Pengaruh Determinan Sosial (Kesenjangan Sosial dan Stress) Terhadap Penyakit Tidak
Menular
Oleh : Kelompok 1
DESVI NITA SARI DARWIS (1411211003)
SELLIN DEWANTI (1411211015)
TEGUH PRIMADANI (1411211058)
IRMA SYAFITRI (1411211054)
YOLANDA DWI PUTRI (1411212013)
JULIETA SARI (1411212058)
SURYANI ANNISA (1511216035)
Puji syukur kami ucapkan atas rahmat ALLAH SWT yang telah memberikan kami
kesehatan dan kesempatan sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Epidemiologi Sosial di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
Penulis telah menyelesaikan makalah dengan segenap kemampuan dan pikiran,
namun kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
makalah yang telah kami susun dapat mencapai kesempurnaan dan dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua orang sehingga mampu
menambah pengetahuan bagi para pembaca.Penulis mohon maaf jika dalam penulisan
makalah terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, segala kritik dan saran yang membangun
akan senantiasa penulis terima dengan lapang hati.
Padang, Maret2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
Latar Belakang..................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
Determinan Sosial Kesehatan ............................................................................................................. 6
Kesenjangan social (masalah social) ................................................................................................... 8
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll. .......................................................................... 8
Faktor budaya : Perceraian,Kenakalan Remaja, dll....................................................................... 10
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb. .................................................... 10
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb. ................................................................... 10
Stres .................................................................................................................................................. 11
Definisi .......................................................................................................................................... 11
Jenis Stres...................................................................................................................................... 11
Tingkat Stres.................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................... 16
Kesimpulan........................................................................................................................................ 16
Saran ................................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu determinan sosial yang berhubungan dengan penyakit tidak menular yaitu
Kesenjangan sosial dan stress. Masyarakat dengan kelas sosial ekonomi lemah, biasanya
sangat rentan dan beresiko terhadap penyakit, serta memiliki harapan hidup yang rendah.
Sedangkan Stres merupakan keadaan psikologis/jiwa yang labil. Kegagalan menanggulangi
stres baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di lingkungan kerja akan mempengaruhi
kesehatan seseorang. dengan demikian, perlunya pemahan lebih mengenai determinan sosial
seperti stress dan kesenjangan sosial sebagai penyebab timbulnya penyakit menular.
Perumusan Masalah
4. Apa saja contoh penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kesenjangan sosial dan
stress?
Tujuan
4. Untuk mengetahui contoh penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kesenjangan
sosial dan stress.
PEMBAHASAN
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
• Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan,dll.
Banyak sekali berbagai macam penyebab kemiskinan, Kemiskinan banyak
dihubungkan dengan:
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat
dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku
dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang
tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
• penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah
contohnya.
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain
lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain.
Contoh lainnya adalah perbudakan.
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan
hasil dari struktur sosial.
Stres
Definisi
Dr. Hans Selye, seorang pelopor peneliti stres pada tahun 1930an mendiskiripsikan
stres sebagai respon tubuh terhadap berbagai macam tuntutan.13 Sementara, peneliti lain
medefinisikan stres sebagai keadaan ketika seseorang dihadapkan dengan kebutuhan yang
sulit atau perubahan yang tidak menyenangkan saat beradaptasi dalam kehidupan. Stres tidak
selalu diartikan respon non-spesifik tubuh terhadap kebutuhan fisik dan psikologis, tetapi
juga mencakup mental, emosi, dan perilaku.
Jenis Stres
Para peneliti membedakan stres menjadi dua jenis, yaitu eustres dan distres.
Tingkat Stres
Menurut berbagai lembaga internasional yang mengkaji mengenai stres, stres
diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Namun,
adapula yang membagi tingkat stres menjadi 2, yaitu stres akut dan stres kronik. Stres akut
dianggap bukan masalah selama aktivasi stres masih dapat ditekan, sedangkan pada stres
kronik biasanya keadaan terpajan stres sudah berlangsung lama dan berpengaruh pada sistem
anabolik tubuh. Pada stres akut ditandai dengan naiknya denyut jantung, tekanan darh,
aktivitas elektrodermal, epinefrin, dan kortisol, serta turunnya HRV. Pada stres kronik gejala
lebih sulit diidentifikasi, tetapi biasanya diikuti dengan tingginya denyut jantung dan tekanan
darah selama 24 jam disertai dengan penurunan kerja sistem anabolik tubuh.
• Penanganan
Penanganan stres dapat diupayakan dengan berbagai macam cara, antara lain:
• Latihan erobik secara struktur setiap hari minimal 20 menit
• Makan secara berimbang, mulai dari makanan pokok, kacang-kacangan, buah, dan
sayuran
• Kurangi kafein berlebihan untuk mencegah rasa kecemasan, gelisah, insomnia, dan
menggigil
• Kurangi konsumsi gula sulingan untuk mencegah fluktuasi kadar gula
• Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat memicu rasa pusing
• Usahakan waktu tidur minimal 7 jam tiap malam
• Usahakan kegiatan relaksasi setiap hari, misalnya yoga, dan meditasi
• Menurut penelitian Anna Fitriani (2010) menyatakan bahwa Stres dapat dipengaruhi
oleh faktor sosial demografi seperti pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan status
perkawinan. Pada wanita berusia 45 _ 64 tahun, sejumlah faktor psikososial seperti
ketegangan dan ketidakcocokan perkawinan, tekanan ekonomi, stres harian, mobilitas
pekerjaan, gejala ansietas dan kemarahan terpendam berhubungan dengan
peningkatan tekanan darah dan manifestasi klinik pada penyakit kardiovaskuler
manapu
Respon stres melibatkan semua fungsi tubuh, sehingga terlampau besarnya distres
yang menghabiskan sumber-sumber adaptif kita dapat menyebabkan kelelahan, beragam
masalah kesehatan, dan bahkan akibat yang fatal. Berikut beberapa gangguan-gangguan dan
penyakit yang berhubungan dengan stress.
Stres dapat memicu perubahan kesehatan yang tidak langsung disebabkan oleh
variabel biologis atau psikologis, namun disebabkan oleh perubahan gaya hidup sehat. Stres
yang tinggi dapat menyebabkan semakin tingginya frekuensi merokok, tidur terganggu,
meningkatnya konsumsi alkohol, dan berubahnya pola makan (seringkali dianggap sebagai
stresor) terbukti berhubungan dengan angka kematian lebih tinggi yang disebabkan beberapa
penyakit seperti penyakit-penyakit tidak menular seperti kanker, hipertensi, DM, dll.
Hubungan stres-penyakit merupakan hal yang nyata, namun dimediasi secara tidak langsung
melalui perubahan perilaku sehat dan bukan melalui efek biologis langsung dari stress.
PENUTUP
Kesimpulan
Stres merupaka keadaan psikologis/jiwa yang labil. Kegagalan menanggulangi stres
baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di lingkungan kerja akan mempengaruhi
kesehatan seseorang. Masyarakat yang memiliki kesenjangan sosial seperti masyarakat
dengan kelas sosial ekonomi lemah, biasanya sangat rentan dan beresiko terhadap penyakit,
serta memiliki harapan hidup yang rendah. Hasil analisis pada Riskesdas menunjukkan
bahwa responden yang tidak sekolah dan tidak bekerja mempunyai risiko yang lebih tinggi
terhadap hipertensi.
Saran
Dengan makalah ini maka diharapkan pembaca dan penulis dapat menambah
wawasan serta lebih mengetahui mengenai pengaruh determinan sosial (kesenjangan sosial
dan stress) terhadap penyakit tidak menular .
DAFTAR PUSTAKA