Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Judul : efek afektif sinetron geet pada ibu rumah tangga di kelurahan
tassililu kecamatan sinjai barat kabupaten sinjai
Nama : Zainal Mustafa
Tahun : 2017
Peneliti terdahulu dan peneliti dalam tesis ini memilki yang sama, bahwa
banyak sekali media yang dapat membantu keefektifitasan di dalam proses belajar
mengajar. Salah satunya yaitu, media yang kami kembangkan di masing-masing
tesis kami.
Peneliti terdahulu menggunakan macromedia flash sebagai medianya.
Sedangkan peneliti pada tesis ini menggunakan autoplay studio 8.
Dalam penelitiannya, hasil uji ahkir materi dan media terhadap pengembangan
media pembelajaran ini adalah pada kualifikasi baik. Dengan hasil prosentase
kevalidan mencapai 89% dan 82%. Kemudian hasil perhitungan setiap variable
dan guru adalah efektif 92%, efisien% dan menarik 100%.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah efek afektif sinetron dengan
menggunakan multimedia. Persamaan dengan penelitian ini adalah keefektifan
proses belajar mengajar berbasis Multimedia.
2.2. Efek Kognitif
2.2.1. Definisi
Kognitif berasal dari bahasa Latin, yaitu cognitio yang artinya adalah
berpikir. Hal ini merujuk kepada kemampuan seseorang dan mengerti dunianya,
yang dicapai dari sejumlah fungsi yang kompleks termasuk orientasi terhadap
waktu, tempat dan individu; kemampuan aritmatika; pikiran abstrak; kemampuan
fokus untuk berpikir logis (Pincus, Tucker 2003).
Pengertian yang lebih sesuai dengan behavior neurology dan
neuropsikologi, kognitif adalah suatu proses dimana semua maksud sensori (taktil,
visual, dan auditori) akan diubah, diolah, disimpan, dan selanjutnya digunakan
untuk hubungan interneuro secara sempurna sehingga individu mampu melakukan
penalaran terhadap masukan sensoris tersebut (Wiyoto, 2002).
Fungsi kognitif merupakan suatu proses mental manusia yang meliputi
perhatian, persepsi, proses berpikir, pengetahuan dan memori. Sebanyak 75% dari
bagian otak besar merupakan area kognitif (Saladin, 2007).
Perkembangan kognitif pada hakikatnya merupakan proses dari hasil
asimilasi berkaitan dengan penyerapan informasi baru kedalam informasi yang
telah ada didalam skema (struktur kognitif anak), akomodasi adalah proses
penyatuan informasi baru dengan informasi yang telah ada dalam skemata, dan
berkaitan dengan usaha anak mengatasi konflik yang ada pada dirinya. (Pedak dan
Sudrajat, 2009:29)
Menurut teori kognitif Piage adalah salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan objek dan kejadian-
kejadi disekitarnya. (desmita, 2008:46).
Vygotsky berpandangan bahwa budaya anak membentuk perkembangan
kognitif anak dengan menentukan apa dan bagaimana anak belajar tentang dunia
(Ramli,2005:96). dari beberapa teori kognitif diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kognitif merupakan suatu proses berfikir untuk
memecahkan masalah dari yang abstrak ke yang kongkrit dengan melihat keadaan
lingkungan sekitar.
2.2.2. Tahapan Perkembangan Kognitif
1) Alat peraga dua dan tiga dimensi adalah alat yang mempunyai
peta timbul.
2) Alat peraga yang diproyeksikan adalah alat peraga yang
poster.
2) Media audio, yaitu media yang mengandalkan indera
player.
3) Media audiovisual, yaitu media yang sudah melibatkan
pembelajaran.
3) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan minat,
dan efisien.
5) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kemampuan
12
guru dalam menggunakannya
pembelajaran adalah :
informasi.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
dan waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa.
Disamping itu, cara atau gaya belajar siswa juga berperan penting
15
dalam hal ini. Ada siswa yang memiliki gaya belajar visual, mereka lebih
suka menuliskan apa yang dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka
biasanya diam dan jarang terganggu oleh kebisingan. Peserta didik visual
ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya tidak sungkan-
sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan
membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar
dan mengingat. Sedangkan peserta didik kenistetik, mereka belajar
terutama dengan terlibat langsung dalam kegiatan. Guna memenuhi
kebutuhan ini pengajaran harus bersifat multisensori dan penuh dengan
variasi. Salah satu cara untuk mewujudkan suasan seperti itu adalah
dengan memafaatkan media pembelajaran yang telah tersedia di sekolah
(Melvin, 2009: 28).
16
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
17
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada
pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu, penggunaan multimedia ini pun menuntut untuk
dipenuhi syarat-syaratnya, diantaranya:
27