Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN PENUNJANG ELEKTROLIT DARAH VENA

No. Dokumen No Revisi Halaman

RSU AGHISNA MEDIKA


KROYA 1 dari 3

Ditetapkan
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit
Direktur RSU AGHISNA MEDIKA KROYA
PROSEDUR

dr. H. Rahmat Basuki, M. H.Kes.


NIP. 13200601002
PENGERTIAN Pemeriksaan elektrolit adalah pemeriksaan laboratorium yang
menentukan jumlah ion yang terdapat dalam cairan tubuh yang dapat
berupa kation atau anion
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendiagnosis penyebab gangguan
TUJUAN
elektrolit, pemberian terapi, memonitor hasil terapi dan mencegah
komplikasi suatu penyakit
Sesuai SK Direktur Nomor: 445/51/SK/….. tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Laboratorium
A. PREANALITIK
PROSEDUR
1. Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel:
a. Darah Lengkap
Sampel darah yang diberi antikoagulan heparin, tes dilakukan segera (1
jam setelah pengambilan sampel)
b. Plasma
Sampel plasma yang diberi antikoagulan heparin dapat disimpan lebih
lama
c. Serum
Sampel dianalisis tanpa antikoagulan, biarkan membeku kemudian
dipisahkan segera.

B. ANALITIK
1. Hidupkan instrument
2. Biarkan beberapa saat untuk inisialisasi
3. Setelah ready running SRC (Level 1 dan Level 3)
4. Setelah kedua SRC pass (OK semua)
PEMERIKSAAN PENUNJANG ELEKTROLIT DARAH VENA

No. Dokumen No Revisi Halaman

RSU AGHISNA MEDIKA


2 dari 3
KROYA

 Scan kaset kemudian masukkan kaset dalam kamar pengukuran


 Biarkan kalibrasi dahulu kemudian setelah selesai kalibrasi kaset dan OK
 Masukkan sampel, tempelkan sampel di sample probe dan tekan OK
 Tunggu sampai bunyi BEEP, lepas sample dan tekan OK, tunggu sampai
sampel selesai diukur
 Print out hasil akan keluar secara otomatis

Nilai rujukan:
Natrium : 136-145 mmol/L
Kalium : 3,5-5,1 mmol/L
Chlor : 97-111 mmol/L

C. PASCA ANALITIK
1. HIPERNATREMIA
 Kekurangan minum air
 kehilangan banyak cairan
 gangguan fungsi ginjal
 intake natrium berlebihan
 retensi natrium
 penurunan produksi antidiuretik hormon (ADH)
 penurunan sensitifitas tubuler terhadap ADH
2. HIPONATREMIA
 Intake natrium kurang
 Terapi diuretic
 Luka bakar
 Insufisiensi ginjal kronik dengan asidosis
 Muntah lama dan hebat
 Diare persisten
 Metabolic asidosis (diabetic ketoasidosis)
 Renal tubular asidosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG ELEKTROLIT DARAH VENA

No. Dokumen No Revisi Halaman

RSU AGHISNA MEDIKA


KROYA 3 dari 3

3. HIPOKALEMIA
 Intake berkurang
 Perpindahan kalium ekstrasel
 Kehilangan cairan tubuh yang banyak mengandung kalium
4. HIPERKALEMIA
 Infus kalium intravena, terapi larutan kalium
 Dehidrasi
 Diabetic ketoasidosis
 Hemolisis intravascular
 Luka bakar berat
 Status epilepsy
 Trombositosis
 Leukositosis
 Gagal ginjal
 Infark miokard
 Penyakit addison
5. HIPOKLOREMIA
 Pielonefritis kronik
 Diabetic ketoasidosis
 Muntah berlebihan
 Hiperaldosteronisme
 Intoksikasi bromide
 Alkalosis metabolik
6. HIPERKLOREMIA
 Dehidrasi berat
 Aldosteronisme primer
 Retensi klorida
 Renal tubular asidosis
 Gagal ginjal akut
 Diabetes insipidus
 Intoksikasi salisilat
UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Laboraturium

Anda mungkin juga menyukai