintaan tersebut dibuku bon.

3. Penanganan Obat Rusak Atau Kadaluwarsa


a. Menarik perbekalan farmasi yang rusak atau kadaluwarsa di sarana pelayanan
dan penyimpanan.
b. Mencatat jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang rusak atau kadaluwarsa
pada buku obat rusak/kadaluwarsa.
c. Menyimpan obat rusak atau kadaluwarsa di gudang obat secara terpisah dari
obat lain, dengan diberi identitas rusak.
d. Mengeluarkan stok administrasi obat rusak atau kadaluwarsa dari jumlah
persediaan barang di masing-masing lokasi penyimpanan.

4. Pengambilan Perbekalan Farmasi Dari Instalasi Farmasi.


a. Puskesmas mengirimkan LPLPO ke instalasi farmasi paling lambat tanggal 5
setiap bulan. LPLPO dikirim dalam bentuk soft file dan print out dengan

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


30
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

lembar pengesahan sebanyak 3 lembar yang telah ditandatangani oleh Kepala


puskesmas.
b. Instalasi farmasi mengalokasikan pemberian perbekalan farmasi ke
puskesmas.

c. Instalasi farmasi menyiapkan perbekalan farmasi sesuai jenis dan jumlah yang
dialokasikan untuk puskesmas.
d. Petugas puskesmas mengambil perbekalan farmasi ke instalasi farmasi :
 Petugas puskesmas bersama petugas instalasi farmasi mencocokkan jenis
dan jumlah perbekalan farmasi dengan LPLPO
 Petugas puskesmas mengecek kondisi fisik barang dan tanggal
kadaluwarsa secara sampling (1 sample mewakili jumlah keseluruhan)
 Jika telah sesuai, petugas menandatangani LPLPO pada lembar
pengesahan.
e. Untuk obat yang memerlukan persyaratan penyimapanan khusus (suhu
rendah) selama proses transportasi menggunakan cool pack. Perbekalan
farmasi dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke puskesmas
f. Setelah sampai kepuskesmas, perbekalan farmasi dimasukkan ke gudang obat
puskesmas. Petugas memastikan tidak ada yang tertinggal di mobil dan
tercecer diluar gudang.
g. Perbekalan farmasi ditata berdasarkan jenisnya, lalu dicocokkan kembali
dengan LPLPO untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian dengan
LPLPO.

5. Pengelolaan Obat Program


a. Petugas puskesmas bersama petugas instalasi farmasi mencocokkan jenis dan
jumlah obat dengan berita acara penerimaan
b. Petugas puskesmas mengecek kondisi fisik barang dan tanggal kadaluwarsa
secara sampling.
c. Jika telah sesuai, petugas menandatangani berita acara penerimaan
d. Untuk obat yang memerlukan persyaratan penyimpanan khusus (suhu rendah)

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


31
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

selama proses transportasi menggunakan cool pack. Obat yang dimasukkan


kedalam mobil untuk dibawa ke puskesmas.
e. Setelah sampai dipuskesmas obat dimasukkan ke gudang obat puskesmas.
f. Petugas memastikan tidak ada yang tertinggal di mobil dan tercecer diluar
gudang.
g. Petugas menulis di buku stok obat program, antara lain : nama, tanggal
kadaluwarsa, jumlah barang yang diterima.
h. Setiap bulan jika ada pemakaian ditulis di buku stok obat program pada kolom
pemakaian.
i. Apabila ada obat yang kadaluwarsa maka dikeluarkan dari stok dan
dimusnahkan dengan incerator.
6. Administrasi Farmasi
a. Kelompokkan resep berdasarkan warnanya, lalu diurutkan : Umum, Askes,
Jamkesmas, PKMS, Lain-lain.
b. Mencatat resep dalam buku C2 sesuai urutan kelompok diatas
c. Mengingat jumlah pengeluaran perhari dari buku C2 ke file harian di program
excel.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


32
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

BAB IV
PEMBAHASAN

Mahasiswa Program Profesi Apoteker Angkatan XXVII Fakultas Farmasi


Universitas Setia Budi Surakarta telah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Profesi Apoteker di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Instalasi Farmasi, dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Sibela. Kegiatan tersebut bertujuan
agar mahasiswa bisa memahami tugas, wewenang, tanggung jawab, struktur
organisasi dan jalur koordinasi lembaga pemerintahanan di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, Instalasi Farmasi dan Puskesmas khususnya UPTD Puskesmas
Sibelasehingga diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan kewajiban dan
tanggung jawab sebagai apoteker yang profesional dan selalu memegang teguh
kode etik dan sumpah profesi apoteker.
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan para calon apoteker
dalam manajemen puskesmas, pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan, obat
tradisional, registrasi serta akreditasi dan pengorganisasian Dinas Kesehatan Kota
Surakarta. Dalam bidang registrasi dan akreditasi, Dinas Kesehatan Kota
menangani tata cara perizinan usaha farmasi yang meliputi izin industri obat
tradisional, izin industri kecil obat tradisional, izin distribusi obat dan bahan baku
farmasi, izin apotek, izin makanan dan minuman dan izin penyaluran alat
kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Surakarta adalah promosi kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan pola hidup sehat masyarakat kota Surakarta.
Dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Instalasi Farmasi, mahasiswa mendapatkan pengarahan tentang pengelolaan obat

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


33
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

yang meliputi perencanaan, pengadaan dan penerimaan, distribusi dan


penyimpanan, penggunaan obat dan evaluasi, serta memperkenalkan cara
pencatatan, pelaporan perbekalan farmasi baik. Metode yang digunakan dalam
perencanaan di Instalasi Farmasi yaitu metode konsumsi yang digunakan
berdasarkan analisis data penggunaan obat tahun sebelumnya. Penerimaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan harus memperhatikan Nomor Batch, jenis
barang, bentuk sediaan, jumlah barang yang sesuai dengan pesanan, batas
kadaluarsa obat/Expired Date dan dilampiri dengan dokumen yang jelas.
Penyimpanan perbekalan farmasi diatur berdasarkan bentuk sediaan dengan
memperhatikan syarat penyimpanan yaitu tidak lembab, tidak gelap, tidak terkena
sinar matahari langsung, aman dan tidak boleh kontak langsung dengan lantai,
dinding dan atap. Pendistribusian obat dilakukan setiap bulan atas dasar
permintaan yang dilakukan sebelumnya oleh puskesmas-puskesmas di daerah kota
Surakarta atas dasar permintaan yang dilakukan sebelumnya kecuali untuk
kejadian luar biasa (KLB). Setiap puskesmas mempunyai jadwal pengambilan
sediian farmasi yang berbeda. Perbedaan jadwal ini bertujuan agar pegawai
Istalasi Farmasi lebih fokus dalam menyiapkan sediaan farmasi sesuai permintaan
puskesmas dan mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Setiap 1 sediaan farmasi mempunyai 1 kartu stok dan 1 kartu stelling.
Kartu stelling bermanfaat melacak berkurang atau bertambahnya barang. Kartu
stock berisi nama obat dan sumber dana dari mana obat tersebut berasal atau
diadakan. setiap item obat dilengkapi dengan kartu stock dengan warna kartu yang
berbeda-beda sesuai dengan sumber dana. Kartu stok berfungsi mencatat jumlah
persediaan obat atau bahan obat.
Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker di puskesmas Sibela bertujuan
agar mahasiswa profesi apoteker dapat memahami seluruh kegiatan kefarmasian
dan mampu melakukan praktik pekerjaan kefarmasian dipuskesmas Sibela.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi apoteker memberi pelayanan
resep obat, melakukan stok obat, mempelajari cara pelaporan penggunaan obat
yang disebut Laporan Pemakaian dan Lembar permintaan Obat (LPLPO) dan
berpartisipasi dalam kegiatan puskesmas keliling.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


34
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Alur pelayanan yang dilakukan di unit farmasi puskesmas Sibela adalah:


a. Pasien menyerahkan resep dokter
b. Petugas megambil resep sesuai dengan urutan nomer resep
c. Melakukan skrining resep
d. Menyiapkan wadah dan menulis.
e. Mengambil dan menyiapkan obat sesuai resep
f. Mengemas obat dan meneliti ulang obat yang diresepkan
g. Menyerahkan dan memberikan informasi penggunaan obat kepada pasien
Pengelolaan obat di Puskesmas Sibela bertujuan agar tercapainya
penggunaan obat yang rasional dan terciptanya pelayanan obat secara optimal. .
Kegiatan pengelolaan obat di Puskesmas Sibela meliputi perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, pendistribusian obat, penyimpanan, pelayanan obat
(penggunaan), pencatatan dan pelaporan. Perencanaan kebutuhan obat di
Puskesmas menggunakan metode konsumsi dan epidemiologi. Puskesmas tidak
melakukan pengadaan obat sendiri, tetapi memperoleh dari Instalasi Farmasi yang
sebelumnya puskesmas mengajukan daftar kebutuhan obat melalui Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Pengambilan obat dari
Instalasi Farmasi dilakukan setiap bulan berdasarkan laporan LPLPO kecuali
untuk kejadian luar biasa (KLB).
Saat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan diterima dari Instalasi
Farmasi harus dilakukan pemeriksaan kesesuaian dengan dokumen permintaan..
Pemeriksaan meliputi jenis barang, bentuk, dan jumlah barang. Penyimpanan
obat dilakukan di kamar obat dengan syarat yang telah ditetapkan dan dengan
suhu yang baik bagi stabilitas masing-masing obat dan obat diatur sesuai dengan
abjad dan bentuk sediaan. Sedangkan Pengeluaran obat berdasarkan sistem FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out) sehingga akan mencegah
terjadinya kadaluarsa obat. Setiap jenis obat dan alat kesehatan mempunyai kartu
stock untuk memantau jumlah obat yang keluar dan obat dalam persediaan
sehingga dapat menghindari dari stock kosong saat obat atau alat kesehatan
dibutuhkan.
Pendistribusian obat di Puskesmas meliputi penyerahan obat, alat

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


35
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

kesehatan, reagensia dan ke tempat unit pelayanan lain seperti: puskesmas


pembantu dan puskesmas keliling. Sebelum melakukan puskesmas keliling,
farmasis menyiapkan obat yang dibutuhkan. Penyiapan ini dilakukan di
puskesmas induk Sibela. Di puskesmas keliling farmasis, bagian administrasi dan
dokter atau perawat yang bertugas melakukan pelayanan sesuai dengan pelayanan
dipuskesmas induk. Farmasis melakukan pelayanan obat sesuai yang tertulis
dalam resep obat.
Puskesmas Sibela memiliki 2 puskesmas pembantu di daerah Sumber.
Pelayanan kefarmasian di puskesmas pembantu sama dengan pelayanan
kefarmasian yang dilakukan di puskesmas induk Sibela. Jumlah kunjungan pasien
di puskesmas pembantu jauh lebih sedikit jika dibanding puskesmas induk Sibela,
sehingga farmasis yang bertugas dapat memberikan pelayananan yang optimal
dengan penuh empati.
Pencatatan dan pelaporan penggunaan obat bertujuan menertibkan
administrasi dalam pengelolaan obat, agar tersedia data yang cukup akurat dan
tepat waktu. Data yang tersedia ini dipakai untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian oleh unit yang lebih tinggi. Untuk memperlancar administrasi di
Puskesmas,maka setiap resep yang masuk setiap hari direkap dan diklasifikasi
berdasar jenis pasien yaitu apakah pasien berasal dari Asuransi Kesehatan
(ASKES), Jamkesmas, PKMS, pasien umum, dan lain-lain. Laporan bertujuan
dalam evaluasi kegiatan di Puskesmas sehingga akan tercipta pelayanan optimal
yang selalu lebih baik dari tahun ke tahun.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


36
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi


Apoteker di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Instalasi Farmasi, dan Puskesmas
Sibelaadalah sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan dinas di bawah Pemerintah
Daerah sebagai pelaksana pemerintah daerah di bidang kesehatan yang sangat
berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Surakarta secara
optimal. Kepala Dinas Kesehatan Surakarta bertanggungjawab atas
terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah Surakarta dan
pertanggungan jawab tersebut disampaikan kepada Walikota.
2. Intalasi farmasi merupakan bagian dari Dinas Kesehatan Kota. Instalasi
Farmasi merupakan instansi yang berkewajiban mengelola perbekalan
kesehatan secara optimal dan penuh dengan tanggung jawab. Pengelolaan obat
di Instalasi Farmasi meliputi penerimaan, penyimpanan pendistribusian
perbekalan kesehatan ke puskesmas di wilayah Kota Surakarta.
3. Puskesmas Sibela adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yangbertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
dan pelayanan kesehatan secara terjangkau dan merata di suatu wilayah kerja
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat di Mojosongo yang optimal.
Puskesmas Sibela pelayanan kesehatan yang optimal di puskesmas induk,
puskesmas pembantu 1 dan 2, dan puskesmas keliling.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


37
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

B. Saran
1. Dinas Kesehatan Kota Surakarta diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
Kesehatan khususnya dibidang kefarmasian kepada masyarakat dan lebih
sering melakukanpelatihan dan pendidikan tenaga kefarmasian di daerah
Surakarta.
2. Perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang ada hendaknya selalu
ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk pelayanan yang
lebih baik. 32
3. Puskesmas Sibela merupakan salah satu puskesmas di daerah Surakarta yang
memberikan pelayan rawat inap. Pelayanan kefarmasian di rawat inap
sebaiknya dilakukan selama 24 jam penuh oleh farmasis bukan dilakukan
oleh tenaga kesehatan lain, sehingga diperlukan penambahan jumlah farmasis
di puskesmas Sibela.
4. Perlu di lakukan evaluasi di Puskesmas Sibela untuk memantau seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian mulai dari pelayanan resep sampai kepada
pelayanan informasi obat kepada pasien sehingga diperoleh gambaran mutu
pelayanan kefarmasian sebagai dasar perbaikan pelayanan kefarmasian di
Puskesmas pada tahun selanjutnya.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


38
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


633/MENKES/SK/IV/2000 Tentang Pembentukan Gudang Perbekalan
Kesehatan di Bidang Farmasi di Kabupaten/Kota Tertentu. Depkes RI :
Jakarta

Anonim. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/MENKES/SK/III/2004


Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Depkes RI :
Jakarta

Anonim. 2008. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2008 Tentang


Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta : Surakarta

Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tentang


Kesehatan.Departemen Kesehatan RI :Jakarta.

Anonim. 2010. Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan : Jakarta

Anonim. 2011. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tentang Perubahan


Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 tahun 2008 Tentang
Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Pemerintah
Kota Surakarta : Surakarta

Depertemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional dibuka pada


tanggal 23 Juni 2012 di website : www.depkes.go.id.

Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktek dalam


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

http://annaregina25.blogspot.com/2013/06/sejarah-perkembangan
puskesmas.html.diakses. 29 mei 2014.

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


39
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

LAMPIRAN

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

Lampiran 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Surakarta


KEPALA
KEPALA

KELOMPOK
SEKRETARIA
KELOMPOK
JABATAN
JABATAN T
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL

SUB
SUB BAGIAN
BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN,
PERENCANAAN, UMUM DAN
EVALUASI KEUANGAN KEPEGAWAIAN
EVALUASI KEPEGAWAIAN

BIDANG PROMOSI BIDANG BIDANG BINA BIDANG UPAYA


PENGENDALIAN
KESEHATAN PENYAKIT DAN KESEHATAN KESEHATAN
PENYEHATAN MASYARAKAT

SEKSI SEKSI PENCEGAHAN SEKSI PELAYANAN SEKSI KESEHATAN


PEMBERDAYAAN PENYAKIT DAN KESEHATAN IBU ANAK DAN KB
MASYARAKAT & PENANGGULANGAN
KEMITRAAN KLB

SEKSI KEFARMASIAN
MAKANAN, MINUMAN SEKSI PERBAIKAN
SEKSI MANAJEMEN SEKSI
INFORMASI &PERBEKALAN GIZI MASYARAKAT
PENGENDALIAN KESEHATAN
KESEHATAN PENYAKIT
SEKSI KESEHATAN
SEKSI AKREDITASI REMAJA DAN
DAN Kerja
Praktek REGISTRASI
Profesi ApotekerUniversitas LANSIA
Setia Budi Angkatan XXVII

UPTD PERATURAN WALIKOTA NO 12 TH 2008

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

40
41
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Surakarta


KEPALA
INSTALASI FARMASI
Heru Cahyono. SSi.Apt

KEPALA
SUB. BAG. TATA USAHA
NENI, SKM, MM

URUSAN UMUM DAN KEPEGAWAIA


PENGELOLA OBAT PENGOLAH DATA OBAT DISTRIBUSI OBAT URUSAN KEUANGAN
Semua Staf
KEMITRAAN ASKES
PENGELOLA APBD Rivan A P, AMd.F
REKAP KARTU STOK OBAT PENGURUS BARANG
Aang Kurniwati BEND. PENGELUARAN PEMB. Sokip Budiyono
Rivan A P. AMd.F
PENGELOLA DAK Program PKMS
Esti Rahayu. A.Md. Monica Y S,AMd.F UMUM
i ADMINISTRASI OBAT Monica Y S. AMd.
PENGELOLA Reagen Esti Rahayu. AMd. dan
PEMB. BEND. PENGELUARAN PEMB.
. PROGRAM Monica Y S. AMd.F Sukemi
Siti Nurhayati Aang Kurniwati PENYIMPAN BARANG (Sukino)

Pendamping Ranap dan OAI


APBD Provinsi Aang Kurniwati PERLENGKAPAN
Susi Susilowati Sukino

Pengelola Buffer Stok


Susi Susilowati

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


42
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 3. Struktur Organisasi Puskesmas Sibela

Kepala Puskesmas
Kepegawaian

Tata Usaha Keuangan

37
Umum

Unit Unit Pelayanan Unit Penunjang


Unit Unit Peningkatan
Unit Pencegahan Unit Kesling &
Pemulihan Khusus Penunjang Kesehatan
& PPSM
Kesehatan & Laboratorium Pemberantasan
Rujukan 1. Kesehatan
Kesehatan Laboratorium 1. Imunisasi
Penyakit 1. Imunisasi H&S
Matadasar
Mata dasar 2. P2MP2M
2. Promkes
1.Pengebotan
Pengebotan 2. Kesehatan
Kesehatan Jiwa
UKS
2. BP Gigi & dasar
Jiwa dasar
Mulut
Mulut
UKK
3. UKK
Farmasi
4. Farmasi
5.SP3SP3
PHN
6.PHN
Pustu I Pustu II

BP Umum BP Umum
KIA KIA
Apotik Apotik
Loket Loket

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23Mei 2014

Lampiran 4. Lembar Kartu Stock

Tgl Keterangan Tambah Kurang Sisa Paraf

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


44
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 5. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (Puskesmas


Sibela)

Lampiran 6. Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (Puskesmas Induk)

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


45
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 7. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (Puskesmas


PP-1)

Lampiran 8. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (Puskesmas


PP-2)

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


46
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 9. Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (Puskesmas Pusling)

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


47
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 10. Contoh Lembar Resep Imunisasi

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


48
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 11. Contoh Lembar Resep Umum

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


49
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 12. Contoh Lembar Resep ASKES

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


50
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 13. Contoh Lembar Resep Jamkesmas

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


51
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 14. Contoh Lembar Resep PKMS

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII


52
Laporan PraktekKerjaProfesi ApotekerUniversitas Setia Budi
di Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi dan Puskesmas Sibela Surakarta
Periode 19 – 23 Mei 2014

Lampiran 15. Tampilan Sistem Manajemen Informasi Puskesmas

Praktek Kerja Profesi ApotekerUniversitas Setia Budi Angkatan XXVII

Anda mungkin juga menyukai