Anda di halaman 1dari 177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT


PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Sisilia Song Liah


NIM: 121224071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016


 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT


PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA

Oleh:

Sisilia Song Liah

121224071


Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. Tanggal: 20 Juli 2016

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AklJNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Sisilia Song Liah
121224071

Telah dipertahankan di depan panitia penguji


Pada tanggal, 28 Juli 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat


SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Lengkap

Ketua Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.

Sekretaris Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.

Anggota I Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.

Anggota II Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.

Anggota III : Dr. Y. Karmin, M.Pd.

Yogyakarta, 28 Juli 2016


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
&,:,:,::9'~versitas Sanata Dharma
.c~ ~r.I"","" ':-~
j~ L~D~~'
\~~ ~'-r / r
~ 1;~Jt.~~~~j;
\\ nt. f .'
~"l.~~l'·';'frJ~;·:?"'~.A "\"«"~'I)
~ ~\,,~•.<;....t> I}
~'-'.~
Rohandi, Ph.D.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

(1) Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santa Sesilia yang senantisa memberikan

kekuatan, mendampingi, dan menjaga dalam setiap nafas kehidupan yang

telah dijalani.

(2) Keluarga

Kedua orang tuaku tercinta, Lorensius Liah Ding, Lidia Levung Ingan, dan

ketiga adikku, Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah, Teresa Aren

Liah dan semua keluarga besar baik yang di Yogyakarta maupun di

Kalimantan Timur yang selalu memberikan doa, perhatian, kasih sayang,

semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan mereka menjadi alasan untuk

bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan.

(3) Yang terkasih

Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan menjadi penyemangat

dalam keadaan apapun.

(4) Sahabat karib

Claria Francisca Meylani, Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman

S.Pd., dan Fauzi Lestari yang selalu membantu dan mengisi hari-hari saya

sehingga lebih bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan.

(5) Keluarga Besar PBSI Angkatan 2012 Kelas B

Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman S.Pd., Claria Francisca

Meylani, Muhammad Fauzi Lestari, Vivi Damayanti, Martha Novita Sari

Lagur, Reni Damayanti S.Pd., Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani

iv 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Marini, Novinda Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah

Pangesti, Siti Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi

Nour Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel

Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi Tri

Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu Vianugrah,

Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar Yumita, Ryan Pamula

Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia Pripita Tyas.


 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Tuhan tidak membenci orang malas, tapi Dia mengizinkan orang rajin mendapat
rezeki lebih banyak. Ketika kita diam dan tidak melakukan apapun, seseorang
akan mengambil jatah kita’’
Bong Chandra

“Aku tahu segala perkerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”
(Wahyu 3: 8)

Bila kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka persiapkan dirimu untuk
menanggung perihnya kebodohan.
Penulis

Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang berbeda.


Jalung Okta. H

vi 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Juli 2016

Sisilia Song Liah..

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertanda tangan, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna :


Nama : Sisilia Song Liah
Nomor mahasiswa : 121224071
Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberian karya ilmiah kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna yang berjudul:

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT


PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS
KRISTEN PETRA

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dhanna hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dan saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,
pada tanggal 28 Juli 2016

Ytjtakan,
Sisilia Song Liah

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Liah, Sisilia Song. 2016. Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel
Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014
Universitas Kristen Petra. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kesalahan kebahasaan,


khususnya dalam bidang ejaan dan kalimat pada artikel Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Kesalahan ejaan dianalisis berdasarkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, sedangkan kesalahan kalimat dianalisis
berdasarkan struktur dan isi kalimatnya. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan dan kesalahan kalimat dalam Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini
adalah kalimat-kalimat yang berisi kesalahan penggunaan kebahasaan berupa
kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat dalam artikel jurnal terakreditasi.
Sumber data penelitian ini yaitu Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas
Kristen Petra yang terdiri atas dua edisi yaitu edisi bulan Mei dan November.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam jurnal akuntansi dan
keuangan 2014 Universitas Kristen Petra terdapat kesalahan ejaan dan kesalahan
kalimat. Kesalahan ejaan itu meliputi, (a) kesalahan pemakaian huruf yaitu huruf
kapital dan huruf miring, (b) kesalahan penulisan kata yaitu penulisan kata depan
di-, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda baca koma dan tanda pisah,
dan (d) kesalahan penggunaan unsur serapan. Adapun kesalahan kalimat yang
terkumpul meliputi kesalahan struktur kalimat dan kesalahan penggunaan
konjungsi. Kesalahan struktur kalimat yaitu, (a) tidak adanya unsur subjek, dan
(b) tidak adanya unsur subjek dan unsur predikat. Kesalahan dalam penggunaan
konjungsi yaitu (a) kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, (b) kesalahan
konjungsi suboordinatif, dan (c) kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan ejaan dan kalimat masih
sering ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran
yang ditujukan kepada (a) kaum akademisi, (b) perguruan tinggi, dan (c) peneliti
lain. Pertama, kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan
kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel. Kedua, perguruan tinggi harus
memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan terlebih jurnal yang statusnya
terakreditasi. Ketiga, peneliti lain dapat melakukan penelitian terhadap kesalahan
kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.

Kata Kunci: Kesalahan, ejaan, kebahasaan, kalimat, konjungsi.

ix 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Liah, Sisilia Song. 2016. The Analysis of Spelling and Syntax Errors in
Accredited Journal Article of Accounting and Finance Journals 2014 of
Petra Christian University. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language
Literary Education Study Program, Department of Language Education
and Arts, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma
University.

The problems which are raised in this research are on the linguistic errors,
particularly in the areas of spelling and syntax in the article of Accounting and
Finance Journals 2014 of Petra Christian University. The spelling errors are
analyzed based on the General Guidelines for Spelling of Indonesian Language,
meanwhile the syntax errors are analyzed based on the structure and content of the
sentence. The aim of this study is to describe the spelling and syntax errors in the
Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University.
The research employed descriptive-qualitative research. The data of this
research were the sentences that contain the linguistic errors such as spelling and
syntax errors in accredited journal articles. The data source of this research were
Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University which
consisted of two editions in May and November.
The results of the analyzed data in Accounting and Finance Journals 2014
of Petra Christian University showed that there were spelling and syntax errors.
The spelling mistakes include, (a) usage error letters are capital and italic letters,
(b) word errors are usage di- preposition, (c) usage errors coma and dash, and (d)
misapplication of elements uptake. The syintax errors had collected are sentence
structure and usage of conjunctions errors. The sentence structure errors are (a)
the absence of the subject elements, (b) the absence of the subject and predicate
elements. The conjunction usage errors are (a) coordinating conjunction errors, (b)
subordinating conjunction errors, and (c) inter sentence conjunction errors. Thus,
it can be concluded that the spelling and syntax errors still often found.
Based on these results, researchers imparting some suggestions are aim to
(a) academics, (b) universities, and (c) other researchers. First, academics must
understand the importance of usage linguistics in writing articles. Second,
universities should pay attention to the quality of published journals, especially
journal had acredited status. Third, other researchers can make research on
linguistic errors in different research objects.

Keywords: error, spelling, linguistic, sentence, conjunction


 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Tugas akhir dalam
bentuk skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih
gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing, yang selalu

membimbing penulis dengan penuh pengertian dan kesabaran,

memotivasi, dan memberikan masukan bagi penulis dari awal penulisan

skripsi hingga akhir.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku

triangulator yang memvalidasi hasil analisis dan memberikan masukan

bagi penulis.

4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dangan mengajarkan

segala macam kompetensi yang kelak berguna untuk penulis, khususnya

dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia serta ilmu kependidikan.

xi 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. R. Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan berbagai layanan administrasi.

6. Kedua orang tua saya, Bapak Lorensius Liah Ding dan Ibu Lidia Levung

Ingan, ketiga adik saya: Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah,

dan Tresa Aren Liah, serta semua keluarga besar yang di Yogyakarta

maupun di Kalimantan Timur.

7. Yang terkasih, Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan

menjadi penyemangat dalam keadaan apapun.

8. Sahabat-sahabat karib: Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini. R S.Pd.,

Claria Francisca Meylani, dan Muhammad Fauzi Lestari.

9. Keluarga besar PBSI angkatan 2012 kelas B: Marta Susanti S.Pd., Melyda

Agustini R S.Pd., Claria Francisca Meylani, Muhammad Fauzi Lestari,

Vivi Damayanti, Martha Novita Sari Lagur, Reni Damayanti S.Pd.,

Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani Marini, Novinda

Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti, Siti

Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi Nour

Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel

Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi

Tri Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu

Vianugrah, Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar

Yumita, Ryan Pamula Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia

Pripita Tyas, yang telah menjadi keluarga selama hampir empat tahun.

xii 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Masih

banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Sisilia Song Liah.

xiii 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4 Manfaat penelitian.................................................................................... 5
1.5 Batasan Istilah .......................................................................................... 6
1.6 Sistematika Penyajian .............................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8


2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................................................... 8
2.2 Kajian Teori ........................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Ejaan .................................................................................... 11
2.2.2 Jenis-jenis Kesalahan Ejaan ................................................................... 11
2.2.3 Pengertian Kalimat ................................................................................. 19
2.2.4 Unsur-unsur Fungsional Kalimat ........................................................... 21
2.2.5 Kesalahan dalam Bidang Kalimat .......................................................... 25
2.2.6 Jurnal Terakreditasi ................................................................................ 31

xiv 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33


3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 33
3.2 Data dan Sumber Data .......................................................................... 34
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.4 Instrumen Penelitian.............................................................................. 36
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 36
3.6 Triangulasi Data ..................................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 40


4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 40
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
4.2.1 Kesalahan Kebahasaan .......................................................................... 41
4.3 Kesalahan Kebahasaan yang Dominan .................................................. 54
4.4 Pembahasaan ......................................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65


5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 65
5.2 Saran...................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68


LAMPIRAN ....................................................................................................... 70
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 162

xv 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan bab pendahuluan, di mana di dalamnya akan dikaji enam

hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4)

manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika penyajian. Keenam hal di

atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya manusia memerlukan bahasa untuk dapat berinteraksi dengan

sesama. Bahasa yang digunakan memiliki ragam yang berbeda-beda di negara yang

terdapat di dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah

sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sistem lambang bunyi

yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang dapat mewakilkan ide, perasaan,

pikiraan, benda, dan tindakan secara arbiter.

Bahasa dibedakan menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa

lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dan biasanya lebih ekspresif dalam

bahasa mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk

mendukung komunikasi. Bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan

memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya dan dalam sebuah tulisan

terdiri dari pragraf, kalimat, dan juga kata.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

Paragraf merupakan bagian karangan/tulisan yang membentuk satu

kesatuan pikiran, ide, dan gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide

pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut

juga kalimat utama. Dari kalimat utama paragraf itulah kalimat-kalimat penjelas,

baik yang sifatnya mayor maupun minor, dituliskan secara tuntang, lengkap, dan

terperinci (Rahardi, 2009: 158).

Dalam paragraf terdapat unsur lahiriah seperti kalimat dan kata. Kalimat

adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Kalimat dalam wujud

lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan

diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat

dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, (.), tanda tanya (?) ,

dan tanda seru (!). Kalimat yang baik yaitu kalimat yang setidaknya memiliki

subjek, predikat, dan objek di dalamnya, sehingga menghasilkan kesatuan ujaran

yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok kalimat di sini merupakan

unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat, sedangkan

predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan tentang sesuatu yang

berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan

apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau

kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat

kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.

Keberhasilan penulis sebuah karangan ditentukan oleh beberapa faktor.

Salah satu di antaranya adalah ketepatan pilihan kata-kata yang menyusun

karangan itu. Dalam sebuah karangan penyusunan kata memiliki peranan yang

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

sangat penting karena kata mengandung makna, bunyi, dan asosiasi, sehingga

harus dipertimbangkan keserasianya oleh seorang penulis. Dalam pemilihan kata

untuk menuliskan sebuah karya ilmiah, para penulis hendaknya memperhatikan

aspek ketepatan, kesaksamaan, dan kelaziman kata-kata yang akan digunakan.

Kata yang digunakan harus tepat makna yang akan disampaikan dan harus sesuai

dengan situasi pemakaiannya.

Menurut KBBI ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara

mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan

(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya

berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan

dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya

saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan

penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut.

Dalam penjelasan tentang kalimat dan ejaan di atas menjadi syarat penting

yang harus diperhatian oleh semua pihak yang akan menuliskan sebuah jurnal

ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah

majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut

juga terbitan berkala ilmiah dan diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi. Jurnal ini

juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Jurnal yang baik adalah jurnal yang

telah terakreditasi oleh suatu lembaga pendidikan, jurnal akan melalui beberapa

tahap agar bisa diterbitkan salah satunyaa harus memenuhi standar yang telah

ditentukan.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

Jurnal terakreditasi diharapkan sudah menggunakan kalimat yang

sempurna, yaitu kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau harus

sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kalimat yang terdapat di

dalam jurnal terakreditasi kiranya sudah sangat baik dan seharusnya tidak terdapat

kesalahan kebahasaan lagi karena seperti yang kita ketahui jurnal terakreditasi

pada keseluruhan isi harus baik terutama dalam penyusunan kalimat dan

pemilihan kata yang digunakan, sehingga tidak ada kesalahan dalam penulisan

artikel misalnya dalam penggunaan ejaan, kata dan kalimatnya.

Peneliti di sini mencoba menganalisis jurnal yang statusnya telah

terakreditasi khususnya jurnal dari Universitas Kristen Petra, seperti diketahui

bahwa Universitas Kristen Petra adalah salah satu universitas swasta terbaik se-

Indonesia menurut DIKTI dan telah diakui keberadaannya. Jurnal yang akan

peneliti gunakan yaitu jurnal di bidang akuntansi, peneliti memilih jurnal ini

karena berhubungan dengan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Diharapkan

pada era MEA ini, warga Indonesia dapat meningkatkan martabat bahasa

Indonesia, termasuk pada penulisan artikel jurnal ilmiah. Selain itu, berdasarkan

pengamatan peneliti terhadap artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014

Universitas Kristen Petra, terdapat banyak kesalahan kebahasaan. Oleh karena

itu, peneliti memilih jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014 Universitas

Kristen Petra untuk dikaji.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat oleh

peneliti sebagai berikut

(1) Kesalahan ejaan dan kalimat apa saja yang terdapat dalam artikel Jurnal

Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra?

(2) Kesalahan kebahasaan apa yang paling dominan yang terdapat pada artikel

Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis

kesalahan ejaan dan kalimat yang terdapat dalam artikel Jurnal Akuntansi dan

Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra dan kesalahan kebahasaan yang paling

dominan yang terdapat pada jurnal.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Adapun manfaat secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah

wawasan pengetahuan dalam bidang linguistik khususnya dalam aspek

kebahasaan yaitu menulis artikel jurnal dengan memperhatikan unsur-unsur

fungsional kalimat yaitu dalam bidang kebahasaannya.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik

pembaca maupun penulis jurnal yang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran

bahasa. Bagi pembaca maupun penulis jurnal, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang

ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan kebahasaan dalam menuliskan sebuah

artikel. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menghindari kesalahan

kalimat dalam menulis karangan.

1.5 Batasan Istilah

Agar mempunyai konsep yang sama dalam berbagai istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah. Adapun batasan istilah

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Kesalahan

Kesalahan adalah penyimpangan yang terjadi dalam pemakaian bahasa dan

kesalahan biasanya terjadi secara konsisten dalam kurun waktu yang lama (KBBI,

2008: 1206).

(2) Kesalahan kebahasaan

Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa

digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan tersebut, mengklasifikasikan

kesalahan itu, mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu (Setyawati, 2010: 18).

(3) Jurnal terakreditasi

Jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam

bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi atau instansi

tertentu (KBBI, 2008: 594).

1.6 Sistematika Penyajian

Penyajian hasil penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan Bab

pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan

landasan teori yang berisi penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori, dan

kerangka berpikir. Bab III merupakan bab metodologi penelitian. Pada bab ini

berisi mengenai jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan

data, instrumen penelitian, dan teknis analisis data. Bab IV adalah bab hasil

penelitian dan pembahasan. Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasan. Bab

V merupakan penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini merupakan bab landasan teori, yang di dalamnya akan dikaji dua hal,

yaitu (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) kajian teori.Kedua hal di atas akan

dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian tentang kesalahan penggunaan konjungsi sudah banyak dilakukan

oleh peneliti lain. Penelitian ini pun sangat beragam sesuai dengan permasalahan

yang diamati. Hal yang menjadi keberagaman penelitian mengenai kesalahan

kebahasaan lainnya adalah sumber data yang dianalisis.

Penelitian mengenai kesalahan kalimat yang dilakukan oleh Anggit Kuntarti

(2015) dalam skripsi yang berjudul ‘Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta’. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk

kesalahan kalimat yang meliputi: (1) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek, (2)

kesalahan kalimat yang tidak berpredikat, (3) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek

dan tidak berpredikat, (4) kesalahan kalimat yang tersisipi antara predikat dan objek,

(5) kesalahan kalimat yang berupa konjungsi berlebihan, (6) kesalahan kalimat

yang berupa urutan tidak paralel, (7) kesalahan kalimat berupa penggunaan istilah

asing, (8) kesalahan kalimat berupa penggunaan kata tanya yang tidak perlu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

Deny Pradita Tri Nandaru (2015) dalam skripsinya yang berjudul ‘Jenis-

jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program

Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Tahun 2013’. Penelitian

tersebut menemukan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif,

korelatif, subordinatif, dan antarkalimat. Jenis konjungsi subordinatif memiliki

frekuensi kesalahan penggunaan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan

jenis konjungsi yang lain. Sebagian besar kesalahan-kesalahan konjungsi

subordinatif itu ditandai dengan penggunaan konjungsi ganda yang menyalahi

prinsip penyusunan kalimat majemuk bertingkat. Sementara itu, jenis konjungsi

koordinatif adalah jenis yang paling dikuasai oleh mahasiswa pendidikan sejarah.

Hal ini ditandai dengan frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif

yang paling sedikit.

Penelitian mengenai konjungsi juga dilakukan oleh Ade Supiyanto (2015)

dengan judul ‘Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Majemuk

pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta’. Terdapat beberapa kesalahan dalam

kalimat majemuk meliputi (1) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat

majemuk setara, (2) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk

bertingkat, dan (3) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk

campuran.

Penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas sama-sama

menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan sama-sama membahas tentang

analisis kesalahan, tetapi pada objek yang berbeda. Anggit (2015) berkonsentrasi

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10 
 

pada kesalahan kalimat pada tugas akhir mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia. Penelitian Deny (2015) menelaah kesalahan penggunaan konjungsi

pada tugas akhir mahasiswa program studi pendidikan sejarah. Penelitian Ade

(2015) menelaah jenis kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk

pada tugas akhir mahasiswa program studi teknik elektro. Ketiga penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian tentang analisis kesalahan kebahasaan sudah banyak dilakukan,

tetapi penelitian tersebut masih layak diteliti lebih lanjut. Bentuk-bentuk

kesalahan berbahasa dalam hal kebahasaan masih ditemukan dalam artikel jurnal

yang terakreditasi seperti kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Padahal karya

tulis ilmiah berupa artikel jurnal yang merupakan salah satu contoh situasi

pemakaian bahasa yang mutlak harus memperhatikan kebahasaannya. Format

bahasa yang digunakan harus memenuhi standar ilmiah serta harus sesuai dengan

tata bahasa baku. Oleh karena itu, akan dihadirkan suatu penelitian yang berbeda

dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel

jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh

peneliti tidak hanya sebatas jenis-jenis kesalahan kebahasaan yang digunakan,

tetapi juga alternatif pembenarannya.

2.2 Kajian Teori

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian mengenai

pengertian ejaan dan pengertian kalimat, kesalahan dalam bidang kalimat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 
 

2.2.1 Pengertian Ejaan

Menurut KKBI (2008: 353), ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara

mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan

(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya

berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan

dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya

saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan

penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut.

Menurut Arifin (1987: 29), yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan

peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar

lambang-lambang itu dan secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah

penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca. Dikemukakan juga

oleh Kridalaksana (1982: 39), ejaan adalah sistem atau perlambang bunyi bahasa

dengan huruf, aturan menuliskan kata-kata dan cara-cara mempergunakan tanda

baca. Dengan demikian, ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja kata,

tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf manjadi

satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat.

2.2.2 Jenis-jenis Kesalahan Ejaan

Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan

ejaan yang masih sering ditemui. Sebagai acuan peneliti menggunakan buku

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Buku tersebut digunakan sebagai

panduan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12 
 

terakreditasi. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdiri dari

empat bab yaitu, (1) Pemakaian Huruf, (2) Penulisan Kata, (3) Pemakaian Tanda

Baca dan (4) Penulisan Unsur Serapan.

2.2.2.1 Pemakaian Huruf

Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan

ejaan yang masih sering ditemui. Peneliti menggunakan buku Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan

pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Berikut ini akan diuraikan beberapa

kesalahan dalam pemakain huruf adalah sebagai berikut.

(a) Huruf Kapital

Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdapat tiga belas

katentuan penggunaan huruf kapital, ketiga belas ketentuan tersebut sebagai

berikut. (1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. (2) Huruf

kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

(3) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. (4) Huruf

kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan

Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. (5). Huruf kapital dipakai

sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau

akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti

nama orang. (6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13 
 

yang dipakai sebagai sapaan. (7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai

sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

(8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa. (9). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,

dan hari besar atau hari raya. (10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

unsur nama peristiwa sejarah (11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

nama geografi. (12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata

(termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,

badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,

yang, dan untuk. (13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata

(termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan

makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke,

dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. (14) Huruf

kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau

sapaan. (15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan

lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

Pada penulisan-penulisan resmi, masih banyak penulisan yang menyimpang

dari kaidah kebahasaan, contoh kalimat yang keliru dalam penggunaan huruf

kapital adalah sebagai berikut.

(1) Besok bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14 
 

Pada kalimat (1) kata bibi seharusnya menggunakan huruf kapital karena

dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai

sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan. Kalimat di atas

menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.

(1a) Besok Bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.

(b) Huruf Miring

Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa

kententuan dalam penggunaan huruf miring yaitu; (1) Huruf miring dipakai untuk

menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam

tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, (2) Huruf miring dipakai untuk

menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata

dalam kalimat, dan (3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau

ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Masih sering terjadi kesalahan

pada media cetak dan jurnal-jurnal ilmiah dalam penulisan bahasa asing yang

seharusnya ditulis miring. Adapun kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai

berikut.

(2) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode


pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).

Kata interview pada contoh kalimat (2) seharusnya ditulis dengan cetak

miring karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf miring

dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa

asing. Kalimat (2) yang benar ditulis dengan cara sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15 
 

(2a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode


pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).

2.2.2.2 Penulisan kata

Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai kesalahan ejaan yang

masih sering ditemui dalam penulisan kata. Peneliti menggunakan buku Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan

dalam penulisan kata yang terdapat pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi.

Dengan demikian, akan diuraikan kesalahan dalam penulisan kata adalah sebagai

berikut.

(a) Kata Depan

Dalam buku Padoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat kententuan

dalam penggunaan kata depan yaitu, Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis

terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam

penggunaan kata depan adalah sebagai berikut.

(3) Dimana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu.

Kata Dimana dalam contoh kalimat (3) tidak benar karena pada buku

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata depan dalam sebuah kalimat harus

ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, bentuk contoh kalimat yang

menggunkan kata depan yang benar adalah sebagai berikut.

(3a) Di mana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16 
 

2.2.2.3 Pemakaian Tanda Baca

Hal-hal yang diuraikan dalam pemakaian tanda baca atau pungtuasi ini

adalah petunjuk bagaimana penggunaan tanda titik, koma, titik koma, titik dua,

tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elips, tanda petik, tanda

petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda

penyingkat atau apostrof. Berikut ini akan diuraikan sedikit tentang kesalahan

yang terdapat dalam jurnal terakreditasi bidang akuntansi, yaitu dalam pemakaian

tanya koma (,) dan tanda pisah (—).

(a) Tanda Koma (,)

Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa

kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam

suatu perincian atau pembilangan, (2) untuk memisahkan kalimat majemuk setara

yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau

melaikan, (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan

penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena

itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata

seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat,

(6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai

diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,

serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai

untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka,

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17 
 

(9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir,

(10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk

membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai

sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) dipakai untuk mengapit

keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang keterangan yang

terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.

Tanda koma masih sering sekali dihilangkan pada kalimat setara yang satu

dengan kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti, tetapi,

melainkan, sedangkan dan kecuali. Tanda koma juga sering dihilangkan dalam

ungkapan kata hubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat, seperti: oleh

karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.

Contoh kalimat yang menghilangkan tanda koma adalah sebagai berikut.

4) Dengan demikian kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur
melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan
para organ yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus, pengawasan
dan lembaga pelaksanaanya. (JA/2014/H39/P2/K3).

Kalimat yang terdapat pada no (4) mengalami kesalahan karena di belakang

kata dengan demikian tidak disertai tanda koma. Kalimat (4) akan benar apabila

dituliskan dengan cara.

(4a) Dengan demikian, kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak
merupakan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan
diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan
melibatkan para orang yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus,
pengawasan dan lembaga pelaksanaanya.
( JA/2014/H39/P2/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18 
 

(b) Tanda Pisah (— )

Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa

ketentuan dalam penggunaan tanda pisah yaitu; (1) Tanda pisah dapat dipakai

untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar

bangun kalimat, (2) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya

keterangan aposisi atau keterangan yang lain, (3) Tanda pisah dipakai di antara

dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti “sampai dengan” atau “sampai

ke”. Contoh kalimat yang masih sering ditemukan dalam media cetak yaitu

sebagai berikut.

5) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan


keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
dipublikasikan pada pariode 2010-2012 dalam satuan rupiah untuk
menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2).

Kalimat (5) kurang tepat kerena menggunakan tanda sambung, kalimat akan

benar jika ditulis sebagai berikut.

(5a) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
dipublikasikan pada pariode 2010—2012 dalam satuan rupiah untuk
menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2) .

2.2.2.4 Penulisan Unsur Serapan

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai

bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta,

Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya unsur

pinjaman dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle clock. Unsur-unsur ini

dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapan masih mengikuti cara

asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19 
 

dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti cartoon (kartun), central (sentral), china

(Cina), effeck (efek). Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia

dengan mengubah ejaan seperlunya saja, sehingga bentuk Indonesianya masih

dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.

2.2.3 Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran yang lengkap.

Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,

di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf

latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),

tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat yang baik adalah kalimat yang

setidaknya memiliki subjek, predikat dan objek di dalamnya, sehingga

menghasilkan kesatuan ujaran yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok

kalimat di sini merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan

makna kalimat, sedangkan predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan

tentang sesuatu yang berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau

dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari

kata kerja atau kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada

jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.

Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi

oleh intonasi akhir selesai. Dalam bahasa tulis kalimat dibatasi oleh tanda (.), (?),

(!), dan tanda (;). Secara fungsional kalimat terdiri dari S atau Subjek dan P atau

Predikat. Di samping itu terdapat pula unsur yang lain, yaitu O atau Objek, Pel

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20 
 

atau Pelengkap, dan Ket atau Keterangan. Dari segi makna, S adalah unsur

kalimat yang dibicarakan, sedangkan P ialah unsur kalimat yang membicarakan S.

O ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan yang tersebut pada P yang berupa

verbal transitif, dan apabila dipasifkan kata yang menduduki fungsi O itu akan

menduduki fungsi S, sedangkan Pel adalah unsur kalimat yang ikut melengkapi P

yang berupa varba transitif di samping O, atau melengkapi P yang berupa verba

intransitif. Akhirnya, ket adalah unsur kalimat yang pada umumnya memiliki

tempat yang bebas, mungkin terletak di muka S-P, mungkin terletak di belakang

S-P, bahkan ada juga yang terletak di antara S dan P. Berdasarkan maknanya, Ket

memberikan keterangan tempat, waktu, cara, sebab, akibat, dan lain-lainya.

Menurut Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam

wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam

wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),

tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula

beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Hal

serupa dikemukakan oleh Widjono (2005: 134), menurut Widjono kalimat adalah

satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis,

kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda

seru, dan tanda tanya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abdul Chaer (2011:

327) kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang

lengkap. Rahardi (2009: 76) berpendapat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai

suatu bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau

gagasan. Pendapat tersebut dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21 
 

sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat suatu kebahasaan lain

yang jauh lebih besar. Arifin (1989: 92) juga mendefinisikan kalimat adalah suatu

bagian pernyataan yang selesai dan menunjukan pikiran yang lengkap.

Dari pendapat beberapa ahli di atas peneliti mengacu pada definisi yang

dikemukan oleh Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam

wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam

wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),

tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula

beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-) dan spasi.

2.2.4 Unsur-unsur Fungsional Kalimat

Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat secara fungsional terdiri dari subjek

atau S, predikat atau P, objek atau O, pelengkap atau Pel, dan keterangan atau

Ket. Menurut Alwi, dkk. ( 2003: 321) menyatakan bahwa dalam pembentukan

kalimat terdapat lima fungsi sintaksis yaitu S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima fungsi

sintaksis tersebut tidak selalu dihadirkan secara lengkap pada suatu kalimat, tetapi

subjek dan predikat diharuskan selalu terisi dalam sebuah kalimat, sedangkan O,

Pel, dan Ket dihadirkan tergantung bentuk dan jenis predikat. Suguno (2009: 41),

berpendapat bahwa terdapat lima unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, dan

yang terakhir adalah keterangan. Kelima unsur tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui apakah kalimat yang dihasilkan sudah sesuai memenuhi syarat

kaidah kebahasaan atau belum, karena kalimat yang benar harus memiliki

kelengkapan kalimat seperti SPOK tersebut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 
 

Dari ketiga pendapat yang diterangkan di atas, peneliti hanya mengaju pada

pendapat yang disampaikan oleh Alwi, dkk. (2003) yaitu setiap kata atau prasa

yang menjadi konstituen kalimat mempunyai unsur-unsur kalimat. Berikut adalah

uraian-uraian yang peneliti gunakkan dalam menganalisis data.

2.2.4.1 Subjek

Menurut Alwi, dkk. (2003: 327) subjek merupakan fungsi sintaksis yang

paling penting dalam sebuah kalimat setelah predikat. Subjek dapat berupa

nomina, prasa nominal, frasa verba atau klausa. Pendapat serupa juga

dikemukakan oleh Sugono (2009) subjek merupakan unsur paling pokok di dalam

kalimat dan letak subjek selalu berdampingan dengan predikat. Menurut Rahardi

(2009: 77) unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama adalah subjek.

Dalam kalimat, subjek tidak selalu di depan. Adakalanya subjek terletak di

belakang predikat, terutama sekali untuk kalimat yang berdiatesis pasif.

Umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat, tetapi unsur subjek dapat juga

diletakkan di sebelah kanan predikat, apabila unsur subjek lebih panjang daripada

unsur predikat. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa subjek merupakan

kunci utama dalam pembentuk suatu kalimat. Keberadaan subjek tidak diharuskan

berada pada awal kalimat, melainkan juga bisa di akhirkalimat. Adapun ciri-ciri

subjek menurut Sugono (2009: 42—56 ), yaitu (1) jawaban apa atau siapa,

(2) disertai kata itu, (3) didahului kata bahwa, (4) mempunyai keterangan pewatas

yang, (5) tidak didahului preposisi, dan (6) berupa nomina atau frasa nominal.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23 
 

2.2.4.2 Predikat

Rahardi ( 2009: 80) menyatakan bahwa predikat sama-sama sebagai unsur

pokok di dalam kalimat, predikat memiliki karakter yang tidak sama dengan

subjek. Akan tetapi, kejatian sebuah subjek menjadi jelas juga karena ada subjek

kalimatnya. Dengan demikian, dapat dikatakan subjek dan predikat kalimat itu

merupakan unsur pokok dalam kalimat. Alwi, dkk. (2003: 326), predikat

merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan

jika ada konstituen O, Pel / Ket wajib di sebelah kanan. Kedudukan P dapat

ditukar tempatnya dengan S, dalam arti unsur S dapat terletak di muka P atau

sebaliknya. Predikat kalimat biasanya berupa prasa nominal, prasa numerel, prasa

preposisional, frasa verbal, dan frasa adjektiva. Hal serupa juga disampaikan oleh

Sugono, menurut Sugono (2009: 55) predikat merupakan unsur utama suatu

kalimat sebelum subjek. Dengan demikian, peneliti sejalan dengan teori yang

disampaikan oleh Rahardi (2009) yaitu predikat memiliki karakter yang berbeda

dengan subjek, tetapi memiliki peran yang sama penting dalam pembentukan

sebuah kalimat, sehingga menjadikan subjek dan predikat sebagai unsur pokok

dalam membentukan sebuah kalimat. Adapun ciri-ciri predikat menurut Sugono

yaitu (1) jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana, (2) kata adalah atau

ialah, (3) dapat diingkari, dan (4) dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas.

2.2.4.3 Objek

Menurut Alwi, dkk. (2003: 328) objek adalah konstitun kalimat yang

kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24 
 

Kedudukan unsur objek selalu di belakang predikat. Rahardi (2009: 82) juga

berpendapat bahwa dalam banyak hal dapat dikatakan bahwa objek kalimat

berlawanan dengan subjek kalimat. Tempatnya juga hampir pasti berlawanan di

dalam kalimat. Objek kalimat hanya dimungkinkan hadir apabila predikat kalimat

tersebut merupakan verba atau kata kerja yang bersifat aktif transitif. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa objek dapat berperan sebagai subjek dalam

bentuk pasif, tetapi tidak dapat didahului proposisi. Adapun ciri-ciri objek

menurut Sugono (2009: 71—78), yaitu (1) langsung di belakang predikat,

(2) dapat menjadi subjek kalimat pasif, (3) tidak didahului preposisi.

2.2.4.4 Pelengkap

Menurut Rahardi (2009: 84), pelengkap sering dikacaukan pemahamannya

dengan objek kalimat. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati

fungsi subjek. Sugono (2009: 79) menyatakan pelengkap dan objek memiliki

kesamaan. Kesamaan itu adalah unsur kalimat (1) bersifat wajib, (2) menempati

posisi belakang predikat, dan (3) tidak didahului preposisi. Perbedaanya terletak

pada oposisi kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat

kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap.

Dengan demikian, peneliti mengaju teori yang disampaikan oleh Sugono (2009)

yaitu pelengkap tidak dapat didahului oleh preposisi dan pelengkap menempati

posisi di belakang predikat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25 
 

2.2.4.5 Keterangan

Rahardi (2009: 85) menyatakan keterangan adalah unsur kalimat yang

sifatnya tidak wajib hadir. Berbeda dengan subjek, predikat, objek, dan pelengkap

yang sifatnya wajib hadir. Adapun fungsi keterangan adalah untuk menambahkan

informasi pada kalimat itu. Hal serupa juga disampaikan oleh Sugono (2009: 84),

keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut

tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat misalnya, memberi informasi

tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata “keterangan” tidak diharuskan hadir dalam sebuah

kalimat karena fungsi keterangan hanya sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat.

Berikut dikemukakan beberapa ciri-ciri dari keterangan, menurut Sugono (2009:

84—95) yaitu (1) bukan unsur utama, dan (2) tidak terikat posisi. Dalam Sugono

(2009: 86—95), katerangan terbagi ke dalam beberapa bentuk yaitu keterangan

waktu, tempat, cara, sebab, tujuan aposisi, tambahan, dan pewatas.

2.2.5 Kesalahan dalam Bidang Kalimat

Kesalahan dalam bidang kalimat pada kajian ini merujuk pada kajian

mengenai kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, kalimat yang tidak memiliki

unsur predikat, dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai.

2.2.5.1 Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek

Menurut Arifin (1987: 17), sebuah kalimat sekurang-kurangnya terdiri atas

subjek dan predikat, terkecuali kalimat perintah atau ujaran yang merupakan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26 
 

jawaban atas sebuah pertanyaan. Biasanya kalimat yang subjeknya tidak jelas itu

terdapat dalam kalimat rancu (kacau), yaitu kalimat yang berpredikat kata kerja

aktif transitif di depan subjeknya terdapat kata depan. Adapun contoh kalimat

yang tidak memiliki unsur subjek adalah sebagai berikut.

(6) Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada


komitmen terhadap tuhuan sehingga tidak mendukung H1b.

Arifin mengungkapkan bahwa, apabila subjek kalimat aktif didahului kata

pada, di, dan dari seperti contoh kalimat di atas, subjek itu menjadi tidak jelas,

kabur dan dapat menimbulkan berbagai taksiran. Kata-kata lain, yang tidak boleh

didahului subjek yang sejenis dengan itu adalah bagi, dalam, dengan, sebagai,

merupakan, kepada, dan untuk. Bila disunting kalimat di atas menjadi tepat

apabila;

(6a) Model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada


komitmen terhadap tuhuan, sehingga tidak mendukung H1b.

2.2.5.2 Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat/Kalimat

Buntung

Menurut Arifin (1989: 20), biasanya susunan kalimat semacam ini adalah

kalimat dipenggal-penggal seperti terdapat dalam bahasa lisan. Kalimat-kalimat

yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung kalimat lainnya. Kalimat

yang hubungan gantung itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang

gantunginya disebut induk kalimat. Contoh kalimat yang tidak bersubjek dan

berpredikat adalah sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27 
 

(7) Pada era globalisasi ini, di mana hambatan-hambatan perekonomian

semakin pudar. Karena peralihan arus dana dari pihak yang surplus

kepada yang defisit akan semakin cepat dan tanpa hambatan.

Kalimat yang diawali oleh kata-kata yang digarisbawahi jelas bukan kalimat

baku karena kalimat itu tidak beruntun, tidak bersubjek, dan tidak berpredikat.

Arifin (1987: 21) menurut kaidah yang berlaku, kalimat tunggal bahasa Indonesia

tidak boleh diawali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, kalau,

walaupun, jika dan kata penghubung lainya. Kata penghubung seperti itu dapat

mengawali kalimat jika yang diawali oleh kata-kata itu merupakan anak kalimat

yang mendahului induk kalimat. Dengan demikian, kalimat di atas seharusnya

ditulis dengan cara.

(7a) Pada era globalisasi, di mana hambatan-hambatan perekonomian semakin


pudar. Peralihan arus dana dari pihak yang surplus kepada yang defisit
akan semakin cepat dan tanpa hambatan.

2.2.5.3 Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai

Menurut Ramlan (2009: 172) konjungsi adalah kata atau kata-kata yang

berfungsi menghubungkan fungsi gramatikal yang lebih besar. Berbeda dengan

Kridalaksana (1986: 99) mengatakan bahwa konjungsi adalah katagori yang

berfungsi untuk meluruskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis dan

selalu menghubungkan dua satuan yang lain atau lebih dalam dari konstruksi.

Adapun yang dimaksud dengan kontruksi hipotaksis adalah pengabungan kalimat

klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, atau kata dengan kata menggunakan

kata penghubung. Menurut Rahardi (2009: 112) konjungsi atau kata hubung

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28 
 

adalah kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran

yang dalam sebuah kalimat dengan ide atau pikiran pada kalimat yang lainnya.

Dari ketiga definisi konjungsi yang dipaparkan di atas, peneliti mengacu

pada pendapat Rahardi, karena sudah mencangkup berbagai macam jenis

konjungsi atau kata hubung. Rahardi (2009) mengatakan bahwa, konjungsi dalam

bahasa Indonesia terbagi menjadi empat bagian. Adapun keempat konjungsi

tersebut adalah sebagai berikut.

a) Konjungsi koordinatif

Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang bertugas menghubungkan

dua unsur kebahasaan atau lebih yang cendrung sama tataran atau tingkat

kepentingannya. Konjungsi koordinatif juga bertugas menghubungkan dua unsur

kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Status yang dimaksud sama ialah

antara kata dan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan klausa, dan

seterusnya. (Rahardi, 14—15). Konjungsi koordinarif dalam bahasa Indonesia

memiliki beberapa jenis konjungsi seperti; dan, serta, atau, tetapi, melainkan,

sedangkan. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan konjungsi

koordinatif adalah sebagai berikut.

(8) Dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam


konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian.

Kalimat (8) kurang tepat karena kata hubung dan bertugas untuk

menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Kalimat

akan bener apabila disunting menjadi sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29 
 

(8a) ....dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam


konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian.

b) Konjungsi subordinatif

Konjungsi subordinatif menurut Rahardi (2009: 20), konjungsi yang

bertugas menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Klausa-klausa yang

dihubungkannya tidak memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama.

Klausa tersebut dikatakan tidak sama karena klausa yang satu merupakan induk

kalimat. Terdapat tiga belas jenis konjungsi subordinatif yang dikelompokkan,

yaitu;

1) Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu: sejak, semenjak, sedari,

sewaktu, ketika, takkala, sementara, begitu, seraya, selama, serta, sambil,

demi, setelah, sesudah, sehabis, selesai, sesuai, hingga, sampai.

2) Konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat: jika, jikalau, kalau, asal

(kan), bila, manakala.

3) Konjungsi subordinatif yang menyatakan pengandaian: andaikan, seadainya,

umpamanya, sekiranya.

4) Konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan: agar, supaya, biar.

5) Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meskipun, walau (pun), kendati

(pun), sekalipun.

6) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: seakan-akan, seolah-

olah, sebagaimana, seperti

7) Konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab: sebab, karena, oleh karena,

oleh sebab.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30 
 

8) Konjungsi subordinatif yang menyatakan hasil: sehingga, sampai(-sampai),

makanya.

9) Konjungsi subordinatif yang menyatakan alat: dengan, tanpa

10) Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara: dengan, tanpa

11) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa

12) Konjungsi subordinatif adtributif: yang

13) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: sama...lebih,

dari(pada).

Berikut salah satu contoh kalimat dalam penggunaan konjungsi subordinatif.

(9) Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, maka metode ini akan
dapat menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar
dan berkualitas tinggi.

Kalimat (9) kurang tepat karena menggunakan dua tanda hubung yang tidak

sesuai dengan kalimat di atas yaitu pada kata jika dan maka , kalimat tersebut

akan benar apabila ditulis sebagai berikut.

(9a) Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, metode ini akan dapat
menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar dan
berkualitas tinggi.

c) Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat dapat dipahami sebagai konjungsi atau kata

penghubung yang menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu

dengan ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Baik dalam konteks lisan

maupun konteks tulis. Konjungsi antarkalimat selalu ditandai dengan

keberadaanya di awal kalimat, karena tugas pokoknya adalah mengawali kalimat

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31 
 

yang baru. Adapun contoh-contoh konjungsi antarkalimat yang terdapat dalam

bahasa Indonesia menurut Rahardi (2009) yaitu sebagai berikut: biarpun

demikian, biarpun begitu, meskipun demikian, sekalipun begitu, walaupun

demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu, sungguhpun

demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya,

tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya,

malahan, malah, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh

karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam

penggunaan konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut.

(10) Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar


pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi
organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris,
penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
(JA/2014/H36/P2/K2).

Kalimat (10) kurang tepat karena kata hubung sedangkan bertugas untuk

menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu dengan ide atau

gagasan pada kalimat yang lainnya. Kalimat (10a) akan tepat apabila.

(10a) Menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah


organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi
keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat
kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.

2.2.6 Jurnal Terakreditasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah majalah

yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut juga

terbitan berkala ilmiah. Jurnal diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi dan Jurnal

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32 
 

ini juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2008: 28), terakreditasi adalah sudah diakrediatsi.

Jadi, jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam

bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau kelembagaan

perguruan tinggi dan telah dinilai oleh dikti. Jurnal yang telah diakui adalah jurnal

yang penulisanya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini merupakan bab metodologi penelitian, yang di dalamnya akan

dikaji lima hal, yaitu (1) jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) teknik

pengumpulan data, (4) instrumen penelitian, dan (5) teknik analisis data. Kelima

hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih cenderung menggunakan

analisis. Menurut Arikunto (2010: 33) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan,

yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Noor (2011: 35) mengungkapkan

bahwa melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa

atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus

terhadap peristiwa tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan definisi yang

diberikan oleh dua ahli di atas. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data

berupa kesalahan penggunaan kebahasaan pada ejaan dan kalimat artikel jurnal

terakreditasi pada suatu perguruan tinggi. Setelah mengumpulkan data berupa

artikel jurnal, peneliti mulai menganalisis kesalahan kebahasaan dan

mengkalkulasi jumlah kesalahan yang terdapat dalam artikel jurnal. Data-data 

33 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34 
 

tersebut akan dideskripsikan secara apa adanya atau sesuai dengan yang terlihat.

Hal ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Arikunto (2011: 3) bahwa dalam

penelitian deskriptifi, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek yang

diteliti. Peneliti tidak sekalipun menambah, mengurangi atau bahkan

memanipulasi objek penelitian.

Dalam penelitian ini, jumlah kesalahan berbahasa pada artikel jurnal

terakreditasi sebagai fenomena yang terdapat pada subjek penelitian,

dideskripsikan dengan kata-kata dan peneliti juga mendeskripsikan/memaparkan

hasil analisis dengan apa adanya dengan menggunakan kata-kata.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kemudian, hasil penelitian disajikan

dalam bentuk laporan penelitian.

3.2 Data dan Sumber Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 297) data adalah

keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau

kesimpulan). Sejalan dengan definisi itu, Noor (2011: 137) menyatakan bahwa

data adalah informasi yang diterima sebagai suatu kenyataan atau fenomena

empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitif, berupa angka-

angka) atau berupa kata-kata (kualitatif). Dari dua pengertian itu, dapat

disimpulkan bahwa data adalah informasi yang berbentuk kata ataupun angka,

lisan ataupun tertulis yang digunakan dapat dijadikan dasar kajian (analisis)

penelitian.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35 
 

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yaitu kesalahan ejaan dan

kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal terakreditasi bidang akuntansi dan

keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra sebagai sumber tertulis.

Sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh (Arikunto, 2010:

172). Sumber data yang akan peneliti gunakan di sini adalah artikel Jurnal

Akuntansi dan Keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada suatu penelitian merupakan suatu yang sangat

penting. Menurut Noor (2011: 138), teknik pengumpulan data adalah cara yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2010: 274), teknik

dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya.

Peneliti mengumpulkan data yang berupa artikel jurnal terakreditasi bidang

akuntansi.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

ialah sebagai berikut.

(1) Mengunduh artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi.

(2) Membaca dan menandai kesalahan kebahasaan pada data tersebut dengan

memberi tanda pada kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data.

(3) Membuat daftar kalimat yang berisi kesalahan kebahasaan data.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36 
 

(4) Memberi kode pada setiap data yang salah tersebut dengan JA sebagai jurnal

terakreditasi, 2014 sebagai tahun terbit, Hi sebagai halaman 1, P1 sebagai

pragraf 1 dan K1 sebagai kalimat 1.

(5) Mengelompokkan kesalahan kebahasaan sesuai dengan jenisnya.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 203), instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Hal mengenai instrumen penelitian juga dijelaskan oleh Meleong

(2008:168), instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Instrumen

penelitian ini adalah penelitian sendiri. Moleong (2008:168) menegaskan bahwa

kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana,

pelaksana, pengumpul, penganalisis, penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi

pelapor hasil penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis

deskriptif, yaitu peneliti memaparkan secara rinci data dan hasil analisis data

dalam bentuk kalimat. Siddel (1998) dalam kutipan Moleong (2006), proses dari

analisis data kualitatif dilakukan dengan beberapa tahap yaitu,

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37 
 

1) Mencatat hasih penelitian lapangan dengan memberi kode agar sumber

datanya tepat dapat ditelusuri.

2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat iktisar, dan membuat indeks.

3) Berpikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna,

mencari, dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan, dan membuat

temuan-temuan umum.

Peneliti juga menggunakan teknik analitik yaitu cara kerjanya seperti

menyusun data dari sumber data yang telah dikumpulkan. Adapun langkah-

langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut.

(1) Membaca dan mengidentifikasi kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam

data.

(2) Menghubungkan data dengan teori-teori yang digunakan.

(3) Menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data.

(4) Membuat tabel dan memasukan data yang telah dianalisis.

(5) Menyerahkan data yang telah yang telah dianalisis kepada triangulator untuk

diuji keabsahanya.

(6) Melakukan perbaikan data dan diberikan kepada triangulator jika masih

mengalami kesalahan.

3.6 Triagulasi Data

Menurut Moleong (2008:330), triagulasi data adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaakan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38 
 

keperluan pengecekkan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Penelitian ini

membutuhkan triagulasi agar memiliki keabsahan data dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan triagulasi teori dan triagulasi

logis. Dengan adanya triagulasi teori, peneliti dapat membandingkan teori-teori

tentang kebahasaan menganalisis berbagai bentuk penggunaan kebahasaan pada

artikel jurnal terakreditasi. Adapun triagulasi logis yaitu dengan cara peneliti

melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, yaitu Ibu Dr. Yuliana

Setyaningsih, M.Pd,. Selain itu, Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs.

P. Hariyanto, M.Pd., sebagai triangulator karena mereka memang berpengalaman

dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia.

Dalam proses triagulasi data, ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu :

(1) Peneliti menyerahkan hasil yang telah dianalisis kepada triangulator.

(2) Triagulator menerima dan mengoreksi hasil analisis yang dilakukan oleh

peneliti. Jika terdapat kesalahan maka peneliti bertugas untuk memperbaiki

dan kembali menyerahkan data tersebut kepada triagulator.

(3) Triangulator mengisi kolom yang bertuliskan ‘setuju/tidak setuju’ yang telah

tertera pada tabel analisis data.

(4) Setelah menerima masukan dari kedua triangulator, peneliti bisa

menggunakan hasilnya untuk menyusun bab IV.

Hasil triangulasi data di atas akan dicantumkan pada bagian lampiran.

Lampiran tersebut merupakan hasil triangulasi data yang pertama dan triangulasi

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39 
 

data yang kedua. Hasil triangulasi data yang kedua merupakan data yang sudah

diperbaiki oleh peneliti setelah mendapat masukan dari triangulator.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan, di mana di

dalamnya akan dikaji dua hal, yaitu (1) deskripsi data, dan (2) hasil analisis data

dan pembahasan. Kedua hal di atas akan dibahas satu per satu dalam subbab di

bawah ini

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari artikel Jurnal Akuntansi dan

Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra yang terbit dua tahun sekali. Kedua

jurnal ini bila digabungkan berisikan 120 halaman dan itu yang diteliti oleh

peneliti. Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada bab III, peneliti akan

menyajikan data yang terkumpul tentang kesalahan kebahasaan yang terdapat

pada jurnal tersebut.

Triagulator memberikan masukan pada setiap kesalahan hasil analisis yang

dilakukan peneliti, sehingga hasil analisis data awal banyak yang harus direvisi.

Kesalahan hasil analisis itu adalah kesalahan dalam penggunaan huruf miring

yaitu pada halaman 67—72, kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yaitu

pada halaman 76—96, dan kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek

dan unsur predikat pada halaman 99—101. Kesalahan yang dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan analisis data adalah peneliti tidak mengklasifikasikan

kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal secara lebih mendetail. Peneliti 

40 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41 
 

juga keliru dalam membenarkan kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam jurnal

yaitu dengan menggarisbawahi dan memberi huruf tebal pada kata yang sudah

peneliti benarkan, sehingga data tersebut tidak disetujui oleh kedua trianggulator

karena penggunaan garis bawah dan huruf tebal hanya untuk kata-kata tertentu

saja. Dari masukan yang disampaikan oleh kedua triangulator, peneliti

mengklasifikasikan kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat secara lebih mendetail,

adapun hasil analisis data yang ditemukan pada jurnal di atas adalah kesalahan

pemakaian huruf yaitu huruf kapital dan huruf miring, kesalahan penulisan kata

yaitu kata depan di-, kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda koma dan tanda

pisah, dan kesalahan unsur serapan. Terdapat pula kesalahan pada bidang kalimat

yaitu kesalahan pada sruktur kalimat dan kesalahan penggunaan konjungsi.

4.2 Hasil Analisis Data

Dalam hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan kesalahan kebahasaan

apa saja yang terdapat di dalam jurnal dan memaparkan kesalahan kebahasaan apa

yang dominan dalam jurnal tersebut.

4.2.1 Kesalahan Kebahasaan

Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat

dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang

dianalisisi oleh peneliti yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti akan

memaparkan terlebih dahulu kesalahan ejaan kemudian kesalahan kalimat yang

terdapat pada jurnal. Hasil analisis data tersebut sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42 
 

4.2.1.1 Kesalahan Ejaan

Seperti yang telah dikatakan di depan, kesalahan ejaan meliputi kesalahan

pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan tanda baca, dan

kesalahan penulisan unsur serapan. Di bawah ini dikutip contoh masing-masing

kesalahan.

a. Pemakain Huruf

Dalam pemakaian huruf peneliti menemukan kesalahan dalam penulisan

huruf kapital, beberapa contoh kesalahan penulisan huruf kapital adalah sebagai

berikut.

(11) Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama. (JA/2014/H38/P2/K3).
(12) Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar
umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta
interpretasinya. (JA/2014/H34/P1/K1).
(13) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya Konseptual. (JA/2014/H39/P2/K1).

Pada kalimat (11) terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital yaitu

pada kata Rumah Sakit. Kata rumah sakit diawali dengan huruf kapital itu tidak

benar karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang

tertentu, nama instansi, atau nama tempat seperti yang tertera dalam buku

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015), sehingga huruf R dan S pada

kata Rumah Sakit dicetak dengan huruf non-kapital menjadi rumah sakit .

Dengan demikian, bentuk kalimat (11) yang benar adalah sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43 
 

(11a) Standarisasi atau rumah sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai
ketentuan utama.

Kalimat (12) dan (13) juga mengandung kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital yaitu pada kata Auditing dan Konseptual. Kata Auditing pada

kalimat (12) dan Konseptual pada kalimat (13) bukan termasuk nama lembaga

resmi, jadi tidak seharusnya diawali dengan huruf kapital, sehingga huruf pada

kata auditing dan huruf k pada kata konseptual dicetak dengan huruf non-kapital

sehingga menjadi auditing dan konseptual. Hal tersebut telah ditetapkan pada

buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) dengan demikian, bentuk

kalimat (12) dan (13) yang benar adalah sebagai berikut.

(12a) Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar
umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta
interpretasinya.
(13a) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat
melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang
cenderung bergaya konseptual.

Terdapat pula beberapa kesalahan dalam penggunaan huruf miring. Berikut

beberapa contoh kesalahan huruf miring yang terdapat pada jurnal.

(14) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode


pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999). (JA/2014/H1/P1/K3)
(15) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat
merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6).
(16) Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimiliki
oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para
investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat
faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan
dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset
yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja
yang baik. (JA/2014/H59/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44 
 

(17) Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian


mendatangdapat menggunakan settingeksperimen laboratorium.
(JA/2014/H73/P3/K6).

Kesalahan penulisan huruf miring terdapat pada kalimat (14), (15), (16),

dan (17). Kesalahan tersebut terdapat pada kata interview, merk, asset, dan setting

yang seharusnya dicetak miring seperti yang tertera dalam Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia (2015) bahwa huruf miring dalam cetakkan dipakai untuk

menuliskan kata nama ilmiah untuk ungkapan asing kecuali yang telah

disesuaikan ejaanya. Kata interview, merk, asset, dan setting seharusnya dicetak

miring menjadi interview, merk, asset, dan setting. Dengan demikian, bentuk

kalimat (14), (15), (16), dan (17) yang benar adalah sebagai berikut.

(14a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode


pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya
dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari
bias interview (Roberts 1999).
(15a) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan
perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat
merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya.
(16a) Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran assetyang
dimiliki oleh perusahaan.
(17a) Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian mendatangdapat
menggunakan setting eksperimen laboratorium.

b. Penulisan Kata

Peneliti menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan kata, yaitu dalam

penulisan kata depan di- . Berikut berapa contoh kesalahan dalam penulisan kata

depan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(18) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan


pergerakan yang cukup signifikan. Dimana nilai pasar perusahaan tahun
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek non-
keuangan. (JA/2014/H89/P1/K6).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45 
 

(19) Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya
organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
(JA/2014/H91/P2/K3).
(20) Dimana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk ke dalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).

Kesalahan dalam penulisan kata depan di, ke dan dari terdapat pada kalimat

(18), (19), dan (20). Kata depan di pada kata dimana, dan disisi, salah karena pada

buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata di ke, dan dari ditulis

terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah

lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada, daripada, seharusnya ditulis di

mana, dan di mana. Dengan demikian, kalimat (18), (19), dan (20) yang benar

adalah sebagai berikut.

(18a) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan


pergerakan yang cukup signifikan. Di mana nilai pasar perusahaan tahun
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek non-
keuangan.
(19a) Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya
organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
(20a) Di mana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC)
dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara
signifikan dibandingkan organisasi lainnya.

c. Pemakaian Tanda Baca

Beberapa contoh kesalahan dalam penggunan tanda baca koma yang

ditemukan oleh peneliti pada jurnal akuntansi di atas adalah sebagai berikut.

(21) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam


siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya.
(JA/2014/H50/P3/K4)(16)
(22) Oleh karena itu muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk
tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang
besedia memberikan dana. ( JA/2014/H43/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46 
 

(23) Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan


sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
( JA/2014/H74/P1/K5)
(24) Dengan demikian mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan
kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti
dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut:
( JA/2014/H110/P17/K4).

Pada kalimat (21) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda baca

yaitu tanda koma (,). Kesalahan tanda koma terletak sebelum kata sehingga karena

tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan

kalimat setara yang berikutnya. Dengan demikian, bentuk kalimat (21) yang benar

adalah sebagai berikut.

(21a) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam


siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya.

Kalimat (22), (23), dan (24) juga mengandung kesalahan tanda koma (,)

yaitu setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan dengan demikian. Dalam

buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) tanda koma (,) dipakai di

belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal

kalimat. Dengan demikian, setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan

dengan demikian harus disertai dengan tanda koma, sehingga kalimat (22), (23),

dan (24) yang benar adalah sebagai berikut.

(22a) Oleh karena itu, muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk
tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang
besedia memberikan dana.
(23a) Oleh karenanya, informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
(24a) Dengan demikian, mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan
kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti
dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47 
 

Contoh kesalahan penulisan tanda pisah (—) yang terdapat pada jurnal di
atas adalah sebagai berikut.

(25) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model


sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual
selama tahun 2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1).
(26) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa
terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki
laverage. ( JA/2014/H98/P1/K2).

Kalimat (25) dan (26) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda

pisah (—) karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015)

dikatakan, tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang

berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Dengan demikian, pada kalimat (25)

dan (26) seharusnya menggunakan tanda pisah (—) bukan menggunakan tanda

hubung (-). Kalimat (25) dan (26) yang benar adalah sebagai berikut.

(25a) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model


sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual
selama tahun 2010—2012.
(26a) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa
terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1—2 yang memiliki
laverage.

d. Penulisan Unsur Serapan

Beberapa contoh kesalahan dalam penulisan unsur serapan pada jurnal

adalah sebagai berikut.

(27) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya response dan
ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger
dan Lee 2000).
( JA/2014/H3/P2/K1).
(28) Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan
menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi subyek dalam sampel.
( JA/2014/H10/P2/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48 
 

Pada kalimat (27) dan (28) mengandung kesalahan dalam penulisan unsur

serapan. Kata response dan subyek sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia

menjadi respons dan subjek. Dengan demikian, bentuk kalimat (27) dan (28) yang

benar adalah sebagai berikut.

(27a) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya respons dan
ketidakmampuannya memverifikasi respons yang diberikan (Karlinger
dan Lee 2000).
(28a)Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan
menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.

4.2.1.2 Kesalahan Kalimat

Peneliti juga meneliti kesalahan kalimat, seperti yang telah dijelaskan di

depan ada beberapa jenis kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat. Peneliti

di sini akan menjelaskan jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalam jurnal

akuntansi yang sudah terakreditasi, yaitu kalimat yang tidak memiliki unsur

subjek, kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/kalimat

buntung dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai. Berikut akan

dipaparkan beberapa kesalahan tersebut berserta pembenaranya.

a. Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek.

Pada jurnal yang dianalisis oleh peneliti di atas terdapat beberapa kalimat

yang tidak memiliki subjek. Adapun contoh kalimat yang tidak memiliki unsur

subjek adalah sebagai berikut:

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49 
 

(29) Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan


suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitan
tertentu. (JA/2014/H3/P1/K2).
(30) Dalam PP ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan
itu sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2).

Pada kalimat (29) dan (30) tidak memiliki unsur subjek karena

menggunakan kata keterangan dalam, sehingga unsur subjek menjadi tidak jelas.

Kalimat (29) dan (30) akan menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.

(29a) Peneliti melakukan analisis kualitas data dengan menggunakan suatu


fremework yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu.
(30a) PP ini mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan
itu sendiri.

b. Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Berpredikat/ Kalimat Buntung.

Kalimat yang baik setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Kalimat

pada jurnal akuntansi yang dianalisis oleh peneliti memiliki beberapa kalimat

yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat diantaranya adalah sebagai berikut.

(31) Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan


pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
(32) Dalam hal kepemilikian pada perusahaan komersial ditandai dengan
adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnya
disebut modal saham (capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2).
(33) Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012
sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4).

Kalimat (31), (32), dan (33) merupakan kalimat yang tidak memiliki unsur

subjek dan predikat. Kalimat (31) tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50 
 

kalimat didahului dengan konjungsi koordintaif tetapi yang berfungsi

menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat, sehingga

unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas. Kalimat (32) tidak memiliki

unsur subjek dan predikat karena menggunakan kata dalam sehingga subjek dan

predikat pada kalimat tersebut menjadi tidak jelas. Kalimat (33) tidak memiliki

unsur subjek dan predikat karena kalimat tersebut dimulai dengan konjungsi

temporal kemudian, lalu diikuti kata pada, sehingga unsur subjek dan predikatnya

menjadi tidak jelas.

c. Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai.

Penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam bahasa Indonesia masih

sering mengalami kesalahan, tidak terkecuali pada jurnal yang diteliti oleh

peneliti. Pada jurnal ini peneliti menerapkan teori yang dikemukakan oleh Rahardi

(2009). Konjungsi/ kata hubung terbagi menjadi empat jenis, yaitu konjungsi

koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi

antarkalimat. Berikut akan dijabarkan beberapa contoh penggunaan konjungsi

yang tidak benar berdasarkan jenisnya.

1) Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan

satuan kebahasaan yang bersifat sejajar (Rahardi, 2009: 65). Berikut adalah

beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi kordinatif.

(34) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara


terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51 
 

akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat


fakultas maupun program studi.(JA/2014/H38/P3/K3).
(35) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa
variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan
Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3).
(36) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue
model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktual. Dandengan menggunakan condtional
revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.
(JA/2014/H43/P1/K7).

Dari contoh data di atas terbukti dalam karya tulis menulis masih sering

ditemukan kesalahan konjungsi atau tanda hubung yaitu konjungsi koordinatif

sedangkan pada kalimat (34) dan (35). Rahardi (2009) mengatakan konjungsi

koordinatif sedangkan menandai hubungan pertantangan. Dengan demikian,

kedua kalimat tersebut memang harus diletakkan diposisi intrakalimat. Dengan

demikian, bentuk kalimat (34) dan (35) yang benar adalah sebagai berikut.

(34a) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara


terpusat di bawah bidang nonakademik, sedangkan untuk kebijakan
akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
fakultas maupun program studi.
(35a) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa
variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap keterlambatan audit, sedangkan penelitian Utami (2006) dan
Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh
signifikan terhadap keterlambatan audit.

Kesalahan dalam penggunaan kata hubung juga terdapat pada kalimat

(36) yaitu terdapat pada kata dan. Kalimat (36) salah karena penggunaan

konjungsi dan digunakkan di awal kalimat. Konjungsi dan merupakan konjungsi

yang bertugas untuk menandai hubungan penambahan yang diposisikan sebagai

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52 
 

konjungsi intrakalimat (Rahardi, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (36)

yang benar adalah sebagai berikut.

(36a) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue


model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang
terindikasi manajeman laba aktual dan dengan menggunakan condtional
revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah
keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.

2) Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan

satuan-satuan kebahasaan yang tidak sejajar karena yang satu merupakan induk

kalimat dan yang lainnya merupakan anak kalimat (Rahardi, 2009: 65). Berikut

adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi subordinatif yang

terdapat pada jurnal.

(37) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate


dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data
dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6)
(38) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos
(mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan
(Van der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire).
(JA/2014/H3/P2/K4).

Kalimat yang mengandung kesalahan konjungsi subordinatif terdapat pada

kalimat (37) dan (38) , yaitu pada kata sehingga. Kalimat (37) dan (38) salah

karena konjungsi sehingga digunakan pada awal kalimat. Konjungsi sehingga

merupakan konjungsi yang bertugas untuk menghubungkan dua klausa atau lebih.

Dengan demikian, bentuk kalimat (37) dan (38) yang benar adalah sebagai

berikut.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53 
 

(37a) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate


dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya,sehingga
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data
dapat ditingkatkan.
(JA/2014/H2/P3/K6)
(38a) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos
(mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan
(Van der Stede et al.2005), sehingga dalam penelitian ini hanya akan
difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan
kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire).
(JA/2014/H3/P2/K4)

3) Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan

entitas kebahasaan yang terdapat dalam sebuah kalimat (Rahardi, 2009: 65).

Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam pengunaan konjungsi

antarkalimat yang terdapat pada jurnal.

(39) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan
pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire maka prosedur
follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der
Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1)
(40) Meskipun jika dilihat dari totalasset menyatakkan bahwa ukuran
perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
(41) Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan
pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).

Pada kalimat (39) mengandung kesalahan penggunaan kata

hubung/konjungsi antarkalimat yaitu pada kata jika, ....maka... bentuk jika

....maka... merupakan konjungsi ganda. Konjungsi ganda itu ditunjukkan dengan

hadirnya konjungsi yang masing-masing mengawali klausa-klausanya. Dengan

demikian kalimat (39) yang benar adalah sebagai berikut.

(39a) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan
pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire, prosedur follow-up

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54 
 

seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et


al. (JA/2014/H12/P1/K1).

Kalimat (40) juga mengandung kesalahan dalam penggunaan konjungsi

antarkalimat, yaitu pada meskipun. Kata meskipun digunakan untuk

menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan demikian kata meskipun tidak

tepat apabila digunakan di awal kalimat. Kalimat (40) yang benar adalah sebagai

berikut.

(40a) Jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan
sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).

Kalimat (41 ) mengandung kesalahan penggunaan konjungsi yaitu pada

kata tetapi dan sehingga. Kata tetapi,...sehingga merupakan konjungsi ganda. Jadi

tidak dapat digunakan secara bersamaan pada suatu kalimat. Dengan demikian,

bentuk kalimat (41) yang benar adalah sebagai berikut.

(41a) Partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada


kinerja, sehingga tidak mendukung H1b. (JA/2014/H30/P3/K2).

4.3 Kesalahan Kebahasaan yang Dominan

Berdasarkan analisis data di atas ditemukan 184 kesalahan dalam bidang

ejaan dan kalimat. Kesalahan tersebut yaitu: (1) kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital sebanyak 9 kesalahan, (2) kesalahan dalam penggunaan huruf

miring sebanyak 18 kesalahan, (3) kesalahan dalam penggunaan kata depan di, ke,

dari sebanyak 4 kesalahan, (4) kesalahan dalam penggunaan tanda koma

sebanyak 105 kesalahan, (5) kesalahan dalam penggunaan tanda pisah sebanyak 3

kesalahan, (6) kesalahan dalam penulisan unsur serapan sebanyak 6 kesalahan,

(7) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek sebanyak 4 kesalahan, (8) kalimat

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55 
 

yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung sebanyak 7

kesalahan, (9) kesalahan konjungsi subordinatif sebanyak 2 kesalahan,

(10) kesalahan konjungsi antarkalimat sebanyak 5 kesalahan, dan (11) kesalahan

konjungsi koordinatif sebanyak 21 kesalahan.

Berdasarkan rincian kesalahan di atas, kesalahan yang paling dominan yaitu

penggunaan tanda koma, setelah itu dilanjutkan dengan kesalahan penggunan

konjungsi koordinatif, kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan

huruf kapital, kesalahaan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur

predikat/kalimat buntung, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan

penggunaan konjungsi antarkalimat, kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur

subjek, kesalahan dalam penggunaan tanda pisah, dan yang paling sedikit yaitu

kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif. Berikut ini merupakan grafik yang

menunjukkan persentase kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Tahun 2014 Universitas Kristen Petra.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56 
 

Kesalahan penggunaan tanda koma merupakan kesalahan yang paling

dominan. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi karena penulis kurang

memperhatikan atau kurang teliti dalam menggunakan tanda baca koma sebab

mereka lebih berfokus pada substansi topik yang ditulis. Selain itu, kesalahan

tersebut terjadi karena penulis kemungkinan lalai dalam menggunakan ejaan

bahasa Indonesia.

Kesalahan dominan berikutnya yaitu penggunaan konjungsi koordinatif dan

penggunaan huruf miring. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif sering

terjadi karena penulis kemungkinan besar kurang memperhatikan penggunaan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57 
 

konjungsi seperti: dan, tetapi, atau, sedangkan, dan melainkan. Adapun,

kesalahan penggunaan huruf miring terjadi karena penulis lalai dalam

menggunakan tata tulis yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia.

Kesalahan kebahasaan yang paling sedikit yaitu kesalahan penggunaan

konjungsi subordinatif. Kesalahan tersebut jarang terjadi karena kemungkinan

penulis memahami fungsi dari konjungsi subordinatif yaitu sebagai penghubung

dua klausa atau lebih.

4.4 Pembahasaan

4.4.1 Kesalahan Kebahasaan

Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat

dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang

dianalisisi oleh peneliti adalah kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti

akan memaparkan terlebih dahulu pembahasaan tentang kesalahan ejaan

kemudian pembahasan tentang kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal

terakreditasi bidang akuntansi. Hasil analisis data tersebut adalah sebagai berikut.

4.4.4.1 Pembahasan Kesalahan Ejaan

Berdasarkan analisis data kesalahan ejaan di atas, ditemukan beberapa jenis

kesalahan ejaan. Secara menyeluruh, kesalahan ejaan yang ditemukan dalam

penelitian ini berjumlah 144. Kesalahan itu meliputi (a) kesalahan pemakaian

huruf kapital dan kesalahan pemakaian huruf miring, (b) Kesalahan dalam

penulisan kata depan, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu, tanda baca koma,

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58 
 

tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur serapan. Atas dasar kesalahan-

kesalahan tersebut, kesalahan yang sering ditemukan oleh peneliti adalah

kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Hal tersebut terbukti dengan

ditemukannya seratus lima kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Jumlah

ini merupakan jumlah yang paling banyak ditemukan dari kesalahan ejaan

lainnya.

Kesalahan dalam pemakaian tanda baca masih sering ditemukan pada media

cetak seperti jurnal. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia telah

tertulis dengan jelas bahwa ada beberapa kententuan dalam penggunaan tanda

koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2)

dipakai sebelum kata hubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam

kalimat majemuk (setara), (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau

ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk

oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk

memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di

dalam kalimat, (6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari

kalimat, (7) dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)

tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

berurutan. (8) dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya

dalam daftar pustaka, (9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau

cacatan akhir, (10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59 
 

marga, (11) dipakai sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen,

(12) dipakai untuk mengapit keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai

di belakang katerangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah

baca/ salah pengertian.

Kesalahan dalam pemakaiaan tanda baca koma pada analisis data yang

ditemukan lebih cendrung terjadi, yaitu pada kalimat yang tidak menyertakan

tanda koma sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan

kalimat mejemuk (setara). Contohnya pada kalimat (42) Dalam hal pengendalian

internal, semua organisasi ini masuk dalam kategori cukup sedangkan dalam hal

kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya

memberikan nilai kinerja yang baik. (JA/2014/H105/P2/K2). Kalimat (42) akan

benar apabila sebelum kata sedangkan disertakan tanda koma kerena kata

sedangkan merupakan kata penghubung. Dengan demikian kalimat yang benar

adalah sebagai berikut (42a). Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi

ini masuk dalam ketegori cukup, sedangkan dalam hal kinerja program untuk

pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai

kinerja yang baik. Hal tersebut membuktikan bahwa pemakaian tanda koma harus

diperhatikan agar kesalahan seperti di atas tidak terulang lagi. Dengan demikian,

buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia belum sepenuhnya diterapkan

dengan baik dalam tulis-menulis dalam suatu karya ilmiah.

Kesalahan-kesalahan ejaan yang ditemukan di atas, didasari oleh buku

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pedoman ejaan itu mencangkup semua

ketentuan-ketentuan penulisan ejaan yang benar. Dengan demikian, kesalahan-

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60 
 

kesalahan yang ditemukan itu dapat memperkuat penelitian yang sebelumnya,

bahwa kesalahan ejaan dalam jurnal karya ilmiah masih sering ditemukan.

Kesalahan yang ditemukan oleh peneliti di atas adalah hasil dari analisis

kedua yang dilakukan oleh peneliti dari data yang sebelumnya yang telah

diperiksa oleh kedua triagulator. Data triangulasi yang pertama banyak mengalami

kesalahan karena peneliti tidak mengklasifikasikan setiap jenis kesalahan yang

terdapat dalam kalimat. Peneliti hanya memaparkan kesalahan kebahasaan pada

setiap contoh kalimat yang menyebabkan kurang mendalamnya analisis yang

dilakukan, sehingga banyak data yang tidak disetujui oleh kedua triagulator.

(a) Pembahasaan Kesalahan Kalimat

Berdasarkan analisis data kesalahan kalimat di atas, ditemukan beberapa

jenis kesalahan kalimat. Secara menyeluruh, kesalahan kalimat yang ditemukan

dalam penelitian ini berjumlah 40. Kesalahan itu meliputi (a) kalimat yang tidak

memiliki unsur subjek, (b) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur

predikat/ kalimat buntung, (c) Kalimat yang penggunan konjungsinya tidak

sesuai. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut, kesalahan kalimat yang sering

ditemukan yaitu kesalahan konjungsi khususnya dalam penggunaan konjungsi

koordinatif. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan 21 kesalahan penggunaan

konjungsi koordinatif. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan

dengan jumlah kesalahan kalimat yang lain.

Penemuan keempat jenis kesalahan penggunaan konjungsi di atas

didasarkan oleh teori yang dikemukakan Rahardi (2009: 14) yang mengatakan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61 
 

bahwa kelas kata konjungsi atau kata penghubung , sesungguhnya adalah bagian

dari katagori kata-kata tugas dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata

penghubung di dalam bahasa Indonesia itu memiliki tingkat kompleksitas yang

tinggi dalam karang-mengarang atau tulis menulis. Kesalahan penggunaan

konjungsi yang temukan dalam suatu halaman bisa 3—4 kesalahan bahkan lebih.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam penggunaan

konjungsi harus diperhatikan lebih teliti lagi.

Kesalahan konjungsi yang banyak ditemukan yaitu konjungsi koordinatif

dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang

bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih cendrung sama tataran

atau tingkat kepentinganya (Rahardi, 2009: 14). Akan tetapi, teori ini sering

diabaikan dan sering ditemukan penggunaan konjungsi koordinatif yang salah.

Contohnya kata dan, tetapi, padahal, dan sedangkan. Konjungsi itu sering

ditemukan di awal kalimat, padahal fungsi dari konjungsi koordinatif adalah

sebagai penghubung dua unsur kebahasaan atau lebih yang memiliki status yang

sama ,bukan sebagai kata penghubung yang menghubungkan antarkalimat.

Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang bertugas

menghubungkan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya

tersebut (Rahardi, 2009: 25). Kesalahan konjungsi yang sering ditemukan adalah

konjungsi tapi. Bentuk tapi atau tetapi merupakan konjungsi koordinatif sehingga

tidak bisa diletakkan pada awal kalimat.konjungsi yang tepat untuk mengantikan

konjungsi tapi atau tetapi pada awal kalimat adalah akan tetapi, atau namun.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62 
 

Adapun penemuan kesalahan struktur kalimat di atas dilandasi oleh teori

yang dikemukakan oleh Rahardi (2009) dan Sugono (2009) menyebutkan bahwa

syarat pokok yang perlu diperhatikan dalam pembentukkan kalimat ialah adanya

unsur predikat dan permutasi unsur kalimat. Permutasi atau perubahaan urutan

dikenakan pada subjek dan predikat dalam suatu kalimat. Jika perubahan predikat

dan subjek tidak menimbulkan makna baru, pernyataan itu merupakan kalimat.

Dalam analisis data ditemukan ada kalimat yang tidak memiliki unsur

subjek dan unsur predikat. Kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur

predikat merupakan kalimat yang tidak benar, karena kalimat yang benar

setidaknya harus memiliki subjek dan predikat.

Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan untuk memperkuat

penelitian mengenai analisis kesalahan kalimat yang telah dilakukan sebelumnya

khususnya kesalahan konjungsi. Kesalahan konjungsi tersebut mengaju pada teori

yang dikemukakan oleh Rahardi (2009).

4.4.1.2 Kesalahan Kebahasaan yang Dominan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti tentang kesalahan

ejaan dan kalimat, dapat disimpukkan bahwa kesalahan yang dominan yang

ditemukan oleh peneliti ialah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma.

Kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yang ditemukan peneliti

berjumlah 105. Pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang terbaru

terdapat 13 kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu (1) diantara unsur-

unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2) dipakai sebelum kata hubung,

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63 
 

seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara), (3)

untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu

mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan penghubung

antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena itu, jadi, lagi

pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata seperti o, ya,

wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat, (6) untuk

memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai di antara

(a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d)

nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai untuk

memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka, (9)

dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir, (10)

dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk

membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai

sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) di pakai untuk mengapit

keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang katerangan yang

terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.

Peneliti banyak menemukan tanda koma tidak dipakai sebelum kata penghubung

seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan pada jurnal akuntansi yang telah

berstatus terakreditasi ini.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang paling dominan

dari keseluruhan data yang dianalisi yaitu pada kesalahan ejaan dan kalimat

adalah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. Hal ini dapat dilihat dari

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64 
 

jumlah yang ditemukan oleh peneliti yaitu sebanyak 105 kesalahan dan ini

merupakan kesalahan yang paling banyak dari kesalahan kebahasaan lainnya.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V merupakan penutup dari laporan penelitian ini. Bab ini membahas

mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil

penelitian.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengangkat dua pokok permasalahan yaitu jenis-jenis

kesalahan kebahasaan dan kesalahan kebahasaan yang dominan dalam artikel

jurnal terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen

Petra. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan pada bab IV, dapat diambil

simpulan bahwa kesalahan kebahasaan yang ditemukan meliputi, (a) kesalahan

pemakaian huruf yaitu kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan huruf

miring, (b) kesalahan dalam menuliskan kata depan yaitu kata depan di-, (c)

kesalahan dalam pemakaian tanda baca yaitu kesalahan pemakaian tanda koma

dan kesalahan pemakaian tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur

serapan, (e) kesalahan kalimat yang tidak memiliki unnsur subjek, (f) kesalahan

kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung,

dan (g) kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai yaitu konjungsi

koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kesalahan

kebahasaan yang paling dominan adalah kesalahan dalam bidang ejaan, 

65 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66 
 

khususnya penggunaan tanda baca koma. Hal tersebut dibuktikan dengan

ditemukannya kesalahan penggunaan tanda koma sebanyak 105.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran

yang diharapkan dapat berguna bagi kepentingan pihak-pihak terkait. Saran

tersebut ditunjukkan untuk (1) kaum akademisi, (2) perguruan tinggi, dan (3)

peneliti lain.

1. Kaum Akademisi

Bagi kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan kebahasaan

yang tepat dalam penulisan artikel jurnal. Hal tersebut karena penggunaan

kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel jurnal merupakan hal yang penting

dan tidak boleh diabaikan dalam penulisan karya ilmiah khususnya artikel jurnal

terakreditasi.

2. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi harus memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan

terlebih jurnal yang berstatus terakreditasi. Kualitas jurnal yang perlu diperhatikan

bukan hanya dari segi substansi, melainkan juga penggunaan kebahasaan.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67 
 

3. Peneliti Lain

Fokus dalam penelitian ini yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel jurnal

terakreditasi. Oleh karena itu, bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti

kesalahan kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68 
 

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Zainal. 1987. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Melton Putra.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Handaru, Deny Pradita Tri. 2015. “Jenis-jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi


dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Sanata Dharma Tahun 2013”. Yogyakarta. PBSI: Universitas
Sanata Dharma.

Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 1, Mei 2014.
Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.

Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 2, November
2014. Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.

Kemendikbud. 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta:


Kemendikbud.

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Edisi Kedua.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuntarti, Anggit. 2015. “Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa


Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Yogyakarta”. Yogyakarta. PBSI: Universitas Negeri Yogyakarta.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69 
 

Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda


Karya.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Ramlan, M. 2008. Kalimat, Konjungsi, dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam


Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan


Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugono, Dedy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Supiyanto, Ade. 2015. “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat


Majemuk pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro
Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta”.
Yogyakarta. PBSI: Universitas Sanata Dharma.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70 
 

Lampiran

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71 
 

TRIANGULASI DATA AWAL

Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Akuntansi
yang perlu dicek oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (9) pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda
terhadap hasil analisis kesalahan kebahasaan.

Kalimat yang Mengandung Analisis Kesalahan Triagulator


No Kesalahan dalam Penggunaan Tidak
Keterangan Perbaikan Setuju
Huruf Kapital Setuju
1. Standar Auditing adalah sepuluh Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Standar auditing adalah sepuluh standar 9
standar yang ditetapkan dan disahkan kapital. yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
oleh Institut Angkutan Publik Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang
Indonesia (IAPI), yang terdiri dari terdiri dari standar umum, standar
standar umum, standar perkerjaan perkerjaan lapangan, dan standar
lapangan, dan standar pelaporan pelaporan berserta interpretasinya.
berserta interpretasinya.
(JA/2014/H34/P1/K1).
2. Setelah mempertimbangkan lingkup Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Setelah mempertimbangkan lingkup 9
isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial kapital. isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial dan
dan faktor profesionalisme Auditor, faktor profesionalisme auditor, maka hasil
maka hasil pengembangan menjadi pengembangan menjadi Model Audit
Model Audit Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Sosial dengan
Sosial dengan metode HCD adalah metode HCD adalah seperti pada gambar
seperti pada Gambar 1. 1.
(JA/2014/H35/P2/K6).
3. Program-program Administrative yang Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Program-program administrative yang 9
berkaitan dengan program tersebut. kapital. berkaitan dengan program tersebut.
4. a) memiliki dokumentasi Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf a) Memiliki dokumentasi kelembagaan 9
kelembagaan secara resmi dengan kapital. secara resmi dengan pembagian yang jelas
pembagian yang jelas antara hak dan antara hak dan kewajiban pada struktur
kewajiban pada struktur organisasinya. organisasinya.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72 
 

(JA/2014/H37/P2/K1).

5. b) memiliki kinerja program yang baik Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf b) Memiliki kinerja program yang baik 9
dalam pertanggungjawaban sosial kapital. dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat, organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan lingkungan, pengendalian keuangan dan
dan hubungan dengan karyawan. hubungan dengan karyawan.
(JA/2014/H37/P3/K1).
6. c) memiliki kinerja program yang baik Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf c) Memiliki kinerja program yang baik 9
dalam pertanggungjawaban sosial kapital. dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal organisasinya baik secara internal maupun
maupun bagi masyarakat, dari meliputi bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata
aspek tata nilai organisasi hubungan nilai organisasi hubungan masyarakat,
masyarakat, lingkungan, pengendalian lingkungan, pengendalian keuangan dan
keuangan dan hubungan dengan hubungan dengan karyawan.
karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1).
10. Sebagaimana telah disampaikan di sub Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Sebagaimana telah disampaikan di sub 9
bagian Metode Penelitian bahwa untuk kapital. bagian metode penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat. Pondok Pesantren Sunan Drajat.
(JA/2014/H37/P4/K2).

7. Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Standarisasi atau rumah sakit bersalin 9
dipenuhi dengan baik sebagai kapital. dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan
ketentuan utama. utama.
(JA/2014/H38/P2/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73 
 

8. Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di
di Pondok Pesantren Sunan Drajat kapital. Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
melalui unit usahanya dan juga unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di
Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang RSAB Soerya yang cenderung bergaya
cenderung bergaya Konseptual. konseptual.
(JA/2014/H39/P2/K1).

Kalimat yang Mengandung AnalisisKesalahan Triagulator


No KesalahanPenggunaan Huruf Tidak
Keterangan Perbaikan Setuju
Miring Setuju
1. Metode survei mempunyai banyak Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Metode survei mempunyai banyak 9
manfaat misalnya merupakan metode miring. manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya untuk keperluan generalisasi daya dengan
dengan biaya yang relatif rendah (cost- biaya yang relatif rendah (cost-effective)
effective) dan dapat menghindari bias dan dapat menghin dari bias interview
interview (Roberts 1999). (Roberts 1999).
(JA/2014/H1/P1/K3)
2. Dengan demikian diharapkan bahwa Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Dengan demikian, diharapkan bahwa 9
semua paper yang lolos untuk miring semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA dipresentasikan dalam SNA merupakan
merupakan pepar yang memiliki pepar yang memiliki kualitas tinggi yang
kualitas tinggi yang kemudian kemudian dipublikasikan dalam
dipublikasikan dalam procceding procceding SNA.
SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
3. Kuesioner yang dikirimkan kepada Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Kuesioner yang dikirimkan kepada 9
responden dengan melalui pos (mail miring responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu quwtionnarire) merupakan salah satu

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74 
 

teknik pengumpulan data yang banyak teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan dikritik karena memungkinkan rendahnya
rendahnya response yang diberikan response yang diberikan (kerliger dan Lee
(kerliger dan Lee 2000). 2000).
(JA/2014/H3/P2/K1).
4. Bagaimana akibat dari kenyataan yang Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Bagaimana akibat dari kenyataan yang 9
terjadi diperusahaan jika akibat miring terjadi dipeusahaan jika akibat negative
negative berupaya menyimpang, berupaya menyimpang, akibat positif
akibat positif berupa hasil yang baik berupa hasil yang baik dari standar yang
dari standar yang sudah di tentukan. sudah di tentukan.
(JA/2014/H35/P2/K1)
5. Setelah disepakati antara tim auditor Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Setelah disepakati antara tim auditor 9
danentitas, maka kegiatan audit dapat miring danentitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner dilakukan melalui kuisioner pengendalian
pengendalian intern dan kuisioner intern dan kuisioner organisasi
organisasi fungsional, yang fungsional, yang selanjutnya disimpulkan
selanjutnya disimpulkan dan dan didokumentasi dalam suatu daftar
didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit
temuan audit.(JA/2014/H35/P4/K2).
6. Penghargaan dari PBB ini Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan 9
dimaksudkan untuk dapat miring untuk dapat meningkatkan peran,
meningkatkan peran, profesionalisme profesionalismedan visibilitydari
dan visibility dari pelayanan publik pelayanan publik dengan tiga katagori
dengan tiga katagori dasar, yakni dasar, yakni transparansi dan
transparansi dan akuntabilitas, akuntabilitas, perbaikan layanan dan
perbaikan layanan dan aplikasi ICT aplikasi ICT (Information dan
(Information dan Communication Communication Technology)
Technology).(JA/2014/H36/P4/K2).
7. Namun, beberapa penelitian Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Namun, beberapa penelitian menunjukkan 9
menunjukkan bahwa terdapat miring bahwa terdapat pergeseran perilaku
pergeseran perilaku manajeman laba, manajeman laba, dari akrual manuju rill.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75 
 

dari akrual manuju rill.


(JA/2014/H51/P6/K5).
8. RSAB Soerya dibangun berlandaskan Ejaan: Kesalahan penulisan huruf RSAB Soerya dibangun berlandaskan 9
bisnis keluarga dengan dasar miring bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantaranya yang dekat diantaranya
pendiri/stakeholder. pendiri/stakeholder
(JA/2014/H38/P2/K2).
9. Zuhroh (1997) menyatakan bahwa Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar 9
besar kecilnya asset yang dimiliki oleh miring kecilnya asset yang dimiliki oleh
perusahaan tidak terjadi pertimbangan perusahaan tidak terjadi pertimbangan
satu-satunya bagi para investor dalam satu-satunya bagi para investor dalam
mengambil pertimbangan investasi, mengambil pertimbangan investasi, tetapi
tetapi masih terdapat faktor-faktor lain masih terdapat faktor-faktor lain yang
yang lebih penting, misalnya tingkat lebih penting, misalnya tingkat
keberuntungan dan prospek keberuntungan dan prospek perusahaan di
perusahaan di masa yang akan datang, masa yang akan datang, dan besarnya
dan besarnya asset yang dimiliki oleh asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak
perusahaan tidak menjamin menjamin menghasilkan kinerja yang
menghasilkan kinerja yang baik. baik.
(JA/2014/H59/P1/K3).
10. Ketika arus kas dari aktivitas operasi Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Ketika arus kas dari aktivitas operasi 9
perusahaan tinggi, motivasi untuk miring perusahaan tinggi, motivasi untuk
melakukan manajemen laba akan melakukan manajemen laba akan
menurun karena perusahaan secara rill menurun karena perusahaan secara
mampu mengahasilkan dana yang rillmampu mengahasilkan dana yang
cukup. (JA/2014/H60/P3/K6). cukup
11. Porter dan Kramer (2006) menyatakan Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Porter dan Kramer (2006) menyatakan 9
bahwa CSR yang dilakukan miring bahwa CSR yang dilakukan perusahaan
perusahaan dapat memperbaiki kesan dapat memperbaiki kesan (image)
(image) perusahaan, memperkuat perusahaan, memperkuat merk, dan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76 
 

merk, dan bahkan memperkuat nilai bahkan memperkuat nilai sahamnya.


sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6).
12. Dengan menggunkan rerangka teori Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Dengan menggunkan rerangka teori 9
keangenan tentang perilaku miring keangenan tentang perilaku
opportunistik manajer tersebut, hasil opportunistikmanajer tersebut, hasil
penelitian Prior et al.. (2008) penelitian Prior et al.. (2008) menemukan
menemukan bukti empiris yang bukti empiris yang mendukung
mendukung hipotesisnya. hipotesisnya.
(JA/2014/H67/P16/K4)
13. Penelitian ini menggunakan sofware Ejaan: Kesalahanpenulisanhuruf Penelitian ini menggunakan sofware 9
Warp PLS 3.0 dalam pengujian model miring Warp PLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS. SEM-PLS. (Kock,2013).
(Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8)
14. Hasil ini sesuai argument Lanis dan Ejaan:Kesalahan penulisan huruf Hasil ini sesuai argumentLanis dan 9
Richarson (2012) yang menyatakan miring Richarson (2012) yang menyatakan
bahwa semakin baik kinerja CSR maka bahwa semakin baik kinerja CSR maka
akan semakin banyak informasi CSR akan semakin banyak informasi CSR yang
yang dilaporkan. dilaporkan.
(JA/2014/H72/P6/K2)
15. Dalam rangka meningkatkan validitas Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Dalam rangka meningkatkan validitas 9
internl, penelitian mendatangdapat miring internl, penelitian mendatangdapat
menggunakan setting eksperimen menggunakan settingeksperimen
laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6) laboratorium.
16. Penelitian mendatang juga dapat Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Penelitian mendatang juga dapat 9
menggunakan proksi manajemen laba miring menggunakan proksi manajemen laba
selain akrual seperti manipulasi selain akrual seperti manipulasi aktivitas
aktivitas riil. (JA/2014/H73/P3/K7). riil
17. Penelitian ini tidak menggunakan Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Penelitian ini tidak menggunakan proksi 9
proksi tersebut karena adanya miring tersebut karena adanya kemungkinan
kemungkinan subtitusi sehingga subtitusi sehingga perusahaan tidak
perusahaan tidak menggunakan teknik menggunakan teknik akrual dan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77 
 

akrual dan manipulasi aktivitas rill manipulasi aktivitas rillsecara bersama-


secara bersama-sama (Kim,2012). sama (Kim,2012).
(JA/2014/H73/P3/K8).
18. Penelitian ini diharapkan dapat Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Penelitian ini diharapkan dapat 9
memberikan kontribusi mengenai miring memberikan kontribusi mengenai faktor
faktor apa saja yang secara signifikan apa saja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya. perusahaan dan dari auditornya.
(JA/2014/H75/P4/K5).
19. Besar kecilnya ukuran perusahaan Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat 9
dapat dilihat dari besaran asset miring dilihat dari besaran asset yang dimiliki
yangdimiliki oleh perusahaan oleh perusahaan.
.( JA/2014/H77/P21/K1).
20. Rata-rata keterlambatan audit ini Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Rata-rata keterlambatan audit ini 9
merupakan rata-rata keterlambatan miring merupakan rata-rata keterlambatan audit
audit untuk seluruh perusahaan untuk seluruh perusahaan sampel, dari
sampel, dari perusahaan yang ukuran perusahaan yang ukuran (total aset) nyater
(total aset) nyater kecil, yaitu kecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
Infortech Alliance Berhad yang yang bergerak dibidang teknologi sampai
bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset
dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaituPublic Bank Berhad yang
terbesar yaituPublic Bank Berhad bergerak di bidang perbankkan.
yang bergerak di bidang perbankkan.
21. Sedangkan nilai koefisien regresi yang Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Sedangkan nilai koefisien regresi yang 9
tertunda positif menunjukkan bahwa miring tertunda positif menunjukkan bahwa jika
jika perusahaan termasuk perusahaan perusahaan termasuk perusahaan non
non keuangan, maka akan memiliki keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang keterlambatan audit yang panjang karena
karena audit memerlukan waktu lebih audit memerlukan waktu lebih panjang

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78 
 

panjang pada perusahaan non pada perusahaan non keuangan, terutama


keuangan, terutama rekening rekening inventory.
inventory. .
.( JA/2014/H77/P21/K1).
22. Rata-rata keterlambatan audit ini Ejaan: Kesalahan penulisan huruf Rata-rata keterlambatan audit ini 9
merupakan rata-rata keterlambatan miring merupakan rata-rata keterlambatan audit
audit untuk seluruh perusahaan untuk seluruh perusahaan sampel, dari
sampel, dari perusahaan yang perusahaan yang ukuranya (total aset)
ukuranya (total aset) terkecil, yaitu terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
Infortech Alliance Berhad yang yang bergerak dibidang teknologi sampai
bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset
dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
terbesar yaitu Public Bank Berhad bergerak di bidang perbankkan.
yang bergerak di bidang perbankkan.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79 
 

Analisis Kesalahan Triagulator


Kalimat yang Mengandung
No Tidak
Kesalahan Kata Depan Keterangan Perbaikan Setuju
Setuju
1. Penelitian yang dilakukan atas nilai Ejaan: Kesalahan penulisan kata Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar 9
pasar organisasi menunjukkan depan,di, ke, dari. organisasi menunjukkan pergerakan yang
pergerakan yang cukup signifikan, cukup signifikan, di mana nilai pasar
dimana nilai pasar perusahaan tahun perusahaan tahun 1975 sebanyak 83%
1975 sebanyak 83% ditentukan oleh ditentukan oleh aspek keuangan dan 17%
aspek keuangan dan 17% aspek non- aspek non-keuangan.
keuangan. (JA/2014/H89/P1/K6).
2. Dalam bahasa yang sama juga Ejaan: Kesalahan penulisan kata Dalam bahasa yang sama juga 9
diungkapkan oleh majalah Investor. depan,di, ke, dari. diungkapkan oleh majalah Investo. di
dimana perusahaan perlu membangun mana perusahaan perlu membangun
hubungan baik dengan semua hubungan baik dengan semua stakeholder,
stakeholder, tidak sekedar menjaga tidak sekedar menjaga hubungan dengan
hubungan dengan pemegang saham pemegang saham (shareholder) dan
(shareholder) dan memberi bantuan memberi bantuan sosial, tetapi perusahaan
sosial, tetapi perusahaan juga harus juga harus membina hubungan dengan
membina hubungan dengan konsumen, pemerintah, dan masyarakat
konsumen, pemerintah, dan luas (menjaga kesinambungan, 2013).
masyarakat luas (menjaga
kesinambungan, 2013).
(JA/2014/H89/P2/K2).
3. Berdasarkan kajian tersebut dapat Ejaan: Kesalahan penulisan kata Berdasarkan kajian tersebut dapat 9
dirumuskan hipotesis pertama seperi depan,di, ke, dari. dirumuskan hipotesis pertama seperi di
dibawah ini. (JA/2014/H91/P1/K5). bawah ini.
4. Disisi lain, aktivitas berkelanjutan Ejaan: Kesalahan penulisan kata Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga 9
juga merupakan salah satu upaya depan,di, ke, dari. merupakan salah satu upaya organisasi
organisasi untuk berkontribusi untuk berkontribusi terhadap sustainable
terhadap sustainable development. development.
(JA/2014/H91/P2/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80 
 

5. Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis Ejaan: Kesalahan penulisan kata Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis 9
sudah menyadari bahwa penting untuk depan,di, ke, dari. sudah menyadari bahwa penting untuk
melibatkan komunitas lokal dalam melibatkan komunitas lokal dalam oprasi
oprasi bisnis mereka termasuk bisnis mereka termasuk mengevaluasi
mengevaluasi dampak keberadaan dampak keberadaan organisasi bisnis
organisasi bisnis tersebut didalam tersebut di dalam komunitas yang ada.
komunitas yang ada.
(JA/2014/H95/P4/K7).
6. Perbedaan signifikan tersebut Ejaan: Kesalahan penulisan kata Perbedaan signifikan tersebut 9
menunjukkan kinerja pengungkapan depan,di, ke, dari. menunjukkan kinerja pengungkapan
sustainability report PT Astra sustainability report PT Astra
Internasional dalam hal dimensi Internasional dalam hal dimensi ekonomi
ekonomi (EC) lebih rendah (EC) lebih rendah dibandingkan lainnya,
dibandingkan lainnya, dimana hal ini di mana hal ini terlihat dari “maen
terlihat dari “maen difference” yang difference” yang negatif.
negatif. (JA/2014/H97/P1/K2).
7. Termasuk didalam PSA adalah Ejaan: Kesalahan penulisan kata Termasuk di dalam PSA adalah 9
Interpretasi Pernyataan Standar depan,di, ke, dari. Interpretasi Pernyataan Standar Auditing
Auditing (IPSA), yang merupakan (IPSA), yang merupakan interpretasi
interpretasi resmi yang dikeluarkan resmi yang dikeluarkan oleh IAPI
oleh IAPI terhadap ketentuan- terhadap ketentuan-ketentuan yang
ketentuan yang diterbitkan IAPI dalam diterbitkan IAPI dalam PSA.
PSA. (JA/2014/H34/P2/K3).
8. Hal ini berbeda halnya dengan Ejaan: Kesalahan penulisan kata Hal ini berbeda halnya dengan Universitas
Universitas Widya Kartika dimana depan,di, ke, dari. Widya Kartika di mana pos anggran
pos anggran seperti ini biasanya sudah seperti ini biasanya sudah termasuk di
termasuk di bagian Humas atau bidang bagian Humas atau bidang Non-
Non-Akademik dan sudah Akademik dan sudah direncanakan dalam
direncanakan dalam Rapat Rapat Kerja Tahunan.
KerjaTahunan.(JA/2014/H41/P2/K1).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81 
 

9. Penelitian ini mengapdopsi pada Ejaan: Kesalahan penulisan kata Penelitian ini mengapdopsi pada
penelitian yang dilakukan oleh depan,di, ke, dari. penelitian yang dilakukan oleh Stubben
Stubben (2010) dimana terdapat dua (2010) di mana terdapat dua model
model pengukuran unruk mendeteksi pengukuran unruk mendeteksi adanya
adanya manajeman laba akrual. manajeman laba akrual.
(JA/2014/H43/P1/K3).
10. Dimana aspek sosial terdiri dari Ejaan: Kesalahan penulisan kata Di mana aspek sosial terdiri dari empat 9
empat sub-dimensi yaitu; depan,di, ke, dari. sub-dimensi yaitu;
(JA/2014/H93/P2/K4).
11. Organisasi bisnis yang mencetak nilai Ejaan: Kesalahan penulisan kata Organisasi bisnis yang mencetak nilai 9
tertinggi atas kedua rasio keuangan depan,di, ke, dari. tertinggi atas kedua rasio keuangan di
diatas adalah PT Tambang Batubara atas adalah PT Tambang Batubara Bukit
Bukit Asam. (JA/2014/H96/P2/K2). Asam.
12. Dimana hal ini bertolak belakang, Ejaan: Kesalahan penulisan kata Di mana hal ini bertolak belakang, PGN 9
PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) depan,di, ke, dari. memiliki kinerja ekonomi (EC) dan
dan lingkungan (EN) termasuk lingkungan (EN) termasuk kedalam
kedalam kelompok yang rendah secara kelompok yang rendah secara signifikan
signifikan dibandingkan organisasi dibandingkan organisasi lainnya.
lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
13. Namun, kedua organisasi tersebut dal Ejaan: Kesalahan penulisan kata Namun, kedua organisasi tersebut dal hal 9
hal kinerja sustainability report untuk depan,di, ke, dari. kinerja sustainability report untuk dimensi
dimensi lingkungan (EN) masuk lingkungan (EN) masuk ke dalam
kedalam kelompok kinerja “EN” yang kelompok kinerja “EN” yang signifikan
signifikan paling rendah dibandingkan paling rendah dibandingkan organisasi
organisasilainya. lainya.
(JA/2014/H99/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82 
 

Analisis Kesalahan Triagulator


Kalimat yang Mengandung Kesalahan
No
Penggunaan Tanda Koma (,) Tidak
Keterangan Perbaikan Setuju
Setuju
1. Metode survei mempunyai banyak manfaat Ejaan : kesalahan dalam Metode survei mempunyai banyak 9
misalnya merupakan metode pengumpulan data penggunaan tanda (,) manfaat (,) misalnya metode
dalam jumlah besar untuk keperluan pengumpulan data dalam jumlah besar
generalisasi data dengan biaya yang relatif untuk keperluan generalisasi data dengan
rendah (cost-effective) dan dapat menghindari biaya yang relatif rendah (cost-effective)
bias interview (Roberts 1999). dan dapat menghindari bias interview
( JA/2014/H1/P1/K3). (Roberts 1999).
2. Jika surve dirancang dan dilakukan dengan Ejaan : kesalahan dalam Jika surve dirancang dan dilakukan 9
benar maka metode ini akan dapat menjadi penggunaan tanda (,) dengan benar (,) maka metode ini akan
metode besar dan berkualitas tinggi. dapat menjadi metode besar dan
( JA/2014/H2/P1/K3) berkualitas tinggi.
3. Oleh karena itu kualitas data sangat penting Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) kualitas data sangat 9
dalam riset menggunakan metode survei. penggunaan tanda (,) penting dalam riset menggunakan metode
( JA/2014/H1/P1/K4) survei.
4. Seperti telah dibahas di atas bahwa meskipun Ejaan : kesalahan dalam Seperti telah dibahas di atas meskipun 9
metode survei seringkali digunakan tetapi ada penggunaan tanda (,) metode survei seringkali digunakan (,)
keragua mengenai kualitas data yang tetapi ada keragua mengenai kualitas data
dikumpulkan dengan metode tersebut. yang dikumpulkan dengan metode
( JA/2014/H2/P2/K3). tersebut.

5. Namun demikian fokus penelitian ini adalah Ejaan : kesalahan dalam Namun demikian (,) fokus penelitian ini 9
metode surve dengan menggunakan mail- penggunaan tanda (,) adalah metode surve dengan
questionnaire dengan penjelasan sebagai menggunakan mail-questionnaire dengan
berikut. ( JA/2014/H3/P1/K3). penjelasan sebagai berikut.

6. Sehingga dalam penelitian ini hanya akan Ejaan : kesalahan dalam Sehingga dalam penelitian ini hanya akan 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83 
 

difokuskan pada analisis kualitas data survei penggunaan tanda (,) difokuskan pada analisis kualitas data
dengan menggunakan kuesioner yang dikirim survei (,) dengan menggunakan kuesioner
lewat pos (mail-questionnaire). yang dikirim lewat pos (mail-
( JA/2014/H2/P2/K3). questionnaire).
7. Dalam melakukan analisis mengenai kualitas Ejaan : kesalahan dalam Dalam melakukan analisis mengenai 9
data tersebut (,) digunakan suatu framework penggunaan tanda (,) kualitas data tersebut (,) digunakan suatu
yang telah digunakan dalam penelitian- framework yang telah digunakan dalam
penelitian terdahulu. ( JA/2014/H1/P1/K2) penelitian-penelitian terdahulu.

8. Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam Ejaan : kesalahan dalam Karakteristik tersebut (,) akan dianalisis 9
pembahasaan berserta dengan data yang tidak penggunaan tanda (,) dalam pembahasaan berserta dengan data
ditabulasikan dalam tabel tersebut. yang tidak ditabulasikan dalam tabel
( JA/2014/H3/P2/K 4) tersebut.

9. Oleh karena itu sampel harus merupakan Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) sampel harus 9
representasi populasi. penggunaan tanda (,) merupakan representasi populasi.
( JA/2014/H9/P1/K3)
10. Jika sampel penelitian merupakan sampel yang Ejaan : kesalahan dalam Jika sampel penelitian merupakan sampel 9
representatif atas populasi maka apa yang benar penggunaan tanda (,) yang representatif atas populasi (,) maka
atas sampel akan benar juga bagi populasi apa yang benar atas sampel akan benar
dengan tingkat kesalahan tertentu (Sapsford juga bagi populasi dengan tingkat
1999). ( JA/2014/H9/P1/K4) kesalahan tertentu. (Sapsford 1999)
11. Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu, sangat penting bagi 9
untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan penggunaan tanda (,) peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa
survei sudah direncanakan dengan baik pertanyaan survei sudah direncanakan
sehingga dapat dipahami dengan baik oleh dengan baik (,) sehingga dapat dipahami
responden. ( JA/2014/H11/P1/K4). dengan baik oleh responden.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84 
 

12. Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa Ejaan : kesalahan dalam Dari perbandingan tersebut (,) terlihat 9
response-rate dari pariode 1999—2004 dan penggunaan tanda (,) bahwa response-rate dari pariode 1999—
pariode 2005—2012 menunjukkan 2004 dan pariode 2005—2012
perkembangan meskipun response-rate menunjukkan perkembangan (,) meskipun
terendah masih sama. ( JA/2014/H12/P2/K7) response-rate terendah masih sama
13. Namun meskipun norma ini merupakan hal Ejaan : kesalahan dalam Meskipun norma ini merupakan hal yang 9
yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian penggunaan tanda (,) prakteknya dapat diterima untuk
survei tetapi detail proses pengumpulan data penelitian survei (,) tetapi detail proses
sesungguhnya dalam survei biasanya jarang pengumpulan data sesungguhnya dalam
diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini survei biasanya jarang diungkapkan dalam
kemungkinan disebabkan karena batasan publikasi akademis, hal ini kemungkinan
panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der disebabkan karena batasan panjang artikel
Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K1). dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005).
14. Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit Ejaan : kesalahan dalam Kondisi semacam itu tampaknya semakin 9
untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di penggunaan tanda (,) sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada
bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan penelitian di bidang akuntansi manajemen
tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian dan keperilakuan (,) tetapi juga pada
organisasional (Van der Stade et al. 2005). bidang lain dalam penelitian
( JA/2014/H14/P1/K4). organisasional (Van der Stade et al. 2005).
15. Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan Ejaan : kesalahan dalam Penelitian di bidang akuntansi manajemen 9
keperilakuan di Indonesia pada kurun waktu penggunaan tanda (,) dan keperilakuan di Indonesia (,) pada
pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah kurun waktu pariode 1999—2012
menggunakan prosedur penelitian survei yang tampaknya juga sudah menggunakan
disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku prosedur penelitian survei yang
metode penelitian sehingga kualitas datanya disarankan dalam banyak artikel atau
dapat cukup dipertanggungjawabkan. buku-buku metode penelitian (,) sehingga
( JA/2014/H14/P2/K1) kualitas datanya dapat cukup
dipertanggungjawabkan.
16. Kami percaya bahwa penelitian bidang Ejaan : kesalahan dalam Kami percaya bahwa penelitian bidang 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85 
 

akuntansi manajemen dan keperilakuan akan penggunaan tanda (,) akuntansi manajemen dan keperilakuan
memperoleh manfaat apabila kita sebagai akan memperoleh manfaat (,) apabila kita
peneliti bersedia untuk lebih berusaha sebagai peneliti bersedia untuk lebih
mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari berusaha mempelajari prinsip-prinsip
metode penelitian tersebut dan menerapkan mendasar dari metode penelitian tersebut
dalam penelitian kita. dan menerapkan dalam penelitian kita.
( JA/2014/H14/P2/K2)
17 Kami berharap bahwa paper ini akan Ejaan : kesalahan dalam Kami berharap bahwa paper ini akan 9
meyakinkan kita bahwa masalah utama dalam penggunaan tanda (,) meyakinkan kita (,) bahwa masalah
penelitian survei terletak lebih pada bagaimana utama dalam penelitian survei terletak
metode tersebut digunakan bukan pada lebih pada bagaimana metode tersebut
metodenya sendiri. digunakan bukan pada metodenya sendiri.
(JA/2014/H14/P2/K4).
18. Beberapa penelitian menemukan bahwa Ejaan : kesalahan dalam Beberapa penelitian menemukan bahwa 9
pengaruh partisipasi pada penganggaran penggunaan tanda (,) (,) pengaruh partisipasi pada
terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt penganggaran terhadap kinerja tidak
1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri
1982). ( JA/2014/H23/P1/K3). dan Parker 1998; Brownell 1982).
19. Partisipasi dalam organisasi dianggap Ejaan : kesalahan dalam Partisipasi dalam organisasi dianggap 9
memungkikan adanya rasa diperlukan secara penggunaan tanda (,) memungkikan adanya rasa diperlukan
adil sehingga dapat mendorong individu untuk secara adil (,) sehingga dapat mendorong
meningkatkan kinerja. individu untuk meningkatkan kinerja
( JA/2014/H23/P1/K4).
20. Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan Ejaan : kesalahan dalam Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan 9
distributif sebagai kepercayaan pada individu penggunaan tanda (,) distributif sebagai kepercayaan pada
bahwa suatu hal telah adit saat upah, hukuman, individu bahwa (,) suatu hal telah adit saat
atau sumber daya distribusikan telah sesuai upah, hukuman, atau sumber daya
dengan kriteria tertentu. distribusikan telah sesuai dengan kriteria
( JA/2014/H25/P3/K1) tertentu.
21. Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan Ejaan : kesalahan dalam Menurut Sholihin et al. (2011) 9
karyawan untuk merefleksikan keperdulian, penggunaan tanda (,) membiarkan karyawan untuk

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86 
 

nilai, dan memberikan kesempatan untuk merefleksikan keperdulian, nilai, dan


memodifikasi keputusan sehingga dapat memberikan kesempatan untuk
dijadikan alat untuk berbagi informasi. memodifikasi keputusan (,) sehingga
( JA/2014/H25/P3/K4) dapat dijadikan alat untuk berbagi
informasi. ( JA/2014/H25/P3/K4)
22. Komitmen untuk mencapai tujuan dapat Ejaan : kesalahan dalam Komitmen untuk mencapai tujuan (,) 9
ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam penggunaan tanda (,) dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota
menentukan tujuan organisasi (Locke 1968). dalam menentukan tujuan organisasi
( JA/2014/H25/P1/K3) (Locke 1968).
23. Berdasarkan berbagai penjelas tersebut peneliti Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan berbagai penjelas tersebut (,) 9
membangun hipotesis sebagai berikut; penggunaan tanda (,) peneliti membangun hipotesis sebagai
( JA/2014/H25/P4/K3) berikut;
24. Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat Ejaan : kesalahan dalam Beberapa penelitian menemukan (,) 9
hubungan yang positif antara keadilan persepsi penggunaan tanda (,) bahwa terdapat hubungan yang positif
dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam antara keadilan persepsi dan komitmen
Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam (Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel
Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 ) 2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel
( JA/2014/H26/P1/K1) 2002; dan Korsgaard et al. 1995 )
25. Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada Ejaan : kesalahan dalam Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh 9
restrukturasi yang terjadi pada objek penggunaan tanda (,) pada restrukturasi yang terjadi pada objek
penelitiaanya sehingga memasukkan penelitiaanya (,) sehingga memasukkan
pengukuran tentang partisipasi pada pengukuran tentang partisipasi pada
penganggaran di dalam level organisasi dengan penganggaran di dalam level organisasi
menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim dengan menanyakan keikutsertaan mereka
yang dirombak. dalam tim yang dirombak.
( JA/2014/H27/P1/K3).
26. Dari tebel tersebut dapat dikatakan bahwa rata- Ejaan : kesalahan dalam Dari tebel tersebut (,) dapat dikatakan 9
rata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi penggunaan tanda (,) bahwa rata-rata nilai respon adalah tinggi,
pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69),
berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada rata-rata sampel berpersepsi bahwa
organisasinya lebih tinggi (4,79) daripada keadilan prosedural pada organisasinya

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87 
 

keadilan distributif (4, 41). lebih tinggi (4,79) daripada keadilan


( JA/2014/H27/P2/K2) distributif (4, 41).
27. Selain itu partisipasi pada penganggaran Ejaan : kesalahan dalam Selain itu (,) partisipasi pada 9
berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan penggunaan tanda (,) penganggaran berkorelasi dengan
(r=0,619; p<0,01). komitmen terhadap tujuan (r=0,619;
( JA/2014/H28/P3/K2) p<0,01).
28. Tetapi partisipasi pada penganggran tidak Tetapi partisipasi pada penganggran tidak 9
berpengaruh secara signifikan pada kinerja berpengaruh secara signifikan pada
anggaran sehingga tidak mendukung h1b. kinerja anggaran (,) sehingga tidak
( JA/2014/H30/P2/K3) mendukung h1b.
29. Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh Ejaan : kesalahan dalam Sebaliknya keadilan prosedural 9
secara positif terhadap komitmen terhadap penggunaan tanda (,) berpengaruh secara positif terhadap
tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga komitmen terhadap tujuan (path
mendukung H4b yang menyatakan bahwa coefficient: 0,230,p<0,01) (,) sehingga
keadilan prosedural berpengaruh secara positif mendukung H4b yang menyatakan bahwa
terhadap komitmen terhadap tujuan. keadilan prosedural berpengaruh secara
( JA/2014/H30/P4/K2) positif terhadap komitmen terhadap
tujuan.
30. Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui Ejaan : kesalahan dalam Secara spesifik (,) penelitian ini ingin 9
apakah partisipasi pada penganggaran penggunaan tanda (,) mengetahui apakah partisipasi pada
mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan penganggaran mempengaruhi kinerja dan
persepsian dan komitmen terhadap tujuan apakah keadilan persepsian dan komitmen
memediasi hubungan partisipasi pada terhadap tujuan memediasi hubungan
penganggaran dan kinerja. partisipasi pada penganggaran dan
( JA/2014/H30/P1/K3) kinerja.
31. Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan Penelitian ini membuktikan bahwa (,) 9
antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan hubungan antara komitmen terdapat
kinerja adalah positif. tujuan anggaran dan kinerja adalah positif.
( JA/2014/H31/P3/K4)
32. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan pengertian tersebut peneliti 9
menyimpulkan bahwa meskipun nilai rata-rata penggunaan tanda (,) menyimpulkan bahwa (,) meskipun nilai

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88 
 

persepsi keadilan distributif pada sampel rata-rata persepsi keadilan distributif pada
cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak
pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena berpengaruh pada komitmen terhadap
keadilan pada distribusi sumber daya organisasi tujuan anggaran karena keadilan pada
maupun insentif yang berdasrkan pada distribusi sumber daya organisasi maupun
ketetapan yang sudah rigitd. insentif yang berdasrkan pada ketetapan
( JA/2014/H31/P5/K5) yang sudah rigitd.
33. Dalam hal pengendalian internal, semua Ejaan : kesalahan dalam Dalam hal pengendalian internal, semua 9
organisasi ini masuk dalam katagori cukup penggunaan tanda (,) organisasi ini masuk dalam katagori
sedangkan dalam hal kinerja program untuk cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja
pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan program untuk pertanggungjawaban
RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
baik. ( JA/2014/H33/P1/K7) memberikan nilai kinerja yang baik.
34. Kesimpulan bisa menyatakan bahwa tidak ada Ejaan : kesalahan dalam Kesimpulan bisa menyatakan bahwa (,) 9
masalah atau kelemahan yang ditemukan tetapi penggunaan tanda (,) tidak ada masalah atau kelemahan yang
dapat pula menyimpulkan hal-hal yamg ditemukan(,) tetapi dapat pula
memerlukan perhatian manajeman. menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan
( JA/2014/H35/P4/K3) perhatian manajeman
35. Dalam hal pengendalian internal, semua Ejaan : kesalahan dalam Dalam hal pengendalian internal, semua 9
organisasi ini masuk dalam ketegori cukup penggunaan tanda (,) organisasi ini masuk dalam ketegori
sedangkan dalam hal kinerja program untuk cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja
pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan program untuk pertanggungjawaban
RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
baik. ( JA/2014/H37/P6/K1) memberikan nilai kinerja yang baik.
36. Sementara secara kepemilikan walupun Ejaan : kesalahan dalam Sementara secara kepemilikan walupun 9
didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli penggunaan tanda (,) didirikan oleh anggota masyarakat yang
tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk perduli (,) tetapi secara kelembagaan
yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan mengambil bentuk yayasan, sehingga
formalnya tidak diperuntukkan mencari merencanakan kelembagaan formalnya
keuntungan secara komersil. tidak diperuntukkan mencari keuntungan
( JA/2014/H37/P1/K2). secara komersil.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89 
 

37. Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi Ejaan : kesalahan dalam Hal ini meskipun bersifat kepemilikan 9
dengan maksud mendapat keuntungan tetapi penggunaan tanda (,) pribadi dengan maksud mendapat
semuanya itu untuk mendukung oprasional dan keuntungan (,) tetapi semuanya itu untuk
mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok mendukung oprasional dan mensubsidi
Pesantren Sunan Drajad. pengeluaran yang ada di Pondok
( JA/2014/H39/P1/K2) Pesantren Sunan Drajad.

Dengan demikian kepemilikan atas sumber Ejaan : kesalahan dalam Dengan demikian (,) kepemilikan atas 9
38. daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk penggunaan tanda (,) sumber daya yang ada tidak dirupakan
sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan dalam bentuk sahan yang dapat
diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada diperjualbelikan, melainkan diatur melalui
konsensus dengan melibatkan para organ kebijakan yang didasarkan pada
yayasan, diantaranya adalah Pembina,Pengurus, konsensus dengan melibatkan para organ
Pengawasan dan Lembaga Pelaksanaanya. yayasan, diantaranya adalah Pembina,
( JA/2014/H39/P2/K3) Pengurus, Pengawasan dan Lembaga
Pelaksanaanya.
39. Dengan demikian kusioner atas tahapan Ejaan : kesalahan dalam Dengan demikian (,) kusioner atas 9
preliminary survey, pengadilan internal maupun penggunaan tanda (,) tahapan preliminary survey, pengadilan
kinerja program pertanggungjawaban sosial internal maupun kinerja program
dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan pertanggungjawaban sosial dapat
informasi ulang oleh para audit atau organisasi seharusnya dilengkapi bagian keterangan
yang diaudit.( JA/2014/H42/P4/K2). informasi ulang oleh para audit atau
organisasi yang diaudit.

40. Oleh karena itu muncullah persaingan yang Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) muncullah persaingan 9
ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan penggunaan tanda (,) yang ketat antar perusahan untuk tetap
mampu bersaing serta dapat menarik investor bertahan dan mampu bersaing serta dapat
yang besedia memberikan dana. menarik investor yang besedia
( JA/2014/H43/P1/K3) memberikan dana.
41. Dalam hal itu perusahaan diwajibkan Ejaan : kesalahan dalam Dalam hal itu (,) perusahaan diwajibkan 9
menunjukkan kinerja yang baik dan sehat penggunaan tanda (,) menunjukkan kinerja yang baik dan sehat

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90 
 

dengan memberikan informasi yang terdapat dengan memberikan informasi yang


pada laporan keuangan keuangan perusahaan. terdapat pada laporan keuangan-keuangan
( JA/2014/H43/P1/K4) perusahaan.
42. Selain itu juga menghindari cara-cara Ejaan : kesalahan dalam Selain itu juga (,) menghindari cara-cara 9
menciptakan keuntungan sesaat dan lebih penggunaan tanda (,) menciptakan keuntungan sesaat dan lebih
mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, mengutamakan kelangsungan hidup
serta kepentingan para pemangku kepentingan. perusahaan, serta kepentingan para
( JA/2014/H43/P1/K5) pemangku kepentingan.
43. Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak Apabila tingkat laba yang diinginkan 9
dapat tercapai maka terdapat kemungkinan tidak dapat tercapai (,) maka terdapat
adanya tindakan manajemen laba. kemungkinan adanya tindakan
( JA/2014/H44/P2/K3). manajemen laba.
44. Selain itu terdapat beberapa perubahan PSAK Ejaan : kesalahan dalam Selain itu (,) terdapat beberapa perubahan 9
yang berdampak pada kebijakan akrual yang penggunaan tanda (,) PSAK yang berdampak pada kebijakan
semakin terbatas, salah satunya mengenai akrual yang semakin terbatas, salah
pelaporan laba rugi komprehensif yang satunya mengenai pelaporan laba rugi
diterapkan mulai 1 Januari 2012. komprehensif yang diterapkan mulai 1
( JA/2014/H44/P2/K3). Januari 2012.
45. Oleh sebab itu pendapatan dan beban dapat Ejaan : kesalahan dalam Oleh sebab itu (,) pendapatan dan beban 9
dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk penggunaan tanda (,) dapat dijadikan sebagai sasaran
mengelola laba. manajemen untuk mengelola laba.
( JA/2014/H43/P4/K2)
45. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Ejaan : kesalahan dalam Penelitian ini bertujuan untuk 9
penggunaan model revenue discretionary dalam penggunaan tanda (,) membuktikan penggunaan model revenue
medeteksi manajeman laba sehingga tidak discretionary dalam medeteksi
mempertimbangkan perubahan-perubahan manajeman laba (,) sehingga tidak
dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang mempertimbangkan perubahan-perubahan
berpengaruh terhadap kebijakan akrual. dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang
( JA/2014/H45/P1/K2) berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
47. Objek penelitian ini pun terbatas yaitu pada Ejaan : kesalahan dalam Objek penelitian ini pun terbatas (,) yaitu 9
perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di penggunaan tanda (,) pada perusahaan sektor manufaktur yang

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91 
 

Bursa Efek Indonesia. terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


( JA/2014/H45/P1/K3)
48. Data sekunder ini berupa laporan keuangan Ejaan : kesalahan dalam Data sekunder ini berupa laporan 9
triwulanan dan laporan keuangan tahunan penggunaan tanda (,) keuangan triwulanan dan laporan
perusahaan manufaktur di Bursa Efek keuangan tahunan perusahaan (,)
Indonesia yang dipublikasikan pada pariode manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
2010-2012 dalam satuan rupiah untuk dipublikasikan pada pariode 2010-2012
menggunakan revenue model. dalam satuan rupiah untuk menggunakan
( JA/2014/H46/P1/K2) revenue model.
49. Kemudian untuk penggunaan conditional Ejaan : kesalahan dalam Kemudian (,) untuk penggunaan 9
revenue model hanya data laporan keuangan penggunaan tanda (,) conditional revenue model hanya data
tahunan yang dijadikan sumber data. laporan keuangan tahunan yang dijadikan
( JA/2014/H46/P1/K3) sumber data.
50. Pada sub bab analisis deskriptif ini akan Ejaan : kesalahan dalam Pada sub bab analisis deskriptif ini (,) 9
dijelaskan lebih rinci tentang gambaran atau penggunaan tanda (,) akan dijelaskan lebih rinci tentang
deskripsi data yang digunakan dalam penelitian gambaran atau deskripsi data yang
ini secara keseluruhan baik berdasarkan tahun digunakan dalam penelitian ini secara
maupun berdasarkan sektor industry. keseluruhan (,) baik berdasarkan tahun
( JA/2014/H47/P1/K2) maupun berdasarkan sektor industry.
51. Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada Ejaan : kesalahan dalam Sedangkan nilai residual terendah terjadi 9
tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA, sehingga penggunaan tanda (,) pada tahun 2010 yang dimiliki oleh
dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba ARNA, sehingga dinyatakan tidak
kerena nilai residual sebesar 0,0338 terindikasi manajeman laba kerena nilai
dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 maka residual sebesar 0,0338 dikatagorikan
mendekati ol. ( JA/2014/H47/P4/K4) lebih besar dari 0, 075 (,) maka
mendekati ol.
52. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ejaan : kesalahan dalam Dari hasil tersebut dapat disimpulkan 9
ARNA terindikasi manajeman lama selama penggunaan tanda (,) bahwa (,) ARNA terindikasi manajeman
tahun 2010-2012 karena nilai residual setiap lama selama tahun 2010—2012 karena
tahunnya kurang dari 0,9482 dan nilai residual nilai residual setiap tahunnya kurang dari
teredah yang terjadi pada tahun 2010 yaitu 0,9482 dan nilai residual teredah yang

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92 
 

sebesar 0,2054. terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar


0,2054.
53. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Dari hasil tersebut dapat disimpulkan 9
pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi bahwa (,) pada tahun 2010 dan 2012 IKAI
manajeman laba kerana nilai rasidual tidak terindikasi manajeman laba kerana nilai
mendekati nol. rasidual tidak mendekati nol.
( JA/2014/H47/P5/K4)
54. Pada perusahaan MLBI nilai residual yang Ejaan : kesalahan dalam Pada perusahaan MLBI nilai residual 9
melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008 penggunaan tanda (,) yang melebihi dari ketetapan terjadi pada
dan 2010 sehingga pada tahun tersebut tahun 2008 dan 2010 (,) sehingga pada
terindikasi manajemen laba. tahun tersebut terindikasi manajemen
( JA/2014/H49/P2/K9) laba.
55. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan Ejaan : kesalahan dalam Sehingga dapat disimpulkan bahwa (,) 9
menggunakan conditional revenue model penggunaan tanda (,) dengan menggunakan conditional revenue
sebagian besar perusahaan manufaktur yang model sebagian besar perusahaan
terindikasi manajeman laba. manufaktur yang terindikasi manajeman
( JA/2014/H48/P1/K6) laba.
56. Ketika pendapatan mengalami kenaikan maka Ejaan : kesalahan dalam Ketika pendapatan mengalami kenaikan 9
dapat disertai dengan kenaikan piutang. ( penggunaan tanda (,) (,) maka dapat disertai dengan kenaikan
JA/2014/H49/P2/K4) piutang.
57. Kemudian untuk umur perusahaan merupakan Ejaan : kesalahan dalam Kemudian untuk umur perusahaan 9
tahapan perusahaan dalam siklus bisnis penggunaan tanda (,) merupakan tahapan perusahaan dalam
sehingga dapat mengetahui perkembangan siklus bisnis (,) sehingga dapat
setiap tahunnya. mengetahui perkembangan setiap
( JA/2014/H50/P3/K4) tahunnya.
58. Perubahan tersebut jug berpengaruh terhadap Ejaan : kesalahan dalam Perubahan tersebut jug berpengaruh 9
besarnya piutang usaha sebagai komponen penggunaan tanda (,) terhadap besarnya piutang usaha sebagai
utama sehingga apabila terjadi peningkatan komponen utama (,) sehingga apabila
maka piutang usaha juga akan bertambah. terjadi peningkatan maka piutang usaha
( JA/2014/H50/P3/K8) juga akan bertambah.
59. Apabila terjadi penurunan maka piutang usaha Ejaan : kesalahan dalam Apabila terjadi penurunan (,) maka 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93 
 

juga akan mengalami penurunan. penggunaan tanda (,) piutang usaha juga akan mengalami
( JA/2014/H50/P3/K9) penurunan.
60. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan hasil tersebut (,) dapat 9
bahwa dengan menggunakan conditional penggunaan tanda (,) disimpulkan bahwa dengan menggunakan
revenue model hampir seluruh perusahaan conditional revenue model hampir seluruh
manufatur pada masing-masing industri perusahaan manufatur pada masing-
dinyatakan terindikasi manajemen lama. masing industri dinyatakan terindikasi
( JA/2014/H51/P4/K5) manajemen lama.
61. Namun beberapa penelitian menunjukkan Ejaan : kesalahan dalam Namun (,) beberapa penelitian 9
bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen penggunaan tanda (,) menunjukkan bahwa terdapat pergeseran
laba, dari akrual menuju rill. perilaku manajemen laba, dari akrual
( JA/2014/H51/P6/K5) menuju rill.
62. Dalam kondisi asimetri seperti ini perlu ada Ejaan : kesalahan dalam Dalam kondisi asimetri seperti ini (,) perlu 9
orang ketiga sebagai penengah antara manajer penggunaan tanda (,) ada orang ketiga sebagai penengah antara
dan pemegang saham yang berperan untuk manajer dan pemegang saham yang
mengontrol atau sebagai madiator yang berperan untuk mengontrol atau sebagai
mengawasi kinerja agen agar sesuai dengan madiator yang mengawasi kinerja agen
harapan dan keinginan principal. agar sesuai dengan harapan dan keinginan
( JA/2014/H54/P1/K3) principal.
63. Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa Ejaan : kesalahan dalam Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan 9
pemilik perusahaan berjanji manajer akan penggunaan tanda (,) bawa pemilik perusahaan berjanji manajer
menerima sejumlah bonus jika kinerja akan menerima sejumlah bonus (,) jika
perusahaan mencapai jumlah tertentu. kinerja perusahaan mencapai jumlah
( JA/2014/H54/P2/K2) tertentu.
64. Oleh karena itu KAP Big-6 yang sekarang Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) KAP Big-6 yang 9
menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi penggunaan tanda (,) sekarang menjadi KAP Big-4 dapat
manajeman laba. ( JA/2014/H55/P3/K2) mengurangi manajeman laba.
65. Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya Ejaan : kesalahan dalam Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan 9
(2009) menemukan bahwa semakin tinggi penggunaan tanda (,) Herusetya (2009) menemukan bahwa
kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP semakin tinggi kualitas audit yang
(KAP The Big- 4) maka semakin rendah menggunakan ukuran KAP (KAP The

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94 
 

manajeman laba yang terjadi di perusahaan Big- 4) (,) maka semakin rendah
tersebut. ( JA/2014/H55/P3/K3) manajeman laba yang terjadi di
perusahaan tersebut.
66. Berdasarkan hal tersebut maka dapat Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan hal tersebut (,) maka dapat 9
dirumuskan hipotesis: ( JA/2014/H55/P3/K5) penggunaan tanda (,) dirumuskan hipotesis:
67. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan hal tersebut (,) maka 9
diajukan penelitian adalah; penggunaan tanda (,) hipotesis yang diajukan penelitian adalah;
( JA/2014/H55/P2/K3)
68. Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen non- Ejaan : kesalahan dalam Pendekaan ini berasumsi bahwa 9
discretionary accruals cendrung stabil penggunaan tanda (,) komponen non-discretionary accruals
sepanjang waktu sehingga yang layak cendrung stabil sepanjang waktu (,)
dipertimbangankan adalah komponen sehingga yang layak dipertimbangankan
discretionary accruals. adalah komponen discretionary accruals.
( JA/2014/H56/P1/K3)
69. Variabel kontrol adalah variabel yang Ejaan : kesalahan dalam Variabel kontrol adalah variabel yang 9
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga penggunaan tanda (,) dikendalikan atau dibuat konstan (,)
hubungan variabel bebas terhadap variabel sehingga hubungan variabel bebas
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
tidak diteliti (Widhiarso 2011). oleh faktor luar yang tidak diteliti
( JA/2014/H57/P1/K1) (Widhiarso 2011).
70. Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah Ejaan : kesalahan dalam Perusahaan yang memiliki 9
lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang penggunaan tanda (,) kemungkinanlah lebih tinggi dalam
maka perusahaan cendrung melakukan melanggar perjanjian utang (,) maka
manajeman laba untuk meningkatkan laba perusahaan cendrung melakukan
perusahaan (Healy dan Pelepu 2001). manajeman laba untuk meningkatkan laba
( JA/2014/H57/P2/K2) perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
71. Selain itu spesialisasi industri auditor juga Ejaan : kesalahan dalam Selain itu (,) spesialisasi industri auditor 9
dapat mendeteksi manajeman laba untuk penggunaan tanda (,) juga dapat mendeteksi manajeman laba
mempertahankan reputasi mereka sebagai untuk mempertahankan reputasi mereka
auditor. ( JA/2014/H60/P2/K5) sebagai auditor.
72. Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk Ejaan : kesalahan dalam Penelitian ini diharapkan berkontribusi 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95 
 

memberikan bukti empiris tersebut sehingga penggunaan tanda (,) untuk memberikan bukti empiris tersebut
dapat menjadi sumber informasi bagi (,)sehingga dapat menjadi sumber
stakeholders dalam pengevaluasi kinerja. informasi bagi stakeholders dalam
( JA/2014/H66/P8/K2) pengevaluasi kinerja.
73. Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis Ejaan : kesalahan dalam Dengan argumentasi tersebut, teori 9
ekonomi memprediksi bahwa semakin baik penggunaan tanda (,) berbasis ekonomi memprediksi bahwa
kinerja CSR maka akan semakin banyak semakin baik kinerja CSR (,) maka akan
imformasi CSR yang dilaporkan. semakin banyak imformasi CSR yang
( JA/2014/H66/P13/K4) dilaporkan.
74. Untuk mengurangi tekanan tersebut maka Ejaan : kesalahan dalam Untuk mengurangi tekanan tersebut (,) 9
perusahaan-perusahaan yang mempunyai penggunaan tanda (,) maka perusahaan-perusahaan yang
kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan mempunyai kinerja yang buruk tersebut
jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan akan meningkatkan jumlah pengungkapan
mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja CSR dengan tujuan mengubah persepsi
aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008). masyarakat tentang kinerja aktual CSR
( JA/2014/H66/P14/K3) tersebut (Clarkson et al.., 2008).
75. Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis Ejaan : kesalahan dalam Paten (2002) menyatakan bahwa teori 9
sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk penggunaan tanda (,) berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa
kinerja CSR maka akan semakin banyak semakin buruk kinerja CSR (,) maka akan
imformasi CSR yang diungkapkan. semakin banyak imformasi CSR yang
( JA/2014/H67/P14/K5) diungkapkan.
76. Berdasarkan argumentasi di atas maka Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan argumentasi di atas (,) maka 9
penelitian ini memilih menggunakan penggunaan tanda (,) penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS. pendekatan SEM-PLS.
( JA/2014/H69/P3/K8)
77. Penelitian ini menggunakan sofware WarpPLS Ejaan : kesalahan dalam Penelitian ini menggunakan sofware 9
3.0 dalam menguji model SEM-PLS. (Kock, penggunaan tanda (,) WarpPLS 3.0 (,) dalam menguji model
2013). ( JA/2014/H69/P3/K9) SEM-PLS. (Kock, 2013).
78. Dengan kriteria purposive sampling seperti telah Ejaan : kesalahan dalam Dengan kriteria purposive sampling 9
diuraika di atas maka perhitungan sampel akhir penggunaan tanda (,) seperti telah diuraika di atas (,) maka
penelitian adalah seprti tabel 2. perhitungan sampel akhir penelitian

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96 
 

( JA/2014/H69/P1/K1) adalah seprti tabel 2.


79. Sebagian besar perusahaan memperoleh Ejaan : kesalahan dalam Sebagian besar perusahaan memperoleh 9
peringkat biru (44,8 %) lalu diikuti peringkat penggunaan tanda (,) peringkat biru (44,8 %) (,) lalu diikuti
hijau (30,1%). ( JA/2014/H69/P1/K3) peringkat hijau (30,1%).
80. Untuk memperoleh hasil yang robust Ejaan : kesalahan dalam Untuk memperoleh hasil yang robust (,) 9
maka dilakukan beberapa analisis tambahan. penggunaan tanda (,) maka dilakukan beberapa analisis
( JA/2014/H69/P6/K5) tambahan.
81. Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk Ejaan : kesalahan dalam Oleh karenanya (,) informasi harus 9
pengambilan keputusan sebelum informasi penggunaan tanda (,) bersedia untuk pengambilan keputusan
tersebut kehilangan kepastiannya untuk sebelum informasi tersebut kehilangan
mempengaruhi pengambilan keputusan kepastiannya untuk mempengaruhi
(timeliness). ( JA/2014/H74/P1/K5) pengambilan keputusan (timeliness).
82. Keterlambatan audit atas laporan tersebut Ejaan : kesalahan dalam Keterlambatan audit atas laporan tersebut 9
biasanya karena adanya masalah dalam laporan penggunaan tanda (,) biasanya karena adanya masalah dalam
keuangan perusahaan sehingga auditor laporan keuangan perusahaan (,) sehingga
memerlukan waktu yang lebih lama dalam auditor memerlukan waktu yang lebih
penyelesaian audit. ( JA/2014/H74/P4/K3) lama dalam penyelesaian audit.
83. Namun demikian karakteristik perusahaan Ejaan : kesalahan dalam Namun demikian (,) karakteristik 9
besar yang cenderung memiliki kompleksitas penggunaan tanda (,) perusahaan besar yang cenderung
oprasional cenderung memiliki kompleksitas memiliki kompleksitas oprasional
oprasional lebih tinggi jika dibandingkan cenderung memiliki kompleksitas
dengan perusahaan kecil akan membutuhkan oprasional lebih tinggi (,) jika
waktu yang relatif lebih lama dalam proses dibandingkan dengan perusahaan kecil
penyusunan dan proses audit sehingga dapat akan membutuhkan waktu yang relatif
menyebabkan terjadinya keterlambatan audit lebih lama dalam proses penyusunan dan
(Turel 2010). ( JA/2014/H78/P23/K4) proses audit (,) sehingga dapat
menyebabkan terjadinya keterlambatan
audit (Turel 2010).
84. Oleh karenanya perusahaan yang merupakan Ejaan : kesalahan dalam Oleh karenanya (,) perusahaan yang 9
subsidiari dari perusahaan multinasional akan penggunaan tanda (,) merupakan subsidiari dari perusahaan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97 
 

mempersipkan laporan keuangan mereka lebih multinasional akan mempersipkan laporan


cepat setelah berakhirnya pariode akuntansi keuangan mereka lebih cepat setelah
untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al. berakhirnya paeriode akuntansi untuk
2012). ( JA/2014/H79/P27/K3) kepentingan konsolidasi (Modugo et al.
2012).
85. Perusahaan yang besar akan memberikan audit Ejaan : kesalahan dalam Perusahaan yang besar akan memberikan 9
fees yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan tanda (,) audit fees yang lebih tinggi (,) jika
audit fees pada perusahaan kecil. dibandingkan dengan audit fees pada
( JA/2014/H79/P30/K2) perusahaan kecil.
86. Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan Ejaan : kesalahan dalam Kualitas perkerjaan ini tampak dari 9
kerja kantor akuntan publik dalam melakukan penggunaan tanda (,) kecepatan kerja kantor akuntan publik
publik dalam melakukan proses audit sehingga dalam melakukan publik dalam
mengurangi kemungkinan terjadinya melakukan proses audit (,) sehingga
keterlambatan audit. ( JA/2014/H79/P29/K4) mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit.
87. Oleh karenanya hipotesis yang hendak diuji Ejaan : kesalahan dalam Oleh karenanya (,) hipotesis yang hendak 9
dalam penelitian ini adalah; penggunaan tanda (,) diuji dalam penelitian ini adalah
( JA/2014/H79/P29/K5)
88. Perusahaan besar memiliki jumlah dan Ejaan : kesalahan dalam Perusahaan besar memiliki jumlah dan 9
kompleksitas transaksi yang lebih tinggi jika penggunaan tanda (,) kompleksitas transaksi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan kecil. (,) jika dibandingkan dengan perusahaan
( JA/2014/H79/P30/K3) kecil.
89. Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar Ejaan : kesalahan dalam Oleh karenanya, audit pada perusahaan 9
membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih penggunaan tanda (,) besar membutuhkan jam kerja staff audit
besar, teknik dan teknologi audit tertentu yang lebih besar, teknik dan teknologi
sehingga menyebabkan tingginya audit fee. audit tertentu (,) sehingga menyebabkan
( JA/2014/H79/P30/K4) tingginya audit fee.
90. Semakin tinggin audit fees maka waktu yang Ejaan : kesalahan dalam Semakin tinggin audit fees (,) maka waktu 9
diperlukan dalam penyelesaian laporan audit penggunaan tanda (,) yang diperlukan dalam penyelesaian
lebih pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6) laporan audit lebih pendek.
91. Audit pada perusahaan non keuangan Ejaan : kesalahan dalam Audit pada perusahaan non keuangan 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98 
 

membutuhkan waktu relatif lebih lama penggunaan tanda (,) membutuhkan waktu relatif lebih lama
dibandingkan audit pada perusahaan keuangan dibandingkan audit pada perusahaan
terkait dengan adanya audit pos persedian yang keuangan terkait (,) dengan adanya audit
terdapat pada perusahaan non keuangan. pos persedian yang terdapat pada
( JA/2014/H80/P31/K2) perusahaan non keuangan.
92. Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang Ejaan : kesalahan dalam Perusahaan yang baru berdiri biasanya 9
memiliki pengalaman terhadap pengendalian penggunaan tanda (,) kurang memiliki pengalaman terhadap
akuntansi sehingga menyebabkan penundaan pengendalian akuntansi (,) sehingga
pelaporan keuangan. ( JA/2014/H80/P34/K3) menyebabkan penundaan pelaporan
keuangan.
93. Sedangkan nilai koefisien regresinya Ejaan : kesalahan dalam Sedangkan nilai koefisien regresinya 9
menunjukkan bahwa audit fees yang besar penggunaan tanda (,) menunjukkan bahwa (,) audit fees yang
umumnya terjadi pada perusahaan berukuran besar umumnya terjadi pada perusahaan
besar karena kompleksitas perusahan yang berukuran besar karena kompleksitas
semakin tinggi, namun hal tersebut tidak perusahan yang semakin tinggi, namun
menyebabkan panjanganya waktu audit yang hal tersebut tidak menyebabkan
diperlukan. ( JA/2014/H84/P7/K3) panjanganya waktu audit yang diperlukan.
94. Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda Ejaan : kesalahan dalam Sedangkan nilai koefisien regresi yang 9
positif menunjukkan bahwa jika perusahaan penggunaan tanda (,) bertanda positif menunjukkan bahwa (,)
termasuk perusahaan non keuanga, maka akan jika perusahaan termasuk perusahaan non
memiliki keterlambatan audit yang panjang keuanga, maka akan memiliki
karena audit memerlukan waktu lebih panjang keterlambatan audit yang panjang karena
pada perusahaan non keuangan, terutama pada audit memerlukan waktu lebih panjang
rekening inventary. pada perusahaan non keuangan, terutama
( JA/2014/H84/P8/K2) pada rekening inventary.
95. Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin Hasil uji t juga menyatakan bahwa 9
lama suatu perusahaan berdiri maka semakin semakin lama suatu perusahaan berdiri (,)
pendek keterlambatan auditnya, karena maka semakin pendek keterlambatan
perusahaan mempunyai prosedur internal auditnya, karena perusahaan mempunyai
kontrol yang dapat mengurangi terjadinya prosedur internal kontrol yang dapat
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan. mengurangi terjadinya kesalahan dalam

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99 
 

( JA/2014/H85/P9/K1) penyajian laporan keuangan.


96. Jika perusahaan menerima standar opini atau Ejaan : kesalahan dalam Jika perusahaan menerima standar opini 9
unqualified opinion maka semakin pendek penggunaan tanda (,) atau unqualified opinion(,) maka semakin
keterlambatan audit akan pendek, karena pendek keterlambatan audit akan pendek,
standar opini atau unqualifefied opinion karena standar opini atau unqualifefied
diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan opinion diartikan sebagai berita baik bagi
sehingga perusahaan tidak melakukan perusahaan (,) sehingga perusahaan tidak
penundaan pelaporan keuangan. melakukan penundaan pelaporan
( JA/2014/H85/P9/K6) keuangan.
97. Hal ini disebabkan karena sustainability report Ejaan : kesalahan dalam Hal ini disebabkan karena sustainability 9
tidak saja memuat informasi kinerja keuangan penggunaan tanda (,) report tidak saja memuat informasi kinerja
tetapi juga informasi non-keungan. keuangan (,) tetapi juga informasi non-
( JA/2014/H89/P1/K6) keungan.
98. Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh Ejaan : kesalahan dalam Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh 9
Tomo (2011) menunjukkan ada kesenjangan penggunaan tanda (,) Tomo (2011) (,) menunjukkan ada
atas nilai perusahaan jika hanya memperhatikan kesenjangan atas nilai perusahaan (,) jika
aspek keuangan saja. hanya memperhatikan aspek keuangan
( JA/2014/H89/P1/K7) saja.
99. Oleh karena itu kelangsungan hidup organisasi Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) kelangsungan hidup 9
bergantung pada dukungan pada pemangku penggunaan tanda (,) organisasi bergantung pada dukungan
kepentingan sehingga aktivitas perusahaan pada pemangku kepentingan (,) sehingga
adalah untuk mencari dukungan tersebut. aktivitas perusahaan adalah untuk
( JA/2014/H90/P2/K2) mencari dukungan tersebut.
100. Pengungkapan sustainability report diharapkan Ejaan : kesalahan dalam Pengungkapan sustainability report 9
dapat memenuhi keinginan dari para pemangku penggunaan tanda (,) diharapkan dapat memenuhi keinginan
kepentingan sehingga akan menghasilkan dari para pemangku kepentingan (,)
hubungan yang harmonis antara perusahaan sehingga akan menghasilkan hubungan
dengan para pemangku kepentingan, sehingga yang harmonis antara perusahaan dengan
organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa para pemangku kepentingan, sehingga
akan datang. organisasi dapat mencapai keberlanjutan
( JA/2014/H90/P2/K4) dimasa akan datang.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100 
 

101. Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan Ejaan : kesalahan dalam Berdasarkan kajian tersebut (,) dapat 9
hipotesis pertama seperti di bawah ini. penggunaan tanda (,) dirumuskan hipotesis pertama seperti di
( JA/2014/H91/P1/K5) bawah ini.
102. Oleh sebab itu dampak pengungkapan laporan Ejaan : kesalahan dalam Oleh sebab itu (,) dampak pengungkapan 9
berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti penggunaan tanda (,) laporan berkelanjutan dalam bidang sosial
dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh
kepentingan organisasi (KPMG, 2008). para pemangku kepentingan organisasi
( JA/2014/H93/P3/K3) (KPMG, 2008).
103. Seperti yang diungkapkan oleh Robert Kaplan Ejaan : kesalahan dalam Seperti yang diungkapkan oleh Robert 9
(2004), sebagai pengembang konsep Balance penggunaan tanda (,) Kaplan (2004), sebagai pengembang
Scorecard bahwa kinerja ekonomi itu diawali konsep Balance Scorecard(,) bahwa
dengan kepuasan dan loyalitas. kinerja ekonomi itu diawali dengan
kepuasan dan loyalitas.
104. Oleh karena itu terdapat beberapa perbedaan Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) terdapat beberapa 9
indeks “SO” untuk masing-masing perusahaan penggunaan tanda (,) perbedaan indeks “SO” untuk masing-
berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan masing perusahaan berbeda pada kasuh
Lingkungan (EN). ( JA/2014/H97/P3/K2). Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN).
105. Oleh karena itu untuk melihat dampak Ejaan : kesalahan dalam Oleh karena itu (,) untuk melihat dampak 9
sustainability report terhadap kinerja keuangan penggunaan tanda (,) sustainability report terhadap kinerja
pada penelitian mendatang akan lebih baik jika keuangan pada penelitian mendatang akan
aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data lebih baik (,) jika aspek keberlanjutan
sekunder (sustainability report dan laporan tidak hanya melibatkan data sekunder
keuangan), namun juga melibatkan data lain, (sustainability report dan laporan
seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa keuangan), namun juga melibatkan data
diperoleh melalui wawancara atau survei. lain, seperti perilaku manajer atau pemilik
( JA/2014/H100/P2/K2) yang bisa diperoleh melalui wawancara
atau survei.
106. Tingkat persaingan dicerminkan dengan Ejaan : kesalahan dalam Tingkat persaingan dicerminkan dengan 9
mengurangkan terget profit margin penggunaan tanda (,) mengurangkan terget profit margin (
( tingkat margin yang diinginkan organisasi) tingkat margin yang diinginkan
terhadap target price (harga yang diaggap organisasi) terhadap target price (harga

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101 
 

kompetitif di pasar) sehingga didapatkan target yang diaggap kompetitif di pasar) (,)
allowable cost (unit product cost yang sehingga didapatkan target allowable cost
seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4). (unit product cost yang seharusnya).
107. Menghadapi situasi demikian, maka manajemen Ejaan : kesalahan dalam Menghadapi situasi demikian, maka 9
perlu memiliki strategi harga yang tepat penggunaan tanda (,) manajemen perlu memiliki strategi harga
sehingga kompetitif di pasar. yang tepat (,) sehingga kompetitif di
( JA/2014/H104/P5/K3). pasar.
108. Semakin tinggi kecanggihan pelanggan maka Ejaan : kesalahan dalam Semakin tinggi kecanggihan pelanggan (,) 9
pelanggan semakin mampu menentukan penggunaan tanda (,) maka pelanggan semakin mampu
perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya menentukan perbedaan-perbedaan kecil
semakin mudah beralih ke produk pesaing. yang selanjutnya semakin mudah beralih
( JA/2014/H105/P2/K2). ke produk pesaing.
109. Dengan demikian, semakin cepat perpindahan Ejaan : kesalahan dalam Dengan demikian, semakin cepat 9
lokasi tersebut maka akan semakin sulit penggunaan tanda (,) perpindahan lokasi tersebut (,) maka akan
organisasi memprediksi dan menentukan kapan semakin sulit organisasi memprediksi dan
produk akan diluncurkan. menentukan kapan produk akan
( JA/2014/H105/P2/K6). diluncurkan.
110. Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya Ejaan : kesalahan dalam Karena koefisien estimasi jalur IP-KK 9
turun (dari 0,05 ke 0,17) maka dipastikan terjadi penggunaan tanda (,) nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) (,) maka
pengaruh madiasi. dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
111. Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki Ejaan : kesalahan dalam Rumah sakit yang sekelas cendrung 9
kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama penggunaan tanda (,) memiliki kualitas layanan kesehatan yang
sehingga tidak mengherankan bila para pasien nyaris sama (,) sehingga tidak
memilih rumah sakit yang bertarif murah. mengherankan bila para pasien memilih
( JA/2014/H108/P3/K3). rumah sakit yang bertarif murah.
112. Semakin banyak pemasok layanan kesehatan Ejaan : kesalahan dalam Semakin banyak pemasok layanan 9
mengakibatkan posisi tawar rumah sakit penggunaan tanda (,) kesehatan mengakibatkan posisi tawar
menjadi menurun dalam industri sehingga tidak rumah sakit menjadi menurun dalam
bisa lagi semaunya menentukan harga layanan. industri (,) sehingga tidak bisa lagi
( JA/2014/H109/P3/K4). semaunya menentukan harga layanan.
113. Semakin tinggi kecanggihan pengguna langgan Ejaan : kesalahan dalam Semakin tinggi kecanggihan pengguna 9

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102 
 

maka pelanggan semakin mampu menentukan penggunaan tanda (,) langgan (,) maka pelanggan semakin
perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya mampu menentukan perbedaan-perbedaan
semakin mudah beralih ke produk layanan kecil yang selanjutnya semakin mudah
kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing. beralih ke produk layanan kesehatan yang
( JA/2014/H110/P15/K2). ditawarkan oleh para pesaing.
114. Dengan demikian mereka mengetahui pula Ejaan : kesalahan dalam Dengan demikian (,) mereka mengetahui 9
bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah penggunaan tanda (,) pula bahwa persyaratan layanan kesehatan
rumah sakit harus diubah di masa mendatang, sebuah rumah sakit harus diubah di masa
seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi mendatang, seperti dikemukakan oleh
informan sebagai berikut: dokter yang menjadi informan sebagai
( JA/2014/H110/P17/K4). berikut:
115. Penelitian ini juga terbatas menggunakan media Ejaan : kesalahan dalam Penelitian ini juga terbatas menggunakan 9
kuesioner untuk memperoleh data primer penggunaan tanda (,) media kuesioner untuk memperoleh data
sehingga tertumpu pada tataran persepsi primer (,) sehingga tertumpu pada tataran
responden atau informasi sehingga faktor persepsi responden atau informasi (,)
subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya. sehingga faktor subjektifitas bisa saja
( JA/2014/H111/P4/K2). terkandung di dalamnya.

No Kalimat yang Mengandung Kesalahan Analisis Kalimat Triangulator


Penggunaan Tanda Pisah Keterangan Perbaikan Setuju Tidak
Setuju
1. Rerangka yang dipakai dalam studi ini merujik Ejaan: Kesalahan dalam Rerangka yang dipakai dalam studi ini 9
pada Van der Stede et al.(2005) yang penggunaan tanda pisah merujik pada Van der Stede et al.(2005)
mengujikualitas di seluruh mail survey yang menguji kualitas di seluruh mail
proceeding Simposium Nasional Akuntansi survey proceeding Simposium Nasional
(SNA) priode1999-2012.( JA/2014/H1/P1/K4). Akuntansi (SNA) priode1999—2012 .

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103 
 

2. Berdasarkan pada hasil analisis dengan Ejaan: Kesalahan dalam Berdasarkan pada hasil analisis dengan 9
menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor penggunaan tanda pisah menggunakan revenue model sebanyak 8
industri yang terindikasi manajemen laba akrual sektor industri yang terindikasi
selama tahun 2010-2012. manajemen laba akrual selama tahun
( JA/2014/H96/P1/K1). 2010—2012.
3. Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Ejaan: Kesalahan dalam Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk 9
Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok penggunaan tanda pisah dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat
perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki dua kelompok perusahan, yakni
laverage.( JA/2014/H98/P1/K2). kelompok1—2 yang memiliki laverage.

No Kalimat yang Mengandung Kesalahan Analisis Kalimat Triangulator


PenggunaanUnsur Serapan
Keterangan Perbaikan Setuju Tidak
Setuju
1. Kedua, persepsi subyektif sesungguhnya Ejaan: Kesalahan dalam Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya 9
merupakan hal yang penting. penggunaan unsur serapan. merupakan hal yang penting.
( JA/2014/H1/P2/K5).
2. Probabilitysampling adalah proses pemilihan Ejaan: Kesalahan dalam Probabilitysampling adalah proses 9
sampel dengan menganggap bahwa semua penggunaan unsur serapan. pemilihan sampel dengan menganggap
elemen populasi mempunyai kesempatan yang bahwa semua elemen populasi
sama untuk terpilih menjadi subyek dalam mempunyai kesempatan yang sama untuk
sampel. ( JA/2014/H10/P2/K2). terpilih menjadi subjek dalam sampel.

3. Kuesioner yang dikirimkan kepada responden Ejaan: Kesalahan dalam Kuesioner yang dikirimkan kepada 9
dengan melalui pos (mail questionnaire) penggunaan unsur serapan. responden dengan melalui pos (mail
merupakan salah satu teknik pengumpulan data questionnaire) merupakan salah satu
yang banyak dikritik karena kemungkinan teknik pengumpulan data yang banyak
rendahnya rendahnya response dan dikritik karena kemungkinan rendahnya

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104 
 

ketidakmampuannya memverifikasi response rendahnya respons dan


yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000).( ketidakmampuannya memverifikasi
JA/2014/H3/P2/K1). response yang diberikan (Karlinger dan
Lee 2000)
4. Di dalam riset akuntansi manajemen, survei Ejaan: Kesalahan dalam Di dalam riset akuntansi manajemen, 9
seringkali digunakan untuk menguji teori, penggunaan unsur serapan. survei seringkali digunakan untuk
meskipun seringkali juga digunakan untuk menguji teori, meskipun seringkali juga
tujuan diskriptif . digunakan untuk tujuan deskriftif
( JA/2014/H2/P2/K1).
5. Sehingga dalam penelitian ini hanya akan Ejaan: Kesalahan dalam Sehingga dalam penelitian ini hanya akan 9
difokuskan pada analisa kualitas data survei penggunaan unsur serapan. difokuskan pada analisis kualitas data
dengan menggunakan koesioner yang dikirim survei dengan menggunakan koesioner
lewat pos (mail-questionnaire) yang dikirim lewat pos (mail-
questionnaire)
6. Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada Ejaan: Kesalahan dalam Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada 9
penggaran terhadap dua jenis kinerja penggunaan unsur serapan. penggaran terhadap dua jenis kinerja
(managerial dan anggaran), dibangun dua model (manajerial dan anggaran), dibangun dua
seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan model seperi yang digambarkan pada
Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2). Gambar 2 dan Gambar 3

No Analisis Kalimat Triangulator


Kalimat yang Mengandung Kesalahan
Keterangan Perbaikan Setuju Tidak
Setuju
1. Dengan demikian diharapkan bahwa semua Kalimat yang tidak Semua paper yang lolos diharapkan untuk 9
paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam bersubjek dan tidak dipresentasikan, dalam SNA merupakan
SNA merupakan paper yang memiliki kualitas berprdikat/ kalimat paper yang memiliki kualitas tinggi yang
tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam buntung. kemudian dipublikasikan dalam
procceding SNA. (JA/2014/H3/P1/K4) procceding SNA.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105 
 

2. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa hanya ada 22 Kalimat yang tidak Hanya ada 22 artikel (21%) dalam sampel 9
artikel (21%) dalam sampel penelitian kami bersubjek dan tidak penelitian kami yang melaporkan
yang melaporkan melakukan pre-test dan berprdikat/ kalimat melakukan pre-test dan sebagian besar
sebagian besar (80 artikel (75%)) tidak buntung. (80 artikel (75%)) tidak melaporkan
melaporkan adanya pre-test. adanya pre-test, terlihat pada Tabel 2.
(JA/2014/H12/P2/K5)
3. Melakukan penelitian survei yang berkualitas Kalimat yang tidak Penelitian survei yang berkualitas tinggi 9
tinggi memerlukan seperangkat kondisi yang memiliki unsur subjek. memerlukan seperangkat kondisi yang
seringkali tidak semuanya dapat dikendalikan semuanya tidak dapat dikendalikan oleh
oleh peneliti. (JA/2014/H14/P1/K2) peneliti.
4. Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa Kalimat yang tidak Perbandingan tersebut memperlihatkan 9
response-rate dari periode 1999—2004 dan bersubjek dan tidak bahwa response-rate dari periode 1999—
periode 2005—2012 menunjukkan berprdikat/ kalimat 2004 dan periode 2005—2012
perkembangan meskipun response-rate adalah buntung. menunjukkan perkembangan meskipun
terendah masih sama. (JA/2014/H12/P2/K6) response-rate adalah terendah masih
sama.
5. Meskipun masih banyak artikel yang tidak Kalimat yang tidak Masih banyak artikel tidak secara 9
secara lengkap melakukan semua prosedur yang bersubjek dan tidak lengkap melakukan semua prosedur yang
disampaikan dalam melakukan penelitian survei. berprdikat/ kalimat disampaikan dalam melakukan penelitian
(JA/2014/H14/P1/K6) buntung. survei.
6. Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak Kalimat yang tidak Pertisipasi pada penganggaran tidak 9
berpengaruh secara signifikan pada kinerja bersubjek dan tidak berpengaruh secara signifikan pada
anggaran, sehingga tidak mendukung berprdikat/ kalimat buntung kinerja anggaran, sehingga tidak
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2) mendukung H1b
7. Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif Kalimat yang tidak model 1 (gambar 4) keadilan distributif 9
tidak berpengaruh pada komitmen terhadap bersubjek dan tidak tidak berpengaruh pada terhadap tujuan
tujuan sehingga tidak mendukung berprdikat/ kalimat buntung sehingga tidak mendukung H4a
H4a.(JA/2014/H30/P5/K1).
8. Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui Kalimat yang tidak Penelitian ini ingin mengetahui apakah 9
apakah partisipasi pada penganggaran bersubjek . partisipasi pada penganggaran
mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan mempengaruhi kinerja dan apakah

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106 
 

persepsi dan komitmen terhadap tujuan keadilan persepsi dan komitmen terhadap
memediasi hubungan partisipasi pada tujuan memediasi hubungan partisipasi
penganggaran dan kinerja.(JA/2014/H30/P1/K3) pada penganggaran dan kinerja.
9. Dengan demikian penelitian ini bermaksud Kalimat yang tidak Penelitian ini bermaksud menindaklanjuti 9
untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, bersubjek dan tidak hasil penelitian tersebut, sehingga
sehingga diperlukan suatu proses uji berprdikat/ kalimat buntung diperlukan suatu proses uji implementasi
implementasi atas model ini hingga dirumuskan atas model ini hingga dirumuskan suatu
suatu Padoman Penerapan Model Audit Padoman Penerapan Model Audit
Pertanggungjawaban Sosial yang dapat cocok Pertanggungjawaban Sosial yang dapat
bagi organisasi atau suatu entitas. cocok bagi organisasi atau suatu entitas.
(JA/2014/H34/P4/K1).
10. Dengan mengikuti langkah dan proses yang Kalimat yang tidak Uji impementasi ini dijalankan pada 9
ditawarkan dalam model ini, maka uji bersubjek dan tidak beberapa organisasi usaha, diantaranya di
impementasiini dijalankan pada beberapa berprdikat/ kalimat buntung bidang jasa dan retail dengan langkah dan
organisasi usaha, diantaranya di bidangja sadan proses yang ditawarkan dalam model ini
retail.(JA/2014/H34/P4/K2).
11. Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Kalimat yang tidak Hasil pengembangan menjadi Model 9
Pertanggunng jawaban sosial dan faktor bersubjek dan tidak HCD adalah seperti pada Gambar 1,
profesionalisme Auditor, maka hasil berprdikat/ kalimat buntung setelah mempertimbangkan lingkup
pengembangan menjadi Model HCD adalah isi/Aspek Pertanggunng jawaban sosial
seperti pada Gambar 1.(JA/2014/H34/P2/K6) dan faktor profesionalisme Auditor,
12. Setelah disepakati antara tim auditor dan entitas, Kalimat yang tidak Kegiatan audit dapat dilakukan memalui 9
maka kegiatan audit dapat dilakukan memalui bersubjek dan tidak kuisioner pengendalian intern dan
kuisioner pengendalian intern dan kuisioner berprdikat/ kalimat buntung kuisioner organisasi fungsional, yang
organisasi fungsional, yang selanjutnya selanjutnya disimpulkan dan
disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu didokumentasi dalam suatu daftar temuan
daftar temuan audit.(JA/2014/H3/P5/K2). audit, setelah disepakati antara tim
auditor dan entitas.
13 Dalam hal kepemilikian pada perusahaan Kalimat yang tidak Perusahaan komersial ditandai dengan 9
komersial ditandai dengan adanya kepemilikan bersubjek dan tidak adanya kepemilikan saham atau jumlah
saham atau jumlah saham berprdikat/ kalimat buntung saham

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107 
 

tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham tersetor, yang selanjutnya disebut modal
(capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2) saham, dalam hal kepemilikan.
14. Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian Kalimat yang tidak Organisasi keagamaan diwakili oleh 9
Metode Penelitian bahwa untuk organisasi bersubjek dan tidak Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren berprdikat/ kalimat buntung unit usaha CV, sebagaimana telah
Sunan Drajat melalui unit usaha disampaikan di sub bagian Metode
CV.(JA/2014/H37/P2/K2) Penelitian
15. Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 Kalimat yang tidak Pada tahun 2011, sebanyak 10 9
perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 bersubjek dan tidak perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7
perusahaan dari total keseluruhan 52 berprdikat/ kalimat buntung perusahaan dari total keseluruhan 52
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4). perusahaan
16. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan Kalimat yang tidak Sebagian besar perusahaan manufaktur 9
menggunakan revenue model sebagian besar bersubjek dan tidak terindikasi manajemen laba
perusahaan manufaktur terindikasi manajemen berprdikat/ kalimat buntung dengan menggunakan revenue model
laba.(JA/2014/H48/P1/K6).
17. Sedangkan pada perusahaan lain tidak Kalimat yang tidak Perusahaan lain tidak terindikasi 9
terindikasi manajemen laba akrual. bersubjek dan tidak manajemen laba akrual.
(JA/2014/H49/P2/K6). berprdikat/ kalimat buntung
18. Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak Kalimat yang tidak Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi 9
terindikasi manajemen laba sebanyak 15 bersubjek dan tidak manajeman laba pada tahun 2008.
perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6). berprdikat/ kalimat buntung
19. Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 12 Kalimat yang tidak Pada tahun 2009, sebanyak 12 9
perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9 bersubjek dan tidak perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9
perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12 berprdikat/ kalimat buntung perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12
perusahaan dari total keseluruhan 77 perusahaan dari total keseluruhan 77
perusahaan. perusahaan.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108 
 

Analisis Kesalahan Triagulator


Kalimat yang Mengandung Kesalahan
No Tidak
Penggunaan Konjungsi
Keterangan Perbaikan Setuju Setuju

1. Cara yang lain misalnya peneliti berusaha Kesalahan Konjungsi Cara yang lain misalnya peneliti berusaha 9
meningkatkan responserate dengan cara elakukan Subordinatif. meningkatkan responserate dengan cara
prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga elakukan prosedur follow-up dan
dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi sebagainya , sehingga dengan berbagai
dan kualitas data dapat ditingkatkan. cara tersebut masalah bisa diatasi dan
(JA/2014/H2/P3/K6) kualitas data dapat ditingkatkan.

2. Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan Kesalahan Konjungsi Dalam riset akuntansi manajeman, surve 9
kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah Subordinatif. dengan kuesioner melalui pos (mail
metode surve yang paling banyak digunakan (Van questionnaire) adalah metode surve yang
der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini paling banyak digunakan (Van der Stede
hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data et al.2005), sehingga dalam penelitian ini
survei dengan menggunakan kuesioner yang hanya akan difokuskan pada analisis
dikirim lewat pos (mail-questionnaire). kualitas data survei dengan menggunakan
(JA/2014/H3/P2/K4) kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-
questionnaire).
3. sehingga kalau penelitian tersebut menggunakan Kesalahan Konjungsi sehingga penelitian tersebut 9
mail question naire maka peneliti harus Subordinatif menggunakan mail question naire maka
mengirimkan surve koesionernya beberapa kali peneliti harus mengirimkan surve
dalam rentan waktu penelitian. koesionernya beberapa kali dalam rentan
(JA/2014/H9/P2/K3). waktu penelitian.

4. Jika sampel penelitian merupakan sempel yang Kesalahan Konjungsi Jika sampel penelitian merupakan sempel 9
representasif atas populasi maka apa yang benar Antarkalimat. yang representasif atas populasi, apa
atas sampel akan benar juga bagi populasidengan yang benar atas sampel akan benar juga
tingkat kesalahan tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) . bagi populasidengan tingkat kesalahan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109 
 

tertentu.)
5. Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat Kesalahan Konjungsi Jikatingkat response-rate yang tinggi 9
dicapai di kesempatan pertama peneliti Antarkalimat. tidak dapat dicapai di kesempatan pertama
mengirimkan survei questionnaire maka prosedur peneliti mengirimkan survei questionnaire
follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; , prosedur follow-up seharusnya
Dillman 2007; Van der Stede et al. dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007;
(JA/2014/H12/P1/K1) Van der Stede et al.

6. Namun meskipun norma ini merupakan hal yang Kesalahan Konjungsi Meskipun norma ini merupakan hal yang
prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei, Antarkalimat. prakteknya dapat diterima untuk
tetapi detail proses pengumpulan data dan penelitian survei, tetapi detail proses
sesungguhnya dalam surve biasanya jarang pengumpulan data dan sesungguhnya
diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini dalam surve biasanya jarang diungkapkan
kemungkinan disebabkan karena batasan panjang dalam publikasi akademis, hal ini
artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. kemungkinan disebabkan karena batasan
2005). (JA/2014/H14/P1/K3) panjang artikel dalam suatu jurnal (Van
der Stade et al. 2005).

7. Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan Kesalahan Konjungsi Organisasi sektor publik ini dapat 9
menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan, Koordinatif. dikelompokkan menjadi enam, yakni
organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan lembaga pemerintahan, organisasi
lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan keagamaan, organisasi sosial, yayasan
(Karyana 2005).Sedangkan menurut Bakesbang, lembaga pendidikan, dan organisasi
organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah kesehatan (Karyana 2005), sedangkan
organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya menurut Bakesbang, organisasi sektor
meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, publik di luar pemerintah adalah
wanita, profesi, fungsionaris, penghayat organisasi kemasyarakatan yang di
kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat. dalamnya meliputi organisasi keagamaan,
(JA/2014/H36/P2/K2). kepemudaan, wanita, profesi,
fungsionaris, penghayat kepercayaan dan
lembaga swadaya masyarakat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110 
 

8. Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan Kesalahan Konjungsi Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan 9
personalia diatur secara terpusat di bawah bidang Koordinatif. personalia diatur secara terpusat di bawah
non akademik. Sedangkan untuk kebijakan bidang non akademik, sedangkan untuk
akademik diatur dengan sebagian bersifat kebijakan akademik diatur dengan
desentralisasi di tingkat fakultas maupun program sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
studi.(JA/2014/H38/P3/K3). fakultas maupun program studi.

9. Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap Kesalahan Konjungsi Faktor yang secara signifikan berpengaruh 9
keterlambatan tersebut adalah audit committee Koordinatif. terhadap keterlambatan tersebut adalah
independence, audit committee expertise, dan audit committee independence, audit
ukuran perusahaan. Sedangkanaudit committee committee expertise, dan ukuran
meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak perusahaan, sedangkanaudit committee
berpengaruh secara signifikan terhadap meeting, ukuran kantor audit dan
keterlambatan audit.(JA/2014/H76/P7/K4). frofitabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keterlambatan audit.
10. Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan Kesalahan Konjungsi Variabel profitabilitas, extraordinary 9
opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif Koordinatif. item, dan opini audit mempunyai
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran pengaruh signifikan positif terhadap
kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak keterlambatan audit , sedangkan ukuran
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kantor audit dan tahun tutup buku
terhadap keterlambatan audit. perusahaan tidak menunjukkan adanya
(JA/2014/H76/P12/K5). pengaruh yang signifikan terhadap
keterlambatan audit.
11. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa Kesalahan Konjungsi Hasil dari penelitian tersebut 9
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur Koordinatif. membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
perusahaan mempunyai pengaruh signifikan profitabilitas, dan umur perusahaan
negatif terhadap keterlambatan audit. mempunyai pengaruh signifikan negatif
Sedangkangearing ratio, extra-ordinary and/or terhadap keterlambatan audit. ,
contingent items, tahun tutup buku perusahaan, sedangkan gearing ratio, extra-ordinary
kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan and/or contingent items, tahun tutup buku

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111 
 

terhadap keterlambatan audit. perusahaan, kompleksitas operasi tidak


(JA/2014/H76/P14/K3). berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
12. Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif Kesalahan Konjungsi Opini audit mempunyai pengaruh 9
terhadap keterlambatan audit . Sedangkan tingkat Koordinatif. signifikan positif terhadap keterlambatan
profitabilitas, dan reputasi auditor tidak audit , sedangkan tingkat profitabilitas,
berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan dan reputasi auditor tidak berpengaruh
audit. (JA/2014/H77/P14/K5). signifikan terhadap keterlambatan audit.
13. Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri Kesalahan Konjungsi Ukuran kantor audit dan klasifikasi 9
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Koordinatif. industri mempunyai pengaruh signifikan
keterlambatan audit. Sedangkan ukuran perusahaan positif terhadap keterlambatan audit,
tidak berpengaruh signifikan terhadap sedangkan ukuran perusahaan tidak
keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P15/K5). berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
14. Sedangkan persentase perubahan earning per Kesalahan Konjungsi . . . sedangkan persentase perubahan 9
share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh Koordinatif. earning per share dan klasifikasi industri
signifikan terhadap keterlambatan audit. tidak berpengaruh signifikan terhadap
(JA/2014/H77/P16/K4). keterlambatan audit.
15. Hasilnya membuktikan bahwa ukuran perusahaan, Kesalahan Konjungsi Hasilnya membuktikan bahwa ukuran 9
ukuran kantor audit, rasio likuiditas, dan rasio debt Koordinatif. perusahaan, ukuran kantor audit, rasio
to asset mempunyai pengaruh signifikan negatif likuiditas, dan rasio debt to asset
terhadap keterlambatan audit. Sedangkan mempunyai pengaruh signifikan negatif
profitabilitas dan ukuran kantor audit tidak terhadap keterlambatan audit, sedangkan
berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan profitabilitas dan ukuran kantor audit
audit. (JA/2014/H77/P17/K5). tidak berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
16. Subsidiari dari perusahaan multinasional Kesalahan Konjungsi Subsidiari dari perusahaan multinasional 9
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Koordinatif. mempunyai pengaruh signifikan positif
keterlambatan audit. Sedangkanrasio debt to terhadap keterlambatan audit, sedangkan
equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak rasio debt to equity, profitabilitas, dan
berpengaruh signifikan terhadap terlambatan audit ukuran kantor audit tidak berpengaruh

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112 
 

(JA/2014/H77/P18/K5). signifikan terhadap terlambatan audit.


17. Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa Kesalahan Konjungsi Beberapa penelitian yang ,menyatakan 9
variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan Koordinatif. bahwa variabel ukuran perusahaan
negatif terhadap keterlambatan audit adalah bepengaruh signifikan negatif terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan keterlambatan audit adalah penelitian
(1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu,
(2010), Hashim dan Rahman (2011). Sedangkan Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie
penelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman
(2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran (2011), sedangkan penelitian Wang dan
perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari Song (2006) dan Sudrajat (2009)
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan membuktikan bahwa semakin besar
keuangan perusahaan yang diaudit. ukuran perusahaan maka akan semakin
(JA/2014/H77/P19/K2). banyak jumlah hari yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan laporan keuangan
perusahaan yang diaudit.
18. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) Kesalahan Konjungsi Penelitian yang dilakukan oleh Aubert 9
menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity Koordinatif. (2009) menunjukkan bawa variabel rasio
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap debt to equity mempunyai pengaruh
keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami signifikan positif terhadap keterlambatan
(2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa audit,sedangkan penelitian Utami (2006)
rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3). rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
19. Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan Kesalahan Konjungsi Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw 9
(1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010) Koordinatif. dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa
negatif antara klasifikasi industri dengan terdapat pengaruh signifikan negatif
keterlambatan audit. Sedangkan hasil penelitian antara klasifikasi industri dengan
Joshi (2005) dan Kadir (2011), menunjukkan bahwa keterlambatan audit, sedangkan hasil
adanya pengaruh signifikan positif antara umur penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011),

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113 
 

perusahaan dengan keterlambatan audit. menunjukkan bahwa adanya pengaruh


(JA/2014/H80/P/27/K3). signifikan positif antara umur perusahaan
dengan keterlambatan audit.
20. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) Kesalahan Konjungsi Penelitian yang dilakukan oleh Aubert 9
menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity Koordinatif. (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio
mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap debt to equity mempunyai pengaruh
keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami signifikan positif terhadap keterlambatan
(2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa audit, sedangkan penelitian Utami (2006)
rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P28/K1). rasio debt to equity pengaruh signifikan
terhadap keterlambatan audit.
21. Meskipun jika dilihat dari total asset menyatakkan Kesalahan Konjungsi Jika dilihat dari total asset menyatakkan 9
bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit Antarkalimat. bahwa ukuran perusahaan sampel yang
tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2). diaudit tidak beragam.
22. Meskipunjika dilihat dari total asset menyatakkan Kesalahan Konjungsi jika dilihat dari total asset menyatakkan 9
bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit Koordinatif. bahwa ukuran perusahaan sampel yang
tidak beragam.Sedangkan statistik deskriptif diaudit tidak beragam , sedangkan
variabel umur perusahaan menunjukkan bahwa statistik deskriptif variabel umur
rata-rata umur perusahaan sampel adalah 30,72 perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata
tahun. (JA/2014/H82/P3/K3). umur perusahaan sampel adalah 30,72
tahun.
23. Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam Kesalahan Konjungsi Dari sepuluh variabel yang dimasukkan 9
model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh Koordinatif. ke dalam model regrasi, sembilan variabel
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran yang berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan. Sedangkan satu variabel terbukti tidak variabel dependen, yaitu ukuran
memiliki hubungan signifikan dengan ukuran perusahaan , sedangkan satu variabel
perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3). terbukti tidak memiliki hubungan
signifikan dengan ukuran perusahaan.
24. Sembilan variabel yang memiliki hubungan Kesalahan Konjungsi Sembilan variabel yang memiliki 9
signifikan tersebut adalah rasio debt to equity, Koordinatif. hubungan signifikan tersebut adalah rasio
profitabilitas, subsidari dari perusahaan debt to equity, profitabilitas, subsidari dari

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114 
 

multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees, perusahaan multinasional, ukuran kantor,
klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini audit, audit fees, klasifikasi industri ,
audit. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh umur perusahaan dan opini audit
signifikan terhadap keterlambatan audit adalah , sedangkan variabel yang tidak
variabel tahun tutup buku perusahaan. berpengaruh signifikan terhadap
(JA/2014/H84/P3/K5). keterlambatan audit adalah variabel tahun
tutup buku perusahaan.
25. Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi Kesalahan Konjungsi Ukuran perusahaan memilii nilai 9
sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05 Koordinatif. signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut
menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai kurang dari 0,05 menunjukkan bawa
pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
Sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390 signifikan terhadap keterlambatan audit
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan , sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390
mempunyai arah pengaruh negatif terhadap menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P4/K2). mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit.
26. Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees Kesalahan Konjungsi Dilihat dari nilai signifikansi variabel 9
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Koordinatif. audit fees mempunyai pengaruh signifikan
terlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien terhadap terlambatan audit, sedangkan
regresinya menunjukkan bahwa audit fees nilai koefisien regresinya menunjukkan
mempunyai arah pengaruh negatif terhadap bahwa audit fees mempunyai arah
keterlambatan audit, yang artinya semakin besar pengaruh negatif terhadap keterlambatan
audit fees maka semakin pendek keterlambatan audit, yang artinya semakin besar audit
audit. (JA/2014/H84/P8/K2). fees maka semakin pendek keterlambatan
audit.
27. Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya Kesalahan Konjungsi Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan 9
penundaan pelaporan keuangan. Sedangkan Koordinatif. terjadinya penundaan pelaporan
variabel tahun tutup buku perusahaan tidak keuangan, sedangkan variabel tahun
memiliki pengaruh signifikan terhadap tutup buku perusahaan tidak memiliki
keterlambatan audit karena nilai signifikansinya pengaruh signifikan terhadap
lebih besar dari 0,05. (JA/2014/H85/P10/K3). keterlambatan audit karena nilai

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115 
 

signifikansinya lebih besar dari 0,05.

28. Hasil penelitian pada Bursa Efek Malaysia Kesalahan Konjungsi Hasil penelitian pada Bursa Efek 9
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio debt Koordinatif. Malaysia menunjukkan bahwa ukuran
to equlity, profitabilitas, subsidiari dari perusahaan perusahaan, rasio debt to equlity,
multinasional, ukuran kantor audit, audit fees, profitabilitas, subsidiari dari perusahaan
klasifikasi industri, umur perusahaan, dan opini multinasional, ukuran kantor audit, audit
audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap fees, klasifikasi industri, umur
keterlambatan audit. Sedangkan tahun tutup buku perusahaan, dan opini audit mempunyai
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan pengaruh signifikan terhadap
terhadap keterlambatan audit. keterlambatan audit,sedangkan tahun
(JA/2014/H85/P1/K2). tutup buku perusahaan tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
29. Nilai atas indeks skor yang diperolah dari 27 Kesalahan Konjungsi Nilai atas indeks skor yang diperolah dari 9
sustainability report perusahaan yang secara Koordinatif. 27 sustainability report perusahaan yang
konsisten dilaporkan selama priode 2009—2011. secara konsisten dilaporkan selama priode
Sedangkan nilai untuk variabel kinerja perusahaan 2009—2011
diperoleh dari 27 laporan keuangan perusahaan dari , sedangkan nilai untuk variabel kinerja
2010-2012. (JA/2014/H93/P4/K3). perusahaan diperoleh dari 27 laporan
keuangan perusahaan dari 2010-2012.
30. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan Kesalahan Konjungsi Hasil penelitian ini membuktikan bahwa 9
menggunakan revenue model maupun Koordinatif. dengan menggunakan revenue model
mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah maupun mengindikasikan 8 sektor industri
keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri
manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktua pada perusahaan manufaktur yang
dan dengan menggunakan condtional revenue terindikasi manajeman laba aktua dan
model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dengan menggunakan condtional revenue
dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang model mampu mengidikasikan 11 sektor
terindikasi manajemen laba aktual industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor
industri yang terindikasi manajemen laba

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116 
 

aktual.
31. Tetapi, kisaran ukuran sampel tersebut Kesalahan Konjungsi Akan tetapi, kisaran ukuran sampel 9
memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan Koordinatif. tersebut memperlihatkan jarak yang
ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel sangat lebar dengan ukuran sampel
terbesar 1178. (JA/2014/H11/P3/K4). terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar
1178.
32. Namun, meskipun norma ini merupakan hal yang Kesalahan Konjungsi Namun, norma ini merupakan hal yang 9
prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve, Korelatif prakteknya dapat diterima untuk
tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan penelitian surve, tetapi dalam survei
dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan biasanya jarang diungkapkan dalam
disebabkan karena batasan panjang artikel dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan
suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). disebabkan karena batasan panjang artikel
(JA/2014/H14/P1/K3). dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
2005).
33. Tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak Kesalahan Konjungsi Akan tetapi, partisipasi pada 9
berpengaruh secara signifikan pada kinerja Koordinatif. penganggaran tidak berpengaruh secara
anggaran, sehingga tidak mendukung G1b. signifikan pada kinerja anggaran,
(JA/2014/H30/P2/K3). sehingga tidak mendukung G1b.
34 Metode survei mempunyai banyak manfaat Kesalahan konjungsi antar Metode survei mempunyai banyak 9
misalnya merupakan metode pengumpulan data kalimat manfaat misalnya metode pengumpulan
dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dalam jumlah besar untuk keperluan
data dengan biaya yang relatif rendah (cost- generalisasi data dengan biaya yang relatif
effective) dan dapat menghindari bias interview rendah (cost-effective) dan dapat
(Roberts 1999). menghindari bias interview (Roberts
( JA/2014/H1/P1/K3). 1999).
35. Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak Kesalahan konjungsi antar Pertisipasi pada penganggaran tidak 9
berpengaruh secara signifikan pada kinerja kalimat berpengaruh secara signifikan pada
anggaran, sehingga tidak mendukung kinerja anggaran, sehingga tidak
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2) mendukung H1b.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117 
 

TRIANGULASI DATA

Hasil triangulasi ini adalah hasil perbaikan terakhir dari duakali perbaikan terhadap kesalahan analisis yang dilakukan oleh peneliti setelah
mendapat masukan dari triangulator.

Kalimat yang Mengandung Analisis Kesalahan Triagulator


No Kesalahan dalam Penggunaan Tidak
Keterangan Perbaikan Setuju
Huruf Kapital Setuju
1. Standar Auditing adalah sepuluh Kesalahan penggunaan huruf kapital Standar auditing adalah sepuluh standar √
standar yang ditetapkan dan disahkan pada kata yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
oleh Institut Angkutan Publik “Auditing“. karena kata “Auditing” Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang
Indonesia (IAPI), yang terdiri dari bukan merupakan nama lembaga, terdiri dari standar umum, standar
standar umum, standar perkerjaan badan, ataupun organisasi. perkerjaan lapangan, dan standar
lapangan, dan standar pelaporan pelaporan berserta interpretasinya.
berserta interpretasinya.
(JA/2014/H34/P1/K1).
2. Setelah mempertimbangkan lingkup Kesalahan penggunaan huruf kapital Setelah mempertimbangkan lingkup √
isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial pada kata “Auditor. isi/aspek pertanggungjawaban sosial dan
dan faktor profesionalisme Auditor, “ karena kata “Auditor” bukan faktor profesionalisme auditor, maka hasil
maka hasil pengembangan menjadi merupakan nama lembaga, badan, pengembangan menjadi model audit
Model Audit Pertanggungjawaban ataupun organisasi. pertanggungjawaban sosial dengan
Sosial dengan metode HCD adalah metode HCD adalah seperti pada gambar
seperti pada Gambar 1. 1.
(JA/2014/H35/P2/K6).
3. Program-program Administrative yang Kesalahan penggunaan huruf kapital Program-program administratif yang √
berkaitan dengan program tersebut. pada kata “Administrastive”. Karena berkaitan dengan program tersebut.
kata “Administrastive” bukan
merupakan nama lembaga, badan,
ataupun organisasi dan kata
“Administrastive” mengalami
kesalahan dalam penulisan unsur

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118 
 

serapan. Kata “Administrative” bila


diserap ke dalam bahasa Indonesia
akan menjadi “Administratif”
4. a) memiliki dokumentasi Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata a) Memiliki dokumentasi kelembagaan √
kelembagaan secara resmi dengan “memiliki” ditulis menggunakan huruf secara resmi dengan pembagian yang jelas
pembagian yang jelas antara hak dan kapital karena dipakai sebagai huruf antara hak dan kewajiban pada struktur
kewajiban pada struktur organisasinya. pertama awal kalimat. organisasinya.
(JA/2014/H37/P2/K1).
5. b) memiliki kinerja program yang baik Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata b) Memiliki kinerja program yang baik √
dalam pertanggungjawaban sosial “memiliki” ditulis menggunakan huruf dalam pertanggungjawaban sosial
organisasi, hubungan masyarakat, kapital karena dipakai sebagai huruf organisasi, hubungan masyarakat,
lingkungan, pengendalian keuangan pertama awal kalimat.. lingkungan, pengendalian keuangan dan
dan hubungan dengan karyawan. hubungan dengan karyawan.
(JA/2014/H37/P3/K1).
6. c) memiliki kinerja program yang baik Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata c) Memiliki kinerja program yang baik √
dalam pertanggungjawaban sosial “memiliki” ditulis menggunakan huruf dalam pertanggungjawaban sosial
organisasinya baik secara internal kapital karena dipakai sebagai huruf organisasinya baik secara internal maupun
maupun bagi masyarakat, dari meliputi pertama awal kalimat. bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata
aspek tata nilai organisasi hubungan nilai organisasi hubungan masyarakat,
masyarakat, lingkungan, pengendalian lingkungan, pengendalian keuangan dan
keuangan dan hubungan dengan hubungan dengan karyawan.
karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1).
7. Sebagaimana telah disampaikan di sub Kesalahan penggunaan huruf kapital Sebagaimana telah disampaikan di sub √
bagian Metode Penelitian bahwa untuk pada kata “Metode Penelitian”. Kata bagian metode penelitian bahwa untuk
organisasi keagamaan diwakili oleh “Metode Penelitian” bukan merupakan organisasi keagamaan diwakili oleh
Pondok Pesantren Sunan Drajat. nama lembaga, badan, ataupun Pondok Pesantren Sunan Drajat.
(JA/2014/H37/P4/K2). organisasi.

8. Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin Kesalahan penggunaan huruf kapital Standarisasi atau rumah sakit bersalin √
dipenuhi dengan baik sebagai pada kata “Rumah Sakit”, karena huruf dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan
ketentuan utama. kapital hanya dipakai sebagai huruf utama.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119 
 

(JA/2014/H38/P2/K3). pertama usur gelar kehormatan,


keturunan, keagamaan,atau akademik
yang diikuti nama orang, termasuk
nama gelar akademik yang mengikuti
nama orang.
9. Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan Kesalahan penggunaan huruf kapital Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di √
di Pondok Pesantren Sunan Drajat pada kata “Konseptual”. Kata Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui
melalui unit usahanya dan juga “Konseptual” bukan merupakan nama unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di
Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang lembaga, badan, ataupun organisasi. RSAB Soerya yang cenderung bergaya
cenderung bergaya Konseptual. konseptual.
(JA/2014/H39/P2/K1).
10 Metode survei mempunyai banyak Kesalahan penggunaan huruf miring Metode survei mempunyai banyak √
manfaat misalnya merupakan metode pada kata “interview” yang manfaat misalnya merupakan metode
pengumpulan data dalam jumlah besar merupakan bahasa asing,sehingga pengumpulan data dalam jumlah besar
untuk keperluan generalisasi daya harus dicetak miring. untuk keperluan generalisasi daya dengan
dengan biaya yang relatif rendah (cost- biaya yang relatif rendah (cost-effective)
effective) dan dapat menghindari bias dan dapat menghindari bias interview
interview (Roberts 1999). (Roberts 1999).
(JA/2014/H1/P1/K3)
11. Dengan demikian diharapkan bahwa Kesalahan penggunaan huruf miring Dengan demikian, diharapkan bahwa √
semua paper yang lolos untuk pada kata “paper” yang merupakan semua paper yang lolos untuk
dipresentasikan dalam SNA bahasa asing,sehingga harus dicetak dipresentasikan dalam SNA merupakan
merupakan paper yang memiliki miring. paper yang memiliki kualitas tinggi yang
kualitas tinggi yang kemudian kemudian dipublikasikan dalam
dipublikasikan dalam procceding procceding SNA.
SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120 
 

12. Kuesioner yang dikirimkan kepada Kesalahan penggunaan huruf miring Kuesioner yang dikirimkan kepada √
responden dengan melalui pos (mail pada kata “response” yang merupakan responden dengan melalui pos (mail
quwtionnarire) merupakan salah satu bahasa asing,sehingga harus dicetak quwtionnarire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak miring. Kata “response” juga teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena memungkinkan mengandung kesalahan dalam dikritik karena memungkinkan rendahnya
rendahnya response yang diberikan penulisan unsur serapan, kata respons yang diberikan (kerligerdan Lee
(kerligerdan Lee 2000). “response” bila diserap ke dalam 2000).
(JA/2014/H3/P2/K1). bahasa Indonesia akan menjadi
“respons”.
13. Bagaimana akibat dari kenyataan yang Kesalahan penggunaan huruf miring Bagaimana akibat dari kenyataan yang √
terjadi di perusahaan jika akibat pada kata “negative” yang merupakan terjadi di perusahaan jika akibat negatif
negative berupaya menyimpang, bahasa asing,sehingga harus dicetak berupaya menyimpang, akibat positif
akibat positif berupa hasil yang baik miring. Kata “negative” juga berupahasil yang baik dari standar yang
dari standar yang sudah di tentukan. mengandung kesalahan dalam sudah di tentukan.
(JA/2014/H35/P2/K1) penulisan unsur serapan, kata
“negative” bila diserap ke dalam
bahasa Indonesia akan menjadi
“negatif”.
14. Setelah disepakati antara tim auditor Kesalahan penggunaan huruf miring Setelah disepakati antara tim auditor √
dan entitas, maka kegiatan audit dapat pada kata “intern” yang merupakan danentitas, maka kegiatan audit dapat
dilakukan melalui kuisioner bahasa asing,sehingga harus dicetak dilakukan melalui kuisioner pengendaliani
pengendalian intern dan kuisioner miring. ntern dan kuisioner organisasi fungsional,
organisasi fungsional, yang yang selanjutnya disimpulkan dan
selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan
didokumentasi dalam suatu daftar audit.
temuan audit.
(JA/2014/H35/P4/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121 
 

15. Penghargaan dari PBB ini Kesalahan penggunaan huruf miring Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan √
dimaksudkan untuk dapat pada kata “profesionalisme ” dan untuk dapat meningkatkan peran,
meningkatkan peran, profesionalisme “visibility” yang merupakan bahasa profesionalisme dan visibility dari
dan visibility dari pelayanan publik asing,sehingga harus dicetak miring. pelayanan publik dengan tiga katagori
dengan tiga katagori dasar, yakni dasar, yakni transparansi dan
transparansi dan akuntabilitas, akuntabilitas, perbaikan layanan dan
perbaikan layanan dan aplikasi ICT aplikasi ICT (Information dan
(Information dan Communication Communication Technology).
Technology).(JA/2014/H36/P4/K2).
16. RSAB Soerya dibangun berlandaskan Kesalahan penggunaan huruf miring RSAB Soerya dibangun berlandaskan √
bisnis keluarga dengan dasar pada kata “stakeholder” yang bisnis keluarga dengan dasar
kekeluargaan dan hubungan emosional merupakan bahasa asing,sehingga kekeluargaan dan hubungan emosional
yang dekat diantarany harus dicetak miring. yang dekat diantaranya
apendiri/stakeholder. pendiri/stakeholder.
(JA/2014/H38/P2/K2).
17. Zuhroh (1997) menyatakan bahwa Kesalahan penggunaan huruf miring Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar √
besar kecilnya aasset yang dimiliki pada kata “aseet” yang merupakan kecilnya asset yang dimilikioleh
oleh perusahaan tidak terjadi bahasa asing,sehingga harus dicetak perusahaan tidak terjadi pertimbangan
pertimbangan satu-satunya bagi para miring. satu-satunya bagi para investor dalam
investor dalam mengambil mengambil pertimbangan investasi, tetapi
pertimbangan investasi, tetapi masih masih terdapat faktor-faktor lain yang
terdapat faktor-faktor lain yang lebih lebih penting, misalnya tingkat
penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di
keberuntungan dan prospek masa yang akan datang, dan besarnya
perusahaan di masa yang akandatang, asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak
dan besarnya asset yang dimilikioleh menjamin menghasilkan kinerja yang
perusahaan tidak menjamin baik.
menghasilkan kinerja yang baik.
(JA/2014/H59/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122 
 

18. Porter dan Kramer (2006) menyatakan Kesalahan penggunaan huruf miring Porter dan Kramer (2006) √
bahwa CSR yang dilakukan pada kata “merk” yang merupakan menyatakanbahwa CSR yang
perusahaan dapat memperbaiki kesan bahasa asing,sehingga harus dicetak dilakukanperusahaandapatmemperbaikike
(image) perusahaan, memperkuat miring. san (image) perusahaan,
merk, dan bahkan memperkuat nilai memperkuatmerk,
sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6). danbahkanmemperkuatnilaisahamnya.
19. Dengan menggunkan rerangka teori Kesalahan penggunaan huruf miring Dengan menggunkan rerangka teori √
keangenan tentang perilaku pada kata “opportunistik” yang keangenan tentang perilaku opportunistik
opportunistik manajer tersebut, hasil merupakan bahasa asing,sehingga manajert ersebut, hasil penelitian Prior et
penelitian Prior et al.. (2008) harus dicetak miring. al.. (2008) menemukanbuktiempiris yang
menemukan bukti empiris yang mendukung hipotesisnya.
mendukung hipotesisnya.
(JA/2014/H67/P16/K4)
20. Penelitian ini menggunakan sofware Kesalahan penggunaan huruf miring Penelitian ini menggunakan sofware √
Warp PLS 3.0 dalam pengujian model pada kata “sofware Warp” yang WarpPLS 3.0 dalam pengujian model
SEM-PLS. merupakan bahasa asing,sehingga SEM-PLS. (Kock,2013).
(Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8) harus dicetak miring.

21. Hasil ini sesuai argument Kesalahan penggunaan huruf miring Hasil ini sesuai argument Lanis dan √
LanisdanRicharson (2012) yang pada kata “argument” yang Richarson (2012) yang menyatakan
menyatakan bahwa semakin baik merupakan bahasa asing,sehingga bahwa semakin baik kinerja CSR maka
kinerja CSR maka akan semakin harus dicetak miring. akan semakin banyak informasi CSR yang
banyak informasi CSR yang dilaporkan.
dilaporkan. (JA/2014/H72/P6/K2)

22. Besar kecilnya ukuran perusahaan Kesalahan penggunaan huruf miring Besar kecilny aukuran perusahaan dapat √
dapat dilihat dari besaran asset yang pada kata “asset” yang merupakan dilihat dari besaran asset yang dimiliki
dimiliki oleh perusahaan bahasa asing,sehingga harus dicetak oleh perusahaan.
.( JA/2014/H77/P21/K1). miring.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123 
 

22. Dalam rangka meningkatkan validitas Kesalahan penggunaan huruf miring Dalam rangka meningkatkan validitas √
internal, penelitian mendatang dapat pada kata “setting” yang merupakan internal, penelitian mendatang dapat
menggunakan setting eksperimen bahasa asing,sehingga harus dicetak menggunakan setting eksperimen
laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6). miring. laboratorium.

23. Penelitian ini diharapkan dapat Kesalahan penggunaan huruf miring Penelitian ini diharapkan dapat √
memberikan kontribusi mengenai pada kata “variable” yang merupakan memberikan kontribusi mengenai faktor
faktor apasaja yang secara signifikan bahasa asing,sehingga harus dicetak apa saja yang secara signifikan
berpengaruh pada keterlambatan audit miring. berpengaruh pada keterlambatan audit
dengan menggunakan variable yang dengan menggunakan variable yang
berupa atribut yang diturunkan dari berupa atribut yang diturunkan dari
perusahaan dan dari auditornya. perusahaan dan dari auditornya.
(JA/2014/H75/P4/K5).
24. Rata-rata keterlambatan audit Kesalahan penggunaan huruf miring Rata-rata keterlambatan audit ini √
inimerupakan rata-rata keterlambatan pada kata “Infortech Alliance Berhad” merupakan rata-rata keterlambatan audit
audit untuk seluruh perusahaan dan “Public Bank Berhad “yang untuk seluruh perusahaan sampel, dari
sampel, dari perusahaan yang ukuran merupakan bahasa asing,sehingga perusahaan yang ukuran (total aset) nya
(total aset) nya terkecil, yaitu harus dicetak miring. terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad
Infortech Alliance Berhad yang yang bergerak di bidang teknologi sampai
bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset
dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
terbesar yaitu Public Bank Berhad bergerak di bidang perbankkan.
yang bergerak di bidang perbankkan.

25. Sedangkan nilai koefisien regresi yang Kesalahan penggunaan huruf miring Sedangkan nilai koefisien regresi yang √
tertunda positif menunjukkan bahwa pada kata “inventory” yang tertunda positif menunjukkan bahwa jika
jika perusahaan termasuk perusahaan merupakan bahasa asing,sehingga perusahaan termasuk perusahaan non
non keuangan, maka akan memiliki harus dicetak miring. keuangan, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang keterlambatan audit yang panjang karena
karena audit memerlukan waktu lebih audit memerlukan waktu lebih panjang

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124 
 

panjang pada perusahaan non pada perusahaan non keuangan, terutama


keuangan, terutama rekening rekening inventory.
inventory. ( JA/2014/H77/P21/K1). .
26. Rata-rata keterlambatan audit ini Kesalahan penggunaan huruf miring Rata-rata keterlambatan audit ini √
merupakan rata-rata keterlambatan pada kata “Infortech Alliance Berhad” merupakan rata-rata keterlambatan audit
audit untuk seluruh perusahaan dan kata “Public Bank Berhad” yang untuk seluruh perusahaan sampel, dari
sampel, dari perusahaan yang merupakan bahasa asing,sehingga perusahaan yang ukuranya (total aset)
ukuranya (total aset) terkecil, yaitu harus dicetak miring. terkecil, yaituInfortech Alliance Berhad
Infortech Alliance Berhad yang yang bergerak di bidang teknologi sampai
bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset
dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang
terbesar yaitu Public Bank Berhad bergerak di bidang perbankkan.
yang bergerak di bidang perbankkan.

28. Penelitian yang dilakukan atas nilai Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar √
pasar organisasi menunjukkan dari pada kata “dimana”. Kata organisasi menunjukkan pergerakan yang
pergerakan yang cukup “dimana” ditulis terpisah dari kata cukup signifikan.Di mana nilai pasar
signifikan.Dimana nilai pasar yang mengikutinya karena merupakan perusahaan tahun 1975 sebanyak 83%
perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% kata depan. ditentukan oleh aspek keuangan dan 17%
ditentukan oleh aspek keuangan dan aspek non-keuangan.
17% aspek non-keuangan.
(JA/2014/H89/P1/K6).
29. Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga √
merupakan salah satu upaya organisasi dari pada kata “dimana”. Kata “disisi” merupakan salah satu upaya organisasi
untuk berkontribusi terhadap ditulis terpisah dari kata yang untuk berkontribusi terhadap sustainable
sustainable development. mengikutinya karena merupakan kata development.
(JA/2014/H91/P2/K3). depan.
30. Dimana aspek sosial terdiri dari empat Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, Di mana aspek sosial terdiri dari empat √
sub-dimensi yaitu; dari pada kata “dimana”. Kata sub-dimensi yaitu;
(JA/2014/H93/P2/K4). “dimana” ditulis terpisah dari kata

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125 
 

yang mengikutinya karena merupakan


kata depan.
31. Dimana hal ini bertolak belakang, Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, Di mana hal ini bertolak belakang, PGN √
PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dari pada kata “dimana”. Kata memiliki kinerja ekonomi (EC) dan
dan lingkungan (EN) termasuk “dimana” ditulis terpisah dari kata lingkungan (EN) termasuk kedalam
kedalam kelompok yang rendah secara yang mengikutinya karena merupakan kelompok yang rendah secara signifikan
signifikan dibandingkan organisasi kata depan. dibandingkan organisasi lainnya.
lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
32. Metode survei mempunyai banyak Tanda koma dipakai sebelum kata Metode survei mempunyai banyak √
manfaat misalnya merupakan metode “misalnya” karena merupakan kata manfaat, misalnya metode pengumpulan
pengumpulan data dalam jumlah besar penghubung. data dalam jumlah besar untuk keperluan
untuk keperluan generalisasi data generalisasi data dengan biaya yang relatif
dengan biaya yang relatif rendah (cost- rendah (cost-effective) dan dapat
effective) dan dapat menghindari bias menghindari bias interview (Roberts
interview (Roberts 1999). 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).
33. Jika survei dirancang dan dilakukan Tanda koma dipakai sebelum kata Jika survei dirancang dan dilakukan √
dengan benar maka metode ini akan “maka” karena merupakan kata dengan benar,maka metode ini akan dapat
dapat menjadi metode besar dan penghubung. menjadi metode besar dan berkualitas
berkualitas tinggi. tinggi.
( JA/2014/H2/P1/K3).
34. Oleh karena itu kualitas data sangat Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu, kualitas data sangat √
penting dalam riset menggunakan “Oleh karena itu” karena tanda koma penting dalam riset menggunakan metode
metode survei. dipakai di belakang kata atau survei.
( JA/2014/H1/P1/K4). ungkapan penghubung antarkalimat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126 
 

35. Seperti telah dibahas di atas bahwa Tanda koma dipakai sebelum kata Seperti telah dibahas di atas meskipun √
meskipun metode survei seringkali “tetapi” karena merupakan kata metode survei seringkali digunakan, tetapi
digunakantetapi ada keraguan penghubung. ada keraguan mengenai kualitas data yang
mengenai kualitas data yang dikumpulkan dengan metode tersebut.
dikumpulkan dengan metode tersebut.
( JA/2014/H2/P2/K3).
36. Namun demikian fokus penelitian ini Tanda koma dipakai setalah kata Namun demikian,fokus penelitian ini √
adalah metode surve dengan “Namun demikian” karena tanda koma adalah metode surve dengan
menggunakan mail-questionnaire dipakai di belakang kata atau menggunakan mail-questionnaire dengan
dengan penjelasan sebagai berikut. ungkapan penghubung antarkalimat. penjelasan sebagai berikut.
( JA/2014/H3/P1/K3).
37. Sehingga dalam penelitian tersebut Tanda koma dipakai di belakang kata Sehingga dalam penelitian tersebut, √
hanya akan difokuskan pada analisis “tersebut”karena tanda koma hanya akan difokuskan pada analisis
kualitas data survei dengan digunakan untuk memisahkan anak kualitas data survei dengan menggunakan
menggunakan kuesioner yang dikirim kalimat yang mendahului induk kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-
lewat pos (mail-questionnaire). kalimat. questionnaire).
( JA/2014/H2/P2/K3).
38. Dalam melakukan analisis mengenai Tanda koma dipakai di belakang kata Dalam melakukan analisis mengenai √
kualitas data tersebut digunakan suatu “tersebut”karena tanda koma kualitas data tersebut, digunakan suatu
framework yang telah digunakan digunakan untuk memisahkan anak framework yang telah digunakan dalam
dalam penelitian-penelitian terdahulu. kalimat yang mendahului induk penelitian-penelitian terdahulu.
( JA/2014/H1/P1/K2). kalimat.
39. Karakteristik tersebut akan dianalisis Tanda koma dipakai di belakang kata Karakteristik tersebut,akan dianalisis √
dalam pembahasaan berserta dengan “tersebut”karena tanda koma dalam pembahasaan berserta dengan data
data yang tidak ditabulasikan dalam digunakan untuk memisahkan anak yang tidak ditabulasikan dalam tabel
tabel tersebut. kalimat yang mendahului induk tersebut.
( JA/2014/H3/P2/K 4). kalimat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127 
 

40. Oleh karena itu sampel harus Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu, sampel harus merupakan √
merupakan representasi populasi. “Oleh karena itu” karena tanda koma representasi populasi.
( JA/2014/H9/P1/K3). dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.
41. Jika sampel penelitian merupakan Tanda koma dipakai sebelum kata Jika sampel penelitian merupakan sampel √
sampel yang representatif atas populasi “tetapi” karena merupakan kata yang representatif atas populasi, maka apa
maka apa yang benar atas sampel akan penghubung. yang benar atas sampel akan benar juga
benar juga bagi populasi dengan bagi populasi dengan tingkat kesalahan
tingkat kesalahan tertentu (Sapsford tertentu(Sapsford 1999).
1999).( JA/2014/H9/P1/K4).
42. Oleh karena itu, sangat penting bagi Tanda koma dipakai sebelum kata Oleh karena itu, sangat penting bagi √
peniliti untuk selalu meyakinkan “sehingga” karena merupakan kata peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa
bahwa pertanyaan survei sudah penghubung. pertanyaan survei sudah direncanakan
direncanakan dengan baik sehingga dengan baik, sehingga dapat dipahami
dapat dipahami dengan baik oleh dengan baik oleh responden.
responden.( JA/2014/H11/P1/K4).
43. Dari perbandingan tersebut terlihat Tanda koma dipakai di belakang kata Dari perbandingan tersebut, terlihat √
bahwa response-rate dari pariode “tersebut”karena tanda koma bahwa response-rate dari pariode 1999—
1999—2004 dan pariode 2005—2012 digunakan untuk memisahkan anak 2004 dan pariode 2005—2012
menunjukkan perkembangan meskipun kalimat yang mendahului induk menunjukkan perkembangan
response-rate terendah masih sama. ( kalimat. ,meskipun response-rate terendah masih
JA/2014/H12/P2/K7) sama.
44. Namun meskipun norma ini Tanda koma dipakai sebelum kata Meskipun norma ini merupakan hal yang √
merupakan hal yang prakteknya dapat “tetapi” karena merupakan kata prakteknya dapat diterima untuk
diterima untuk penelitian survei tetapi penghubung. penelitian survei, tetapi detail proses
detail proses ;pengumpulan data pengumpulan data sesungguhnya dalam
sesungguhnya dalam survei biasanya survei biasanya jarang diungkapkan dalam
jarang diungkapkan dalam publikasi publikasi akademis, hal ini kemungkinan
akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel
disebabkan karena batasan panjang dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128 
 

artikel dalam suatu jurnal (Van der 2005).


Stade et al. 2005).
( JA/2014/H14/P1/K1)
45. Kondisi semacam itu tampaknya Tanda koma dipakai sebelum kata Kondisi semacam itu tampaknya semakin √
semakin sulit untuk dipenuhi, tidak “tetapi” karena merupakan kata sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada
hanya pada penelitian di bidang penghubung. penelitian di bidang akuntansi manajemen
akuntansi manajemen dan dan keperilakuan, tetapi juga pada bidang
keperilakuan tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian organisasional (Van
lain dalam penelitian organisasional der Stade et al. 2005).
(Van der Stade et al. 2005).
( JA/2014/H14/P1/K4).
46. Penelitian di bidang akuntansi Tanda koma dipakai sebelum kata Penelitian di bidang akuntansi manajemen √
manajemen dan keperilakuan di “sehingga” karena merupakan kata dan keperilakuan di Indonesia, pada kurun
Indonesia pada kurun waktu pariode penghubung. waktu pariode 1999—2012 tampaknya
1999—2012 tampaknya juga sudah juga sudah menggunakan prosedur
menggunakan prosedur penelitian penelitian survei yang disarankan dalam
survei yang disarankan dalam banyak banyak artikel atau buku-buku metode
artikel atau buku-buku metode penelitian, sehingga kualitas datanya
penelitian sehingga kualitas datanya dapat cukup dipertanggungjawabkan.
dapat cukup dipertanggungjawabkan.
( JA/2014/H14/P2/K1)
47. Kami percaya bahwa penelitian bidang Tanda koma dipakai sebelum kata Kami percaya bahwa penelitian bidang √
akuntansi manajemen dan “sehingga” karena merupakan kata akuntansi manajemen dan keperilakuan
keperilakuan akan memperoleh penghubung. akan memperoleh manfaat, sehingga kita
manfaat sehingga kita sebagai peneliti sebagai peneliti bersedia untuk lebih
bersedia untuk lebih berusaha berusaha mempelajari prinsip-prinsip
mempelajari prinsip-prinsip mendasar mendasar dari metode penelitian tersebut
dari metode penelitian tersebut dan dan menerapkan dalam penelitian kita.
menerapkan dalam penelitian kita.
( JA/2014/H14/P2/K2)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129 
 

48. Kami berharap bahwa paper ini akan Tanda koma dipakai sebelum kata Kami berharap bahwa paper ini akan √
meyakinkan kita sehingga masalah “sehingga” karena merupakan kata meyakinkan kita ,sehingga masalah utama
utama dalam penelitian survei terletak penghubung. dalam penelitian survei terletak lebih pada
lebih pada bagaimana metode tersebut bagaimana metode tersebut digunakan
digunakan bukan pada metodenya bukan pada metodenya sendiri.
sendiri.(JA/2014/H14/P2/K4).
49. Beberapa penelitian tersebut Tanda koma dipakai di belakang kata Beberapa penelitian tersebut, menemukan √
menemukan pengaruh partisipasi pada “tersebut”karena tanda koma pengaruh partisipasi pada penganggaran
penganggaran terhadap kinerja tidak digunakan untuk memisahkan anak terhadap kinerja tidak signifikan
signifikan (Merchsnt 1981 dalam kalimat yang mendahului induk (Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker
Nouri dan Parker 1998; Brownell kalimat. 1998; Brownell 1982).
1982).( JA/2014/H23/P1/K3).
49. Partisipasi dalam organisasi dianggap Tanda koma dipakai sebelum kata Partisipasi dalam organisasi dianggap √
memungkinkan adanya rasa diperlukan “sehingga” karena merupakan kata memungkinkan adanya rasa diperlukan
secara adil sehingga dapat mendorong penghubung. secara adil, sehingga dapat mendorong
individu untuk meningkatkan kinerja. individu untuk meningkatkan kinerja
( JA/2014/H23/P1/K4).
50. Leventhal (1976) mendefinisikan Tanda koma dipakai sebelum kata Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan √
keadilan distributif sebagai “sehingga” karena merupakan kata distributif sebagai kepercayaan pada
kepercayaan pada individu sehingga penghubung. individu , sehingga suatu hal telah adit
suatu hal telah adit saat upah, saat upah, hukuman, atau sumber daya
hukuman, atau sumber daya distribusikan telah sesuai dengan kriteria
distribusikan telah sesuai dengan tertentu.
kriteria tertentu.
( JA/2014/H25/P3/K1)
51. Menurut Sholihin et al. (2011) Tanda koma dipakai sebelum kata Menurut Sholihin et al. (2011) √
membiarkan karyawan untuk “sehingga” karena merupakan kata membiarkan karyawan untuk
merefleksikan keperdulian, nilai, dan penghubung. merefleksikan keperdulian, nilai, dan
memberikan kesempatan untuk memberikan kesempatan untuk
memodifikasi keputusan sehingga memodifikasi keputusan, sehingga dapat
dapat dijadikan alat untuk berbagi dijadikan alat untuk berbagi informasi.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130 
 

informasi.( JA/2014/H25/P3/K4).
52. Komitmen untuk mencapai tujuan Tanda koma dipakai di belakang kata Komitmen untuk mencapai tujuan
tersebut dapat ditimbulkan dari “tersebut”karena tanda koma tersebut, dapat ditimbulkan dari
partisipasi anggota dalam menentukan digunakan untuk memisahkan anak partisipasi anggota dalam menentukan
tujuan organisasi (Locke 1968). kalimat yang mendahului induk tujuan organisasi (Locke 1968).
( JA/2014/H25/P1/K3). kalimat.
53. Berdasarkan berbagai penjelasan Tanda koma dipakai di belakang kata Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut √
tersebut peneliti membangun hipotesis “tersebut”karena tanda koma , peneliti membangun hipotesis sebagai
sebagai berikut; digunakan untuk memisahkan anak berikut;
( JA/2014/H25/P4/K3). kalimat yang mendahului induk
kalimat.
54. Beberapa penelitian tersebut Tanda koma dipakai di belakang kata Beberapa penelitian tersebut, √
menemukanbahwa terdapat hubungan “tersebut”karena tanda koma menemukanbahwa terdapat hubungan
yang positif antara keadilan persepsi digunakan untuk memisahkan anak yang positif antara keadilan persepsi dan
dan komitmen (Earley dan Lind 1987 kalimat yang mendahului induk komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam
dalam Wentzel 2002; dan Lind et al. kalimat. Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam
1990 dalam Wentzel 2002; dan Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995
Korsgaard et al. 1995 ) . ).
( JA/2014/H26/P1/K1).
55. Wentzel (2002) memperhatikan Tanda koma dipakai sebelum kata Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh √
pengaruh pada restrukturasi yang “sehingga” karena merupakan kata pada restrukturasi yang terjadi pada objek
terjadi pada objek penelitiaanya penghubung. penelitiaanya, sehingga memasukkan
sehingga memasukkan pengukuran pengukuran tentang partisipasi pada
tentang partisipasi pada penganggaran penganggaran di dalam level organisasi
di dalam level organisasi dengan dengan menanyakan keikutsertaan mereka
menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim yang dirombak.
dalam tim yang dirombak.
( JA/2014/H27/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131 
 

56. Dari tebel tersebut dapat dikatakan Tanda koma dipakai di belakang kata Dari tebel tersebut,dapat dikatakan bahwa √
bahwa rata-rata nilai respon adalah “tersebut”karena tanda koma rata-rata nilai respon adalah tinggi, yaitu
tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran digunakan untuk memisahkan anak partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata
(4, 69), rata-rata sampel berpersepsi kalimat yang mendahului induk sampel berpersepsi bahwa keadilan
bahwa keadilan prosedural pada kalimat. prosedural pada organisasinya lebih tinggi
organisasinya lebih tinggi (4,79) (4,79) daripada keadilan distributif (4,
daripada keadilan distributif (4, 41). 41).
( JA/2014/H27/P2/K2).
57. Selain itu partisipasi pada Tanda koma dipakai di belakang kata Selain itu, partisipasi pada penganggaran √
penganggaran berkorelasi dengan “Selain itu” karena tanda koma dipakai berkorelasi dengan komitmen terhadap
komitmen terhadap tujuan (r=0,619; di belakang kata atau ungkapan tujuan (r=0,619; p<0,01).
p<0,01).( JA/2014/H28/P3/K2). penghubung antarkalimat.
58. Tetapi partisipasi pada penganggaran Tanda koma dipakai sebelum kata Tetapi partisipasi pada penganggaran √
tidak berpengaruh secara signifikan “sehingga” karena merupakan kata tidak berpengaruh secara signifikan pada
pada kinerja anggaran sehingga tidak penghubung. kinerja anggaran, sehingga tidak
mendukung h1b. mendukung h1b.
( JA/2014/H30/P2/K3)
59. Sebaliknya keadilan prosedural Tanda koma dipakai sebelum kata Sebaliknya keadilan prosedural √
berpengaruh secara positif terhadap “sehingga” karena merupakan kata berpengaruh secara positif terhadap
komitmen terhadap tujuan (path penghubung. komitmen terhadap tujuan (path
coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga coefficient: 0,230,p<0,01) , sehingga
mendukung H4b yang menyatakan mendukung H4b yang menyatakan bahwa
bahwa keadilan prosedural keadilan prosedural berpengaruh secara
berpengaruh secara positif terhadap positif terhadap komitmen terhadap tujuan
komitmen terhadap tujuan.
( JA/2014/H30/P4/K2)
60. Secara spesifik penelitian ini ingin Tanda koma dipakai di belakang kata Secara spesifik, penelitian ini ingin √
mengetahui apakah partisipasi pada “spesifik”karena tanda koma mengetahui apakah partisipasi pada
penganggaran mempengaruhi kinerja digunakan untuk memisahkan anak penganggaran mempengaruhi kinerja dan
dan apakah keadilan persepsian dan kalimat yang mendahului induk apakah keadilan persepsian dan komitmen

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132 
 

komitmen terhadap tujuan memediasi kalimat. terhadap tujuan memediasi hubungan


hubungan partisipasi pada partisipasi pada penganggaran dan
penganggaran dan kinerja. kinerja.
( JA/2014/H30/P1/K3)
61. Penelitian tersebut membuktikan Tanda koma dipakai di belakang kata Penelitian tersebut, membuktikan bahwa √
bahwa hubungan antara komitmen “tersebut”karena tanda koma hubungan antara komitmen terdapat
terdapat tujuan anggaran dan kinerja digunakan untuk memisahkan anak tujuan anggaran dan kinerja adalah positif.
adalah positif. kalimat yang mendahului induk
( JA/2014/H31/P3/K4) kalimat.
62. Berdasarkan pengertian tersebut Tanda koma dipakai di belakang kata Berdasarkan pengertian tersebut peneliti √
peneliti menyimpulkan bahwa “tersebut”karena tanda koma menyimpulkan bahwa, meskipun nilai
meskipun nilai rata-rata persepsi digunakan untuk memisahkan anak rata-rata persepsi keadilan distributif pada
keadilan distributif pada sampel kalimat yang mendahului induk sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak
cendrung tinggi, hal tersebut tidak kalimat. berpengaruh pada komitmen terhadap
berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena keadilan pada
tujuan anggaran karena keadilan pada distribusi sumber daya organisasi maupun
distribusi sumber daya organisasi insentif yang berdasarkan pada ketetapan
maupun insentif yang berdasarkan yang sudah rigitd.
pada ketetapan yang sudah rigitd.
( JA/2014/H31/P5/K5)
63. Dalam hal pengendalian internal, Tanda koma dipakai sebelum kata Dalam hal pengendalian internal, semua √
semua organisasi ini masuk dalam “sedangkan” karena merupakan kata organisasi ini masuk dalam katagori
katagori cukup sedangkan dalam hal penghubung. cukup, sedangkan dalam hal kinerja
kinerja program untuk program untuk pertanggungjawaban
pertanggungjawaban sosial, CV. sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
Aidrat dan RSAB Soerya memberikan memberikan nilai kinerja yang baik.
nilai kinerja yang baik.
( JA/2014/H33/P1/K7)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133 
 

64. Kesimpulan bisa menyatakan bahwa Tanda koma dipakai sebelum kata Kesimpulan bisa menyatakan bahwa, √
tidak ada masalah atau kelemahan “tetapi” karena merupakan kata tidak ada masalah atau kelemahan yang
yang ditemukan tetapi dapat pula penghubung. ditemukan, tetapi dapat pula
menyimpulkan hal-hal yang menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan
memerlukan perhatian manajeman. perhatian manajeman.
( JA/2014/H35/P4/K3).
65. Dalam hal pengendalian internal, Tanda koma dipakai sebelum kata Dalam hal pengendalian internal, semua √
semua organisasi ini masuk dalam “sedangkan” karena merupakan kata organisasi ini masuk dalam ketegori
ketegori cukup sedangkan dalam hal penghubung. cukup, sedangkan dalam hal kinerja
kinerja program untuk program untuk pertanggungjawaban
pertanggungjawaban sosial, CV. sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya
Aidrat dan RSAB Soerya memberikan memberikan nilai kinerja yang baik.
nilai kinerja yang baik.
66. Sementara secara kepemilikan Tanda koma dipakai sebelum kata Sementara secara kepemilikan walupun √
walupun didirikan oleh anggota “tetapi” karena merupakan kata didirikan oleh anggota masyarakat yang
masyarakat yang perduli tetapi secara penghubung. perduli, tetapi secara kelembagaan
kelembagaan mengambil bentuk mengambil bentuk yayasan, sehingga
yayasan, sehingga merencanakan merencanakan kelembagaan formalnya
kelembagaan formalnya tidak tidak diperuntukkan mencari keuntungan
diperuntukkan mencari keuntungan secara komersil.
secara komersil.
( JA/2014/H37/P1/K2).
67. Hal ini meskipun bersifat kepemilikan Tanda koma dipakai sebelum kata Hal ini meskipun bersifat kepemilikan √
pribadi dengan maksud mendapat “tetapi” karena merupakan kata pribadi dengan maksud mendapat
keuntungan tetapi semuanya itu untuk penghubung. keuntungan, tetapi semuanya itu untuk
mendukung oprasional dan mensubsidi mendukung oprasional dan mensubsidi
pengeluaran yang ada di Pondok pengeluaran yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Drajad. Pesantren Sunan Drajad.
( JA/2014/H39/P1/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134 
 

68. Dengan demikian kepemilikan atas Tanda koma dipakai di belakang kata Dengan demikian, kepemilikan atas √
sumber daya yang ada tidak dirupakan “Dengan demikian” karena tanda koma sumber daya yang ada tidak dirupakan
dalam bentuk sahan yang dapat dipakai di belakang kata atau dalam bentuk sahan yang dapat
diperjualbelikan, melainkan diatur ungkapan penghubung antarkalimat. diperjualbelikan, melainkan diatur melalui
melalui kebijakan yang didasarkan kebijakan yang didasarkan pada
pada konsensus dengan melibatkan konsensus dengan melibatkan para organ
para organ yayasan, diantaranya adalah yayasan, diantaranya pembina, pengurus,
pembina, pengurus, pengawasan dan pengawasan dan lembaga pelaksanaanya.
lembaga pelaksanaanya.
( JA/2014/H39/P2/K3)
69. Dengan demikian kusioner atas Tanda koma dipakai di belakang kata Dengan demikian , kusioner atas tahapan √
tahapan preliminary survey, “Dengan demikian” karena tanda koma preliminary survey, pengadilan internal
pengadilan internal maupun kinerja dipakai di belakang kata atau maupun kinerja program
program pertanggungjawaban sosial ungkapan penghubung antarkalimat. pertanggungjawaban sosial dapat
dapat seharusnya dilengkapi bagian seharusnya dilengkapi bagian keterangan
keterangan informasi ulang oleh para informasi ulang oleh para audit atau
audit atau organisasi yang diaudit. organisasi yang diaudit.
( JA/2014/H42/P4/K2)
70. Oleh karena itu muncullah persaingan Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu ,muncullah persaingan √
yang ketat antar perusahan untuk tetap “Oleh karena itu” karena tanda koma yang ketat antar perusahan untuk tetap
bertahan dan mampu bersaing serta dipakai di belakang kata atau bertahan dan mampu bersaing serta dapat
dapat menarik investor yang besedia ungkapan penghubung antarkalimat. menarik investor yang besedia
memberikan dana. memberikan dana.
( JA/2014/H43/P1/K3)
71. Dalam hal itu perusahaan diwajibkan Tanda koma dipakai di belakang kata Dalam hal itu, perusahaan diwajibkan √
menunjukkan kinerja yang baik dan “Dalam hal itu” karena tanda koma menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
sehat dengan memberikan informasi dipakai di belakang kata atau dengan memberikan informasi yang
yang terdapat pada laporan keuangan ungkapan penghubung antarkalimat. terdapat pada laporan keuangan-keuangan
keuangan perusahaan. perusahaan.
( JA/2014/H43/P1/K4)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135 
 

72. Selain itu juga menghindari cara-cara Tanda koma dipakai di belakang kata Selain itu juga, menghindari cara-cara √
menciptakan keuntungan sesaat dan “selain itujuga” karena tanda koma menciptakan keuntungan sesaat dan lebih
lebih mengutamakan kelangsungan dipakai di belakang kata atau mengutamakan kelangsungan hidup
hidup perusahaan, serta kepentingan ungkapan penghubung antarkalimat. perusahaan, serta kepentingan para
para pemangku kepentingan. pemangku kepentingan.
( JA/2014/H43/P1/K5)
73. Apabila tingkat laba yang diinginkan Kegandaan konjungsi “Apabila” dan Apabila tingkat laba yang diinginkan √
tidak dapat tercapai maka terdapat “maka” dalam kalimat dan tanda koma tidak dapat tercapai, terdapat
kemungkinan adanya tindakan dipakai sebelum kata”terdapat”karena kemungkinan adanya tindakan
manajemen laba. tanda koma berfungsi untuk manajemen laba.
( JA/2014/H44/P2/K3). memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimat.
74. Selain itu terdapat beberapa Tanda koma dipakai di belakang kata Selain itu , terdapat beberapa perubahan √
perubahan PSAK yang berdampak “selain itu” karena tanda koma dipakai PSAK yang berdampak pada kebijakan
pada kebijakan akrual yang semakin di belakang kata atau ungkapan akrual yang semakin terbatas, salah
terbatas, salah satunya mengenai penghubung antarkalimat. satunya mengenai pelaporan laba rugi
pelaporan laba rugi komprehensif yang komprehensif yang diterapkan mulai 1
diterapkan mulai 1 Januari 2012. Januari 2012.
( JA/2014/H44/P2/K3).
75. Penelitian ini bertujuan untuk Tanda koma dipakai sebelum kata Penelitian ini bertujuan untuk √
membuktikan penggunaan model “sehigga” karena merupakan kata membuktikan penggunaan model revenue
revenue discretionary dalam medeteksi penghubung. discretionary dalam medeteksi
manajeman laba sehingga tidak manajeman laba, sehingga tidak
mempertimbangkan perubahan- mempertimbangkan perubahan-perubahan
perubahan dalam konvergensi PSAK dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang
ke IFRS yang berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
kebijakan akrual.
( JA/2014/H45/P1/K2)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136 
 

76. Oleh sebab itu pendapatan dan beban Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh sebab itu , pendapatan dan beban √
dapat dijadikan sebagai sasaran “Oleh sebab itu” karena tanda koma dapat dijadikan sebagai sasaran
manajemen untuk mengelola laba. dipakai di belakang kata atau manajemen untuk mengelola laba.
( JA/2014/H43/P4/K2). ungkapan penghubung antarkalimat.
77. Objek penelitian ini pun terbatas yaitu Tanda koma dipakai sebelum kata Objek penelitian ini pun terbatas, yaitu √
pada perusahaan sektor manufaktur “yaitu” karena merupakan kata pada perusahaan sektor manufaktur yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. penghubung. terdaftar di Bursa Efek Ini.
( JA/2014/H45/P1/K3).
78. Kemudian untuk penggunaan Tanda koma dipakai di belakang kata Kemudian , untuk penggunaan √
conditional revenue model hanya data “Oleh sebab itu” karena tanda koma conditional revenue model hanya data
laporan keuangan tahunan yang dipakai di belakang kata atau laporan keuangan tahunan yang dijadikan
dijadikan sumber data. ungkapan penghubung antarkalimat. sumber data.
( JA/2014/H46/P1/K3)
79. Sedangkan nilai residual terendah Tanda koma dipakai sebelum kata Sedangkan nilai residual terendah terjadi √
terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki “sehingga” karena merupakan kata pada tahun 2010 yang dimiliki oleh
oleh ARNA sehingga dinyatakan tidak penghubung. ARNA, sehingga dinyatakan tidak
terindikasi manajeman laba kerena terindikasi manajeman laba kerena nilai
nilai residual sebesar 0,0338 residual sebesar 0,0338 dikatagorikan
dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 lebih besar dari 0, 075 ,
maka mendekati ol. maka mendekati ol.
( JA/2014/H47/P4/K4).
80. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Tanda koma dipakai di belakang kata Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan √
bahwa pada tahun 2010 dan 2012 “tersebut”karena tanda koma bahwa pada tahun 2010 dan 2012 IKAI
IKAI terindikasi manajeman laba digunakan untuk memisahkan anak terindikasi manajeman laba kerana nilai
kerana nilai rasidual tidak mendekati kalimat yang mendahului induk rasidual tidak mendekati nol.
nol. ( JA/2014/H47/P5/K4). kalimat.
81. Pada perusahaan MLBI nilai residual Tanda koma dipakai sebelum kata Pada perusahaan MLBI nilai residual √
yang melebihi dari ketetapan terjadi “sehingga” karena merupakan kata yang melebihi dari ketetapan terjadi pada
pada tahun 2008 dan 2010 sehingga penghubung. tahun 2008 dan 2010, sehingga pada
pada tahun tersebut terindikasi tahun tersebut terindikasi manajemen

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137 
 

manajemen laba. laba.


( JA/2014/H49/P2/K9).

82. Ketika pendapatan mengalami Tanda koma dipakai sebelum kata Ketika pendapatan mengalami kenaikan , √
kenaikan maka dapat disertai dengan “maka” karena merupakan kata maka dapat disertai dengan kenaikan
kenaikan piutang. penghubung. piutang.
( JA/2014/H49/P2/K4)
83. Kemudian untuk umur perusahaan Tanda koma dipakai sebelum kata Kemudian untuk umur perusahaan
merupakan tahapan perusahaan dalam “sehingga” karena merupakan kata merupakan tahapan perusahaan dalam
siklus bisnis sehingga dapat penghubung. siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui
mengetahui perkembangan setiap perkembangan setiap tahunnya.
tahunnya. ( JA/2014/H50/P3/K4)
84. Perubahan tersebut juga berpengaruh Tanda koma dipakai sebelum kata Perubahan tersebut jug berpengaruh √
terhadap besarnya piutang usaha “sehingga” karena merupakan kata terhadap besarnya piutang usaha sebagai
sebagai komponen utama sehingga penghubung. komponen utama, sehingga apabila terjadi
apabila terjadi peningkatan maka peningkatan maka piutang usaha juga
piutang usaha juga akan bertambah. akan bertambah.
( JA/2014/H50/P3/K8).
85. Apabila terjadi penurunan maka Tanda koma dipakai sebelum kata Apabila terjadi penurunan, maka piutang √
piutang usaha juga akan mengalami “maka” karena merupakan kata usaha juga akan mengalami penurunan.
penurunan. penghubung.
( JA/2014/H50/P3/K9).
86. Berdasarkan hasil tersebut dapat Tanda koma dipakai di belakang kata Berdasarkan hasil tersebut ,dapat √
disimpulkan bahwa dengan “tersebut”karena tanda koma disimpulkan bahwa dengan menggunakan
menggunakan conditional revenue digunakan untuk memisahkan anak conditional revenue model hampir seluruh
model hampir seluruh perusahaan kalimat yang mendahului induk perusahaan manufatur pada masing-
manufatur pada masing-masing kalimat. masing industri dinyatakan terindikasi
industri dinyatakan terindikasi manajemen lama.
manajemen lama.
( JA/2014/H51/P4/K5).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138 
 

87. Namun beberapa penelitian Tanda koma dipakai di belakang kata Namun , beberapa penelitian √
menunjukkan bahwa terdapat “Namun” karena tanda koma dipakai menunjukkan bahwa terdapat pergeseran
pergeseran perilaku manajemen laba, di belakang kata atau ungkapan perilaku manajemen laba, dari akrual
dari akrual menuju rill. penghubung antarkalimat. menuju rill.
( JA/2014/H51/P6/K5).
88. Dalam bonus plan hypothesis Tanda koma dipakai sebelum kata Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan √
dijelaskan bawa pemilik perusahaan “maka” karena merupakan kata bawa pemilik perusahaan berjanji manajer
berjanji manajer akan menerima penghubung. akan menerima sejumlah bonus , jika
sejumlah bonus jika kinerja kinerja perusahaan mencapai jumlah
perusahaan mencapai jumlah tertentu. tertentu
( JA/2014/H54/P2/K2).
89. Oleh karena itu KAP Big-6 yang Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu , KAP Big-6 yang √
sekarang menjadi KAP Big-4 dapat “Oleh karena itu” karena tanda koma sekarang menjadi KAP Big-4 dapat
mengurangi manajeman laba. dipakai di belakang kata atau mengurangi manajeman laba.
( JA/2014/H55/P3/K2). ungkapan penghubung antarkalimat.
90. Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Tanda koma dipakai sebelum kata Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan √
Herusetya (2009) menemukan bahwa “maka” karena merupakan kata Herusetya (2009) menemukan bahwa
semakin tinggi kualitas audit yang penghubung. semakin tinggi kualitas audit yang
menggunakan ukuran KAP (KAP The menggunakan ukuran KAP (KAP The
Big- 4) maka semakin rendah Big- 4) ,maka semakin rendah manajeman
manajeman laba yang terjadi di laba yang terjadi di perusahaan tersebut.
perusahaan tersebut.
( JA/2014/H55/P3/K3).
91. Berdasarkan hal tersebut maka dapat Tanda koma dipakai sebelum kata Berdasarkan hal tersebut , maka dapat √
dirumuskan hipotesis: “maka” karena merupakan kata dirumuskan hipotesis:
( JA/2014/H55/P3/K5). penghubung.
92. Berdasarkan hal tersebut maka Tanda koma dipakai sebelum kata Berdasarkan hal tersebut , maka hipotesis √
hipotesis yang diajukan penelitian “maka” karena merupakan kata yang diajukan penelitian adalah;
adalah; ( JA/2014/H55/P2/K3). penghubung.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139 
 

93. Pendekaan ini berasumsi bahwa Tanda koma dipakai sebelum kata Pendekaan ini berasumsi bahwa √
komponen non-discretionary accruals “sehingga” karena merupakan kata komponen non-discretionary accruals
cendrung stabil sepanjang waktu penghubung. cendrung stabil sepanjang waktu ,
sehingga yang layak sehingga yang layak dipertimbangankan
dipertimbangankan adalah komponen adalah komponen discretionary accruals.
discretionary accruals.
( JA/2014/H56/P1/K3).
94. Variabel kontrol adalah variabel yang Tanda koma dipakai sebelum kata Variabel kontrol adalah variabel yang √
dikendalikan atau dibuat konstan “sehingga” karena merupakan kata dikendalikan atau dibuat konstan ,
sehingga hubungan variabel bebas penghubung. sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak oleh faktor luar yang tidak diteliti
diteliti (Widhiarso 2011). (Widhiarso 2011).
( JA/2014/H57/P1/K1).
95. Perusahaan yang memiliki Tanda koma dipakai sebelum kata Perusahaan yang memiliki √
kemungkinanlah lebih tinggi dalam “maka” karena merupakan kata kemungkinanlah lebih tinggi dalam
melanggar perjanjian utang maka penghubung. melanggar perjanjian utang ,maka
perusahaan cendrung melakukan perusahaan cendrung melakukan
manajeman laba untuk meningkatkan manajeman laba untuk meningkatkan laba
laba perusahaan (Healy dan Pelepu perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
2001). ( JA/2014/H57/P2/K2).
96. Selain itu spesialisasi industri auditor Tanda koma dipakai di belakang kata Selain itu , spesialisasi industri auditor √
juga dapat mendeteksi manajeman laba “Selain itu” karena tanda koma dipakai juga dapat mendeteksi manajeman laba
untuk mempertahankan reputasi di belakang kata atau ungkapan untuk mempertahankan reputasi mereka
mereka sebagai auditor. penghubung antarkalimat. sebagai auditor.
( JA/2014/H60/P2/K5).
97. Penelitian ini diharapkan berkontribusi Tanda koma dipakai sebelum kata Penelitian ini diharapkan berkontribusi √
untuk memberikan bukti empiris “sehingga” karena merupakan kata untuk memberikan bukti empiris tersebut
tersebut sehingga dapat menjadi penghubung. ,sehingga dapat menjadi sumber informasi
sumber informasi bagi stakeholders bagi stakeholders dalam pengevaluasi
dalam pengevaluasi kinerja. kinerja.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140 
 

( JA/2014/H66/P8/K2)
98. Dengan argumentasi tersebut, teori Tanda koma dipakai sebelum kata Dengan argumentasi tersebut, teori √
berbasis ekonomi memprediksi bahwa “maka” karena merupakan kata berbasis ekonomi memprediksi bahwa
semakin baik kinerja CSR maka akan penghubung. semakin baik kinerja CSR, maka akan
semakin banyak informasi CSR yang semakin banyak informasi CSR yang
dilaporkan.( JA/2014/H66/P13/K4). dilaporkan.
99. Untuk mengurangi tekanan tersebut Tanda koma dipakai sebelum kata Untuk mengurangi tekanan tersebut, maka √
maka perusahaan-perusahaan yang “maka” karena merupakan kata perusahaan-perusahaan yang mempunyai
mempunyai kinerja yang buruk penghubung. kinerja yang buruk tersebut akan
tersebut akan meningkatkan jumlah meningkatkan jumlah pengungkapan CSR
pengungkapan CSR dengan tujuan dengan tujuan mengubah persepsi
mengubah persepsi masyarakat tentang masyarakat tentang kinerja aktual CSR
kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson tersebut (Clarkson et al.., 2008).
et al.., 2008).( JA/2014/H66/P14/K3).
99. Paten (2002) menyatakan bahwa teori Tanda koma dipakai sebelum kata Paten (2002) menyatakan bahwa teori √
berbasis sosial pilitis memprediksi “maka” karena merupakan kata berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa
bahwa semakin buruk kinerja CSR penghubung. semakin buruk kinerja CSR, maka akan
maka akan semakin banyak informasi semakin banyak informasi CSR yang
CSR yang diungkapkan. diungkapkan.
( JA/2014/H67/P14/K5).
100. Berdasarkan argumentasi di atas maka Tanda koma dipakai sebelum kata Berdasarkan argumentasi di atas, maka √
penelitian ini memilih menggunakan “maka” karena merupakan kata penelitian ini memilih menggunakan
pendekatan SEM-PLS. penghubung. pendekatan SEM-PLS.
( JA/2014/H69/P3/K8).
101. Dengan kriteria purposive sampling Tanda koma dipakai sebelum kata Dengan kriteria purposive sampling √
seperti telah diuraika di atas maka “maka” karena merupakan kata seperti telah diuraika di atas, maka
perhitungan sampel akhir penelitian penghubung. perhitungan sampel akhir penelitian
adalah seperti tabel 2. adalah seperti tabel 2.
( JA/2014/H69/P1/K1).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141 
 

102. Sebagian besar perusahaan Tanda koma dipakai sebelum kata Sebagian besar perusahaan memperoleh √
memperoleh peringkat biru (44,8 %) “lalu” karena merupakan kata peringkat biru (44,8 %) , lalu diikuti
lalu diikuti peringkat hijau (30,1%). penghubung. peringkat hijau (30,1%).
( JA/2014/H69/P1/K3).
103. Untuk memperoleh hasil yang robust Tanda koma dipakai sebelum kata Untuk memperoleh hasil yang √
maka dilakukan beberapa analisis “maka” karena merupakan kata robust,maka dilakukan beberapa analisis
tambahan. penghubung. tambahan.
( JA/2014/H69/P6/K5).
104. Oleh karenanya informasi harus Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karenanya,informasi harus bersedia √
bersedia untuk pengambilan keputusan “Oleh karenanya” karena tanda koma untuk pengambilan keputusan sebelum
sebelum informasi tersebut kehilangan dipakai di belakang kata atau informasi tersebut kehilangan
kepastiannya untuk mempengaruhi ungkapan penghubung antarkalimat. kepastiannya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan (timeliness). pengambilan keputusan (timeliness).
( JA/2014/H74/P1/K5).
105. Keterlambatan audit atas laporan Tanda koma dipakai sebelum kata Keterlambatan audit atas laporan tersebut √
tersebut biasanya karena adanya “sehingga” karena merupakan kata biasanya karena adanya masalah dalam
masalah dalam laporan keuangan penghubung. laporan keuangan perusahaan, sehingga
perusahaan sehingga auditor auditor memerlukan waktu yang lebih
memerlukan waktu yang lebih lama lama dalam penyelesaian audit.
dalam penyelesaian audit.
( JA/2014/H74/P4/K3).
106. Namun demikian karakteristik Tanda koma dipakai di belakang kata Namun demikian , karakteristik √
perusahaan besar yang cenderung “Namun demikian” karena tanda koma perusahaan besar yang cenderung
memiliki kompleksitas oprasional dipakai di belakang kata atau memiliki kompleksitas oprasional
cenderung memiliki kompleksitas ungkapan penghubung antarkalimat. cenderung memiliki kompleksitas
oprasional lebih tinggi jika oprasional lebih tinggi, jika dibandingkan
dibandingkan dengan perusahaan kecil dengan perusahaan kecil akan
akan membutuhkan waktu yang relatif membutuhkan waktu yang relatif lebih
lebih lama dalam proses penyusunan lama dalam proses penyusunan dan proses
dan proses audit sehingga dapat audit, sehingga dapat menyebabkan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142 
 

menyebabkan terjadinya keterlambatan terjadinya keterlambatan audit (Turel


audit (Turel 2010). 2010).
( JA/2014/H78/P23/K4).
107. Oleh karenanya perusahaan yang Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karenanya, perusahaan yang √
merupakan subsidiari dari perusahaan “Oleh karenanya” karena tanda koma merupakan subsidiari dari perusahaan
multinasional akan mempersiapkan dipakai di belakang kata atau multinasional akan mempersiapkan
laporan keuangan mereka lebih cepat ungkapan penghubung antarkalimat. laporan keuangan mereka lebih cepat
setelah berakhirnya paeriode akuntansi setelah berakhirnya pariode akuntansi
untuk kepentingan konsolidasi untuk kepentingan konsolidasi (Modugo
(Modugo et al. 2012). et al. 2012).
( JA/2014/H79/P27/K3).
108. Perusahaan yang besar akan Tanda koma dipakai sebelum kata Perusahaan yang besar akan memberikan √
memberikan audit fees yang lebih “jika” karena merupakan kata audit fees yang lebih tinggi , jika
tinggi jika dibandingkan dengan audit penghubung. dibandingkan dengan audit fees pada
fees pada perusahaan kecil. perusahaan kecil.
( JA/2014/H79/P30/K2).
109. Kualitas perkerjaan ini tampak dari Tanda koma dipakai sebelum kata Kualitas perkerjaan ini tampak dari √
kecepatan kerja kantor akuntan publik “sehingga” karena merupakan kata kecepatan kerja kantor akuntan publik
dalam melakukan publik dalam penghubung. dalam melakukan publik dalam
melakukan proses audit sehingga melakukan proses audit , sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya mengurangi kemungkinan terjadinya
keterlambatan audit. keterlambatan audit.
( JA/2014/H79/P29/K4).
110. Oleh karenanya hipotesis yang hendak Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karenanya, hipotesis yang hendak √
diuji dalam penelitian ini adalah; ( “Oleh karenanya” karena tanda koma diuji dalam penelitian ini adalah.
JA/2014/H79/P29/K5). dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143 
 

111. Perusahaan besar memiliki jumlah dan Tanda koma dipakai sebelum kata Perusahaan besar memiliki jumlah dan √
kompleksitas transaksi yang lebih “jika” karena merupakan kata kompleksitas transaksi yang lebih tinggi ,
tinggi jika dibandingkan dengan penghubung. jika dibandingkan dengan perusahaan
perusahaan kecil. kecil.
( JA/2014/H79/P30/K3).
112. Oleh karenanya, audit pada perusahaan Tanda koma dipakai sebelum kata Oleh karenanya, audit pada perusahaan √
besar membutuhkan jam kerja staff “sehingga” karena merupakan kata besar membutuhkan jam kerja staff audit
audit yang lebih besar, teknik dan penghubung. yang lebih besar, teknik dan teknologi
teknologi audit tertentu sehingga audit tertentu , sehingga menyebabkan
menyebabkan tingginya audit fee. tingginya audit fee.
( JA/2014/H79/P30/K4).
113. Semakin tinggin audit fees maka Tanda koma dipakai sebelum kata Semakin tinggin audit fees , maka waktu √
waktu yang diperlukan dalam “maka” karena merupakan kata yang diperlukan dalam penyelesaian
penyelesaian laporan audit lebih penghubung. laporan audit lebih pendek.
pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6).
114. Perusahaan yang baru berdiri biasanya Tanda koma dipakai sebelum kata Perusahaan yang baru berdiri biasanya √
kurang memiliki pengalaman terhadap “sehingga” karena merupakan kata kurang memiliki pengalaman terhadap
pengendalian akuntansi sehingga penghubung. pengendalian akuntansi, sehingga
menyebabkan penundaan pelaporan menyebabkan penundaan pelaporan
keuangan. keuangan.
( JA/2014/H80/P34/K3).
115. Sedangkan nilai koefisien regresi yang Tanda koma dipakai sebelum kata Sedangkan nilai koefisien regresi yang √
bertanda positif menunjukkan bahwa “jika” karena merupakan kata bertanda positif menunjukkan bahwa, jika
jika perusahaan termasuk perusahaan penghubung. perusahaan termasuk perusahaan non
non keuanga, maka akan memiliki keuanga, maka akan memiliki
keterlambatan audit yang panjang keterlambatan audit yang panjang karena
karena audit memerlukan waktu lebih audit memerlukan waktu lebih panjang
panjang pada perusahaan non pada perusahaan non keuangan, terutama
keuangan, terutama pada rekening pada rekening inventary.
inventary.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144 
 

( JA/2014/H84/P8/K2).
116. Hasil uji t juga menyatakan bahwa Tanda koma dipakai sebelum kata Hasil uji t juga menyatakan bahwa √
semakin lama suatu perusahaan berdiri “maka” karena merupakan kata semakin lama suatu perusahaan berdiri ,
maka semakin pendek keterlambatan penghubung. maka semakin pendek keterlambatan
auditnya, karena perusahaan auditnya, karena perusahaan mempunyai
mempunyai prosedur internal kontrol prosedur internal kontrol yang dapat
yang dapat mengurangi terjadinya mengurangi terjadinya kesalahan dalam
kesalahan dalam penyajian laporan penyajian laporan keuangan.
keuangan. ( JA/2014/H85/P9/K1)
117. Jika perusahaan menerima standar Tanda koma dipakai sebelum kata Jika perusahaan menerima standar opini √
opini atau unqualified opinion maka “sehingga” karena merupakan kata atau unqualified opinion , semakin pendek
semakin pendek keterlambatan audit penghubung. keterlambatan audit akan pendek, karena
akan pendek, karena standar opini atau standar opini atau unqualifefied opinion
unqualifefied opinion diartikan sebagai diartikan sebagai berita baik bagi
berita baik bagi perusahaan sehingga perusahaan, sehingga perusahaan tidak
perusahaan tidak melakukan melakukan penundaan pelaporan
penundaan pelaporan keuangan. keuangan.
( JA/2014/H85/P9/K6).
118. Hal ini disebabkan karena Tanda koma dipakai sebelum kata Hal ini disebabkan karena sustainability √
sustainability report tidak saja memuat “tetapi” karena merupakan kata report tidak saja memuat informasi kinerja
informasi kinerja keuangan tetapi juga penghubung. keuangan, tetapi juga informasi non-
informasi non-keungan. keungan.
(JA/2014/H89/P1/K6).
119. Oleh karena itu kelangsungan hidup Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu, kelangsungan hidup √
organisasi bergantung pada dukungan “Oleh karena itu” karena tanda koma organisasi bergantung pada dukungan
pada pemangku kepentingan sehingga dipakai di belakang kata atau pada pemangku kepentingan, sehingga
aktivitas perusahaan adalah untuk ungkapan penghubung antarkalimat. aktivitas perusahaan adalah untuk
mencari dukungan tersebut. mencari dukungan tersebut.
( JA/2014/H90/P2/K2)

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145 
 

120. Pengungkapan sustainability report Tanda koma dipakai sebelum kata Pengungkapan sustainability report √
diharapkan dapat memenuhi keinginan “sehingga” karena merupakan kata diharapkan dapat memenuhi keinginan
dari para pemangku kepentingan penghubung. dari para pemangku kepentingan
sehingga akan menghasilkan hubungan ,sehingga akan menghasilkan hubungan
yang harmonis antara perusahaan yang harmonis antara perusahaan dengan
dengan para pemangku kepentingan, para pemangku kepentingan, sehingga
sehingga organisasi dapat mencapai organisasi dapat mencapai keberlanjutan
keberlanjutan dimasa akan datang. dimasa akan datang.
( JA/2014/H90/P2/K4).
121. Berdasarkan kajian tersebut dapat Tanda koma dipakai di belakang kata Berdasarkan kajian tersebut, dapat √
dirumuskan hipotesis pertama seperti “tersebut”karena tanda koma dirumuskan hipotesis pertama seperti di
di bawah ini. digunakan untuk memisahkan anak bawah ini.
( JA/2014/H91/P1/K5) kalimat yang mendahului induk
kalimat.
122. Berdasarkan kajian tersebut dapat Tanda koma dipakai di belakang kata Berdasarkan kajian tersebut, dapat √
dirumuskan hipotesis pertama seperti “tersebut”karena tanda koma dirumuskan hipotesis pertama seperti di
di bawah ini. digunakan untuk memisahkan anak bawah ini.
( JA/2014/H91/P1/K5) kalimat yang mendahului induk
kalimat.
123. Oleh sebab itu dampak pengungkapan Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh sebab itu, dampak pengungkapan √
laporan berkelanjutan dalam bidang “Oleh sebab itu” karena tanda koma laporan berkelanjutan dalam bidang sosial
sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh dipakai di belakang kata atau (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh
seluruh para pemangku kepentingan ungkapan penghubung antarkalimat. para pemangku kepentingan organisasi
organisasi (KPMG, 2008). (KPMG, 2008).
( JA/2014/H93/P3/K3).
124. Oleh karena itu terdapat beberapa Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu, terdapat beberapa √
perbedaan indeks “SO” untuk masing- “Oleh karena itu” karena tanda koma perbedaan indeks “SO” untuk masing-
masing perusahaan berbeda pada dipakai di belakang kata atau masing perusahaan berbeda pada kasuh
kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan ungkapan penghubung antarkalimat. Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN).
(EN). ( JA/2014/H97/P3/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146 
 

125. Oleh karena itu untuk melihat dampak Tanda koma dipakai di belakang kata Oleh karena itu, untuk melihat dampak √
sustainability report terhadap kinerja “Oleh karena itu” karena tanda koma sustainability report terhadap kinerja
keuangan pada penelitian mendatang dipakai di belakang kata atau keuangan pada penelitian mendatang akan
akan lebih baik jika aspek ungkapan penghubung antarkalimat. lebih baik, jika aspek keberlanjutan tidak
keberlanjutan tidak hanya melibatkan hanya melibatkan data sekunder
data sekunder (sustainability report (sustainability report dan laporan
dan laporan keuangan), namun juga keuangan), namun juga melibatkan data
melibatkan data lain, seperti perilaku lain, seperti perilaku manajer atau pemilik
manajer atau pemilik yang bisa yang bisa diperoleh melalui wawancara
diperoleh melalui wawancara atau atau survei.
survei. ( JA/2014/H100/P2/K2).
126. Tingkat persaingan dicerminkan Tanda koma dipakai sebelum kata Tingkat persaingan dicerminkan dengan √
dengan mengurangkan terget profit “sehingga” karena merupakan kata mengurangkan terget profit margin (
margin penghubung. tingkat margin yang diinginkan
( tingkat margin yang diinginkan organisasi) terhadap target price (harga
organisasi) terhadap target price yang diaggap kompetitif di pasar) ,
(harga yang diaggap kompetitif di sehingga didapatkan target allowable cost
pasar) sehingga didapatkan target (unit product cost yang seharusnya).
allowable cost (unit product cost yang
seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4).
127. Menghadapi situasi demikian, maka Tanda koma dipakai sebelum kata Menghadapi situasi demikian, maka √
manajemen perlu memiliki strategi “maka” karena merupakan kata manajemen perlu memiliki strategi harga
harga yang tepat sehinggakompetitif penghubung. yang tepat, sehingga kompetitif di pasar.
di pasar.( JA/2014/H104/P5/K3).
128 Semakin tinggi kecanggihan pelanggan Tanda koma dipakai sebelum kata Semakin tinggi kecanggihan pelanggan , √
maka pelanggan semakin mampu “maka”. Maka merupakan kata maka pelanggan semakin mampu
menentukan perbedaan-perbedaan penghubung. menentukan perbedaan-perbedaan kecil
kecil yang selanjutnya semakin mudah yang selanjutnya semakin mudah beralih
beralih ke produk pesaing. ke produk pesaing.
( JA/2014/H105/P2/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147 
 

129. Dengan demikian, semakin cepat Tanda koma dipakai di belakang kata Dengan demikian, semakin cepat √
perpindahan lokasi tersebut maka “Dengan demikian” karena tanda koma perpindahan lokasi tersebut, maka akan
akan semakin sulit organisasi dipakai di belakang kata atau semakin sulit organisasi memprediksi dan
memprediksi dan menentukan kapan ungkapan penghubung antarkalimat. menentukan kapan produk akan
produk akan diluncurkan. diluncurkan.
( JA/2014/H105/P2/K6).
130. Karena koefisien estimasi jalur IP-KK Tanda koma dipakai sebelum kata Karena koefisien estimasi jalur IP-KK √
nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) maka “maka” karena merupakan kata nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17),maka
dipastikan terjadi pengaruh madiasi. penghubung. dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
131. Rumah sakit yang sekelas cendrung Tanda koma dipakai sebelum kata Rumah sakit yang sekelas cendrung √
memiliki kualitas layanan kesehatan “sehingga” karena merupakan kata memiliki kualitas layanan kesehatan yang
yang nyaris sama sehingga tidak penghubung. nyaris sama, sehingga tidak
mengherankan bila para pasien mengherankan bila para pasien memilih
memilih rumah sakit yang bertarif rumah sakit yang bertarif murah.
murah.( JA/2014/H108/P3/K3).
132. Semakin banyak pemasok layanan Tanda koma dipakai sebelum kata Semakin banyak pemasok layanan √
kesehatan mengakibatkan posisi tawar “sehingga” karena merupakan kata kesehatan mengakibatkan posisi tawar
rumah sakit menjadi menurun dalam penghubung. rumah sakit menjadi menurun dalam
industri sehingga tidak bisa lagi industri, sehingga tidak bisa lagi
semaunya menentukan harga layanan. semaunya menentukan harga layanan
( JA/2014/H109/P3/K4).
133. Semakin tinggi kecanggihan pengguna Tanda koma dipakai sebelum kata Semakin tinggi kecanggihan pengguna √
langgan maka pelanggan semakin “maka” karena merupakan kata langgan,maka pelanggan semakin mampu
mampu menentukan perbedaan- penghubung. menentukan perbedaan-perbedaan kecil
perbedaan kecil yang selanjutnya yang selanjutnya semakin mudah beralih
semakin mudah beralih ke produk ke produk layanan kesehatan yang
layanan kesehatan yang ditawarkan ditawarkan oleh para pesaing.
oleh para pesaing.
( JA/2014/H110/P15/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148 
 

134. Dengan demikian mereka mengetahui Tanda koma dipakai di belakang kata Dengan demikian , mereka mengetahui √
pula bahwa persyaratan layanan “Dengan demikian” karena tanda koma pula bahwa persyaratan layanan kesehatan
kesehatan sebuah rumah sakit harus dipakai di belakang kata atau sebuah rumah sakit harus diubah di masa
diubah di masa mendatang, seperti ungkapan penghubung antarkalimat. mendatang, seperti dikemukakan oleh
dikemukakan oleh dokter yang dokter yang menjadi informan sebagai
menjadi informan sebagai berikut: berikut:
( JA/2014/H110/P17/K4).
135. Penelitian ini juga terbatas Tanda koma dipakai sebelum kata Penelitian ini juga terbatas menggunakan √
menggunakan media kuesioner untuk “sehingga” karena merupakan kata media kuesioner untuk memperoleh data
memperoleh data primer sehingga penghubung. primer ,sehingga tertumpu pada tataran
tertumpu pada tataran persepsi persepsi responden atau informasi
responden atau informasi sehingga ,sehingga faktor subjektifitas bisa saja
faktor subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya.
terkandung di dalamnya.
( JA/2014/H111/P4/K2).
136. Rerangka yang dipakaidalamstudiini Tanda pisah dipakai diantara tahun Rerangka yang dipakaidalamstudiini √
merujukpada Van der Stede et 1999-2012 yang berarti sampai merujukpada Van der Stede et al.(2005)
al.(2005) yang mengujikualitas di dengan. yang mengujikualitas di seluruh mail
seluruh mail survey proceeding survey proceeding Simposium Nasional
Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Akuntansi (SNA) priode1999—2012.
priode1999-2012.
( JA/2014/H1/P1/K4).
137. Berdasarkan pada hasil analisis dengan Tanda pisah dipakai diantara tahun Berdasarkan pada hasil analisis dengan √
menggunakan revenue model sebanyak 2010-2012 yang berarti sampai menggunakan revenue model sebanyak 8
8 sektor industri yang terindikasi dengan. sektor industri yang terindikasi
manajemen laba akrual selama tahun manajemen laba akrual selama tahun
2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1). 2010—2012.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149 
 

138. Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk Tanda pisah dipakai diantara tahun 1-2 Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk √
dimensi Leverage, terlihat bahwa yang berarti sampai dengan. dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat
terdapat dua kelompok perusahan, dua kelompok perusahan, yakni
yakni kelompok 1-2 yang memiliki kelompok 1—2 yang memiliki laverage.
laverage.( JA/2014/H98/P1/K2).
139. Kedua, persepsi subyektif Kesalahan dalam penulisan unsur Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya √
sesungguhnya merupakan hal yang serapan, yaitu pada kata “subyektif”. merupakan hal yang penting.
penting.( JA/2014/H1/P2/K5). Kata “subyektif” seharusnya ditulis
subjektif karena merupakan serapan
dari bahasa asing yaitu “subjective”
140. Probabilitysampling adalah proses Kesalahan dalam penulisan unsur Probabilitysampling adalah proses √
pemilihan sampel dengan menganggap serapan, yaitu pada kata “subyek”. pemilihan sampel dengan menganggap
bahwa semua elemen populasi Kata “subyek” seharusnya ditulis bahwa semua elemen populasi
mempunyai kesempatan yang sama subjek karena merupakan serapan dari mempunyai kesempatan yang sama untuk
untuk terpilih menjadi subyek dalam bahasa asing . terpilih menjadi subjek dalam sampel.
sampel.( JA/2014/H10/P2/K2).
141. Kuesioner yang dikirimkan kepada Kesalahan dalam penulisan unsur Kuesioner yang dikirimkan kepada √
responden dengan melalui pos (mail serapan, yaitu pada kata “response”. responden dengan melalui pos (mail
questionnaire) merupakan salah satu Kata “response”, merupakan unsur questionnaire) merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang banyak serapan bahasa asing. teknik pengumpulan data yang banyak
dikritik karena kemungkinan dikritik karena kemungkinan rendahnya
rendahnya rendahnya response dan rendahnya respons dan
ketidakmampuannya memverifikasi ketidakmampuannya memverifikasi
response yang diberikan (Karlinger response yang diberikan (Karlinger dan
dan Lee 2000). ( JA/2014/H3/P2/K1). Lee 2000).
142. Di dalam riset akuntansi manajemen, Kesalahan dalam penulisan unsur Di dalam riset akuntansi manajemen, √
survei seringkali digunakan untuk serapan, yaitu pada kata “diskriptif”. survei seringkali digunakan untuk
menguji teori, meskipun seringkali Kata “diskriptif”, merupakan unsur menguji teori, meskipun seringkali juga
juga digunakan untuk tujuan diskriptif serapan bahasa asing. digunakan untuk tujuan deskriftif.
.( JA/2014/H2/P2/K1).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150 
 

143. Sehingga dalam penelitian ini hanya Kesalahan dalam penulisan unsur Sehingga dalam penelitian ini hanya akan √
akan difokuskan pada analisa kualitas serapan, yaitu pada kata “analisa”. difokuskan pada analisis kualitas data
data survei dengan menggunakan Kata “analisa” seharusnya ditulis survei dengan menggunakan koesioner
koesioner yang dikirim lewat pos analisis karena merupakan serapan dari yang dikirim lewat pos (mail-
(mail-questionnaire) bahasa asing yaitu “analysis” questionnaire)
144. Untuk meneliti pengaruh partisipasi Kesalahan dalam penulisan unsur Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada √
pada penggaran terhadap dua jenis serapan, yaitu pada kata “managerial”. penggaran terhadap dua jenis kinerja
kinerja (managerial dan anggaran), Kata “managerial”, merupakan unsur (manajerial dan anggaran), dibangun dua
dibangun dua model seperi yang serapan bahasa asing. model seperi yang digambarkan pada
digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 2 dan Gambar 3
Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2).
145. Dalam melakukan analisis mengenai Kalimat tunggal yang tidak memiliki Peneliti melakukan analisis kualitas data √
kualitas data tersebut digunakan suatu unsur subjek. dengan menggunakan suatu fremework
framework yang telah digunakan yang telah digunakan dalam penelitian
dalam penelitian-penelitan tertentu. terdahulu.
(JA/2014/H3/P1/K2).
146. Dalam PP ini diatur mengenai Kalimat tunggal yang tidak memiliki PP ini mengatur mengenai tanggung √
tanggung jawab sosial dan lingkungan unsur subjek. jawab sosial dan lingkungan yang
yang tertujuan mewujudkan tertujuan mewujudkan pembangunan
pembangunan ekonomi berkelanjutan ekonomi berkelanjutan guna
guna meningkatkan kualitas kehidupan meningkatkan kualitas kehidupan dan
dan lingkungan yang bermanfaat bagi lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat komunitas setempat dan masyarakat pada
pada umumnya maupun Perseroan itu umumnya maupun Perseroan itu sendiri.
sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2).
147. Namun terdapat berbagai competing Kalimat tunggal yang tidak memiliki Namun, penelitian tersebut memiliki √
theories tentang hubungan tingkat unsur subjek. berbagai competing theories tentang
pengungkapan CDR, kinerja CSR, dan hubungan tingkat pengungkapan CDR,
manajemen laba (Hong dan Andersen, kinerja CSR, dan manajemen laba (Hong
2011; Kim et al,. 2012). dan Andersen, 2011; Kim et al,.2012).
(JA/2014/H65/P5/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151 
 

148. Meskipun masih banya kartikel yang Kalimat tunggal yang tidak memiliki Masih banyak artikel tidak secara
tidak secara lengkap melakukan semua unsur subjek. lengkap melakukan semua prosedur yang
prosedur yang disampaikan dalam disampaikan dalam melakukan penelitian
melakukan penelitian survei. survei.
(JA/2014/H14/P1/K6)
150. Tetapi partisipasi pada penganggaran Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Partisipasi pada penganggaran tidak √
tidak berpengaruh secara signifikan dan tidak berpredikat/ kalimat berpengaruhsecara signifikan pada kinerja
pada kinerja anggaran, sehingga tidak buntung. anggaran, sehingga tidak mendukung H1b
mendukung
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
151. Dalam hal kepemilikian pada Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Perusahaan komersial ditandai dengan √
perusahaan komersial ditandai dengan dan tidak berpredikat/ kalimat adanya kepemilikan saham atau jumlah
adanya kepemilikan saham atau buntung. saham
jumlah saham tersetor, yang selanjutnyadisebut modal
tersetor, yang selanjutnyadisebut saham, dalam hal kepemilikan.
modal saham (capital stock).
(JA/2014/H36/P1/K2).
152. Kemudian pada tahun 2011 sebanyak Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Pada tahun 2011, sebanyak 10 √
10 perusahaan dan tahun 2012 dan tidak berpredikat/ kalimat perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7
sebanyak 7 perusahaan dari total buntung. perusahaan dari total keseluruhan 52
keseluruhan 52 perusahaan.
perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4).
153. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Sebagian besar perusahaan manufaktur √
dengan menggunakan revenue model dan tidak berpredikat/ kalimat terindikasi manajemen laba
sebagian besar perusahaan manufaktur buntung. dengan menggunakan revenue model.
terindikasi manajemen laba.
(JA/2014/H48/P1/K6).
154. Sedangkan pada perusahaan lain tidak Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Perusahaan lain tidak terindikasi √
terindikasi manajemen laba akrual. dan tidak berpredikat/ kalimat manajemen laba akrual.
(JA/2014/H49/P2/K6). buntung.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152 
 

155. Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi √
terindikasi manajemen laba sebanyak dan tidak berpredikat/ kalimat manajeman laba pada tahun 2008.
15 perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6). buntung.

156. Kemudian pada tahun 2009 sebanyak Kalimat tunggal yang tidak bersubjek Pada tahun 2009, sebanyak 12 √
12 perusahaan dan tahun 2010 dan tidak berpredikat/ kalimat perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9
sebanyak 9 perusahaan dan tahun buntung.. perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12
2011 sebanyak 12 perusahaan dari perusahaan dari total keseluruhan 77
total keseluruhan 77 perusahaan. perusahaan.
157. Cara yang lain misalnya peneliti Kesalahan dalam penggunaan Cara yang lain misalnya peneliti berusaha √
berusaha meningkatkan responserate konjungsi subordinatif pada konjungsi meningkatkan responserate dengan cara
dengan cara elakukan prosedur follow- “sehingga”. Konjungsi “sehingga” elakukan prosedur follow-up dan
up dan sebagainya. Sehingga dengan merupakan konjungsi yang sebagainya ,sehinggadengan berbagai cara
berbagai cara tersebut masalah bisa menghubungkan dua klausa atau lebih. tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas
diatasi dan kualitas data dapat data dapat ditingkatkan.
ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6)
158. Dalam riset akuntansi manajeman, Kesalahan dalam penggunaan Dalam riset akuntansi manajeman, surve √
surve dengan kuesioner melalui pos konjungsi subordinatif pada konjungsi dengan kuesioner melalui pos (mail
(mail questionnaire) adalah metode “sehingga”. Konjungsi “sehingga” questionnaire) adalah metode surve yang
surve yang paling banyak digunakan merupakan konjungsi yang paling banyak digunakan (Van der Stede
(Van der Stede et al.2005). Sehingga menghubungkan dua klausa atau lebih. et al.2005), sehingga dalam penelitian ini
dalam penelitian ini hanya akan hanya akan difokuskan pada analisis
difokuskan pada analisis kualitas data kualitas data survei dengan menggunakan
survei dengan menggunakan kuesioner kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-
yang dikirim lewat pos (mail- questionnaire).
questionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4).
159. Jika sampel penelitian merupakan Kesalahan dalam penggunaan Jika sampel penelitian merupakan sempel √
sempel yang representasif atas konjungsi antarkalimat, yaitu pada yang representasif atas populasi, apa yang
populasi maka apa yang benar atas konjungsi ...jika,...maka... konjungsi .. benar atas sampel akan benar juga bagi
sampel akan benar juga bagi jika,...maka tidak dapat dijhadirkan populasidengan tingkat kesalahan

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153 
 

populasidengan tingkat kesalahan secara bersama-sama. tertentu).


tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) .

160. Jikatingkat response-rate yang tinggi Kesalahan dalam penggunaan Jikatingkat response-rate yang tinggi √
tidak dapat dicapai di kesempatan konjungsi antarkalimat, yaitu pada tidak dapat dicapai di kesempatan pertama
pertama peneliti mengirimkan survei konjungsi ...jika,...maka... konjungsi .. peneliti mengirimkan survei questionnaire
questionnaire maka prosedur follow- jika,...maka tidak dapat dihadirkan ,prosedur follow-up seharusnya dilakukan
up seharusnya dilakukan (Diamond secara bersama-sama. (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der
2000; Dillman 2007; Van der Stede et Stede et al.
al. (JA/2014/H12/P1/K1).
161. Organisasi sektor publik ini dapat Kesalahan dalam penggunaan Organisasi sektor publik ini dapat √
dikelompokkan menjadi enam, yakni konjungsi koordinatif pada konjungsi dikelompokkan menjadi enam, yakni
lembaga pemerintahan, organisasi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” lembaga pemerintahan, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, yayasan merupakan penanda hubungan keagamaan, organisasi sosial, yayasan
lembaga pendidikan, dan organisasi pertantangan pada suatu kalimat.. lembaga pendidikan, dan organisasi
kesehatan (Karyana 2005).Sedangkan kesehatan (Karyana 2005),
menurut Bakesbang, organisasi sektor sedangkanmenurut Bakesbang, organisasi
publik di luar pemerintah adalah sektor publik di luar pemerintah adalah
organisasi kemasyarakatan yang di organisasi kemasyarakatan yang di
dalamnya meliputi organisasi dalamnya meliputi organisasi keagamaan,
keagamaan, kepemudaan, wanita, kepemudaan, wanita, profesi,
profesi, fungsionaris, penghayat fungsionaris, penghayat kepercayaan dan
kepercayaan dan lembaga swadaya lembaga swadaya masyarakat.
masyarakat. (JA/2014/H36/P2/K2).
162. Aspek pemasaran, akuntansikeuangan Kesalahan dalam penggunaan Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan √
dan personalia diatur secara terpusat konjungsi koordinatif pada konjungsi personalia diatur secara terpusat di bawah
di bawah bidang non akademik. “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” bidang non akademik, sedangkanuntuk
Sedangkan untuk kebijakan akademik merupakan penanda hubungan kebijakan akademik diatur dengan
diatur dengan sebagian bersifat pertantangan pada suatu kalimat. sebagian bersifat desentralisasi di tingkat
desentralisasi di tingkat fakultas fakultas maupun program studi.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154 
 

maupun program
studi.(JA/2014/H38/P3/K3).

163. Faktor yang secara signifikan Kesalahan dalam penggunaan Faktor yang secara signifikan berpengaruh √
berpengaruh terhadap keterlambatan konjungsi koordinatif pada konjungsi terhadap keterlambatan tersebut adalah
tersebut adalah audit committee “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” audit committee independence, audit
independence, audit committee merupakan penanda hubungan committee expertise, dan ukuran
expertise, dan ukuran perusahaan. pertantangan pada suatu kalimat.. perusahaan, sedangkanaudit committee
Sedangkanaudit committee meeting, meeting, ukuran kantor audit dan
ukuran kantor audit dan frofitabilitas frofitabilitas tidak berpengaruh secara
tidak berpengaruh secara signifikan signifikan terhadap keterlambatan audit.
terhadap keterlambatan
audit.(JA/2014/H76/P7/K4).
164. Variabel profitabilitas, extraordinary Kesalahan dalam penggunaan Variabel profitabilitas, extraordinary √
item, dan opini audit mempunyai konjungsi koordinatif pada konjungsi item, dan opini audit mempunyai
pengaruh signifikan positif terhadap “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” pengaruh signifikan positif terhadap
keterlambatan audit. Sedangkan merupakan penanda hubungan keterlambatan audit ,sedangkanukuran
ukuran kantor audit dan tahun tutup pertantangan pada suatu kalimat. kantor audit dan tahun tutup buku
buku perusahaan tidak menunjukkan perusahaan tidak menunjukkan adanya
adanya pengaruh yang signifikan pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap keterlambatan audit. keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P12/K5).
165. Hasil dari penelitian tersebut Kesalahan dalam penggunaan Hasil dari penelitian tersebut √
membuktikan bahwa ukuran konjungsi koordinatif pada konjungsi membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
perusahaan, profitabilitas, dan umur “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” profitabilitas, dan umur perusahaan
perusahaan mempunyai pengaruh merupakan penanda hubungan mempunyai pengaruh signifikan negatif
signifikan negatif terhadap pertantangan pada suatu kalimat. terhadap keterlambatan audit. ,
keterlambatan audit. sedangkangearing ratio, extra-ordinary
Sedangkangearing ratio, extra- and/or contingent items, tahun tutup buku
ordinary and/or contingent items, perusahaan, kompleksitas operasi tidak
tahun tutup buku perusahaan, berpengaruh signifikan terhadap

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155 
 

kompleksitas operasi tidak keterlambatan audit.


berpengaruh signifikan terhadap
keterlambatan audit.
(JA/2014/H76/P14/K3).
166. Opini audit mempunyai pengaruh Kesalahan dalam penggunaan Opini audit mempunyai pengaruh √
signifikan positif terhadap konjungsi koordinatif pada konjungsi signifikan positif terhadap keterlambatan
keterlambatan audit .Sedangkan “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” audit ,sedangkan tingkat profitabilitas, dan
tingkat profitabilitas, dan reputasi merupakan penanda hubungan reputasi auditor tidak berpengaruh
auditor tidak berpengaruh signifikan pertantangan pada suatu kalimat. signifikan terhadap keterlambatan audit.
terhadap keterlambatan audit.
(JA/2014/H77/P14/K5).
167. Ukuran kantor audit dan klasifikasi Kesalahan dalam Penggunaan Ukuran kantor audit dan klasifikasi √
industri mempunyai pengaruh konjungsi koordinatif pada konjungsi industri mempunyai pengaruh signifikan
signifikan positif terhadap “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” positif terhadap keterlambatan audit,
keterlambatan audit. Sedangkan merupakan penanda hubungan sedangkanukuran perusahaan tidak
ukuran perusahaan tidak berpengaruh pertantangan pada suatu kalimat. berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap keterlambatan keterlambatan audit.
audit. (JA/2014/H77/P15/K5).
168. Sedangkan persentase perubahan Kesalahan dalam Penggunaan . . . sedangkanpersentase perubahan √
earning per share dan klasifikasi konjungsi koordinatif pada konjungsi earning per share dan klasifikasi industri
industri tidak berpengaruh signifikan “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” tidak berpengaruh signifikan terhadap
terhadap keterlambatan audit. merupakan penanda hubungan keterlambatan audit.
(JA/2014/H77/P16/K4). pertantangan pada suatu kalimat..
169. Subsidiari dari perusahaan Kesalahan dalam penggunaan Subsidiari dari perusahaan multinasional √
multinasional mempunyai pengaruh konjungsi koordinatif pada konjungsi mempunyai pengaruh signifikan positif
signifikan positif terhadap “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” terhadap keterlambatan audit,
keterlambatan audit. Sedangkanrasio merupakan penanda hubungan sedangkanrasio debt to equity,
debt to equity, profitabilitas, dan pertantangan pada suatu kalimat. profitabilitas, dan ukuran kantor audit
ukuran kantor audit tidak berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap terlambatan audit terlambatan audit.
(JA/2014/H77/P18/K5).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156 
 

170. Beberapa penelitian yang ,menyatakan Kesalahan dalam penggunaan Beberapa penelitian yang ,menyatakan √
bahwa variabel ukuran perusahaan konjungsi koordinatif pada konjungsi bahwa variabel ukuran perusahaan
bepengaruh signifikan negatif terhadap “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” bepengaruh signifikan negatif terhadap
keterlambatan audit adalah penelitian merupakan penanda hubungan keterlambatan audit adalah penelitian
yang dilakukan oleh Carslaw dan pertantangan pada suatu kalimat. yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan
Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu,
Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012), Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie
Nor, Shafie dan Hussein (2010), dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman
Hashim dan Rahman (2011). (2011), sedangkanpenelitian Wang dan
Sedangkan penelitian Wang dan Song Song (2006) dan Sudrajat (2009)
(2006) dan Sudrajat (2009) membuktikan bahwa semakin besar
membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin
ukuran perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan
banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan
untuk menyelesaikan laporan perusahaan yang diaudit.
keuangan perusahaan yang diaudit.
(JA/2014/H77/P19/K2).
171. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert Kesalahan dalam penggunaan Penelitian yang dilakukan oleh Aubert √
(2009) menunjukkan bawa variabel konjungsi koordinatif pada konjungsi (2009) menunjukkan bawa variabel rasio
rasio debt to equity mempunyai “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” debt to equity mempunyai pengaruh
pengaruh signifikan positif terhadap merupakan penanda hubungan signifikan positif terhadap keterlambatan
keterlambatan audit. Sedangkan pertantangan pada suatu kalimat. audit,sedangkan penelitian Utami (2006)
penelitian Utami (2006) dan Shulthoni dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
(2012) menunjukkan bahwa rasio debt rasio debt to equity pengaruh signifikan
to equity pengaruh signifikan terhadap terhadap keterlambatan audit.
keterlambatan audit.
(JA/2014/H78/P22/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157 
 

172. Penelitian yang dilakukan oleh Kesalahan dalam penggunaan Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw √
Carslaw dan Kaplan (1991) serta konjungsi koordinatif pada konjungsi dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan
Iskandar dan Trisnawati (2010) “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh merupakan penanda hubungan terdapat pengaruh signifikan negatif
signifikan negatif antara klasifikasi pertantangan pada suatu kalimat. antara klasifikasi industri dengan
industri dengan keterlambatan audit. keterlambatan audit, sedangkanhasil
Sedangkan hasil penelitian Joshi penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011),
(2005) dan Kadir (2011), menunjukkan menunjukkan bahwa adanya pengaruh
bahwa adanya pengaruh signifikan signifikan positif antara umur perusahaan
positif antara umur perusahaan dengan dengan keterlambatan audit.
keterlambatan audit.
(JA/2014/H80/P/27/K3).
172. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert Kesalahan dalam penggunaan Penelitian yang dilakukan oleh Aubert √
(2009) menunjukkan bahwa variabel konjungsi koordinatif pada konjungsi (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio
rasio debt to equity mempunyai “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” debt to equity mempunyai pengaruh
pengaruh signifikan positif terhadap merupakan penanda hubungan signifikan positif terhadap keterlambatan
keterlambatan audit. Sedangkan pertantangan pada suatu kalimat. audit, sedangkanpenelitian Utami (2006)
penelitian Utami (2006) dan Shulthoni dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa
(2012) menunjukkan bahwa rasio debt rasio debt to equity pengaruh signifikan
to equity pengaruh signifikan terhadap terhadap keterlambatan audit.
keterlambatan audit.
(JA/2014/H78/P28/K1).
173. Meskipun jika dilihat dari total asset Kesalahan dalam penggunaan Jika dilihat dari total asset menyatakkan √
menyatakkan bahwa ukuran konjungsi antarkalimat, yaitu pada bahwa ukuran perusahaan sampel yang
perusahaan sampel yang diaudit tidak konjungsi ...meskipun,...jika. diaudit tidak beragam.
beragam. (JA/2014/H82/P3/K2). Konjungsi meskipun,...jika tidak dapat
dihadirkan secara bersama-sama.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158 
 

174. Dari sepuluh variabel yang Kesalahan dalam penggunaan Dari sepuluh variabel yang dimasukkan √
dimasukkan ke dalam model regrasi, konjungsi koordinatif pada konjungsi ke dalam model regrasi, sembilan variabel
sembilan variabel yang berpengaruh “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” yang berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap variabel dependen, merupakan penanda hubungan variabel dependen, yaitu ukuran
yaitu ukuran perusahaan. Sedangkan pertantangan pada suatu kalimat. perusahaan ,sedangkansatu variabel
satu variabel terbukti tidak memiliki terbukti tidak memiliki hubungan
hubungan signifikan dengan ukuran signifikan dengan ukuran perusahaan.
perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3).
175. Sembilan variabel yang memiliki Kesalahan dalam penggunaan Sembilan variabel yang memiliki √
hubungan signifikan tersebut adalah konjungsi koordinatif pada konjungsi hubungan signifikan tersebut adalah rasio
rasio debt to equity, profitabilitas, “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” debt to equity, profitabilitas, subsidari dari
subsidari dari perusahaan merupakan penanda hubungan perusahaan multinasional, ukuran kantor,
multinasional, ukuran kantor, audit, pertantangan pada suatu kalimat. audit, audit fees, klasifikasi industri ,
audit fees, klasifikasi industri , umur umur perusahaan dan opini audit,
perusahaan dan opini audit. sedangkanvariabel yang tidak
Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit adalah variabel tahun
keterlambatan audit adalah variabel tutup buku perusahaan.
tahun tutup buku perusahaan.
(JA/2014/H84/P3/K5).
176. Ukuran perusahaan memilii nilai Kesalahan dalam penggunaan Ukuran perusahaan memilii nilai √
signifikansi sebesar 0,000, nilai konjungsi koordinatif pada konjungsi signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut
tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” kurang dari 0,05 menunjukkan bawa
bawa ukuran perusahaan mempunyai merupakan penanda hubungan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
pengaruh signifikan terhadap pertantangan pada suatu kalimat. signifikan terhadap keterlambatan audit
keterlambatan audit. Sedangkan nilai , sedangkannilai koefisien sebesar 3,390
koefisien sebesar 3,390 menunjukkan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
bahwa ukuran perusahaan mempunyai mempunyai arah pengaruh negatif
arah pengaruh negatif terhadap terhadap keterlambatan audit.
keterlambatan audit.
(JA/2014/H84/P4/K2).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159 
 

177. Dilihat dari nilai signifikansi variabel Kesalahan dalam penggunaan Dilihat dari nilai signifikansi variabel √
audit fees mempunyai pengaruh konjungsi koordinatif pada konjungsi audit fees mempunyai pengaruh signifikan
signifikan terhadap terlambatan audit. “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” terhadap terlambatan audit,
Sedangkan nilai koefisien regresinya merupakan penanda hubungan sedangkannilai koefisien regresinya
menunjukkan bahwa audit fees pertantangan pada suatu kalimat. menunjukkan bahwa audit fees
mempunyai arah pengaruh negatif mempunyai arah pengaruh negatif
terhadap keterlambatan audit, yang terhadap keterlambatan audit, yang
artinya semakin besar audit fees maka artinya semakin besar audit fees maka
semakin pendek keterlambatan audit. semakin pendek keterlambatan audit.
(JA/2014/H84/P8/K2).
178. Oleh karena itu, tidak akan Kesalahan dalam penggunaan Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan √
menyebabkan terjadinya penundaan konjungsi koordinatif pada konjungsi terjadinya penundaan pelaporan
pelaporan keuangan. Sedangkan “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” keuangan, sedangkan variabel tahun tutup
variabel tahun tutup buku perusahaan merupakan penanda hubungan buku perusahaan tidak memiliki pengaruh
tidak memiliki pengaruh signifikan pertantangan pada suatu kalimat. signifikan terhadap keterlambatan audit
terhadap keterlambatan audit karena karena nilai signifikansinya lebih besar
nilai signifikansinya lebih besar dari dari 0,05.
0,05. (JA/2014/H85/P10/K3).
179. Hasil penelitian ini membuktikan Kesalahan dalam penggunaan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa √
bahwa dengan menggunakan revenue konjungsi koordinatif pada konjungsi dengan menggunakan revenue model
model maupun mengindikasikan 8 “dan”. Konjungsi “dan” maupun mengindikasikan 8 sektor industri
sektor industri dari jumlah keseluruhan menghubungkan dua unsur kebahasaan dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri
13 sektor industri pada perusahaan atau lebih yang cendrung sama tataran pada perusahaan manufaktur yang
manufaktur yang terindikasi atau tingkat kepentingannya. terindikasi manajeman laba aktua dan
manajeman laba aktual. Dan dengan dengan menggunakan condtional revenue
menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor
model mampu mengidikasikan 11 industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor
sektor industri dari jumlah keseluruhan industri yang terindikasi manajemen laba
18 sektor industri yang terindikasi aktual.
manajemen laba aktual.
(JA/2014/H43/P1/K7).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160 
 

180. Tetapi, kisaran ukuran sampel Kesalahan dalam penggunaan Akan tetapi,kisaran ukuran sampel
tersebut memperlihatkan jarak yang konjungsi koordinatif pada konjungsi tersebut memperlihatkan jarak yang
sangat lebar dengan ukuran sampel “tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi sangat lebar dengan ukuran sampel
terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar menghubungkan dua unsur kebahasaan terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar
1178.(JA/2014/H11/P3/K4). atau lebih dalam satu kalimat. 1178.

181. Namun, meskipun norma ini Kesalahan dalam penggunaan Namun,norma ini merupakan hal yang √
merupakan hal yang prakteknya dapat konjungsi antarkalimat, yaitu pada prakteknya dapat diterima untuk
diterima untuk penelitian surve, tetapi konjungsi penelitian surve, tetapi dalam survei
dalam survei biasanya jarang .namun,....meskipun,...konjungsi.namu biasanya jarang diungkapkan dalam
diungkapkan dalam publikasi n,...meskipun,... tidak dapat dihadirkan publikasi akademis, hal ini kemungkinan
akademis, hal ini kemungkinan secara bersama-sama. disebabkan karena batasan panjang artikel
disebabkan karena batasan panjang dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
artikel dalam suatu jurnal (Van der 2005).
Stade et al. 2005).
(JA/2014/H14/P1/K3).
182. Tetapi, partisipasi pada penganggaran Kesalahan dalam penggunaan Akan tetapi, partisipasi pada √
tidak berpengaruh secara signifikan konjungsi koordinatif pada konjungsi penganggaran tidak berpengaruh secara
pada kinerja anggaran, sehingga tidak “tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi signifikan pada kinerja anggaran,
mendukung G1b. menghubungkan dua unsur kebahasaan sehingga tidak mendukung G1b.
(JA/2014/H30/P2/K3). atau lebih dalam satu kalimat.
183. Metode survei mempunyai banyak Kesalahan dalam penggunaan Metode survei mempunyai banyak √
manfaat misalnya merupakan metode konjungsi antarkalimat, yaitu pada manfaat misalnya metode pengumpulan
pengumpulan data dalam jumlah besar konjungsi misalnya, merupakan, data dalam jumlah besar untuk keperluan
untuk keperluan generalisasi data konjungsi .misalnya, merupakan, generalisasi data dengan biaya yang relatif
dengan biaya yang relatif rendah (cost- tidak dapat dihadirkan secara bersama- rendah (cost-effective) dan dapat
effective) dan dapat menghindari bias sama. menghindari bias interview (Roberts
interview (Roberts 1999). 1999).
( JA/2014/H1/P1/K3).

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161 
 

184. Tetapi pertisipasi pada penganggaran Kesalahan dalam penggunaan Pertisipasi pada penganggaran tidak √
tidak berpengaruh secara signifikan konjungsi antarkalimat, yaitu pada berpengaruh secara signifikan padakinerja
pada kinerja anggaran, sehingga tidak konjungsi anggaran, sehingga tidak mendukung
mendukung .tetapi,....sehingga,...konjungsi H1b.
H1b.(JA/2014/H30/P3/K2). .tetapi,....sehingga,...tidak dapat
dihadirkan secara bersama-sama.

 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162 
 

BIOGRAFI PENULIS

Sisilia Song Liah lahir di Ritan Baru pada tanggal 27

Maret 1995. Ia berasal dari Desa Long Tuyoq,

Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam

Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Pendidikan dasar

ditempuh di SDN 002 Long Tuyoq, Kecamatan

Long Pahangai. Setelah itu, ia melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 2 Tabang. Kemudian, ia

bersekolah di SMK Negeri 1 Sendawar. Pada tahun 2012, ia mendapatkan

beasiswa dari pemerintah Kutai Barat untuk melanjutkan studi di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Pada tanggal 15 Juni 2016, ia dinyatakan

lulus strata-1 dengan membuat skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Ejaan

dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan

2014 Universitas Kristen Petra.

 
 

Anda mungkin juga menyukai