Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


“ Senam Otak Untuk Meningkatkan Konsentrasi”

PROMOSI KESEHATAN PEDULI KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DI


RAWAT JALAN DEWASA RUMAH SASKIT JIWA
PROVINSI JAWA BARAT

OLEH:
Hj. Cucu Rokayah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.J 3411028001 KETUA TIM
Anandya Dewimta 4006160032 ANGGOTA TIM
Cecep Solehudin 4006160010 ANGGOTA TIM
Clara Yollanda R 4006160011 ANGGOTA TIM
Enggartia Lukita 4006160025 ANGGOTA TIM
Nadya Ima Mustika 4006160043 ANGGOTA TIM
Seto Adi Nugrhoho 4006160034 ANGGOTA TIM
Sinta Yuliza 4006160006 ANGGOTA TIM
Wulandari Alfiani 4006160042 ANGGOTA TIM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
APRIL, 2019
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul : Promosi kesehatan peduli kesehatan jiwa masyarakat di Rawat


Jalan Dewasa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 371/KEPERAWATAN


Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Hj. Cucu Rokayah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.J
b. NIDN : 3411028001
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : S1 Keperawatan
e. Nomor HP : 081223678231
f. Alamat surel (e-mail) : crokayah@yahoo.com
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Anandya Dewinta
b. NIM : 4006180032
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Cecep Solehudin
b. NIM : 4006180010
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
1. Nama Lengkap : Clara Yollanda R
2. NIM : 4006180011
3. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Enggartia Lukita
b. NIM : 4006180025
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Nadya Ima Mustika
b. NIM : 4006180043
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Seto Adi Nugroho
b. NIM : 4006180034
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Sinta Yuliza
b. NIM : 4006180006
c. Program Studi : Profesi Ners
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Wulandari Alfiani
b. NIM : 4006180042
c. Program Studi : Profesi Ners

Mengetahui, Bandung, 11 April 2019


Ketua Program Studi Ketua Tim

Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners., M.Kep Hj. Cucu Rokayah, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
NIK. 432120206040 NIK 432120913091

Menyetujui,
Waket I Bid Akademik & Kemahasiswaan

Suparni, ST., M.KKK


NIK. 432120602009

BAB I
PENDAHULUAN

1. ANALISIS SITUASI
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa yang memiliki karakteristik
khusus. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III),
menjelaskan definisi skizofrenia sebagai gangguan jiwa yang ditandai dengan
distorsi khas dan fundamental dalam pikiran dan presepsi yang disertai dengan
adanya afek yang tumpul atau tidak wajar. Skizofrenia merupakan gangguan
mental berat yang sering ditemukan pada masyarakat di seluruh dunia. Menurut
WHO, skizofrenia mempengaruhi sekitar 7 per seribu dari populasi orang dewasa
terutama pada usia 15-35 tahun. Insiden skizofrenia tergolong rendah, prevalensi
tinggi yang terjadi dikarenakan kronisitas penyakitnya. Laju prevalensi skizofrenia
seumur hidup adalah 0,2%, dan laju prevalensi per satu tahun adalah 0,1% (Sadock
& Kaplan, 2010). Gangguan skizofrenia pada laki-laki biasanya dimulai pada usia
yang lebih muda yaitu 15-25 tahun, sedangkan pada perempuan lebih lambat yaitu
sekitar 25-35 tahun. Insiden skizofrenia lebih tinggi pada lakilaki daripada
perempuan dan lebih besar di daerah urban dibandingkan daerah rural. Angka rata-
rata nasional gangguan mental berat pada penduduk usia > 15 tahun di Indonesia
adalah sebesar 0,46% atau sekitar 1 juta penduduk. Prevalensi tertinggi di D.I
Yogyakarta dan Aceh (masing-masing 2,7%), sedangkan yang terendah di
Kalimantan Barat (0,7%). Sangat sedikit dari jumlah penderita yang besar ini
datang ke fasilitas pengobatan. Menurut 2 perhitungan utilisasi layanan kesehatan
jiwa di tingkat primer, sekunder dan tersier, kesenjangan pengobatan diperkirakan
> 90%. Hal ini berarti bahwa hanya 10% orang dan masalah kesehatan jiwa
terlayani di fasilitas kesehatan (Riskesdas, 2007).
Pada penderita skizofrenia, fungsi kognitif dapat mengalami penurunan dan
sangat terganggu. Penurunan ini merupakan pendorong utama dari cacat yang
signifikan dalam pekerjaan, sosial, dan fungsi ekonomi pada penderita skizofrenia,
dan merupakan target pengobatan yang penting. Defisitdalam skizofrenia
mencakup banyak aspek yang paling penting dari kognisi manusia, yaitu kecepatan
perhatian, memori, penalaran, dan pengolahan. Efek obat antipsikotik terhadap
fungsi kognitif pada skizofrenia dan psikosis episode pertama tampaknya minimal
(Keefe, 2012).
Bebagai macam cara sudah digunakan sebagai instrumen untuk remediasi
kognitif, salah satunya adalah senam otak (brain gym). Senam otak (brain gym)
merupakan salah satu metode gerak dan latih otak, yang berguna meningkatkan
fungsi kognitif. Metode ini mengaktifkan dua belah otak dan memadukan fungsi
semua bagian otak untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Senam otak (brain
gym) berfungsi untuk merangsang perkembangan seluruh bagian otak secara
sinergis(Hilda, 2009; Guyton & Hall, 2007). Gerakan – gerakan dalam senam otak
(brain gym) digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation,
California, USA (2006), untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan
menggunakan keseluruhan otak. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan
melakukan senam otak (brain gym), gerakan-gerakan ringan dengan permainan
olah tangan dan kaki 5 dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak.
Gerakan yang menghasilkan stimulus itukah yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, presepsi, memori,
pemecahan masalah, dan kreatifitas), selain itu kegiatan-kegiatan yang
berhubungan denga.n spiritual sebaiknya digiatkan agar dapat memberikan
ketenangan (Depkes RI, 2008). Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik
untuk meneliti lebih dalam tentang efektivitas Senam Otak (Brain Gym) terhadap
fungsi kognitif pada penderita skizofrenia di komunitas.

2. PERMASALAHAN MITRA
Jumlah kasus gangguan jiwa yang terus meningkat di RSJ Provinsi Jawa
Barat, namun angka penemuan kasus dan angka penanganan penderita gangguan
yang sangat rendah, serta pengetahuan masyarakat yang masaih sangat kurang
tentang gangguan jiwa. Dalam rangka pencegahan dan pengenalan gejala
gangguan jiwa pada masyarakat dan kader kesehatan diperlukan strategi–strategi
yang memfokuskan pada penemuan dan pengobatan terhadap klien gangguan jiwa,
dimana dalam pelaksanaan strategi tersebut melibatkan berbagai pihak baik dari
tenaga kesehatan (puskesmas) dan masyarakat (kader kesehahan dan keluarga)
Berdasarkan atas hasil wawancara dan pengamatan di lapangan terhadap
beberapa orang kader kesehatan ditemukan bahwa kader kesehatan dan keluarga
belum mengetahui tentang tanda dan gejala klien yang mengalami gangguan jiwa
sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatannya secara maksimal terutama dalam
hal penemuan gangguan jiwa, dimana hal tersebut disebabkan oleh karena
kurangnya pengetahuan kader kesehatan tentang gangguan jiwa. Disamping itu
masih ditemukannya penderita putus obat yang dapat disebabkan oleh karena
pengobatan yang terus menerus membutuhkan waktu yang lama dengan
pengawasan yang kurang dari keluarga. Hal tersebut tentunya akan mengganggu
pelaksanaan program penemuan dan penanggulangan gangguan jiwa di Desa
Ciburial Kecamatan Cimenyan.

3. SOLUSI YANG DITAWARKAN


Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan judul “ Promosi Kesehatan Remidasi Kognitif Dengan Senam Otak Di
Instalasi Rawat Jalan Dewasa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat” adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader kesehatan dan
masyarakat dalam hal mengenali tanda dan gejala klien gangguan jiwa di Desa
Ciburial Kecamatan Cimenyan
2. Meningkatkan kemampuan kader kesehatan dan masyarakat dalam
penanggulangan gangguan jiwa di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan dan
dapat mengimbaskan kemampuannya tersebut kepada masyarakat disekitarnya.

4. TARGET LUARAN
Adapun target luaran yang akan diperoleh setelah melakukan “ Promosi
kesehatan peduli kesehatan jiwa di masyarakat di Desa Ciburial Kec Cimenyan “
adalah:
1. Mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan kader
kesehatan dan masyarakat dalam mengenal tanda dan gejala gangguan jiwa di
Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
2. Terwujudnya masyarakat yang peduli kesehatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Brain Gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan menggunakan
keseluruhan otak karena merupakan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari
sehingga belajar jadi senang. Latar belakang Brain Gym dikembangkan
berdasarkan Touch for Health Kinesiology ( Sentuh agar sehat, dari ilmu tentang
gerakan tubuh ). Ini adalah perpaduan ilmu pengetahuan barat yaitu tes otot dan
sikap tubuh dengan ilmu pengetahuan dari timur sehingga terdapat suatu metode
pencegahan dan penyembuhan penyakit yang sangat sederhana, efektif, alami dan
murah.
Brain Gym merupakan inti dari Educational Kinesiology ( Edu K) yang
berarti ”educare” menarik keluar dan ”kinesis” ilmu tentang gerakan tubuh. Maka
dengan Brain Gym kita menarik keluar potemsi yang terpendam melalui gerakan
tubuh. Pelopor Brain Gym adalah Paul E. Dennison,Ph.D, seorang pengembang
Edu K, memimpin Valley Remedial Group Learning mengembangkan teknik Brain
Gym untuk mengajari anak terbelakang, bersama dengan istrinya Gail Dennison,
seorang pendidik holistic health dan mantan penari.

B. MANFAAT BRAIN GYM


Brain Gym sangat diperlukan bagi orang yang sulit belajar, berusaha terlalu
keras sehingga terjadi stress di otak. Mekanisme integrasi otak melemah sehingga
bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Selain itu juga meningkatkan refleks
karena stress yang diakibatkan informasi yang diterima di otak bagian belakang
sulit diekspresikan melalui bagian depan otak, sehingga merasa kurang mampu.
Brain Gym diperlukan bagi orang yang perasaan kurang mampu dan kurang
berhasil mengakibatkan semangat belejar atau bekerja kurang, sehingga prestasi
statis atau menurun.
Maka dengan Brain Gym, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia
akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, kreatif dan efesien
juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu
singkat.
2. Brain Gym juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat
menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan Brain Gym dapat meningkatkan kepercayaan diri.
4. Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian dalam belajar dan seseorang
dalam bekerja,
5. Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain
Gym menyenangkan dan menyehatkan.

C. GERAKAN-GERAKAN BRAIN GYM


Dibawah ini adalah gambar otak, bayangkan kita menghadap seseorang
melihat otak orang tersebut. Belahan kiri aktif bila kita menggunakan badan sisi
kanan. Belahan kanan aktif bila kita menggunakan badan sisi kiri. Keterangan
Gambar :
OTAK KIRI OTAK KANAN
1. Kemampuan berhitung 1. Insight (pemahaman)
2. Kemampuan menulis 2. Menganalisa 3 dimensi
3. Kemampuan menganalisa 3. Seni
4. Kemampuan berbahasa 4. Imajinasi
5. Rasional 5. Musik
6. Kemampuan ilmiah 6. Mengontrol tangan kiri
7. Mengontrol tangan kanan 7. Ekspresi Tubuh: menari, menyanyi,
8. Logis melukis

Rangkaian gerak Brain Gym mencakup 26 gerakan, dimana dalam


pengembangannya, pemahaman otak dan tubuh diperluas dengan melibatkan tiga
dimensi otak, yaitu: lateralitas, fokus, dan pemusatan.

1. Lateralitas
a. Gerakan Silang ( Cross Crawl )

Gerakan ini menyilang antara gerakan tangan kanan bersamaan dengan kaki
kiri dan tangan kiri bersamaan dengan kaki kanan. Bergerak ke depan, ke
samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk ”menyeberangi garis
tengah” sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Fungsi : Gerakan menyeberangi ini membantu menggunakan kedua
belahan otak secara bersamaan dan harmonis.
b. Angka 8 Tidur

Gerakan ini membuat angka 8 TIDUR sebanyak 3 kali tiap tangan, kemudian
3 kali dengan kedua tangan.
Fungsi : Bagi yang pelupa ( seperti lupa dengan apa yang hendak
dikatakan atau membaca sampai halaman berapa ).
2. Fokus
Gerakan meregangkan otot menunjang kesiapan untuk menerima hal baru
dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Setelah itu otot akan relaks dan
lebih semangat serta aktif dalam kegiatan.
a. Burung Hantu ( The Owl )

Gerakan ini menghilangkan kekakuan yang ada pada kita karena terlalu banyak
duduk atau membaca. Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik nafas saat kepala
berada di posisi tengah, kemudian hembuskan nafas ke samping atau ke otot
yang tegang sambil relaks. Ulangi dengan tangan kiri.
b. Lambaian Tangan

Gerakan dengan meluruskan satu tangan ke atas, ke samping kuping. Buang


nafas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan ke empat
jurusan ( ke depan, belakang, dalam, luar ) sementara tangan yang satu
menahan dorongan tersebut.
Fungsi : mengaktifkan tangan membantu menulis, mengeja dan juga
menulis kreatif.
c. Luncuran Gravitasi ( Gravity Glider )

Gerakan duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan
ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi
3x, kemudian ganti kaki.
Fungsi : relaks sebelum permainan, pemahaman membaca dengan
konsentrasi, antisipasi dan pendalaman bahasa.

3. Pemusatan
Otak mempunyai milyaran sel kecil yang disebut neuron, dihubungkan
dengan jalur-jalur sel seperti telepon yang dihubungkan oleh kabel-kabel. Dengan
melakukan gerakan-gerakan energi ini, terasa menyambung hubungan syaraf
sehingga sistem komunikasi dalam badan akan bekerja lebih baik.
a. Sakelar Otak ( Brain Button )

Gerakan menyentuh pusar, memijat sisi kiri dan kanan tulang tengah, tepat di
dua ( sternum ) lekukan selangka ( clavicula ).Sambil membayangkan ada kuas
di hdung dan menggambar ”kupu-kupu 8” di langit-langit atau menyusuri garis
temu antara langit-langit dan tembok.
b. Tombol Angkasa ( Space Button )

Gerakan meletakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor
selama 1 menit, nafaskan energi ke arah atas tulang punggung. Gerakan ini
bisa disilang dengan Tombol Bumi.
Fungsi : membuat pikiran lebih terang untuk membuat keputusan cepat
yang diperlukan di pekerjaannya.

4. Penguatan Sikap ( Deepening Attitudes )


a. Kait Relaksasi ( Hooks-Ups )

Ada 2 tahap : Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan dan tangan kiri
diatas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah, jari-jari kedua tangan
salang menggenggam, kemudian tarik kedua tangan kea rah pusat dan terus ke
depan dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik nafas lidah ditempelkan di
langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat mengembuskan nafas. Tahap
kedua, buka silangan kaki dan ujung-ujung jari kedua tangan saling
bersentuhan secara halus, di dada atau di pangkuan, saling bernafas dalam 1
menit lagi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Kegiatan
Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah :
1. Metode ceramahdan demonstrasi, yaitu untuk menyampaikan materi-materi
tentang gangguan schizofrenia dan materi tentang senam otak untuk melatih
konsentrasi
2. Metode diskusi, yaitu untuk mendiskusikan kembali materi yang telah
disampaikan sehingga terjadi interaksi timbal balik antara para peserta dengan
peserta dan antara peserta dengan pemateri.
3. Metode praktek atau demonstrasi yaitu untuk mendemonstrasikan : cara
melakukan senam otak melatih konsentrasi

B. Kerangka Pemecahan Masalah


1. Melakukan observasi dan wawancara ke lapangan untuk mengumpulkan
permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pengetahuan masyarakat
tentang gangguan kesehatan jiwa
2. Melaksanakan kegiatan dalam bentuk “ Promosi Kesehatan Peduli kesehatan
jiwa masyarakat di rawat jalan dewasa rumah sakit jiwa Provinsi jawa barat”
3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
4. Membuat laporan penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat.

C. Kelayakan PT
Pelaksanaan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah Dosen S-1
Keperawatan beserta mahasiswa Profesi Ners Keperawatan. Dosen yang akan
melaksanakan pengabdian masyarakat ini adalah : Hj. Cucu Rokayah,
M.Kep.,Ns.Sp.Kep.j
Pengabdian masyarakat ini akan dibantu oleh mahasiswa sebanyak 8
orang mahasiswa, yaitu :
Hj. Cucu Rokayah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.J 3411028001
Anandya Dewimta 4006160032
Cecep Solehudin 4006160010
Clara Yollanda R 4006160011
Enggartia Lukita 4006160025
Nadya Ima Mustika 4006160043
Seto Adi Nugrhoho 4006160034
Sinta Yuliza 4006160006
Wulandari Alfiani 4006160042

D. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah pasien dan keluarga rawat jalan dewasa di
Rumah Sakit Jiwa Provonsi Jawa Barat. Ada pun jadwal pelaksanaannya adalah :
Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2019
Pukul : 07.00 s/d selesai
Tempat : Rawat Jalan Dewasa

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna (2013). Manajemen kasus gangguan jiwa. Jakarta:EGC

Stuart Gail. W (2016) Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Elsevier.

Stuart, G.W & Laraia, M.T. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing.
St. Louis: Mosby Year Book

Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa (psychiatric mental health
nursing). Jakarta: EGC

Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama

http//: nimh.go.id
Barbara K. Given. 2007. Brain Based Teaching. Bandung: Kaifa.

Dennison, Paul, P.Hd, 2002. Brain Gym ( Senam Otak ),Jakarta, PT Gramedia

Demuth Elisabeth, 2005. Brain Gym(R) Pedoman Senam Otak Bagi Guru dan
Peminat
Revised, Jakarta, Yayasan Kinesiologi Indonesia

Demuth Elisabeth, 2007. Pengenalan Brain Gym dalam Seminar dan Lokakarya
Nasional PAUD UNY, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai