Amethyst adalah nama yang digunakan pada kuarsa yang berwarna ungu. Warna ini
disebabkan oleh pengotor/ impurities besi (Fe4 +) sekitar 10s sampai 100s ppm. Amethyst
dijumpai umumnya berwarna ungu merah muda terang ke ungu. Amethyst dapat juga dijumpai
berwarna sekunder, merah dan biru. Warna dari amethys sangat bervariasi mulai dari ungu pink
pucat sampai biru gelap keunguan, dengan shading berwarna merah ataupun abu – abu. Sering
kali dijumpai distribusi warnanya yang tidak sama rata ataupun tidak merata sempurna,
warnanya sangat kuat pada ujung kristalnya. Amethys memperlihatkan warna dichroisme lemah,
dengan perubahan warna dari abu – abu keunguan menjadi ungu. Amethys memperoleh
warnanya pada energi radiasi yang tinggi. Contohnya sinar gamma ray dari sumber radioaktif
(Berthelot, 1906) dan kehadiran besi didalam lattice kristalnya (Holden, 1925). Penyinaran
mengakibatkan atom besi Fe (+3) yang memungkinkan menggantikan silika ditengah tengah
SiO4 tetrahedra menghilangkan elektron lainnya dan membentuk Fe(3+) sebuah tahap oksidasi
yang tidak biasa pada besi (Lehmann and Moore, 1966). Dengan catatan bahwa pewarnaan besi
dan tandanya agaknya tidak selamanya hadir didalam kisi – kisi sebagai ion yang ideal (Fe3+
and Fe4+). Elektron dilepasakan dari besi dengan penyinaran yang kemungkinan ditangkap oleh
ion lain, tetapi terdapat perbedaan model yang begitu persis pada pusat warna Fe(+4) yang stabil.
Berdasarkan teori Lehmann et.al (1973), elektron yang dilepaskan dari Fe3+ ke pembentukan
Fe4+ adalah ditangkap oleh Fe3+ yang lain ditempat lain didalam kisi – kisi yang mendapatkan
pengurangan Fe2+, jadi warna pusat akan menjadi sebuah pasangan [FeO4]2+/Fe2+ dibentuk
didalam reaksi :
Amethys dapat muncul di dalam berbagai crystal habits dan growth patterns. Beberapa
dari mereka menjadi tipe dari amethys. Amethys di dalam batuan vulkanik adalah berbentuk
prismatik pendek, muka dari prism terkadang tidak berkembang pada semua mineral. Pada
banyak lokasi di batuan beku dan batuan metamorf tingkat tinggi contohnya dipegunungan
alpen, amethys tumbuh sebagai scepter pada bagian atas dari kristal batuan atau pada smoky
kuarsa. Disamping terdapatnya sampel kristal amethys yang relatif memanjang.
Amethys yang paling terkenal dan mempunyai nilai komersial yang penting berada pada
batuan volkanik. Berbentuk memanjang pada pengisian rongga gas dengan varietas kuarsa.
Amethys juga dijumpai pada batuan beku dan terkadang pada batuan metamorf, yang dapat
mengandung cukup trace elemen radioaktif untuk menyinari kristal. Amethis dari batuan
sedimen sangat jarang dijumpai, dan kristal selalu berwarna sangat pucat. Amethys juga biasanya
dijumpai pada endapan biji. Untuk menbentuk kisi – kisi kristal kuarsa, besi membutuhkan
kehadiran Fe3+ dan bukan Fe2+. Amethys kemungkinan tidak dapat terbentuk di dalam cairan
liquid yang mengandung jumlah agen redusing yang besar, seperti H2S atau methana, CH4,
yang salah satunya bisa sebagai penstabil Fe2+ atau pereduksi Fe3+ ke Fe2+. Oksigen hadir
didalam cairan liquid yang akan menyebabkan terbentuknya Fe3+. Sebagai contoh di dalam
beberapa endapan biji , mineral di bagian yang datang dibawah pengaruh dari air meteoric bisa
terjadi alterasi atau oksidasi, dan karenanya dapat terjadi karatan disemua bagiannya, bagian ini
disebut iron gossan.
Mohs Hardness 7
Fracture Conchoidal
Birefringence 0.009
Dispersion 0.013
Colour
Transparency Transparent,Translucent
Crystallography of Amethyst
Geological Environment
Opal diklasifikasikan sebagai mineraloid karena tidak membentuk kristal. Opal memiliki
kekerasan 5-6 skala Mohs; specific gravity 1,9 – 2,3; goresan berwarna putih. Opal murni
berwarna putih, namun kebanyakan opal muncul opak, kuning hingga merah pucat. Komposisi
kimia opal adalah SiO2.nH2O. Dimana “n” adalah presentase kandungan air. Opal bersifat
transparan, tidak ada bias ganda, relief negatif, dengan keping gips berwarna merah jambu,
sering ditemukan retakan berupa shatter cracks, struktur perlitic, colloform, dan banded.
Salah satu yang membuat opal menarik adalah permainan warnanya (color play).
Permainan warna ini terjadi karena ada difraksi sinar pada permukaan bola silika di opal ini.
Opal di Banten dapat ditemui di Kabupaten Lebak, utamanya di Kecamatan Sajira dan Maja.
Ansori mengungkapkan bahwa batuan pembawa opal ini adalah batulempung tufan terubah yang
ditindih oleh batupasir konglomeratan.
Opal dihasilkan dari proses penggantian atau pengisian koloid silika pada fosil kayu atau
rongga batuan. Koloid silika sendiri dihasilkan dari pelapukan dan pelarutan batuan vulkanik
akibat dari sirkulasi air tanah.
Fase 1. Pada kala Pliosen awal terjadi pengendapan satuan Tuf Formasi Genteng yang terdiri
atas perselingan dan perulangan batulempung, batupasisr kerikilan/konglomerat aneka bahan,
tuf, dan batupasir tufan sebagai endapan darat.
Fase2. Pada Pliosen Akhir hingga Plistosen Awal terjadi perlipatan, retakan, dan patahan yang
meningkatkan permeabilitas batuan. Hal ini mempercepat proses pelapukan serta pergerakan air
tanah. Pergerakan air tanah yang membawa koloid silika ini terjadi secara intensif dari puncak
antiklin menuju sayap lipatan. Silika koloid ini terkonsentrasi pada retakan dan pori-pori batuan
atau bisa juga menggantikan sisa-sisa tanaman yang sebelumnya terkubur dalam batulempung.
Konsentrasi silika koloid utamanya terjadi pada sayap antiklin sampai lembah antiklin sehingga
terjadi koagulasi dan terbentuk gel silika. Dalam perjalanannya gel silika ini akan mengalami
evaporasi dan pemadatan hingga terbentuklah opal.
Fase-3. Sejak Plistosen hingga Holosen proses pelapukan dan degradasi morfologi mulai terjadi
secara intensif. Proses ini membentuk lembah antiklin dan juga punggungan sinklin.
Pembentukan opal semakin banyak dijumpai karena semakin intensifnya proses pelapukan dan
pelindian silika.
Secara umum opal Banten terbentuk akibat dari pelapukan dan proses pelindian batuan
kaya silikat. Akibat proses ini terbentuklah larutan jenuh silika. Larutan ini kemudian
mengendap dan terkonsentrasi secara perlahan di rongga-rongga bekas pembusukan tanaman di
batulempung dan juga pada retakan-retakan yang dikeliingi lapisan impermeable.
Batu Idocrase (di Indonesia biasa disebut dengan nama batu Sungai Dareh atau Bio Solar
Aceh) adalah batu permata langka, yang biasanya ditemukan dalam nuansa hijau dan kadang-
kadang coklat kuning atau biru pucat. Batu ini termasuk ke dalam kelompok silikat mineral, yang
didefinisikan secara khusus sebagai calcium-aluminum-silicate. Dalam banyak kasus, nama
“Idocrase” digunakan untuk merujuk pada bentuk batu permata, sementara nama “Vesuvianite”
lebih digunakan untuk mereferensikan bentuk kristalnya yang kasar. Nama “Vesuvianite” berasal
dari nama gunung berapi Vesuvius di mana batu Idocrase pertama kali ditemukan.
Clarity atau tingkat kejelasan kebanyakan batu Idocrase adalah buram atau Opaque (tidak
tembus cahaya) dengan penampilan yang mirip dengan batu Giok (Jade).
Yang Transparent (tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile
berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya) dan
yang Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) cukup langka. Idocrase yang buram
menunjukkan kemilau berminyak atau resin, sementara yang Transparent dan Translucent
memperlihatkan kemilau seperti kaca.
Batu Idocrase biasanya tidak melalui proses treatment apapun. Batu ini adalah salah satu
dari beberapa batu permata yang masih benar-benar alami tanpa treatment mulai dari
tambangnya sampai ke pasar.
Batu Idocrase sangat populer di kalangan kolektor, tetapi kurang dikenal oleh desainer
dan pecinta perhiasan umumnya. Tidak ada batu permata terkait lainnya dalam hal kimia
pembentuk dan struktur kristalnya, namun ada beberapa jenis Idocrase sendiri. Bentuk besar
kompak menyerupai batu Giok(Jade) disebut sebagai “Californite” atau “California Jade”.
Idocrase yang kaya kromium dikenal sebagai “Chrome Vesuvianite” dan yang berwarna biru
langka dikenal sebagai “Cyprine”. “Mangan Vesuvianite” adalah Idocrase yang kaya akan
Mangan dan berwarna kemerahan sampai ungu, dan “Wiluite” adalah batu Idocrase yang kaya
akan Boran, tetapi saat ini, Wiluite dianggap sebagai spesies mineral yang berdiri sendiri.
Beberapa mineral lainnya yang terkait antara lain Grossular Garnet, Calcite,
Zoisite, Serpentine dan Diopside. Ada juga batu permata lainnya yang sering keliru dianggap
sebagai batu Idocrase, seperti batu Giok (Jade), Zircon, Tourmaline, Peridot dan Garnet.
Lokasi Penambangan Batu Idocrase (Sungai Dareh atau Bio Solar Aceh):
Batu Idocrase atau Vesuvianite telah ditemukan di sejumlah lokasi di dunia. Sering terbentuk
dalam Skarn (limbah batuan atau silikat material yang tidak bernilai jual) dan deposit batu kapur
melalui proses geologi kontak metamorfosis. Beberapa deposit batu Idocrase berkualitas yang
paling terkenal ada di Quebec, Canada, dan gunung Vesuvius di Italy. Sumber penting lainnya
juga ada di pegunungan Ural di Rusia, serta China, Norway, Pakistan, Sweden,
Switzerland, Kenya, Tanzania, dan United States (California, Arkansas, Maine, Vermont, dan
New Hampshire).
Penemuan yang terbaru di Kenya dan Tanzania telah menghasilkan beberapa batu Idocrase
berkualitas yang transparan, meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas. California
menghasilkan batu berwarna hijau yang sering dipasarkan sebagai “Californite” atau dengan
nama menyesatkan “California Jade”, karena kemiripan yang kuat dengan batu Giok (Jade). Di
pertambangan Jeffrey di Quebec, Canada, batu Idocrase yang dihasilkan berwarna hijau-kuning,
serta hijau-Zamrud yang kaya akan kromium dan ungu-violet yang sangat langka.
Batu Idocrase masih dianggap cukup keras dan cukup tahan lama. Hal ini sangat cocok untuk
hampir semua desain perhiasan, seperti cincin, meskipun cincin yang menggunakan batu
Idocrase harus dipakai dengan ekstra hati-hati. Karena sedikit lebih lunak daripada batu
Kuarsa (Quartz), desain yang paling aman adalah anting-anting, liontin, gelang, dan kalung.
Dalam perdagangan perhiasan, batu Idocrase tidak sering disebut sebagai Vesuvianite, tetapi
ketika digunakan sebagai kristal penyembuhan, Vesuvianite sepertinya menjadi nama yang lebih
disukai.
Harga batu bio solar terbilang tinggi, katakanlah untuk harga 1 buah Batu Giok Aceh
jenis Idocrase Bio Solar Aceh yang Super dan sudah jadi (tinggal pasang tanpa iketan)
bisa mencapai Rp. 1. 500. 000 – Rp. 2. 000. 000, –
Bongkahan batu Bio Solar Aceh kurang lebih 3ons, harganya mencapai Rp. 2. 500.
000, – Sedangkan harga termahalnya mencapai 300 juta.
Batu Borneo / Rhodonite, umumnya adalah batu yang berwarna merah muda atau pink.
Batunya kebanyakan memiliki kotoran dendritik hitam oksida mangan, sehingga menghasilkan
formasi yang menarik dan kontras yang bagus. Dalam satu bongkahan Rhodonite umumnya
kebanyakan menghasilkan batu yang berwarna pink bercorak dendritik hitam. Jarang ditemukan
Rhodonite yang sudah kristal dan berwarna pink polos. Apalagi yang dalam satu bongkahan
mengandung batu berwarna merah transparent, itu sangat langka sekali. Kalaupun ada itupun
biasanya berukuran kecil. Konon harganya bisa mencapai puluhan juta.
Nama Rhodonite pada tahun 1819 pertamakali diberikan oleh Christoph Friedrich Jasche
dari negara Yunani. Rhodonite berasal dari istilah Yunani “Rhodos” yang berarti “Rose”
merujuk kepada berwarna Rose.
Di dunia Red Borneo atau Rhodonite tersebar dibeberapa negara. Selain di Indonesia,
juga terdapat dinegara-negara seperti Jepang, India, China, Australia, Finlandia, Austria, Rusia,
Swedia, Madagaskar, Afrika Selatan, Tanzania, Kanada, Brazil, Meksiko, Amerika Serikat dll.
Spesifikasi batu Rhodonite:
Chemical Formula : MnSiO3
Harga Batu Red Borneo tergantung tingkat kualitasnya, dari kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Untuk di Indonesia Rhodonite sudah ditemukan di Pulau Jawa Propinsi Banten di
penambangan emas Cikotok (tahun 1994 dan 2000) dan Jawa Barat di penambangan Gunung
Pongkor (tahun 1999 dan 2003).
Di Pulau Sumatra terdapat di Propinsi Bengkulu daerah Rejang Lebong, Tambang Sawah
(tahun 1978) Dan yang terbesar terdapat di Pulau Kalimantan propinsi kalimantan Selatan di
Kabupaten Banjar. Menurut informasi penduduk setempat, red borneo pertamakali ditemukan
oleh seorang penduduk di Desa Kiram atau Gunung Pematun, Kecamatan Karang intan,
Kabupaten Banjar.
5. PANCA WARNA ENDANG KRISTAL (GARUT)
Batu Pancawarna berasal dari bahasa sansekerta pancawarna berarti lima warna. Batu
Akik Pancawarna Garut dihasilkan dari beberapa Kecamatan di Garut Selatan diantaranya
Kecamatan Pakenjeng, Bungbulang, Caringin, Cihurip dan Mekarmukti. Batu pancawarna
merupakan batu yang bernilai seni tinggi dan populer tetapi tinggkat ke populerannya kalah oleh
batu hijau garut karena harga jualnya lebih tinggi. Batu pancawarna terdiri dari warna hitam,
oren, putih hitam merah dan hijau atau bisa berbagai warna asalkan ada lima warna dalam satu
batu kadang bisa lebih. Selain keunikan dan keindahannya yang menjadikannya bernilai tinggi
dan banyak dicari orang, juga terdapat kepercayaan bahwa batu pancawarna klawing ini
memiliki kekuatas magis. Asal mulanya batu ini ditemukan oleh seorang kakek yang biasa di
panggil dengan nama abah Edong, dia menemukannya di galian samping rumahnya pada tahun
1994, hingga saat ini batu ini pun sering di sebut sebagai batu Pancawarna Edong.
Batu ini merupakan jenis Chalcedony yang terbentuk dari fosil kayu yang memiliki
warna-warni yang beragam indahnya, dengan kisaran harga 5 juta/kilonya. Batu akik Panca
Warna mempunyai kekerasan 7 - 8 skala mohs atau setara kekerasan yang dimiliki batu mulia.
Seperti, Jamrud dan Safir. Tekstur pada batu ini tidak ditemukan kecacatan seperti lubang atau
sisi yang keropos. Mineral Kalsium yang didalam batu pancawarna membentuk warna yang
menambah keindahan pada batu tersebut.Batu akik Panca Warna merupakan bagian dari sejarah
dan budaya Garut karena terbentuk dari fosil kayu yang membatu setelah alami proses selama 25
juta tahun.
Proses penambangan batu akik pancawarna garut dilakukan secara konvensional.
Penambangan (Galian) dilakukan dengan menggunakan alat palu, pahat dan ember. Palu dan
pahat digunakan untuk memecah batuan cadas sedangkan ember yang sudah direkayasa
bentuknya digunakan untuk menarik barangkal cadas (bongkahan batu pecah) dari dalam lobang
tambang. Masyarakat Garut selatan yang berprofesi sebagai penambang batu akik biasanya
dilakukan secara turun temurun. Ada beberapa tipe penambang batu akik di Garut Selatan.
Pertama ialah penambang tetap, yaitu penambang batu akik yang berprofesi sebagai penambang
juga sebagai petani. Proses penambangan jika musim penghujan dilakukan malam hari karena
siang harinya petani menggarap sawah atau kebunnya. Kedua penambang musiman yaitu
penambang yang melakukan penggalian batu akik pada musim kemarau karena musim kemarau
sawah dan kebun tidak dikelola.
Proses Geologi
Dikatakan, sama halnya dengan mineral alam lainnya, pembentukan gemstone terjadi
melalui proses geologi. Misalnya, melalui diferensiasi magma, metamorfosa dan
sedimentasi. Diferensiasi magma berarti proses magma yang menghasilkan bermacam-
macam batuan beku dengan jenis berbeda. Proses terjadi saat magma mulai mendingin,
maka terbentuklah kristal-kristal mineral pada suhu tinggi.
Adanya gaya gravitasi bumi menyebabkan kristal akan mengendap dan membentuk
berbagai macam batuan beku dengan komposisi berbeda. Proses diferensiasi magma
dipengaruhi banyak hal, yaitu tekanan, suhu, kandungan gas serta komposisi kimia
magma itu sendiri. Sementara, metamorfosa merupakan proses terbentuknya bebatuan
karena adanya tekanan dan suhu tinggi yang mengakibatkan perubahan bentuk batu.
Batuan metamorfosa merupakan perubahan dari batuan asal yaitu batu sedimen dan
batuan beku yang mengalami kenaikan suhu dan tekanan. Metamorfosa terjadi dalam
keadaan padat dengan perubahan kimiawi dalam batas-batas tertentu dan proses
rekristalisasi di dalam kerak bumi.
Sementara itu, ahli Gemologis asal Medan, Zulfikar mengatakan sedimentasi merupakan
proses terbentuknya bebatuan akibat pembatuan dan hasil dari hancuran batu-batu lain
di sekitarnya. Atau proses terbentuknya batu melalui hasil uraian hasil pelapukan batuan
beku yang telah ada sebelumnya dan larut dalam air. Biasanya air tersebut kaya akan
garam (evaporit) dan konsentrasi-konsentrasi pengendapan.
Sedimentasi juga sering disebut sebagai hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan
organisme di sekitar keberadaan batu. Batuan yang berasal dari proses sedimentasi
lebih sedikit dibandingkan yang lain.
"Aktivitas dapur magma di perut bumi bisa menghasilkan cairan panas bersuhu di atas
1000 derajat Celsius dan bergerak dalam selubung atau mantel bumi," kata Zulfikar, pria
pemilik laboratorium pengecekan batu yang ada di Medan.
Di luar mantel ini, imbuhnya, ada lapisan kerak bumi yang tersusun dari lempeng-
lempeng yang terus bertumbukan dan menyisakan banyak retakan.
Ia mengatakan, tekanan kuat dari dalam perut bumi cenderung mendorong magma untuk
mencari jalan keluar ke permukaan. Ketika cairan super panas dan bertekanan tinggi ini
mulai naik, cairan tersebut akan melarutkan berbagai batuan lain yang telah ada dan
terjadilah proses pelarutan atau perubahan suhu panas (hidrotermal).
Kelebihan perak:
aksesoris apapun yang menggunakan bahan perak memiliki harga yang lebih terjangkau
teksture yang lembut dan lunak membuatnya menjadi lebih mudah untuk dibentuk sesuai dengan
keinginan para pemesan.
perak merupakan logam mulia yang tidak mudah mengalami proses
korosi.
Antimikroba dan Dapat Mencegah Infeksi serta Iritasi
Warna putih perak memang terlihat lebih sederhana dan elegan dibandingkan emas.
Platinum
Kelebeihan:
Platinum tidak menimbulkan alergi pada kulit karena bersifat hypoallergenic dan
merupakan logam murni.
Platinum tidak akan berubah warna dan platinum bersifat lebih padan dan empat kali lebih
kuat dari emas putih, sehingga daya tahannya lebih kuat dan sangat cocok bagi Anda yang
bekerja atau memiliki aktifitas di luar rungan atau outdoor.
Kekurangan:
Untuk pembuatan cincin, bahan Platinum memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam
pembuatannya.
Palladium
Kelebihan :
tahan terhadap korosi dan oksidasi sehingga hal ini membuat cincin kawin palladium
menjadi tahan lama dan tidak mudah rusak seperti platinum.
Palladium juga tidak menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal atau ruam dikulit karena
palladium juga memiliki sifat hypoallergenic.
Selain harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan emas tetapi cincin palladium
juga tidak akan mengecewakan Anda karena daya tahannya yang kuat dan mudah
dibersihkan, tidak mudah kusam.
cincin palladium lebih cocok jika digunakan sebagai cincin
pernikahanuntuk pria sebab lebih tahan terhadap macam-
macam aktifitas maskulin serta kilaunya lebih terjaga.
Ringan
Ekonomis
Non Alergi
Awet
Kekurangan:
Emas putih
Kelebihan:
Emas putih bisa membuat berlian terlihat lebih bersinar, sedangkan emas kuning akan
membuat berlian terlihat kekuning-kuningan.
perhiasan yang terlihat modern
Kekurangan:
Tali prusik
Kelebihan:
aksesoris yang mudah dibuat dan murah yaitu gelang prusit. Dengan
membuat berbagai model dan kreasi sendiri, anda akan mendapatkan
gelang yang cantik dan unik. Selain bisa anda gunakan untuk diri sendiri,
anda juga bisa menjualnya. Gelang ini biasanya dijual dengan harga
berkisar dua ribu lima ratus rupiah sampai tiga ribu rupiah perbiji.
blackopal
1. Meningkatkan kestabilan psikis dan pikiran karena bangga memiliki batu akik
langka tersebut
2. Dipercaya menjadi lambang kehormatan, karena hanya orang tertentu saja
yang memilikinya
3. Meningkatkan rasa percaya diri karena memiliki batu yang indah lagi cantik
4. Dipercaya bisa menennangkan pikiran karena warnanya yang unik dan
benrmacam-macam.