Modul 1
Modul 1
Definisidan Lingkup
BA berada diluar peran akuntansi tradisional yang mengumpulkan,
mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Hal ini berartibahwa
dimensi BA berkaitan dengan perilaku manusia dan hubungannya dengan disain,
konstruksidan penggunaan sistem informasi akuntansi yang efisien. Karena BA
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, BA
merefleksikan dimensi sosial dari organisasi dan karenanya menjadi suplemen
yang vital dalaminformasi keuangan yang biasa dilaporkan oleh akuntan.
Lingkup BA cukup luas, pitu aplikasi konsep ilmu perilaku dalam disain
dan konstruksi sistem akuntansi, studi tentang reaksi manusia pada format dan isi
laporan keuangan, cara informasi diproses untuk pengambilan keputusan,
pengembangan teknik pelaporan untuk mengkomunikasikan data perilaku pada
penggunadan pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi
perilaku, aspirasi, dan tujuan manusia yang menialankarl organisasi. Lingkup BA
dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Pngaruh perilaku manusia dalam disain, konstruksi dan pemanfaatan
sistem akuntansi
Area BA ini berkaitan dengan sikap dan filosofi manajemen yang
mempengaruhi pengendalian akuntansi dan pemfungsiannya dalam organisasi.
Contohnya, manajer yang menghindari risiko akan meminta tipe sistem
pengendalian keuanganyang berbeda dibanding dengan manajer yang lebih
suka menantang risiko. Karenanya kelonggaran atau keketatan pengendalian
akuntansi dipengaruhi oleh perilaku manusia. Serupa denganhal tersebut, pola
interaksi di dalam perusahaan mengarahkan pengembangan perspektif
kelompok pada sistem akuntansi. Perspektif ini dipengaruhi oleh sikap
karyawan terhadap sistem pengendalian, perilaku karyawan dalam
pengoperasian sistem dan konsistensi dari pemberdayaan.
2. Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia
Area BA ini. berhubungan dengan bagaimana sistem akuntansi
mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, keputasan
kerja, dan kerjasama. Contohnya, anggaran yang terlalu ketat akan mendorong
karyawan untuk percaya bahwa tujuan tidak akan dapat tercapai dan tidak ada
semangat mencapainya. Anggaran yang terlalu longgar akan menghasilkan
kecerobohan dan inefisiensi dalam produksi.
3. Metode memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia
Area ketiga dari BA berhubungan dengan bagaimana sistem akuntansi
dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku. Contohnya, struktur
pengendalian akuntansi dapat diperketat atau diperlonggar, rencana
kompensasi dapat diubah, atau laporan evaluasi kinerja dapat dimodifikasi.
Risef menemukan bahwa jika aspek perilaku keputusan seperti itu tidak
diinvestigasi terlebih dahulu dan jika tindakan korektiftidak diambil segera ketika
perilaku disfungsional terdetekti, alternatif kedua merupakan hasil yang
mungkintercapai.
Pada kasus yang demikian, manajer yang peduli pada aspek perilaku
akunfansi akan melakukan investigasi tentang bagaimana karyawan
memandanginovasi, apakah mereka mendukung atau menolaknya, dan apa yang
mereka khawatirkan dari hal tersebut. Investigasi juga mencakup apakah
karyawan mengalami misinformation atau misconception tentang sistem,
bagaimana mereka mempersepsikan peran mereka dalam pengoperasian sistem,
dan bagaimana kemungkinan reaksi mereka jika sistem diinstal. Lebih jauh, harus
juga ditentukan apakahpengertian mereka tentang sistem didasari oleh masalah
keamanan (contohnya, kompensasi atau keamanan kerja).
Jika karyawan tidak memiliki ketakutan pada sistem dan segera
menyiapkan antisipasi instalasi tersebut, manajemen akan menemukan hasil yang
sesuai dengan yang direncanakan dan relatif lebih yakin bahwa masalah karyawan
tidak akan menghalangi pencapaian hasil yang diharapkan. Jika karyawan
khawatir dan menolak inovasi tersebut; manajemen harus menemukan latar
belakang perilaku ini dan menentukanbagaimana mengubah cara pandang
karyawan ini sehingga instalasi sistem yang baru akan berhasil.
Pertimbangkan pula implikasi perilaku dari situasi berikut:
Beberapa tahun yang lalu, Perusahaan Y mengadopsi sistem biaya standar
yang baru dan menerapkan proses penganggaran yang formal. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pengendalian biaya. Namun,
setiap tahun hasil operasi aktual ternyata menyimpang jauh dari yang
direncanakan atau yang dianggarkan. Apakah masalah ini disebabkan oleh
anggaran yang tidak realistis? Atau dapatkah penyimpangan itu ditelusur
pada karyawan yang bertanggung jawab mencapai sasaran anggaran?
Perkembangan Historis BA
Kesadaran profesi akuntan dan perhatian pada aspek perilaku sebagai
suatu disiplin ilmu mulai terbentuk di awal tahun 1950. Pada Juni 1951,
Controllership Foundation of America mensponsor riset yang mengeksplor
pengaruh anggaran terhadap karyawan. Riset ini dilakukan di bawah arahan Scholl
of Business and Public Administration of Comell University. Professor Schuyler
Dean Holettadalah direktur proyek dan Professor Chris Argyris adalah
penanggung jawab riset lapangannya. Studi ini menghasilkan sejumlah simpulan
tentatif tentang perilaku dalam anggaran dan proses penyusunan anggaran dan
sejumlah saran perbaikan yang mungkin dilakukan.
Riset ini kemudian digunakan oleh Chris Argyris sebagai pondasi
penyusunan artikel dalam Harvard Ousiness Review yang berjudul Human
Problems with Budgets, 1953; yang mengenalkan area permasalahan, dimensi
perilaku akuntansi pada audien bisnis yang lebih luas. Satu fakta penting adalah
riset ini meneruskan kerja Maslow, McGregor dan Liken, yang menjadi pionir
riset aplikasi ilmu perilaku di dalam bisnis.
Dimulai pada akhir 1 950-an dan berlanjut hingga 1980-an, sejumlah
artikel perilaku bermunculan di jumal akuntansi profesional. Artikel ini berbeda-
beda. Di awalnya artikel ini beruseha mendefinisikan akuntansi perilaku,
kemudian artikel-artikel ini mendiskusikan konsep dan teori ilmu perilaku yang
relevan dengan akuniansi dan implikasinya bagi prinsip dan praktik akuntansi.
Beberapa, artikel menjelaskan pengaruh sistem akuntansi dan laporan akuntansi
pada pembuatan keputlisan, sementara yang lainnya melaporkan hasil eksperimen
perilaku dalam usaha mempelajari hubungan antara sistem akuntansi dan
peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Studi-studi tentahg perilaku memberikan pencerahan penting pada
karakteristik dan penyebab perilaku manusia dan mungkin berpengaruh
padacaraakuntan mendisain sistem informasinya. Riset BA memiliki dampak
yang cukup mendalam pada teori dan pratik akuntansi di mass yang akan datang.
Perkembangan akuntansi perilaku didorong oleh akuntan yang berprofesi
sebagai pendidik. Beberapa universitas telah menjadi BA menjadi mata kuliah
yang berdiri sendiri. Jumal Accounting, Organizations and Society, yang terbit
sebulan dua kali, diluncurkan pada tahun 1976 untuk menampung hasil riset
akademisi yang mengkaji BA. Tak lama setelah itu, American Accounting
Association menerbitkan jumal BA kedua yang bemama Behavioral Research in
Accounting.
Seluruh peristiwa ini merigindikasikan bahwa BA se:alu mendapat
perhatian; profesi akuntan peduli dan tertarik pada dimensi perilaku.
Perkembangan ini akan membawa perubahan dramatis pada lingkup akuntansi
Dan isi informasi laporankeuangpada masa mendatang.