Abstrak --- Handphone tidak hanya memiliki fungsi penggunanya hanya membawa handphone tersebut ke
untuk menelepon dan mengirim pesan. Pada beberapa service handphone untuk mengetahui kerusakan apa yang
handphone kelas atas (smartphone) bahkan hampir terjadi pada perangkat tersebut. Waktu perbaikan yang habis
memiliki fungsi seperti komputer. Dengan adanya terpakai selama handphone pengguna di tempat service juga
handphone sangat membantu kelancaran kegiatan dapat menyita waktu pengguna. Belum juga biaya yang akan
manusia. Akan tetapi, hanya sedikit dari orang yang dikeluarkan untuk memperbaiki perangkat tersebut serta
memakai handphone yang peka akan gejala – gejala penipuan yang banyak terjadi dikala kita membawa
kerusakan pada handphone, sehingga kebanyakan orang handphone ke tempat service.
tidak sadar dan cuek akan gejala kerusakan tersebut Berdasarkan permasalahan diatas, dibutuhkan suatu
hingga handphone tersebut benar-benar mati. Karena hal aplikasi yang dapat menghasilkan pengetahuan untuk
itulah dibutuhkan suatu perangkat lunak yang berupa menangani masalah yang timbul dari kerusakan
aplikasi program atau sistem pakar yang sesuai dengan handphone. Aplikasi yang dibuat harus mampu menangani
permasalahan yang terjadi pada handphone. masalah jarak, waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan
Sistem pakar merupakan kecerdasan buatan yang serta mudah digunakan bagi seluruh kalangan pengguna
menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk handphone.
memecahkan masalah yang secara normal memerlukan Salah satu sistem operasi mobile yang digunakan oleh
keahlian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah smartphone adalah Android. Android adalah sebuah sistem
membuat aplikasi sistem pakar berbasis android dalam operasi untuk smartphone yang berbasis Linux. Kelebihan
mendeteksi kerusakan handphone. Dengan menggunakan Android dibanding sistem operasi mobilephone atau
teknik penalaran forward chaining, deteksi dilakukan smartphone lainnya adalah Android bersifat open source
dengan memulai dari sekumpulan gejala-gejala, nantinya code sehingga memudahkan para pengembang untuk
dapat melihat kesimpulan jenis kerusakan pada menciptakan dan memodifikasi aplikasi atau fitur – fitur
handphone. Metode yang digunakan sebagai tahapan yang belum ada di sistem operasi Android sesuai dengan
penelitian ini adalah metode Extreme Programming (XP) keinginan mereka sendiri.
yang merupakan metode rancang bangun perangkat lunak Maka dari itu sebagai upaya, diterapkan pembuatan
yang menekankan pada 4 tahapan dalam pengembangan Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Handphone Berbasis
perangkat lunak. Android. Dengan banyaknya pengguna handphone canggih
(Smartphone) saat ini, dapat membantu para pengguna
Kata Kunci: Handhpone, Sistem Pakar, Forward untuk lebih memahami lagi akan setiap gejala kerusakan
Chaining, Extreme Programming pada handphone agar terhindar dari berbagai macam hal
yang tidak diinginkan.
I. PENDAHULUAN
Handphone atau biasa disebut dengan telepon II. LANDASAN TEORI
genggam yang dahulu termasuk barang mewah, namun
dengan seiring berkembangnya zaman dan semakin 1. Sistem Pakar
bertambahnya perusahaan pembuat handphone, membuat Menurut Kusumadewi (2003), sistem pakar adalah suatu
harga handphone semakin murah sehingga hampir semua cabang dari Artificial Intelligence yang berusaha
orang bisa memilikinya. Bahkan tidak jarang dari mereka mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar dapat
memiliki handphone lebih dari satu. menyelesaikan masalah seperti yang biasa diselesaikan oleh
Seiring berkembangnya teknologi saat ini handphone para pakar. Dengan adanya sistem ini, orang awam pun
tidak hanya memiliki fungsi untuk menelepon dan mengirim dapat menyelesaikan masalah yang rumit yang sebenarnya
pesan. Pada beberapa handphone kelas atas (smartphone) hanya dapat diselesaikan oleh para ahli. Sedangkan bagi
bahkan hampir memiliki fungsi seperti komputer. Dengan para ahli, sistem pakar dapat membantu aktivitasnya sebagai
adanya handphone sangat membantu kelancaran kegiatan asisten yang berpengetahuan. Ada beberapa dasar mengapa
manusia. Akan tetapi, hanya sedikit dari orang yang sistem pakar menggantikan seorang pakar diantaranya
memakai handphone yang peka akan gejala – gejala adalah : [1]
kerusakan pada handphone, seperti kerusakan IC Power, 1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu
LCD, memori, keypad, speaker, Bluetooth dan lain-lain diberbagai lokasi
sehingga kebanyakan orang tidak sadar dan cuek akan gejala 2. Secara rutin mengerjakan tugas-tugas rutin yang
kerusakan tersebut hingga handphone tersebut benar-benar membutuhkan seorang pakar
mati. 3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi
Kerusakan – kerusakan pada sebuah handphone sering 4. Seorang pakar adalah mahal
kali mengganggu pengguna handphone, sehingga
E-Journal Teknik Informatika Volume 8, No.1 (2016), ISSN : 2301-8364 2
5. Kepakaran juga dibutuhkan pada lingkungan adaptif dan fleksibel. Walaupun menggunakan kata
yang tidak bersahabat (hostile environment) programming, XP tidak hanya terfokus pada coding tetapi
meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak.
Dengan demikian seorang awam sekalipun bisa Menurut Kent Beck, XP ringan, efisien, resiko rendah,
menggunakan sistem pakar itu untuk memecahkan berbagai mudah disesuaikan, dapat diprediksi, ilmiah dan mudah
persoalan yang ia hadapi dan bagi seorang ahli, sistem pakar dikembangkan. Suatu model yang menekankan pada
dapat dijadikan alat untuk menunjang aktivitasnya yaitu keterlibatan user secara langsung. [2]
sebagai asisten yang berpengalaman.
III.METODOLOGI PENELITIAN
2. Mesin Inferensi 1. Kerangka Pemikiran
Menurut Turban menyebutkan mesin inferensi adalah
program komputer yang memberikan metedologi untuk
penalaran tentang informasi yang ada dalam basis
pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk merumuskan
kesimpulan. Terdapat dua pendekatan dalam mengontrol
inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu :[4]
3. Android
Android merupakan sistem operasi bergerak (mobile
operating system) yang mengadopsi sistem operasi linux,
namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh google
pada tahun 2005 dari android. Ini sebagai bagian strategi
untuk mengisi pasar sistem operasi bergerak. Google
mengambil alih seluruh hasil kerja android termasuk tim Gambar 1. Kerangka Pikir
yang mengembangkan android. Secara garis besar sistem 2. Metode Perancangan Sistem
operasi android menjadi 5 tingkatan:[3] Dalam metode perancangan sistem ini, penulis
a) Linux Kernel menggunakan metode Extreme Programming (XP). Model
Linux kernel adalah kernel dasar dari android. proses extreme programming terbentuk dari sebuah
Tingkat ini berisi semua driver perangkat tingkat kerangka kerja yang memiliki 4 konteks aktivitas utama,
rendah untuk komponen-komponen perangkat yaitu :
android. 1. Planning.
b) Libraries Aktivitas planning pada model proses XP berfokus
Libraries berisi semua kode program yang pada mendapatkan gambaran fitur serta fungsi dari
menyediakan layanan-layanan utama sistem perangkat lunak yang akan dibangun. Pada aktivitas
operasi android. ini dimulai dengan membuat kumpulan cerita atau
c) Android Runtime gambaran yang diberikan klien yang kemudian akan
Android runtime kedudukannya sama dengan menjadi gambaran dasar dari perangkat lunak
libraries, android runtime menyediakan kumpulan
pustaka inti yang dapat diaktifkan oleh 2. Design
pengembang untuk menulis kode aplikasi dengan Proses desain pada XP mengikuti prinsip KIS (Kieep
bahasa pemrograman java. It Simple). Desain akan berisikan semua
d) Application Framework implementasi dari stories tanpa ada pengurangan
Tingkat dimana proses pengerjaan pembuatan maupun penambahan. Desain yang memiliki fungsi
aplikasi dilakukan..[3] tambahan tidak disarankan. XP menggunakan CRC
(Class-Responsibility-Collaborator) Cards untuk
4. Extreme Programming mengidentifikasi dan mengorganisasikan kelas
Model proses ini diciptakan dan dikembangkan oleh berorientasi objek yang berkaitan dengan proses
Kent Beck. Extreme Programming (XP) adalah sebuah pengembangan software. Jika terdapat kesulitan
pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak untuk melakukan desain terhadap stories, XP
yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam menyarankan untuk membuat prototype dari desain
proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih tersebut. Hal ini disebut sebagai spike solution,
E-Journal Teknik Informatika Volume 8, No.1 (2016), ISSN : 2301-8364 3
user
4. Testing
Pada tahap ini dilakukan pengujian masing-masing
modul (unit) program apakah sesuai dengan tugasnya.
Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan metode
black box testing yaitu pengetesan menggunakan metode
pengujian logika program yiatu perkasus atau masalah yang
diajukan. Pada tahap akhir akan diujikan pada kondisi
sebenarnya yaitu dengan implementation testing.
1. Black Box Testing
Karena penulis menggunakan extreme programming
sebagai model prosesnya maka sebenarnya pengujian hanya
dilakukan dengan metode unit testing. Table dibawah
merupakan hasil pengujian dengan unit testing.
Gambar 6. Rancangan Pertanyaan
3.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah
dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk
pengembangan lebih lanjut antara lain :
1. Untuk penelitian selanjutnya agar melakukan
perbaikan pengetahuan, untuk meningkatkan
keakuratan sistem pakar
2. Jika memungkinkan bagi yang selanjutnya akan
mengembangkan sistem pakar menggunakan App
Inventor agar menggunakan fasilitas TinyWebDB
supaya data dapat disimpan secara terus menerus
di database web.
Gambar 12. Tampilan Info/tentang jenis kerusakan
3. Ke depan aplikasi sistem pakar pendeteksi
kerusakan handphone dapat didesain dengan
menggunakan metode backward chaining untuk
data kerusakan lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA