Anda di halaman 1dari 2

Dimensi Akuntansi Keprilakuan

Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi
ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah tidak hanya
melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang terkait dalam
proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan dimensi-dimensi
keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

Lingkup Akuntansi Keprilakuan


Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti
mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian,
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi,
serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, mencerminkan
dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan
sangat luas yang meliputi antara lain:

 Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap desain kontruksi sistem akuntansi
 Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
 Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan
 Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku -
perilaku para pemakai data
 Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku, cita -
cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar:
1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi
dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti
bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat
pengendalian akuntansi dan desain orgaisasi
2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang
berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
3. Metode penjelasan dan prediksi perilaku manusia dan strategi dalam merubahnya,
yang berarti bagaimana sistem akuntansi bisa dimanfaatkan untuk mempengaruhi
perilaku, dan bagaimana mentasi resitensi.

Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih
baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya
fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full disclouser).
Prinsip ini memerlukan penjelasan yang tidak hanya berfungsi sebagai penggantian penambahan
informasi guna mendukung laporan data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan menjelaskan
kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi tambahan dilaporkan baik dalam
sebuah kerangaka laporan keuangan atau dalam cacatan laporan keuangan sehingga diperlukan
suatu masukan informasi keprilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang akan
dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai