Bidara upas
Beberapa nama daerah tumbuhan beluntas upas antara lain : blanar, widara upas (Jawa); bidaro
upas (Sumataera); dan hailae (Ambon). Bidara upas memliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Efek
farmakologis bidara upas, di antaranya antiradang, menghilangkan rasa sakit (analgesik),
menghilangkan bengkak, pencahar, dan menetralkan racun. Bagian tumbuhan bidara upas yang
berkhasiat sebagai obat herbal adalah umbinya.
Beberapa jenis zat yang terkandung dalam bidara upas, di antaranya damar, resin, pati, dan zat
pahit. Umbi bidara upas memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati batuk rejan, difteri,
berak darah dan berlendir, luka gigitan ular, kencing manis, kusta, luka pada kulit, tifus, muntah
darah, radang usus buntu dan sifilis.
Binahong
Beberapa nama daerah tumbuhan binahong antara lain : gondola (Sunda); gendola (Bali);
lembayung (Minangkabau); genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa); kandula (Madura); tatabuwe
(Sulawesi Utara), poiloo (Gorontalo), kandola (Timor). Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan
sebagai obat adalah daunnya. Binahong memiliki efek farmakologis sebagai antibakteri,
antivirus, antiinflamasi, analgesik dan antioksidan.
Beberapa zat yang terkandung pada dauan binahong antara lain ; flavanoid, asam oleanolik,
protein, asam askorbat dan saponin. Daun binahong memiliki manfaat dan khasiat untuk
mengobati sakit maag, gagal ginjal, bengkak kandung kemih, meningkatkan daya tahan tubuh
(imunitas), mengatasi diabetes, mencegah stroke, melancarkan peredaran darah, menormalkan
tekanan darah, memperkuat daya tahan sel tubuh terhadap infeksi, memperbaiki sel-sel tubuh
yang rusak.
Blustru / Bestru
Blustru memiliki beberapa nama daerah, diantaranya adalah : bestru, blestru, blustru (Jawa);
lopang, oyong (Sunda); blustru (Betawi); ketela manis (Melayu); hurung jawa (Palembang);
dodahala (Halmahera). Blustru memiliki rasa manis dan sejuk. Sedangkan akarnya mengandung
racun, berasa pahit dan bersifat dingin. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah
buah, kulit, tangkai buah, biji, sabut, daun, bunga, batang dan akar. Efek farmakologis blustru,
diantaranya mengatasi susah buang air besar, antiradang, dan antibatuk.
Beberapa zat yang terkandung dalam blustru, di antaranya saponin, lufein, citrulline, atau
cucurbitaen, lemak, protein, xylan, vitamin B dan C, minyak lemak squalene, a-spinasterol,
arginin, lisin, alanin, galaktosa, serta manitosa. Blustru memiliki khasiat dan manfaat untuk
mengobati batuk yang disertai sesak, bisul, mengatasi haid yang tidak teratur, sakit pinggang,
sesak napas atau asma.
Boroco
Beberapa nama daerah tumbuhan boroco antara lain ; bayam bludu (Sumatera Barat), jawer
hayam (Sunda),
jengger ayam (Jawa Tengah), dan janggar siap (‘Bali). Boroco memiliki rasa pahit dan sifatnya
menyejukkan. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah seluruh bagian
tanaman, baik dalam kondisi segar maupun kering. Efek farmakologis dari tumbuhan boroco
antara lain sebagai antiradang mata dan antihipertensi.
Kandungan dan Khasiat BOROCO
Kandungan pada tumbuhan ini belum diketahui, tetapi tumbuhan boroco diketahui berkhasiat
untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Manfaat dan khasiat yang dimiliki boroco adalah untuk
mengobati disentri, hipertensi, infeksi saluran kencing, infeksi mata, keputihan, muntah darah,
radang kornea (keratitis).
Brotowali
Beberapa nama daerah brotowali antara lain : bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); andawali
(Sunda); antawali (Bali). Brotowali memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Efek farmakologis
brotowali, di antaranya menghilangkan rasa sakit, penurun panas, dan melancarkan meridian.
Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah batang (terutama kulit
batang) dan daunnya.
Beberapa zat yang terkandung dalam brotowali, di antaranya alkaloid, damar lunak, pati,
glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolurnbin (akar), dan kokulin
(pikrotoksin). Brotowali memiliki beberapa khasiat dan manfaat, yaitu untuk mengobati demam,
gatal-gatal pada padan, demam karena penyakit kuning, kencing manis, obat luka, kudis, dan
obat reumatik.
Buah Makasar
Beberapa nama daerah untuk buah makasar diantaranya adalah : walot (Sunda), kwalot (Jawa),
malur (Batak), nagas (Ambon), dan tambara merica (Makassar). Buah makasar memiliki rasa
pahit, dingin dan beracun. Efek farmakologis buah makasar diantaranya adalah antiracun,
penurun panas, antidisentri, antimalaria, antiparasit, antikanker. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat herbal adalah biji, akar dan daunnya.
Zat yang terkandung dalam buah makasar adalah alkaloid (brucamarine dan yatanine), phenol
(bruceno dan bruceolic acid). Biji buah makasar mengandung brusatol dan bruceine, seperti
bruceine A, B, C, D, E, F, G dan H. Daging buahnya mengandung minyak lemak, oleic acid,
linoleic acid, tearic acid dan palmitoleic acid. Khasiat dan manfaat buah makasar diantaranya
untuk mengobati disentri amuba, keputihan, kanker dan malaria.
Bunga bugenfil
Tanaman bunga bugenfil atau bunga kertas memiliki rasa yang pahit, kelat dan bersifat
menghangatkan. bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah bunga dan
batangnya. Efek farmakologis dari tumbuhan ini adalah melancarkan peredaran darah.
Tanaman bunga bugenfil diketahui mengandung beberapa zat, yaitu betanidin, isobetanidin, 6-0-
saphoroside, dan 6-0-rhamnosysophoroside. Tanaman ini memiliki khasiat dan manfaat untuk
mengobati beberapa jenis penyakit, diantaranya adalah untuk mengobati bisul, mengobati biang
keringat dan gatal-gatal (pruritis), mengobati penyakit hepatitis, melancarkan haid yang tidak
teratur, mengobati keputihan (leucorrhea), mengatasi nyeri haid (dysmenorrhea), mengatasi rasa
sakit saat haid, mengatasi darah haid yang menggumpal, mengatasi terlambat haid.
Bunga kenop
Bunga knop oleh masyarakat Jawa dikenal dengan nama nunga kancing dan kembang gundul.
Bunga kenop memiliki rasa yang manis dan bersifat menetralkan. Bagian tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan ramuan obat herbal adalah
bunga dan seluruh bagian tumbuhan, baik dalam kondisi kering maupun segar. Efek
farmakologis yang dimiliki bunga
kenop antara lain sebagai anti batuk, anti asma, dan anti radang mata.
Bunga kenop diketahui mengandung gomphresin I, gomphresin II, gomphresin III, gomphresin
IV, gomphresin V dan gomphresin VI. Tanaman bunga ini memiliki manfaat dan khasiat sebagai
obat asma
(asthmabronchial), mengobati bronkitis kronis, mengatasi kencing tidak lancar, obat disentri,
dan
Bunga matahari
Beberapa nama daerah bunga matahari antara lain ; bunga panca matoari (MInangkabau),
kembang srengenge (Jawa), kembang sarengenge (Sunda), bunga ledom (Pulau Roti) dan lain-
lain. Bunga matahari bersifat lembut dan netral. Seluruh bagian tumbuhan bunga matahari yang
dikeringkan dapat digunakan sebagai obat.
Bunga mawar
Tanaman bunga yang dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan kembang roos ini memiliki
rasa manis dan bersifat
antiradang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir racun. Bunga dan akar dalam kondisi
kering serta daun dalam
Beberapa zat yang terkandung dalam bunga mawar di antaranya sitral, sitronelol, geroniol,
linalol, nerol,
eugenol, feniletil alkohol, famesol, nonil-aldehida. Bunga mawar memiliki manfaat dan khasaiat
untuk mengobati batuk darah, penyakit campak, keputihan, mengatasi haid tidak teratur,
mengatasi penurunan bagian uterus setelah melahirkan (prolapsus uteri)
Bunga pagoda
Beberapa nama daerah bunga pagoda antara lain ; tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda),
srigunggu (Jawa), tinjau handak (Lampung), punggur tosek (Madura) dan lain-lain. Bagian akar
bunga pagoda memiliki rasa pahit dan dingin; sedangkan bagian daun memiliki rasa manis,
asam, agak kelat, serta bersifat netral. Sementara itu, bagian bunganya memiliki rasa manis dan
bersifat hangat. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bunga, batang, daun
dan akar yang sudah dikeringkan. Efek farmakologis bunga pagoda diantaranya adalah anti
radang, peluruh air seni, menghilangkan bengkak dan menghisap nanah.
Kandungan yang terdapat pada bunga pagoda belum diketahui, tetapi tumbuhan ini diketahui
memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu mengobati
korengan, luka lebam atau luka terpukul, sakit pinggang, mengatasi susah tidur (insomnia),
wasir, reumatik, TBC paru yang disertai batuk darah.
Berapa nama daerah bunga tasbih diantaranya ganyol leuweng, sebe, sebeh, tasbeh (Sunda),
ganyong wana, ganyomg alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa),
buah tasbeh, sebek, sigi-sigi, sabeh (Jakarta), tasbhi (Madura), milu-milu (Bali), bunga tasebe
(Bugis), tasube (ternate), ganyong hutan (Melayu). Tumbuhan bunga tasbih memiliki rasa agak
manis dan sejuk. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bunga kering,
akar, dan rimpang segar maupun kering, daun, serta bijinya. Efek farmakologis bunga tasbih, di
antaranya antipiretik, menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan penenang (sedatif).
Beberapa zat yang terkandung dalam bunga tasbih di antaranya 6 substansi fenol, yaitu 2-terpene
dan 4-coumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, serta getah. Manfaat dan khasiat bunga tasbeh
antara lain untuk mengobati ambeien, disentri kronis, haid terlalu banyak, kepala pusing
(vertigo), batuk darah, jerawat, keputihan, kanker kandungan, keseleo, menghentikan
pendarahan, pembengkakan kelenjar limpa. radang kulit bernanah, luka berdarah, sakit kuning.
Bungur kecil
Beberapa nama daerah tumbuhan bungur kecil antara lain ; bungur (Sunda), kelangi (Jawa),
bhungor (Madura), bungur (Melayu), bungur kuwal (Lampung). Tumbuhan bungur kecil
memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Efek farmakologis bungur kecil, di antaranya
merangsang sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, antiradang, meluruhkan kemih, pengelat,
dan menetralkan racun. Selain itu, bunga, kulit kayu, dan kayu bersifat pencahar atau purgatif.
Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah bunga, akar, daun, dan kulit
kayu.
Beberapa zat yang terkandung pada daun bungur kecil, di antaranya decinine, decamine,
lagerine, largerstroemine, dihydroverticilbtine, dan decodine. Selain itu, pada akar terkandung
ositosterol-3 dan 3,4-trimethylellagic acid. Manfaat dan khasiat bungur kecil antara lain untuk
mengobati batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), BAB berdarah, bisul, koreng,
biduran, campak, disentri, eksim, radang payudara, sakit kuning.
34. BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.)
Buah buni
Beberapa nama daerah tumbuhan buni antara lain ; wuni (Jawa dan Sunda), buni (Melayu),
burneh (Madura), bune tedong (Sulawesi). Buni memiliki rasa asan dan bersifat netral. Efek
farmakologis buni, di antaranya menghilangkan haus, menghilangkan racun, meluruhkan
keringat, dan meningkatkan sirkulasi darah. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
obat adalah buah, daun, dan rantingnya.
Beberapa zat yang terkandung dalam buni, di antaranya saponin, tanin, flavonoid, dan friedelin.
Kulit batangnya mengandung alkaloida yang beracun sehingga jumlah penggunaannya harus
diperhatikan. Manfaat dan khasiat tumbuhan buni antara lain untuk mengatasi jantung berdebar,
penutup luka, penambah darah, pembersih darah kotor, sifilis, tekanan darah tinggi.
Cabai Jawa
Beberapa nama daerah cabe jawa antara lain ; cabai sola (Madura), lada panjang (Melayu), cabe
jawa (Jawa) dan lain sebagainya. Buahnya memiliki rasa pedas dan panas, sedangkan akarnya
memiliki rasa pedas serta bersifat hangat. Efek farmakologis cabe jawa, di antaranya
menghilangkan dingin dan menghilangkan sakit. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai obat tradisional adalah buah dan akarnya.
Beberapa zat yang terkandung dalam bagian buahnya, di antaranya zat pedas piperine, palmitic
acid, tetrahydropiperic acid,
I-undecylenyl-3, 4-methyllenedioxy benzene, piperidine, minyak asiri, N-isobutyl-decatrans-2-
trans-A-dienamide, dan sesamin. Pada akar terdapat piperine, piplartine, dan piperlonguminirne.
Manfaat dan khasiat cabai jawa antara lain untuk mengatasi gangguan pencernaan, ayan, batuk,
bronkitis, badan terasa lemas.
36. CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii hieron)
Cakar ayam
Beberapa nama daerah tumbuhan cakar ayam antara lain; rumput solo, cemara kipas gunung,
cakar ayam (Jawa), paku rane (Sunda), menter (Betawi), tai lantuan (Madura), usia (Ambon),
sikili batu, lingonai (Minangkabau). Cakar ayam merupakan tanaman liar yang bentuk daunnya
menyerupai cakar ayam. Efek farmakologis tumbuhan ini diantaranya antikanker, antitoksik,
antineoplasma, penghenti pendarahan, dan antiradang.
Tumbuhan cakar ayam diketahui mengandung alkaloid, saponin dan phytosterol, etanolik
Selaginella doederteinii Hieron. Ekstrak etanolik tumbuhan ini dilaporkan mengandung lima
komponen lignans yaitu (-)-lirioresinol A, (-)-lirioresinol B, (+)-wikstromol, (-)-nortracheloside,
(+)- matairesinol. Selain itu juga mengandung dua komponen fenilpropanon yaitu 3-hidroksi-1 -
(3-metoksi-4-hidroksifenil)-propan-1-ion, 3-hydroksi-1 -(3,5-dimetoksi-4hidroksifenil)-propan-
1-on dan empat biflavonoid yaitu amentoflavone, 7,7″-di-O-metilamentoflavone,7,4,7″,4″‘,-
tetraometilamentoflavone, dan heveaflavone (Lin et al, 1994). Tumbuhan ini berkhasiat untuk
mengobati kanker paru, bronkitis, radang paru, tonsilis, obat batuk, obat koreng, obat perut
busung, obat reumatik dan infeksi saluran kencing.
Ceguk
Bebarapa nama daerah tumbuhan ceguk diantaranya ; dani, udani, wudani (Melayu), bidani
(Sunda), kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani (Jawa), rabet dani (Madura), kunyi-rhabet,
rhabet besi, sarandengan (Kangean), tikao (Bugis) dan lain sebagainya. Efek farmakologis
tumbuhan ini diantaranya antitumor, askarisidal, anticacing. Bagian tumbuhan yang digunakan
sebagai obat adalah biji, buah masak yang dikeringkan, akar dan daun.
Cempaka kuning
Beberapa nama daerah cempaka kuning diantaranya ; cempaka, cempaka kuning, jeumpa (Aceh),
jempa, cempa (Gayo), campaga (Minangkabau), cempaka, cempaka koneng (Sunda), kantil,
locari, pecari, cempaka, cepaka, cepaka kuning (Jawa Timur), kembhang koneng, campaka,
compaka, compaka mera (Madura), campaka, campaka barak, campaka kuning, campaka
warangan (Batak), hepaka, kepaka (Sawu), sampakang (Sangir), campaka mariri (Sulawesi
Utara). Cempaka kuning memiliki rasa pahit, pedas dan sifatnya menghangatkan. Efek
farmakologis tumbuhan ini diantaranya diuretik dan ekspektoran. Bagian tumbuhan yang
berkhasiat sebagai obat adalah bunga, daun, kulit batang.
Kandungan yang terdapat pada tumbuhan cempaka kuning antara lain ; fenol, isoeugenol, sineol,
bensilaldehida dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daunnya mengandung alkaloid dan zat samak,
sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri. Manfaat dan khasiat cempaka kuning
diantaranya adalah untuk mengobati batu ginjal, mulas, bau nafas/mulut, haid tidak teratur,
demam.
Cempaka Putih
Beberapa nama daerah cempaka putih antara lain ; Jeumpa gadeng (Aceh); Cempaka putieh
(Minangkabau); Campaka bodas (Sunda); Pecari putih, Cempaka putih (Jawa); Campaka pote
(Madura); Cempaka mawure (Sulawesi Utara); Bunga eja kebo, Patene (Ujung Pandang); Bunga
eja mapute (Bugis); Capaka bobudo (Ternate); Capaka bobulo (Tidore). Cempaka putih rasanya
manis, pedas dan bersifat menghangatkan. Efek farmakologis tumbuhan ini adalah ekspektoran
dan diuretik. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat yaitu bunga, daun, dan akar.
Tumbuhan cempaka putih diketahui mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina. Manfaat
dan khasiat cempaka putih antara lain untuk mengobati bronkitis, batuk, demam, keputihan,
radang, prostat, infeksi saluran kemih, kencing sedikit.
Pohon cendana
Beberapa nama daerah tumbuhan cendana antara lain ; Candana (Minangkabau) Tindana,
Sindana (Dayak); Candana (Sunda); Candana, Candani (Jawa); Candhana, Candhana lakek
(Madura); Candana (BeIitung); Ai nitu; Dana (Sumbawa); Kayu ata (FIores); Sundana (Sangir);
Sondana (Sulawesi Utara); Ayu luhi (Gorontalo); Candana (Makasar); Ai nituk (Roti); Hau
meni, Ai kamelin (Timor); Kamenir (Wetar); Maoni (Kisar). Efek farmakologis cendana yaitu
antipiretik, analgesik, karminatif, stomakik dan diuretik. Bagian tumbuhan yang digunakan
sebagai obat adalah kayu, daun dan kulit kayu.
Tanaman ADAS
Tanaman ini memiliki bermacam-macam sebutan daerah, misalnya adas (Jawa, Bali), adas manis
(Minangkabau), das pedas (Aceh), adhas (Madura), hades (Sunda), adase (Bugis), rempuse
(Makasar), popaas (Manado), denggu-denggu (Gorontalo), wala wungu (Sumbawa), kumpasi
(Sangir Talaud) dan lain-lain. Buah adas memiliki rasa manis, pedas, berbau aromatik dan
memiliki sifat menghangatkan. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, akar
dan daunnya.
Beberapa zat yang terkandung dalam adas, antara lain ; minyak asiri 0,3-6%, anethol 50-60%,
fanchom, metilchavicol, dan anis keton. Selain itu, adas juga mengandung senyawa kimia, seperti
kamfena, limonena, 1,8 sineol, arginin, p-sitosterol, dianethole, rutin, dan stigmasterol. Manfaat
dan khasiat adas antara lain ; menambah daya tahan tubuh, obat influenza, anti-kholinesterase,
mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, anastesi, merangsang keringat, penguat hepar,
perangsang syaraf pusat, mencegah kemandulan, memperkuat daya hidup sperma, pemicu
pengeluaran hormon androgen, melemahkan potensi sperma, merangsang
pengeluaran hormon estrogen dan menambah vitalitas.
Tanaman AJERAN
Tumbuhan anjeran memiliki nama daerah antara lain ; ambong-ambong (Melayu), ketul kebo,
ketul sapi (Jawa), cinglancingan (Madura), hareuga (Sunda), rai-raisu (Maluku) dan lain-lain.
Tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Bagian tanaman anjeran yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian akar, daun tanaman dan seluruh bagian tanaman.
Tanaman Obat – Apa itu tanaman obat? Tanaman obat, tumbuhan obat atau pohon obat adalah
semua jenis tumbuhan yang diketahui memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat dan
berkhasiat untuk mencegah, meringankan atau menyembuhkan suatu penyakit. Pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat herbal telah dilakukan sejak zaman prasejarah. Pada zaman dahulu
manusia sangat bergantung pada tumbuhan yang diketahui memiliki efek sebagai obat untuk
mengatasi berbagai jenis penyakit pada manusia. Di Indonesia sendiri nenek moyang kita telah
lama memanfaatkan tumbuhan tertentu sebagai obat. Ratusan jenis tanaman obat sesungguhnya
banyak terdapat disekitar kita, bahkan mungkin kita sudah sangat familiar dengan tanaman-
tanaman tersebut. Akan tetapi banyak diantara kita yang belum mengetahui manfaat dan
khasiatnya untuk pengobatan.
Berikut ini Daftar 250 Jenis Tanaman Yang Berkhasiat Sebagai Obat ( 1 s/d 20);
Tanaman ADAS
Tanaman ini memiliki bermacam-macam sebutan daerah, misalnya adas (Jawa, Bali), adas manis
(Minangkabau), das pedas (Aceh), adhas (Madura), hades (Sunda), adase (Bugis), rempuse
(Makasar), popaas (Manado), denggu-denggu (Gorontalo), wala wungu (Sumbawa), kumpasi
(Sangir Talaud) dan lain-lain. Buah adas memiliki rasa manis, pedas, berbau aromatik dan
memiliki sifat menghangatkan. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, akar
dan daunnya.
Beberapa zat yang terkandung dalam adas, antara lain ; minyak asiri 0,3-6%, anethol 50-60%,
fanchom, metilchavicol, dan anis keton. Selain itu, adas juga mengandung senyawa kimia, seperti
kamfena, limonena, 1,8 sineol, arginin, p-sitosterol, dianethole, rutin, dan stigmasterol. Manfaat
dan khasiat adas antara lain ; menambah daya tahan tubuh, obat influenza, anti-kholinesterase,
mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, anastesi, merangsang keringat, penguat hepar,
perangsang syaraf pusat, mencegah kemandulan, memperkuat daya hidup sperma, pemicu
pengeluaran hormon androgen, melemahkan potensi sperma, merangsang
pengeluaran hormon estrogen dan menambah vitalitas.
Tumbuhan anjeran memiliki nama daerah antara lain ; ambong-ambong (Melayu), ketul kebo,
ketul sapi (Jawa), cinglancingan (Madura), hareuga (Sunda), rai-raisu (Maluku) dan lain-lain.
Tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Bagian tanaman anjeran yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian akar, daun tanaman dan seluruh bagian tanaman.
Tanaman anjeran dapat digunakan untuk pengobatan luar maupun pengobatan dalam.
Beberapa kandungan yang terdapat pada tumbuhan ajeran di antaranya phytosterin 8. Manfaat
dan khasiat anjeran antara lain sebagai anti-piretik (penurun panas), antiradang, menghentikan
pendarahan, melancarkan peredaran darah, dan sebagai astringen. Anjeran dapat digunakan
untuk mengobati radang kulit, luka gigitan ular, luka memar, wasir dan penyakit kulit seperti
gatal-gatal. Untuk pengobatan dalam, anjeran bermanfaat mengatasi demam, flu, sakit
tenggorokan, infeksi hepatitis, menceret reumatik, sakit gigi, radang usus buntu.
ALANG – ALANG
Alang-alang adalah tumbuhan liar yang memiliki berbagai macam sebutan daerah, misalnya
neleleng laku (Aceh), rih (Batak), alalang (Minangkabau), lioh (Lampung), alang-alang (Jawa),
ki eurih (Sunda), lalang (Madura), ambengan (Bali), halalang (Kalimantan), kalepip (Papua) dan
lain-lain. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah akarnya atau rimpang. Akar
alang-alang memiliki rasa agak manis dan bersifat sejuk.
Beberapa zat yang terkandung dalam alang-alang, di antaranya manitol, glukosa, sukrosa, molic
acid, citric acid, coixoi, orundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik,
damar, logam alkali, saponin, tanin, dan polifenol. Manfaat dan khasiat alang-alang antara lain ;
sebagai obat penurun panas, peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan (hemostatik),
menghilangkan rasa haus, obat sariawan, mengobati panas dalam, mengatasi muntah darah,
menghentikan darah mimisan, obat kencing nanah, radang ginjal.
AVOKAD / ALPUKAT
Tanaman yang memiliki buah ini memiliki beberapa sebutan daerah, misalnya apokad (Melayu),
apuket (Sunda) apokat (Jawa) dan lain sebagainya. Tumbuhan apokad terutama bagian daunnya
memiliki rasa kelat dan pahit. Bagian tanaman yang digunakan untuk pengobatan adalah daging
buah, daun dan bijinya.
Kulit ranting tanaman avokad memiliki kandungan beberapa zat kimia, antara lain minyak
terbang/atsiri (seperti methyl chavicol, alphapinene), tanin dan flavanoid. Pada bagian daging
buah avokad mengandung lemak jenuh, protein, sesqueterpenes, vitamin A, vitamin B1 dan
vitamin B2. Manfaat dan Khasiat avocad antara lain untuk mengatasi darah tinggi, obat sakit
kepala, gigi berlubang, obat kencing batu, kulit wajah kering, nyeri syaraf, nyeri lambung,
sariawan, kencing manis.
Tanaman ANDONG
Tanaman ini memiliki beberapa nama daerah, misalnya hanjuang (Sunda), andong (Jawa),
penjuang (Dayak), kayu urip (Madura), endong (Bali) dan lain sebagainya. Tanaman andong
memiliki rasa manis, hambar dan bersifat menyejukkan. Bagian tanaman yang digunakan untuk
pengobatan adalah daun, bunga, akar dan seluruh bagian tanaman.
Tumbuhan andong diketahui memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati berbagai jenis
gangguan kesehatan. Kandungan kimia dari tumbuhan ini belum banyak diketahui. Namun
tumbuhan ini telah banyak digunakan dan terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit, antara
lain menghentikan pendarahan, menyejukkan darah dan mengatasi bengkak karena memar
(antiswelling). Manfaat lainnya dari tumbuhan ini adalah untuk mengatasi kencing berdarah,
mencegah keguguran, wasir berdarah, nyeri lambung, nyeri ulu hati, tuberkolosis (TBC),
mengatasi terlambat haid.
Tanaman ANGGRUNG
Masayarakat aceh menyebut tanaman ini dengan nama bengkire, masyarakat batak menyebut
dengan nama bongkoreyon, di Sumatera Barat disebut mangkirai dan masyarakt sunda menyebut
dengan nama kuray. Anggrung adalah sebutan tanaman ini dalam bahasa Jawa. Bagian tanaman
yang bermanfaat sebagai obat adalah daunnya. Efek farmakologis yang dimiliki oleh anggrung
adalah sebagai antidiare dan antispasmodik.
Tanaman anggrung memiliki kandungan beberapa bahan kimia, antara lain saponin, flavanoid
dan polifenol. Daun tanaman anggrung dikenal berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis
penyakit, diantaranya adalah batuk, diare, masuk angin, nyeri perut dan disentri.
………………………………………………………………………………………………………
……………………………..
Tanaman ANTING-ANTING
Dalam bahasa melayu tumbuhan anting-anting dikenal dengan nama pohon kucing-kucingan.
Tumbuhan ini memiliki rasa yang pahit dan bersifat sejuk. Bagian dari tanaman anting-anting
yang dapat digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan, baik dalam keadaan segar
maupun kering. Efek farmakologis tanaman ini antara lain sebagai antibiotik, anti radang,
peluruh kencing (diuretik), sebagai astrigen dan menghentikan pendarahan.
Kandungan kimia yang dimiliki tanaman anting-anting belum diketahui, tetapi tanaman ini telah
lama digunakan sebagai obat herbal tradisional. Manfaat dan khasiat tanaman anting-anting
antara lain menghentikan pendarahan pada luka, mengobati diare, mengobati muntah darah,
sebagai obat disentri, mengatasi berak darah, mengehentikan darah mimisan dan sebagai obat
batuk.
Masyarakat Sunda menyebut tanaman ini dengan nama rejasa, ambit, raja sor atau kemaitan.
Sedangkan dalam bahasa Jawa disebut tanaman anyang-anyang atau kayu anyang. Tumbuhan
anyang-anyang memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini
dapat dimanfaatkan sebagai obat, yaitu daun, buah, batang, biji dan getahnya. Tanaman ini
memiliki efek farmakologis sebagai anti inflamasi, penurun panas dan sebagai astrigen.
Asam jawa adalah nama tanaman ini dalam bahasa Jawa, masyarakat Aceh menyebut dengan
nama bak mee, di Kalimantan dan
Sumatera dikenal dengan nama asam jawa. Masyarakat Gorontalo menyebutnya dengan nama
asang jawi, dalam bahasa Bali disebut celagi sedangkan masyarakat sunda menyebut dengan
nama tangkal asam. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah daging
buah, daun dan kulit biji (cangkang). Buah asam jawa memiliki rasa asam sedikit manis dan
bersifat sejuk. Asam jawa memiliki efek farmakologis sebagai antiseptic, menghilangkan rasa
sakit, peluruh kandungan (abortivum) penurun panas, penambah nafsu makan, sebagai astrigen
dan tonic.
Buah asam jawa memiliki kandungan yaitu gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, beta
alanin, vitamin B3, geranial, limonene, peptin, proline, leusin, phenylalanine, dan pipecolic acid.
Kulit pohon asam mengandung zat tanin dan daunnya mengandung stexin, iovitexin dan
isoorientin. Asam jawa berkhasiat untuk mengobati batuk, mengobati bisul, obat borok,
gangguan pencernaan, karang gigi, sariawan, menurunkan berat badan, reumatik, luka lebam,
radang payudara, mencegah rambut rontok.
BANDOTAN / BABADOTAN
Bandotan adalah tumbuhan liar atau gulma yang memiliki beberapa sebutan daerah, misalnya
bandotan (Melayu), dus-bedusan (Madura) dan babandotan leutik (Sunda). Bagian dari tanaman
ini yang berkhasiat sebagai obat adalah daun dan batang muda. Bandotan bersifat menetralkan
dan memiliki rasa pedas, sedikit pahit. Bandotan memiliki efek farmakologis sebagai penurun
panas, antitoksin, menghilangkan bengkak, mengentikan pendarahan, peluruh haid, stimulan,
tonik, peluruh kencing dan peluruh kentut.
Tanaman BAKUNG
Bakung adalah nama tanaman dalam bahasa Melayu, Sunda, Jawa dan Minangkabau, masyarakat
Batak dan Madura menyebut dengan nama bakong, dalam bahasa Bangka disebut semur, bakung
bug (Makasar), dausa (Ambon), pete (Halmahera), fete-fete (ternate). Bagian dari tanaman
bakung yang berkhasiat sebagai obat adalah umbi, daun, akar dan seluruh bagian tanaman, baik
dalam keadaan segar maupun kering. Tanaman bakung memiliki efek farmakologis sebagai
peluruh kencing, antiinflamasi, mencegah pendarahan dan sebagai obat luka.
Kandungan zat pada bakung adalah ; bunga bakung mengandung flavanoid, saponin dan tanin.
Sedangkan umbi, akar dan bijinya memiliki kandungan alkaloid likorin, krinin, dan asetilkorin.
Khasiat tanaman ini adalah untuk mengobati bengkak pada kaki dan tangan, obat borok, obat
luka, peluruh keringat, peluruh muntah, pembengkakan kelenjar limpa pada selangkangan dan
ketiak, peluruh kencing, patek (frambusia) dan reumatik.
Tanaman ini dalam bahasa jawa disebut balsem, sedangkan masyarakat Sunda menyebut dengan
nama peru balsem. Sifat dari tumbuhan ini belum diketahui tetapi khasiat dan manfaatnya
sebagai obat herbal sudah terbukti. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah
getahnya. Tanaman balsem memiliki efek farmakologis sebagai antiseptik, expectorant, anti-
catarrhal remmedy untuk episema, bronkitis dan asthma bronchial.
Kandungan pada tumbuhan balsem antara lain saponin, flavonoid, dan polifenol. Getahnya
mengandung minyak atsiri 50—65%, terutama benzyl-benzoat dan benzyl-cinnamate yang dapat
menyebabkan alergi pada kulit. Manfaat dan khasiat getah balsem adalah untuk mengobati luka
baru supaya cepat kering, obat diare dan mengatasi serak.
Tumbuhan ini oleh masyarakat Sunda dikenal dengan nama asparagus. Tumbuhan bambu tali
memiliki rasa pahit, manis dan sifatnya mendinginkan. Bagian tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat adalah umbinya yang sudah dikeringkan. Bambu tali memiliki efek
farmakologis sebagai antitoksin, antineoplastik, meningkatkan imunitas dan penurun panas.
Tanaman ini diketahui mengandung saponin, misalnya aglycone dan proto-sarsapogenin. Selain
itu, bambu tali mengandung osparagine, glukosa, fruktosa, 5-methoxymethylfurfural, dan Beta-
sitosterol. Bahan kimia akan masuk ke meridian paru-paru dan ginjal sehingga dapat
membersihkan paru-paru, menyuburkan yin, serta merangsang produksi cairan tubuh. Bambu tali
berkhasiat untuk mengobati batuk darah, TBC, sakit tenggorokan, kanker payudara, carcinoma,
fibroadenoma, hyperplasia kelenjar payudara, kencing manis.
BENGKUANG
Beberapa sebutan daerah tanaman ini adalah ; bangkuwang (batak, Sunda), bengkuwang (jawa),
singkuwang (Aceh), jempingan (Bali), uwi pisak (Lombok), buri (Bima) dan lain-lain. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dan bijinya. Tumbuhan bengkuang
memiliki rasa yang manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan.
Beberapa kandungan zat pada bengkuang antaralain ; pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan
vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya
mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Tumbuhan ini memiliki khasiat dan
manfaat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu untuk mengobati beri-beri, obat nyeri
perut, menghaluskan kulit,
meredakan demam, diabetes mellitus, sariawan, eksim, wasir dan sebagai obat sakit kulit.
BANGLE / BENGLE
Tanaman ini dalam bahasa Aceh disebut mugle, masyarakat Minangkabau menyebutnya banlai,
dan orang Melayu menyebut tanaman ini dengan nama kunyit bolai. Nama daerah bengle lainnya
yaitu bungle (Batak), panglai (Sunda), unin pakei (Ambon). Bengle memiliki bau dan aroma
khas yang menyengat, rasanya sedikit pahit dan pedas. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan
sebagai obat herbal adalah daun dan rimpangnya. Efek farmakologis bengle adalah sebagai
peluruh dahak (ekspektotan), peluruh kentut, dan penurun panas.
Bengle menagndung beberapa zat, yaitu damar, pati, tanin, dan minyak atsiri (sineol dan pinen).
Bengle memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu cacingan,
masuk angin, demam, obesitas, gangguan penglihatan, nyeri sendi, demam yang disertai pusing,
mengecilkan perut setelah melahirkan, perut mules, dan obat sakit kuning.
Tumbuhan baru cina oleh masyarakat Sunda dikenal dengan nama beungkar kucing, sedangkan
oleh masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan suket gajahan. Tanaman baru cina memiliki rasa
yang pahit, pedas, berbau aromatik dan sifatnya menghangatkan. Efek farmakologis baru cina, di
antaranya nasuk meridian ginjal, paru, dan limpa, menghilangkan sakit, melancarkan peredaran
darah, mencegah keguguran, serta mengatur menstruasi. Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat
herbal adalah seluruh bagian tanaman, baik dalam kondisi segar maupun kering.
Tanaman baru cina diketahui memiliki kandungan beberapa bahan kimia, yaitu amirin, fernenol
dan cincole. Batang dan akar mengandung inulin dan pada cabang kecil mengandung oxytocin,
yomogi, alkohol dan ridentin. Manfaat dan khasiat tumbuhan baru cina antara lain ; mengatasi
lemah syahwat, menghilangkan rasa lemas setelah melahirkan, mencegah keguguran,
melancarkan persalinan, dan mengatasi nyeri saat haid.
Bayam duri memiliki beberapa nama daerah, antara lain bayem kerui (Lampung), bayem eri
(Jawa), senggang pucuk (Sunda), ternyak lakek (Madura) dan lain-lain. Bayam duri rasanya
manis, pahit dan bersifat sejuk. Bagian yang yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah
seluruh bagian tanaman, baik segar maupun kering. Efek farmakologis bayam duri. di antaranya
masuk meridian jantung dan ginjal, penurun panas, peluruh kemih, menghilangkan racun,
menghilangkan bengkak, menghentikan diare, serta membersihkan darah.
Bayam duri diketahui memiliki beberapa kandungan zat antara lain ; amarantin, rutin, kalium
nitrat, kalium oksalat, tanin, piridoksin, garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan
vitamin K. Manfaat dan khasiat bayam duri antara lain untuk mengobati bisul, disentri,
keputihan, meningkatkan produksi ASI, wasir, radang saluran pernafasan, TBC kelenjar.
BELIMBING MANIS
Nama daerah belimbing manis antara lain ; bainang sulapa (Makasar), bilimbing amis (Sunda),
belimbing legi (Jawa), balireng (Bugis) dan lain-lain. Buah belimbing manis memiliki rasa asam,
manis, bersifat netral, sedangkan bagian bunga memiliki rasa manis, netral. Batang, daun, dan
akar memiliki rasa asam, kelat, dan. netral. Efek farmakologis tumbuhan belimbing manis, di
antaranya antiradang, peluruh liur, peluruh kemih, antimalaria, menghilangkan panas, pelembut
kulit (astringen), analgesik (menghilangkan rasa sakit), dan antirematik. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat antara lain buah, bunga, daun dan akar.
BELIMBING WULUH
Beberapa nama daerah belimbing wuluh antara lain ; blingbing buloh (Bali), blimbing wuluh
(JawaTengah), bhalimbhing bulu (Madura), belimbing asem (Melayu), limbi (Bima), boh limeng
(Aceh), bainang (Makassar), dan uteke (Papua). Belimbing wuluh memiliki rasa asam dan
bersifat sejuk. Efek farmakologis belimbing wuluh, di antaranya menghilangkan sakit,
memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, peluruh kencing, dan pelembut wajah. Bagian
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah daun, bunga dan buah.
Kandungan yang terdapat pada belimbing wuluh antara lain : Pada bagian batang mengandung
saponin, tanin, asam format, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, dan peroksida. Pada bagian daun
mengandung tarlin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat.
Belimbing wuluh berkhasiat untuk mengobati batuk pada anak-anak, darah tinggi, jerawat, pegal
linu, reumatik dan sakit gigi berlubang.
Tanaman BELUNTAS
Beberapa nama daerah tumbuhan beluntas antara lain ; luntas (Jawa Tengah), beluntas (Sunda),
baluntas (Madura), lamutasa (Makassar), dan lenabou (Timor). Beluntas memiliki rasa getir dan
bau yang khas. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman,
baik dalam kondisi segar maupun kering. Efek farmakologis daun beluntas adalah menambah
nafsu makan dan membantu pencernaan.
Beberapa kandungan zat dalam beluntas di antaranya alkaloid dan minyak atsiri. Tumbuhan
beluntas dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis gangguan kesehatan, yaitu mengatasi
gangguan pencernaan pada anak-anak, menghilangkan bau badan, penurun panas, mengatasi
reumatik dan nyeri pada persendian.
Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah atau sebutan lokal di Indonesia, antara lain :
Bitule, Bunga meraya (Manado); Gadung, Gadung ribo (Sumatera Barat); Gadung (Sunda);
Gadung (Jawa); Ghadhung (Madura); Gadung, Sikapa, Skapa (BeIitung); Iwi (Sumbawa); .
Ondot in lawanan, Pitur (Minahasa); Siapa (Bugis); Sikapa (Makasar); Boti (Roti); Lei (Kai);
Uhulibita, Ulubita (Seram); Hayule, Hayuru (Ambon). Gadung merupakan tumbuhan semak
menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna hijau keputihan. Daun tunggal, lonjong,
berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan, di ketiak daun,
kelopak bentuk corong, mahkota hijau kemerahan. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Biji
bentuk ginjal dan bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpang (umbi).
Kandungan kimia gambir antara lain ; katekin, kuersetin, zat samak katekin, zat pewarna merah
katekin, lendir, lemak dan malam. Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak
anggota Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat
penyamak (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin) dan turunan dihidro- dan
okso-nya. Pemakaian utamanya sebagai astringensia. Gambir juga mengandung katekin
(catechin, cyanidol-3) digunakan sebagai anti-histamin yang bisa digunakan dengan anti-alergi.
Bisa digunakan sebagai obat hepatitis dan luka pada hati. Khasiat lainnya adalah sebagai obat
disentri, mencret, luka bakar, sariawan dan mengatasi suara parau.
Tumbuhan gandarusa dikenal juga dengan nama daun rusa atau kisi-kisi. Tumbuhan ini adalah
semak daerah tropis yang mudah tumbuh, bisa diperbanyak melalui stek dan banyak dijumpai
dipekarangan rumah atau kebun. Nama lokal atau daerah gandarusa antara lain Handarusa
(Sunda), Gandarusa, tetean, trus (jawa),; Ghandharusa (Madura), Gandarisa (Bima), Puli
(Ternate).; Besi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu). Berupa semak, pada umumnya ditanam
sebagai pagar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman
obat. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat
pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua
warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang
bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 – 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing,
pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 – 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Bunga
kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir yang
menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya
berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang
hijau.
Tumbuhan gandarusa diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain ; justicin,
minyak atsiri, kalium dan alkaloid yaang agak beracun. Tumbuhan ini berasa pedas, sedikit asam
dan netral. Efek farmakologis gandarusa adalah sebagai antirheumatik, melancarkan peredaran
darah, analgesik, diuretik dan anti-spermatozoa. Gandaru apat digunakan sebagai obat bisul,
borok, korengan, luka memar, rheumatik dan tulang patah. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah daun segar maupun kering.
Daun gendola diketahui mengandung Glucan c, carotene, organic acid, dan mucopolysacharida
seperti L-arabinose, D-galactose, L-rhamnose dan aldonic acid. Juga mengandung saponin,
vitamin A, B dan C. Efek farmakologis daun gendola / binahong antara lain menghilangkan
panas dalam, menghilangkan racun dan mengeluarkan organisme penyebab penyakit dari darah.
Daun gendola berkhasiat untuk mengobati Radang usus buntu, Disentri, Berak darah, Influenza,
Sembelit; Radang kandung kencing, Borok, Bisul, Abses, Campak (measles); Cacar air, Pegal
linu, Reumatik, Radang selaput mata. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah
seluruh bagian tanaman, yaitu daun, bunga, akar dan buah.
Kandungan kimia yang terdapat pada genje antara lain ; Daun dan akar genje mengandung
alkaloid, saponin dan polifenol. Kulit batang genje mengandung saponin dan flavanoid. Genje
berasa pahit dan sifatnya menyejukkan. Efek farmakologis genje antara lain ; pereda demam
(antipiretik), pereda nyeri (analgesik) dan anti batuk (antitusif). Tumbuhan genje berkhasiat
sebagai obat radang saluran kencing, radang kandung kemih, bronkitis, radang tenggorokan,
nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung, terkilir, memar, rheumatik, demam, influensa,
TBC paru dan asma. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah akar dan daun.
Kandungan kimia dari tumbuhan ginjean antara lain ; 1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine,
leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4-
guanidino-1- butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium
chloride. 2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid. Buah
(Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan III, oleic acid,
linoleic acid dan vitamin A. Sifat kimiawi ; Herba: rasanya pahit, pedas, dan menyejukkan.
Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing (diuretik),
menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim. Buah rasanya manis, sejuk, dan beracun.
Biji: Manis, pedas. Efek farmakologis ginjean ; Memperbaiki penglihatan, peluruh haid
(emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah (vasodilator). Khasiat dan
manfaat ginjean antara lain melancarkan haid, mengobati radang ginjal, bengkak, kencing
berdarah, rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, dan mengatasi terlambat haid. Bagian
yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman.
Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Nama lokal tumbuhan ini antara lain
bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei balung,
tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera). Tumbuh
ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu
yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-
rawa. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi
sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan
diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang- cabang berkarang keluar dari buku-
bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun
berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora
terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang
tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan
susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.
Greges otot memiliki kandungan kimia antara lain ; Asam kersik 5%-10%, asam oksalat, asam
malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan saponin. Sifat
kimiai ; berasa manis, sedikit pahit dan netral. Tumbuhan ini memiliki efek farmakologis sebagai
anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata, menghilangkan angin dan
panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan. Greges otot berkhasiat untuk
mengobati radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis; Kencing atau berak
berdarah, bengkak, tulang patah, wasir dan rheumatik. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
obat adalah seluruh bagian tumbuhan.
Daun gude diketahui mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang
mengandung flavonoida, saponin, dan tanin. Gude berkhasiat untuk mengobati Sakit kuning
(jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguam perut, ; Cacingan, batuk berdahak, luka, memar.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, akar dan bijinya. Daun berkhasiat
untuk mengatasi sakit kuning (jaundice), sakit di dalam mulut, batuk, dan diare, gangguan perut.
Akar berkhasiat untuk mengatasi: cacingan, batuk berdabak, dan luka. Biji berkhasiat untuk
mengatasi luka memar.
Halia/jahe diketahui banak mengandung zat-zat kimia, terutama rimpangnya. Kandungan kimia
yang terdapat pada halia antara lain minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer,
borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A dan
protein. Halia bersifat menghangatkan, rasanya agak pedas. Rimpang halia berkhasiat untuk
mengobati berbagai jenis masalah kesehatan, diantaranya adalah mengobati Reumatik/Encok,
Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-
muntah. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpangnya.
Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman iler antara lain alkaloid, etil salisilat, metil
eugenol, timol, karvakrol dan mineral. Iler berkhasiat untuk mengobati Ambeien, Diabetes
melitus, Demam, Diare (Sakit perut); Datang bulan terlambat, dan Bisul. Bagian tumbuhan yang
berkhasiat untuk mengobati penyakit adalah seluruh bagian tumbuhan, yakni batang, daun, akar
dan bunganya.
Senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan inggu antara lain minyak atsiri mengandung metil-
nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, 1-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin,
edulinine, skimmianine, bergapten, graveoline, graveolinine, asam modic, rutin, rhamno
glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxin, sedikit tanin. Khasiat tanaman inggu antara lain untuk
mengobati Demam, influenza, batuk, radang paru, ayan (epilepsi), hepatitis; Kejang pada anak,
kecikutan (singultus, hiccup), kolik, cacingan,; Histeri (hysteria), nyeri ulu hati, nyeri dada dan
hernia, bisul,; Haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrrhea),; Radang kulit bernanah,
memar akibat benturan benda keras, ; Gigitan ular berbisa dan serangga, Keracunan obat atau
racun,; Pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa),; Radang vena (flebitis). Seluruh bagian
tumbuhan dari tanaman ini dapat digunakan sebagai obat.
Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman jagung antara lain, pada rambut jagung terdapat
saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Bunga jagung
mengandung Stigmasterol. Efek farmakologis jagung adalah Antilitik, diuretik, dan hipotensif.
Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal adalah rambut dan tongkol muda. Khasiat
rambut jagung dan tongkol muda antara lain untuk mengatasi batu empedu, batu ginjal, busung
air pada radang ginjal, busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis
dan mengatasi tekanan darah tinggi.
Jamblang, juwet atau duwet adalah tumbuhan penghasil buah yang konon berasal dari Asia dan
Australia. Tumbuhan ini dikenal memiliki banyak sekali nama lokal/nama daerah, antara lain
Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang
(Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara:
juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa
(Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet.
Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m
ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai
daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar
berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm,
lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan,
bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng
berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan
baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak
warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar
tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak
dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.
Senyawa kimia yang terkandung pada jambu biji yaitu ; Buah, daun dan kulit batang pohon
jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun
jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam
psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu
biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg –
Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg –
Lemak 0,3 gram – Air 86 gram. Khasiat jambu biji adalah untuk mengobati Diabetes melitus,
Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru.
Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, daun, kulit batang dan bunga.
Kandungan kimia jambu monyet antara lain tanin, anacardic acid dan cardol, yang bermanfaat
sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun jambu monyet yang masih muda juga
mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per 100 gram,
vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6 gram per 100
gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33 miligram
per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100 gram.
Bagian tumbuhan yang berkhasiat obat yaitu daun dan kulit batang. Khasiat daun dan kulit
batang jambu monyet yaitu untu mengobtai Diabetes melitus, Disentri, Radang mulut.
Baca juga Kandungan Nutrisis dan 9 Manfaat Penting DAUN BASIL untuk Kesehatan
Jamur Kayu diketahui mengandung Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease,
protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam
mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn). Rasanya
manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh,
mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif,
obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic). Bagian yng digunakan sebagai
obat adalah seluruh bagian tumbuhan (badan buah). Jamur kayu berkhasiat untuk mengatasi
sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung,
sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik.
Nama lokal tumbuhan ini antara lain ; Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke
(Madura),; Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),; Malasai, kalalei, alale,
tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor),
Balacai (Ternate), ; Balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima), luluk (Roti). Jarak dapat
tumbuh di areal yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6 – 7 dan drainase airnya baik, sebab
akar jarak tidak tahan terhadap genangan air. jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada
ketinggian antara 0 – 800 m di atas permukaan laut, tinggi 2 – 3 m, mudah dikembang-biakkan
dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah tumbuhan setahun (anual) dengan batang bulat
licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau
bersemburat merah tengguli. Daun tunggal, tumbuh berseling, bangun daun bulat dengan
diameter 10 – 40 cm, bercangap menjari 7 – 9, ujung daun runcing, tepi bergigi, warna daun di
permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada varietas yang berwarna merah).
Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Bunga majemuk,
berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul dalam tandan, berupa buah
kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya mempunyai duri-duri yang
lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah.
Biji jarak segar sangat bercun, perebusan selama 2 jam dengan air mendidih dapat
menghilangkan racun didalamnya. Efek farmakologis jarak antara lain ; anti radang, pencahar
(purgative actions), koreksi prolaps, anti-neoplastik (anti-kanker), menghilangkan racun
(eliminates toxin). Akar jarak bersifat penenang, serta anti-rheumatik. Biji jarak mengandung
minyak ricinic 40- 50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid,
oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome
C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat didapat
acidic ricin dan basic ricin. Daun jarak mengandung Kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin,
isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit.C 275 mg %.
Minyak: Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid,
dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein
0,9%. Akar jarak mengandung Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-
pentyne, Beta-sitosterol. Khasiat jarak antara lain untuk mengobati Kanker rahim, Kank. kulit,
Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, ; TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat,
lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia, Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai obat adalah biji, akar, daun dan minyak yang dihasilkan oleh
biji.
Sifat kimiawi jarak bali ; manis, pahit, dingin. Efek farmakologis jarak bali adalah
menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan
membersihkan panas. Jarak bali memiliki khasiat herbal sebagai obat demam, bengkak (luka
terpukul), memar dan penawar bisa ular. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah
seluruh bagian tanaman.
Nama lokal tumbuhan jarong antara lain Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang
(jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi), ; Rai rai, dodinga (Maluku).; Dao kou cao (China).
Terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 m. Batang bersegi empat, warna hijau atau
sedikit merah muda, bercabang banyak, Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai, warna
hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang. Panjang daun 1,5 – 10 cm, kedua
permukaan daun berambut. Ujung daun tumpul atau memudar, pangkal daun menyempit, pinggir
rata atau agak bergelombang, tulang daun menyirip. Bunga tumbuh di ujung tangkai/antara
percabangan berbentuk tandan (seperti tangkai padi), kuntum bunga hijau, bulir bulat keras dan
tajam.
Jarong diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu akirantin, glokosa, galaktosa,
reilosa, ramnosa, alkaloid. Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone,
triterpenoid saponins.Sifat kimiawi jarong ; berasa agak pahit, sejuk. Efek farmakologis jaraong
antara lain melancarkan darah (blood stimulant), peluruh haid, memperkuat hati dan ginjal,
memperkuat otot, urat dan tulang, anti inflamasi, anti toxin, peluruh air seni, menormalkan
menstruasi, hemostatik, mempermudah persalinan. Khasiat jarong antara lain untuk mengatasi
Demam, Panas, Malaria, Enteritis, Amandel (Tonsilis), Radang paru; Gondongan, Reumatik,
Infeksi Ginjal, Nyeri menstruasi,; Muntah darah, Kencing darah, Mudah persalinan, Kencing
Batu. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah akar dan seluruh bagian tanaman.
Tanaman Obat – Tanaman Krokot (Portulaca) merupakan tanaman liar yang bisa hidup dimana
saja, baik pada tanah subur, tanah tandus maupun tanah berbatu. Baik tidaknya kualitas tanaman
krokot dipengaruhi oleh kondisi tanah tempat tumbuhnya. Jika tumbuh pada tanah subur
tanaman krokot berdaun lebar, lebat dan berwarna hijau segar. Dan jika tumbuh pada tanah
tandus, tanaman krokot berdaun lebih kecil dan daun agak menguning.
Krokot
Tanaman krokot yang tumbuh disekitar tanaman sering dianggap gulma dan diabaikan begitu
saja. Padahal segala ciptaan Tuhan Sang Pencipta alam semesta selalu memiliki manfaat bagi
manusia. Semua bagian tanaman krokot memiliki manfaat yang begitu besar bagi tubuh
manusia. Daun krokot dapat dikonsumsi sebagai lalapan atau diolah sebagai sayur. Biji dari
tanaman ini biasanya digunakan sebagai minuman kesehatan. Daun dan batang krokot memiliki
rasa sedikit asin, asam dan renyah.
Daun dan batang tanaman krokot mengandung omega 3, asam alfa-linolenat dan asam lemak.
Kandungan asam lemak pada krokot lebih tinggi daripada ikan. Daun krokot adalah sayuran
hijau yang memiliki kandungan vitamin A tertinggi jika dibandingkan dengan sayuran lainnya.
Tanaman krokot juga mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks (karotenoid, prydoxine,
riboflavin dan niacin). Selain itu, krokot juga memiliki kandungan mineral seperti kalsium,
kalium, mangan, besi serta magnesium. Pada tanaman krokot juga tersimpan pigmen betalain
alkaloid serta pigmen beta xanthins. Kedua pigmen tersebut bermanfaat sebagai antioksidan serta
anti-mutagenik yang baik. Kandungan mineral dan vitamin pada tanaman krokot tersebut
memiliki khasiat dan manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Tanaman Obat – Binahong (Bassela rubra linn) adalah tanaman herbal yang bisa tumbuh
disegala tempat, baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman binahong konon berasal
dari korea dan menyebar keberbagai negara di Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri
tanaman ini sudah lama ada, ketika itu belum diketahui manfaatnya. Akhir-akhir ini tanaman
binahong menjadi populer karena semakin banyak masyarakat yang mengetahui manfaatnya bagi
kesehatan. Tanaman binahong menjadi alternatif untuk pengobatan alami, baik untuk
menyembuhkan maupun mengurangi beberapa penyakit ringan maupun berat.
Tanaman binahong, merupakan tanaman menjalar yang sering tumbuh dipekarangan, dikebun
dan biasanya menjalar pada pagar kebun. Dulu dianggap sebagai gulma atau tanaman
pengganggu, namun kini banyak dicari dan ditanam dirumah. Masyarakat Indonesia sudah
banyak yang memanfaatkan tanaman ini sebagai obat alternatif. Di Indonesia binahong memiliki
berbagai sebutan, seperti poiloo, gendele, garang-garang, baik bayong, uci-uci, tatabue,
gendolak, duyumu, rinutu, kandula, lembayung, genjerot dan sebagainya. Sedangkan
masyarakat sunda (Jawa Barat) menyebut dengan nama daun kakatuncaran.
Menurut penelitian daun binahong memiliki banyak kandungan zat yang bermanfaat antara lain ;
asam oleanolik, minyak atsiri, alkaloid, polifenol dan saponin. Zat-zat tersebut bermanfaat
sebagai penunjang kesehatan tubuh dan sebagai penangkal racun, bakteri dan radikal bebas.
Asam Oleanolik merupakan antioksidan alami dari golongan triterpenoid. Berperan dalam
meningkatkan sistem pertahanan sel dan mencegah masuknya racun kedalam sel. Asam
oleanolik juga memiliki zat anti inflamasi dan nitrit oksida. Nitrit oksida berperan sebagai
antioksidan yang berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Minyak atsiri
yang diperoleh dari penyulingan tanaman binahong dapat digunakan sebagai antiseptik internal
dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau enzimatik, sedativ, stimulan, untuk obat sakit
perut dan sebagainya. Zat alkaloid bersifat hipoglikemik yang berperan sebagai penurun kadar
gula dalam darah. Alkaloid banyak digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.
Krokot juga dapat dikonsumsi seperti minum teh, dengan cara mengeringkan daun dan batang
krokot kemudian diseduh dengan air panas dan madu. Semoga bermanfaat…
Selain daunnya, umbi binahong juga memliliki manfaat sebagai obat antara lain : mencegah
stroke, asam urat, bisul, tifus, disentri dan
sakit pinggang.
1. Untuk pengobatan dalam : Ambil 10 lembar daun binahong, rebus dengan air 3 gelas hingga
mendidih dan tersisa 1 gelas. Minum secara teratur 1 kali sehari.
2. Untuk pengobatan luar : Daun binahong secukupnya ditumbuk hingga halus, oleskan pada
bagian yang luka. Untuk
menghaluskan kulit, gunakan daun binahong yang sudah ditumbuk sebagai masker.
3. Cara mengkonsumsi umbi bainahong untuk mengobati asam urat, sakit pinggang dan
mencegah stroke. Cuci hingga bersih umbi binahong secukupnya kemudian direbus dengan air
bersih. Dinginkan kemudian disaring dan diminum (bisa juga ditambahkan madu.
Tanaman binahong mengandung efedrin yang disebut ephedra. Ephedra terkait dengan tekanan
darah tinggi, serangan jantung, gangguan otot, kejang, stroke, denyut jantung tidak teratur,
kehilangan kesadaran bahkan kematian. Setiap tanaman herbal yang mengandung efedrin harus
digunakan secara hati-hati, tidak boleh berlebihan dan lebih baik konsultasikan terlebih dahulu
kepada ahlinya. Daun binahong juga diketahui menyebabkan pusing, gelisah, lekas marah,
insomnia, kurang nafsu makan, mual-mual, muntah, kesemutan, dan susah buang air seni.
Jangan gunakan binahong dengan stimulan lainnya, seperti makanan atau minuman yang
mengandung kafein. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping yang
membahayakan. Daun binahong juga “TIDAK AMAN” digunakan oleh wanita hamil dan
penderita angina (Nyeri Dada). Semoga bermanfaat….