MKN Jun2008 41 PDF
MKN Jun2008 41 PDF
C. Metalloproteinases
Metalloproteinases (MMPs) merupakan
golongan zinc-dependent enzymes yang
mampu mendegradasikan komponen matriks
ekstraseluler. Beberapa diantaranya, seperti
MMP-7 dan MMP-9 terlihat di uterus,
amnion, korion, secara bersamaan dengan
inhibitornya. Peningkatan konsentrasi MMP-7
dan MP-9 terjadi selama invasi mikroba ke
rongga amnion selama kehamilan. MMP-8
yang berperan saat inflamasi terutama di
cairan serebrospinal, juga terlihat di amnion
selama invasi mikroba, tidak hanya berperan
sebagai indikator invasi mikroba ke amnion
Gambar 1: Stadium ascending infeksi intrauterin tetapi juga merupakan indikator yang baik
Dikutip dari: NeoReviews 2002;3:e73-84 tentang kondisi janin, dan tingginya kadar
MMP-8 berhubungan dengan prognosis yang
Korioamnionitis dan Mediator Inflamasi buruk..
8
A. Sitokin
Peningkatan pelepasan sitokin sebagai Hubungan Korioamnionitis dengan Palsi
akibat infeksi cairan amnion selama ini sudah Serebral
diketahui, terutama didapati kadar yang tinggi Infeksi maternal sebagai suatu marker
dari interleukin 1 (IL-1), IL-6, tumor necrosis untuk cedera otak neonatus masih menjadi
factor-α (TNF-α), IL-8, colony-stimulating problema oleh karena sulitnya dalam
11
mendiagnosis korioamnionitis. Namun, ada Peningkatan kadar IL-6 dan IL-8 di SSP
banyak bukti yang mendukung adanya pada bayi baru lahir berkaitan dengan derajat
hubungan antara infeksi/inflamasi plasenta ensefalopati, dan IL-6 berkaitan dengan
12,13
dengan terjadinya palsi serebral pada anak. outcome. Meskipun demikian, apakah sitokin
Hubungan ini pertama sekali ditemukan inflamasi secara langsung mempengaruhi
oleh Eastman dkk tahun 1950, mendapati patogenesis cedera otak neonatus atau hasil dari
demam intrapartum 7 kali lebih sering terjadi cedera otak sendiri, sampai dengan saat ini
16
pada ibu-ibu dengan anak palsi serebral belum dimengerti sepenuhnya.
dibandingkan dengan anak lain sebagai Kolaborasi multisenter antara ahli obstetri,
kontrol. Penelitian berikutnya menemukan neonatologi, dan neurodevelopmental dibutuhkan
peningkatan konsentrasi sitokin pada sampel dalam hal pencegahan dan tatalaksana masalah
6
darah anak-anak penderita palsi serebral, ini. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut
menambah dugaan bahwa proses inflamasi untuk memahami mekanisme terjadinya
perinatal merupakan penyebab penting cedera otak pada bayi setelah terjadi
12 11
terjadinya palsi serebral. korioamnionitis.
Beberapa bukti memperlihatkan bahwa
inflamasi terlibat dalam patogenesis cedera Prognosis Palsi Serebral
otak iskemik. Reaksi inflamasi dicetuskan oleh Prognosis anak dengan palsi serebral
iskemik pada sistem susunan saraf pusat (SSP) tergantung pada luas atau beratnya defisit
17
yang terdiri dari peningkatan jumlah leukosit, motorik. Lokasi dan tipe palsi serebral,
termasuk sel polimorfonuklear (PMN) yang adanya epilepsi, derajat gangguan kognitif, dan
diikuti oleh monosit, aktivasi mikroglia, dan penyebab palsi serebral juga mempengaruhi
18
membutuhkan ekspresi molekul adhesi spesifik prognosis penderita palsi serebral.
14
dan faktor kemotaktik. Morbiditas dan mortalitas berhubungan
Penelitian terbaru memperlihatkan dengan beratnya palsi serebral dan juga
bahwa IL-1β dan TNF-α, kedua sitokin ini komplikasi yang terjadi (cth: gangguan
dapat merangsang reaksi inflamasi di SSP. IL-6 respirasi dan saluran cerna). Dengan
merupakan suatu sitokin pleiotropic yang penatalaksanaan yang adekuat penderita dapat
mempengaruhi reaksi proinflamasi dan anti bersosialisasi dalam lingkungan akademis
19
inflamasi, produksinya ditingkatkan oleh maupun lingkungan sosialnya.
15
sitokin lain, termasuk IL-1β dan TNF-α.
Yoon dkk mendapati hubungan yang kuat RINGKASAN
antara beberapa sitokin (IL-6, IL-1β, IL-8, Palsi serebral menggambarkan berbagai
TNF-α) di cairan amnion dengan palsi serebral gangguan fungsi motorik bersifat kronik, non
pada satu studi kohort bayi sampai dengan progresif, dan dikarakteristikkan dengan
berusia 3 tahun.
15
adanya perubahan pada tonus otot serta
TNF-α dan IL-6 dilepaskan dari sel T, mempengaruhi gerakan, kekuatan otot,
makrofag, mikroglia, dan astrosit, yang keseimbangan, dan koordinasi.
merupakan faktor penting untuk regulasi tidak Banyak bukti yang mendukung adanya
hanya untuk maturasi dan pertumbuhan sel hubungan antara korioamnionitis dengan
tetapi juga dalam hal respons terhadap cedera terjadinya palsi serebral pada anak. Didapati
dan fungsi proteksi intraneural. Infeksi/inflamasi hubungan yang kuat antara beberapa sitokin
dapat menyebabkan deregulasi pelepasan (IL-6, IL-1β, IL-8, TNF-α) di cairan amnion
sitokin dari sel-sel CNS dan menginfiltrasi sel- dengan terjadinya palsi serebral. Namun,
sel imun, menyebabkan kerusakan otak dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut
jaringan lainnya. Penelitian pada hewan untuk memahami mekanisme terjadinya palsi
percobaan telah memperlihatkan bahwa serebral pada anak setelah terjadi
lipopolisakarida merangsang mikroglia untuk korioamnionitis.
melepaskan sejumlah besar IL-1β, TNF-α, dan Prognosis anak dengan palsi serebral
IL-6. Tingginya kadar sitokin proinflamasi ini tergantung pada luas atau beratnya defisit
seperti yang didapati pada korioamnionitis motorik. Dengan penatalaksanaan yang
bertanggung jawab untuk terjadinya cedera adekuat penderita dapat bersosialisasi dalam
otak.
8
lingkugan akademis maupun lingkungan
sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA 11. Shalak LF, Laptook AR, Jafri HS, Ramilo
1. Swaiman KF, Russman BS. Cerebral O, Perlman JM. Clinical chorioamnionitis,
palsy. Dalam: Swaiman KF, Ashwal S, elevated cytokines, and brain injury in
penyunting. Pediatric neurology. Edisi ke- term infants. Pediatrics 2002;110:673-80
3. St. Louis: Mosby, 1999.h.312-22
12. Ferriero DM. Neonatal Brain Injury. N
2. Wollack JB, Nichter CA. Static Eng J Med 2004;351:1985-95
encephalopathies. Dalam: Rudolph CD,
13. Redline RW, Riordan MA. Placental
Rudolph AM, penyunting. Rudolph’s
lesions associated with cerebral palsy and
pediatrics. Edisi ke-21. New York:
neurologic impairment following term
McGraw-Hill, 2003.h.2197-202
birth. Arch Pathol Lab Med
3. Glass RM. Cerebral palsy. JAMA 2000;124:1785-91
2003;290:2760
14. Ancel AM, Alix AG, Salcedo DP,
4. Johnston MV. Encephalopathies. Dalam: Cabanas F, Valcarce M, Quero J.
Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Interleukin-6 in the cerebrospinal fluid
penyunting. Nelson textbook of after perinatal asphyxia is related to early
pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: and late neurological manifestations.
Saunders, 2004.h.2024-5 Pediatrics 1997;100:789-94
5. Perinatal asphyxia and trauma. Dalam: 15. Paneth N, Korzeniewski S. The role of the
Menkes JH, penyunting. Textbook of intrauterine and perinatal environment in
child neurology. Edisi ke-5. Baltimore: cerebral palsy. NeoReviews 2005;6:e133-
Williams & Wilkin, 1995.h.325-61 40
6. Wu YW, Colford JM. Chorioamnionitis as 16. Bartha AI, Barber AF, Miller SP, Vigneron
a risk factor for cerebral palsy. JAMA DB, Glidden DV, Barkovich AJ, et al.
2000;284:1417-24 Neonatal encephalopathy: Association of
cytokines with MR spectroscopy and
7. Sherman MP. Maternal choriamnionitis.
outcome. Pediatrics 2004;56:960-6
Diunduh dari: URL: http://www.-
emedicine.com/PED/topic89.htm 17. Moe PG, Seay AR. Neurologic &
Muscular disorders. Dalam: Hay WW,
8. Bracci R, Buonocore G. Chorioamnionitis:
Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM,
a risk factor for fetal and neonatal
penyunting. Current pediatric diagnosis &
morbidity. Biol Neonate 2003;83:85-96
treatment. Edisi ke-16. New York: Lange
9. Stoll BJ. Infections of the neonatal infant. Medical books/McGraw-Hill, 2003.p.791
Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
18. Wu YW, Day SM, Strauss DJ, Shavelle
Jenson HB, penyunting. Nelson textbook
RM. Prognosis for ambulation in cerebral
of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia:
palsy: a population-based study. Pediatrics
Saunders, 2004.h.623-5
2004;114:1264-71.
10. Romero R. Preterm Labor, intrauterine
19. Ratanawongsa B. Cerebral palsy. Diunduh
infection, and the fetal inflammatory
dari: URL: http://www.emedicine.com/-
respons syndrome. NeoReviews
neuro/topic533.htm.
2002;3:e73-84