Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
Suprianti
201210105063
Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
Suprianti
201210105063
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehinggah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Primigravida Muda Di
BPM Anik Rakhmawati Klaten Tahun 2017”.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan tugas yang diajukan guna
memenuhi sebagian syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program
Studi Kebidanan Jenjang Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana
tanpa bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari semua pihak. Dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapkan terimakasih kepada:
1. Warsiti S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Ismarwati, S.K.M., S.S.T., M.P.H selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Nurul Kurniati S.ST., M.Keb selaku ketua Jenjang DIII Kebidanan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan
arahan dan bimbingan baik motivasi maupun teknis dalam penyusunan
Proposal Penelitian
4. Siti Istiyati S.ST., M.Kes selaku Penguji II sekaligus Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Sri Wahtini, S.SiT., M.HKes selaku Penguji I Karya Tulis Ilmiah ini yang
telah meluangkan waktunya menguji dan memberikan pengarahan kepada
penulis.
6. Anik Rakhmawati Amd.Keb selaku Pimpinan Bidan BPM Anik Rakhmawati
yang telah membantu peneliti untuk melakukan penelitian di BPM Anik
Rakhmawati Klaten.
7. Ny A selaku subjek yang bersedia meluangkan waktu untuk dilakukan
pengkajian dan pemeriksaan.
8. Kedua orang tua, serta adik-adik atas do’a dan motivasi kepada penulis.
9. Beserta teman-teman yang ikut berkontribusi dalam penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini.
Akhir kata penulis ucapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca, walaupun Karya Tulis
Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dan sebagai bahan perbaikan tulisan selanjutnya.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakathuh
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 99
B. Saran .................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA PRIMIGRAVIDA MUDA
DI BPM ANIK RAKHMAWATI KLATEN
TAHUN 2017
INTISARI
viii
MATERNITY MIDWIFERY CARE IN MOTHER WITH YOUNG
PRIMIGRAVIDAAT BPM ANIK RAKHMAWATI
KLATEN 2017
ABSTRACT
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena masih tingginya angka kematian ibu (profil kesehatan Indonesia, 2012).
World healt organization (WHO) memperkirakan angka kematian ibu lebih dari
perempuan berusia 15-16 tahun melahirkan setiap tahunnya atau bisa dikatakan
AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 KH. Masih tingginya angka
kematian ibu melahirkan itu sangat memprihatinkan karena fakta itu tertinggi
kematian ibu hamil/melahirkan, hanya tiga ibu meninggal per 100.000 ibu
AKI yang ditetapkan dalam Millenium Devolopment (MDGs) yaitu sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2015 (DepKes RI, 2011).
gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi,
1
2
aborsi dan infeksi. Perdarahan yang biasanya tidak diperkirakan dan terjadi secara
mendadak, sebagian besar kasus perdarahan terjadi karena retensio placenta dan
penyebab utama kematian ibu, yaitu 13% kematian ibu di Indonesia, rata-rata
akses terhadap perawatan yang sederhana dan murah yang dapat mencegah
Batas usia reproduksi sehat dikenal dengan aman usia untuk hamil dan
bersalin adalah usia 20-35 tahun. Usia ini merupakan usia yang ideal untuk hamil
dan bersalin. Direntang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim
Usia reproduksi tidak sehat adalah usia dibawah 20 tahun dan usia diatas
35 tahun. Proses kahamilan yang terlalu muda dan terlalu tua akan menimbulkan
3
masalah, baik pada bayinya maupun orang tuanya. Seorang calon ibu yang berusia
matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu
persalinan dengan BBLR, pre eklamsi, eklamsi, dan persalinan lama serta
dini ibu hamil beresiko yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan tenaga
oleh tenaga kesehatan. Program ini direncanakan oleh menteri kesehatan pada
siaga yang tertera dalam rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2010 dalam
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan buku kesehatan ibu dan anak
dapat diketahui bahwa asuhan bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi
hipotermia asfiksia bayi baru lahir, sehingga mengurangi kematian ibu yang
tinggi bagi bayi dan ibunya melalui upaya keamanan dan pelayanan yang
berkualitas dapat terjaga pada tingkat yang dinginkan (optimal) sehingga setiap
sebuah pengorbanan yang sangat mulia dimata Allah SWT dengan bertaruh
nyawa, berikut ini merupakan ayat Al-Quran yang berkaitan dengan perjuangan
Artinya : kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah 30 bulan .......(QS. Al-Ahqaf/36:15)
Dalam Al-Quran pun sudah dijelaskan tentang rasa kurang nyaman dalam
Dari potongan surat tentang persalinan tersebut diatas dapat tersirat jelas
merupakan proses siklus kehidupan pada wanita yang sudah menjadi keharusan
untuk dijalani. Seorang ibu yang sedang dalam proses persalinan tidak jauh
berbeda dengan orang yang sedang berperang di jalan Allah SWT, sehingga Allah
SWT menjanjikan pahala yang besar untuk para ibu yang dapat melahirkan
dengan ikhlas sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT yang mana telah
memberikan sebuah titipan yang paling berharga yakni seorang anak ke dunia ini.
dilakukan oleh peneliti di BPM Anik Rakhmawati Klaten, yakni didapatkan Ibu
bersalin dalam kurun waktu satu tahun dari januari 2016 sampai desember 2016
dari keseluruhan jumlah persalinan sebanyak 232 Ibu bersalin sedangkan ibu
Dari data yang didapatkan di BPM Anik Rakhmawati Klaten maka peneliti
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus.
6
primigravida muda
b. Mampu melakukan analisa data persalinan pada ibu primi gravida muda
muda
muda
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
ibu.
2. Bagi Pengguna
persalinan normal.
E. Ruang lingkup
karya tulis ilmiah ini dilaksanakan mulai dari pembagian tema karya tulis
pemberkasan dengan PDF yang akan dilakukan mulai bulan januari 2017 -
Oktober 2017.
BPM Anik Rakhmawati Klaten dalam kurun waktu satu tahun dari April 2016
hingga April 2017 didapatkan dari 232 persalinan terdapat 45 ibu bersalin usia
F. Keaslian Penelitian
Penembahan senopati Bantul. Subjek studi kasus adalah Ny. N umur 19 tahun
dengan induksi pada persalinan atas indikasi kala satu lama. Teknik
dilakukan asuhan pemberian infus drip oksitosin 2,5 unit dimulai dengan 10
tetes per menit dalam 30 menit pertama dengan hasil ibu mengalami kelelahan
dan partus lama. Perbedaan pada penlitian ini adalah judul yang diambil,
selain itu perbedaan tempat, dan persamaan dengan penelitian ini adalah jenis
penelitian yaitu deskriptif dan subjek penelitian yaitu ibu bersalin umur
dibawah 20 tahun.
dengan partus prematurus dan ketuban pecah dini. Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer dan sekunder. Dengan hasil asuhan yang diberikan
pada ibu berhasi tapi ibu mengalami persemasan dan membuat his berkurang
dan partus lama. Perbedaan pada penlitian ini adalah judul yang diambil,
selain itu perbedaan tempat, dan persamaan dengan penelitian ini adalah jenis
9
penelitian yaitu deskriptif dan subjek penelitian yaitu ibu bersalin umur
dibawah 20 tahun.
3. Mutiara (2014) meneliti tentang “asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan
studi kasus adalah Ny. N umur 19 tahun dengan partus prematurus dan
ketuban pecah dini. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan
sekunder. Dengan hasil didapatkan bahwa ibu bersalin dibawah usiah 20 tahun
judul yang diambil, selain itu perbedaan tempat, dan persamaan dengan
penelitian ini adalah jenis penelitian yaitu deskriptif dan subjek penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Primigravida Muda
a. Pengertian
b. Penyebab
1) Faktor ekonomi
dimana suatu titik waktu secara nyata mereka tidak mampu mencapai
kehidupan yang layak. sehingga dapat kita katakan bahwa salah satu
10
11
2) Faktor Pendidikan
sosial ekonomi yang turun menurun tanpa kreasi dan inovasi. Akibat
dan adanya pengetahuan anak yang diproleh dari film atau media-
terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif disisi
tubuh dan kejiwaan yang belum siap dan matang untuk melahirkan, resiko
2) Persalinan lama
2010).
14
3) Perdarahan
hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah persalinan kala III selesai
2010)
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah
yaitu umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun (Winkjosastro
2006 ).
Kehamilan dan persalinan pada usia muda atau wanita yang usia
yang biasa menyertai kehamilan, persalinan dan masa nifas setiap ibu yang
kondisi janinya dan ketakutan akan rasa sakit. Rasa cemas dan takut
serviks kaku dan membuat proses persalinan lebih lambat (Aprilia, 2009).
dan psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi , dilatasi jalan lahir,
dan pengeluaran bayi serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal
antara lain :
2. Konsep Persalinan
a. Definisi
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir dan melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.
serviks, lahirnya bayi dan placenta dari rahim ibu (Depkes RI, 2004).
baik pada ibu maupun pada janin (Saefuddin, 2010). Proses persalinan
lahirnya bayi .
3) Kala III/kala uri : dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya placenta
caesarea
gram.
minggu atau lebih dari waktu partus yang di taksir, janin disebut
postmatur.
a) His (kontraksi )
c) Kontraksi diagfragma
2) Faktor janin
turun.
sirkulasi uteroplasenter.
jalan :
(mochtar, 1998)
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
f. Fisiologi persalinan
begitu kentara.
g. Mekanisme persalinan
3) Fleksi: Dagu bawah lebih dekat kearah dada janin dan diameter sub
(11cm).
5) Ekstensi: Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai dasar
dibawah simpisis.
yang terjadi karena putaran paksi dalam dan lahirlah bahu depan, bahi
h. Penatalaksanaan
ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia -> tempat datar dan keras, 2
22
kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan
jarak 60 cm dari tubuh bayi. Menggelar kain di atas perut ibu dan
unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
tangan dengan tisue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
e) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam.
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
secara benar dan efektif, dukung dan beri semangat pada saat
cukup asupan cairan per oral (minum), menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai, segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera
dalam 60 menit.
p) Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
dangkal
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi (Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi, Jika tali pusat melilit leher secara
kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara dua klem
tersebut).
secara spontan.
w) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
sebelah atas.
(1) Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?,
(2) Apakah bayi bergerak aktif ? Jika bayi tidak menangis, tidak
z) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
3) Kala III : Kala III persalinan dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya placenta.
a) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
berkontraksi baik.
d) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal
27
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
f) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan
payudara ibu.
g) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
vulva
i) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas
dari vulva dan lahirkan plasenta, Jika plasenta tidak lepas setelah
palsenta manual.
n) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu, maupun bayi dan
penjahitan.
perdarahan pervaginam.
4) Kala IV :
dada ibu paling sedikit 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil
kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di
dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
kontraksi.
dekontaminasi.
sesuai.
yang diinginkannya.
i. Persiapan alat
1) Patus set steril /DTT (bak instrumen, 2 buah klem koher, gunting tali
pasang, kapas basah DTT, kom kecil berisi betadin, pengikat tali pusat,
duk steril)
duk/kain untuk alas resusitasi dan untuk bungkus bayi, lampu sorot,
bengkok
3) Handuk, duk
5) Handuk 2 buah
kering)
9) Set infus (kateter vena ukuran 16 atau 18, set infus, cairan infus)
10) Betadin
12) Perlengkapan bayi ( vit. K, salep mata, baju bayi, topi, popok kain, dan
bedong)
13) Perlengkpan ibu (baju ibu, celana dalam, pembalut dan kain bersih)
14) Persiapan ruang (ruangan nyaman dan bersih dan menjaga privasih,
persalinan seperti firman Allah dalam Al-Quran surah Maryam ayat 22-
1. Manajemen varney
tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 2007).
situasi apapun. Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi
Langkah 1 : Pengkajian
Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan obyektif (Varney, 2007):
35
a. Data Subyektif
1) Identitas
3) Riwayat menstruasi
teratur atau tidak, keluhan yang dirasakan pada saat menstruasi. Hal ini
4) Riwayat Pernikahan
Lama menikah, tahun menikah, umur menikah antara lain ibu dan
5) Riwayat KB
6) Riwayat kesehatan
Melitus, Asma).
dengan kepututihan.
9) Riwayat psikologis
yang dialaminya.
b. Data obyektif
vital, Antropometri.
2) Status sistematik
3) Data penunjang
atau tidak yang muncul yang dihadapi pada pasien perslinan dengan
diharap dapat waspada dan bersiap – siap mencegah diagnosa atau masalah
Langkah IV : Antisipasi
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa klien. Dalam hal
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam
menajemen kebidanan.
atau diagnosa yang telah diidentifukasi sekarang atau yang telah diantisipasi
dan juga mencakup langkah untuk data dasarnya. Setiap rencana asuhan
haruslah disetujui oleh kedua belah pihak yaitu bidan dan klien, agar dapat
Langkah VI : Implementasi
lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
yang efesien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan
asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana asuhan telah dilaksanakan.
dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
dan tertulis. Metode empat langkah yang dinamakan SOAP ini di artikan dari
a. Subyektif
b. Obyektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
tindak lanjut.
41
C. Kerangka Teory
Primi gravida
muda
Persalinan
Faktor yang
mempengaruhi
1. Ekonomi
2. Pendidikan
3. Keluarga / orang
tua
4. Kemauan sendiri
5. Media massa
Resiko Kesehatan
Ibu Bayi
1. Pre eklamsi 1. Persalinan
2. Persalinan dengan
lama BBLR
3. Perdarahan
Keterangan
Pada ibu primigravida muda ada beberapa faktor yang mepengaruhi yaitu,
faktor ekonomi, pendidikan keluara/orang tua, kemauan diri sendiri dan media
pernikahan muda yaitu umur pernikahan pada umur dibawah 20 tahun yang
lahir), passager (janin), dan juga dalam persalinan primigravida muda terdapat
dengan BBLR. Dengan faktor yang berperan dalam persalinan dan resiko
kesehatan maka akan dilakukan asuhan kebidanan pada ibu primigravida muda.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman
atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2011). Desain
penelitian ini adalah studi kasus yaitu laporan studi kasus dengan menggunakan
metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama
Oktober 2017. Waktu penelitian merupkan jangka waktu yang dibutuhkan peneliti
untuk memperoleh data dari Karya Tulis Ilmiah yang telah dilakukan
(Sulistyaningsih 2012).
C. Subyek Penelitian
primugravida muda.
D. Jenis Data
1. Data Primer
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
44
45
pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi fisik ibu pada saat persalinan.
2. Data Skunder
melakukan studi kasus dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder
a. Studi Dokumentasi
b. Studi Kepustakaan
latar belakang teoritis suatu penelitian. Studi kasus ini diambil dari buku-
Alat – alat yang digunakan menurut Saifuddin (2009), alat dan bahan
yang dibutuhkan dalam pengambilan data yaitu : Format pengkajian pada ibu
a. Pengumpulan Data Primer: Data primer adalah data yang diambil secara
2) Wawancara
kepustakaan.
F. Analisis Data
Setelah semua data dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder
SOAP. Analisa pada karya tulis ilmiah ini yatu Ny. A Umur 17 tahun
G. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui studi kasus pada ibu brsalin
1. Tahapan persiapan
2. Tahapan pelaksanaan
responden.
e. Penjilidan
H. Etika Penelitian
Yogyakarta dan meminta izin kepada kepala BPM Anik Rakhmawati. Setelah
1. Prinsip Manfaat
b. Bebas dari eksploitasi, artinya data yang diperoleh tidak digunakan untuk
a. Informed Consent
tersebut dan jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti
b. Anonymity
c. Confidientiality
Informasi yang diberikan oleh Ny. A serta semua data yang terkumpul
A. Hasil
satu tempat pelayanan kesehatan yang berdiri pada tahun 1997 bertempat di
persalinan, ibu nifas, keluarga berencana, imunisasi dan anak sakit, senam
asuhan persalinan kala satu, standar 10: persalinan kala dua yang aman,
standar 11: penatalaksanaan aktif kala tiga, standar 12: penanganan kala dua
asuhan sayang ibu berupa dukungan emosional dan spiritual serta pemenuhan
50
51
tenaga bidan dan satu pembantu rumah tangga. Fasilitas yang disediakan di
pada tanggal 23 Mei 2017. Pasien berinisial Ny. A usia 17 tahun, beragama
islam, bersuku jawa, pendidikan terakhir SMA, Bekerja sebagai ibu rumah
3. Hasil Penelitian
berdasarkan pola fikir Varney yaitu pengkajian data objektif, data subjektif,
Rahkmawati Klaten.
yaitu ibu sudah keluar lendir darah sedikit 1x tanggal 20 mei 2017 dan
pasien:
berat badan ibu 56.5 kg dengan berat sebelum hamil di buku KIA
payudara dan abdomen tidak ada luka bekas operasi. Pada palpasi
atas panggul (PAP) atau divergen, penurunan kepala 4/5 bagian, DJJ
142x/m, tinggi fundus uteri 29 cm, taksiran berat janin (TBJ) 2790
“bu ini tadi sudah diperiksa keadaannya baik, ibu dan juga
bayinya sehat”
dengan mengatakan:
54
hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janinnya baik
makan dan minum jam 08.00 WIB berupa nasi, sayur, lauk dengan
porsi sedikit dan minum air putih serta susu masing-masing 1 gelas,
lancar. Ibu berusaha untuk tidak cemas dan berdoa untuk kelancaran
persalinannya.
jantung janin (DJJ) dan kontraksi setiap 30 menit serta periksa dalam
miring ke kiri, ibu tidak makan dan hanya mau minum air putih 1
gelas tadi jam 10.00 WIB dan ibu merasa cemas dalam
II, tidak ada moulage, tidak ada bagian yang menumbung, air
hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janinnya baik dan ibu
apabila lelah untuk tidur miring kekiri. Hal tersebut sesuai dengan
Ibu mau makan sedikit berupa nasi dan sayur jam 13.45WI
dan air putih 1 gelas jam 12.00 WIB, ibu ingin tidur tapi tidak
rahimnya.
keadaan ibu dan janin baik dan ibu mengatakan senang mengetahui
istirahat dan tidur miring kekiri karena sudah tidak kuat untuk
jam 14.00 WIB dan air putih 1 gelas jam 14.30 WIB. Apabila
dan memberi dukungan pada ibu. Ibu berusaha untuk tetap tenang
pasien:
“bu sakit kayaknya uda mau lahir, rasanya pengen ngeden gak
kuat bu, pipisnya gak bisa ditahan ini gimana bu”
pada pemeriksaan dalam tanggal 23 Mei 2017 pukul 18.00 WIB hasil
yang didapatkan yaitu vulva uretra tenang, dinding vagina licin, porsio
kepala, tidak ada molase, UUK di jam 12, kepala di hodge IV, tidak
yaitu memberi ibu makan dan ibu saat tidak ada kontraksi sebagai
“bu tiap kali sakit lansung mengejan ya bu, ngejannya tarik nafas
panjang lewat hidung lalu keluarkan pelan-pelan melalui mulut seperti
itu ya bu”
mengejan pada pukul 18.05 WIB. Bidan memakai sarung tangan DTT
pada kedua tangan dan saat kepala janin terlihat di vulva dengan
diameter kurang lebih 5-6 cm, meletakkan handuk bersih diatas perut
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan dan tangan yang
bernafas cepat dan dangkal setelah kepala bayi lahir. Bidan juga
memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin. Setelah dipastikan
tidak ada lilitan tali pusat pada leher janin, bidan menunggu hingga
kearah bawah dan distal hinggah bahu depan muncul dibawah arkus
pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
tangan dan siku sebelah atas. Setelah badan dan lengan lahir, tangan
kiri diantara kedua lutut janin). Bayi lahir pada pukul 18.45 WIB
mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
lega dan sangat bahagia karena bayinya telah lahir. Hal tersebut
“perut saya mashi terasa mules bu tapi sya lega akhirnya anak
saya lahir dengan selamat”
“ibu selamat ya, anaknya kayak bapaknya laki-laki sehat”
soran”
pasien yaitu Ny. A umur 17 tahun P1A0AH1 dalam persalinan kala III,
64
memberitahu ibu bahwa kondisinya baik dan saat ini memasuki proses
Setelah diketahui bahwa tidak ada janin kedua dan ibu bersedia
cm dari klem 1 dan memotong tali pusat diantara 2 klem serta menjepit
tali pusat dengan umbilical klem untuk mencegah pendarahan pada tali
pusat.
memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak kurang lebih 5-10
cm dari vulva dan meletakkan tangan kiri diatas perut ibu. Tangan
(PTT) pusat kearah sejajar dengan lantai mengikuti poros jalan lahir
jam 19.00 WIB dan placenta lahir lengkap. Setelah placenta lahir,
bidan memasase uterus sampai uterus keras dan kontraksi baik kurang
“bu perutnya mules gak ? merasa keluar darah sor-soran gak bu?”
“iya bu mules, enggak kok bu ngerasa darah keluar tapi gak sor-
soran”
pasien yaitu Ny. A umur 17 tahun P1A0AH1 dalam persalinan kala IV.
partum dan setiap 30 menit pada 2 jam post partum. Pada laserasi
kepada ibu untuk tidak tidur selama 2 jam dan apabila ibu mengalami
kemih, darah yang keluar tiap 15 menit dan 30 menit dalam 2 jam post
2017 pukul 20.00 WIB pada 1 jam post partum yaitu ibu tersa
nyeri pada jalan lahir dan perutnya masih terasa mules, rahimnya
kepada bidan:
belum makan dan minum serta belum ganti pembalut dan belum
BAB/BAK, serta bayi sudah BAK 1x jam 19.50 WIB dan belum
BAB.
kala IV.
baik. Bidan memberi salep mata anti biotik profilaksis, dan vitamin
dimandikan.
mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar yaitu ibu duduk
mulut bayi dan lidah bayi menopang putting susu serta ASI
setiap 2 jam.
jalan lahir atau saat rahimnnya teraba lembek dan ibu bersedia
partograf
WIB didapatkan data subjektif yaitu jalan lahir ibu terasa nyeri dan
belum makan dan sudah minum 1 gelas air putih jam 20.15 WIB
dan 1 gelas teh jam 20.30 WIB. Ibu mengatakan sudah BAK, dan
ganti pembalut 1x jam 20.30 WIB serta belum BAB, bayi sudah
BAK 2x jam 19.50 WIB dan jam 20.15 WIB dan belum BAB.
pada pukul 21.00 WIB yaitu bidan memberitahu ibu bahwa ibu dan
bayi dalam kondisi baik TD: 110/80 mmHg, nadi: 84x/menit, TFU
untuk istirahat dan ibu bersedia minum air putih 1 gelas jam 21.00
apabila mengalami banyak keluar darah dari jalan lahir atau saat
B. Pembahasan
pada ibu bersalin primigravida muda Ny. A umur 17 tahun P1A0AH1, maka
peneliti akan membahas kasus tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian.
1. Data Subjektif
Data subjektif kala I fase laten pada Ny. A yaitu perut terasa mules,
perkiraan lahir tanggal 02 Juni 2017 Berdasarkan keluhan yang dialami ibu,
semula berupa sebuah saluran yang panjang 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja
dengan pinggir yang tipis. Pendataran terutama terlihat pada portio yang
makin pendek dan akhirnya rata dengan majunya persalinan. Menurut jurnal
merasakan kenceng-kenceng yang lebih sering dan pinggang terasa nyeri. Hal
tersebut sesuai dengan teori menurut Saifuddin (2010) yaitu selama persalinan
serviks, dan distensi perineum. Menurut jurnal Rejek S, et al. (2013) dengan
yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif,
untuk primipara dan 2,4 jam untuk multipara. Menurut penelitian Wahyuni, S
(2007) proses persalinan memakan waktu beberapa hari, kontraksi uterus yang
penulis nyeri persalinan yang diakibatkan oleh kontraksi uterus umum terjadi
tersebut sesuai dengan teori menurut Bandiyah (2009) bahwa ibu yang sedang
melahirkan akan merasa cemas dan takut menghadapi lingkungan baru atau
74
pernafasan, dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatasi maka akan
penulis ibu primigravida muda yang akan mengahadapi proses persalinan akan
Berdasarkan HPHT usia kehamilan ibu adalah 38+4 minggu. Hal tersebut
persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-43 minggu). Menurut jurnal Darwanti (2011)
usia aterm untuk ibu siap melahirkan adalah antara 37-43 minggu. Data
tersebut juga sesuai dengan teori dalam penelitian Wattimena, Maria (2008)
yaitu bayi dilahirkan secara spontan dengan presentasi belakang kepala pada
Memasuki kala II data subjektif ibu ingin mengejan seperti ingin BAB,
anus. Dari hasil penelitian sesuai dengan teori Liesmayani, E (2008) yang
ibu mengejan, tekanan pada anus, vulva dan perineum membuka. Menurut
anus, perineum menonjol dan vulva membuka merupakan tanda dari mulainya
kala II persalinan.
Sedangkan hasil penelitian kala III persalinan yaitu data subjektif perut ibu
mules tetapi merasa lega dan sangat bahagia karena bayinya telah lahir. Hal
tersebut sesuai dengan teori menurut Manuaba (2008) setelah bayi lahir,
volume rongga uterus berkurang, dan dinding uterus menebal. Menurut jurnal
Kusuma M, et al. (2013) pada kala pelepasan plasenta akan terjadi kontraksi
menejemen aktif kala III yaitu untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih
mengurangi kehilangan darah. Menurut penulis pada kala III ibu cenderung
belum memperhatikan terhadap bayinya, namun ibu sudah merasa lega berkat
76
lahirnya bayi. Selain itu, ibu merasakan kontraksi uterus yang menyebabkan
Pada kala IV data subjektif ibu mengatakan jalan lahirnya terasa nyeri dan
perutnya mules, namun ibu bersyukur ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
Nyeri pada jalan lahir yang dirasakan ibu sebagai akibat adanya robekan pada
perineum. Hal tersebut sesuai dengan teori Asri, et al. (2010) yang
pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Menurut jurnal
Sinta, L (2012) nyeri jalan lahir yang dirasakan ibu bersalin pada kala III
perineum ibu.
2. Data Objektif
Pada data objektif kala I yaitu pada pemeriksaan palpasi leopold TFU 2
kanan, presentasi kepala, kepala sudah masuk panggul (PAP) atau divergen.
Penurunan kepala 4/5 bagian. Hal tersebut sesuai dengan Teori Mardiah yaitu
letak janin pada uterus. Menurut Jurnal Kostiana, G (2013) Palpasi Leopold
pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat
77
pada perut ibu menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau
demikian, tua kehamilan dapat diketahui. Selain itu, dapat pula ditentukan
bagian-bagian janin pada rahim ibu serta bagian terbawah janin. Sedangkan
( Mc Donal) 29 cm. hal tersebut sesuai dengan teori Kusmiyati, Y (2008) yaitu
pemeriksaan denyut jantung janin dengan batas normal yaitu 120-160 x/menit.
Menurut jurnal Salahuddin, et al. (2012) frekuensi detak jantung janin lebih
tinggi dibandingkan dengan detak jantung sang ibu sekitar 80-90 denyut
Pada memeriksan kontraksi uterus saat fase laten his persalinan terjadi
teori Widjanako (2009) yaitu kontraksi uterus yang normal terjadi pada kala I
adalah muncul setiap 10 menit dengan amplitude 10 mmHg, dengan durasi 20-
I (2010) frekuensi his pada persalinan kala I adalah 1 kali/10 menit pada
permulaan persalinan dan 2-3 kali/10 menit pada akhir kala I. sedangkan
menurut penulis frekuensi his normal pada kala I persalinan yaitu antara 1-
5/10 menit.
pembukaan lengkap (7,5 jam). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan kurve
Friedman menurut Sofin (2012), yaitu fase laten dimulai dari awal pembukaan
ibu normal, hal tersebut telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan teori
dan produksi urin setiap 4 jam. Analisis data Ny. A umur 17 tahun
Data objektif kala II yaitu perineum menonjol, vulva terbuka. Dari hasil
tekanan pada anus, vulva dan perineum membuka. Pada pemeriksaan dalam
tanggal 23 Mei 2017 pukul 18.00 WIB, hasil yang didapatkan yaitu vulva
uretra tenang, dinding vagina licin, porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
79
selaput ketuban negatif, presentasi kepala, UUK di jam 12, tidak ada molase,
tidak ada bagain-bagian yamg menumbung, kepala di Hodge IV, air ketuban
keluar jernih, sarung tangan lendir darah positif. Hal tersebut sesuai dengan
teori menurut Nurasia, et al. (2012) hal-hal yang perlu diperhatikan pada
dan posisi janin, penurunan bagian terbawah janin, air ketuban (utuh/pecah).
Data objektif kala III Ny. A yaitu placenta belum lahir, terjadi perubahan
bentuk dan tinggi fundus, tali pusat bertambah panjang, adanya semburan
darah yang keluar tiba-tiba sehingga dapat dianalisa data Ny. A umur 17 tahun
P1A0AH1 dalam persalinan kala III. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
teori Bandiyah (2009) yaitu adanya perubahan bentuk dan posisi uterus,
dengan adanya tanda berupa uterus globuler, tali pusat memanjang dan keluar
darah tiba-tiba.
Pada data objektif kala IV berupa keadaan umum dan vital sign ibu baik
TFU I jari dibawa pusat, uterus keras, kontraksi baik, perdarahan ±150 cc,
perineum laserasi derajat 2, kandung kemih kosong, placenta lahir utuh. Hal
tersebut sesuai dengan teori Yanti (2009) bahwa persalinan kala IV dimulai
80
sejak plasenta lahir lengkap dan tidak ada yang tersisa didalam uterus serta
3. Analisis Data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan pada
tanggal 23 Mei 2017 pukul 06.00 WIB didapatkan analisa Ny. A umur 17
intrauteri, presentasi kepala dalam persalinan kala 1 fase laten. sesuai dengan
lendir disertai darah melalui vagina, serta pengeluaran cairan berupa air
ketuban.
tanggal 23 Mei 2017 pukul 18.00 WIB didapatkan analisa pada pasien yaitu
persalinan kala II. Menurut jurnal Hapsari, D (2010) kala II ditandai dengan
adanya dorongan ibu mengejan spontan, tekanan pada anus, perineum dan
vulva membuka.
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada tanggal 23 Mei 2017
pukul 18.45 WIB analisa pada pasien yaitu Ny. A umur 17 tahun P1A0AH1
81
kala III dimulai sejak ada tanda pelepasan placenta keluarnya darah dari
vagina tiba-tiba, tali pusat bertambah panjang, uterus menjadi keras dan bulat.
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada tanggal 23 Mei 2017
pukul 19.00 WIB analisa pada pasien yaitu Ny. A umur 17 tahun P1A0AH1
adalah persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah itu. Pemantauan pada kala IV sangat penting terutama untuk menilai
4. Penatalaksanaan
Pada kala I fase laten penatalaksanaan pada Ny. A yaitu setelah didapatkan
data objektif ibu pembukaan serviks 2 cm, bidan menganjurkan ibu berjalan
penelitian tersebut sesuai dengan teori Saifuddin (2010) posisi miring kekiri
dapat memberi rasa santai pada ibu, oksigen yang baik bagi bayi, dan
berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena kava inferior
oksigen tidak terganggu, dapat memberi suasana rileks bagi ibu yang
ibu berbaring miring kekiri atau kekanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan
kaki lainnya lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya
dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Sedangkan menurut penulis
posisi miring kekiri dianjurkan pada ibu bersalin untuk mempercepat proses
mengurangi rasa sakit dengan cara bernafas panjang atau dalam dan teratur
untuk menggosok punggung. Hal tersebut sesuai pula dengan teori Saifuddin
(2010) bahwa teknik relaksasi pernafasan dan sentuhan berupa massase dapat
Purnani W (2012) nyeri persalinan yang disebabkan oleh rasa nyeri, takut, dan
pengetahuan ibu tentang hal-hal yang akan terjadi pada masa persalinan,
penulis ada banyak teknik yang digunakan bidan untuk membantu ibu
lengkap. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Bandiyah (2009) bahwa
tidak merasa cemas dan kesakitan. Menurut jurnal Komariah N (2010) nutrisi
dan hidrasi pada kala I, merupakan konsep alami dengan pemberian nutrisi
dan hidrasi ibu menjadi kuat sehingga ibu memiliki tenaga mengejan sehingga
ibu mampu melahirkan dengan normal dan alami. Sedangkan menurut penulis
pemeberian nutrisi sangat perlu diberikan untuk mendukung tenaga ibu untuk
yaitu bidan memposisikan ibu dorsal rekumben dan mulai dipimpin mengejan
serta memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. Saat kepala janin
terlihat dengan diameter 5-6 cm pada vulva, bidan melakukan perasat stenan
tidaknya lilitan tali pusat pada leher janin. Setelah dipastikan tidak ada lilitan
tali pusat pada leher janin. Setelah dipastikan tidak ada lilitan tali pusat, bidan
menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
memegang kepala janin secara biparietal dan menganjurkan kepada ibu untuk
kearah bawah dan distal hingga bahu depan lahir dibawah arkus pubis dan
mengalami asfiksia dan dilakukan penilaian sepintas pada bayi. Tubuh bayi
yaitu ibu dianjurkan tidak usah khawatir, bidan langsung memposisikan kedua
kaki ibu ditekuk kearah dan ditarik kearah dada, dagu menempel didada dan
mata melihat perut. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori Sulistyawati, et al.
(2010) bahwa jika pembukaan sudah lengkap dan terdapat tanda-tanda kala II,
maka bidan membantu ibu memilih posisi nyaman diantaranya duduk atau
kiri sesuai dengan keinginan ibu serta mengajarkan untuk mengejan dengan
meneran yang nyaman yang dapat mempersingkat kala II. Membiarkan ibu
lama kala II yang lebih pendek, laserasi perineum yang lebih sedikit, lebih
yang lain-lainnya.
tindakan untuk membersihkan vulva dan daerah sekitar pada pasien supaya
tetap bersih dan nyaman, mencegah bau titak sedap, gatal-gatal, dan untuk
keasaman vagina normal yaitu 3,5 sampai 4,5 dan mencegah ransangan
dan virus. Menurut penulis tindakan vulva hygiene perlu dilakukan sebelum
mandi terlebih dahulu sehingga tindakan vulva hygiene tidak dilakukan oleh
bidan.
tidak meletakkan kain 1/3 bagian dibawah bokong ibu. Menurut teori Alimul
II (2008) menyatakan bahwa 1/3 kain yang diletakan pada bokong ibu ketika
proses persalinan bertujuan supaya tidak licin saat tindakan perasat stenan,
dan tanpa menggunakan 1/3 kain. Dikarenakan stenan yang dilakukan pada
RSUD Dr. Sam Ratulagi Tondano Kabupaten Minahasa Oleh Tarelluan J, dkk
karena keadaan perineum yang masih utuh, vulva tertutup dan vagina masih
sempit dan adanya rugae pada primigravida akan mengalami tekanan pada
jalan lahir lunak oleh kepala janin. Dengan keadaan perineum yang masih
87
utuh pada primigravida akan mudah terjadi rupture perineum. Hal tersebut
rupture perineum. Menurut peneliti perasat stenan menjadi salah satu faktor
dengan benar oleh tenaga yang berwenang yaitu bidan, maka menyebabkan
resiko terjadina rupture perineum pada ibu yang hal tersebut menjadikan
karena bidan sudah terbiasa melakukan stenan tanpa menggunakan 1/3 kain
penyuntikan oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori sebab, sebelum menyuntikan
menit setelah bayi lahir pada 1/3 paha kiri secara intramuskuler. Selanjutnya
bidan melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) secara dorso kranial
sampai dengan plesenta lahir dilanjutkan dengan massase uterus sampai rahim
teraba keras dan kontraksi baik. Pengecekan janin kedua sebelum pemberian
kedua didalam rahim ibu, terlebih dahulu tidak diberikan suntikan oksitosin
berkontraksi kuat dan dapat menyebabkan hipoksia berat yang akan sangat
kuat pada korpus uteri karena dapat terjadi kontraksi tetanik yang akan
janin kedua haruslah dilakukan oleh seorang bidan guna memastikan tidak ada
dipastikan bahwa janin didalam rahim ibu tunggal atau tidak ada janin kedua.
pemantauan uterus dan perdarahan saat ibu selesai dibersihkan dan sudah
setelah bayi lahir. Ibu dan bayi dibiarkan IMD 1 jam dengan harapan bayi
perdarahan perlu dilakukan secara tepat yaitu setiap 15 menit pada 1 jam
89
kepada ibu mengenai darah yang keluar. Apabila darah keluar secara normal
yaitu tidak sangat deras maka bidan barulah melakukan pemantauan kala IV
BPM Anik Rakhmawati hanya berupa perkiraan, sedangkan cara yang dapat
bengkok, kemudian diukur pada gelas ukur. Sedangkan untuk darah yang
dengan teori Rukiyah, et al. (2009) yaitu cara yang baik untuk memperkirakan
untuk menampung darah dan dinilai berapa botol darah yang telah digunakan
untuk menampung darah, jika setengah berarti 250 ml dan jika 2 botol sama
dengan 1 liter. Dan ini merupakan sala satu cara untuk menilai kondisi ibu.
kehilangan darah adalah melalui penampakan gejala dan tekanan darah. Jika
sistolik turun lebih dari 10 mmHg dari kondisi sebelumnya, maka terjadi
perdarahan lebih dari 500 ml. jika ibu mengalami syok hipotemik maka ibu
telah kehilangan darah 50% dari total darah ibu (2000-2500 ml). menurut
yang hilang dalam batas normal yaitu berjumlah 250 cc biasanya 100-300 cc.
Bila perdarahan lebih dari dari 500 cc sudah dianggap abnormal. Sedangkan
yang terdapat pada pispot dengan menggunakan gelas ukur. Namun metode
tersebut tidak menerapkan asuhan syang ibu karena membuat ibu merasa tidak
darah yang keluar akibat persalinan dengan tetap memberikan asuhan sayang
antiseptic atau disinfektan yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri
yang terdapat pada cairan yang dikeluarkan ibu bersalin diantaranya darah,
lendir, air ketuban, dan lain sebagainya. Di BPM Anik Rakhmawati sarung
dan wadah yang digunakan sebagai tempat klorin untuk merendam peralatan
telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai, untuk
untuk kontak lansung dengan alat pensteril atau desinfektan, dan untuk
terjadinya penularan infeksi yang terdapat pada alat-alat bekas pakai kepada
yaitu bak untuk merendam alat hanya berupa bak kecil yang tidak dapat
oleh kontraksi his yang kuat pada ibu yaitu sebanyak 3-5 kali dalam 10 menit
selama 30-45 detik sesuai dengan teori Chapman (2006) yang menyatakan
ketika persalinan menjadi semakin kuat, serviks akan terus membuka dan
kontraksi menjadi lebih kuat dan semakin nyeri (sekali tiap 2-3 menit
berlangsung 60 detik atau lebih). Selain itu tenaga ibu meneran juga sangat
92
(2009) yang menyatakan bahwa tenaga meneran ibu akan semakin menambah
tekanan intra uterus sehingga janin akan semakin terdorong keluar. Menurut
penulis faktor his dan tenaga ibu meneran merupakan satu kesatuan dalam
diantaranya bentuk panggul dan jalan lahir yang normal, tidak terdapat oedem
ataupun varises sebab menurut Sulistyawati, et al. (2012) bentuk dan struktur
dasar panggul memiliki peran penting dalam mengarahkan kepala janin yang
Bentuk panggul wanita sebagian yaitu gynecoid. Faktor yang juga sangat
mempengaruhi persalinan adalah faktor janin yang meliputi sikap, letak, dan
bagian terendah janin. Hal tersebut sesuai dengan kondisi pasien yaitu letak
kepala janin berada dibagian terendah jalan lahir dan letak placenta tidak
Keadaan psikologi ibu yang tenang dan tidak begitu khawatir serta
mempengaruhi daya kerja otot-otot yang dibutuhkan dalam persalinan baik itu
yang otonom maupun yang sadar. Jika seorang ibu menghadapi persalinan
dengan rasa tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu
tersebut. Namun jika ia merasa tidak ingin ada kehamilan dan persainan, maka
nutrisi dan memimpin ibu meneran saat terjadi kontraksi sampai dengan bayi
dilahirkan. Hal tersebut sesuai dengan teori Sulistyawati, et al. (2012) yaitu
dalam persalinan ibu tidak mengerti apa yang dinamakan dorongan ingin
mengejan asli atau palsu. Untuk itu, seorang mitra yaitu bidan dapat
suatu titik waktu secara nyata mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang
layak. sehingga dapat kita katakana bahwa salah satu faktor yang
yang tergolong muda untuk meringankan beban orang tuanya, dengan si anak
untuk anak perempuan), belum lagi suami anaknya akan bekerja atau
orang dianggap mampu. Namun dari hasil wawancara dengan ibu penybab ibu
aktifitas social ekonomi yang turun menurun tampa kreasi dan inovasi. Akibat
secara teoritis makin tinggi pula usia kawin pertamanya. Seorang wanita yang
pada usia 16 tahun ke atas, bila menikah diusia lanjutan tingkat atas berarti
tahun. Dari hasil wawancara yang didapat penulis ibu berusia 17 tahun dan
telah menamatkan pendidikan menengah atas ini sesuai dengan teori jika
massa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kota maupun desa.
menstransformasikan informasi dari dua arah, yaitu dari media massa kearah
Cepatnya arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini dikenal
dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi
mempunyai pengaruh secara lansung maupun tidak lansung pada remaja untuk
pernikahan dini disebabkan karena ibu hamil diluar nikah yang karena
pengarauh tidak lansung dari media massa yang menyebabkan ibu melakukan
hubungan seksual pranikah. Jadi salah satu faktor yang menyababkan ibu
C. Kajian Islami
mengembangkan umat manusia di bumi ini. Tapi melahirkan itu sendiri bukan
problema tersendiri. Di samping prosesnya pada setiap wanita berbeda, ada yang
muda sekali, ada yang sakit, peristiwa melahirkan itu sendiri merupakan kodrat
dan idorat Allah Maha Pencipta, peristiwa dan prosesnya sudah diatur dan
“Dan Allah mengeluarkan ( melahirkan) kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kau pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur”
97
seorang wanita. Meskipun disisi lain melahirkan dapat dianggap peristiwa yang
paling dramatis bagi seorang wanita, terutama bagi yang pertama kali
Melahirkan adalah saat yang menegangkan dan dapat menggugah ibu serta
keluarganya atau dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu.
Anik Rakhmawati selalu meganjurkan ibu untuk istigfar setiap kali ibu merasakan
sakit serta menganjurkan ibu untuk berdoa supaya diberikan kelancaran dalam
segala sesuatunya kepada Allah SWT, dengan terus berdoa, bidan memimpin ibu
penelitian yaitu salama menentukan estimasi jumlah darah yang keluar saat
98
tersebut, sehingga peneliti hanya mengacu pada catatan bidan pada rekam medis
PENUTUP
A. Simpulan
emosional dan spiritual oleh bidan dan suami, serta memperhatikan kecukupan
kelahiran bayi pada Ny. A yaitu bidan tidak memposisikan ibu sesuai dengan
ada janin kedua tidak dilakukan sebelum menyuntikan oksitosin pada 1/3 paha
digunakan bersifat disposable atau satu kali pakai dan lansung dibuang di
99
100
his ibu yang kuat yang terjadi sebanyak 3-5x dalam 10 menit lamanya 30-45
detik, tenaga ibu meneran yang kuat setiap ada kontraksi, bentuk panggul
yang normal yaitu gynecoid dan jalan lahir yang tidak terdapat oedema
maupun varises, serta plasenta yang tidak menutupi jalan lahir, keadaan
psikologis pada Ny. A tenang dan tidak begitu khawatir serta dukungan dari
lainnya yaitu media massa, dimana pengaruh tidak lansung dari media massa
yang menyababkan terjadinya seksual pranikah pada ibu dan suami sehingga
B. Saran
persalinan.
untuk memastikan bahwa benar tidak ada lagi janin di dalam rahim ibu
postpartum
penilain sepintas dengan hasil bayi menangis kuat karena tidak sesuai
dengan SOP
persalinannya kelak.
yang lebih lengkap dan menggali informasi yang lebih dalam serata benar-
benar mampu menentukan estimasi jumlah kehilangan darah pada ibu bersalin
yang menjadi keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amriani. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan Induksi Atas Indikasi
Kala Satu Lama di RSUD Penembahan Senopati Bantul
Arninda. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan Partus Prematorus Dan
Ketuban Pecah Dini di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Ayu, F. 2011. Panduan Sehat dan Cerdas Ibu Hamil-Solusi Hamil Yang Indah
dan Menyenangkan. Yogyakarta: Dinamika Media
103
104
Mutiara. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan Persalin Usia Kurang
Dari 20 Tahun di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Saifuddin A. B,. 2006. Buku Acuan Praktis Pelayanan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yunita. (2011). Analisis Penyebab Faktor Sosial Ibu Hamil Resiko Tinggi. Jakarta
LAMPIRAN
JADWAL PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
No Kegiatan Desembe Januari – Juni Juni Mei Juni Agustus September Oktober
Mei 2017
2014 2015 2015 2017 2017 2017 2017
2015
2 Seminar Proposal
3 Revisi proposal
4 Pelaksanaan penelitian
(pengurusan ijin, pengumpulan
data)
“saya tidak bekerja dan hanya mengurus rumah sedangkan suami saya
“saya dan suami timggal dirumah suami dengan mertua di desa Jemawan,
Jatinom Klaten”
“hari pertama haid terakhir saya pada tanggal 28 agustus 2016 dan
12. Apakah alas an yang membuat ibu dan suami memutuskan untuk menikah
muda ?
“alasan saya menikah muda yaitu karena saya seks di luar nikah dan
hamil”
“awalnya saya merasa tertekan dengan kehamilan saya tapi setelah saya
“saya senang karena hamil memiliki suami dan beban bias dibagi berdua”
15. Kapan ibu mengenal suami dan bagaimana hubungan ibu dan suami
sebelum menikah ?
“saya dan suami teman satu SMA dan kita berhubunngan sering lewat hp
dan media social, semakin lama semakin dekat dan memutuskan untuk
pacaran”
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN
No Register :-
DATA SUBYEKTIF
Identitas
Ibu Ayah
Umur : 17 Tahun 19 Th
Ibu mengatakan tadi jam 01.00 WIB sudah periksa terasa kenceng-kenceng
dan keluar lender darah, pembukaan 1 cm tetapi diminta untuk pulang terlebih
2. Keluhan sekarang
Ibu mengatakan keluar lender darah sedikit 1 x tanggal 20 Mei 2017 dan
berhenti tetapi ibu tidak periksa, kenceng-kenceng sejak kemarin 22 Mei 2017
beleum teratur dan sekarang ibu merasakan kenceng-kenceng yang lebih sakit
Ibu mengatakan tidak ada masalah kusus saat hamil baik ibu maupun janin
4. Riwayat menstruasi
Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari
UK : 38+4 Minggu
5. Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan yang pertama sah secara hukum adan
agama. Ibu menikah usia 17 tahun dan suami usia 19 tahun. Lama pernikahan
sekarang 4 bulan
8. Riwayat Kontrasepsi
9. Riwayat Kesehatan
HIV/AIDS
a. Pola nutrisi
Makan : ibu mengatakan makan 3x sehari jenis nasi, sayur, lauk pauk
Minum : ibu mengatakan minum air putih 8-10 gelas, dan air teh 1 gelas.
b. Pola eliminasi
BAB : ibu mengatakan BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak,
bau khas, warna khas, dan tidak ada keluhan.
BAK : Ibu mengatakan BAK 5-7 kali dengan konsistensi cair, warna
khas, bau khas, dn tidak da keluhan. Pola istirahat : ibu mengatakan tidur
siang 1-2 jam, tidur malam 6-8 jam tidak ada keluhan.
3-4x seminggu.
jamu.
a. Ibu mengatakan saat ini merasa cemas dan khawatir tentang keadaannya
b. Ibu mengatakan dirinya, suami, dan keluarga sangat bahagia karena ibu
akan melahirkan
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50 C
Respirasi : 24 x/menit
Antropemetri :
BB sebelum hamil : 58 kg
TB : 148 cm
LILA : 28,5 cm
3. Pemeriksaan fisik
Kepala : simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
penglihatan
Hidung : Bersih, Tidak ada secret, Tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Mulut : Tidak stomatitis, Gigi tidak berlubang, Lidah bersih, bibir keringa
kelenjar limve
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada stridor, tidak ada suara
wheezing,
Payudara : simetris, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran asi, ada
Abdomen : besar perut sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada bekas luka
c. Leopold III : dibagian bawah perut teraba bulat, keras dan melenting
(kepala)
TFU(Mc Donald): 29 cm
sedang
Genetalia : tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada tanda-tanda infeksi.
Hasil : V/U tenang, dinding vagina licin, portio tebal kaku, pembukaan 2 cm,
presentasi kepala, tidak ada molase, UUK dijam 3, kepala turun di Hodge I
, selket +, STLD -, AK -.
Pemeriksaan penunjang
ANALISA
1. Memberitahu ibu tentang kondisi ibu bahwa kondisi ibu baik dan sudah
pembukaan 2cm
2. Menjelaskan inform consent pada ibu dan suami untuk melahirkan di BPS
Anik Klaten.
3. Member dukungan pada ibu agar tidak cemas dan takut menghadapi
persalinan ini
4. Memberi hidrasi dan intake yang cukup dengan memberi ibu makan nasi dan
minum air putih dan teh manis serta mengajarkan ibu teknik meneran yang
5. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan jika ibu masih kuat agar mempercepat
saat kontraksi.
6. Meminta ibu untuk istirahat dengan miring kekiri agar bayi mendapat oksigen
7. Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB terlebih dahulu agar persalinan lancar
8. Member kesempatan kepada keluarga untuk menemani ibu dan berdo’a untuk
persalinan
Partus Set : 1/5 koher, gunting episiotomi, 2 klem, gunting tali pusat, tali
Resusitasi set : lampu sorot, ganjal bahu, deley, penghisap lendir, kassa steril,
Tanda tangan
(Suprianti)
Tanggal Waktu DJJ HIS TD Suhu Respirasi Nadi VT
0
(x/m) (mmH ( C) (x/m) (x/m)
g)
23 Mei 2017 06.30 128 2x dalam 10 menit 120/80 36,5 24 80 V/U tenang, dinding vagina licin, portio
WIB durasi 30 detik tebal kaku, pembukaan 2 cm, presentasi
kepala, tidak ada molase, UUK dijam 3,
kepala turun di Hodge I , selket +, STLD -,
AK -,
07.00 136 2x dalam 10 menit 86
WIB durasi 30 detik
07.30 138 2x dalam 10 menit 82
WIB durasi 30 detik”
08.00 138 2x dalam 10 menit 84
WIB durasi 30 detik”
08.30 140 2x dalam 10 menit 80
WIB durasi 35 detik81
09.00 146 2x dalam 10 menit 81
WIB durasi 35 detik
09.00 138 2x dalam 10 menit 82
WIB durasi 35 detik
CATATAN PERKEMBANGAN I waktu: 23 Mei 2017 jam: 10.30
Data Subjektif
lamanya 30 detik
kamar mandi
- Ibu mengatakan tidak mau makan dan hanya mau minum air putih 1
namun berusaha untuk sbar dan terus beristigfar dan membaca doa-doa
Data Objektif :
- Tanda-tanda vital
Nadi : 83 x/menit
Suhu : 36,80 C
Respirasi : 20 x/menit
- Pemeriksaan
kepala di hodge II, tidak ada molage, tidak ada bagian yang
Analisa
Ny. A umur 17 tahun G1P0A0AH1 umur kehamilan 38+4 minggu, janin tunggal,
hidup intrauteri, presentasi kepal, pembukaan 4 cm, dalam persalinan kala I fase
aktif
11. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan dirinya dan janin baik
12. Menganjurkan ibu untk tetap berjalan-jalan sekita ruangan yang bertujuan
13. Menganjurkan ibu apabila apabila merasa lelah dan ingin berbarik untuk
penurunan kepala
14. Menganjurkan ibu untuk minum dan makan sepaya ibu meiliki cukup tenaga
pembukaan lengkap dan mengajari ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas
panjang melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut saat terjadi kontraksi
16. Memberitahu ibu untuk tidak perlu khawatir berlebihan dalam menjalani
17. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemantauan DJJ dan kontraksi setiap
30 menit dan periksa dalam kembali jam 14.30 atau apabila ibu mengalami
Tanda tangan
Suprianti
tanggal Waktu DJJ HIS TD Suhu Respirasi Nadi
0
(x/menit) (mmHg) ( C) (x/m) (x/m)
23 Mei 2017 10.30 136 3x dalam 10 menit 120/80 36,5 24 80 vulva uretra tenang, dinding vagina licin,
WIB durasi 30 detik porsio tipis, pembukaan 4 cm, selaput
ketuban utuh, presentasi kepala, kepala di
hodge II, tidak ada molage, tidak ada
bagian yang menumbung, penurunan
kepala 4/5 bagian, air ketuban (-), sarung
tangan lendir darah (+)
11.00 140 3x dalam 10 menit 86
WIB durasi 35 detik
11.30 148 3x dalam 10 menit 82
WIB durasi 35 detik”
12.00 136 3x dalam 10 menit 84
WIB durasi 40 detik”
12.30 142 3x dalam 10 menit 80
WIB durasi 40 detik81
13.00 138 3x dalam 10 menit 81
WIB durasi 40 detik
13.30 13 3x dalam 10 menit 82
WIB durasi 45 detik
CATATAN PERKEMBANGAN II waktu: 23 Mei 2017 jam: 14.30
Data Subjektif
lamanya 45 detik
ke kamar mandi
- Ibu mengatakan mau makan sedikit berupa nasi dan sayur jam 13.45
- Ibu mengatakaningin tidur tetapi tidak dapat tidur karena sakit yang
Data Objektif :
- Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,90 C
Respirasi : 26 x/menit
- Pemeriksaan
Analisa
Ny. A umur 17 tahun G1P0A0AH1 umur kehamilan 38+4 minggu, janin tunggal,
hidup intrauteri, presentasi kepal, pembukaan 6 cm, dalam persalinan kala I fase
aktif
19. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan dirinya dan janin baik
20. Menganjurkan ibu untk tetap berjalan-jalan sekita ruangan yang bertujuan
21. Menganjurkan ibu apabila apabila merasa lelah dan ingin berbarik untuk
penurunan kepala
22. Menganjurkan ibu untuk minum dan makan sepaya ibu meiliki cukup tenaga
panjang melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut saat terjadi kontraksi
24. Memberitahu ibu untuk tidak perlu khawatir berlebihan dalam menjalani
25. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemantauan DJJ dan kontraksi setiap
30 menit dan periksa dalam kembali jam 18.30 atau apabila ibu mengalami
Tanda tangan
(Suprianti)
Waktu DJJ HIS TD Suhu Respirasi Nadi VT
Tanggal (x/m) (mmH (0C) (x/m) (x/m)
g)
23 Mei 2017 15.00 140 4x dalam 10 menit 86
WIB durasi 45 detik
15.30 147 4x dalam 10 menit 82
WIB durasi 45 detik”
16.00 152 4x dalam 10 menit 84
WIB durasi 45 detik”
16.30 148 4x dalam 10 menit 80
WIB durasi 45 detik
17.00 150 4x dalam 10 menit 81
WIB durasi 45 detik
17.30 140 4x dalam 10 menit 82
WIB durasi 45 detik
18.00 145 5x dalam 10 menit 110/80 36,9 20 80 vulva uretra tenang, dinding vagina licin,
WIB durasi 45 detik porsio tipis, pembukaan 10 cm, selaput
ketuban utuh, presentasi kepala, kepala di
hodge IV, tidak ada molage, tidak ada bagian
yang menumbung, penurunan kepala 1/5
bagian, air ketuban (+) jernih, sarung tangan
lendir darah (+)
DATA KALA II Tanggal: 23-05-2017 jam : 9.30 WIB
DATA SUVJEKRIF :
DATA OBJEKTIF
kesadaran : composmentis
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 370 C
Respirasi : 28 x/menit
DJJ : 146/menit
His : 5x’10’45.
Hasil : vulva uretra tenang, dinding vagina licin, porsio tipis, pembukaan 10 cm,
selaput ketuban utuh, presentasi kepala, kepala di hodge IV, tidak ada
molage, tidak ada bagian yang menumbung, penurunan kepala 1/5 bagian,
ANALISA
Ny. A Usia 17 Tahun G1P0AOAH0 umur kehamilan 38+4 janin tunggal, hidup
4) Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk
periksa dalam
5) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
E: sudah dilakukan
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin
meneran
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran,
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman)
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran
14) Anjurkan ibu untuk miring kekiri/posisi litotomi atau posisi yang
nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit
15) Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
16) Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah
bokong ibu
17) Membuka tutup partus set dan perhatikan kelengkapan alat dan bahan
sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi
yang terlalu cepat saat kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran
ketuban, segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan pada mulut dan
kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22) Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu
bahu posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu
erat hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu
tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut.
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu
janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah
kepala) dan ke empat jari pada bahu dan dada / punggung janin,
sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
Evaluasi : sudah dilakukan, bayi lahir tanggal 4 November 2014 jam 9.50 wib
26) Mengucapkan selamat kepada ibu, dan memberitahu ibu jenis kelamin
anaknya.
DATA KALA III tanggal/jam : 23-05-2017 jam 18.45 wib
DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa senang atas kelahiran anaknya dan Ibu merasa masih mules mules
DATA OBJEKTIF
kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,10 C
Respirasi : 24 x/menit
Keadaan BBL
No Penilaian 1 menit
1 Denyut jantung 2
2 Usaha nafas 2
3 Tonus otot 1
4 Reflek 1
5 Warna kulit 2
Jumlah 8
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
3. Saat uterus kontraksi, tegangkan tali pusat kearas bawah sambil tangan
b. Mengeluaran plasenta
4. Lakukan penegangan dan dorso kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir (tatap lakukan tekanan
tangan, putar searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin kemudian
disiapkan.
6. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir lakukan massase uterus,
f. Menilai perdarahan
2. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta kedalam kendi atau
Tanda tangan
(Suprianti)
DATA KALA IV tanggal/jam : 23-05-2017 jam 19.00 WIB
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
kesadaran : composmentis
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 370 C
Respirasi : 20 x/menit
TFU 1 jari dibawah pusat, uterus keras, kontraksi baik, perdarahan ±150 cc,
perineum laserasi drajat 2, kandung kemih kosong, placentah lahir utuh, bayi masi
ANALISA
PENATALAKSANAAN
pervaginam
2. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu ke bayi (IMD)
(900) setelah 1 jam kontak kulit ibu-bayi. Dan memakai pakaian bayi untuk
persalinan dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua paska persalinan dan
6. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi
8. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik
lakukan sterilisasi.
11. Bersihkan sisa cairan ketuban,lendir dan darah. Bantu ibu memakai
12. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan Asi. Menganjurkan
diinginkan.
13. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0.5%.
14. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0.5% kemudian
15. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian
16. Melakukan pencatatan pada lembar partograf. Periksa tanda vital dan
Tanda tangan
(Suprianti)
DATA PERKEMBANGAN III waktu: 23 Mei 2017 jam : 20.00 WIB
Data Subjektif:
- ibu mengatakan terasa nyeri pada jalan lahir dan perutnya masih terasa mules
- ibu mengatakan sudah mencoba untuk mulai memberika ASI kepada bayinya
- ibu mengatakn belum makan dan minum serta berganti pembalut dan belum
BAB BAK
- ibu mengatakan bayi sudah BAK 1x jam 19.50 WIB dan belum BAB
Data Objektif
kesadaran : composmentis
b. tanda-tanda vital
kemih
c. Keadaan Bayi
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 45 x/menit
Bayi selesaia IMD dengan ibu selama 1 jam dan tidak menemukan putting,
bayi mengis kuat gerakan aktif keulit berwarna merah muda tidak kuning atau
Analisa
Penatalaksanaan
B0 dipaha kanan.
Evaluasi : sudah diberikan salep mata kedua mata dan sudak injeksi vitamin K
di 1/3 paha kiri. Hb0 diberikan setelah 6 jam saat bayi dimandikan.
3. Menganjurkan ibu untuk ganti pembalut saat pembalut sudah terasa penuh
memberitahu ibu untuk tidak pelu takut BAB/BAK dan apabila BAB/BAK
dikeringkan
Evaluasi : ibu belum ganti pembalut dan nanti bersediah ganti pembalut saat
sudah terasa penuh dan tidak takut untuk BAB/BAK serta akan membersihkan
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar yaitu duduk tegak tapi santai
dengan punggung bersandar dpat diganjal dengan bantal, tangan kiri ibu
menyangga bokong bayi dan tangan kanan memegang payudara perut bayi
meempel pada perut ibu, dagu bayi menempel pada payudara, aerola masuk
kedalam mulut bayi dan lida bayi menopang putting susu serta ASI diberikan
maksimal 2 jam
tenaganya
Evaluasi : ibu bersedia untuk istirahat serta mau makan atau minum
keluar darah dari jalan lahir atau saat rahimnya teraba lembek.
7. Melakukan pendolumentasian
Tanda tangan
(Suprianti)
DATA PERKEMBANGAN IV Tanggal : 23 Mei 2017 jam : 21.00
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan belum makan dan sudah minum 1 gelas air putih jam 20.17
WIB
- Ibu mengatakan sudah BAK 2x jam 19.50 WIB dan jam 20.15 WIB dan
belum BAB
Data Objektif
Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda vital
kemih
c. Keadaan bayi
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Respirasi : 48 x/menit
Bayi tidur, kulit berwarna merah muda tidak kuning atau kebiruan
Analisa
terasa penuh dan ibu untuk tidak eprlu takut BAB/BAK dan apabila
bayi sedang tidur dan bersedia menyusui bayinya maksimal setiap 2 jam
4. menganjurkan ibu beristirahat atau tidur serta makan dan minum untuk
memulihkan tenaganya.
Evaluasi : ibu bersedia untuk istirahat dan ibu minum air putih 1 gelas jam
21.00 WIB
keluar darah dari jalan lahir atau sat rahimnya terasa lembek
keluar darah dari jalan lahir atau saat rahimnya teraba lembek
6. melakukan pendokumentasian
tanda tangan
(suprianti)