Anda di halaman 1dari 10

SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

KAJIAN SISTEM SINKRONISASI GENERATOR PADA BEBAN 3 PHASE

STUDY OF GENERATOR SYNCHRONIZATION SYSTEM IN 3 PHASE


LOADS

Hardianto
Sekolah Tinggi Teknologi Bontang, Bontang, Bontang
*
E-mail: Hard_yan@Yahoo.com

Diterima 17-11-2018 Diperbaiki 19-11-2018 Disetujui 21-11-2018

ABSTRAK
Proses bekerjanya dua buah generator yang terhubung secara paralel membutuhkan
persyaratan dalam operasinya, persyaratan yang dimaksud adalah sinkronisasi. Sinkronisasi
merupakan proses penyamaan tegangan, frekuensi, dan urutan fase dari kedua generator yang
diparalelkan. Proses sinkronisasi dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Jika kedua
generator yang diparalelkan tidak sinkron maka akan menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila
hal ini terjadi, generator akan kehilangan kondisi paralel. Keadaan ini menghasilkan arus puncak
yang tinggi dan penyimpangan frekuensi operasi sistem. Akibat ketidaksinkronan adalah timbulnya
kerusakan pada beban listrik dan menyebabkan terjadinya stres pada belitan generator, gaya putar
yang berfluktuasi dan resonansi yang akan merusak generator dan pengeraknya (prime over).
Masalah yang biasanya timbul pada proses sinkronisasi dua buah generator, yaitu: 1). Terjadi
Sync error yang menyebabkan gagalnya sinkronisasi pada kedua genset tersebut (kedua genset
kehilangan kondisi parallel), 2). Rusaknya beberapa peralatan listrik akibat arus yang tinggi dan
penyimpangan frekuensi sistem, 3). Tegangan tidak mencapai nilai nominal yang telah ditentukan,
serta 4). Terjadinya gagal start yang diakibatkan oleh ketidak mampuan teknisi menyelesaikan
permasalahan. Permasalahan lain yang terjadi adalah pemeliharaan genset tidak dilakukan
dengan baik misalnya pemeliharaan pada accumulator, sensor oli, radiator.
Proses sinkronisasi generator yang baik menunjukan tegangan yang dihasilkan oleh genset 1
sama dengan tegangan yang dihasilkan oleh genset 2, Frekuensi genset 1 sama dengan frekuensi
yang dihasilkan oleh genset 2 dan urutan fase pada kedua sistem sama.

Kata kunci:Sinkronisasi, generator, parallel, Beban, Tegangan, Frekuensi, 3 Phase,

ABSTRACT
The process of working two generators connected in parallel requires requirements in its operation,
the requirements referred to are synchronization. Synchronization is the process of equalizing the
voltage, frequency, and phase sequence of the two generalized generators. The synchronization
process can be done manually and automatically. If the two generators parallelized are out of sync,
it will cause system instability. If this happens, the generator will lose parallel conditions. This
situation results in high peak currents and system operating frequency deviations. As a result of
inconsistency is the occurrence of damage to the electrical load and cause stress on the generator
winding, swivel forces that fluctuate and resonance which will damage the generator and the engine
(prime over).
Problems that usually arise in the process of synchronizing two generators, namely: 1). A Sync
error has occurred which causes the synchronization to fail on both of the generator sets (both
generator sets lose parallel conditions), 2). Damage to some electrical equipment due to high
currents and system frequency deviations, 3). The voltage does not reach the specified nominal
value, and 4). The failure of the start caused by the inability of the technician to solve the problem.
Another problem that occurs is the maintenance of generator sets is not done properly, such as
maintenance of the accumulator, oil sensor, radiator.
A good generator synchronization process shows that the voltage produced by generator 1 is the
same as the voltage produced by generator 2, the frequency of generator 1 is the same as the
frequency produced by generator set 2 and the phase sequence in both systems is the same.

Keywords: Synchronization, generator, parallel, load, voltage, frequency, 3 phase,


SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

PENDAHULUAN tegangan, frekuensi, dan urutan fase dari


Kemampuan PT. PLN (Persero) kedua generator yang diparalelkan [4]. Proses
mempertahankan tingkat keandalan sistemnya sinkronisasi dapat dilakukan secara manual
berpengaruh pada kualitas layanan pada dan otomatis [5][6]. Jika kedua generator yang
konsumen, khususnya pelanggan besar seperti diparalelkan tidak sinkron maka akan
sektor industri dan bisnis. Dengan melihat menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila
kenyataan bahwa tingkat keandalan PT. PLN hal ini terjadi, generator akan kehilangan
(Persero) cabang Bontang masih rendah, kondisi paralel. Keadaan ini menghasilkan
membuat pelanggan harus menyediakan arus puncak yang tinggi dan penyimpangan
pembangkit listrik cadangan atau back up yang frekuensi operasi sistem. Akibat
dioperasikan saat terjadi pemadaman listrik ketidaksinkronan adalah timbulnya kerusakan
oleh PT. PLN (Persero). pada beban listrik dan menyebabkan terjadinya
Hasil data estimasi jumlah daya listrik stres pada belitan generator, gaya putar yang
dari tahun 2010-2017 menunjukan bahwa berfluktuasi dan resonansi yang akan merusak
tingkat kebutuhan energi listrik setiap tahun generator dan pengeraknya (prime over) [7].
semakin meningkat. Pertumbuhan kebutuhan Masalah yang biasanya timbul pada
energi listrik disebabkan oleh pertumbuhan proses sinkronisasi dua buah generator [8],
beban terutama sektor industry [1]. Hal ini yaitu: 1). Terjadi Sync error yang
berimplikasi pada kemampuan penyedia menyebabkan gagalnya sinkronisasi pada
energi listrik (PT. PLN) untuk mampu kedua genset tersebut (kedua genset
memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. kehilangan kondisi parallel), 2). Rusaknya
Hal ini dilakukan antara lain dengan beberapa peralatan listrik akibat arus yang
pembangunan pembangkit listrik baru atau tinggi dan penyimpangan frekuensi sistem, 3).
Interkoneksi dengan jaringan Mahakam. Tegangan tidak mencapai nilai nominal yang
Selain kemampuan untuk telah ditentukan, serta 4). Terjadinya gagal
menyediakan energi listrik sesuai kebutuhan, start yang diakibatkan oleh ketidak mampuan
PT. PLN (Persero) diharapkan dapat teknisi menyelesaikan permasalahan.
meningkatkan kualitas layanan. Salah satu Permasalahan lain yang terjadi adalah
indikator kualitas layanan adalah keandalan pemeliharaan genset tidak dilakukan dengan
sistem untuk menyalurkan energi listrik baik misalnya pemeliharaan pada accumulator,
kepada konsumen secara terus menerus. sensor oli, radiator.
Keandalan bermakna kemampuan PT. PLN Berdasarkan permasalan yang biasanya
(Persero) untuk mempertahankan kontinuitas ditimbulkan oleh proses sinkronisasi generator,
distribusi energi listrik kepada konsumen. maka dipandang perlu untuk melakukan studi
Terdapat dua indikator penting keandalan untuk memperoleh gambaran mengenai proses
sistem, yaitu frekuensi pemadaman dan durasi sinkronisasi generator 3 phasa. Selain itu studi
pemadaman. Jika kedua indikator tersebut ini juga diharapkan dapat menemukan kendala
tinggi berarti tingkat keandalan sistem rendah. atau permasalahan yang terjadi pada proses
Sistem peralihan suplai listrik dari sinkronisasi genset dan menentukan solusi atas
suplai PLN ke generator set pada saat terjadi kendala atau permasalahan tersebut.
pemadaman pada sebuah
perusahaan/perkanotran/perhotelan METODOLOGI
dikendalikan secara otomatis oleh sistem
kendali Automatic Transfer Switch (ATS) [2]. A. Tahap-tahap Penelitian
Delay time peralihan suplai dari PLN ke
generator set sebesar 13 detik, sedangkan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
delay time peralihan suplai dari genset ke kualitatif, yang bertujuan menggambarkan
suplai PLN sebesar 3 detik. Suplai listrik dari proses sinkronisasi generator 3 phasa, dan
genset diberikan oleh dua buah generator yang permasalahan yang terjadi pada proses
terhubung secara paralel dan bekerja secara sinkronisasi generator 3 phasa.
bersamaan [3].
Proses bekerjanya dua buah generator B. Tempat Penelitian
yang terhubung secara paralel membutuhkan
persyaratan dalam operasinya, persyaratan Laboratorium Teknik Elektro STITEK
yang dimaksud adalah sinkronisasi. Bontang dengan Objek dalam penelitian ini
Sinkronisasi merupakan proses penyamaan adalah sistem sinkronisasi generator 3 phasa..
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

C. Variable Penelitian F. Teknik Analisis Data


Penelitian ini mengkaji variabel
tunggal yaitu proses sinkronisasi generator 3 Teknis analisis data yang digunakan pada
phasa dengan subvariabel proses sinkronisasi penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
dan permasalahan pada proses sinkronisasi. kualitatif. Analisis ini memberikan penjelasan
D. Definisi Operasional tentang gambaran proses kerja sinkronisasi
generator 3 phasa. Analisis ini dilakukan
Variabel dalam penelitian ini didefinisikan dengan cara mengorganisasikan data, memilah
sebagai berikut: data, melakukan sentesis data, mencari dan
1. Proses sinkronisasi adalah proses menemukan pola, menentukan data penting
penyamaan tegangan, frekuensi, dan urutan dan membuat narasi dalam bentuk kalimat.
fase dua buah generator 3 phasa.
2. Permasalahan sinkronisasi adalah semua HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk kendala yang terjadi pada saat
proses sinkronisasi dua buah generator 3 A. Hasil
phasa. 1. Deskripsi Sistem Pembangkitan
E. Teknik Pengumpulan Data a. Data Spesifikasi Genset
Dari beberapa genset yang sering
Teknik yang digunakan untuk menggumpulkan digunakan pada gedung-gedung perkantoran,
data penelitian adalah: dalam penelitian ini membahas tentang genset
1. Teknik dokumentasi, yaitu teknik merek cummins dengan kapasitas daya sebesar
pengumpulan data yang dilakukan dengan 1.250 kVA. Proses sinkronisasi genset dalam
meneliti berbagai macam dokumen dan sebuah gedung seringkali digunakan metode
literature yang terkait dengan proses genset yang lebih dahulu terinstalasi/terpasang
sinkronisasi generator 3 phase. dijadikan leader dalam proses sinkronisasi.
2. Teknik observasi, yaitu: teknik Data spesifikasi genset yang digunakan
pengumpulan data penelitian yang sebagai objek penelitian ialah cummins yang
dilakukan melalui proses pengamatan terpasang pada sebuah gedung perkantoran di
terhadap proses sinkronisasi generator 3 Makassar. Data sepesifikasi ditunjukkan pada
phasa, yaitu tebel 4.1.
a. Proses operasi generator 3 phasa Tabel 4.1
dimulai dari proses starting sampai Data Spesifikasi Genset
proses penghentian operasi.
b. Kendala atau permasalahan yang Genset 2
No. Spesifikasi Genset 1
terjadi pada proses sinkronisasi
generator 3 phasa. 41124389
1 Engine No. 25321492
3. Interview (wawancara), yaitu teknik
pengumpulan data yang diperoleh melalui 2 Model KIA-50-G3
KTA 50-G3
proses tanya jawab yang berlangsung
1645 at 1500 310 at 1500 rpm
secara lisan kepada operator atau teknisi 3 Advertised HP
rpm
generator yang menanganginya. 11 – 2009
4 Date of mfg 4. 2007
Pertanyaan yang diajukan adalah
pertanyaan yang berkaitan dengan proses 5 So.No 15092
66222
sinkronisasi generator 3 phasa, kendala
yang dihadapi pada saat proses Cid 50 L
Engine
Family D 28
sinkronisasi 6 Cert CPL 2227
CPL 2227
Iden
4. Penggukuran yaitu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara 7 Idle Speed 575 – 650 rpm
575 – 650
melakukan pengukuran besaran-besaran
Injection CQ
listrik yang berhubungan dengan proses 8
Timing Code
GQ
sinkronisasi generator 3 pahasa. Besaran- 90
besaran tersebut adalah tegangan output 9 Injection Torque 90
generator, frekuensi generator, urutan fase 0BC
10 Injection Travel 0BC
generator dan arus beban. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan alat ukur Valve Lash 0.14 lnt 0.27 0.36 Int 0.69 Exh
11
Cold Exh
sinkronscope, volt meter, ampere meter,
X11K025423
dan frekuensi meter. 12 Serial Number X 07D163074
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

13
Machine Id
-
- Total daya output generator mampu
Number
melayani keseluruhan beban pada gedung pada
PI734A
14 Frame/Core PI734B1 saat suplai listrik PLN terputus.
kVA Base Rate 1.250
Data pembebanan gedung perkantoran
15 1.250 tersebut ditunjukkan pada tabel 4.2.
(BR)
KW Base Rate 1.000 Tabel. 4.2
16 1.000
(BR) Jumlah pembebanan daya listrik
50
17 Hz 50
daya
1.500 No. Item Uraian Ampere (kVA)
18 RPM 1.500

400 1 Outgoing SDP 229


19 Volt 380 348
Trafo 1 penerangan
3 119
20 Fase 3 SDP AHU 181

Amps Base Rate 1.819 37


21 1.899,2 SDP Lift 56
(BR)
0,8 0,9
22 Pf 0,8 SDP STP 3,7
CONT 7
23 Rating CONT SDP MAC 10
44,5 SDP Pompa 5,5
24 Ex. Volts 64 12
Air Bersih
2,15 SDP Pompa 0,9
25 Ex. Amps 3,80 3,7
Solar
Ambient Temp. 40 SDP Exhaust 0,75
26 40 5,2
C Fan
IP23 153
27 Engclosure IP23 SDP H31 233
2 Outgoing 650
H SDP Chiller 988
28 Insulation Class H Trafo 2

311 SDP 74
29 Stator Wdg 12 112
Infomedia
S STAR Outgoing SDP Kampus 66
30 Stator Conn STAR 3 100
Trafo 3 2 Unifa
MX341 1.277,1
31 AVR MX321 Jumlah total daya terpakai kVA
Berdasarkan tabel 4.1 di atas kedua
buah genset tersebut dapat diuraikan kapasitas
Bagi pelanggan PLN, terutama
darimasing-masing genset tersebut:
pelanggan Indusri, kelebihan pemakaian kVAr
1) Kapasitas Genset 1
pada rata–rata faktor daya (Cos Ø) kurang dari
a) Daya output sebesar 1.250 kVA atau
0.8 akan dikenakan biaya kelebihan pemakaian
setara dengan 1.000 kW.
kVAr. Pemakaian daya kVAr oleh pelanggan
b) Putaran 1.500 rpm
industri tidak bisa dihindari karena mesin dan
c) Tegangan yang dihasilkan ialah
peralatan yang digunakan seperti motor listrik
tegangan 3 fase sebesar 380 volt,
memerlukan daya reaktif untuk beroperasi.
d) Faktor daya sebesar 0,8
Dikarenakan kebutuhan daya reaktif tersebut,
e) Frekuensi sebesar 50 Hz
pelanggan industri harus selalu memperhatikan
f) Ampere sebesar 1.899,2 A
pemakaian daya reaktifnya sehingga tidak
2) Kapasitas Genset 2
melebihi dari batas yang ditetapkan pleh PLN.
a) Daya output sebesar 1.250 kVA atau
Berdasarkan tabel di atas dapat
setara dengan 1.000 kW.
diuraikan faktor daya dari jumlah total daya
b) Putaran 1.500 rpm
yang terpakai ialah sebagai berikut:
c) Tegangan yang dihasilkan ialah
tegangan 3 fase sebesar 380 volt, Daya semu [9][10]:
d) Faktor daya sebesar 0,8 S = 1.277,1 kVA
e) Frekuensi sebesar 50 Hz Atau;
f) Ampere sebesar 1.819 A S = 1.277.100 VA
2. Analisis Beban Tersambung
a. Jumlah Beban Terpasang Daya aktif [9][10]:
P = 1.277,1 kVA x 0,8
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

P = 1.021,68 kW i) Sub Distribution Panel (SDP) H31


Daya reaktif [9][10]: yaitu beban perangkat MSC
Q = √ ² - P² .................................... (1) profider 3 (jaringan seluler) sebesar
Q = √1.277,12 - 1.021,682 153 kVA.
2) Transformator 2 melayani pembebanan
Q = 587.154,39
sebesar 724 kVA melalui Sub
Q = 766,26 KVAr
Distribution Panel (SDP) dengan rincian
Berdasarkan perhitungan faktor daya diperoleh
beban sebagai berikut:
jumlah daya semu sebesar 1.277,1 kVA, serta
a) Sub Distribution Panel (SDP)
daya aktif sebesar 1.021,68 kW dan daya
Chiller yaitu melayani beban chiller
reaktif sebesar 766,26 kVAr.
dan pompa sebesar 650 kVA
Tebel 4.2 menunjukan pembebanan
b) Sub Distribution Panel (SDP)
masing-masing transformator ialah sebagai
Infomedia yaitu melayani
berikut:
kebutuhan listrik sebuah PT dalam
1) Transformator 1 melayani pembebanan
gedung tersebut sebesar 74 kVA.
sebesar 548 kVA melalui Sub
3) Transformator 1 melayani pembebanan
Distribution Panel (SDP) dengan rincian
sebesar 66 kVA melalui Sub
beban sebagai berikut:
Distribution Panel (SDP) dengan rincian
a) Sub Distribution Panel (SDP)
beban sebagai berikut:
penerangan yaitu beban penerangan
a) Sub Distribution Panel (SDP)
pada gedung sebesar 229 kVA
lokasi 1 yaitu semua beban yang
b) Sub Distribution Panel (SDP) AHU
dilayani oleh pada lokasi 1 sebesar
yaitu beban Air Handing Unit
66 kVA
(AHU) pada gedung sebesar 119
b. Penghantar
kVA
Berdasarkan data spesifikasi generator
c) Sub Distribution Panel (SDP) Lift
dapat diketahui kemampuan hantar arus
yaitu beban lift pada gedung
penghantar yang digunakan. Kemampuan
sebesar 37 kVA
hantar arus penghantar ditentukan berdasarkan
d) Sub Distribution Panel (SDP) STP
besaran arus maksimum yang dilalui oleh
yaitu beban pompa yang berfungsi
penghantar tersebut. Berikut persamaan dalam
sebagai pengelolaan limbah
menentukan besaran arus penghantar adalah
pemisah kotoran cairan dan padat
sebagai berikut [10]:
(diuraikan) sebesar 0,9 kVA. Arus nominal 1 fase, In = P / ( × × ∅)...........(2)
e) Sub Distribution Panel (SDP) Arus nominal 3 fase, In = P / (√3 × × × ∅) (3)
MAC yaitu melayani perusahaan Sebelum menentukan luas penampang kabel,
penyedia layanan penguat sinyal perlu dihitung KHA lebih dahulu, KHA adalah
dalam gedung sebesar 7 kVA. Kemampuan Hantar Arus dengan rumus
f) Sub Distribution Panel (SDP) persamaan sebagai berikut [9]:
Pompa Transfer Air Bersih yaitu KHA = 125% x I nominal.................................. (4)
beban pompa yang yang digunakan Generator 1 dan II adalah generator 1.250 kVA
mengalirkan air bersih dari pompa dan 380 V / 220 V, 3∅, 4 wire, 0,8 pf dan
tandon bawah ke tandon atas frekuensi kerja 50 Hz.
kemudian dari tandon atas secara Maka arus nominal dari generator
gravitasi melayani masing-masing tersebut:
toilet di tiap-tiap lantai sebesar 5,5 1.000
kVA. = = 1,934,98
√3 × 380 × 0,8
g) Sub Distribution Panel (SDP) Kuat hantar arus = 125% × I nominal
Pompa Solar yaitu beban pompa = 1,25 × 1,934,98
yang berfungsi untuk mengisi daily = 2.418,73 Ampere
tank (untuk harian) dari storage Berdasarkan perhitungan persamaan di
tank dihalaman sebesar 0,9 kVA. atas dalam menentukan KHA yang akan
h) Sub Distribution Panel (SDP) digunakan pada penghantar generator set
Exhaust Fan yaitu beban exhaust tersebut adalah jenis penghantar NYY 4× (4C
yang digunakan untuk × 300 mm2).
mendinginkan suhu ruangan genset
sebesar 0,75 kVA
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

c. Kapasitas Pengaman Generator Set Besarnya kapasitas pengaman dihitung


Generator set yang digunakan terdiri berdasarkan besarnya arus nominal masing-
dari 2 (dua) unit, maka peralatan pengaman masing generator × 250 %. Atau,
yang dipasang pada masing-masing unit.
Kapasitas per unit adalah 1250 kVA, 380 V Ip = 250% × I nominal ..................... (5)
dengan pf=0,8, maka pengaman yang = 2,5 × 1,934,98
digunakan ialah ACB (Air Circuit Breaker) = 4.837.45 Ampere
dengan kapasitas dari masing-masing suplai
genset sebesar 2.000 Ampere/line.

3. Sinkronisasi
a. Gambar rangkaian sinkronisasi

ALAT UKUR ALAT UKUR


V, A, Hz dan Fase MAIN BUSBAR V, A, Hz dan Fase
Indikator Indikator

AUTO MAINS FAILURE


AUTO/MANUAL ENGINE
START/STOP
ACB 4P AUTO/MANUAL ACB 4P
2000A F/T SYNCHRONIZING 2000A F/T
ELEKTRICAL
LOAD SHARING INTERLOCK
ATS

MCCB 3P, 400 A

MCCB 3P, 63 A

MCCB 3P, 40 A

ACB 4P GENSET 2
2500A F/T

GENSET 1 MCCB 3P, 800 A

MCCB 3P, 630 A

MCCB 3P, 200 A

ACB 4P
MCCB 3P, 100 A 1600A F/T

TRAFO 1

MCCB 3P, 80 A

MCCB 3P, 63 A

MCCB 3P, 63 A
ELEKTRICAL
MCCB 3P, 40 A INTERLOCK
ATS SUPLAI
ACB 4P PLN
2500A F/T

ACB 3P, 2500 A


ACB 4P
MCCB 3P, 80 A 2500A F/T

TRAFO 2
MCCB 3P, 63 A

MCCB 3P, 40 A

Gambar 4.1 Single line diagram sinkronisasi

stand by. Saat suplai PLN terputus (fail) secara


b. Proses sinkronisasi otomatis generator set akan beroperasi. Salah
Sistem kelistrikan pada gedung perkantoran satu faktor penting pada pengoperasian dua
tersebut menggunakan dua buah generator set buah generator yang dioperasikan secara
sebagai back up atau cadangan yang senantiasa paralel adalah sinkronisasi. Berikut ini akan
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

dijelaskan proses sinkronisasi generator set breaker. Sehingga, sistem kelistrikan


pada gedung perkantoran adalah sebagai gedung kembali di suplai oleh tegangan
berikut: PLN. Kedua genset melakukan proses
cooling down selama 180 detik untuk
a. Pengoperasian dilakukan secara otomatis, mengantisipasi terjadi fail sumber
pada saat suplai PLN fail, maka ACB tegangan PLN (beban keseluruhan gedung
incoming Trafo 1, 2 dan 3 serta coupler 1, telah disuplai oleh PLN).
2 dan 3 akan open breaker sesuai perintah Adapun data hasil pengukuran generator
PLC di ruang LC-MDP. PLC ini set yang telah disinkronkan ialah pada tabel
merupakan “otak” yang mengatur 4.3.
star/stop genset, sinkronisasi, maupun
open closed breaker akan memerintahkan Tabel 4.3
kedua genset untuk running. Data sinkronisasi generator
b. Setelah tegangan nominal masing-masing
genset tercapai, maka PLC kembali Tegangan Frekuensi
memerintahkan ACB masing-masing Generator
(Volt) (Hz)
incoming genset untuk closed breaker. Generator 1 385 50
Setelah itu, modul synchronoscope akan Generator 2 385 50
melakukan proses sinkronisasi secara
outomatic. (modul sinkronisasi secara
manual tetap tersedia untuk
Data pada tabel 4.3 merupakan data
mengantisipasi kejadian yang tidak
generator yang akan berkerja secara paralel
diinginkan). Setelah terjadi sinkronisasi,
untuk memenuhi kebutuhan daya listrik pada
PLC kembali memerintahkan ACB
gedung perkantoran selama suplai jaringan
coupler 1, 2 dan 3 untuk closed breaker
PLN fail.
untuk mensuplai beban listrik dari
masing-masing coupler tersebut.
B. Pembahasan
(incoming trafo 1, 2 dan 3 masih dalam
posisi open breaker). Dalam sistem kerja sinkronisasi pada
c. Sinkronisasi di set pada beban ± 800 KW. generator memperhatikan kondisi tegangan
Sehingga, jika PLC membaca beban generator (yang akan diparalelkan) dengan
kurang dari 800 KW maka PLC akan tegangan sistem jaringan harus sama besarnya
memerintahkan salah satu genset yang (nilainya), frekuensi generator dan frekuensi
tadinya telah sinkron untuk shutting down sistem harus sama, dan urutan fase mesin
(melepas bebannya). masuk harus sama dengan yang dari rel serta
d. Namun, ketika beban listrik naik secara yang menjadi kendala ketika persyaratan
bertahap hingga mencapai nominal 800 sinkronisasi tidak sesuai atau tidak terpenuhi
KW + 10 %, maka PLC akan [11].
memerintahkan genset yang tadinya Apabila kedua generator yang
shutting down untuk kembali running dan diparalelkan tidak sinkron maka, akan
dilakukan proses sinkronisasi kembali menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila
oleh modul synchronoscope. hal ini terjadi, generator akan kehilangan
e. Kemudian, jika PLC menerima sinyal kondisi paralel. Keadaan ini menghasilkan
bahwa suplai PLN sudah normal kembali, arus puncak yang tinggi dan penyimpangan
maka PLC akan memberikan sinyal stand frekuensi operasi sistem. Akibat
by untuk shutting down selama 180 detik, ketidaksinkronan adalah timbulnya kerusakan
yaitu jeda waktu maksimal, yang pada beban listrik dan menyebabkan terjadinya
diperlukan untuk mengantisipasi jangan stres pada belitan generator, gaya putar yang
sampai suplai PLN fail kembali. Namun, berfluktuasi dan resonansi yang akan merusak
beban keseluruhan gedung masih di pikul generator dan pengeraknya (prime over).
oleh genset. Proses sinkronisasi dapat dilakukan
f. Jika dalam waktu 180 detik tersebut, secara manual dan otomatis, Sinkronisasi
suplai PLN tidak terputus, maka PLC generator merupakan suatu proses
akan memerintahkan breaker ACB menggabungkan generator dengan generator
incoming genset 1 dan 2 untuk open lainnya setelah memenuhi syarat tertentu.
breaker, sedangkan breaker ACB Adapun tujuan dari sinkronisasi generator
incoming trafo 1, 2 dan 3 untuk closed adalah untuk mendapatkan daya yang lebih
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

besar, seiring berkembangnya teknologi sistem keteledoran oleh teknisi saat melakukan
penyinkronisasi dan pengamanan modul maintenance, solusi yang dapat dilakukan
generator kini telah berbasis PLC yang untuk mengatasi permasalahan ini ialah
diharapkan bisa mempermudah proses melakukan pengecekan rutin terhadap bahan
sinkronisasi generator. PLC yang akan bakar serta memastikan semua valve (stop
digunakan sebagai pengendali proses kran) dalam kondisi sebagaimana mestinya [8].
sinkronisasi generator berdasarkan input dari Untuk mengoptimalkan umur genset ada
pembacaan sensor dan untuk mengontrol kerja beberapa hal pokok yang harus menjadi
kontaktor agar bekerja sesuai dengan perhatian serius. Ada pun langkah
parameter yang diinginkan. Dari hasil yang perawatannya nya adalah:
telah dilakukan generator akan sinkron apabila 1. Pastikan oli mesin yang anda gunakan
syarat kerja paralel telah terpenuhi yaitu ketika sesuai dengan kapasitas mesin;
tegangannya sama 380 volt dan frekuensinya 2. tambahkan jika oli kurang dan ganti jika
50 Hz dengan urutan fasa yang sama. suda cukup lama digunakan;
Hasil wawancara terhadap salah seorang 3. Pastikan oli yang anda gunakan adalah oli
penanggung jawab dalam bidang kelistrikan, dengan kualitas yang baik;
mengapa Terjadi Sync error yang Pemanasan mesin dibutuhkan bagi
menyebabkan gagalnya sinkronisasi pada genset, dengan jangka waktu dari jenis genset
kedua genset tersebut disebabkan rusaknya tersebut. Misalnya genset dengan stater
ACB (Air Circuit Breaker). Dalam kondisi ini elektrik membutuhkan pemanasan mesin
kedua buah genset telah running normal, serta paling tidak satu minggu sekali. Ini di
syarat kerja paralel juga terpenuhi, namun karenakan genset menggunakan aki yang
ACB incoming genset 2 trouble sehingga ACB membutuhkan pengisian yang konsisten.
tidak bisa close breaker, sehingga PLC Terlalu lama tidak menghidupkan genset akan
memerintahkan GPC untuk menghentikan menyebabkan aki kosong [12].
proses sinkronisasi. Solusi yang dilakukan Permasalahan lain yang biasanya terjadi
untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu ialah terjadinya gagal start yang diakibatkan
dengan menganti ACB. kurangnya pemeliharaan pada kualitas aki,
Breker Utama biasanya sudah (tegangan berada di bawah tegangan normal)
menggunakan ACB (Air Circuit Breaker) yaitu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
breaker dengan motorize pendorong permasalahan ini ialah dengan menganti aki
berhidrolik udara, sebenarnya motorize ada yang memiliki tagangan normal.
yang menggunakan langsung listrik akan tetapi Terjadi penundaan waktu dari waktu
jika motorized rusak atau listrik terputus maka normal yang telah di tentukan, pada awal uji
braker tidak dapat dinyalakan, berbeda dengan coba sinkronisasi telah di atur waktu delay
ACB walaupun juga menggunakan listrik akan selama 10 detik, namun proses sinkronisasi
tetapi jika terdapat masalah pada breker masih gagal dilakukan sebab alarm memberi sinyal
dapat dipompa untuk menghasilkan angin bahwa sistem dalam masalah, menurut teknisi
sehingga motorize masih bisa bekerja. Dan hal ini berkaitan dengan adanya perbedaan usia
yang digunakan type UVT (Under Voltage dari salah satu genset tersebut sehingga
Trip) yaitu apabila voltase yang keluar dari mempengaruhi kemampuan kinerja dari
genset tidak sesuai dengan pengaturan maka genset, sehingga melihat kondisi tersebut delay
breker akan turun. [12] waktu di atur selama 18 detik. dimana genset 2
Permasalahan yang juga sering terjadi telah stabil dan telah siap untuk disinkronkan
ialah start genset tidak stabil dan bunyinya namun, genset 1 belum siap untuk masuk ke
berayun disebabkan oleh beberapa faktor salah sistem sehinga menunggu hingga genset 1
satunya disebabkan karena keteledoran oleh telah stabil dan siap untuk masuk ke sistem.
teknisi saat melakukan maintenance, seperti Berdasarkan uraian permasalahan serta
minimnya pengecekan kualitas solar yang solusi dalam menyelesaikan permasalahan
kurang baik (tangki kemasukan air) sehingga pada proses sinkronisasi generator set tersebut
pembakaran engine tidak sempurna, hal sangat penting untuk meningkatkan perawatan
tersebut tentu berdampak pada start genset dan pemeliharaan secara berkala. Dalam
sebab mesin engine sendiri merupakan kurung waktu yang cukup lama apabila hal ini
pengerak mula yang dapat memutar poros tidak ditindaki sebagaimana mestinya dapat
generator, terkadang juga mengapa terjadi saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal
bunyi dari genset seperti berayun disebabkan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan pada
valve (stop kran), suplai solar tertutup akibat sistem dan efisiensi kerja dari generator set
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

akan semakin menurun bahkan dapat terselesaikannnya penelitian ini. Dan kepada
menyebabkan kerusakan pada peralatan program studi teknik elektro yang telah
maupun genset itu sendiri. mendukung kegiatan ini dengan
Perawatan genset secara langsung akan laboratoriumnya yang sangat lengkap .
berpengaruh pada kinerja genset. Jika setiap
komponen genset dirawat dan dijaga DAFTAR PUSTAKA
kondisinya, maka kinerjanya menjadi lebih
baik serta memberi keamanan selama proses [1] Biro Klasifikasi Indonesia. 2014. Volume
bekerja. Itu sebabnya, selain dibersihkan IV Rules For Electrical Installations 2014
secara berkala, periksalah volume oil, air Edition.Jilid IV. Jakarta.
radiator, dan tangki bahan bakar secara teratur [2] Direktorat Jendral Energi Baru
dan melakukanpenggantian dengan rutin. Terbarukan dan Konservasi Energi :
Dianjurkan juga untuk menyalakan genset Laporan Akhir PT. Fajar Graha Pena
diesel setiap minggu sekali tanpa diberi beban Makassar : PT. Cakrabuana Consultans.
untuk sirkulasi oli sehingga seluruh komponen 2014
genset diesel lebih tahan lama. Kencangkanlah [3] Murdana, Muhamad Hajar. 2010.
baut-baut genset jika ada yang kendur dan Pembagian Beban Pada Operasi Paralel
lakukan service tenaga ahli. Generator Set Yang Optimal Dengan
Simulasi Beban Resistif, Skripsi tidak
KESIMPULAN diterbitkan. Depok : Fakultas Teknik
Program Teknik Elektro Universitas
Berdasarkan hasil penelitian studi proses Indonesia
sistem sinkronisasi generator set, dapat [4] Djoekardi Djuhana. 1997. Mesin-Mesin
disimpulkan : Listrik Mesin Sinkron. Jakarta:
1. Proses sinkronisasi generator yang baik Universitas Trisakti
menunjukan tegangan yang dihasilkan [5] Rijono, Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga
oleh genset 1 sama dengan tegangan yang Listrik. Jakarta : Andi Yogyakarta
dihasilkan oleh genset 2, Frekuensi genset [6] Marappung, Muslimin. ,1998. Teknik
1 sama dengan frekuensi yang dihasilkan Tenaga Listrik. Bandung : CV. Armico
oleh genset 2 dan urutan fase pada kedua [7] Sunarlik Wahyu. 2014. Prinsip Kerja
sistem sama. Generator Sinkron. Jurnal Ilmu
2. Pada saat proses sinkronisasi generator Pendidikan, (on line) vol. 17, nomor 5,6.
set yang sering menjadi kendala dalam (http://updkediri.ac.id/wpcontent/uploads/
proses sinkronisasi tersebut yaitu: 1). 2014 /06/Prinsip-Kerja-Geneator-
Terjadi Sync error atau gagal Sinkron.pdf, diakses 22 Maret 2018)
sinkronisasi, 2). Terjadinya gagal start [8] Gunawan Setia, Tri Hartanto Afrian.
dan 3). Start genset tidak stabil dan 2018. Analisa Kegagalan Sinkron
bunyinya berayun dan 4). Terjadi
Pada Paralel Dua Generator Fakultas
pendelay-an waktu sinkronisasi dari
waktu normal yang telah ditentukan.
Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta on line) vol 10, no. 4.
(http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.
SARAN php/ JKTE/article/view/1058, diakses
Berdasarkan hasil penelitian studi sistem 15 desember 2017)
sinkronisasi generator set, maka peneliti [9] Kadir Abdul. 1996. Pembangkit Tenaga
menyarankan agar memperhatikan Listrik Edisi Revisi. Jakarta: Universitas
pemeliharaan dan perawatan dalam Indonesia (UI-Press)
pengoperasian sistem sinkronisasi generator set [10] Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik.
yang merupakan faktor penting agar dapat Bandung: ITB
berjalan sebagaimana mestinya serta [11] Hamris Hamidah. 2015. Studi Sistem
meminimalisir terjadinya permasalahan yang Sinkronisasi Generator pada Kapal
tidak diinginkan. Ikan Mina Jaya di PT. Industri Kapal
Indonesia (Persero). Makassar:
UCAPAN TERIMA KASIH
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Terimakasih saya ucapkan kepada Makassar.
semua pihak yang telah membantu [12] Pourbeik, P., Sullivan, D. J., Bostrom, A.,
Sanchez-Gasca, J., Kazachkov, Y.,
SEMINASTIKA, Balikpapan 2018 ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Kowalski, J., ... & Allen, E. (2012).


Generic model structures for simulating
static Var systems in power system
studies—A WECC Task Force
Effort. IEEE Transactions on Power
Systems, 27(3), 1618-1627.

Anda mungkin juga menyukai