Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, Panduan Usulan Penetapan Calon
Lokasi Sanitasi Perdesaan Padat Karya Tahun Anggaran 2022 ini disusun sebagai acuan
Pemerintah Daerah, BPPW Provinsi dan Direktorat Sanitasi untuk melakukan penetapan lokasi
Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

Dalam panduan ini disiapkan kriteria usulan lokasi/desa yang dapat digunakan untuk membantu
penetapan calon lokasi agar lokasi yang diusulkan benar-benar siap untuk penerima program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya dan proses pelaksanaannya tidak terhambat akibat adanya
permasalahan lokasi/desa

Demikian disampaikan, semoga panduan ini dapat menjadi acuan dan memberikan manfaat
bagi para pihak yang terkait serta mendukung percepatan program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya Tahun Anggaran 2022. Terima kasih.

Jakarta, Juni 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Terbatas pada tanggal 18
Oktober 2017, diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap
infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Maka dari itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan arahan terkait
lingkup kegiatan padat karya di Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi seluruh kegiatan
pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat yang telah dilaksanakan baik di
perdesaan maupun di perkotaan. Arahan tersebut salah satunya dengan pelaksanaan program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya

Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya merupakan program penyediaan sarana air limbah
domestik dan persampahan permukiman khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR). Dengan tersedianya sarana air limbah domestik dan persampahan serta adanya
pemahaman tentang hidup bersih maka semakin kecil kasus terhadap gizi buruk dan stunting.
Program ini termasuk dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat
produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam
rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.

2. Maksud dan Tujuan


Penyusunan panduan dalam Usulan Penetapan Calon Lokasi Sanitasi Perdesaan Padat Karya
Tahun Anggaran 2022 ini dimaksudkan sebagai acuan untuk Pemerintah Daerah, BPPW
Provinsi dan Direktorat Sanitasi dalam melakukan penetapan calon lokasi Sanitasi Perdesaan
Padat Karya TA. 2022. Tujuan penggunaan panduan ini adalah membantu menetapkan usulan
calon lokasi Sanitasi Perdesaan Padat Karya melalui penggunaan tools kriteria penilaian lokasi.

3. Lingkup Panduan
Panduan penilaian dalam Penetapan Calon Lokasi Sanitasi Perdesaan Padat Karya Tahun
Anggaran 2022 terdiri dari 3 bagian, yaitu:

- Tahapan Proses dan Jadwal Pelaksanaan


Mekanisme dalam kegiatan penetapan lokasi terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahapan
proses secara reguler dan tahapan proses secara direktif, dengan jadwal pelaksanaan
masing-masing. Adapun untuk tahapan proses direktif, nantinya perlu dikoordinasikan
secara intens dengan Tenaga Ahli Anggota Komisi V DPR RI.

- Kriteria Usulan Desa


Pemenuhan kriteria usulan desa oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan Pedoman Teknis
Pelaksanaan Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

- Verifikasi
Usulan calon lokasi desa penerima manfaat program Sanitasi perdesaan Padat Karya
kemudian diverifikasi oleh BPPW Provinsi menggunakan tools yang telah ditentukan oleh
Direktorat Sanitasi.

BAB II
TAHAPAN PROSES DAN JADWAL PELAKSANAAN

Mekanisme penetapan dan verifikasi lokasi calon penerima manfaat Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya TA.2022 seperti skema di bawah ini:

Tahapan – tahapan berdasarkan skema diatas, sebagai berikut :


• Tahapan pertama yaitu dikeluarkan daftar kabupaten/kota berdasarkan Keputusan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor Kep.10/M.PPN/HK/02/2021.
• Setelah itu, pada tahapan kedua dibuat surat Direktur Sanitasi terkait calon penerima
manfaat program untuk tahun anggaran 2022, surat tersebut ditujukan untuk Pemerintah
Daerah.
• Selanjutnya, pada tahapan ketiga Pemerintah Daerah mengusulkan surat minat dan list
lokasi desa calon penerima manfaat ke BPPW Provinsi, format surat minat harus sesuai
dengan yang telah ditentukan oleh Direktorat Sanitasi dan pengumpulan surat minat
tidak boleh melebihi batas waktu yang telah ditentukan.
• Tahap keempat yaitu proses verifikasi yang dilakukan oleh BPPW Provinsi sesuai
dengan tools verifikasi yang telah ditetapkan dan pada tahapan kelima, dilakukan
verifikasi tingkat pusat oleh direktorat sanitasi.
• Setelah proses verifikasi selesai, pada tahapan keenam dibuat surat direktur sanitasi
terkait dengan undangan workshop sosialiasi Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya.
Setelah itu pada tahapan ketujuh dilakukan proses workshop atau verifikasi program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya kepada kabupaten/kota calon penerima manfaat serta
verifikasi usulan lokasi/desa penerima manfaat.
• Jika berdasarkan workshop tersebut lokasi usulan telah memenuhi kriteria, maka akan
ditetapkan kabupaten/kota dan jumlah lokasi/desa calon penerima manfaat Program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya untuk Tahun Anggaran 2022.

Jadwal Pelaksanaan Tahapan Penetapan Usulan Lokasi


Jadwal pelaksanaan tahapan penetapan usulan lokasi program atau rencana kerja
satgas IBM terkait mekanisme penetapan lokasi Program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya TA. 2022 adalah sebagai berikut:

BAB III
KRITERIA USULAN DESA

III.1 Kriteria Penerima Manfaat


Lokasi desa sasaran adalah desa stunting sesuai dengan kriteria ditentukan oleh Pemerintah
Pusat, Penerima Manfaat di setiap desa sasaran ditentukan dengan kriteria - kriteria sebagai
berikut:
1. Keluarga yang memiliki ibu hamil/ bayi di bawah usia 3 tahun
(BATITA)/anak/stunting/anggota keluarga yang berkebutuhan khusus (disabilitas) yang
termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
2. Keluarga yang belum memiliki akses sanitasi berupa tangki septik dan toilet yang layak
atau sudah memiliki akses sanitasi tetapi belum memenuhi kriteria teknis.
Kriteria No.1 dan 2 harus memiliki akses sumber air bersih untuk penggelontoran sebagai
persyaratan penerima manfaat Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

Apabila semua kriteria di atas terpenuhi dan perlu dilakukan penentuan prioritas maka urutan
prioritas penerima manfaat adalah:
1. Keluarga yang memiliki ibu hamil yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR);
2. Keluarga yang memiliki bayi di bawah usia 3 tahun (BATITA) yang termasuk dalam
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Keluarga yang memiliki anak stunting yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR);
4. Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus (disabilitas) yang
termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

III. 2 Form Pendataan dan Verifikasi Usulan Lokasi


Form pendataan dan verifikasi usulan lokasi merupakan tools yang digunakan oleh BPPW
untuk verifikasi usulan lokasi/desa calon penerima manfaat Program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya. Form pendataan dan verifikasi usulan lokasi terdapat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Form Pendataan dan Verifikasi Usulan Lokasi

Berikut adalah petunjuk untuk pengisian form, data yang diisikan harus yang update tertera
pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Petunjuk Pengisian Form

Anda mungkin juga menyukai