AnatomiSistemSaratPeriter
Bab ini akan membahas anatomi sistem saraf perifer yang terdiri dari sistem saraf
somatik (somatic nervous system) dan sistem saraf autonom (autonomic nervous
system). Sistem sarafperifer berfungsi sebagai perantara komunikasi antara sistem
saraf pusat dan seluruh bagian tubuh. Oleh karend itu untuk mendapatkan gambaran
keseluruhan mengenai sistemsarafmanusia, perlu dipahami anatomi danfungsi dari
sistem saraf perifer.
77
- ----
Otak dan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui
cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf tulang belakang). Saraf-
saraf tersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer yang membawa informasi sensoris ke
sistem saraf pusat dan membawa pesan-pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan
kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh atau disebut juga dengan sistem saraf somatik (somatic
nervous system).. Selain dari kedua macam saraf perifer yang termasuk sistem saraf somatik
di atas, PNSjuga terdiri darisistem saraf autonomik (autonomic nervous system). Ketiganya
akan kita bicarakan lebih lanjut di bawah ini.
78
sensoris) digambar dengan garis putus-putus. Lihat pula tabel 5.1. untuk penjelasan lebih
lanjut dari gambar 5.2. mengenai nama, nomor, dan fungsi saraf-saraf kepala.
/
/ ,j
I
Saraf-saraf
Spinal Duramater
Cauda Equina
I
i
Gambar 5.1. Sumsum Tulang Belakang dan Beberapa Cabang SarafTulang Belakang
Manusia dilihat Dari Arah Dorsal
(Carlson, 1992)
79
-- --
Gambar 5.2. Nama,,",omor, Lokasi, dan Fungsi ke- 12 Pasang Sara! Kepala
(Carlson, 1992)
80
NO. NAMA FUNGSI
Seperti yang telah dijelaskan di atas; soma sel dari axon-axon yang membawa informasi
sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat (kecuali untuk
sistem visual). Informasi somatosensoris Uuga dari indera perasa di lidah) diterima melalui
saraf-saraf kepala oleh neuron-neuron unipolar. Informasi pendengaran, vestibular, dan
visual diterima melalui neuron-neuron bipolar. Informasi indera penghidu (penciuman lewat
hidung) diterima melalui olafctury bulbs. Olfactory bulbs adalah salah satu bagian otak yang
kompleks karena terdiri dari jaringan-jaringan saraf yang rumit.
81
Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis, yaitu bagian
sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh kedua bagian
tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan. Contohnya, bagian
sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian parasympatetik menurunkan
detak jantung. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat gambar 5.3. di bawah ini berikut
keterangan mengenai bagian sympatetik dan parasympatetik.
Kelenjar air
mata
Pembuluh Darah
Pam-pam,
Larymx,
Trachea,
Bronchi
Lambung
PARASIMPATIS
Sacral
..
Saraf panggUl
Kandung ..
Kemih ...1
~) I
Parasympatetik:
Neuron Preganglion
Neuron Postganglion
Sympatetik:
Neuron Preganglion . .::
NeuronPostganglion . - --<
Gambar 5.3. Sistem Sara! Autonom dan Organ-organ yang dikontrolnya (Carlson, 1992)
82
1. Saraf Sympatetik dari Sistem Saraf Autonom
Sebagian besar saraf sympatetik terIibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan
pengeluaran energi dari tubuh. Contohnya meningkatan aliran darah ke otot-otot kepala,
sekresi epinephrine (meningkatkan detak jantung dan kadar gula dalam darah) dan
piloerection (ereksi bulu/rambut pada mamalia atau tegaknya bulu roma pada manusia)
yang terjadi karena kerja sistem saraf autonom yang sympatetik selama periode
peningkatan aktivitas. Soma sel dari neuron motorik sympatetik terIetak di substansia
grisea dari sumsum tulang belakang di bagian thorax (dada) dan lumbar (panggul).
Axonnyakeluarmelalui ventralroot. Setelahbertemudengansaraf-saraftulang belakang,
axon tersebut bercabang dan melalui sympathetic ganglia Uangantertukar pemahaman
dengan dorsal root ganglia). Gambar 5.3. diatas menunjukkan hubungan ganglia ini ke
sumsum tulang belakang. Sebagai catatan, perIu diingat bahwa berbagai sympathetic
ganglia berhubungan dengan ganglia didekatnya, yaitu di bagian bawah dan atasnya
sehingga membentuk ikatan sympatetik (sympathetic chain).
Axon-axon yang meninggalkan sumsum tulang belakang melalui ventral root disebut
dengan neuron-neuron preganglion (preganglionic neuron), kecuali adrenal medulla
yang axon preganglionnya masuk ke ganglia dari ikatan sympatetik, tetapi tidak
semuanya bersynapsis ditempat tersebut. Beberapa neuron preganglion meninggalkan
sumsum tulang belakang menuju ganglia sympatetik lain yang terIetak di organ-organ
internal. Semua axon dari neuron preganglion bersinapsiske neuron di salah satuganglia
tujuannya. Neuron-neuron tempat bersinapsis disebut neuron postganglion (postgan-
glionic neuron). Selanjutnya, neuron postganglion mengirim axon ke organ tujuart,
seperti usus halus, perut, ginjal, dan kelenjar keringat (lihat gambar 5.3. di atas).
2. Saraf Parasympatetik dari Sistem Saraf Autonom
Saraf parasympatetik dari sistem saraf autonom mendukung aktivitas tubuh yang
berkaitan dengan peningkatanpenyimpanan energi dalam tubuh. Memberikan efek-efek
seperti salivasi, sekresi kelenjar pencernaan, dan peningkatan aliran darah ke sistem
gastrointestinal. .
Soma sel yang mengandung axon-axon preganglion di sistem saraf sympatetik terletak
di dua bagian, yaitu sel-sel saraf di saraf-saraf kepala (terutama saraf vagus) dan
substansia grisea di sumsum tulang belakang bagian sacral. Gangliaparasimpatetik
terIetak didekat organ tujuan; axon postganglion cenderung lebih pendek. Terminal
button dari axon postganglion parasimpatetik mensekresikan acetylcholine.
83
--
84