Batuan Beku

Klasifikasi Streckeisen(1976)

Volcanic (halus), Plutonic (kasar)

UMafic (dominant olivine, maybe pyroxene)

-Serpentinite, Peridotite

Mafic (mulai ada plagioclase)

Volcanic

-Basalt

Plutonic

-Gabbro

Intermediate (quartz < 10%)

Volcanic

- Andesite, trachy-andesite, trachyte

Plutonic

- Diorite, Monzonite, Syanite

Felsic

Volcanic

- Rhyolite, Dacite

Plutonic

- Granite, Adamite

Batuan Piroklas

Pettijohn (1975) gelas/litik/kristal

Fisher (1966) Abu(<2mm)/lapili(2-64mm)/blockbomb(>64mm)

tuff, scoria, lapili, etc

Silisiklastik

Pettijohn(1975) ada Quartz, Felsic, Lithic

based on matrix% arenite(0-15) wacke (15-90) mudstone

Non clastic

Dunham(1962) (mud/wacke/packe/grain/bound-stone)

Embry&Klovan(1971)

Float/Rud/Baffle/Bind/Frame-stone

Metamorf Foliated

slate > phyllite > schist > gneiss

Beku (no matrix, only phenocrysts and massa dasar, no deformation
usually)

Bentuk butir (halus/kasar, eu/sub/anhedral), ukuran,

in/equigranular, Kristalinitas (holo/hipo/holohialin), tekstur umum
(porfiritik/amigdaloidial/trakhitik dll)

% Fenokris & Massa dasar

Piroklastik (like sediment, but with high order calcite as cement)

Bentuk (rounded/angular), ukuran, kemas (grain/matrix supported),

pemilahan/sortasi,

% penyusun (glass/lithic/kristal)

Sedimen (ada matrix, terlihat “buram” pada XPL, maybe lithic, grains are less in shape, already
abraded)

Bentuk (rounded/angular), ukuran, kemas (grain/matrix supported), pemilahan/sortasi,

% penyusun (%matrix dulu buat Folk, baru yang lainnya)

Metamorf (high order, suture, “bent” minerals, micro structures)

Tekstur (hetero/homeo/porfiroblastik) (nemato/lepido/grano)

Struktur (Foliasi – Slate > Phyllite > Schist > Gneiss) (Non foliated –
Contoh deskripsi singkat

Fosillifereous Wackestone, mud supported, kemas terbuka, pemilahan buruk, butiran (27%)
didominasi oleh pecahan skeletal berupa fosil foram, planktonic, alga merah, Echinodermata,
berukuran 0.5-2.15, berbentuk pecahan, dan butiran silisiklastik berjumlah minor yang terdiri dari
feldspar. Matrik (40%) terdiri dari lumpur karbonat yang mulai terkristalisasi menjadi mikrosparry
kalsit. Semen (15%) terdiri dari mikrosparry kalsit, minor dolomit, dan oksida besi. Porositas (18%)
terdiri dari porositas sekunder berupa vuggy.
Deskripsi Mineral:

 Foraminifera (12%), hadir sebagai butiran skeletal, pecahan, berukuran 0.7-2.15, telah
tersemenkan oleh sparry kalsit, mikritisasi, beberapa membentuk rongga akibat pelarutan
 Alga (5%) hadir sebagai butiran skeletal, pecahan, alga merah, berukuran 0.5-0.8 mm, telah
tersemenkan oleh sparry kalsit, beberapa membentuk rongga akibat pelarutan
 Echinodermata (3%), hadir sebagai butiran skeletal, pecahan, tersemenkan oleh semen
sparry kalsit
 Planktonik (5%), hadir sebagai butiran skeletal,pecahan, beberapa membentuk rongga
akibat pelarutan, telah termikritisasi
 K-feldspar (2%) hadir sebagai butiran silisiklastik, berukuran 0.3-0.5, warna colourless
dengan relief rendah dan birefringence rendah
 Matriks (40%) terdiri dari lumpur karbonat yang telah mulai terekristalisasi menjadi
mikrosparry kalsit
 Semen (15%) terdiri dari semen mikrosparry kalsit (9%), dolomit (3%) dan oksida besi (3%)
1. Olivine
Colorless, polygon, relief tinggi, no cleavage, fracture, no pleochroism, warna interferensi
ungu tua (III), pemadaman parallel

2. Pyroxene
Colorless, prismatik, relief tinggi, cleavage, no pleochroism, warna interferensi kuning(I),
pemadaman parallel

Orthopyroxene ada twinning, dan memiliki bias rangkap lebih rendah dan padaman parallel,
sedangkan clinopyroxene kebalikannya.
3. Amphibole (Hornblende)
Hijau/coklat, prismatik, relief sedang-tinggi, sepasang cross cleavage (124, 56), ada
pleochroism, warna interferensi coklat (I), pemadaman miring

4. Biotite
Coklat, prismatik, relief sedang, cleavage, high pleochroism, ada Bird’s Eye extinction, warna
interferensi merah (II)

5. Plagioclase
Colorless (bisa terlihat agak gelap/abu-abu), prismatik, relief rendah, cleavage, no
pleochroism, warna interferensi abu-abu sampai kuning (I)
Albite jika twinning seperti zebra, Labradorite atau Bytownite jika twinning Carlsbad(bagi
dua)

6. K-Feldspar
- Orthoclase
Colorless, prismatik, relief rendah, cleavage, no pleochroism, warna interferensi abu-abu
(I), pemadaman paralel
- Anorthoclase
Colorless, kubik, relief rendah, cleavage, no pleochroism, warna interferensi abu-abu (I),
pemadaman paralel
- Microcline
 Colorless, kubik, relief rendah, cleavage, no pleochroism, ada twinning plaid seperti
sarung, warna interferensi abu-abu(I), pemadaman miring
- Sanidine
Colorless, prismatic (panjang biasanya), relief rendah, cleavage, no pleochroism, ada
twinning Carlsbad), warna interferensi abu-abu (I), pemadaman paralel
- Adularia
Colorless, prismatik, relief rendah, cleavage, no pleochroism, warna interferensi abu-abu
(I), pemadaman paralel
7. Muscovite
Colorless/hijau, prismatik, relief rendah, cleavage, no pleochroism, ada Bird’s Eye extinction,
warna interferensi (II dan III)

8. Quartz
Colorless, prismatic hexagonal, relief rendah, no cleavage, no pleochroism, warna
interferensi abu-abu (I)
METAMORF
TEKSTUR METAMORF
- Granophyric
A granophyric texture is an intergrowth of quartz and alkali feldspar in an
igneous rock that is less well defined than a graphic texture and often is
somewhat radiating. Granophyric texture can be similar to micrographic texture
and to the coarser graphic intergrowths of quartz and alkali feldspar common in
pegmatite.

- Myrmekitic (granite)
Myrmekitic texture defined by wormy (rounded) intergrowths of quartz and K-
feldspar in plagioclase which is adjacent to K-feldspar.

- Porphyritic
Porphyritic texture is an igneous rock texture in which large crystals are set in a
finer-grained or glassy groundmass. Porphyritic textures occur in coarse,
medium and fine-grained igneous rocks. Usually the larger crystals, known as
phenocrysts, formed earlier in the crystallisation sequence of the magma.
- Poikilitic
Poikilitic texture refers to crystals, typically phenocrysts, in an igneous rock
which contain small grains of other minerals.

- Sieve (plagioclase)
Sieve texture is common in plagioclase or in pyroxene crystals in extrusive volcanic rocks;
It is interpreted by some authors as the result of mixing processes

- Ophitic (diabase & gabbro)

Ophitic texture is the association of lath-shaped euhedral crystals of
plagioclase, grouped radially or in an irregular mesh, with surrounding or
interstitial large anhedral crystals of pyroxene; it is characteristic of the
common rock type known as diabase.
- Trachytic
a texture wherein plagioclase grains show a preferred orientation due
to flowage, and the interstices between plagioclase grains are occupied
by glass or cryptocrystalline material.

- Hornfelsic
granular, platy or elongate crystals randomly oriented so no foliation evident

- Intergranular texture - a texture in which the angular interstices between

plagioclase grains are occupied by grains of ferromagnesium minerals
such as olivine, pyroxene, or iron titanium oxides.

- Intersertal texture - a texture similar to intergranular texture except that

the interstices between plagioclase grains are occupied by glass or
cryptocrystalline material.
-
 CONTOH MINERAL METAMORFIK
1. Epidote
Epidote adalah sebuah mineral silika yang sering ditemukan pada batuan metamorfik yang
terbentuk oleh metamorfisme regional, umumnya pada grade rendah sampai menengah,
dan sering terasosiasi dengan mineral lainnya seperti amphibole, feldspar, quartz, maupun
chlorite.

Color: pale yellow, pale green

Form: fine to coarse aggregate are common
Cleavage: basal cleavage (001) perfect
Interference colors: mild to strong birefringence. the colors often vary within the same crystal
(harlequin colors)
Relief: high

2. Kyanite
Kyanite adalah sebuah mineral yang dapat ditemukan pada batuan metamorfik, terbentuk
oleh alterasi mineral-mineral lempung lempung karena tekanan tinggi ketika metamorfisme
batuan sedimen. Mineral ini dapat ditemukan pada schists dan gneiss pada daerah
metamorfisme regional, dan juga pada quartzite dan eclogite walau jarang.

Color: Colourless or pale blue

Form: Usually found as subhedral blade-like prisms
Cleavage: (100) and (010) very good
Interference colors: Low to moderate (pale yallow-red-blue)
Relief: High

3. Glaucophane
Glaucophane adalah mineral metamorfik yang dapat ditemukan pada batuan metamorfik,
khususnya batuan bersifat basaltic. Mineral ini terbentuk pada schist yang dihasilkan oleh
proses metamorf suhu relatif rendah (200 celsius) pada sedimen yang kaya akan sodium.
Mineral yang sering terasosiasi dengan glaucophane adalah jadeite, epidote, almandine, dan
chlorite.

Color: Blue.
Form: Acicular to columnar crystals.
Cleavage: Typical amphibole cleavage intersect at about 58° and 122°.
Pleochroism: From blue to violet.
Interference colors: Low, from I order to II order.
Relief: Moderate.
4. Chlorite
Chlorite sebenarnya adalah nama sekelompok mineral silika lembaran yang terbentuk pada
tahap-tahap awal metamorfosme terjadi pada sebuah batuan, khususnya pada batuan yang
teralterasi oleh burial yang sangat dalam, tumbukan tektonik, aktifitas hydrothermal,
maupun metamorfisme kontak. Mineral-mineral ini dapat juga ditemukan sebagai mineral-
mineral metamorfik bersifat retrograde pada batuan beku maupun metamorfik yang telah
terlapukkan. Batuan yang banyak mengandung Chlorite diantaranya adalah greenschist,
phyllite, chloriteschist, dan greenstone.

Color: Colourless ore green, pale green

Habit: Tabular crystals with pseudo-hexagonal shape
Cleavage: (001) perfect
Interference colors: Very weak (brown, deep green, gray), usually with anomalous deep berlin
blue
Relief: Low to moderate

5. Garnet
Garnet adalah nama dari suatu kelompok mineral rock-forming, atau penyusun batuan.
Mineral-mineral ini dapat ditemukan pada batuan beku, metamorphic, bahkan batuan
sedimen. Mineral ini terbentuk ketika suatu batuan sedimen dengan kandungan aluminum
yang tinggi dan terpengaruhi metamorfisme dari perubahan suhu dan tekanan yang cukup
tinggi sehingga terbentuk schist dan gneiss. Garnet juga dapat ditemukan pada batuan yang
terbentuk dari metamorfisme kontak, magma chamber, aliran lava, dan lainnya.

Color: Colourless
Form: Garnets are high in the crystalloblastic series and appear most commonly as euhedral
crystals of dodecahedron or trapozohedron habit.
Interference colors: Isotropic

6. Silimanite
Silimanite adalah sebuah mineral penyusun batuan yang terbentuk dari sebagai konstituen
dari proses metamorf suhu tinggi pada batuan yang mengandung lempung. Silimanite dapat
ditemukan pada batuan gneiss yang bersifat semi-pelitic, membentuk fiber-fiber pada gneiss
fasies amphibolite dan kristal prismatic pada gneiss fasies granulite.

Color: Colourless
Form: Usually found as elongate prisms or in fibrous crystals
Cleavage: (010) perfect: thus a basal section of sillimanite, wich is diamond shaped, has
cleavage parallel to the long axis.
Interference colors: Low (pale yellow)
Relief: high.