Disusun oleh :
Linda Widyaningsih.,S.Farm.
Lisa Olfah.,S.Farm.
Luciana Prinsia R.,S.Farm.
Lusi Linda Nonika.,S.Farm.
M.Budairi Hakim.,S.Farm.
1320262506
1320262507
1320262508
1320262509
1320262510
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXVI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nyasehingga kami dapat melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Dinas Kesehatan Kota Surakarta,
UPTDInstalasi Farmasi, UPTD Puskesmas Setabelandan dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini dilaksanakan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Apoteker di
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.
Penulismenyadari bahwa selama pelaksanaan Praktik Kerja Profesi
Apoteker ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
Prof. Dr. R. A Oetari., MM., SU., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi Surakarta.
3.
4.
5.
6.
Heru Cahyono, S.Si., Apt, selaku Kepala UPTD Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Surakarta.
7.
dr. Sri Rahayu Susilowati, selaku Kepala Puskesmas Setabelan Dinas Kesehatan
Kota Surakarta.
8.
9.
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan manfaat di masa
mendatang
Penulis
DAFTAR ISI
ii
iii
viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
A. LatarBelakang .............................................................................
B. TujuanPraktekKerjaProfesiApoteker ..........................................
1. TujuanUmum ........................................................................
2. TujuanKhusus .......................................................................
A. DinasKesehatan ...........................................................................
1. GambaranUmum ...................................................................
B. InstalasiFarmasi...........................................................................
1. SejarahInstalasiFarmasi.........................................................
C. PuskesmasSecaraUmum .............................................................
1. Pengertian..............................................................................
2. SejarahPerkembangan ...........................................................
BAB II
4. TujuanPuskesmas ..................................................................
10
10
11
11
8. Kedudukan ............................................................................
12
9. DasarHukumPuskesmas ........................................................
13
13
14
12
14
19
16
19
21
21
38
39
39
45
46
2. Demografi .............................................................................
47
48
49
59
65
A. Kesimpulan .................................................................................
65
B. Saran ...........................................................................................
66
DAFTAR GAMBAR
20
41
DAFTAR LAMPIRAN
69
70
71
72
73
74
75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, sebanyak
apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang
tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke
sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah puskesmas.
Puskesmas adalah suatu persatuan kesehatan fungsional merupakan, pusat
pengembangan kesehatan masyarakat disamping juga membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu
puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayahkerjanya.
UU RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, menyatakan kesehatan adalah
suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang optimal diperlukan suatu upaya kesehatan oleh pemerintah
yang diwujudkan dengan cara pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventative), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
2
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
3
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dinas Kesehatan
1.
Gambaran Umum
Setelah Otonomi Daerah diberlakukan di Indonesia membawa perubahan
5
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
6
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
B. Instalasi Farmasi
1.
Tugas Pokok dan Fungsi yang telah digariskan. Pelaksanaan di bidang obat
sebagaimana digariskan dalam Kebijaksanaan Obat Nasional sebagai penjabaran
aspek obat dalam Sistem Kesehatan Nasional antara lain bertujuan untuk
menjamin tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan
dengan mutu terjamin dan tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah
diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat.
Yang perlu diketahui bahwa pengadaan obat oleh sektor pemerintah
dibiayai melalui beberapa sumber dana, baik dana dari pusat, propinsi maupun
daerah. Namun hal tersebut belum dapat maksimal dalam memenuhi kebutuhan
obat di unit-unit pelayanan kesehatan. Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain dalam membuat
perencanaan kebutuhan obat yang belum tepat, distribusi yang tidak memadai dan
belum dilaksanakannya fungsi pengendalian persediaan oleh unit yang terkait.
Pada dasarnya pemerintah dalam menangani pengelolaan obat selalu
secara terus menerus dikembangkan dan disempurnakan melalui pembangunan
Gudang Farmasi di Daerah Tingkat II. Untuk itu Departemen Kesehatan Pada
tahun 1981 mendirikan Gudang Farmasi Kotamadya atau Kabupaten di seluruh
Indonesia. Gudang Farmasi Kotamadya atau Kabupaten (GFK) di Surakarta baru
terealisir pada tahun 1991. Anggaran untuk semua kegiatan GFK berasal dari
Departemen Kesehatan.
7
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
tahun 1981 tentang Organisasi dan Tata Kerja Gudang Perbekalan Kesehatan di
Bidang Farmasi di Kabupaten/Kotamadya antara lain ditetapkan mengenai tugas
Instalasi Farmasi yang meliputi :
a. Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan obat
yang meliputi : penyimpanan, pendistribusian dan perbekalan farmasi,
reagensia dan peralatan kesehatan.
b. Instalasi Farmasi mempunyai fungsi :
Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian
Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan
obat, reagent, alat kesehatan dan perbekalan farmasi
Melakukan pengamatan terhadap mutu/khasiat obat secara umumbaik
pengadaan dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan
Melakukan urusan Ketata Usahaan
Bidang kewenangan dari Instalasi Farmasi adalah melaksanakan
pengelolaan Instalasi Farmasi sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
8
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
Sejarah Perkembangan
Puskesmas yang merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
9
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
b.
c.
satu macam Puskesmas, dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu
daerah dengan jumlah penduduk antara 30000-50000 jiwa.
3.
lahtercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnyaIndonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat. Kecamatan Sehat ada 4 indikator yaitu:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas:
a. Menggerakkan pembangunanberwawasan kesehatan di wilayahkerjanya
b. Mendorong kemandirian hidupsehat bagi keluarga dan masyarakatdi wilayah kerjanya
c. Memelihara dan meningkatkanmutu, pemerataan danketerjangkauan pelayanan kesehatanyang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkankesehatan perorangan, keluarga danmasyarakat beserta lingkungannya
10
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
4.
Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan oleh puskesmas adalah mendukung
Fungsi Puskesmas
a. Sebagai Pusat Pembangunan KesehatanMasyarakat di wilayah kerjanya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayahkerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuanuntuk hidup sehat.
c. Memberikan
pelayanan
kesehatan
secaramenyeluruh
dan
terpadu
maupun
rujukankesehatan
kepada
masyarakat
dengan
sama
dengan
sektor-sektor
yangbersangkutan
melaksanakan program
dalam
11
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
6.
12
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
b. Keterpaduan lintassektoral
Upaya Perbaikan Gizi
Kedudukan
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
13
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
14
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
15
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
tugas
yaitu
Memberi
pelayanan
kesehatan
daerah
terpencil,Melakukan
16
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
yaitu:
1. Pendekatan Sistem Alat Tubuh
Pendekatan ini ditujukan pada organ tubuh yang terkena penyakit
2. Pendekatan Jenis Pemaparan yang Alami
Ditetapkan jenis pemaparan yang alami oleh penderita beserta
kemungkinan patologinya.
c. Promotif (Peningkatan Kesehatan)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan keadaan
lingkungan, misalnya: perbaikan sanitasi lingkungan.
d. Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan)
Gunanya untuk memulihkan fugsi alat tubuh yang disebabkan oleh
penyakit atau akibat kecelakaan. Fungsi kegiatan ini adalah untuk
mengidentifikasi kasus yang membutuhkan pemulihan dan merujuknya ke
rumah sakit atau pusat rehabilitasi untuk mendapatkan petunjuk teknis.
13. Manajemen Puskesmas
Agar kegiatan di Puskesmas dapat berlangsung baik dan lancar, maka
perlu disusun manajemen Puskesmas yang antara lain berisi program-program
dalam satu Puskesmas.
Puskesmas menentukan tingkat masalah di wilayah kerjanya kemudian
disusun rencana dengan urutan sebagai berikut:
Perumusan Tujuan dan Sasaran
Tujuan menggambarkan keadaan dimasa yang akan datang yang
diwujudkan melalui kegiatan yang akan datang dilakukan untuk mengurangi
17
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
memberikan
gambaran
tentang
kegiatan
yang
telah
dan
rangka
manajemen
Puskesmas
yang
terdiri
dari
P1
18
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
sederhana,
terutama
dalam
pengembangan
tugas
dan
BAB III
TINJAUAN TEMPAT
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
20
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
21
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Penyelenggaraan sosialisasi;
o.
p.
22
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
dibidang kesehatan. Uraian tugas yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana strategis dan program kerja tahunan Dinas sesuai
dengan Program Pembangunan Daerah (Propeda).
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar tercipta
pemerataan tugas.
3) Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan guna kejelasan pelaksanaan
tugas.
4) Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan agar tidak terjadi penyimpangan.
5) Memeriksa hasil kerja bawahan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan
serta memberikan jalan keluarnya.
6) Menilai bawahan secara periodik guna bahan peningkatan kinerja.
7) Merumuskan kebijakan teknis dan pembinaan terhadap urusan bina
program, upaya kesehatan, pencegahan penyakit, dan penyehatan
lingkungan, penggerakan peran serta masyarakat dan kesehatan keluarga.
8) Mengelola Tata Usaha Dinas.
9) Menyelenggarakan pembinaan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) dan
kelompok jabatan fungsional.
10) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan guna menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah.
11) Menyelenggarakan tertib administrasi serta membuat laporan berkala dan
tahunan.
12) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
23
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
13) Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
14) Melaporkan
hasil
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
24
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
b) Penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
kebijakan
teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian,
25
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
26
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
27
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
28
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
penyakit
menular
dan
tidak
menular,
penyelidikan
lingkungan,
meliputi
penyelenggaraan
pembinaan,
29
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
30
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
31
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
32
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
UPTD PKMS
33
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
34
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
Pemeliharaan
Kesehatan
Masyarakat
ini
bertugas
dalam
35
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
b.
c.
Dinas
Kesehatan
Kota
Surakarta
untuk
memberikan
36
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
37
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
dihilangkan
secepat
mungkin.
Karena
permasalahan
ini
juga
perlengkapan,
administrasi
keuangan,
administrasi
38
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
39
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
c. Pendistribusian
d. Pencatatan dan Pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Obat di Puskesmas
f. Ketatausahaan
1. Organisasi Instalasi Farmasi
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi dipimpin oleh
seorang Kepala Instalasi Farmasi yang berada di bawah Kepala Dinas
Kesehatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surakarta. Tugas Kepala Instalasi Farmasi adalah :
a. Menyusun rencana kerja UPTD Instalasi Farmasi berdasarkan rencana
strategis Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas.
d. Menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan Instalasi Farmasi.
e. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Instalasi Farmasi.
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk pengendalian
pelaksanaan strategis dan rencana kerja UPTD Instalasi Farmasi.
g. Melaksanakan evaluasi dan analisis kerja guna pengembangan rencana
strategis dan rencana kerja UPTD Instalasi Farmasi.
h. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan penjagaan
mutu obat, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya.
40
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
pencatatan
dan
pelaporan
mengenai
ketersediaan
dan
penyusunan
indikator
dan
pengukuran
kinerja
hasil
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai
41
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
KEPALA
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub Bagian
Tata Usaha
Tenaga Fungsional
Tenaga Fungsional
Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi
2. Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi
a. Perencanaan
Obat-obat yang diterima oleh Instalasi Farmasi adalah hasil perencanaan
yang dikerjakan oleh tim perencana obat Dinas Kesehatan Kota Surakarta
yang terdiri dari :
1) Tim Perencana Tingkat Puskesmas
Tim Perencana Tingkat Puskesmas terdiri dari perwakilan 17 Puskesmas,
Laboratorium Kesehatan dan Instalasi Farmasi. Bertugas merencanakan
kebutuhan obat, alat kesehatan habis pakai, obat gigi dan reagen. Hasil
dari Tim Perencana Tingkat Puskesmas diserahkan kepada Tim
Perencana Tingkat Kota.
2) Tim Perencana Tingkat Kota
Tim Perencana Tingkat Kota terdiri dari perwakilan Bidang di Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Laboratorium Kesehatan dan Instalasi Farmasi.
42
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
dengan
adanya
dokumen
yang
jelas
dan
diperiksa
43
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
kegiatan
dalam rangka
44
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
45
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
46
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
2.
3.
c. Motto
Senyum dan ramah membantu kesembuhan.
47
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
2. Demografi
a. Letak wilayah Puskesmas Setabelan
Puskesmas Setabelan terletak di Jalan Dr.P. Lumban Tobing No.10
Setabelan Surakarta.
b. Batas daerah Puskesmas Setabelan
Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sibela
dan Gilingan.
Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas Pasar Kliwon.
Sebelah Timur: Wilayah Kerja Puskesmas Purwadiningratan dan
PuskesmasSibela
Sebelah Barat
1 orang
1 orang
48
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
Dokter umum
2 orang
Dokter gigi
1 orang
Bidan
3 orang
Perawat
5 orang
Perawat gigi
1 orang
Apoteker
0 orang
Asisten apoteker
2 orang
Staff
3 orang
Petugas gizi
1orang
Laboratorium
1 orang
Sanitarian
1 orang
Driver
1 orang
23 orang
3. Fasilitas Penunjang
a Puskesmas Pembantu (Pustu)
Puskesmas Pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
Puskesmas Induk Setabelan mempunyai satu Pustu yaitu Pustu Timuran .
b. Puskesmas Keliling (Pusling)
Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan roda empat maupun roda dua, peralatan komunikasi, juga
tenaga yang berasal dari Puskesmas. Puskesmas Keliling berfungsi sebagai
49
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
50
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
memperkirakan
kebutuhan
obat
dapat
dilakukan
51
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
jumlah
kebutuhan
perbekalan
farmasi
yang
puskesmas:
1) Permintaan rutin
Dilakukan sesuai jadwal yang disusun InstalasiFarmasi.
2) Permintaan khusus
Dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila ada kebutuhan yang
52
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
meningkat.
3) Menggunakan formulir LPLPO
b. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan
dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya yang
selanjutnya akan digunakan untuk menunjang pelayanan di Puskesmas. Adapun
maksud dan tujuan dari penerimaan obat-obatan adalah agar obat yang diterima
oleh Puskesmas benar-benar sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan
yang diajukan oleh Puskesmas. Saat penerimaan, petugas dari Puskesmas
berkewajiban untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap semua obat yang
diserahkan, apakah telah sesuai dengan daftar penyerahan dan pemeriksaan
kedaan fisik obat serta persyaratan lain untuk penerimaan obat.
Pencatatan obat-obat di Puskesmas dilakukan secara terpadu, tidak dipisah
berdasarkan sumber dananya. Demikian juga penggunaannya semua obat
dipergunakan untuk melayani semua pasien baik pasien umum, Askes,
Jamkesmas,dan PKMS.
c. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan untuk melaksanakan pengamanan
terhadap
obat-obatan
kesehatan,
bahan
gigi
dan
reagensia
dengan
menempatkannya dalam ruagan yang dinilai aman, cukup cahaya, tidak lembab,
dan cukup sirkulasi udara. Maksud dari penyimpanan adalah:
1) Untuk
menghindari
penggunaan
obat
tersebut
bertanggungjawab.
secara
tidak
53
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
54
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
55
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
56
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
57
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
BAB IV
PEMBAHASAN
bidang
kefarmasian
apoteker
bertanggung
jawab
dalam
pengawasan alur obat. Peredaran obat harus memenuhi persyaratan yang ada dan
harus waspada dengan adanya faktur polos / faktur putih. Faktur putih adalah
faktur yang tidak ada tulisan nama dan alamat PBF dengan jelas. Biasanya obat
yang dibeli dengan faktur putih adalah obat palsu, obat curian, obat dengan mutu
59
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
obat
meliputi
perencanaan,
penerimaan,
distribusi,
60
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
61
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
62
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
63
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
untuk melakukan pengaturan dan pengendalian oleh unit yang lebih tinggi.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah mengikuti program puskesmas keliling
(Pusling). Di posko inilah setiap pasien berkumpul untuk melakukan pengecekan
kesehatan secara rutin. Pusling dilakukan seminggu 4 kali yaitu pada hari Senin,
Selasa, Kamis dan Sabtu. Alur pelayanan pada pusling adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan obat yang dibutuhkan dan rekam medik dilakukan dipuskesmas
induk.
b. Berangkat menuju posko Pusling kemudian setelah sampai bagian
administrasi dan dokter atau perawat yang bertugas melakukan pelayanan
sesuai dengan pelayanan dipuskesmas induk.
c. Kemudian pasien mendapatkan resep yang diserahkan kepada petugas.
d. Petugas menyerahkan obat sesuai dengan yang diresepkan.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas pembantu (Pustu) Timuran,
dilakukan setiap hari. Pada dasarnya pelayanan kefarmasian yang dilakukan di
hampir sama dengan puskesmas induk yaitu mulai dari membantu bagian
pendaftaran pasien sampai penyerahan obat ke pasien beserta KIE tentang obat
yang diperoleh pasien tersebut.
Pelayanan apotek pada puskesmas Setabelan memiliki sasaran mutu yaitu
kecepatan pelayanan pemberian obat non racikan maksimal 5 menit dan racikan
maksimal 10 menit pelayanan ini tercapai 100%.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh selama melaksanakan Praktek Kerja
Profesi Apoteker di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Instalasi Farmasi, dan
Puskesmas Setabelanadalah sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan unsur pelaksana pemerintah
daerah yang berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh sebab itu Kepala
Dinas Kesehatan bertanggungjawab kepada Walikota atas terlaksananya
kegiatan pelayanan kesehatan di wilayahnya.
2. Instalasi Farmasi merupakan bagian yang berkaitan dengan kegiatan
pengelolaan obat yang meliputi perencanaan, pengadaan atau penerimaan,
distribusi, penyimpanan dan penggunaan. Instalasi Farmasi merupakan
pemasok obat di Puskesmas. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan.
3. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan.
65
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
B. Saran
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
67
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
L
A
M
P
I
R
A
N
1. RESEP UMUM
69
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
70
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
3. RESEP PKMS
71
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
4. RESEP BPJS
72
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
73
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
74
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
7. PENATAAN OBAT
75
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
76
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014
77
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Dinas Kesehatan Kota, UPTD Instalasi Farmasi dan
UPTD Puskesmas Setabelan Kota Surakarta 10-14 Juni 2014