Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau bisa juga disebut Magang merupakan
kegiatan wajib yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengimplementasikan materi
dan teori yang didapat oleh mahasiswa selama perkuliahan dalam dunia kerja. Praktek
Kerja Lapagan menjadi salah satu mata kuliah wajib Program Studi bagi seluruh
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNJANI.

Hubungan Internasional dapat didefinisikan sebagai studi hubungan dan


interaksi antara negara-negara, termasuk aktivitas dan kebijakan pemerintah,
organisasi internasional, organisasi non pemerintah, dan perusahaan multinasional 1.
Mempelajari Hubungan Internasional pasti juga akan mempelajari Diplomasi yang
merupakan inti dari hubungan antar bangsa. Dikarenakan Hubungan Internasional
berkaitan erat tentang hubungan antar negara.

Seluruh kegiatan dalam hubungan antar bangsa dan antar negara pada
hakikatnya adalah hubungan diplomasi yang pada intinya merupakan usaha
memelihara hubungan antar negara. Diplomasi secara formal dilakukan baik oleh
korps perwakilan diplomatik maupun oleh korps perwakilan konsuler. Korps
perwakilan diplomatik dipimpin oleh seorang Duta Besar sedangkan korps perwakilan
konsuler di pimpin oleh seorang Konsul Jenderal. Pembukaan hubungan diplomatik
juga merupakan suatu upaya konkrit untuk mempererat hubungan dan kerjasama
dengan negara-negara lain pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di kedua negara.

1
Robert Jackson dan Georg Sorensen, Introduction to International Relation, fifth edition Oxford
University Press Inc, New York, 2013, hlm. 4.
Untuk tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki sebanyak
132 perwakilan yang terdiri dari 95 Kedutaan Besar, 3 Perutusan Tetap untuk PBB di
New York dan Jenewa, serta Perutusan Tetap untuk ASEAN di Jakarta Konsulat
Jenderal dan Konsulat Republik Indonesia. Selain itu Indonesia juga telah
mengangkat 64 Konsul kehormatan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
merupakan perwakilan resmi Pemerintah dan Negara Republik Indonesia di luar
negeri sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan
Diplomatik dan Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler. Maka dari
itu pemilihan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai tempat magang di
nilai sangat relevan dengan jurusan yang saat ini sedang ditempuh.

1.2 Maksud dan Tujuan Magang

Tujuan pelaksanan magang ini sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni tujuan
umum dan tujuan khusus,

1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan, praktis dan


sistematis:

1. Meningkatkan kerjasama antar dua instasi, yaitu Universitas Jenderal Achmad


Yani dan KBRI Malaysia.
2. Mendapatkan masukan guna umpan balik sesuai dengan penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntuan dunia industri dan masyarakat.
3. Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan perwujudan Tri Dharma
perguruan tinggi.
4. Mendapatkan kemampuan bekerja sesuai di bidangna serta dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa atau calon sarjana dalam


menghadapikehidupan sosial di masyarakat secara baik dan harmonis.
2. Mendapatkan pengalaman kerja yang relevan sekaligus media
adaptasi/pengenalan terhadap lingkungan kerja sebelum kerjun ke dunia kerja
yang sesungguhnya.
3. Mengenal dan mempelajari tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi
di dunia kerja, dan kemudian berusaha mencari penyelesaiannya berdasarkan
ilmu ang didapat di bangku kuliah.

1.3 Manfaat Magang

Selain itu terdapat manfaat magang yang diperoleh selama pelaksanaan


kegiatan Praktek Kerja Magang sebagai berikut :

1. Mahasiwa dapat membandingkan ilmu dan teori yang didapat selama


perkuliahan dengan penerapanna di lapangan.
2. Memberikan evaluasi serta mengukur kemampuan mahasiswa dalam
penguasaan teori dan penerapanna dalam dunia kerja.
3. Mengetahui bahwa keadaan atau situasi suatu negara merupakan hal yang
sangat penting untuk negara lain, terlebih hal tersebut berkaitan tentang
hubungan antar dua negara (Indonesia-Malaysia).
4. Mengetahui proses Pemilihan Luar Negeri di Malaysia untuk Warga Negara
Indonesia.
5. Selain itu penulis dapat mengetahui bagaimana cara menganalisis berita yang
berkaitan dengan politik Malaysia secara update yang kemudian dibentuk ke
dalam News Summary dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Kementerian
Luar Negeri Indonesia.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran


2018/2019 selama 4 minggu dalam bulan Juni. Adapun kegiatan ini dilaksanakan
pada waktu dan tempat sebagai berikut:

Waktu : 2 Juli 2018 – 27 Juli 2018

Tempat : Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Jalan


Tun Razak No.233, Kuala Lumpur 504000, Malaysia.

1.5 Metode Pengumpulan Data Laporan Magang

Dalam laporan magang ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data
dilakukan secara observasi dan literatur. Dimana penulis sebagai anak magang
berusaha mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya dari
tempat magang yang bersangkutan. Kemudian data yang diperoleh merupakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada sebelumnya.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Demi mempermudah pembahasan dan pemahamam laporan ini, maka


pembahasan dalam laporan magang ini di susun secara sistematis sesuai tata urutan
yang telah ditentukan dari Buku Panduan Magang HI UNJANI. Seluruh pembahasan
dijabarkan dalam lima bab sebagai berikut:

BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang magang,
Maksud dan tujuan magang, Manfaat magang, Tempat dan waktu pelaksanaan
magang, Metode pengumpulan data laporang magang, dan Sistematika penulisan
laporan magang. Penjelasan mengenai hal-hal tersebut penting untuk mempertegas
visi, arah dan tujuan laporan ini.
BAB II : Bab ini akan membahas informasi terkait nama lembaga atau instansi yang
menjadi tempat magang, yang didalamnya terdapat Sejarah, Visi Misi, Tugas,
Wewenang dan Struktur dari lembaga atau instasi yang bersangkutan. Yang akan
memberikan penjelasan tentang lembaga atau instansi tempat magang.

BAB III : Bab ini akan membahas informasi tentang nama unit kerja atau penempatan
magang (divisi), yang didalamnya terdapat Profil, Tugas, Fungsi, Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran dan Struktur dari divisi yang bersangkutan guna memperjelas kegiatan
magang yang sudah berlangsung.

BAB IV : Bab ini akan membahas tentang laporan kegiatan praktek kerja lapangan
atau magang yang didalamnya terdapat Pelaksanaan kegiatan magang dan Hasil
laporan kegiatan praktek kerja lapangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala
Lumpur, Malaysia.

BAB V : Merupakan bab penutup dimana dalam laporan magang ini akan mengambil
kesimpulan dari magang yang sudah dilakukan dan saran yang dapat diberikan untuk
angkatan selanjutnya yang berniat magang selanjutnya.
BAB II

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI)

KUALA LUMPUR

2.1 Sejarah Institusi

Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL) adalah


lembaga resmi yang mewakili peran pemerintah Indonesia di Malaysia. Kantor
Perwakilan RI di Kuala Lumpur sudah ada sebelum Negara Malaysia terbentuk yakni
pada tahun 1953 dengan penempatan Konsulat di Persekutuan Malaya. 2
Sejak
Malaysia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Inggris mendorong pemerintah
Indonesia untuk membuat kantor perwakilan Kedutaan di Kuala Lumpur pada tahun
1957 sebagai sebuah penanda bahwa Indonesia dan Malaysia telah menjalin hubungan
diplomatik. Hal ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan bilateral maupun
regional serta mengamankan kepentingan nasional Indonesia.

KBRI Kuala Lumpur ditetapkan sebagai citizen service karena KBRI Kuala
Lumpur sebagai perwakilan negara hadir untuk melindungi dan memberikan
pelayanan kepada kurang lebih 2,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) baik yang
legal maupun ilegal di Malaysia hal ini yang menyebabkan KBRI Kuala Lumpur
menjadi kantor perwakilan tersibuk di dunia,. Serta mempererat hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Malaysia baik hubungan bilateral maupun regional untuk
mengamankan kepentingan nasional Indonesia di Malaysia.

2
Video profil KBRI Kuala Lumpur 2016 dalam http://kbrikualalumpur.org/w/2017/kedutaan -besar-ri-
di-kuala lumpur/
Terjalinnya hubungan baik antara kedua Negara tersebut diwarnai pasang
surut, puncaknya terjadi saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tanggal 17
September 1963. Sebagai sebuah instansi pemerintah resmi, KBRI Kuala Lumpur
mempunyai visi dan misi yang menjadi landasan bagi setiap kebijakan serta
pelayanan yang dilakukan.

Hari kerja di KBRI Kuala Lumpur sama seperti kantor pemerintahan yang ada
di Indonesia yakni hari Senin sampai hari Jumat dengan waktu operasional kerja dan
pelayanan di setiap konter yang di mulai dari pukul 09.00 – 17.00 waktu setempat.
Namun, para staf (kecuali staf di konter pelayanan imigrasi) akan berhenti bekerja di
atas pukul 18.00. Hal ini disebabkan para staf tersebut masih harus menyelesaikan
pekerjaan untuk hari tersebut sehingga keesokan harinya dapat mengerjakan atau
melanjutkan pekerjaan yang lain, bahkan jika mendesak hari libur pun harus
digunakan untuk bekerja agar pekerjaan cepat selesai dan hak WNI dapat dijamin oleh
KBRI Kuala Lumpur.

2.2 Visi

Visi KBRI KL Tahun 2015 - 2019:

"Mewujudkan Perwakilan RI sebagai garda depan dalam penegakkan wibawa


diplomasi dan jati diri bangsa dalam sebagai negara maritim untuk kepentingan
rakyat"

2.3 Misi

Misi KBRI KL Tahun 2015 - 2019:


Memperkokoh hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, memperkuat
pelaksanaan diplomasi dengan pendekatan inklusif dan partisipatif, serta mewujudkan
kapasitas organisasi dan sumber daya yang mumpuni.

2.4 Tugas

Tugas KBRI Kuala Lumpur bukan hanya meningkatkan hubungan government


to government, tapi juga perlu memenuhi hak Warga Negara Indonesia yang tinggal
atau berkunjung di Malaysia. Dengan jumlah WNI yang sangat besar di Malaysia,
KBRI Kuala Lumpur menjadi satu dari beberapa kantor perwakilan pemerintah
Indonesia di seluruh dunia yang merepakan Sistem Pelayanan Warga (Citizen
Service). Hal itu membuat KBRI KL menjadi salah satu kantor perwakilan pemerintah
Indonesia yang paling sibuk di dunia.

Pelayanan di KBRI Kuala Lumpur meliputi pengurusan dokumen WNI


perpanjangan berupa paspor, pelayanan visa, pembuatan Surat Perjalanan Laksana
Paspor (SPLP), pelayanan kekonsuleran diantaranya pengesahan dokumen nikah, akta
kelahiran, akta kematian, surat keterangan pengganti SIM, dan pengesahan dokumen
pelajar.

KBRI Kuala Lumpur juga turut memfasilitasi beberapa agenda pertemuan


penting setingkat menteri luar negeri, pejabat tinggi, Working Group serta pertemuan
pemimpin Indonesia dan Malaysia yang menghasilkan berbagai kesepakatan dalam
bentuk MoU, treaty, deklarasi dan komunikasi bersama.
2.5 Wewenang

Dalam prakteknya KBRI Kuala Lumpur bertindak sebagai pelindung untuk


Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara Malaysia dan tempat
berlindung bagi WNI yang mengalami masalah di negara Malaysia. Guna memastikan
bahwa WNI hidup aman dan nyaman. Serta KBRI Kuala Lumpur berwenang untuk
dapat membangun hubungan bilateral yang baik dengan Malaysia secara
berkesinambungan.

2.6 Struktur

KBRI Kuala Lumpur dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh dengan bantuan seorang Wakil Kepala Perwakilan serta 30
Homestaff dan 154 Local Staff. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebuah kantor
perwakilan Negara, KBRI Kuala Lumpur memiliki struktur organisasi beberapa
fungsi dan atase teknis diantaranya Fungsi Politik, Ekonomi, Protokol dan Konsuler,
Penerangan dan Sosial Budaya, Komunikasi, Atase Pertahanan (Darat, Laut, Udara),
Atase Polisi, Atase Imigrasi, Atase Tenaga Kerja, Atase Perhubungan, Atase
pendidikan, Atase Perdagangan, Atase Hukum, dan Atase Riset serta Bendahara dan
Penata Kerumahtanggan (BPKRT). Setiap fungsi dan atase teknis memiliki peran
penting dalam mewujudkan visi KBRI Kuala Lumpur menjadi garda depan dalam
penegakan wibawa diplomasi dan jati diri bangsa sebagai negara maritim untuk
kepentingan rakyat.
Tabel 1

Daftar Pejabat dan Staff KBRI Kuala Lumpur

Duta Besar
Kepala Perwakilan/Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
Rusdi Kirana
Wakil Kepala Perwakilan
Wakil Kepala Perwakilan/Deputy Chief of Mission
Adreano Erwin
Fungsi Protokol dan Konsuler
Counsellor Konsuler
Yusron B Ambary

Sekretaris I Konsuler
Yulisdiyah Kartika

Sekretaris I Konsuler
Dahlia Kusuma Dewi

Sekretaris I Konsuler
Seoharyo Tri Sasongko

Sekretaris I Konsuler
Shabda Thian

Sekretaris II Konsuler
Indrianti
Fungsi Politik
Counsellor Politik
Agus Badrul Jamal
Sekretaris II Politik
Winda Wijayanti
Fungsi Ekonomi
Minister Counsellor Ekonomi
Krishna K.U. Hanan

Sekretaris II Ekonomi
Candra Wiguna Alisufi
Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya
Counsellor PENSOSBUD
Agung Cahaya Sumirat
Bidang Pertahanan
Atase Pertahanan Atase Laut
Iwan Bambang S Roll S. Rore

Atase Udara Atase Athan


Sri Duto. D Bayu Bhuana
Bidang Imigrasi
Atase Imigrasi
Mulkan Lekat

PBU. Atase Imigrasi


Ikram A. Taha dan Oeray Gufran
Bidang Perdagangan
Atase Perdagangan
Rifah Ariny

Bidang Perhubungan
Atase Perhubungan
M. Abduh
Bidang Ketanaga Kerjaan
Atase Tenaga Kerja
Budi H. Laksana
Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Atase Pendidikan dan Kebudayaan
Ari Purbayanto
Bidang Kepolisian
Atase Politik
Chaidir
Bidang Hukum
Atase Hukum
Sumarsono
Fungsi Komunikasi
Atase Komunikasi
Herlina Kentjanasari
Fungsi Administrasi
Bendahara
Ika Yuli Indarti

BPKRT
Yogi P. Riyantoro

Administrasi
Suhartini

BAB III
DIVISI FUNGSI POLITIK

3.1 Profil Fungsi Politik

Divisi Fungsi Politik ini berfokus pada permasalahan politik negara Malaysia
yang kemudian dijadikan informasi untuk pemerintah Indonesia. Terkait dengan
Pemilihan Luar Negeri bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia
guna memastikan WNI menggunakan hak pilih mereka dengan baik walaupun tidak
berada di Indonesia.

Tetapi dalam pelaksanaannya divisi ini tidak hanya menjalin atau berhubungan
dengan pemerintah Malaysia saja tetapi juga melakukan hubungan dengan negara lain
selain dengan Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa politik merupakan hal penting
dalam sebuah negara dan berkaitan dengan langkah negara untuk menjalankan suatu
pemerintahan.

3.2 Tugas Fungsi Politik

Secara umum tugas Perwakilan Republik Indonesia untuk Malaysia mencakup:


mewakili Negara Republik Indonesia di Malaysia, melindungi kepentingan nasional,
mempromosikan potensi nasional RI, melakukan perundingan antara Pemerintah
Republik Indonesia dengan Pemerintah Malaysia tentang hal-hal yang menjadi
kepentingan bersama, memonitor perkembangan situasi di negara akreditasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas kepada Pemerintah Pusat di Jakarta. Dalam
pelaksanaan tugas Fungsi Politik berpedoman kepada berbagai ketentuan antara lain :
a. Keputusan Menteri Luar Negeri RI No. SK 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri khususnya Pasal 12 yang menyatakan bahwa Pejabat Diplomatik dan
Konsuler yang melaksanakan Fungsi Politik mempunyai tugas menjalin dan
meningkatkan hubungan dan kerjasama politik, keamanan, hukum dan HAM
antara Indonesia dengan Negara Penerima dan/atau Organisasi Internasional
serta lembaga-lembaga resmi lainnya.

3.3 Fungsi dari Fungsi Politik

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Fungsi Politik menyelenggarakan fungsi:


1. Memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, mengamankan
pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia di negara akreditasi, serta
memelihara dan meningkatkan hubungan persahabatan Indonesia-Malaysia di
segala bidang.
2. Menigkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan preventif antara lain
dengan mengembangkan pendekatan yang efektif, persuasive dan fleksible
sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, khususnya terkait dengan
kemungkinan munculnya berbagai isu negatif tentang Indonesia.
3. Mengamati, menganalisa serta melaporkan kebijakan dan perkembangan
dalam maupun luar negara akreditasi, terutama yang terkait langsung dengan
kepentingan politik luar negeri Indonesia.
4. Mengadakan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah, anggota-anggota
parlemen dan kelompok-kelompok berpengaruh Negara akreditasi agar
kebijakan Negara akreditasi tidak merugikan.
5. Menarik manfaat semaksimal mungkin dari hubungan bilateral kedua Negara,
baik dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional Republik
Indoensia maupun kepentingan bersama ASEAN dan kepentingan RI dalam
rangka GNB dan fora internasional lainnya.
6. Menjaga keserasian pendirian antara kedua Negara baik dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional Republik Indonesia maupun
kepentingan bersama ASEAN.
7. Memasyarakatkan kebijakan-kebijakan dalam dan luar negeri Indonesia
termasuk dalam ASEAN, East Asia Summit (EAS), GNB, OKI dan PBB
kepada Pemerintah dan masyarakat Malaysia.
3.4 Visi dan Misi Fungsi Politik

Visi dan Misi yang dimiliki oleh divisi Fungsi Politik disini sama dengan visi dan
misi KBRI Kuala Lumpur, dimana divisi Fungsi Politik memegang teguh visi dan
misi KBRI Kuala Lumpur. Serta turut membantu KBRI untuk mencapai visi dan misi
KBRI.

3.5 Tujuan Fungsi Politik

Tujuan dari Fungsi Politik itu sendiri ialah berfokus pada bidang politik,
memberikan informasi tentang keadaan politik Malaysia kemudian menjalin
hubungan bilateral yang baik guna melindungi kepentingan nasional serta memastikan
suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Umum Republik Indonesia di Malaysia.

3.6 Sasaran Fungsi Politik

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di Perwakilan RI di Malaysia, program


dan kegiatan Fungsi Politik didasarkan pada sasaran strategis KBRI Kuala Lumpur di
bidang politik yaitu agar semakin terjalinnya hubungan yang harmonis antara
Indonesia dan Malaysia dalam bidang politik.

Sasaran strategis tersebut memiliki indikator sasaran berupa persentase


peningkatan hubungan kedua negara dalam bidang politik, yang selanjutnya
kegiatannya disusun berdasarkan program dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya Kementerian Luar Negeri.
Berdasarkan program dimaksud, maka telah ditetapkan indikator kinerja Fungsi
Politik yang berisi berbagai kegiatan dan capaian yang harus diraih setiap tahunnya.
Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
a. Melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah dan parlemen dalam rangka
pengembangan jejaring dan negosiasi dengan berbagai pihak di Malaysia
dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Hal ini diantaranya dilakukan
melalui berbagai kegiatan konsultasi, yaitu:

 Konsultasi berkala dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia mulai


dari level Sekretaris, Minister Counselor dan Duta Besar.
 Konsultasi dengan Kementerian terkait.
 Lembaga negara (parlemen, yudisial, dll).
 Parpol dan Lembaga Think Tank.
 LSM dan Civil Society

b. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kunjungan Presiden, Menlu, DPR


dan pejabat lainnya ke Malaysia atau sebaliknya dalam rangka Konsultasi
Tahunan, Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) atau kegiatan
saling kunjung lainnya.

c. Memfasilitasi pelaksanaan pertemuan batas martim dan batas darat RI-


Malaysia.

d. Menyelenggarakan seminar politik dan penguatan diplomasi hubungan


bilateral Indonesia – Malaysia dengan universitas di Malaysia.

e. Menyelenggarakan pertemuan antara Dubes RI dengan Dubes Non-Resident


yang diakreditasikan untuk Indonesia dari Kuala Lumpur.

f. Memfasilitasi Delri (Delegasi Republik Indonesia) dalam pertemuan/ sidang


ASEAN dan sidang lainnya di Malaysia.
g. Melakukan penyusunan laporan khusus/laporan mingguan di bidang polhukam
di Malaysia.
h. Melakukan penyusunan bahan masukan dan analisa terhadap isu polhukam di
Malaysia. Isu-isu pokok yang menjadi perhatian untuk dianalisa oleh Fungsi
Politik, di antaranya yaitu:

 Implementasi dan identifikasi perjanjian Indonesia dan Malaysia yang


sudah ditandatangani
 Identifikasi kendala pelaksanaan perjanjian atau MOU antara Indonesia
dan Malaysia
 Demokratisasi
 Islam
 HAM
 Korupsi dan Asset Recovery
 Penegakan Hukum
 Masalah Terorisme
 Trans Organized Crime
 Pemilu dan suksesi kepemimpinan
 Dampak Arab Spring
 Konstitusi dan sistem pemerintahan
 Masalah penegakan hukum
 Good Governance (transparansi dan akuntabilitas)
 Polkam (terrorism, isu palestina)
 Hankam
 Peran Negara akreditasi dalam isu Global, regional, dan nasional yang
terkait dengan peace and security
 Weapons of Mass Destruction (Biological weapon, Chemical and
nuclear weapon)
 Peran Negara akreditasi dalam UN Reform

3.7 Struktur Fungsi Politik

Tabel 2
Daftar Pejabat dan Staff Divisi Fungsi Politik

Counsellor Politik
Agus Badrul Jamal
Sekretaris II Politik
Winda Wijayanti
Local Staff
Sri Edith Akilie
Local Staff
Oscar Harris
Local Staff
Erik Aji Wibawa

BAB IV

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN/MAGANG


4.1 Kegiatan dan Hasil Kerja Magang

Pada hari Senin tanggal 2 Juli 2018 merupakan hari pertama penulis melakukan
kegiatan magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur,
penulis ditempatkan pada divisi Fungsi Politik yang dipimpin oleh Counsellor, Bapak
Agus Badrul Jamal yang sebelumnya dipimpin oleh Counsellor, Bapak Agung
Cahaya Sumirat. Saat ini, Ibu Winda Wijayanti merupakan Sekretaris II Fungsi
Politik.

Kemudian dalam Fungsi Politik ini juga dibantu oleh tiga orang local staff, yaitu
Ibu Sri Edith, Bapak Oscar Harris dan Bapak Erik Aji Wibawa. Pada waktu magang
yang bersamaan juga ada anak magang lain yang ditempat terlebih dahulu sebelum
penulis magang, yaitu Mas Hamka seorang mahasiswa dari Univeritas Islam Antar
Bangsa Malaysia.

Dikarenakan penulis melakukan magang pada bulan Juli dimana KBRI Kuala
Lumpur sedang melakukan persiapan untuk Resepsi Diplomatik yaitu perayaan untuk
HUT RI ke-73 tahun 2018. Di mulai dengan terlibatnya penulis dalam rapat Resepsi
Diplomatik guna memastikan tempat untuk acara tersebut akan dilaksanakan hingga
membantu pengiriman surat undangan pada kantor perwakilan negara lain di wilayah
negara Malaysia.

Penulis juga turut mendapatkan tugas untuk mengirim surat dan mem-fax
sebanyak 93 surat kepada perusahaan yang berada di Malaysia untuk meminta data
pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan Malaysia untuk kepentingan Pemilihan
Luar Negeri tahun 2019. Kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh penulis selain
melakukan pengarsipan adalah membuat laporan mingguan Fungsi Politik yang
berbentuk news summary. Penulisan laporan mingguan ini merupakan kegiatan yang
pasti dilakukan penulis setiap harinya berdasarkan isu-isu politik Malaysia, baik
dalam negeri maupun luar negeri, khususnya terkait dengan hubungan Malaysia
dengan Indonesia yang dirangkum untuk kemudian digabungan menjadi satu laporan,
yang juga berisi laporan mingguan fungsi lain di KBRI Kuala Lumpur.

Setelah dilakukan penggabungan menjadi laporan mingguan KBRI Kuala


Lumpur selanjutnya laporan ini akan dikirim kepada Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia sehingga pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
dapat mengetahui perkembangan kondisi terkini Malaysia, khususnya yang berkaitan
dengan diplomatik antara Indonesida dan Malaysia. Selian melakukan pengarsipan
dan membuat laporan mingguan, kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh penulis
adalah mengantarkan surat-surat yang dikeluarkan oleh divisi Fungsi Politik kepada
fungsi lain yang berada di KBRI Kuala Lumpur.

Kegiatan lainnya yang sering dilakukan penulis adalah memberikan nomor nota
diplomatik yang kemudian akan dikirimkan kepada Kementerian Luar Negeri
Malaysia, selain itu penulis juga berkesempatan untuk mengantarkan surat secara
langsung ke Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya. Penulis juga
mendapatkan tugas untuk membuat resensi film ”Buffalo Boys” yang kemudian akan
di muat dalam Tabloid Caraka.

Dalam kegiatan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk ikut serta
menghadiri kunjungan kerja dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) pada
tanggal 4 Juli 2018. Penulis juga mendapatkan kesempatan untuk ikut rapat Video
Conference Persiapan the 28th Workshop on Mitigating Potential Conflict in the
South China Sea dimana rapat tersebut mempertemukan KBRI di berada di wilayah
ASEAN dalam sebuah tayangan video secara langsung. Serta penulis ikut terlibat
dalam Rapat Tabloid Caraka pada tanggal 24 Juli 2018.

Pada minggu terakhir magang, penulis mendapat tugas untuk membuat laporan
terkait perkembangan situasi politik Malaysia di era Perdana Menteri, Tun Dr
Mahathir Mohamad dan membuat rangkuman berita sidang Dewan Rakyat yang
ditunda pada tanggal 24 Juli 2018 serta pada hari terakhir magang penulis juga
berkesempatan untuk ikut hadir dalam kunjungan BI (Bank Indonesia) dalam rangka
memsosialisasikan pecahan uang rupiah baru dan penjelasan tentang “money
laundry”.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan magang merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa


guna melatih dan memberikan gambaran untuk mahasiswa tentang dunia kerja yang
sesungguhnya. Pemilihan tempat magang dapat disesuaikan dengan jurusan yang
sedang ditempuh oleh mahasiswa ataupun dapat disesuaikan. Kedutaan Besar
Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL) adalah lembaga resmi yang mewakili
peran pemerintah Indonesia di Malaysia. Kantor Perwakilan RI di Kuala Lumpur
sudah ada sebelum Negara Malaysia terbentuk yakni pada tahun 1953 dengan
penempatan Konsulat di Persekutuan Malaya.

KBRI Kuala Lumpur ditetapkan sebagai citizen service karena KBRI Kuala
Lumpur sebagai perwakilan negara hadir untuk melindungi dan memberikan
pelayanan kepada kurang lebih 2,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) baik yang
legal maupun ilegal di Malaysia hal ini yang menyebabkan KBRI Kuala Lumpur
menjadi kantor perwakilan tersibuk di dunia,. Serta mempererat hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Malaysia baik hubungan bilateral maupun regional untuk
mengamankan kepentingan nasional Indonesia di Malaysia.

Dengan penempatan penulis di divisi Fungsi Politik sangatlah menguntungkan


untuk penulis dikarenakan divisi ini sangatlah nyaman untuk para anak magang
didukung oleh para home staff dan local staff yang sangat friendly sehingga membuat
suasana magang terasa nyaman dan menyenangkan. Dan tugas yang diberikan juga
tidak terlalu susah untuk dimengerti ataupun dilakukan karena mendapatkan arahan
yang jelas sebelumnya dari staf Fungsi Politik itu sendiri. Hal ini memberikan
kemudahan bagi penulis dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Kesempatan-kesempatan berharga pun diberikan pada penulis dimulai dari
diperbolehkannya penulis untuk mengikuti rapat-rapat penting selama magang hingga
mengantarkan surat secara langsung ke Kementerian Luar Negeri Malaysia di
Putrajaya. Hal ini membuat magang terasa sangat menyenangkan dan waktu 4 minggu
magang terasa tidak cukup.

5.2 Saran

Saran untuk mahasiswa lain yang berencana untuk magang baik itu di KBRI
Kuala Lumpur ataupun di tempat lain, disarankan untuk memastikan bahwa tempat
magang sesuai atau ‘sejalan’ dengan jurusan yang sedang ditempuh agar mendapatkan
informasi yang sepemahaman dengan bidang studi yang ditempuh. Juga memastikan
kesiapan diri guna melatih mental diri dalam dunia kerja yang cukup menantang.

Carilah informasi sebanyak-banyaknya tanpa perlu diminta terlebih dahulu


karena hal tersebut akan menjadi nilai tambah untuk diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai