HPK 1
KEBIJAKAN TENTANG HPK
Hak-hak pasien dan keluarga di RSUD Sultan Sulaiman, yaitu:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di RSUD Sultan
Sulaiman
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan yang berlaku di
RSUD Sultan Sulaiman
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik didalam maupun diluar RSUD Sultan Sulaiman
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, resiko komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di RSUD Sultan
Sulaiman
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RSUD Sultan Sulaiman terhadap dirinya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya
17. Menggugat dan atau menuntut RSUD Sultan Sulaiman apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan RSUD Sultan Sulaiman yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengertian Suatu proses memberikan pelayanan rohani atau pelayanan spiritual kepada
pasien yang bermanfaat meningkatkan perhatian, dukungan, perdamaian,
bimbingan, penyembuhan luka batin serta doa bagi diri pasien.
Tujuan khusus:
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kerohanian bagi pasien yang
dirawat;
b. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien.
Kebijakan 1. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Kebijakan Hak Dan Kewajiban
Pasien Nomor: /SK/RSU.SS/VII/2016
2. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Panduan Pemberian Pelayanan
Kerohanian bagi Pasien Nomor: /SK/RSU.SS/VII/2016
Prosedur 1. Perawat mengidentifikasi pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian.
2. Perawat menentukan jenis pelayanan kerohanian yang dibutuhkan.
3. Pasien/ keluarga mengisi RM 27/ formulir kerohanian.
4. Perawat menghubungi staf yanmed untuk mendatangkan rohaniawan.
5. Staf yanmed memfasilitasi rohaniawan ke ruangan.
6. Perawat mempersilakan rohaniawan memberikan pelayanan kerohanian
kepada pasien yang bersangkutan.
7. Rohaniawan memberikan pelayananan kerohanian .
8. Jika pelayanan kerohanian selesai, rohaniawan mencatat kegiatannya dalam
RM 21( Catatan Edukasi Pasien Multidisiplin) dan bukti telah mendapatkan
pelayanan kerohanian / RM 27.
9. Semua formulir terkait pelayanan kerohanian tersimpan dalam status pasien.
Rohaniawan dapat didatangkan kembali apabila keluarga menginginkannya.
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Khusus
3. Bidang Pelayanan Medis
PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
RUMAH SAKIT UMUM SULTAN SULAIMAN
Jalan Negara Km.58 No.315 Telp. 0621-42100 Fax. 0621-42022 Email: rsuss_sergai@yahoo.co.id
SEI RAMPAH – SUMATERA UTARA Kode Pos - 20695
RM : 27
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Hubungan dengan pasien :
Sei. Rampah,
Pemohon Perawat
( ) (
)
Sei Rampah,
( ) ( ) ( )
Pengertian Hak pasien yang diopname/ di rawat inap untuk mengendalikan penggunaan
informasi tentang identitas pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lain.
RM : 28
Nama Lengkap :
Tanggal Lahir :
Ruangan :
1. Dengan ini menyatakan bahwa saya meminta privasi khusus kepada RSUD Sultan Sulaiman untuk
tidak memberi akses bagi pengunjung yang akan menengok/ menemui saya ke ruang rawat inap
2. Saya menginginkan / tidak menginginkan privasi khusus saat: *(coret yang tidak perlu):
a. Wawancara klinis
b. Pemeriksaan fisik
c. Dll, ……………..
Sei. Rampah,
…………………………
(………..…………….) ( ………..……….………)
HPK 1.3 UPAYA PERLINDUNGAN HARTA BENDA MILIK PASIEN
(PASIEN MR. X ATAU TIDAK JELAS IDENTITAS)
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional Tanggal Terbit
Pengertian Suatu proses penitipan barang pasien mulai dari satpam menerima suatu
barang, dengan syarat/ komitmen bahwa akan menyimpannya dan kemudian
mengembalikan kepada pasien dalam wujud asalnya.
Tujuan Memastikan barang yang diterima dan yang akan disimpan sesuai dengan
spesifikasi barang dalam daftar barang milik pasien
Kebijakan 5.SK Direktur RSU Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tentang
Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Nomor : 145 /SK/RSU.SS/ VII/2016
6. SK Direktur RSU Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tentang
Perlindungan Harta Benda Milik Pasien Nomor : / SK/RSU.SS/ VII/2016
Prosedur 1. Perawat menjelaskan kepada pasien/ pendamping tentang pelayanan
penyimpanan harta benda milik pasien
2. Pasien/ pendamping mengisi formulir penyimpanan barang berharga milik
pasien/ RM 22 disaksikan oleh pasien/ pendamping, perawat dan satpam;
3. Satpam membuat daftar barang sesuai spesifikasi barang dan kondisi barang;
4. Formulir ditandatangani oleh pasien/ pendamping, perawat dan satpam.
5. Jika pasien dalam keadaan tidak sadar dan tidak ada pendamping maka kepala
ruangan/ menko yang bertanggung jawab dan dua orang saksi dari Rumah Sakit;
6. Satpam menyimpan barang milik pasien dalam kantong yang telah disediakan
atau didalam loker penyimpanan barang .
7. Formulir dibuat sebanyak 2 rangkap, satu lembar untuk pasien dan 1 lembar
untuk disimpan dalam rekam medik pasien;
8. Apabila pasien pindah ke ruangan maka barang milik pasien akan tetap disimpan
di locker barang dan perawat IGD memberitahukan kepada perawat ruangan
terkait barang yang disimpan;
9. Penyerahan barang milik pasien diserahkan bila pasien sadar diri atau kepada
keluarga setelah diindentifikasi;
10.Pada pasien normal lainnya, kebijakan Rumah Sakit mengatakan bahwa RS tidak
bertanggung jawab atas barang milik pasien dan harus tertulis dalam tata tertib
Rumah Sakit.
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional Tanggal Terbit
Nama Pasien :
RM :
Ruangan :
Kondisi Barang
Saat Dititipkan Saat Diserahkan
No. Jenis Harta / Benda Jumlah
Tanggal ......................... Tanggal .........................
Baik Buruk Baik Buruk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dengan ini saya juga menyatakan memberi ijin kepada keluarga saya apabila ingin mengambil
barang-barang tersebut, yaitu kepada:
1. ……………
2. ……………
3. ……………
HPK 1.4 DAN HPK 1.5 PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK
RSU
MELINDUNGI PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK
Sultan Sulaiman
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional
Tanggal Terbit
20.Mengaktifkan kode
a. Kode Abu-abu
- Jika terjadi gangguan keamanan, petugas (medis/ paramedis/ seluruh
staf) melindungi diri dan pasien
- Petugas melaporkan ke satpam
- Satpam mengaktifkan kode
- Satpam memeriksa ke tempat kerjadian perkara dan mengatasi masalah
yang terjadi dengan pihak-pihak terkait
- Seluruh petugas RS mengurangi tingkat risiko/ bahaya dengan memantau
ketat daerah/ ruang perawatan yang terpencil dan memastikan
keamanan seluruh pasien
b. Kode Pink
- Jika terjadi gangguan penculikan bayi, petugas (medis/ paramedis/
seluruh staf) segera melakukan pemeriksaan pada ruang rawat bayi/
anak
- Petugas melaporkan ke satpam
- Satpam mengaktifkan kode
- Satpam segera menutup seluruh akses keluar RS
- Satpam dan petugas memeriksa ke seluruh area RS dan mengawasi
secara berkala ruangan bayi/ anak
- Satpam mengawasi ketat pintu keluar dan memeriksa orang yang keluar
rumah sakit khususnya yang membawa atau dicurigai membawa bayi dan
anak
- Laporkan penculikan bayi terhadap pihak kepolisian (jika tidak bias
diatasi pihak RS)
c. Kode Hitam
- Jika ditemukan benda yang mencurigakan, petugas (medis/ paramedis/
seluruh staf) segera melakukan pemeriksaan pada tempat yang
mencurigai
- Jangan menyentuh barang yang dicurigai tersebut
- Petugas melaporkan ke satpam
- Satpam mengaktifkan kode
- Konsultasi dengan kepolisian setempat
- Evakuasi penghuni RS jika dirasa perlu
Unit Terkait 6. IGD
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Rawat Inap
9. Instalasi Rawat Khusus
10.Petugas Keamanan/Security
Ditetapkan,
Direktur RSU Sultan Sulaiman
Tanggal Terbit
Standar Prosedur
Operasional
dr. Nanda Satria
NIP. 19760313 200504 1 002
Pengertian Proses penyampaian informasi/edukasi dari dokter/ perawat kepada pasien
dan keluarga dengan mendukung/memotivasi peran serta pasien dan
keluarga dalam upaya meningkatkan pelayanan medis dan proses
keperawatan di RSUD Sultan Sulaiman.
Tujuan 1. Pasien dan keluarga Mengetahui persetujuan/penolakan tindakan/
pengobatan untuk pasien
2. Pasien dan keluarga dapat mengetahui perkembangan hasil dari suatu
tindakan kedokteran/ proses keperawatan yang dilakukan terhadap pasien
tersebut
1. SK Direktur Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai
Kebijakan
tentang hak pasien dan keluarga nomor : 1
2. SK Direktur Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Tentang Panduan
Komunikasi Efektif untuk mendorong keterlibatan pasien dan keluarga dalam
proses pelayanan nomor :
Prosedur 1. Tenaga Non Klinik
a. Tenaga admisi memperkenalkan diri kepada pasien
b. memberi informasi dan motivasi/ dukungan kepada pasien dan keluarga
untuk ikut berperan serta dalam proses administrasi pasien.
c. Tenaga admisi memberi kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya.
d. Tenaga admisi memberi penjelasan tentang proses administrasi pasien
selama dirawat di rumah sakit
e. Tenaga admisi memberi reinforecement/ reward kepada pasien dan
keluarga atas kerja samanya dalam proses administrasi pasien.
2. Tenaga Klinik
a. Dokter / DPJP
1) Dokter/ DPJP mengenalkan diri kepada pasien
2) Dokter/ DPJP memberi informasi kepada pasien dan keluarga untuk
mendukung proses pengobatan dalam bidang medis.
Prosedur 3) Dokter/ DPJP memberi informasi setiap rencana tindakan medis yang
berisiko dan memerlukan persetujuan/ penolakan kepada pasien dan
keluarga.
4) Dokter/ DPJP memberi informasi/ edukasi yang efektif sesuai dengan
keputusan pasien dan keluarga dalam proses pengobatan medis yang
akan diberikan.
5) Dokter/ DPJP memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya/ mengungkapkan keluhannya.
6) Dokter/ DPJP menindaklanjuti hasil komunikasi kepada tenaga perawat/
tenaga kesehatan lainnya/ tenaga non klinik yang bekerja sama dengan
dokter/ DPJP.
7) Memberi reinforecement/ reward kepada pasien dan keluarga atas
kerja samanya dalam proses pengobatan medis.
b. Perawat/ Tenaga kesehatan lainnya
1) Ruang Tindakan/ Pemeriksaan Penunjang :
a) Perawat/ tenaga kesehatan lainnya memperkenalkan diri kepada
pasien
b) Perawat/ Tenaga kesehatan lainnya memberi informasi kepada
pasien dan keluarga untuk mendukung proses keperawatan
c) Perawat/ tenaga kesehatan lainnya menindaklanjuti hasil dari
dokter/ DPJP sesuai permintaan/ keputusan pasien dan keluarga.
d) Perawat/ Tenaga kesehatan lainnya memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga tentang pengisian formulir persetujuan/
penolakan tindakan kedokteran yang dipilih oleh pasien dan
keluarga sesuai standar.
e) Perawat/ Tenaga kesehatan lainnya memberi kesempatan pasien
dan keluarga untuk bertanya/ mengungkapkan keluhannya.
f) Perawat/ Tenaga kesehatan lainnya mengarsipkan bila ada formulir
yang berhubungan dengan peran serta pasien & keluarga untuk
kelancaran pelayanan kesehatan.
2) Ruang Rawat Inap : Perawat
a) Kepala ruang rawat inap bertanggung jawab atas pengelolaan peran
serta pasien dan keluarga dalam proses keperawatan.
Standar Prosedur
Operasional
dr. Nanda Satria
NIP. 19760313 200504 1 002
Petugas Pasien/Wali*)
……………………… …………………………
*) Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka wali atau seseorang yang diberi hak untuk
menyetujui.
HPK 2.1 PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Di Ruang Admisi
1. Petugas mengucapkan salam.
2. Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas serta
peran petugas.
3. Petugas memastikan identitas pasien.
4. Petugas meminta kartu tanda pengenal pasien/ fotokopi, kartu
berobat (jika sudah pernah berobat), dan kartu asuransi (jika
mengunakan asuransi)
5. Petugas melengkapi identitas pasien di berkas/ status rawat
inap
6. Petugas memberikan lembar informasi tertulis tentang hak dan
tanggung jawab pasien yang sudah tersedia.
7. Selanjutnya petugas menjelaskan kepada pasien/ keluarga
terkait Hak dan Kewajiban pasien dan keluarga, fasilitas ruang
rawatan, dan persetujuan umum
8. Pasien dan atau keluarga menandatangani lembar formulir
informasi hak dan kewajiban pasien yang telah dijelaskan. RM
3C General consent
9. Petugas menyiapkan seluruh berkas yang diperlukan untuk
rawat inap
3. Rekam Medis
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional Tanggal Terbit
Juli 2016
Pengertian Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan
Resusitasi Jantung Paru
Tujuan Untuk menyediakan suatu proses dimana pasien bisa memilih prosedur
yang nyaman dalam hal bantuan hidup oleh tenaga medis dan paramedis
dalam kasus henti jantung / henti nafas..
Kebijakan 9. SK Direktur RSU Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai
Tentang Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Nomor : /SK/RSU.SS/
VII/2016
10. SK Direktur RSU Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai
Tentang Penolakan Resusitasi / Do Not Resucitate (DNR) Nomor :
/ SK/RSU.SS/ VII/2016
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional Tanggal Terbit
Juli 2016
RM : 29
Dokter Pelaksana Tindakan/Pemberi Informasi
( ) ( )
MANAJEMEN NYERI
RSUD
Sultan Sulaiman
Ditetapkan Oleh
Standar Prosedur Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Operasional Tanggal Terbit
Pengertian Suatu cara untuk melakukan manajemen nyeri yang efektif dan rasional
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan manajemen nyeri yang efektif dan rasional .
Kebijakan 11. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Kebijakan Hak Dan
Kewajiban Pasien Nomor:
12. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Manajemen Nyeri Nomor:
Prosedur 10. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan yang menderita nyeri harus
dilakukan manajemen nyeri yang efektif.
11. Pelaksana manajemen nyeri sesuai kompetensi adalah perawat, dokter,
psikolog, rehabilitasi medik, rohaniawan
12. Waktu pelaksanaan manajemen nyeri :
MANAJEMEN NYERI
RSUD
Sultan Sulaiman
5. Urusan dan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga seperti putus asa, penderitaan,
rasa bersalah atau pengampunan :
Perlu didoakan : □ Tidak □ Ya
Perlu bimbingan rohani : □ Tidak □ Ya
Perlu pendampingan rohani : □ Tidak □ Ya
7. Kebutuhan dukungan atau kelonggaran pelayanan bagi pasien, keluarga dan pemberi
pelayanan lain :
□ Pasien perlu didampingin keluarga
□ Keluarga dapat mengunjungi pasien di luar waktu berkunjung
□ Sahabat dapat mengunjungi pasien di luar waktu berkunjung
□ ..................................................................................................
(...............................................................)
Ditetapkan
Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 03 Oktober 2016
(dr. Nanda Satria)
NIP. 19760313 200504 1 002
Pengertian Suatu proses menyelesaikan komplain pasien dan atau keluarga, yang
pada umumnya pasien komplain terutama karena kebutuhan,
gagasan, dan pengharapan mereka tidak terpenuhi.
Tujuan 1. Tujuan umum :
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.
b. Sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan khusus :
a. Sebagai acuan dalam menyelesaikan komplain dari pasien.
b. Meningkatkan kepuasan pasien apabila komplainnya
terselesaikan.
Kebijakan 15. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Kebijakan Hak
Dan Kewajiban Pasien Nomor: /SK/RSU.SS/VII/2016
16. SK Direktur RSUD Sultan Sulaiman tentang Melayani Pasien
Tahap Terminasi Nomor: /SK/RSU.SS/X/2016
Prosedur 1. Komplain melalui kotak saran :
a. Pasien dan atau keluarga menyampaikan keluhan secara
tertulis lewat kotak saran.
b. Petugas bagian umum/humas membuka kotak saran dengan
jangka waktu seminggu sekali.
c. Petugas bagian umum/humas meneruskan keluhan tertulis
pasien dan atau keluarga kedalam rapat yang dihadiri oleh
pimpinan rumah sakit dan kepala unit/instalasi yang menerima
komplain untuk diambil tindak lanjut.
2. Komplain langsung kepada perawat :
a. Perawat (penanggung jawab shift) menerima komplain secara
langsung dari pasien dan atau keluarga.
b. Perawat mendengarkan dengan seksama keluhan yang
disampaikan pasien dan atau keluarga.
c. Perawat menyampaikan permohonan maaf atas
ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien dan atau keluarga
atas pelayanan yang dikeluhkan.
d. Perawat meneruskan keluhan pasien dan atau keluarga kepada
kepala ruangan atau menko apabila perawat tidak sanggup
mengatasi sendiri.
e. Kepala ruangan atau menko langsung melaksanakan tindakan/
menenangkan terhadap keluhan pasien dan atau keluarga.
f. Kepala ruangan atau menko menyampaikan keluhan pasien
dan atau keluarga kepada bagian umum/ bagian pelayanan
medis dan keperawatan bila kepala ruangan tidak bisa
menanggulangi keluhan pasien tersebut.
g. Kasubbag umum/ Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan
MENYELESAIKAN KOMPLAIN, KELUHAN,
KONFLIK ATAU PERBEDAAN PENDAPAT
PASIEN DAN KELUARGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD RSUSS/SP /SPO. 0 2/2
Sultan Sulaiman
Ditetapkan
Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 03 Oktober 2016
(dr. Nanda Satria)
NIP. 19760313 200504 1 002
melakukan identifikasi permasalahan, melakukan penilaian
terhadap permasalahan, bernegosiasi, lalu memberi
penyelesaian terhadap permasalahan yang dikemukakan
pasien dan atau keluarga.
RM : 35
( ) ( ) ( )
1. Bedah Orthopedi
- Repair Tendon Penyulit
- Multiple Fraktur
- Fraktur Penyulit + Bone graf
- Fraktur Sendi Panggul
- ORIF fraktur tertutup
- Debridement fraktur terbuka
- OREF Fraktur
- Pemasangan Gips
2. THT
- Estraksi serumen
3. Gigi dan Mulut
- Odontectomy
4. Kebidanan & Penyakit Kandungan
a. Tindakan / operasipervaginam
- Insisi
- Eksisi
- Ekstirpasi
- Marsupialisasi
- Dilatasi & Kuretase
- Kuldosintesis / Douglas Punctie
- Hecting/ repair perineum grade I - IV
-Persalinan abnormal (letak sungsang, vacum ekstraksi, gemeli)
b. Tindakan / operasiperabdominal
- KET
- Sectio Caesarea
- Histerostomi
- Kisterektomi
- Miomektomi
- Salpingektomi
- Laparotomi eksplorasi
5. Bedah Umum
- Apendiktomi - Extervasi Mucocel
- Ektervasi Granuloma - Extervasi Bursitis
- Extervasi Kista atherom - Insisi abses
- Herniotomi - Hemoroidektomi
- Biopsi - Strumektomi
- Circumsisi - Debridement
- Extervasi Lipom
- Extervasi TU mamae
- Ektervasi Hemangiom
- Extervasi Ganglion
- Extervasi kuku
- Extervasi veruca
- Extervasi Clavus
- Eksplorasi FAM
- Extervasi tumor kepala
- Extervasi tumor lidah
- Extervasi tumor submandibula
- Extervasi tomor parotis
- Extervasi kista dermoid
- Explorasi luka invasif
- Amputasi jari invasif
- Mastektomi
- Lapartomi
- Cholecystektomie
- Extervasi fistule anal closed colostomie
- Repair tendon, – Rekronstruksi Konstraktur
– Nefrolitotomi, Nefrektomi
6. Mata
- Eksrtsi katarak + IOL
- Heacting corne
- Extervasi Kista konjungtiva
- Repair konjungtiva
- Tindakan bedah kecil (Kalasion dan hordeolum)
7. Anak
- Pemasangan kateter umbilikal
- Pemasangan C-pap
- Pemasangan endotrakheal tube
- Lumbal pungsi
8. Penyakit Dalam
a. Sub bagian Reumatologi
- Penyuntikan Intra-artikuler
b. Sub bagian Pulmonologi
- Aspirasi cairan pleura
9. Tindakan life saving
- Pemasangan Endotracheal tube (ETT)
- Penggunaan ventilator
10. Tindakan kedokteran lainnya
- Imunisasi
- Pemasangan Restrain
- Pemasangan central venous catheter
- Intervensi nyeri
- Pemasangan Kateter
- Pemasangan Nasal Gastro Tube
11. Pemberian obat – obatan khusus
- Natrium bikarbonat
- KCL
12. Tindakan Anestesi dan Sedasi
a. Tindakan anestesi
- Anestesi Umum
- Anestesi Regional
- Anastesi Infiltrasi
- Anastesi Blok
- Anastesi Spinal
- Blok Epidural
- Blok Pleksus Brakialis
- Anestesia Paravertebral
- Blok Transakral (Kaudal)
- Anastesi Regional Intravena
b. Tindakan sedasi
- Sedasi sedang
- Midazolam 0,1 mg/kbgg
- Ketamin 0,5 mg/kgbb
- Propofol 0,5 mg/kgbb
- Sedasi dalam
-Ketamin 3-8 mg/kgbb IM
-Ketamin 1 mg/kgbb intravena
-Midazolam oral 10 mg/kgbb
-Flunitrazepam 0,1 mg/kgbb
-Fentanil 0,5 – 1 ug/kgbb
-Fentanil 3-5 ug/kgbb
-Remifentanil 0,1 mg/kg/min
13. Pemberian Produk Darah
- Whole blood
- Pack red cell
- Fresh frozen plasma
- Liquid plasma
- Trombosit
- Trombopheresis
- Human albumin : o Plasbumin o Octalbin o Albuminar
Menetapkan DPJP
Tujuan Agar pasien mendapatkan DPJP yang sesuai kondisi medis saat itu.
Kebijakan Kebijakan No
Tentang Penetapan DPJP
Prosedur 1. Penetapan DPJP untuk pasien rawat jalan disesuaikan dengan jadwal
dokter pada hari itu. Jika pasien/ keluarga menolak dan ingin dokter lain
menjadi DPJP nya, maka pasien disarankan untuk datang pada hari
jadwal dokter tersebut masuk. Contoh: hari senin jadwal dokter A, pasien
menolak dan ingin dengan dokter B, sedangkan jadwal dokter B hari
selasa, maka pasien dapat kembali pada hari selasa
2. Pada instalasi gawat darurat, dokter jaga menjadi DPJP pada pemberian
asuhan medis awal /penanganan kegawat-daruratan. Kemudian
selanjutnya saat dilakukan konsultasi / rujuk ditempat (on side) atau
konsultasi lisan kepada dokter spesialis, dan dokter spesialis tersebut
memberikan asuhan medis (termasuk instruksi secara lisan) maka dokter
spesialis tersebut telah menjadi DPJP pasien yang bersangkutan, sehingga
saat itulah DPJP telah berganti dari dokter jaga IGD kepada dokter
spesialis tersebut
3. Penetapan DPJP untuk pasien IGD ditentukan berdasarkan permintaan
pasien atau sesuai jadwal on call dokter spesialis. Bila hari itu tidak ada
jadwal dokter spesialis, maka dapat menelepon pada dokter hari berikutya
4. Bila dokter on call tidak bisa dihubungi, maka bisa dialihkan ke dokter
spesialis lainnya
5. Proses penentuan DPJP tersebut ditulis dalam form penentuan DPJP
6. Pasien/ keluarga berhak mengetahui identitas dan informasi lainnya
tentang DPJP dan staf rumah sakit yang menangani pelayanan
kesehatannya.
Unit Terkait IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat Khusus, Rekam Medis
Dengan ini saya meminta untuk dirawat oleh dokter Spesialis yaitu :
Nama :
Spesialis :
Demikian surat ini dibuat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Unit Terkait Admisi, IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat Khusus, Laboratorium,
Radiologi, Rekam Medis
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien :
Nomor Rekam Medis :
Tanggal Lahir :
Alamat :
No Telp :
Saya meneyetujui untuk melakukan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Sulaiman sebagai pasien rawat jalan atau rawat inap tergantung pada kebutuhan
medis. Pengobatan dapat meliputi pemeriksaan X-Ray/ Radiologi, pemeriksaan darah, perawatan
rutin seperti prosedur pemberian cairan infus dan suntikan, evaluasi wawancara dan pemeriksaan
fisik.
Persetujuan yang saya berikan tidak termasuk prosedur/ tindakan operasi (contohnya
operasi) atau tindakan yang memiliki resiko tinggi.
Jika saya memutuskan untuk menghentikan perawatan untuk diri saya maka saya memahami
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman tidak bertanggung jawab atas hasil yang
merugikan saya.
Saya memahami informasi yang ada di dalam diri saya termasuk diagnosis, hasil
laboratorium yang digunakan untuk perawatan medis, Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Sulaiman akan menjamin kerahasiaannya.
Saya memberikan wewenang kepada RS untuk memberikan informasi tentang pengobatan
saya, jika diperlukan untuk proses klaim asuransi/ perusahaan dan atau lembaga pemerintah.
Saya memberikan wewenang kepada RS untuk memberikan informasi tentang pengobatan saya,
kepada anggota keluarga saya yakni :
1.
2.
3.
Saya memiliki hak untuk mengambil bagian dalam keputusan mengenai penyakit saya dan
dalam hal perawatan medis serta rencana pengobatan.
Saya telah mendapatkan informasi hak dan kwajiban pasien dari penjelasan petugas Rumah
Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman.
Saya menyadari bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman tidak bertanggung
jawab atas kehilangan barang-barang pribadi dan barang berharga yang dibawa ke Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Sulaiman.
Saya tidak diperkenankan membawa barang-barang berharga ke ruang rawat inap. Jika ada
anggota kleuarga atau teman harus diminta untuk membawa pulang uang atau perhiasan. Bila
tidak ada anggota keluarga, RS memliki tempat penyimpanan barang berharga yang resmi
disediakan RS.
Saya telah menerima infromasi tentang peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Sulaiman. Saya dan anggota keluarga akan mematuhi peraturan tersebut, termasuk
mengenai jam besuk/ jam berkunjung.
Anggota keluarga saya yang menunggu saya dan yang sedang mengunjungi saya, bersedia
untuk memakai tanda pengenal yang disiapkan RS demi terciptanya keamanan RS.
V. PRIVASI
Saya mengijinkan/ tidak mengijinkan (coret yang tidak perlu) RS memberi akses kepada
keluarga dan handai taualan yang akan mengunjungi saya. (sebutkan jika ada nama yang tidak
diijinkan berkunjung) :.................................................................................................................
VI. INFORMASI BIAYA
Saya memahami informasi tentang biaya pengobatan dan tindakan yang telah dijelaskan petugas
RS.
TANDA TANGAN
Dengan tanda tangan saya di bawah ini, bahwa saya telah membaca dan memahami
Persetujuan Umum/ General Consent.
Tanggal :
Nama dan tanda tangan :
(Wali jika pasien < 18 Tahun)
Saksi Petugas RS
Nama dan tanda tangan :
TENTANG
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT BUKAN SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dirasa perlu untuk melakukan
Akreditasi Rumah Sakit
b. Bahwa RSUD Sultan Sulaiman bukan merupakan RS Pendidikan
MEMUTUSKAN :