Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM HIBAH AUSTRALIA-INDONESIA UNTUK PEMBANGUNAN SANITASI TAHAP II

Tujuan dari Kegiatan Program Hibah sAIIG Tahap II ini ditujukan untuk mempercepat
pencapaian pembangunan akses di bidang air limbah yang layak bagi masyarakat. Sasaran
program dari hibah sAIIG tahap II adalah kabupaten/kota yang telah mempunyai dokumen
perencanaan pengelolaan bidang sanitasi khususnya di sektor air limbah, berupa dokumen SSK
dan RPIJM Bidang ke-Cipta Karya-an, memiliki komitmen yang kuat, serta kemampuan untuk
memperluas dan meningkatkan akses pelayanan air limbah bagi masyarakat di daerahnya.
Lingkup dari Kegiatan Program Hibah sAIIG Tahap II yaitu penerusan hibah dari
Pemerintah Australia melalui Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk membiayai
pembangunan sektor air limbah sesuai dengan syarat dan ketentuan teknis dari Direktorat
Jenderal Cipta Karya serta persyaratan lainnya terkait penyaluran dana hibah sesuai ketentuan
dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan. Adapun menu pada
hibah sAIIG tahap II antara lain :
a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) termasuk jaringan sampai
dengan IC (inspection chamber/bak pengumpul) dan 10 Sambungan Rumah pilot
b. Perluasan cakupan pelayanan IPALD eksisting melalui pembangunan Sambungan Rumah
Proses pencairan dana diajukan oleh Kepala Daerah kepada Ditjen Perimbangan
Keuangan Kementerian Keuangan mengacu pada ketentuan PMK 224/PMK.07/2017.
Sehubungan telah ditetapkannya Surat Dirjen Perimbangan Keuangan atas nama Menteri
Keuangan terkait Persetujuan Penerusan Hibah untuk Program Hibah Australia Indonesia
Infrastructure Grants for municipal Sanitation (sAIIG) Tahap II Nomor S-498/MK.7/2018, dan
memperhatikan Surat Kepala Daerah yang menyatakan kesanggupan mengikuti Program Hibah
sAIIG Tahap II dari 49 Pemerintah Daerah, maka diperlukan tanda tangan/persetujuan dari
Kepala Daerah yang bertindak untuk Pemerintah Daerah sebagai dasar berlakunya Perjanjian
Penerusan Hibah (PPH) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Kabupaten
Probolinggo), berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 772/KMK.01/2017 tentang
Mandat Menteri Keuangan kepada Pejabat di Lingkungan DJPK bahwa Direktur Pembiayaan dan
Transfer Non Dana Perimbangan, Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan mendapat
pelimpahan kewenangan untuk melakukan penandatanganan Perjanjian Penerusan Hibah
(PPH) dengan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari hibah luar negeri dan
pendapatan dalam negeri.
Perjanjian Penerusan Hibah (PPH) yang telah ditanda tangani Kepala Daerah dapat
disampaikan melalui pos dan diterima paling lambat 8 Maret 2019.

Gambar 1. MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH Saiig TAHAP II


DASAR HUKUM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
1. Undang-Undang 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang 11/1974 tentang Pengairan
3. Peraturan Pemerintah 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
4. Peraturan Pemerintah18/2016 Tentang Perangkat Daerah
5. Permendagri 12/2017 Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah
6. Permen PUPR 4/PRT/M/ 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
7. Permen LHK 68/2016 tentang Standar Baku Mutu Air Limbah Domestik.
8. Permen PUPR 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH sAIIG TAHAP I


1. Masih kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam pelaksanaan program;
2. Pemerintah Daerah belum mengutamakan penganggaran untuk bidang sanitasi;
3. Belum adanya kontraktor pelaksana yang berpengalaman untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan sanitasi (konstruksi IPALD skala kawasan dan jaringan serta SR) yang
menyebabkan hasil verifikasi kurang maksimal sehingga daya serap hibah menjadi rendah;
4. Belum adanya oganisasi Pengelola sehingga aset pembangunan tidak bisa berfungsi secara
maksimal
5. Kurangnya sosialisasi program di tingkat calon penerima manfaat, sehingga terjadi
penolakan pada saat pemasangan SR

HAL YANG PERLU DITINDAKLANJUTI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH Saiig TAHAP II
1. Pemerintah Kabupaten/Kota segera menyampaikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Tahun 2019 paling lambat 28 Februari 2019 (Kabupaten Probolinggo sudah menyampaikan
DPA Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan tahun 2019);
2. Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih belum menyampaikan dokumen DED diharapkan
segera menyampaikan dokumen tersebut paling lambat 28 Februari 2019 (Kabupaten
Probolinggo melalui DPKPP sudah menyampaikan DED Pembangunan IPAL Semampir dan
Penambahan SR IPAL Patokan);
3. Bagi Kabupaten/Kota yang baru mengikuti Program Hibah sAIIG Tahap II agar segera
membentuk Project Implementation Unit (PIU) (Kabupaten Probolinggo sudah membentuk
PIU karena telah mengikuti Program Hibah sAIIG Tahap I);
4. PIU bersama Dinas Pelaksana Teknis berkoordinasi dengan Konsultan Preparation,
Appraisal, and Oversight (PAO) secara intensif dalam rangka pelaksanaan baseline survey,
konstruksi dan verifikasi.
5. Seluruh kegiatan konstruksi fisik harus diselesaikan pada 31 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai