Perjanjian Kerjasama
Perjanjian Kerjasama
Teriring doa dan salam, semoga pada kesempatan ini kita senantiasa selalu berada dalam
lindungan Allah SWT.
Sehubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan di RS. Islam PKU Muhammadiyah Maluku
Utara, kami bermaksud untuk mengadakan pelayanan bina rohani khususnya bagi agama lain selain
agama islam untuk itu kami merasa perlu untuk menjalin kerjasama dengan instansi yang Bapak/Ibu
pimpin terkait penyediaan tenaga bina rohani. Adapun surat perjanjian kerjasama (MoU) yang
dimaksud, kami lampirkan bersama surat ini. Besar harapan kami kerjasama ini dapat terjalin.
Demikian yang dapat disampaikan, atas perhatian serta kesediaannya diucapkan terima kasih.
Direktur,
PERJANJIAN KERJASAMA
(MoU)
ANTARA
RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
DENGAN DEPARTEMEN AGAMA KOTA TERNATE
NOMOR : ...........................
Tentang
PELAYANAN KEROHANIAN BAGI
PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
Pada hari ini Senin, tanggal Empat bulan maret tahun dua ribu sembilan belas, yang
bertandatangan dibawah ini :
1. dr. Pawa Juliati Rachmi AR., M.Kes. Direktur Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Maluku Utara yang berkedudukan dan berkantor di Jalan Pemuda Nomor 331 Kelurahan
Toboleu, Kecamatan Ternate Utara Kota Ternate-Maluku Utara dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”
2. .........................................................., Kepala Kantor Departemen Agama Kota Ternate
yang berkedudukan di ....................................................................................... dalam hal
ini bertindak dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan
sendiri-sendiri disebut sebagai “PIHAK PERTAMA” atau “PIHAK KEDUA”. PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerjasama (Selanjutnya disebut dengan “PERJANJIAN”)
dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam perjanjian ini.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerangkan terlebih dahulu :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu Rumah Sakit yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan kesehatan masyarakat dengan tujuan dan misi untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan standar pelayanan medis yang baik.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu badan perhimpunan milik negara yang bergerak
dalam bidang dakwah agama di dalam wilayah Kota Ternate dan bermaksud untuk
menyediakan pelayanan rohani selain agama islam kepada pasien di Rumah Sakit Islam
PKU Muhammadiyah Maluku Utara.
3. Berdasarkan hal tersebut diatas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju menjalin
kerjasama untuk meningkatkan pelayanan rohani di Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Maluku Utara.
Maka berdasarkan hal tersebut, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat untuk
membuat dan menandatangani perjanjian ini berikut lampiran-lampiran dan perubahan-
perubahannya, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
DEFINISI
Istilah-istilah yang disebutkan dalam pasal ini untuk selanjutnya dalam Perjanjian akan diartikan
sebagaimana telah didefinisikan dalam pasal ini, kecuali apabila konteksnya menghendaki
pengertian yang berbeda :
1. Rohaniawan adalah individu yang memiliki kompetensi dan diberi izin oleh pihak RS
Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara untuk memberikan pelayanan Rohani kepada
Pasien RS. Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara;
2. Pasein adalah individu yang terdaftar sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan di RS
Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara;
3. Keluarga Pasien adalah keluarga dari individu yang terdaftar sebagai pengguna
pelayanan kesehatan di RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara;
4. Pelayanan Rohani adalah bimbingan rohani yang dilaksanakan terhadap pasien di RS
Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
kepercayaan yang dianut atas persetujuan dari pasien atau keluarga yang dilakukan oleh
PIHAK KEDUA;
5. Siraman Rohani Pasien adalah salah satu bentuk layanan rohani yang dilaksanakan
secara rutin dengan frekuensi dua kali seminggu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rohani pasien dan keluarga sehingga pasien senantiasa ingat kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan bersikap tabah dalam menghadapi penyakitnya;
6. Konsultasi dan Motivasi adalah salah satu bentuk layanan rohani yang dilaksanakan
atas dasar permintaan pasien, berupa konsultasi dan pemberian motvasi terhadap
pasien baik secara langsung ataupun melalui media tergantung kebutuhan pasien dan
kemampuan rohaniawan;
7. Bimbingan Rohani Pasien Kritis adalah salah satu bentuk layanan rohani yang
dilaksanakan atas permintaan pasien atau keluarga, terhadap pasien dalam kondisi kritis
atau stadium terminal;
8. Surat Permintaan Bimbingan Rohani Pasien adalah surat pernyataan bahwa pasien
atau keluaraga menginginkan pelayanan rohani yang disediakan oleh pihak kedua.
PASAL 2
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
PIHAK KEDUA dengan ini menyetujui untuk memberikan layanan rohani kepada pasien gawat
darurat dan rawat inap RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara yang membutuhkan
dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggiungjawab;
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Tanpa mengesampingkan hak PARA PIHAK untuk mengakhiri perjanjian ini, perjanjian ini
berlaku untuk jangka waktu Dua Tahun dan diperpanjang secara otomatis jika tidak ada
keberatan dari PARA PIHAK;
PASAL 4
BATASAN DAN PROSEDUR ROHANI
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berhak menerima jasa pelayanan rohani dari PIHAK KEDUA;
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menghentikan pelayanan rohani yang sedang diberikan
oleh PIHAK KEDUA apabila pelayanan rohani yang diberikan tidak sesuai dengan batasan
pelayanan rohani dan prosedur pelayanan rohani yang ditetapkan pada PASAL 3;
3. PIHAK PERTAMA wajib menjaga kerahasiaan informasi pasien sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
4. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan “Surat Permintaan Bimbingan Rohani Pasien”;
5. PIHAK PERTAMA wajib menanyakan kebutuhan pelayanan rohani pasien/keluarga;
6. PIHAK PERTAMA wajib menghubungi PIHAK KEDUA apabila terdapat pasien yang
membutuhkan pelayanan rohani.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berhak menolak pelayanan rohani yang tidak sesuai kemampuan PIHAK
KEDUA;
2. PIHAK KEDUA berhak memberikan saran dan pendapat kepada Dokter dan Petugas Medis
mengenai kondisi pasien;
3. PIHAK KEDUA wajib mematuhi peraturan yang berlaku di RS. Islam PKU Muhammadiyah
Maluku Utara;
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PASAL 7
PENGAKHIRAN DAN PEMBATALAN
PASAL 8
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Pasal 2 pada perjanjian ini
dan karena kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan memberikan Pelayanan Rohani
serupa dalam waktu yang kemudian akan ditentukan oleh Para Pihak.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (yang selanjutnya disebut dengan FORCE
MAJEURE) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan, kesalahan atau
kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini.
FORCE MAJEURE tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan
maupun tidak dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum, kebakaran, dan
kebijakan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
kesepakatan ini;
2. dalam hal ini terjadinya peristiwa FORCE MAJEURE, maka PIHAK yang terhalang untuk
melaksanakana kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lainnya;
3. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK akibat adanya peristiwa
FORCE MAJEURE bukan merupakan tanggungjawab PIHAK lainnya.
PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan
perjanjian ini, akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh PARA
PIHAK. Dan apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tersebut tidak berhasil,
maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihana tersebut melalui pengadilan.
PASAL 10
ADENDUM
Apabila dalam pelaksanan kesepakatan bersama ini PARA PIHAK merasa perlu melakukan
perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK
yang dituangkan dalam Adendum perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
TERNATE, ..../....../2019
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
DIREKTUR KEPALA DEPARTEMEN AGAMA
RS. ISLAM PKU MUHAMMADIYAH MALUT KOTA TERNATE
Materai
6000