[nama ruko]
NOMOR ____________
Perjanjian Jual beli Rumah Toko (Ruko) ini (selanjutnya disebut dengan ”Perjanjian”)
dibuat pada hari ...[nama hari].......tanggal …[dalam angka]…… [dalam huruf abjad] bulan
…[nama bulan]…… tahun …[tahun]… bertempat di [masukkan alamat lokasi tempat
perjanjian ditandatangani]…………., oleh kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai
Para Pihak, terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ;
1. Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik yang sah atas sebuah rumah toko yang berdiri
di atas tanah hak atas tanah milik dengan sertifikat [masukan jenis sertifikat] Nomor:
[masukan nomor sertifikat] atas nama Pihak Pertama yang berada di [masukan
alamat ruko]
2. Bahwa Pihak Kedua merupakan badan hukum perseroan yang mempunyai usaha
dalam bidang [masukan bidang usaha] yang membutuhkan rumah toko (ruko) untuk
menjalankan usahanya tersebut.
3. Bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk menjual rumah toko (ruko) tersebut kepada
Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua bermaksud untuk membeli rumah toko
(ruko) tersebut dari Pihak Pertama.
PASAL 1
OBJEK PERJANJIAN
1. Pihak Pertama menjual kepada Pihak Kedua rumah toko yang berdiri di atas:
a. Sebidang tanah dengan sertifikat [masukan jenis sertifikat] Nomor: [masukan
nomor sertifikat] atas nama Pihak Pertama yang berada di [masukan alamat
ruko]
b. Luas yang disewakan kepada Pihak Kedua seluas [masukan luas ruko]
c. Lengkap dengan fasilitas sebagai berikut:
- Aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar [masukan angka]
watt
- Saluran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
- [masukan fasilitas lainnya]
(untuk selanjutnya disebut “Ruko”)
2. Pihak Kedua membeli Ruko tersebut sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat (1)
dengan segala fasilitasnya.
PASAL 2
HARGA RUKO
1. Harga Ruko disepakati oleh Para Pihak sebesar Rp. [masukan nominal] (terbilang)
(selanjutnya disebut “Harga Ruko”)
2. Harga Ruko tersebut berlaku untuk jangka waktu [masukan angka] tahun, yaitu pada
[masukan tanggal] hingga [masukan tanggal].
3. Harga Ruko tersebut tidak termasuk iuran service charge, sinking fund, dan tidak
dikenakan pajak.
PASAL 3
TATA CARA PEMBAYARAN
Untuk pembayaran Harga Ruko Pihak Pertama menerapkan cara pembayaran dengan
syarat dan ketentuan yang juga telah disepakati Pihak Kedua, yaitu:
1. DP (Down Payment) atau uang muka sebesar [masukan angka]% (terbilang) dari
keseluruhan Harga Ruko, yaitu Rp. [masukan nominal] (terbilang) yang telah
dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada [masukan tanggal].
2. Uang pelunasan pembayaran sebesar [masukan angka]% (terbilang) dari keseluruhan
Harga Ruko, yaitu Rp. [masukan nominal] (terbilang) dibayarkan Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama setelah penandatanganan Perjanjian ini.
3. Uang Pembayaran Ruko dilakukan oleh Pihak Kedua dengan cara pemindahbukuan
(transfer) ke rekening Pihak Pertama di bawah ini:
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Nama Pemilik Rekening :
KC Bank :
4. Jika terdapat perubahan pada ayat 3 pasal ini dapat dilakukan pemberitahuan minimal
[masukan angka] hari sebelum Pihak Kedua melakukan pembayaran.
5. Semua biaya dan pengeluaran yang mungkin terjadi akibat prosedur pembayaran,
misalnya: biaya tambahan untuk wire transfer antar bank, akan ditanggung oleh
Pihak Kedua.
6. Pihak Kedua dapat melakukan pembayaran secara tunai kepada Pihak Pertama.
Pembayaran secara tunai dapat dihadiri oleh saksi.
7. Pihak Pertama wajib untuk memberikan kwitansi atas pembayaran Ruko yang
diterima oleh Pihak Pertama.
PASAL 4
SERAH TERIMA RUKO
1. Pihak Pertama menyerahkan kunci Ruko sebagai tanya serah terima objek jual beli
selambat-lambatnya [masukan tanggal].
2. Keterlambatan penyerahan kunci Ruko dari Pihak Pertama, maka Pihak Pertama
akan dikenai denda sebesar Rp. [masukan nominal] (terbilang) setiap harinya.
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran Ruko yang didapatkan dari
Pihak Kedua sebagaimana yang tercantum pada Pasal 2 dan 3 Perjanjian ini.
2. Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan kwitansi atas tiap pembayaran yang
dilakukan oleh Pihak Kedua.
3. Pihak Pertama menyerahkan Ruko segala fasilitas yang telah ditawarkan
sebagaimana Pasal 1 Perjanjian ini.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 7
PEMBEBANAN BIAYA DAN PERAWATAN
1. Pihak Kedua berkewajiban untuk membayar biaya-biaya tagihan yang menjadi
beban operasional penggunaan Ruko selama Jangka Waktu Sewa, seperti namun
tidak terbatas pada: tagihan listrik, air, TV kabel, internet, dan lainnya.
2. Pihak Kedua berkewajiban untuk bertanggung jawab atas semua biaya perbaikan
yang ditimbulkan oleh kerusakan struktur bangunan, termasuk tetapi tidak terbatas
pada perbaikan atap atau dinding utama dan lain-lain dari Ruko setelah Ruko
diserahkan kepada Pihak Kedua.
3. Segala kerugian yang timbul akibat kelalaian Pihak Kedua dalam memenuhi
kewajibannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua berkewajiban merawat dan menjaga keadaan tersebut agar tetap dalam
kondisi baik termasuk memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan termasuk
memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan serta sarana-sarana kepentingan
umum.
PASAL 8
PERIZINAN
1. Segala perizinan terkait usaha Pihak Kedua menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Pihak Kedua.
2. Biaya yang muncul akibat pengurusan izin usaha tanggung jawab sepenuhnya Pihak
Kedua.
3. Pihak Kedua dengan ini membebaskan Pihak Pertama dari tuntutan yang
diakibatkan pelanggaran perizinan usaha di Ruko milik Pihak Pertama yang Pihak
Kedua sewa.
PASAL 9
JAMINAN KEPEMILIKAN RUKO
1. Pihak Pertama menjamin bahwa Ruko yang dijual adalah milik yang sah dari Pihak
Pertama, tidak ada orang atau pihak lain yang turut memilikinya dan sebelumnya
tidak atau belum pernah dijual atau dipindahkan haknya, atau disewakan, atau
dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga.
2. Pihak Pertama memberikan jaminan bahwa Ruko yang dijual dalam keadaan siap
digunakan dan bebas dari kerusakan apapun.
3. Pihak Pertama membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan dan gugatan oleh
pihak ketiga yang ditujukan kepada Pihak Pertama.
PASAL 10
PEMBATALAN
Apabila terjadi pembatalan oleh Pihak Kedua maka uang muka atau Down Payment (DP)
akan dikembalikan sebesar [masukan angka]% atau tidak dapat dikembalikan sepenuhnya.
PASAL 11
KORESPONDENSI
1. Setiap pemberitahuan yang diberikan oleh suatu Pihak kepada Pihak lainnya harus
secara tertulis, ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memberikannya. Setiap
pemberitahuan akan dilakukan melalui dan kepada masing-masing Pihak yaitu:
Pihak Pertama : [nama Pihak Pertama]
[alamat lengkap]
Telepon : [nomor telepon]
Email : [email]
2. Selama masa perjanjian ini, perubahan nama, alamat, kepemilikan perusahaan, dan
lain sebagainya wajib diberitahukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelum perubahan secara tertulis telah diterima oleh Pihak lainnya, sehingga segala
akibat keterlambatan pemberitahuan menjadi tanggung jawab Pihak yang melakukan
perubahan tersebut.
3. Perubahan terhadap cara komunikasi dari ayat 1 Pasal ini dapat dilakukan berdasarkan
kesepakatan tertulis dari Para Pihak.
PASAL 12
FORCE MAJEURE
1. Peristiwa force majeure yaitu suatu keadaan, peristiwa atau kejadian-kejadian diluar
kemampuan wajar suatu Pihak yang mempunyai akibat negatif terhadap kemampuan
yang bersangkutan sehingga Pihak yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, seperti terjadinya bencana alam
diantaranya banjir, gempa bumi, kebakaran, angin topan, pemberontakan, aksi
terorisme, peperangan atau revolusi, jatuhnya pesawat terbang, epidemik, perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan dan Kebijakan Pemerintah yang secara
material mempengaruhi kemampuan Para Pihak untuk memenuhi kewajibannya
dalam melaksanakan Perjanjian ini
2. Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terbukti secara sah telah terjadi force
majeure, maka segala biaya dan/atau resiko kerugian yang terjadi menjadi beban dan
tanggung jawab masing-masing Pihak.
3. Apabila salah satu Pihak atau lebih mengalami force majeure, maka Pihak yang
terkena langsung atau tidak langsung akibatnya, dan dapat mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian ini, wajib memberitahukan hal itu kepada Pihak lainnya
secara tertulis, yang dikuatkan dengan surat keterangan dari Pihak yang berwenang
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
tanggal terjadinya force majeure.
4. Pihak yang terkena force majeure wajib berusaha semaksimal mungkin untuk
memulai kembali pekerjaan dan/atau kewajiban lain yang telah disepakati dalam
Perjanjian ini
5. Apabila ternyata terbukti benar terjadi force majeure, maka Para Pihak sepakat
untuk mengadakan musyawarah lebih lanjut untuk menentukan kelanjutan Perjanjian
tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian
ini.
PASAL 13
PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB DAN PENGGANTIAN KERUGIAN
PASAL 14
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perjanjian ini diatur oleh dan dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia dan Para Pihak dengan ini menyatakan untuk tunduk pada
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.
2. Sengketa, pertentangan atau perbedaan apa pun di antara Para Pihak yang timbul
dari, atau sehubungan dengan, Perjanjian ini (termasuk perselisihan mengenai
keabsahan, keberadaan atau pengakhiran Perjanjian ini) atau atas pelanggarannya
(“Perselisihan”) harus diselesaikan melalui jalan musyawarah oleh Para Pihak
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberitahuan oleh salah satu
Pihak kepada Pihak lain dari Sengketa tersebut.
3. Dalam hal upaya untuk menyelesaikan Perselisihan sesuai ayat 2 Pasal ini tidak
membawa hasil, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan Perselisihan tersebut
melalui Pengadilan Negeri [nama kota/kabupaten yang disepakati Para Pihak].
PASAL 15
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik serta saling menguntungkan Para Pihak.
2. Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan
diatur dalam Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan ditanda tangani dengan bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk Para Pihak.
[tanda tangan]
(……nama……………….) (…………………………)