Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Yuniawati

Kelas : XII-IPS 1

LAPORAN KEGIATAN MEMBACA BUKU


Judul Buku : The True Life Of Habibie
Pengarang : A. Makmur Makka
Penerbit : Pustaka Ilman
Kota Terbit : Depok

A. KEGIATAN PRABACA

No Pertanyaan Sebelum Membaca


1. Bagaimanakehidupan kecil Habibie
2. Bagaimana Perjuangan Habibie saat sekolah di Jerman
3. Bagaimana kisah kehidupan Habibie diJerman
4. Bagaimana kisah percintaan Habibie dengan Aiunun
5. Bagaimana perjuangan Habibie saat membuat pesawat pertamanya
untuk Indonesia
6. Bagaimana masa pemerintahan Habibie saat menjabat sebagai
presiden

B. KEGIATAN PASCABACA

NO BAB/SUB BAB/ BAGIAN BUTIR-BUTIR PENTING/MENARIK


1. Bab I Menceritakan tentang latar belakang Habibie,
yang masa kecilnya tergolong sebagai anak yang
tertutup terhadap teman-temannya, beliau juga
sering mengikuti pengajian dirumahnya..
Habibie memiliki watak yang sangat berbeda
dengan saudara-saudara nya, ia anak yang senang
mengerjakan sesuatu dan juga gemar membaca
berbagai macam buku. Dan B.J. Habibie juga
memiliki sifat yang lebih serius, ia akan bermain
apabila sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Sejak kecil ia juga sudah gemar membuat kapal
terbang dengan menggunakan Blokken (micano).
Sejak kecil bila Habibie ditanya tentang cita-citanya
beliau selalu menjawab ingin menjadi seorang
insinyur

Bab II Selama menjadi mahasiswa di ITB, B.J. Habibie


memang banyak tertarik pada bidang pewaswat
terbang. Beliau juga mempunyai model pesawat
terbang yang ia buat sendiri dan selalu diperagakan.
B.J. Habibie hanya 6 bulan menjadi mahasiswa di
ITB. Habibie pun berangkat menuju Jerman Barat
untuk melanjutkan pendidikannya. Di Jerman B.J.
Habibie kuliah di Technische Hochschule Aachen
dan ia memilih jurusan kontruksi pesawat terbang.
Agar dapat memasuki semester pertama, B.J.
Habibie harus mengijuti beberapa ujian Namun pada
saat itu B.J, Habibie sedang mengalami kesulitan
uang sedangkan teman-teman nya tidak. Pada saat
liburan musim panas, teman-teman B.J. Habibie
malah banyak yang mencai uang dan menunda-
nunda ujiannya. Tapi tidak untuk seorang B.J.
Habibie, ia tetap mengikuti ujian dan mnecari uang
untuk membeli buku, kare bagi beliau ujian adalah
kesempatan, sehingga kapan pun ia selalu berusaha
untuk lulus. Dengan cara itulah 4 tahun kemudian
dalam umur 22 tahun B.J. Habaibie sudah brada
pada tingkat akhir, sebagai calon insinyur.
Walaupun ia cukup serius dalam pelajarannya, tetapi
ia tidak lupa untuk melibatkan dirinya dalam
kegiatan sosial dalam dunia kemahasiswaan. Ia juga
senang berorganisasi dan mengurus pementasan
seni.Sesudah B.J. Habibie meraih gelar insinyurnya
pada jurusan konturksi pesawat terbang pada tahun
1960, ia berencana untuk pulang ke Indonesia

3. Bab III Gadis Ainun lah yang dikenal B.J. Habibie sejak ia
sekolah di Bandung dulu.

Pada saat itulaj B.J. Habibie dan Aiunun bertemu


kembali setelah sekian tahun tidak berjumpa. Dari
pertemuan tersebut mulailah perasaan cinta antara
B.J. Habibie dan Ainun semakin berkembang dan
cinta kedua insan ini berakhir dengan sebuah lamaran
dan dilanjutkan dengan pernikahan yang digelar pada
tanggal 12 Mei 1962

4. Bab IV B.J. Habibie meraih gelar Diploma. Ing dengan nilai


Cumlaude 9,5 pada tahun 1960. Dengan gelar
insinyurnya ia bekerja sebagai Assistant Research
Scientist pada tahun 1965, pada saat itu B.J. Habibie
sedang mengalami kesulitan uang yang terjadi saat
putra pertamanya Ilham Akbar lahir, sehingga
membuat B.J. Habibie harus mencari pekerjaan
tambahan. Akhirnya B.J. Habbie mendapatkan
pekerjaan di industri kereta api Jerman.
Setelah beberapa lama bekeja di perusahaan tersebut
B.J. Habibie memutuskan untuk tidk bekerja lagi di
perusahaan tersebut. Setelah kontraknya sebagai
asisten Research Scientist pada institut kontruksi
ringan sudah berakhir ia masuk di HFB (Hamburger
Flugzeugbau). Selama bekerja di perusahaan tersebut
B.J. Habibie memperoleh dua prestasi, hingga beliau
diberi kepercayaan untuk mendesain pesawat-
pesawat terbang baru. Salah satunya adalah pesawat
terbang DO-31, dan pesawat ini dikembangkan
bersama HFB dan Dornier lalu dibeli oleh National
Aeronautics and Space Administration (NASA) dan
sekarang pesawat tersebut disimpan di museum.

5 Bab V Proses untuk pertama kali menerima jabatan


Menteri yang terhormat ini sangat singkat dan
waktunya pun mendadak. Menjelang tiga hari
keberangkatannya ke luar negeri ia mendapat
panggilan dari Presiden Soeharto.Presiden Soeharto
mangatakan bahwab B.J. Habibie akan dilantik
menjadi Menteri Negara. Tapi setelah bekerja B.J.
Habibie juga meminta untuk beristirahat penuh dan
menggunakan waktunya untuk berkumpul bersama
anak dan istrinya. Dalam gkepemimpinan B.J.
Habibie memamng seorang yang idealis, yang tidak
mau beranjak dari citranya mengenai Indonesia
modern dan cara mencapainya. Ia tahu bagaimana
rasanya bersendiri dalam menuju perjalanan yang
benar. Nasionalisme pun terwujud dalam karangan
dan perbuatannya, beliau juga merupakan seorang
ilmuwan yang cemerlang yang selalu bertanya kalau
tidak tahu dan selalu ingin mendalai segala sesuatu
sampai akar-akar nya. B.J.Habibie merupakan
seorang pekerja keras dan orang yang tidak suka
pada keruwetan yang dibuat-buat, ia juga orang
yang perfeksionis yang heran apabila melihat orang
yang tidak berusaha untuk mencapai sesuatu yang
sempurna. Gaya kepemimpinan seseorang terlihat
dari kelanggengan dalam sikap dan perbuatannya,
apa yang membuat nya senang, apa yang membuat
menarik napas panjang saat tidak sabar, dan
keteraturan lain seperti itu. Gaya kepemimpinan
seseorang juga dibentuk oleh watak dan
lingkungan. Dalam melaksanakan pekerjaannya B.J.
Habibie berpegang teguh pada prinsip “Bersikaplah
Rasional, Bertindaklah Konsisten, Berlakukal Adil”.
Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya,
kesempurnaan harus diupayakan, kesempurnaan
harus dinilai. Proses dan hasil pekerjaan harus
selalu diawasi, maka akan lahirlah prinsip “Percaya
itu baik, tetapi mengecek lebih baik lagi”. “Inti
hidup adalah komitmen: komitmen pada ilmu,
komitmen pada negara dan bangsa, komitmen pada
anak dan istri, komitmen pada pekerjaan, komitmen
pada rekan-rekan seperjuangan. Dan komitmen itu
mutlak ya atau tidak” kata B.J. Habibie.

Anda mungkin juga menyukai