Anda di halaman 1dari 121

LAPORAN STUDI PRAKTIK

LAPANGAN
HUBUNGAN EKONOMI BILATERAL
ANTARA BRUNEI DAN INDONESIA
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK
INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM

HAFIZUL ILMI NASUTION


NIM. 36.2015.41.0749

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS DARUSSALAM
GONTOR
2018
PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN MAGANG

‫بســـــــــــــــم الرحمن الرحيـــــــــــــم‬

Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan


Studi Praktik Lapangan pada Fungsi
Sosial-Budaya, Konsuler dan Ekonomi di
Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Bandar Seri Begawan beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

ii
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini.

Brunei, 10 April 2018


Yang membuat pernyataan,

...............................................
Hafizul Ilmi Nasution

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini dinyatakan bahwa Laporan SPL


dengan judul :
HUBUNGAN EKONOMI BILATERAL
ANTARA BRUNEI DAN INDONESIA
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK
INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM

Disusun oleh
Hafizul Ili Nasution
NIM. 36.2015.410749

Telah dibaca dengan saksama dan telah


dianggap memenuhi standar ilmiah, baik
jangkauannya maupun kualitasnya.

Dosen Pembimbing

Atikah Rukminastiti Masrifah, M.E.Sy


NIY. 170588

iv
DECLARATION
I hereby,
Name : Hafizul Ilmi
Red. No. : 362015410749
Faculty : Ekonomi Dan Manajemen
Department : Ekonomi Islam
Title : Bilateral Economic Relation
between Brunei and Indonesia
in recent years.

I declare that this internship report has been


composed solely by myself and that it has not
been submitted, in whole or in part, in any
previous application for a degree. Except
where states otherwise by reference or
acknowledgment, the work presented is
entirely my own.
Ponorogo, Rajab 11, 1439 H
April 10th, 2018
Author,

HAFIZUL ILMI
NIM. 35.2015.41.0749

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis


panjatkan kepada Allah SWT atas kemudahan
dan kelancaran serta rahmat yang telah
diberikan sehingga penyusun laporan ini dapat
diselesaikan pada waktunya. Sebagai bentuk
pertanggung jawaban atas kegiatan yang telah
kami laksanakan, penulis menyusun Laporan
Studi Pengayaan Lapangan yang dilaksanakan
di KEDUTAAN BESAR REPUBLIK
INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM
pada tanggal 26 Febuari-10 April 2018 yang
lalu. Laporan ini dengan sepenuh hormat
penulis dapat tercipta karena banyak pihak
yang mendorong pembuatannya terutama
Dosen-dosen Program Studi Ekonomi Islam,
yang terus menyadarkan penulis agar belajar

vi
dan memanfaatkan apa yang telah penulis
pelajari, serta senantiasa mengajarkan penulis
untuk siap mengabdi kepada masyarakat dan
umat.
Dengan selesainya Studi Pengayaan
Lapangan ini, maka kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Al-Ustadz Khoirul Umam, M.Ec.


2. Al-Ustadz Royyan Ramdhani
Djayusman, M.A.
3. Al-Ustadzah Atikah Rukminastiti
Masrifah, M.E.Sy.
4. Dan semua Dosen Program Studi
Ekonomi Islam

Penyusun menyadari bahwa laporan ini


masih jauh dari kesempurnaan, untuk itulah
kritik dan saran yang membangun sangat kami

vii
harapkan. Atas segala bantuan dalam
perjalanan kami dan segala permasalahan
yang kami hadapi, kami ucapkan terima kasih.

Ponorogo, 10 April 2018

Hafizul Ilmi Nasution

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN


LAPORAN SPL ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang SPL 1

1.2. Rumusan Masalah 10


1.3. Tujuan SPL 11

1.4. Manfaat SPL 13

BAB II. METODE KEGIATAN


1. Tempat dan Waktu SPL 16

2. Profil Singkat Lembaga Tempat SPL


20

ix
3. Deskripsi Divisi & Pekerjaan (Job
Description) 24

BAB III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


1. Ruang Lingkup Kerja 30

2. Tinjauan Pustaka 46

3. Peran dalam Ekonomi Bilateral Dua


Negara 62

4. Permasalahan 65

BAB IV. PENUTUP


1. Kesimpulan 69

2. Saran 74

DAFTAR PUSTAKA 76

LAMPIRAN 83

RIWAYAT HIDUP 9

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerja sama ekonomi antar negara di


masa ini sangat lah mutlak dilakukan agar
dapat mengatasi setiap masalah ekonomi,
melengkapi kebutuhan dan kepentingan di
masing-masing negara, tidak terkecuali
Indonesia. Kerja sama ini juga disebut sebagai
Kerja sama Ekonomi Internasional yang mana
cakupannya lebih luas dari perdagangan
internasional. Di dalamnya ada kesepakatan
perdagangan (Ekspor & Impor), sistem
pembayaran yang dipergunakan, saling
melengkapi kesejahteraan segara satu sama
lain bahkan hubungan Ekonomi Politik untuk

1
2

perjanjian ekonomi di antara negara tersebut1.


Kerja sama ekonomi internasional adalah
hubungan antara suatu negara dengan negara
lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan
memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan.

Salah satu bentuk kerja sama ekonomi


internasional adalah ekonomi bilateral. Secara
umum definisi kerja sama ekonomi bilateral
adalah sebuah kerja sama ekonomi antar 2
negara yang diharapkan bisa meningkatkan
kesejahteraan negara yang terlibat dalam
perjanjian perdagangan, yaitu dengan
mengandalkan komoditas yang memiliki
keunggulan komparatif maupun keunggulan

1
Umar S. Bakry, Ekonomi Politik Internasional Suatu
Pengantar, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, Hal.165
3

kompetitif, maka tidak aneh jika kedua


negara yang menaruh perhatian terhadap
ekonomi bilateral cenderung memiliki
kebutuhan yang sama. Tujuan kerja sama
ekonomi bilateral pun berbeda-beda bagi
setiap negara, salah satu diantaranya adalah
untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan
pembangunan ekonomi negara tersebut.2
Dengan adanya wacana Liberalisasi
Perdagangan oleh WTO (Organisasi
Perdagangan Dunia) ini, pada dasarnya
menjadi tantangan sendiri serta solusi dalam
menciptakan ekonomi bilateral antar negara,
sehingga, menurut Jeffrey J. Schott, integrasi
hubungan ekonomi bilateral pun diyakini
dapat menjadi langkah awal bagi negara-

2
Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA
Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta. hal 241.
4

negara untuk melakukan liberalisasi


perdagangan multilateral3.

Sebagai negara nusantara yang


memiliki banyak pulau serta tetangga,
Indonesia sendiri memiliki hubungan bilateral
dengan berbagai negara dari berbagai benua.
Setidaknya terdapat 94 negara yang menjalin
hubungan bilateral dengan Indonesia. Salah
satu negara yang terdekat yang memiliki
hubungan bilateral cukup baik dengan
Indonesia adalah Brunei Darussalam. Hal ini
disampaikan langsung oleh Presiden
Indonesia ke 7 Bapak Ir. H. Joko Widodo
ketika pertemuan bilateral dengan

3
R McMahon, The rise in Bilateral Free Trade
Agreements, diakses dari Council of Foreign Relations:
http://www.cfr.org/trade/rise-bilateral-free-trade-
agreements/p10890 pada 5 April 2018
5

penandatanganan kerja sama


(Memorandum of Understanding/MoU)
kedua negara di bidang kesehatan dan
perdagangan. “Sampai saat ini hubungan
bilateral yang paling stabil adalah dengan
Brunei karena tidak pernah ada masalah, tidak
pernah ada problem, tenaga kerja kita yang di
sini juga terlindungi dengan baik. Jadi tadi
tidak ada banyak hal yang dibicarakan.”4

Sejak pembukaan hubungan


diplomatik Indonesia-Brunei Darussalam
tanggal 1 Januari 1984, sebagai negara ke 4
yang menyatakan kemerdekaan Brunei,
Indonesia memiliki hubungan bilateral dengan
Brunei yang terus berkembang dengan baik di

4
http://setkab.go.id/tak-pernah-ada-masalah-krusial-
presiden-jokowi-hubungan-ri-brunei-darussalam-
paling-stabil/ dilansir pada tanggal 08 April 2018
6

setiap bidang, baik politik, pertahanan,


ekonomi, ketenagakerjaan dan sosial budaya.5
Brunei Darussalam sendiri adalah negara yang
kecil namun kaya. Perekonomiannya sebagian
besar bergantung pada sektor minyak dan gas
dimana sebagian besarnya di ekspor ke luar
negeri. Di samping minyak dan gas yang
menyumbangkan sekitar 60% PDB6, sektor
perekonomian lain seperti sektor pertanian,
perikanan, kehutanan dan jasa terus
dikembangkan. Untuk memenuhi keperluan
sandang pangan, sebagian besar bergantung
pada impor, diantaranya adalah Malaysia,
Singapura, Indonesia, Jepang, Korea Selatan
dan Amerika Serikat.

5
Laporan Analisa KBRI Bandar Seri Begawan,
Bidang Ekonomi, Tahun 2017, hal 10
6http://www.depd.gov.bn/DEPD%20Documents%2

0Library/DOS/GDP/2017/GDP_Q32017.pdf adalah
data tentang PDB (Produk Domestik Brunei) Brunei
7

Dengan adanya hubungan kerja sama


antara Brunei dan Indonesia, perlu
adanya jembatan antara keduanya. Salah
satunya adalah adanya Kedutaan Besar
Republik Indonesia sebagai perwakilan RI di
berbagai negara termasuk Brunei yang
dipimpin oleh seorang Duta Besar. Duta-duta
Besar yang diangkat oleh Presiden inilah yang
pada akhirnya melaksanakan tugas-tugas
tersebut di di atas, tetapi tentu dalam
pelaksanaannya harus berada di bawah
koordinasi Menteri Luar Negeri sebagai
pemimpin dari Departemen Luar Negeri itu
sendiri. Walaupun ada pemisahan tugas yang
bersifat politis dan non-politis, tetapi pada
akhirnya tugas-tugas tersebut tetap merupakan
satuan tugas KBRI dalam rangka
melaksanakan politik luar negeri Indonesia
yang bebas aktif dan hubungan luar negeri di
8

bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya


untuk mencapai kepentingan nasional.

Di dalam Kedutaan Besar Republik


Indonesia, selain Duta Besar yang memiliki
perang paling utama, ada juga beberapa fungsi
untuk menjadikan kedutaan lebih bermakna
sebagai jambatan antar kedua negara, yang
mana fungsi-fungsi tersebut dikepalai oleh
Menteri Konselor. Adapun Fungsi Kedutaan
dalam Bidang Ekonomi (Fungsi Ekonomi)
memiliki Pak Eko Himawan sebagai Menteri
Konselor Ekonomi. Selain itu, staf dan juga
mahasiswa selalu memiliki peran penting
dalam pengembangan potensi di fungsi-fungsi
tersebut. Dengan adanya Fakultas Ekonomi
dan Manajemen yang bermoto “The Fountain
of Wisdom Economics” dan menggunakan
konsep islamisasi ilmu ekonomi dalam setiap
9

materi dan fokus pembelajarannya, maka


harapannya akan dapat tercapai dan
terealisasikannya perekonomian yang
Robbani dan islami di jangkauan mikro,
nasional maupun internasional. Studi Praktik
Lapangan (SPL) merupakan salah satu
kegiatan Program studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi Manajemen yang
memberikan para mahasiswanya wawasan
yang luas yang terjadi di lapangan pada saat
ini. Selain memberikan wawasan yang luas,
Studi Praktik Lapangan juga merupakan
sebuah wadah untuk pengaplikasian ilmu yang
telah didapat di bangku perkuliahan
khususnya dalam pelajaran Perekonomian
Islam di fungsi Internasional yang membahas
perkembangan kerja sama Ekonomi
Internasional “HUBUNGAN EKONOMI
10

BILATERAL ANTARA BRUNEI DAN


INDONESIA”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat


dirumuskan masalah-masalah yang
mendorong dilaksanakannya SPL (Studi
Praktik Lapangan) ini, diantaranya:
a) Bagaimana hubungan ekonomi
bilateral Indonesia dan Brunei
dalam beberapa tahun belakangan
ini?
b) Bagaimana peran Fungsi
Ekonomi KBRI dalam
menghadapi permasalahan
ekonomi bilateral antara Brunei
dengan Indonesia?
11

1.3. Tujuan SPL

Kegiatan Studi Praktik Lapangan secara


umum bertujuan untuk menambah
pengalaman dan ilmu pengetahuan serta
wawasan setiap individu mahasiswa dengan
apa yang terjadi di lapangan khususnya di
suatu lembaga atau dunia kerja dan
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapatkan di bangku perkuliahan agar
mahasiswa mengetahui hubungan antara yang
dipelajari dengan apa yang terjadi.

Adapun tujuan SPL secara khususnya


sebagai berikut:
a) Menghadirkan pengalaman
mahasiswa dalam dunia kerja dan
masyarakat.
12

b) Melatih sigap dalam beradaptasi


dengan lingkungan kerja secara
khususnya dan tempat baru secara
umumnya.
c) Menunjukkan kemampuan
berinteraksi dengan rekan kerja dan
atasan serta masyarakat luas di
Kedutaan Besar Republik Indonesia.
d) Memperoleh pengalaman dan
perluasan terhadap wawasan di
Kedutaan Besar Republik Indonesia
e) Mempraktikkan teori-teori yang
diperoleh di perkuliahan dalam fokus
“Ekonomi Internasional” serta
melengkapinya dengan kegiatan
yang ada di Kedutaan Besar Republik
Indonesia.
13

1.4. Manfaat SPL

Dengan adanya kegiatan Studi Praktik


Lapangan ini, dapat juga dirasakan
manfaatnya secara universal, yaitu

a) Bagi mahasiswa, pertama,


memberikan manfaat dalam
menyadarkan mahasiswa
bagaimana dengan yang nyata di
dunia kerja dan masyarakat. Kedua,
melatih diri menambah pengalaman
untuk beradaptasi dengan dunia
kerja yang sesungguhnya. Ketiga,
melatih teori yang ada di dunia
perkuliahan khususnya di fokus
ekonomi Internasional. Keempat,
mengetahui keadaan ekonomi
internasional yang sebenarnya
14

dengan meneliti kegiatan dari data


yang ada di Kedutaan Besar
Republik Indonesia.
b) Bagi masyarakat, manfaat studi
Praktik lapangan ini adalah
memberikan kesan baik serta energi
positif dari kepribadian mahasiswa
UNIDA Gontor pada umumnya dan
Mahasiswa Ekonomi Islam pada
khususnya. Ini disebabkan
mahasiswa dengan dasar
kepribadian Gontori ini mampu
memberikan manfaat dengan warna
baru seperti semangat dalam
bekerja, mampu beradaptasi dan
ramah dengan masyarakat.
c) Bagi Lembaga, selain Studi Praktik
Lapangan ini dapat meringankan
tugas lembaga, ia juga menjadi
15

ajang berbagi pendapat dan


idealisme yang hanya ada pada
dunia mahasiswa sehingga dengan
berbagai masukan yang ada pada
mahasiswa, hasilnya setiap fungsi,
lembaga atau instansi dapat
merasakan perkembangan
setidaknya dari segi pemikiran
d) Bagi akademik, Pertama, Studi
Praktik Lapangan ini berguna bagi
perkembangan Ilmu Ekonomika
Internasional, sehingga dapat
dijadikan referensi bagi mahasiswa
dan kampus selanjutnya. Kedua,
SPL ini diharapkan menjadi Syiar
bagi Program Studi Ekonomi Islam
UNIDA Gontor untuk mempererat
kerja sama antara akademik dengan
lembaga atau instansi.
BAB II
METODE KEGIATAN

2.1. Tempat dan Waktu SPL

Studi Praktik Lapangan (SPL) di


laksanakan dengan tenggang waktu satu bulan
pada umumnya (kecuali beberapa mahasiswa
seperti penulis yang melaksanakannya 1 bulan
2 minggu) terhitung mulai pada tanggal 24
Februari 2018 sampai dengan tanggal 10 April
2018 di Kedutaan Besar Republik Indonesia,
Simpang 336-43, Kampung Kawasan
Lingkungan Diplomatik, Mukim Kianggeh,
BS 8111, Bandar Seri Begawan, Daerah
Brunei Muara, Negara Brunei Darussalam.
Adapun kegiatan aktif Studi Praktik Lapangan
mengikuti jadwal jam masuk tiap-tiap fungsi

16
17

dan mengikuti beberapa acara yang


ditentukan khusus jam kerjanya, tetapi
secara umumnya kegiatan diadakan pada hari
Senin sampai Jumat, mulai dari jam 08.30
sampai pukul 17.00 pada Senin hingga Kamis
dan 08:30 sampai 17:30 pada hari Jumat.

2.1.1. Sejarah singkat Kedutaan Besar


Republik Indonesia

Kerja sama Indonesia dengan Brunei


sebenarnya terjadi sudah dari ratusan tahun
yang lalu, dan secara diplomatik dan bilateral
pada tanggal 01 Januari 1984 sebagai negara
ke empat yang mendirikan kedutaan di
Negara Brunei Darussalam. Ketika itu
Presiden Republik Indonesia Jenderal Besar
TNI H. M. Soeharto melantik Zuwir Djamal
sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
18

Penuh Republik Indonesia (LBBP-RI) yang


pertama untuk Negara Brunei Darussalam.
Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia
pertama berada di Bandar Seri Begawan sejak
penyerahan surat-surat kepercayaan hingga
tahun 1986, yang bertempat di Terrace Hotel,
berlokasi di Jalan Tasek Lama, Bandar Seri
Begawan. Seiring berjalannya waktu, KBRI
telah melakukan beberapa perpindahan
tempat.

Adanya hubungan bilateral secara


umum dikarenakan kedua negara ini memiliki
kemiripan dan kesamaan ciri-ciri
karakteristik, termasuk dari segi sejarah,
bangsa, ras, agama dan bahasa. Hubungan
keseluruhan antara kedua negara berjalan
dengan baik dan bahwa kedua belah pihak
terus menikmati hubungan dari kerja sama
19

operasi; termasuk perdagangan dan


investasi, pariwisata, pertanian, kelautan
dan perikanan, kesehatan, pertahanan,
kejahatan transnasional, pendidikan,
kepemudaan, kebudayaan dan kontak orang
per orang7 (tenaga kerja Indonesia).

Hubungan bilateral dengan Brunei


Darussalam ini memiliki peran sangat penting
bagi Indonesia, terutama terkait dengan
kehadiran sekitar 60-70 ribu warga Indonesia
yang tinggal dan bekerja di Brunei
Darussalam. Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan telah
ditetapkan sebagai perwakilan yang
menjalankan fungsi citizen service, sehingga

7
http://www.mofat.gov.bn/index.php/bilateral-
relations/item/69-indonesia diakses pada 08 April
2018
20

meningkatkan perlindungan Warga Negara


Indonesia (WNI) menjadi prioritas utama
kerja dari KBRI.

2.2. Profil Singkat Lembaga Tempat SPL

Sesuai dengan keputusan Menteri Luar


Negeri RI SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun
2004 tentang organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Republik Indonesia di Luar
Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Bandar Seri Begawan merupakan Perwakilan
Diplomatik dengan indeks Perwakilan 3,09
dan indeks masing-masing kegiatan sebagai
berikut: Konsuler (3,60), Politik (3,27),
Ekonomi (3,27) dan Sosial Budaya (2,23)8

8
Laporan Analisa KBRI Bandar Seri Begawan, Bidang
Ekonomi, Tahun 2017, hal 1
21

2.2.1 Visi dan Misi Kedutaan Besar


Republik Indonesia

Visi KBRI Bandar Seri Begawan 2015-


2019 :

 Menjadi ujung tombak dalam


mewujudkan wibawa diplomasi di
Brunei Darussalam
Misi KBRI Bandar Seri Begawan 2015-
2019 :

 Memperkuat peran KBRI Bandar Seri


Begawan dalam memajukan
kepentingan nasional

 Meningkatkan kapasitas KBRI Bandar


Seri Begawan yang mumpuni dalam
mendukung misi diplomasi di Brunei
Darussalam.
22

2.2.2 Lambang KBRI Bandar Seri Begawan


23
2.3. Deskripsi Fungsi & Pekerjaan (Job
Description)

Berbagai fungsi / staf yang ada pada


Kedutaan Besar Republik Indonesia. Berikut
adalah deskripsi setiap fungsi yang ada di
KBRI Bandar Seri Begawan9:

Fungsi Tugas

Duta Besar Menyelenggarakan hubungan


dengan negara lain atau
hubungan kepala negara dengan
pemerintahan asing (membawa
suara resmi negaranya).

9
Berdasarkan beberapa laporan kedutaan dari
berbagai negara; Malaysia, Denmark, Australia,
Singapura dan Brunei Darussalam.
Salah satunya: Laporan Analisa KBRI Bandar Seri
Begawan, Bidang Ekonomi, Tahun 2017, hal 6

24
25

Wakil Duta Besar  Membantu segala aktivitas


Duta Besar dalam
perhubungan negara
Indonesia dengan negara
tersebut

 Mengganti sementara jika


ada perubahan Duta Besar

Fungsi Politik Menjalin dan meningkatkan


hubungan dan kerja sama
politik, keamanan, hukum dan
hak asasi manusia antara
Indonesia dan negara akreditasi,
termasuk upaya memperoleh
dukungan negara akreditasi -
dalam hal ini: Negara Brunei
Darussalam- bagi kepentingan
Indonesia baik dalam hubungan
26

bilateral maupun dalam rangka


kerja sama regional dan
internasional.

Fungsi Ekonomi  Meningkatkan hubungan dan


kerja sama ekonomi antara
Indonesia dengan negara
akreditasi dan/atau
organisasi internasional serta
lembaga-lembaga resmi
lainnya.
 Penyebar-luasan informasi
mengenai situasi dan
perkembangan ekonomi
Indonesia di berbagai forum
27

melalui berbagai program


dan kegiatan.

Fungsi Sosbud  Meningkatkan hubungan,


kerja sama dan promosi
sosial budaya dengan negara
akreditasi.
 Melaksanakan pembinaan
masyarakat Indonesia di
negara akreditasi.
 Melaksanakan dan
meningkatkan kerja sama
penerangan dengan media
masa di negara akreditasi.

Fungsi Konsuler  Memberikan Pelayanan


notariat, kehakiman, dan jasa
konsuler serta perlindungan
Warga Negara Indonesia dan
28

Badan Hukum Indonesia di


negara akreditasi.
 Memberikan pelayanan
keprotokolan dan mengatur
acara-acara yang bersifat
resmi di Perwakilan.

 Penerimaan, pencatatan,
penelitian lapor diri,
pengurusan ketenagakerjaan,
dan pengesahan dokumen-
dokumen ketenagakerjaan,
termasuk kontrak kerja sama
dan kontrak kerja

Atase pertahanan Membantu Kepala Perwakilan


untuk meningkatkan hubungan
dan kerja sama militer,
pertahanan dan keamanan antara
Republik Indonesia dengan
29

Kerajaan Negara Brunei


Darussalam.

Atase Tehnis  Membantu pekerjaan


seorang Menteri negara yang
diwakilinya untuk
melakukan promosi, kerja
sama, fasilitasi, pengamatan
dan diplomasi di bidang
tehnis

 Mengidentifikasi masalah-
masalah yang dihadapi oleh
Tenaga Kerja Indonesia dan
pelayanan konsultasi dan
informasi.
BAB III
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Ruang Lingkup Kerja

Ruang lingkup merupakan suatu batasan


kegiatan terhadap bagian atau bidang penulis
melakukan Studi Praktik Lapangan (SPL).
Tujuannya adalah untuk memfokuskan dan
menjelaskan bagian dari kegiatan-kegiatan
yang dilakukan penulis ketika melaksanakan
SPL.

Adapun, penulis yang mengambil


Program Studi Ekonomi Islam di Universitas
Darussalam ini dengan rasa syukur dapat
diterima magang di Kedutaan Besar Republik
Indonesia, Bandar Seri Begawan, Brunei
Darussalam. Hal ini menjadikan segala ilmu

30
31

dan teori yang diajarkan di bangku


kuliah tidak sia-sia dengan penerapannya
di dunia
kerja dan magang.

3.1.1 Bentuk kegiatan yang dilakukan

Magang yang dilaksanakan di Kedutaan


Besar Republik Indonesia (KBRI), Bandar
Seri Begawan merupakan suatu pengalaman
yang bernilai bagi penulis. Keramahan dan
keteladanan yang baik dari seluruh karyawan
serta atasan merupakan satu kesan yang sangat
baik bagi penulis. Kegiatan yang penuh
mungkin terlihat suntuk tetapi di KBRI selalu
mengadakan senam sore setiap hari Rabu dan
Jumat agar kejenuhan hilang dari para staf,
atasan dan mahasiswa.
32

Adapun kegiatan SPL yang


dilaksanakan penulis bermula dari tanggal 26
Februari hingga 10 April, yaitu kurang lebih
selama 1 bulan 2 minggu. Di dalam KBRI ini
sendiri, kegiatan utamanya adalah dalam
fungsi konsuler atau kependudukan Indonesia
karena salah satu tujuan dasar dari terbentuk
KBRI adalah pengayoman pemerintah
Indonesia terhadap warganya di luar negeri.
Namun, karena di setiap fungsi memiliki staf
karyawannya masing-masing, mahasiswa-
mahasiswi magang ditugaskan untuk
membantu fungsi yang menginginkan tenaga
tambahan. Rotasi yang dilakukan secara garis
besar memiliki perbedaan tugas dasar yang
pada akhirnya saling mendukung untuk
peningkatan kinerja KBRI. Dalam hal ini,
penulis telah melakukan tugas di tiga (3)
fungsi, yaitu:
33

1. Fungsi Sosial dan Budaya


(SOSBUD)
Tugas dasar yang ada di fungsi ini
adalah peningkatan hubungan kerja
sama bilateral, regional dan multilateral.
Dalam pelaksanaannya, dari segi
regional, penulis bersama para Staf
Fungsi dan Menteri Konselor Sosial
Budaya bersama-sama menyambut
tamu penting dari Aceh yang sedang
melakukan kunjungan kerja dengan
lembaga Brunei pada tanggal 28
Februari 2018 dan menyambut Ustaz
Abdul Somad Batubara, Lc pada tanggal
09 April 2018. Selain itu, penulis juga
menjadi panitia dalam Pameran Buku
Tahunan di Brunei mewakili stan
Indonesia (yang mana ini adalah
34

pergabungan antara fungsi SOSBUD


dengan fungsi Ekonomi), serta menjadi
panitia “Pelantikan Panitia Pemilu Luar
Negeri (PPLN) 2019”

Dari segi bilateral, penulis


membantu menyortir dan menyeleksi
Beasiswa Mofat dari Kementerian
Pendidikan Brunei Darussalam untuk
warga negara Indonesia. Penyeleksian
didasarkan oleh kelengkapan syarat para
calon penerima beasiswa bukan dari
segi nilainya. Selain itu, fungsi ini
menugaskan untuk kliping koran
Borneo Buletin dan Media Permata dan
menilai berita tentang Indonesia di
koran-koran tersebut. Dari segi
multilateral, penulis mendapatkan tugas
menerjemahkan biodata Brunei
35

Darussalam di dalam website KBRI,


yaitu
https://www.kemlu.go.id/bandarseribeg
awan/id/profil.aspx. Didalamnya
terdapat informasi penting dan luas
mengenai hubungan Brunei dengan
Indonesia dari segi politk, ekonomi dan
sebagainya, yang mana ditujukan untuk
para akademisi seluruh dunia untuk
meneliti hubungan Brunei dan Indonesia
dari berbagai segi.

2. Fungsi Konsuler
Tugas dasar para stafnya dalam
fungsi ini adalah mengayomi para
masyarakat Indonesia (Tenaga Kerja
Indonesia) yang ada di negara Brunei
Darussalam. Cara mengayominya juga
sangat banyak dan tergantung badan
36

hukum staf yang ada di fungsi itu.


Penulis mendapatkan tugas dalam
pembuatan paspor.

Di dalam pembuatan paspor ini,


dari jam 08:30 hingga jam 12:00 penulis
dan para staf lainnya akan mengecek
syarat-syarat untuk pembuatan paspor
seperti akta lahir, kontrak kerja, asuransi
kesehatan dan sebagainya. Setelah itu,
bagi TKI yang syaratnya sudah lengkap,
mereka mendapatkan nomor antrean
untuk foto paspor dan wawancara
singkat tentang biodata diri. Setelah
foto, mereka akan membayar $40.00
untuk pembuatannya lalu penulis akan
memasukkan data pembayaran di
laporan keuangan. Lalu, mereka
menunggu tiga hari kerja untuk
37

selesainya pembuatan paspor. Dalam


tiga hari itu, penulis dan staf lainnya
akan menunggu konfirmasi telah
masuknya data di Pusdiklat
Kementerian Luar Negeri di Jakarta,
Indonesia. Setelah terkonfirmasi,
penulis akan membuat lapor diri di
halaman terakhir setiap paspor warga
negara Indonesia agar terdaftar sebagai
60 ribu warga Indonesia di Brunei.
Setelah tiga hari, pembagian paspor
akan dilakukan dari jam 14:00 hingga
jam 16:00.

Selain pembuatan paspor, penulis


juga membantu dalam perekapan data
pembuatan Passpot, pengalihan SIM,
Surat Keterangan dan Visa. Kadang pula
di setiap minggunya, penulis akan
38

mengkliping kuitansi pembayaran untuk


pembuatan Paspor, SIM dan lainnya.
Untuk laporan keuangan, pada jam
17:00 harus sudah selesai untuk
dibagikan kepada atasan Konsuler dan
akan diolah jika sudah memasuki bulan
yang baru untuk menjadi uang masuk
KBRI sebagai Surat Penetapan Jalur
Kuning (SPJK) dan Surat Penerapan
Jalur-Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (SPJ-UYHD)

3. Fungsi Ekonomi
Tugas dasarnya dalam fungsi ini
adalah menjadi wakil dan juga fasilitator
utama bagi Menteri Luar Negeri dalam
hubungan bilateral antara Indonesia dan
Brunei. Selain itu, tugas lainnya adalah
membuat konsep dengan mengetik
39

laporan, surat, nota dan makalah Fungsi


Ekonomi yang bersifat biasa per hari
dan minggunya (tergantung konsep apa
yang ditulis). Pada hal ini, termasuk di
dalamnya membuat laporan analisa
tahunan KBRI Bandar Seri Begawan
dalam rangka mengidentifikasi ekonomi
bilateral antara Brunei dengan
Indonesia. Ini bertujuan untuk
mengikuti perkembangan dan
kecenderungan ekonomi Negara Brunei
Darussalam serta peluang-peluang bagi
peningkatan hubungan kerja sama
ekonomi.

Selain itu, penulis bersama staf


lain ditugaskan untuk meneliti tentang
perencanaan Sriwijaya Airlines untuk
rute penerbangannya yang melewati
40

Brunei Darussalam, yang mana KBRI


Bandar Seri Begawan turut
memfasilitasi kegiatan itu. Dalam hal
ini, penulis mendapati kendala terbesar
dalam perencanaan yang sudah dimulai
dari tiga tahun ini adalah dari segi
perizinan dari Bandara Berakas Brunei
serta pasar Brunei yang masih kecil
serta akses konektivitas yang kurang
memadai walaupun memiliki daya beli
yang tinggi. Adapun, pada tanggal 27
Februari hingga 8 Maret 2018, \ penulis
juga menjadi panitia dalam Pameran
Buku Tahunan di Brunei mewakili stan
Indonesia
41

3.1.2 Analisis Kesesuaian Job


Description dan kinerja di KBRI Bandar
Seri Begawan

Dengan banyaknya kegiatan di SPL ini,


penulis mencoba menuliskan beberapa
analisis terhadap kesesuaian Job Description
dan menarik nilai-nilai positif dari kinerja di
KBRI Bandar Seri Begawan. Antara lain:

1. Analisis Kesesuaian Job


Description di KBRI
Umumnya, seluruh aktivitas yang
dilakukan dan diberikan kepada penulis
sudah sesuai dengan job desc yang
diberikan mulai dari pengutipan kata
koran di fungsi Sosial-Budaya,
pembuatan paspor di fungsi Konsuler,
pembuatan analisa mingguan di fungsi
42

Ekonomi dan kegiatan lainnya. Adapun


jika tugas tidak terselesaikan hari itu,
penulis dan para staf yang lain boleh
memilih untuk mengerjakan hari itu
dengan jam tambahan yang mana
dengan kata lain yaitu lembur, atau bisa
dengan mengerjakannya keesokan
harinya sebelum jam kantor buka, dalam
hal ini, beberapa kegiatan harian seperti
laporan keuangan dan laporan mutlak
harian tetap harus diselesaikan sebelum
jam 17:00.

Tidak mengherankan jika


lembaga pemerintah yang sebesar
Kedutaan Besar Republik Indonesia
memiliki aturan dan kedisiplinan dalam
setiap Standar Operasional Prosedurnya
(SOP). Dalam fungsi Sosial Budaya,
43

saya mendapatkan beberapa tugas, salah


satunya sebagai Humas (Hubungan
Masyarakat) dalam koordinasi antara
Gramedia dan Panitia Pesta Buku
Brunei, dan ini sesuai dengan SOP yaitu
mendampingi masyarakat Indonesia
dalam beberapa acara tertentu. Di fungsi
Konsuler, tugas pembuatan paspor tidak
memiliki sedikit pun keraguan tentang
kesesuaiannya, karena nyawa legalitas
60 ribu orang WNI ada dalam setiap
langkah pembuatan paspor ini. Dalam
fungsi ekonomi, kegiatan penulis dalam
menganalisis rute Sriwijaya Airlines
sesuai dengan S.O.P KBRI tentang
pengkajian mengenai prioritas bidang
kerja sama yang akan ditingkatkan
dalam tahun berjalan.
44

2. Kinerja di KBRI Bandar Seri


Begawan
Kegiatan SPL ini memberikan
banyak sekali manfaat, khususnya untuk
penulis ini sendiri. Secara umumnya,
SPL menjadi ajang berbagi inisiatif dan
masukan antara mahasiswa yang masih
memiliki idealisme tinggi dengan
staf/karyawan yang memiliki loyalitas
tinggi.

Dengan begitu, penulis


mendapatkan banyak sekali ilmu
bersamaan dengan praktiknya langsung.
Ini tidak terlepas dari betapa ramahnya
para individu yang turut bekerja sama
dalam Kedutaan Besar ini. Begitu juga
staf ini memang juga memerlukan
tempat diskusi yang masih setengah
45

matang daripada mahasiswa yang


sedang mengerjakan magang, di
samping memerlukan bantuan tambahan
dari mahasiswa magang ini. Maka di
sini penulis ingin menjelaskan bahwa
nilai positif dari SPL di KBRI Bandar
Seri Begawan adalah bagaimana setiap
individu di dalam KBRI-BSB ini, yaitu
staf, atasan dan mahasiswa mampu
memerlukan satu sama lain dari segi
tenaga, ilmu dan loyalitas.
46

3.2. Tinjauan Pustaka (Hubungan Bilateral


antara Brunei dan Indonesia)

3.2.1 Ekonomi Bilateral Brunei dengan


Indonesia
Brunei Darussalam adalah negara
yang kecil namun sangat kaya.
Sebanyak 60% Produk Domestik Bruto
negara ini bertumpu pada sektor minyak
dan gas dan yang masih dalam tahap
pengembangan adalah dari sektor
pertanian, perikanan, kehutanan dan
jasa. Maka, untuk memenuhi
kekurangan ini, Brunei Darussalam
masih sangat bergantung dengan impor
luar, termasuk salah satunya adalah
Indonesia.
47

Tidak bisa dipungkiri, masing-


masing negara, baik itu Indonesia
ataupun Brunei Darussalam, memiliki
keunggulan komparatif. Keunggulan
komparatif itu sendiri adalah
pembuktian bahwa sebuah negara dapat
untung dari perdagangan bahkan
sekalipun negara itu mempunyai
kekurangan absolut dalam
memproduksi semua barang, atau
sebuah negara dapat untung dari
perdagangan bahkan sekalipun negara
itu mempunyai kelebihan absolut dalam
memproduksi semua barang. Hal ini
memungkinkan antara kedua negara
yang bekerja sama akan fokus pada
produk inti keunggulannya untuk
memaksimalkan keuntungan dan
mendorong pendapatan bagi negara itu
48

sendiri.10 Brunei Darussalam dengan


ekspor minyak mentah dan bahan-bahan
kimia, manakala Indonesia dengan
peralatan transportasi, barang-barang
manufaktur dan makanan.

Pemerintah Indonesia sangat


menghargai sikap bersahabat yang
ditunjukkan pihak Brunei Darussalam.
Kedekatan dan hubungan bersahabat
tersebut merupakan dasar yang kokoh
bagi pengembangan hubungan bilateral
kedua negara di berbagai bidang
termasuk di bidang ekonomi,
perdagangan, investasi dan penempatan
tenaga kerja.11 Maka, seperti yang

10
Waren J. Keegan. Manajemen Pemasaran Global.
Jakarta, 1996. PT Prenhallindo. Hal.10
11
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,
Diplomasi Indonesia, Jakarta, 2011, hal. 6.
49

pernah dijelaskan di atas, ekonomi


bilateral tidak dapat terelakkan.

3.2.2 Ekonomi Negara Brunei


Darussalam

Negara Brunei Darussalam, begitu


juga dengan beberapa negara-negara
timur tengah, adalah negara-negara
yang mengejutkan banyak pakar-pakar
peneliti politik, sosial dan ekonomi
tentang seberapa hebatnya negara
berbasis kerajaan otoriter dalam
menghadapi modernisasi12. Kerajaan-
kerajaan yang sangat bergantung dengan
minyak dan gas ini memiliki formula

12
Christopher M. Davidson, The United Arab
Emirates: Prospects for Political Reform, Brown
Journal of World Affairs, vol.15, no.2 (2009), hal.118.
50

legitimasi yang dilandaskan atas dasar


agama, budaya, dan tradisi. Maka,
beriringan dengan itu, perkembangan
dalam sosial dan ekonominya tumbuh
dengan pesat, yang didukung oleh
program kesejahteraan yang melimpah.
Para penguasa berusaha untuk
membentuk hubungan yang kuat dan
tahan lama dengan rakyatnya.13

Sayangnya, untuk negara-negara


tersebut, hal ini akan sangat terasa
dampaknya jika harga minyak menjadi
naik atau turun. Ini berarti ekonomi
Brunei sangat bergantung pada ekstraksi
sumber daya alamnya, Brunei

13
Lisa Anderson, Absolutism and the Resilience of the
Monarchy in the Middle East, Political Science
Quarterly, vol.1, no.1 (1991), hal .4
51

bergantung pada minyak dan gas bumi


dengan total 90% dari pemasukan
ekspor dan lebih dari setengah atau
sekitar 60% dari Produk Domestik
Bruto (Gross Domestic Product)-nya.14
Dan jadinya, penurunan harga minyak
dunia di awal tahun 2015 hingga akhir
tahun 2017 berdampak kepada ekonomi
di sejumlah negara-negara khususnya
negara penghasil minyak dan gas,
termasuk Brunei Darussalam.

Pemerintah Brunei Darussalam


sebelum krisis telah membuat langkah-
langkah serius dalam melakukan upaya
diversifikasi perekonomiannya guna

14
Koh Wee Chian, A Macroeconomic Model of Brunei
Darussalam, CSPS Strategy and Policy Journal, vol. 2,
July (2011), hal.70.
52

menjamin stabilitas dan keberlanjutan


ekonominya dalam strategi nasional
bernama “Wawasan Kebangsaan Brunei
2035” (Brunei National Vision 2035)15.
Program ini bertujuan untuk
bertransformasi dari negara yang
bergantung pada ekspor hasil minyak
dan gas (migas) menuju negara dengan
ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.16
Upaya tersebut ditunjukkan dengan
membentuk Kerangka Kompetensi
Industri (Industry Competency
Framework) yang sebelumnya fokus
pada sektor minyak dan gas melebar

15
Hashim, A.A.H. Challenges in Achieving Wawasan
2035 Goals: Economic Diversification in Perspective.
CSPS Strategy and Policy Journal, 2010, 1(1), hal 29-
54.
16

https://www.brunei.gov.bn/SitePages/Wawasan%20
Brunei%202035.aspx
53

fokusnya dengan membentuk


pemberdayaan potensi tenaga lokal agar
dapat bekerja di sektor industri,
sehingga UKM akan memiliki karyawan
warga negara Brunei yang siap pakai.17

Di tahun pertama, Brunei


Darussalam sempat mengalami
pertumbuhan negatif yang
menyebabkan defisit negara hingga
tahun 2017, ini dilihat dari penilaian
laporan Dana Moneter Internasional
atau IMF (International Monetary
Fund).18 Sementara dari hasil konsultasi
antara IMF dan pemerintah Brunei,

17
Ibid
18

https://www.imf.org/en/Publications/CR/Issues/2016
/12/31/Brunei-Darussalam-Statistical-Appendix-
42988 dilansir pada 10 April 2018
54

diproyeksikan bahwa PDB riil tetap


mengalami pertumbuhan negatif pada
tahun 2017 (-0,7 % berbanding -2,5%
tahun 2016). Posisi fiskal masih akan
defisit beberapa tahun kedepan karena
dilatarbelakangi oleh masih rendahnya
harga minyak. Sementara untuk tahun
2018, IMF memperkirakan
pertumbuhan PDB Brunei akan
mencapai pertumbuhan positif namun
tidak besar yaitu 0,7%.19 Tetapi
penilaian di tahun 2015 itu menjadi
meningkat dikarenakan program
diversifikasi ekonomi yang cukup
berjalan. Dalam laporan Doing Business
2018, disebutkan bahwa Brunei
Darussalam menduduki peringkat

19
https://borneobulletin.com.bn/bruneis-gdp-grow-
0-7pc-2018-imf/ dilansir pada 10 April 2018
55

pertama the most improved economy


dunia untuk ketiga kalinya berturut-
turut. Brunei tahun ini mencapai
peringkat 56 atau naik 16 peringkat dari
190 ekonomi, dibandingkan tahun
sebelumnya.20 Di ASEAN, Brunei
menduduki peringkat 4 di bawah
Singapura (2), Malaysia (24) dan
Thailand (26) disusul oleh Vietnam
(68), Indonesia (72), Filipina (113) dan
selanjutnya. Walaupun begitu, Negara
Brunei Darussalam merupakan satu-
satunya negara di ASEAN yang
mengalami resesi selama tiga tahun
berturut-turut dikarenakan jatuhnya
harga minyak.

20

http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomi
es/brunei dilansir tanggal 10 April 2018
56

3.2.3 Pelaksanaan Ekonomi Bilateral


Brunei dengan Indonesia

Dengan penduduk sejumlah


422.678 jiwa (JPKE-2016)21 dan tingkat
beli masyarakat yang relatif tinggi
(Brunei Dollar/BND 37.257 atau sekitar
USD28.000)22 Brunei menjadi target
pasar bagi sejumlah negara. Permintaan
dalam negeri belum diimbangi dengan
kemampuan produksi sehingga pasar
Brunei dipenuhi dengan produk impor,
tidak terkecuali produk dari Indonesia.

21
Berdasarkan data Jabatan Perancangan dan
Kemajuan Ekonomi 2016 (JPKE)
http://www.depd.gov.bn/SitePages/National%20Stati
stics.aspx
22
Berdasarkan data JPKE tentang Pertumbuhan
Ekonomi 2017
http://www.depd.gov.bn/SitePages/Economic%20De
velopment%20Planning.aspx
57

Khusus di bidang perdagangan,


nilai perdagangan kedua negara relatif
kecil dan defisit berada di pihak
Indonesia.23 Defisit Indonesia
dipengaruhi oleh nilai impor bahan
bakar mineral dari Brunei Darussalam.
Upaya Indonesia untuk mengurangi
defisit yaitu dengan meningkatkan nilai
ekspor khususnya ekspor Indonesia ke
Brunei Darussalam terjadi pada tahun
2013. Namun ekspor Indonesia turun
sebesar 31% pada tahun 2014 dan
kembali turun pada tahun 2015 sebesar
8,8%. Penurunan nilai ekspor Indonesia
tidak luput dari pengaruh ekonomi

23
Neraca perdagangan dapat ditelusuri dengan jelas
di https://id.tradingeconomics.com/brunei/balance-
of-trade dilansir tanggal 10 April 2018
58

global dan menurunnya daya beli


pasaran Brunei Darussalam.

NERACA PERDAGANGAN BRUNEI


DARUSSALAM – INDONESIA 2011-2017
(Dalam Jutaan BND)
Ekspor Impor Surplus/Defisit
Tahun Total
Brunei Brunei (+/-)
1.068,5 90,7 1.159,2
2011 (-) 977,8 juta
juta juta juta
573,8 101,8 675,6
2012 (-) 472,0 juta
juta juta juta
672,6 191,9 863,5
2013 (-) 479,7 juta
juta juta juta
812,2 132,2 944,4
2014 (-) 680,0 juta
juta juta juta
140,8 121,4 262,2
2015 (-) 19,4 juta
juta juta juta
117,2 114,7 231,9
2016 (-) 2,5 juta
juta juta juta
59

2017 50,6 90,6 141,2


(+) 40,0 juta
(Nov) juta juta juta

Catatan: (-) defisit untuk Indonesia


Sumber: JPKE Brunei, data dengan
Brunei Dollar (BND)

Menurunnya ekspor Indonesia ke


Brunei Darussalam juga sejalan dengan
menurunnya nilai impor Indonesia dari
Brunei Darussalam. Pada tabel di atas,
kita bisa melihat defisit perdagangan
Indonesia dalam jangka waktu 6 tahun
dari tahun 2011 sehingga 2016. Pada
periode Januari-November 2017,
Indonesia mengalami surplus sebesar
BND 40 juta. Impor Indonesia dari
Brunei Darussalam 84% terdiri dari
60

bahan bakar mineral, sedangkan ekspor


Indonesia ke Brunei Darussalam terdiri
dari mesin dan peralatan transportasi
(25,8%), produk manufaktur (10,4%)
dan makanan (14,8%).

Adapun pesaing bisnis Indonesia


di pasar Brunei Darussalam adalah
Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina,
China, India dan Vietnam. Produk atau
komoditi ekspor Indonesia yang
mempunyai prospek di pasaran Brunei
antara lain material bangunan,
perabotan rumah tangga, pakaian,
makanan, binatang hidup, komponen
otomotif dan beberapa hal lainnya.
KBRI Brunei Darussalam telah
melakukan riset pasar atau market
research di pasar/supermarket Brunei
61

Darussalam, dari hasil riset ditemukan


3.800 produk makanan/minuman yang
beredar di pasar/supermarket Brunei
Darussalam merupakan hasil produksi
Indonesia (sekitar 40%). Sebagian besar
produk Indonesia diekspor melalui
pihak ketiga atau third party yaitu
Singapura dan Malaysia. Sedangkan
komoditi ekspor Brunei ke Indonesia
adalah minyak mentah, bahan-bahan
kimia, permesinan & peralatan
transportasi dan bahan mentah.
62

3.3. Peran KBRI Bandar Seri Begawan


dalam Ekonomi Bilateral kedua
negara.

Kedutaan Besar Republik


Indonesia di Brunei Darussalam selaku
wakil Indonesia di negara terakreditasi
selayaknya memiliki peran penting
terhadap relasi antara kedua negara,
termasuk dalam bidang ekonomi. Secara
umumnya, ini dapat dilihat dari laporan
tahunan yang dibuat KBRI-BSB secara
rutin sebagai bukti betapa KBRI
memiliki peran terhadap fungsi ekonomi
kedua negara.

Ada banyak kegiatan rutin yang


dilakukan oleh KBRI-BSB setiap
tahunnya, salah satunya adalah
63

partisipasi KBRI dalam Kerja sama


Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia-Philippines East ASEAN
Growth Area (BIMP-EAGA), Asean
Consumer Fair dan Pesta Buku Brunei .
Pada kegiatan expo ekonomi seperti ini,
KBRI-BSB bertugas menjadi fasilitator
dalam kelengkapan para pengusaha
Indonesia. Maka yang pertama kali
dilakukan KBRI-BSB adalah
mempromosikan dan memberitahu para
pengusaha Indonesia agar turut
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
ini. Pada tahun 2017, Nusantara Tour
dari Bali membawa 8 orang pengusaha
UKM yang tergabung dalam Ikatan
Pengusaha Muslimah Indonesia
(IPEMI). Mereka menjual produk-
produk kreatif dari berbagai daerah di
64

Indonesia seperti kebaya, kerudung,


kain batik dan juga baju muslimah yang
menjadi favorit pasar Brunei
Darussalam.24 Di awal tahun 2018,
KBRI-BSB bersama penulis
mengundang anak perusahaan PT.
Gramedia yang berada di Pontianak
untuk ikut andil dalam mewakili
Indonesia di Pesta Buku “Book Fair
Brunei 2018”. Selain itu, KBRI-BSB
masih tetap menjalankan program kerja
ekonomi tahun 2015 dalam membantu
Sriwijaya Airlines sebagai maskapai
penerbangan Indonesia yang akan
membuat rute perjalanan ke Lapangan
Terbang Antarabangsa Brunei sebagai

24
https://www.kemlu.go.id/bandarseribegawan/id/be
rita-agenda/berita-perwakilan/Pages/Habis-Terjual,-
Produk-Indonesia-di-BIMP-EAGA-Expo-2017.aspx
dilansir pada tanggal 10 April 2018
65

rute transit umroh/haji. Penerbangan ini


juga diadakan sebagai bentuk dorongan
dalam perkembangan sektor pariwisata
antara Indonesia dan Brunei

3.4. Permasalahan dalam hubungan


Ekonomi Bilateral antara kedua
negara

Minyak dan Gas (Migas) adalah


hasil bumi Negara Brunei Darussalam
yang paling penting. Ini bisa dilihat dari
penyumbangan terbesar Produk
Domestik Bruto sebesar 60% dan hasil
ekspor sebesar 90% berasal dari minyak
dan gas. Dengan penurunan harga
minyak dunia pada akhir tahun 2014
sedikit membuka kesadaran pemerintah
dan lebih menggiatkan strategi ekonomi
66

Wawasan Vision 2035 yang tercipta


pada tahun 2008 tentang diversifikasi
ekonomi. Sayangnya, kecenderungan
masyarakat Brunei mempertahankan
tradisi lama yang mengandalkan migas
dan populasi yang relatif rendah
memperlambat pelaksanaan kerja sama
dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan kerja sama
ekonominya.25 Hal ini dikarenakan
kurangnya rasa kepercayaan para
pengusaha terhadap kinerja masyarakat
lokal.

25
Siddiqui, S.A., Athmay, A.A.A.R., & Mohammed, H,
Development and Growth through Economic
Diversification: Are there Solutions for Continued
Faces by Brunei Darussalam? Journal of Economics
and Behavioural Studies, .2012 4(7), hal 397.
67

Selain itu, dalam laporan World


Economic Forum 2016-2017,
disebutkan bahwa masalah utama untuk
para ekonom dari luar negeri dalam
melakukan usaha di Brunei Darussalam
adalah birokrasi pemerintah yang tidak
efisien sebagai penyebab terbanyak,
diikuti oleh akses terhadap pendanaan,
rendahnya etos bekerja para tenaga kerja
lokal Brunei, suplai infrastruktur yang
memadai dan sebagainya.26 Sementara
yang paling terasa di fungsi Ekonomi,
KBRI Bandar Seri Begawan adalah
keterbatasan mode transportasi laut
yang menghambat ekspor secara
langsung dan adanya tambahan biaya

26
. http://reports.weforum.org/pdf/gci-2016-
2017/WEF_GCI_2016_2017_Profile_BRN.pdf hal 1,
dilansir pada tanggal 10 April 2018
68

karena melewati Singapura dan


Malaysia. Ini dikarenakan fungsi ini
akan membawa banyak kegiatan
bilateral antara kedua negara dalam
expo ekonomi seperti BIMP-EAGA,
Asean Consumer Fair dan Pesta Buku
Brunei.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Studi Praktik Lapangan yang


dilaksanakan oleh penulis selama 1
bulan 2 minggu (26 Februari 2018
hingga 10 April 2018) pastinya
memiliki kesan yang sangat banyak.
Kesempatan ini digunakan penulis
dengan menjadikan segala ilmu dan
teori yang diajarkan di kelas bahkan
yang di luar kelas menjadi sangat
bermanfaat. Selain bermanfaat untuk
penulis, para staf, atasan dan masyarakat
juga mendapatkan manfaat masing-
masing dengan kehadiran penulis dan
mahasiswa-mahasiswa yang sedang

69
70

melakukan magang. Alhamdulillah,


penulis dapat meneliti dengan baik
segala proses di dalam dunia pekerjaan,
khususnya job desc yang ada di KBRI
karena kerja sama dan sharing yang baik
dan jelas antara staf, atasan dan
mahasiswa.

Adapun KBRI memiliki 6


pelaksana fungsi dan 2 bagian, yaitu: 1)
Fungsi Konsuler, 2) Fungsi Politik, 3)
Fungsi Ekonomi, 4) Fungsi Sosial-
Budaya, 5) Atase Pertahanan, 6) Atase
Tehnis, 7) Bagian Keuangan dan 8)
Bagian Perlengkapan dan Kepegawaian.
Penulis pernah memasuki 3 fungsi yaitu
1) Fungsi Sosial Budaya dengan tugas
dasarnya adalah peningkatan hubungan
kerja sama bilateral, regional dan
71

multilateral, 2) Fungsi Konsuler dengan


tugas dasarnya adalah mengayomi para
masyarakat Indonesia (Tenaga Kerja
Indonesia) yang ada di negara Brunei
Darussalam, dan 3) Fungsi Ekonomi
yang tugas dasarnya adalah menjadi
wakil dan juga fasilitator utama bagi
Menteri Luar Negeri dalam hubungan
bilateral antara Indonesia dan Brunei
serta pembuatan konsep laporan Fungsi
Ekonomi per hari dan minggunya.

Sebagai wakil Indonesia terhadap


fungsi-fungsi yang ada di Brunei
Darussalam, KBRI Bandar Seri
Begawan membuat laporan kinerja tiap
tahunnya. Di laporan fungsi Ekonomi,
kita bisa melihat bagaimana
peningkatan hubungan ekonomi
72

internasional secara bilateral antara 2


negara. Laporan yang dikutip dari JPKE
(Jabatan Perancangan dan Kemajuan
Ekonomi) Brunei ini menjelaskan
tentang nilai perdagangan yang relatif
defisit di pihak Indonesia selama kurun
waktu 2011 hingga 2016 dan surplus di
tahun 2017.

Dalam menghadapi permasalahan


ekonomi, KBRI Bandar Seri Begawan,
khususnya di Fungsi Ekonomi akan
selalu giat mempromosikan apa saja
kegiatan yang bersifat hubungan
ekonomi seperti BIMP-EAGA Expo,
ASEAN Consumer Fair dan sebagainya
kepada pengusaha Indonesia. Kegiatan
ini dilakukan sebagai salah satu upaya
menurunkan defisit untuk Indonesia
73

dalam mencapai hubungan ekonomi


bilateral yang baik. Selain itu, KBRI
tetap mengupayakan rute maskapai
penerbangan Indonesia selain Garuda
Airlines seperti Sriwijaya Airlines agar
mendorong perkembangan pariwisata
antara Brunei dan Indonesia.

Semoga apa yang telah didapatkan


selama kegiatan studi Praktik lapangan
dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
mahasiswa lainnya yang akan terjun ke
dunia kerja. Dan semoga apa yang
dilakukan selama kegiatan SPK dapat
memberikan manfaat bagi KBRI-BSB,
khususnya staf dan atasan di dalamnya
dan juga masyarakat, meskipun tidak
besar tetapi setidaknya membantu dalam
74

meringankan tugas dan bertukar pikiran


serta pengalaman.

4.2 Saran

Dengan melihat adanya


kecenderungan penilaian bahwa
masyarakat dalam negeri kurang efisien
dalam melaksanakan kerja sama, maka
KBRI-BSB harus lebih giat dalam
mempromosikan pengusaha Indonesia
dengan melihat dari cara pandang
terhadap pasar yang berbeda serta
melakukan lebih banyak riset pasar
(market research) bukan hanya dari segi
produk tapi pasar pembeli. Dalam hal
ini, KBRI-BSB bisa menyelingkan
beberapa promosi ketika para pengusaha
melakukan pameran atau expo promosi
75

terhadap perusahaannya. Dari sini kita


bisa mempromosikan tentang kebutuhan
impor Brunei terhadap produk Indonesia
di beberapa tempat yang memiliki
kesempatan pasar yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lisa. 1991. Absolutism and the


Resilience of the Monarchy in the
Middle East. Spring: Vol.1, No.1,
Political Science Quarterly.

Alvita, Vinny. 2018. Habis Terjual, Produk


Indonesia di BIMP-EAGA Expo 2017.
https://www.kemlu.go.id/bandarseribe
gawan/id/berita-agenda/berita-
perwakilan/Pages/Habis-Terjual,-
Produk-Indonesia-di-BIMP-EAGA-
Expo-2017.aspx diakses pada 10
April 2018

Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan


Pembangunan, Bank Dunia. 2017.
Doing Business Report | Measuring
Business Regulations.

76
77

http://www.doingbusiness.org/data/ex
ploreeconomies/brunei diakses pada
10 April 2018

Christopher, M. Davidson. 2009. The United


Arab Emirates: Prospects for
Political Reform. Vol.15, Brown
Journal of World Affairs.

Chian, Koh Wee. 2011. A Macroeconomic


Model of Brunei Darussalam. Vol. 2,
CSPS Strategy and Policy Journal.

Dana Moneter Internasional. 2015. Brunei


Darussalam : Statistical Appendix.
IMF Staff Country Reports
https://www.imf.org/en/Publications/
CR/Issues/2016/12/31/Brunei-
Darussalam-Statistical-Appendix-
42988 Diakses pada 10 April 2018
78

Data Jabatan Perancangan dan Kemajuan


Ekonomi 2016 (JPKE), Statistik
Nastional 2016,
http://www.depd.gov.bn/SitePages/Na
tional%20Statistics.aspx diakses pada
10 April 2018

Data Jabatan Perancangan dan Kemajuan


Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi
Brunei 2017
http://www.depd.gov.bn/SitePages/Ec
onomic%20Development%20Plannin
g.aspx diakses pada 10 April 2018

Forum Ekonomi Dunia. 2016. Laporan Daya


Saing Global. World Economic
Outlook Database.
http://reports.weforum.org/pdf/gci-
2016-
79

2017/WEF_GCI_2016_2017_Profile_
BRN.pdf Diakses pada 10 April 2018

Government of Brunei Darussalam. 2018.


Wawasan Brunei 2035.
https://www.brunei.gov.bn/SitePages/
Wawasan%20Brunei%202035.aspx
Diakses pada 10 April 2018

Hashim, A.A.H. 2010 . Challenges in


Achieving Wawasan 2035 Goals:
Economic Diversification in
Perspective. CSPS Strategy and
Policy Journal

Humas. 2015. Tak Pernah Ada Masalah


Krusial, Presiden Jokowi: Hubungan
RI – Brunei Darussalam Paling
Stabil. Jakarta Pusat: Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia.
80

http://setkab.go.id/tak-pernah-ada-
masalah-krusial-presiden-jokowi-
hubungan-ri-brunei-darussalam-
paling-stabil/ diakses pada tanggal 08
April 2018

Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk SMA


dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan,
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional

J. Keegan, Waren. 1996. Manajemen


Pemasaran Global. Jakarta: PT
Prenhallindo.

Kementerian Luar Negeri Republik


Indonesia. 2011. Diplomasi
Indonesia, Jakarta: Kementerian Luar
Negeri Republik Indonesia.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan


Brunei Darussalam. 2017.
81

REPUBLIC OF INDONESIA.
http://www.mofat.gov.bn/index.php/b
ilateral-relations/item/69-indonesia
diakses pada 08 April 2018

Kedutaan Besar Republik Indonesia. 2017.


Laporan Analisa KBRI Bandar Seri
Begawan, Bidang Ekonomi Tahun
2017. Bandar Seri Begawan: LKJ-
KBRI

Othman, Azlan. 2017. Brunei’s GDP to grow


by 0.7pc in 2018: IMF. Borneo
Bulletin.
https://borneobulletin.com.bn/bruneis-
gdp-grow-0-7pc-2018-imf/ Diakses
pada 10 April 2018

R McMahon. 2006. The rise in Bilateral Free


Trade Agreements, diakses dari
Council of Foreign Relations:
82

http://www.cfr.org/trade/rise-
bilateral-free-trade-
agreements/p10890 pada 5 April 2018

Siddiqui, Athmay dan Mohammed. 2012.


Development and Growth through
Economic Diversification: Are there
Solutions for Continued Faces by
Brunei Darussalam? Journal of
Economics and Behavioural Studies.

Trading Economics. 2017. Brunei - Neraca


Perdagangan
https://id.tradingeconomics.com/brun
ei/balance-of-trade Diakses pada 10
April 2018

Umar S. Bakry, 2015, Ekonomi Politik


Internasional Suatu Pengantar,
Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Data Ekonomi Bilateral antara Brunei dan


Indonesia – Laporan Analisa Tahunan KBRI
Bandar Seri Begawan, Bidang Ekonomi,
Tahun 2017

83
84

Data Perkembangan Perdagangan Brunei


- Doing Business Report | Measuring Business
Regulations

Data Forum Ekonomi Dunia - Laporan


Daya Saing Global, Brunei Darussalam
85

Data GDP dari Dana Moneter


Nasional – IMF Brunei Darussalam :
Statistical Appendix
86

Data Neraca Perdagangan Brunei -


Trading Economics
87

Surat keterangan selesainya magang


88

LAPORAN KEGIATAN HARIAN STUDI


PRAKTEK LAPANGAN
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS DARUSSALAM
GONTOR
1439 H/ 2018 M
89
90
91
92
93
94
95
96
97
RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Hafizul Ilmi


Nasution
Nama Panggilan: Hafizul / Fizul
Gender : Pria
TTL : Brunei /
28 Oktober 1996
Agama : Islam
Bangsa : Melayu
Nomor Telefon : +62 821 4095 7462
Email : hail.peil689@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal

Nama
Sekolah Tahun Jurusan/Prodi
Sekolah

Sekolah
Rendah OKSB 2002-
Sekolah Kilanas, 2003
Brunei -
Dasar

Sekolah
2004-
Rendah Delima

98
99

Satu, Brunei 2006

Sekolah
Rendah
2007
Keriam,
Brunei

Sekolah
Rendah 2007-
Bengkurong, 2008
Brunei

Sekolah Ugama 2004-


Telanai, Brunei 2006

Sekolah Ugama
Sekolah Keriam, 2007
Agama Brunei

Sekolah Ugama
2007-
Bengkurong,
2008
Brunei
100

Sekolah Ugama
Pengiran Muda
2009
Abdul Malik,
Brunei

Sekolah
2009-
Menengah Computer
Sekolah 2010
Pertama
Menengah
Masin, Brunei
Geo Science &
2011
Computer

Pesantren
Sekolah
Pondok
Menengah
Modern
Atas 2012-
Darussalam -
2015
Gontor,
Ponorogo,
Indonesia

Universitas
Darussalam Ekonomi &
Perguruan
Gontor, 2015 - Manajemen/
Tinggi
Ponorogo, Ekonomi Islam
Indonesia

2. Pendidikan Non-formal
101

Sekolah Tahun Bidang

Kursus Bahasa
2010 Bahasa Inggris
Inggris

Pelatihan
Kounseling untuk Kounseling dan
2011
Pembimbing Psikologi
Rakan Sebaya

Kursus Fotografi 2014-2015 Cinematography

Kursus Microsoft
2015 Kesekretariatan
Word dan Excel

Pondok Tahfidz
Raudhatul Quran 2016 Tahfidz Quran
Nusantara

PENGALAMAN ORGANISASI
102

Nama
Jabatan Tahun Tempat
Organisasi

Sekolah
Ugama
Pemimpin Pengiran
Pembantu Ketua 2009
Pelajar (Prefek) Muda Abdul
Malik,
Brunei

Sekolah
Pembimbing
Communication Menengah
Rekan Sebaya 2010-2011
Department Masin,
(PRS)
Brunei

Musyawah Pondok
Kerja Asrama Modern
beserta Sekretaris 2012 Darussalam
Organisasi Gontor,
Asrama Ponorogo

Darussalam Pondok
Computer Modern
Centre, Bendahara 2012-2013 Darussalam
Gigabyte Gontor,
Assistant Ponorogo

Kepengurusan Pondok
Konsulat Luar Ketua 2013-2014 Modern
Negeri Darussalam
Gontor,
103

Ponorogo

Pondok
Pengurus
Modern
Asrama Anak
Keamanan 2013-2014 Darussalam
Baru Alighar
Gontor,
1/2
Ponorogo

NON- Pondok
Organisasi Development Modern
Pelahar Pondok Bagian 2015 Darussalam
Modern (Non- Perpustakaan Gontor,
OPPM) Ponorogo

Himpunan Universitas
Mahasiswa Darussalam
Sekretaris 2016-2017
Program Studi Gontor,
Ekonomi Islam Ponorogo

Sekretaris
Bagian Universitas
Dewan
Hubungan & Darussalam
Mahasiswa 2016-2017
Kerja sama Gontor,
(BEM)
Eksternal Ponorogo
Kampus
104

Universitas
Dokumentasi Ketua Darussalam
20172018
dan Arsip Videographer Gontor,
Ponorogo

PENGALAMAN KARIER / KERJA

Nama
Nama Tahun Tempat
Lembaga

PM.
Kulliyyatul Guru Pengajar
Darussalam
Mu’allimiin Al- tingkat KMI (SMP- 2015-2016
Gontor,
Islaamiyyah SMA)
Ponorogo

PM.
Darussalam
Wartel Sudan Staf Inventaris 2015-2016
Gontor,
Ponorogo

Universitas
Staf Dokumentasi
Gontor TV Unida 2016-2017 Darussalam
Videography
Gontor
105

KEPANITIAAN

Panitia Jabatan Tahun Tempat

PM.
Perpulangan Akhir
Darussalam
Tahun Konsulat Ketua Panitia 2013
Gontor,
Luar Negeri
Ponorogo

PM.
Bag. Hubungan Darussalam
Ambalan Gembira 2013
Masyarakat Gontor,
Ponorogo

PM.
Perpulangan Awal
Darussalam
Tahun Konsulat Sekretaris 2014
Gontor,
Luar Negeri
Ponorogo

PM.
Bag. Darussalam
Gontor Olympiad 2015
Konsumtor Gontor,
Ponorogo

PM-
Panitia Mid-Test
Darussalam
KMI (Semester Numerator 2016
Gontor,
Genap)
Ponorogo

Pemilihan Dema Bag. Fotografi 2016 Universitas


Darussalam
106

Gontor,
Ponorogo

Universitas
Darussalam
Hari Raya Qurban Bag. Publikasi 2017
Gontor,
Ponorogo

Universitas
Bag. Darussalam
IELTS for Lecture 2017
Dokumentasi Gontor,
Ponorogo

School for
Universitas
International Bagian
Darussalam
Training – Study Dokumentasi 2016 & 2017
Gontor,
Abroad of dan Publikasi
Ponorogo
American Student

PENGALAMAN DELEGASI DAN


VOLUNTEER

Nama Kegiatan Nama Tahun Tempat

Institut
Chemistry Olympiad and Delegasi Teknologi
2011
Research of Australiasia Sekolah Brunei,
Brunei
107

Australia - International
Excursion Program of Delegasi Sydney,
2014
Pondok Modern Institusi Australia
Darussalam Gontor

PRESTASI

Penyelengg
Bidang Peringkat Tahun Tingkat
ara

Peperiksaa
Cumlaude
n Sekolah Ministry of
with 5A, 2008 SD
Rendah Education
Juara 1
(PSR)

Pelangi
FM Debate Pelangi FM
Juara 2 2010 SMP
tentang Radio
Aidil Fitri

Pra
Physic International
Juara
Olympiad 2010 SMP Physic
Harapan
Brunei Olympiad for
Brunei
108

Juara 2
Sekolah
Express Excellent,
2010 SMP Menengah
Class Akselerasi
Masin
ke SMA

Olympiade Federation of
Kimia Asian
Juara 3 2011 SMA
Asean- Chemical
Aussie Societies

Australia Pondok
Internation Juara 01 Modern
2014 SMA
al Study Excellent Darussalam
Tour Gontor

Sangat Kulliyyatul
Ujian
Baik, Layak Mu’allimiin
Akhir 2015 SMA
menjadi Al-
Sekolah
Guru Islaamiyyah

Olimpiade
Cinematog Ekonomi,
raphy Juara 2 2016 Universitas Universitas
Contest Darusslam
Gontor
109

KETERAMPILAN

Bahasa Keilmuan Skill Seni Olahraga

Mahir
Microsoft
Melayu Mathematic Videography Bola Sepak
Word
dan Excel

Indonesia Science Mengajar Fotografi Basketball

Ilmu Public Cinematog


English Silat
Agama Speaking raphy

Psikologi
Aura Puisi dan
Arab dan Badminton
Detecting Cerpen
Sosiologi

Anda mungkin juga menyukai