PENDAHULUAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau bisa juga disebut Magang merupakan
kegiatan wajib yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengimplementasikan materi
dan teori yang didapat oleh mahasiswa selama perkuliahan dalam dunia kerja. Praktek
Kerja Lapagan menjadi salah satu mata kuliah wajib Program Studi bagi seluruh
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNJANI.
Seluruh kegiatan dalam hubungan antar bangsa dan antar negara pada
hakikatnya adalah hubungan diplomasi yang pada intinya merupakan usaha
memelihara hubungan antar negara. Diplomasi secara formal dilakukan baik oleh
korps perwakilan diplomatik maupun oleh korps perwakilan konsuler. Korps
perwakilan diplomatik dipimpin oleh seorang Duta Besar sedangkan korps perwakilan
konsuler di pimpin oleh seorang Konsul Jenderal. Pembukaan hubungan diplomatik
juga merupakan suatu upaya konkrit untuk mempererat hubungan dan kerjasama
dengan negara-negara lain pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di kedua negara.
1
Robert Jackson dan Georg Sorensen, Introduction to International Relation, fifth edition Oxford
University Press Inc, New York, 2013, hlm. 4.
Untuk tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki sebanyak
132 perwakilan yang terdiri dari 95 Kedutaan Besar, 3 Perutusan Tetap untuk PBB di
New York dan Jenewa, serta Perutusan Tetap untuk ASEAN di Jakarta Konsulat
Jenderal dan Konsulat Republik Indonesia. Selain itu Indonesia juga telah
mengangkat 64 Konsul kehormatan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
merupakan perwakilan resmi Pemerintah dan Negara Republik Indonesia di luar
negeri sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan
Diplomatik dan Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler. Maka dari
itu pemilihan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai tempat magang di
nilai sangat relevan dengan jurusan yang saat ini sedang ditempuh.
Tujuan pelaksanan magang ini sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni tujuan
umum dan tujuan khusus,
Dalam laporan magang ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data
dilakukan secara observasi dan literatur. Dimana penulis sebagai anak magang
berusaha mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya dari
tempat magang yang bersangkutan. Kemudian data yang diperoleh merupakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada sebelumnya.
BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang magang,
Maksud dan tujuan magang, Manfaat magang, Tempat dan waktu pelaksanaan
magang, Metode pengumpulan data laporang magang, dan Sistematika penulisan
laporan magang. Penjelasan mengenai hal-hal tersebut penting untuk mempertegas
visi, arah dan tujuan laporan ini.
BAB II : Bab ini akan membahas informasi terkait nama lembaga atau instansi yang
menjadi tempat magang, yang didalamnya terdapat Sejarah, Visi Misi, Tugas,
Wewenang dan Struktur dari lembaga atau instasi yang bersangkutan. Yang akan
memberikan penjelasan tentang lembaga atau instansi tempat magang.
BAB III : Bab ini akan membahas informasi tentang nama unit kerja atau penempatan
magang (divisi), yang didalamnya terdapat Profil, Tugas, Fungsi, Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran dan Struktur dari divisi yang bersangkutan guna memperjelas kegiatan
magang yang sudah berlangsung.
BAB IV : Bab ini akan membahas tentang laporan kegiatan praktek kerja lapangan
atau magang yang didalamnya terdapat Pelaksanaan kegiatan magang dan Hasil
laporan kegiatan praktek kerja lapangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala
Lumpur, Malaysia.
BAB V : Merupakan bab penutup dimana dalam laporan magang ini akan mengambil
kesimpulan dari magang yang sudah dilakukan dan saran yang dapat diberikan untuk
angkatan selanjutnya yang berniat magang selanjutnya.
BAB II
KUALA LUMPUR
KBRI Kuala Lumpur ditetapkan sebagai citizen service karena KBRI Kuala
Lumpur sebagai perwakilan negara hadir untuk melindungi dan memberikan
pelayanan kepada kurang lebih 2,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) baik yang
legal maupun ilegal di Malaysia hal ini yang menyebabkan KBRI Kuala Lumpur
menjadi kantor perwakilan tersibuk di dunia,. Serta mempererat hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Malaysia baik hubungan bilateral maupun regional untuk
mengamankan kepentingan nasional Indonesia di Malaysia.
2
Video profil KBRI Kuala Lumpur 2016 dalam http://kbrikualalumpur.org/w/2017/kedutaan -besar-ri-
di-kuala lumpur/
Terjalinnya hubungan baik antara kedua Negara tersebut diwarnai pasang
surut, puncaknya terjadi saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tanggal 17
September 1963. Sebagai sebuah instansi pemerintah resmi, KBRI Kuala Lumpur
mempunyai visi dan misi yang menjadi landasan bagi setiap kebijakan serta
pelayanan yang dilakukan.
Hari kerja di KBRI Kuala Lumpur sama seperti kantor pemerintahan yang ada
di Indonesia yakni hari Senin sampai hari Jumat dengan waktu operasional kerja dan
pelayanan di setiap konter yang di mulai dari pukul 09.00 – 17.00 waktu setempat.
Namun, para staf (kecuali staf di konter pelayanan imigrasi) akan berhenti bekerja di
atas pukul 18.00. Hal ini disebabkan para staf tersebut masih harus menyelesaikan
pekerjaan untuk hari tersebut sehingga keesokan harinya dapat mengerjakan atau
melanjutkan pekerjaan yang lain, bahkan jika mendesak hari libur pun harus
digunakan untuk bekerja agar pekerjaan cepat selesai dan hak WNI dapat dijamin oleh
KBRI Kuala Lumpur.
2.2 Visi
2.3 Misi
2.4 Tugas
2.6 Struktur
KBRI Kuala Lumpur dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh dengan bantuan seorang Wakil Kepala Perwakilan serta 30
Homestaff dan 154 Local Staff. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebuah kantor
perwakilan Negara, KBRI Kuala Lumpur memiliki struktur organisasi beberapa
fungsi dan atase teknis diantaranya Fungsi Politik, Ekonomi, Protokol dan Konsuler,
Penerangan dan Sosial Budaya, Komunikasi, Atase Pertahanan (Darat, Laut, Udara),
Atase Polisi, Atase Imigrasi, Atase Tenaga Kerja, Atase Perhubungan, Atase
pendidikan, Atase Perdagangan, Atase Hukum, dan Atase Riset serta Bendahara dan
Penata Kerumahtanggan (BPKRT). Setiap fungsi dan atase teknis memiliki peran
penting dalam mewujudkan visi KBRI Kuala Lumpur menjadi garda depan dalam
penegakan wibawa diplomasi dan jati diri bangsa sebagai negara maritim untuk
kepentingan rakyat.
Tabel 1
Duta Besar
Kepala Perwakilan/Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
Rusdi Kirana
Wakil Kepala Perwakilan
Wakil Kepala Perwakilan/Deputy Chief of Mission
Adreano Erwin
Fungsi Protokol dan Konsuler
Counsellor Konsuler
Yusron B Ambary
Sekretaris I Konsuler
Yulisdiyah Kartika
Sekretaris I Konsuler
Dahlia Kusuma Dewi
Sekretaris I Konsuler
Seoharyo Tri Sasongko
Sekretaris I Konsuler
Shabda Thian
Sekretaris II Konsuler
Indrianti
Fungsi Politik
Counsellor Politik
Agus Badrul Jamal
Sekretaris II Politik
Winda Wijayanti
Fungsi Ekonomi
Minister Counsellor Ekonomi
Krishna K.U. Hanan
Sekretaris II Ekonomi
Candra Wiguna Alisufi
Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya
Counsellor PENSOSBUD
Agung Cahaya Sumirat
Bidang Pertahanan
Atase Pertahanan Atase Laut
Iwan Bambang S Roll S. Rore
Bidang Perhubungan
Atase Perhubungan
M. Abduh
Bidang Ketanaga Kerjaan
Atase Tenaga Kerja
Budi H. Laksana
Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Atase Pendidikan dan Kebudayaan
Ari Purbayanto
Bidang Kepolisian
Atase Politik
Chaidir
Bidang Hukum
Atase Hukum
Sumarsono
Fungsi Komunikasi
Atase Komunikasi
Herlina Kentjanasari
Fungsi Administrasi
Bendahara
Ika Yuli Indarti
BPKRT
Yogi P. Riyantoro
Administrasi
Suhartini
BAB III
DIVISI FUNGSI POLITIK
Divisi Fungsi Politik ini berfokus pada permasalahan politik negara Malaysia
yang kemudian dijadikan informasi untuk pemerintah Indonesia. Terkait dengan
Pemilihan Luar Negeri bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia
guna memastikan WNI menggunakan hak pilih mereka dengan baik walaupun tidak
berada di Indonesia.
Tetapi dalam pelaksanaannya divisi ini tidak hanya menjalin atau berhubungan
dengan pemerintah Malaysia saja tetapi juga melakukan hubungan dengan negara lain
selain dengan Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa politik merupakan hal penting
dalam sebuah negara dan berkaitan dengan langkah negara untuk menjalankan suatu
pemerintahan.
Visi dan Misi yang dimiliki oleh divisi Fungsi Politik disini sama dengan visi dan
misi KBRI Kuala Lumpur, dimana divisi Fungsi Politik memegang teguh visi dan
misi KBRI Kuala Lumpur. Serta turut membantu KBRI untuk mencapai visi dan misi
KBRI.
Tujuan dari Fungsi Politik itu sendiri ialah berfokus pada bidang politik,
memberikan informasi tentang keadaan politik Malaysia kemudian menjalin
hubungan bilateral yang baik guna melindungi kepentingan nasional serta memastikan
suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Umum Republik Indonesia di Malaysia.
Tabel 2
Daftar Pejabat dan Staff Divisi Fungsi Politik
Counsellor Politik
Agus Badrul Jamal
Sekretaris II Politik
Winda Wijayanti
Local Staff
Sri Edith Akilie
Local Staff
Oscar Harris
Local Staff
Erik Aji Wibawa
BAB IV
Pada hari Senin tanggal 2 Juli 2018 merupakan hari pertama penulis melakukan
kegiatan magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur,
penulis ditempatkan pada divisi Fungsi Politik yang dipimpin oleh Counsellor, Bapak
Agus Badrul Jamal yang sebelumnya dipimpin oleh Counsellor, Bapak Agung
Cahaya Sumirat. Saat ini, Ibu Winda Wijayanti merupakan Sekretaris II Fungsi
Politik.
Kemudian dalam Fungsi Politik ini juga dibantu oleh tiga orang local staff, yaitu
Ibu Sri Edith, Bapak Oscar Harris dan Bapak Erik Aji Wibawa. Pada waktu magang
yang bersamaan juga ada anak magang lain yang ditempat terlebih dahulu sebelum
penulis magang, yaitu Mas Hamka seorang mahasiswa dari Univeritas Islam Antar
Bangsa Malaysia.
Dikarenakan penulis melakukan magang pada bulan Juli dimana KBRI Kuala
Lumpur sedang melakukan persiapan untuk Resepsi Diplomatik yaitu perayaan untuk
HUT RI ke-73 tahun 2018. Di mulai dengan terlibatnya penulis dalam rapat Resepsi
Diplomatik guna memastikan tempat untuk acara tersebut akan dilaksanakan hingga
membantu pengiriman surat undangan pada kantor perwakilan negara lain di wilayah
negara Malaysia.
Penulis juga turut mendapatkan tugas untuk mengirim surat dan mem-fax
sebanyak 93 surat kepada perusahaan yang berada di Malaysia untuk meminta data
pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan Malaysia untuk kepentingan Pemilihan
Luar Negeri tahun 2019. Kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh penulis selain
melakukan pengarsipan adalah membuat laporan mingguan Fungsi Politik yang
berbentuk news summary. Penulisan laporan mingguan ini merupakan kegiatan yang
pasti dilakukan penulis setiap harinya berdasarkan isu-isu politik Malaysia, baik
dalam negeri maupun luar negeri, khususnya terkait dengan hubungan Malaysia
dengan Indonesia yang dirangkum untuk kemudian digabungan menjadi satu laporan,
yang juga berisi laporan mingguan fungsi lain di KBRI Kuala Lumpur.
Kegiatan lainnya yang sering dilakukan penulis adalah memberikan nomor nota
diplomatik yang kemudian akan dikirimkan kepada Kementerian Luar Negeri
Malaysia, selain itu penulis juga berkesempatan untuk mengantarkan surat secara
langsung ke Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya. Penulis juga
mendapatkan tugas untuk membuat resensi film ”Buffalo Boys” yang kemudian akan
di muat dalam Tabloid Caraka.
Dalam kegiatan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk ikut serta
menghadiri kunjungan kerja dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) pada
tanggal 4 Juli 2018. Penulis juga mendapatkan kesempatan untuk ikut rapat Video
Conference Persiapan the 28th Workshop on Mitigating Potential Conflict in the
South China Sea dimana rapat tersebut mempertemukan KBRI di berada di wilayah
ASEAN dalam sebuah tayangan video secara langsung. Serta penulis ikut terlibat
dalam Rapat Tabloid Caraka pada tanggal 24 Juli 2018.
Pada minggu terakhir magang, penulis mendapat tugas untuk membuat laporan
terkait perkembangan situasi politik Malaysia di era Perdana Menteri, Tun Dr
Mahathir Mohamad dan membuat rangkuman berita sidang Dewan Rakyat yang
ditunda pada tanggal 24 Juli 2018 serta pada hari terakhir magang penulis juga
berkesempatan untuk ikut hadir dalam kunjungan BI (Bank Indonesia) dalam rangka
memsosialisasikan pecahan uang rupiah baru dan penjelasan tentang “money
laundry”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
KBRI Kuala Lumpur ditetapkan sebagai citizen service karena KBRI Kuala
Lumpur sebagai perwakilan negara hadir untuk melindungi dan memberikan
pelayanan kepada kurang lebih 2,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) baik yang
legal maupun ilegal di Malaysia hal ini yang menyebabkan KBRI Kuala Lumpur
menjadi kantor perwakilan tersibuk di dunia,. Serta mempererat hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Malaysia baik hubungan bilateral maupun regional untuk
mengamankan kepentingan nasional Indonesia di Malaysia.
5.2 Saran
Saran untuk mahasiswa lain yang berencana untuk magang baik itu di KBRI
Kuala Lumpur ataupun di tempat lain, disarankan untuk memastikan bahwa tempat
magang sesuai atau ‘sejalan’ dengan jurusan yang sedang ditempuh agar mendapatkan
informasi yang sepemahaman dengan bidang studi yang ditempuh. Juga memastikan
kesiapan diri guna melatih mental diri dalam dunia kerja yang cukup menantang.