Anda di halaman 1dari 16

MOTOR UNIT,RECRUITMENT DAN APLIKASINYA DALAM

OLAHRAGA

Satrio Budi Wicaksono


14711160

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


TAHUN AJARAN 2014/2015
Jl. Kaliurang Km. 14.4, Besi Sleman,Yogyakarta 55584

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Motor
Unit,Recruitment dan Aplikasinya dalam Olahraga. Dengan segenap rasa terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan
referat ini dengan baik meskipun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar dalam penyampaian materi dan pembahasan.
Semoga referat ini dapat dipergunakan sebaik mungkin sebagai salah satu
acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca sekalian dan semoga referat ini dapat
membantu menambah pengetahuan mengenai masalah yang bersangkutan. Oleh karena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk membeikan masukan-masukan yang bersifat
membangun ataupun kritis demi kesempurnaan referat ini dikeesokan harinya. Demikian atas
segenap perhatian dan kesempatanannya, saya ucapkan terima kasih dan wassalammualaikum
wr.wb.

Penulis

Satrio Budi Wicaksono

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. DEFINISI 3

BAB III

B. ........................................................................................................................
.......
KESIMPULAN
4

DAFTAR PUSTAKA 5
Type chapter title (level 3)

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neuromuskuler merupakan dua sistem yang sangat penting dalam kehidupan seharihari salah satunya olahraga. Muskuler dalam keadaan kontraksi maupun relaksasi dikontrol
ataupun dirangsang oleh sistem neuron sehingga otot terkontrol dengan baik. Motor unit,
recruitment dan aplikasinya merupakan sesuatu hal yang kompleks secara fisiologis. Satu unit
motor terdiri atas satu neruon motorik dan semua serabut saraf yg dipersarafinya pada serat
otot. Unit motorik merupakan bagian terkecil dari otot yang paling penting dalam terjadinya
suatu kontraksi sadar baik secara halus maupun kasar. (Jeremy ward ect, 2009).
Dalam olahraga hal tersebut sangat dibutuhkan karena merupakan prinsip mendasar
dalam fisiologis. Salah satunya penggunaan energi yang dibutuhkan mempengaruhi kinerja
suatu otot yang bekerja baik dalam olahraga ringan yang dimulai dengan streching dan juga
olahraga yang lebih membutuhkan penggunaan energi yang lebih banyak.Semakin banyak
serat otot yang dipersarafi oleh satu motor unit maka akan semakin cepat dan kasar suatu
gerakan, namun apabila sedikit jumlah serat otot dalam satu motor unit maka semakin halus
dan lambat suatu gerakan (Guyton & Hall, 2014).
Selain itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kekuatan otot salah satunya usia
dan jenis kelamin, ukuran diameter otot, hubungan antara panjang dan tegangan otot pada
waktu kontraksi, recruitmen motor unit, tipe kontraksi, jenis serabut otot, ketersediaan energi
dan aliran darah, kecepatan kontraksi, serta dorongan yang kuat untuk mengkrontraksikan
suatu otot.
Hubungan antara motor unit, recruitment dan aplikasinya adalah apabila ada
peningkatan recruitment motor unit (penarikan motor unit yang lain) maka akan semakin
besar pula kekuatan otot yang dihasilkan. Secara umum, unit otot lambat dipersarafi oleh
neuron motorik kecil penghantar lambat. Pada otot ekstremitas besar, unit kecil lambat
merupakan unit yang pertama digerakkan, tahan terhadap kelelahan, dan merupakan unit
yang banyak dipakai. Sedangkan unit cepat oleh motorik besar penghantar cepat (asas
ukuran/size principle). Unit cepat, mudah lelah, biasanya digerakkan dengan tenaga yang
lebih kuat. (Ganong,2008)

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A.Definisi
Unit motorik merupakan bagian terkecil dari otot yang paling penting dalam terjadinya
suatu kontraksi sadar baik secara halus maupun kasar. (Jeremy ward dkk, 2009). Motor unit
merupakan sebuah motorneuron bersama dengan axon dan seluruh serabut otot yang
diinervasinya yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari pusat saraf menuju organ
efektor seperti otot. Selain menghantarkan rangsangan ke otot, sel saraf motorik juga
menghantarkan pesan ke sel tubuh untuk mempersiapkan proses pembakaran energi yang
dibutuhkan saat otot bekerja.
Motor unit merupakan semua serat otot yang disarafi oleh satu serat saraf motorik
yang sama, terbagi menjadi dua :
1. Otot cepat dan gerakan halus
Sedikit jumlah serat otot dalam satu motor unit. Ukuran serat besar, perlu banyak
ion Ca dalam retikulum sarkoplasmik. Metabolisme utama non-oksidatif (anaerobik).
Jumlah enzim glikolitik banyak, suplai darah sedikit, mitokondria sedikit, mioglobin
sedikit, warna otot lebih pucat (serabut otot putih).
2. Otot lambat dan gerakan kasar
Jumlah serat otot banyak dalam satu motor unit. Ukuran serat lebih kecil,
metabolisme utama oksidatif dan perlu banyak O2. Suplai darah banyak, mitokondria
banyak, mioglobin banyak dan warna otot lebih merah (serabut otot merah).
B. Komponen dari Motor Unit
Secara anatomi fisiologi otot rangka tersusun oleh sejumlah serat dan struktur yang
lain, yaitu :
1. Sarkolema : membran sel dari serat otot disebut juga membran plasma
2. Miofibril terdiri atas Filamen aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal)
Setiap serat otot mengandung beberapa ratus sampai ribu miofibril.
Filamen miosin dan aktin sebagian saling bertautan sehingga miofibril akan
tampak memiliki pita terang dan gelap yang berselang seling. Pita terang

mengandung filamen aktin sedangkan pita gelap mengandung filamen miosin


(Guyton & Hall, 2014)
3. Sarkoplasma : miofibril-miofibril yang terdapat dalam serat otot di dalam matriks
4. Retikulum sarkoplasmik (terdapat di dalam serat otot)
5. Nukleus : terdapat beberapa nukleus pada setiap sel dan letaknya berdekatan
dengan sarkolema
6. Mitokondria

C.Hubungan antara Ukuran Motor Unit dan Presisi(Pengukuran dari Beberapa


Akurasi) Gerakan Otot
Kekuatan otot merupakan kemampuan otot yang menghasilkan tenaga baik secara
dinamis dan statis. Kekuatan otot dapat berarti kekuatan maksimal otot yang ditunjang oleh
cross-sectional otot yang merupakan kemampuan otot untuk menahan beban maksimal pada
aksis sendi.
Otot rangka manusia dapat menahan 3-4kg tegangan per cm2 potongan melintang. Karena
otot manusia memiliki banyak potongan yang besar, tegangan yang di dapat terjadi sangat
besar. (Ganong,2008)
a. Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan otot :
1. Usia dan jenis kelamin
6

Kekuatan otot mulai timbul sejak lahir sampai dewasa dan terus meningkat
terutama pada usia 20 sampai 30-an dan menurun seiring dengan peningkatan usia.
Peningkatan kekuatan otot berkaitan dengan peningkatan massa otot setelah puber,
karena setelah masa puber massa otot pria 50% lebih besar dibandingkan massa otot
wanita. Selain itu testosteron pada pria berperan besar dalam penyimpanan protein
disetiap tempat dalam tubuh terutama otot. Sedangkan estrogen pada wanita lebih
berperan dalam meningkatkan penimbunan lemak seperti payudara, paha dan jaringan
subkutan. (Guytan & Hall, 1996)
2. Ukuran cross sectional otot
Semakin besar diameter otot maka akan semakin kuat. Suatu hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara fisiologi cross
sectional area dan tegangan maksimal pada otot. Kekuatan otot skeletal manusia dapat
menghasilkan kekuatan kurang lebih 3-8kg/cm2 tanpa membedakan jenis kelamin.
Namun variabilitas diameter otot akan berbeda karena pengaruh latihan dan
inaktifitas.
3. Hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi.
Hubungan panjang-tegangan pada otot rangka dapat dijelaskan dengan mekanisme
pergeseran filamen sewaktu otot berkontraksi. Ketika serabut otot berkontraksi
secara isometrik, tegangan yang timbul sebanding dengan jumlah ikatan-silang
yang terbentuk di antara molekul aktin-miosin. Jika otot diregang, tumpang tindih
antara aktin dan miosin berkurang, dan karena itu jumlah ikatan silang akan
berkurang. Sebaliknya, jika otot jauh lebih pendek daripada panjang istirahat,
jarak yang dapat ditempuh oleh filamen tipis akan berkurang. (Ganong,2008)
Kecepatan kontraksi otot berbanding terbalik dengan besar beban pada otot.
Pada pemberian beban, kecepatan kontraksi akan maksimal pada panjang istirahat,
namun menurun bila otot lebih pendek atau lebih panjang daripada istirahat.
(Ganong, 2008)
4. Recruitmen motor unit
Peningkatan recruitment motor unit akan meningkatkan kekuatan otot. Setiap
neuron motorik dan serabut otot yang dipersarafi membentuk motor unit.
(Ganong,2008)
Motor unit adalah unit fungsional dari sistem neuromuscular yang terdiri dari
anterior motor neuron (terdiri dari axon, dendrit dan cell body) dan serabut otot
(terdiri dari slow twitch fiber dan fast twitch fiber).
7

Secara umum, unit otot lambat dipersarafi oleh neuron motorik kecil
penghantar lambat. Pada otot ekstremitas besar, unit kecil lambat merupakan unit
pertama yang digerakkan, tahan terhadap kelelahan, dan merupakan unit yang
banyak dipakai. Sedangkan unit cepat oleh motorik besar penghantar cepat (asas
ukuran/size principle.) unit cepat, mudah lelah, biasanya digerakkan dengan
tenaga yang lebih kuat. (Ganong, 2008).
Tidak semua motor unit pada serabut otot aktif pada saat yang sama. Hal itu
berarti pada kontrol neural fast twitch fiber dan slow twitch fiber akan memodulasi
secara selefktif jenis serabut yang akan digunakan sesuai dengan karakteristiknya.
Jenis latihan akan mempengaruhi motor unit yang aktif, pada resistance exercise
atau latihan untuk meningkatkan kekuatan otot akan mengaktifkan fast twitch
fiber sedangkan pada latihan untuk meningkatkan endurance akan mengaktifkan
slow twitch fiber
5. Tipe kontraksi otot
Otot mengeluarkan tenaga paling besar ketika kontraksi eksentrik
(memanjang) melawan tahanan. Dan otot juga mengeluarkan tenaga lebih sedikit
ketika kontraksi isometrik serta mengeluarkan tenaga yang paling sedikit ketika
kontraksi konsentrik (memendek) melawan beban. Kontraksi otot dikatakan
isometrik jika otot tidak mengalami pemendekan selama kontraksi dan dikatakan
isotonik apabila otot memendek ketika kontraksi dan tekanan otot tetap konstan
(simetris). (Guytan & Hall,2014)
6. Jenis serabut otot

https://www.nunnsperformancetraining.com/

Karakteristik tipe serabut otot memiliki peranan pada sifat kontraktil otot
seperti kekuatan, endurance, power, kecepatan dan ketahanan terhadap
kelelahan/fatigue. Tipe serabut II A dan B (fast twitch fiber) memiliki kemampuan
untuk menghasilkan sejumlah tegangan tetapi sangat cepat mengalami kelelahan.
Tipe I (slow twitch fiber) menghasilkan sedikit tegangan dan dilakukan lebih
lambat dibandingkan dengan tipe serabut II tetapi lebih tahan terhadap kelelahan.
7. Ketersediaan energi dan aliran darah
Otot membutuhkan sumber energi yang memdai untuk berkontraksi,
menghasilkan tegangan dan mencegah kelelahan khususnya ketersediaan ATP,
substansi kreatinfosfat yang berguna untuk membawa ikatan fosfat berenergi
tinggi setara ikatan ATP ataupun glikolisis yang berguna untuk menyusun kembali
kreatinosfat dan ATP dan terakhir adalah metabolisme oksidatif. Tipe serabut otot
predominan dan suplai darah yang memadai, serta transport oksigen dan nutrisis
ke otot, akan mempengaruhi hasil tegangan otot dan kemampuan untuk melawan
kelelahan. (Guyton & Hall,2014)
8. Kecepatan kontraksi
Torsi yang besar dihasilkan pada kecepatan yang lebih rendah. Kecepatan
berarti rata-rata gerakan dalam arah tertentu. Kecepatan pemendekan atau
pemanjangan otot secara substansial akan mempengaruhi tegangan otot yang
terjadi selama kontraksi. Penurunan tegangan kontraksi terjadi ketika peningkatan
kecepatan, saat pemendekan otot merupakan dasar penjelasan jumlah links yang
terbentuk per unit waktu antara filamen aktin dan miosn. Pada kecepatan lambat,
jumlah maksimum cross-bridge dapat terbentuk. Semakin cepat filamen aktin dan
miosin slide terhadap satu dengan yang lain, semakin kecil jumlah links yang
terbentuk antara filamen-filamen dalam satu unit waktu dan semakin kecil
tegangan yang terjadi. Kecepatan kontraksi berbanding terbalik dengan besar
beban pada otot atau dengan kata lain berarti semakin cepat kontraksi maka
tegangan yang dihasilkan semakin kecil.(Guyton & Hall,2014)

9. Motivasi
9

Motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kemampuan untuk menghasilkan


kekuatan yang maksimal. Oleh karena itu seseorang harus melakukan usaha yang
maksimal agar menghasilkan kekuatan maksimal. (Pedro J Teixeira,2012)
D. Hubungan Unit Motor ke Otot
1. Unit Motorik
Setiap motoneuon yang meninggalkan medulla spinalis akan mempersarafi
beragam serabut otot, dan jumlah bergantung pada jenis otot. Semua serabut otot yang
dipersarafi oleh satu serabut saraf disebut unit motorik. Pada umumnya, otot-otot
kecil yang bereaksi dengan cepat dan yang pengaruhnya harus tepat, mempunyai lebih
banyak serabut saraf untuk serabut otot yang lebih sedikit jumlahnya (misalnya, hanya
dua sampai tiga serabut otot per unit motorik pada beberapa otot laring). Sebaliknya,
otot besar yang tidak memerlukan pengaturan halus, seperti otot soleus, mungkin
mempunyai beberapa ratus serabut otot dalam satu unit motorik, gambaran umum
semua otot tubuh masih dipertanyakan, tetapi dugaan kuat adalah sekitar 80-100
serabut otot untuk satu unit motorik.
Serabut-serabut otot dalam setiap unit motorik tidak seluruhnya terkumpul
bersama-sama dalam satu otot tetapi menumpang tindih unit motorik lain dalam satu
berkas mikro yang terdiri dari 3-15 serabut. Pertautan ini menyebabkan unit motorik
yang terpisah akan berkontraksi untuk membantu unit yang lain dan bukan secara
keseluruhan sebagai segmen tersendiri. (Guyton,2014)
2. Tonus Otot
Tahanan otot terhadap regangan sering kali disebut tonus. Bila neuron motorik
yang berjalan ke otot dipotong, otot itu akan memberikan tahanan yang lemah dan
disebut flasid. Otot yang hipertonik (spastik) adalah otot yang mempunyai tahanan
yang tinggi terhadap regangan, karena reflek regang yang hiperaktif. Diantara
keadaan flasid dan spastic terdapat daerah yang batasnya tidak tegas, yang dinamakan
daerah tonus normal. Otot umumnya dalam keadaan hipertonik bila pelepasan impuls
eferennya rendah dan hipertonik bila tinggi. (Ganong,2008)
3. Hubungan Unit Motorik dengan Tonus Otot
Tonus otot tergantung pada gelendong otot dan serabut aferennya. Seluruh variasi
dalam kekuatan dan jenis gerakan ditentukan oleh perbedaan dalam jumlah dan
ukuran unit motor yang disebut aktivitas, frekuensi tingkat cetusannya, dan pola
aktifitas pada otot yang berbeda. Gerakan lemah menerima beberapa unit; jumlah dan
10

ukuran unit motor meningkat dalam model stereotip dengan gerakan yang lebih kuat.
Unit motor terlibat dalam kontraksi tonik mempunyai serabut otot yang dikenal
sebagai tipe 1 yang kaya akan enzim oksidatif dan mitokondria; mereka
mengendalikan kontraksi fasik yang menginversi serabut otot yang mengalami
metabolisme anaerob (serabut tipe II). (Harrison,2000)
E. Definisi Motor Neuron
Motorneuron merupakan neuron yang memiliki fungsi motorik, suatau neuron eferen
yang menghantarkan impuls motorik. Disebut motor neuron. (Dorlan,2012)
Organisasi motor neuron terbagi menjadi dua jenis, yaitu reflektif atau involunter dan
volunter. (Ganong,2006)

1. Skema pengaturan motorik umum


Perintah untuk gerakan volunter berasal dari area asosiasi korteks. Gerakan
direncanakan di korteks serta di ganglia basalis dan bagian lateral dari hemisphere
cerebellum, yang ditandai oleh aktivitas listrik sebelum gerakan. Ganglia basalis serta
cerebellum menyalurkan informasi ke korteks premotorik dan menyalurkan informasi
ke korteks premotorik dan motorik melalui thalamus. Perintah motorik dari korteks
motoric sebagian besar dipancarkan melalui traktus kortikobulbaris yang sesuai ke
neuron motoric dibatang otak. Namun, kalateral dari jaras-jaras ini dan beberapa
hubungan langsung dari korteks motorik berakhir di nukleus-nukleus batang otak,
yang juga berproyeksi ke saraf motorik dibatangotak dan medulla spinalis. Jaras-jaras
ini dapat juga memperantarai gerakan volunter. Gerakan menimbulkan perubahan
pada masukan sensorik dari alat indera dan dari otot, tendon, sendi, dan kulit.
11

Informasi umpan baik ini, yang menyesuaikan ke memuluskan gerakan, dipancarkan


secara langsung ke korteks motorik sebelum ke cerebellum. Spinocerebellum
selanjutnya memproyeksikan ke batang otak. Jaras batang otak utama yang berperan
dalam postur tubuh dan koordinasi adalah traktus rubrospinalis, retikulospinalis,
tektospinalis, dan vestibulospinalis serta proyeksi yang sesuai ke neuron motorik di
batang otak. (Ganong,2006)
F. Aplikasi
Apabila kita berbicara tentang aplikasi maka akan ada beberapa klasifikasi mengenai
kontraksi pada seorang atlet.

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa muscle fiber atau motor unit yang bekerja akan
memberikan efek isotonik, isokinetik ataupun isometrik dan menghasilkan fungsi kontraksi
yang berbeda-beda pula ataupun hampir sama. Dan dalam olahraga juga ada yang
membutuhkan akurasi yang baik, kecepatan, akselerasi, dan keseimbangan. Salah satunya
adalah seorang pemain bola. Pemain bola tentunya dia membutuhkan kontraksi otot yang
kuat dan lama dalam pertandingan. Oleh karena itu sumber energi yang dibutuhkan dan
serabut otot yang dibutuhkan juga harus dapat berkoordinasi dengan baik untuk mengatasi
mekanisme kelelahan otot yang berlebihan, baik tipe serabut otot IIA & B ataupun tipe
serabut otot I, untuk menendang misalnya dibutuhkan motor unit recruitment yang banyak
12

sehingga akurasi tendangan bisa baik dan kontraksi otot pada kaki bisa bekerja maksimal.
(Markus Amann, 2012)
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan kelelahan otot. Penelitian
menunjukkan bahwa pengurangan glikogen otot berbanding langsung dengan kelelahan otot.
Oleh karena itu dibutuhkan suplai oksigen dari darah yang menuju otot dengan baik. Ataupun
bertahap dalam meningkatkan kontraksi otot (step by step). (Guyton, 2014)

G. Kesimpulan

13

Motor unit merupakan bagian terkecil dari otot yang paling penting dalam terjadinya
suatu kontraksi sadar baik secara halus maupun kasar. (Jeremy ward dkk, 2009).
Terbagi menjadi dua :
1. Otot cepat dan gerakan halus
2. Otot lambat dan gerakan kasar

Komponen motor unit :


Secara anatomi fisiologi otot rangka tersusun oleh sejumlah serat dan struktur yang
lain, yaitu :
1. Sarkolema : membran sel dari serat otot disebut juga membran plasma
2. Miofibril terdiri atas Filamen aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal)
3. Sarkoplasma : miofibril-miofibril yang terdapat dalam serat otot di dalam matriks
4. Retikulum sarkoplasmik (terdapat di dalam serat otot)
5. Nukleus : terdapat beberapa nukleus pada setiap sel dan dekat sarkolema
6. Mitokondria : respirasi sel

Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan otot :


1. Usia dan jenis kelamin
2. Ukuran cross sectional otot
3. Hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi.
4. Recruitmen motor unit
5. Tipe kontraksi otot
6. Jenis serabut otot
7. Ketersediaan energi dan aliran darah
8. Kecepatan kontraksi
9. Motivasi

Hubungan Unit Motor ke Otot


1. Unit motorik
Pada umumnya, otot-otot kecil yang bereaksi dengan cepat dan yang
pengaruhnya harus tepat, mempunyai lebih banyak serabut saraf untuk serabut otot
yang lebih sedikit jumlahnya (misalnya, hanya dua sampai tiga serabut otot per unit
motorik pada beberapa otot laring). Sebaliknya, otot besar yang tidak memerlukan
pengaturan halus, seperti otot soleus, mungkin mempunyai beberapa ratus serabut otot
dalam satu unit motorik.
2. Tonus Otot
14

Tahanan otot terhadap regangan sering kali disebut tonus. Bila neuron motorik
yang berjalan ke otot dipotong, otot itu akan memberikan tahanan yang lemah dan
disebut flasid. Otot yang hipertonik (spastik) adalah otot yang mempunyai tahanan
yang tinggi terhadap regangan, karena reflek regang yang hiperaktif.
3. Hubungan Unit Motorik dengan Tonus Otot
Tonus otot tergantung pada gelendong otot dan serabut eferennya. Seluruh variasi
dalam kekuatan dan jenis gerakan ditentukan oleh perbedaan dalam jumlah dan
ukuran unit motor yang disebut aktivitas, frekuensi tingkat cetusannya, dan pola
aktifitas pada otot yang berbeda.

Motorneuron merupakan neuron yang memiliki fungsi motorik, suatau neuron eferen
yang menghantarkan impuls motorik. Disebut motor neuron. (Dorlan,2012)

Aplikasi dalam motor unit, recruitment akan menghasilkan kontraksi otot yang lebih
baik dan tahan lama apabila serabut otot juga dapat berkoordinasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Buku :
15

Guyton, AC.2014. Textbook of Medical Physiology, Philadelphia : WB saunders


Company.

Ganong, W.F. 2008. Review of Medical Physiology, Ganongs. 23rd edition. New
York:The McGraw-Hill Companies.Inc

T. Jeremy P. Ward, Robert W., Clarke et al. 2005. At a Glance Fisiologi. Indah. 2009
(Alih bahasa), Penerbit Erlangga, Jakarta

Jurnal :

Teixeira Pedro J et al. 2012. Exercise, physical activitiy, and self-determination


theory : A systematic review, Journal of BioMed Central,12:3,130-134

Amann Markus et al. 2013. Peripheral fatigue limits endurance exercise via a sensory
feedback reduction in spinal motoneuronal output, Journal of American physiology
society, 295-297.

16

Anda mungkin juga menyukai