Anda di halaman 1dari 41

Peran Perawat dalam Akreditasi

Rumah Sakit
Hendra Firmansyah
PENDAHULUAN
• Akreditasi RS merupakan upaya Kementerian
Kesehatan menyediakan suatu perangkat yang
mendorong RS senantiasa meningkatkan mutu &
keamanan pelayanan.
• Dengan penekanan bahwa akreditasi adalah suatu
proses belajar, maka RS distimulasi melakukan
perbaikan yang berkelanjutan & terus menerus
• Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di RS,
memiliki peran yang sangat vital untuk memenuhi
SETIAP standar akreditasi nasional maupun
internasional
Nurses Is

The Heart
of Hospital

24/7 CARING for PATIENTS


Biaya Survei Akreditasi (KARS)
PENDAFTARAN BIAYA
Tipe Survei Jml.tempat tidur SURVEI SURVEI
VERIFIKASI AKREDITASI
1 RS Pratama 2 orang – 2 hari 4.000.000 21.000.000
3 orang – 3 hari
2 RSU + RSK 4.000.000 31.000.000
≤ 300
4 orang – 3 hari
3 RSU + RSK 4.000.000 37.000.000
300 – 700
5 orang – 3 hari
4 RSU + RSK 8.000.000 43.000.000
700 – 1.000
6 orang – 3 hari
5 RSU + RSK 8.000.000 49.000.000
> 1000
Manfaat Akreditasi RS untuk Perawat
• Memfasilitasi kepemimpinan untuk
peningkatan mutu keperawatan
• Meningkatkan kepuasan terhadap kondisi
kerja, kepemimpinan dan akuntabilitas
• Memfasilitasi proses yang jelas untuk
menjamin kompetensi sesuai dengan
kewenangan klinis dan kompetensi staf
dipertahankan dan dikembangkan
Manfaat Akreditasi RS untuk Perawat
• Memfasilitasi pengembangan akuntabilitas profesi keperawatan
meliputi:
– Penerapan kode etik keperawatan
– Mutu Askep
– Komunikasi Profesional/ Ilmiah
– Perencanaan dan pengembangan kebijakan keperawatan
• Memfasilitasi integrasi antara ilmu keperawatan dengan program
peningkatan mutu
– Penyusunan SOP
– Clinical Pathway
– Penelitian
• Menyediakan program pengawasan pendidikan dan pelatihan
perawat di RS
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS
VERSI 2012: FOKUS PADA PASIEN
• International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care (ISQua )
• Joint Commission International (JCI) Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
• Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
AKREDITASI RS versi 2012:
FOKUS KEPADA PASIEN
Tenaga
Kesehatan

Dokumen
RS Pasien Fasilitas RS

Manaje
men
STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012
• STANDAR PELAYANAN FOKUS KEPADA PASIEN (7 standar)
– Akses dan Kontinuitas dalam Pelayanan (AKP)
– Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
– Assessmen Pasien (AP)
– Pelayanan Pasien (PP)
– Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
– Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
– Pendidikan Pasen dan Keluarga (PPK)
• STANDAR MANAJEMEN RS (6 standar)
– Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien(PMKP)
– Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
– Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
– Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
– Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
– Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
• IPSG
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY
GOALS (IPSG)
IPSG
(International Patient Safety Goals)
1. Identifikasi Pasien dengan Benar
2. Meningkatkan Komunikasi Efektif
3. Meningkatkan keamanan obat obatan
kewaspadaan tinggi (high alert medication)
4. Memastikan benar lokasi, benar prosedur
dan benar pasien operasi
5. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi RS
6. Pencegahan kejadian pasien jatuh
PERAN PERAWAT: IPSG 1
• Identifikasi Pasien dengan Benar
– Sebelum pemberian obat, darah atau produk
darah.
– Sebelum pengambilan sample darah atau sample
lainnya untuk pemeriksaan laboratorium.
– Sebelum melakukan tindakan
– Dilakukan dengan mengidentifikasi minimal 2
idenititas (Nama Lengkap, Tanggal Lahir atau
nomor rekam medik)
PERAN PERAWAT: IPSG 2
• Meningkatkan Komunikasi Efektif
– Instruksi/ informasi verbal atau melalui telepon
diterima dengan teknik TBaK (Tulis Baca Kembali,
Konfirmasi)
– Pelaporan kondisi pasien menggunakan teknik
SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recomendation()
SBAR
•S : Apa yang terjadi
•B : Jelaskan riwayat yang berkaitan
dengan kondisi pasien yang terjadi
•A : Apa penilaian anda tentang kondisi
yg terjadi
•R : Apa rekomendasi anda dan kapan
perlu dilaksanakan
Contoh SBAR
• S: “ Selamat malam dok, saya Joko dari ICU RSS ingin melaporkan
pasien Tn. Abdul Bed 5 Pasca CABG Hari ke 1 mengalami perdarahan.
Berikut adalah kondisi pasien saat ini….”
• B: “Kesadaran pasien somnolen, GCS 9, Tekanan darah 90/40, HR: 140
x/menit, EKG Sinus takikardi, CVP 2, Produksi drain 400 ml dalam 1
jam dan terus bertambah. Pasien masih terpasang ventilator dengan
mode pressure control, SpO2 93%, AGD Asisdosis metabolik (detail…),
Sudah diberikan transfusi PC 500 ml dan FFP 2 kantong.
• A: “Berdasarkan dari jumlah darah yang keluar dan kondisi
hemodinamik yang semakin menurun, menurut saya perdarahan
yang terjadi adalah perdarahan surgical”
• R: “Apakah perlu dilakukan redo operasi segera untuk mengatasi
perdarahan?”
PERAN PERAWAT: IPSG 3
• Meningkatkan keamanan obat obat
kewaspadaan tinggi (high alert)
– Tidak menyimpan obat obatan elektrolit pekat di
ruang perawatan biasa (KCL, Bicarbonat, MgSO4
dll)
– Memberikan penandaan obat obatan
kewaspadaan tinggi
– Melakukan prinsip 7 Benar pemberian obat (Benar
pasien, obat, dosis, waktu, cara, edukasi dan
dokumentasi)
Peran Perawat: IPSG 4
• Memastikan benar lokasi, benar
prosedur dan benar pasien operasi
– Penandaan area operasi, Informed
Conset
– Memastikan dokumen operasi lengkap
dan tersedia,
– Time Out sebelum insisi,
– Memastikan setiap langkah dalam
operasi benar (clinical pathway)
Peran Perawat: IPSG 5
• Pengendalian dan Pencegahan Infeksi RS
– Melakukan Kebijakan PPIRS: Universal Precaution
– Melakukan 5 Moments on Hand Hygiene
• Sebelum Kontak dengan Pasien
• Sebelum Melakukan tindakan invasif/ steril
• Setelah kontak dengan pasien
• Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
• Setelah kontak dengan lingkungan pasien
– Edukasi keluarga tentang PPI
– Memastikan setiap tenaga kesehatan melakukan
Universal Precaution
Peran Perawat: IPSG 6
• Pencegahan kejadian pasien jatuh
– Skrining risiko pasien Jatuh (Morse dan Get Up
and Go test)
– Penandaan pasien dengan risiko jatuh (Gelang
Kuning)
– Edukasi pasien dan keluarga
– Pengaturan lingkungan perawatan untuk
mencegah jatuh
STANDAR PELAYANAN FOKUS KEPADA
PASIEN
Peran Perawat: Akses dan Kontinuitas
dalam Pelayanan (AKP)
• Melakukan tindakan untuk menjamin Akses
dan Kontinuitas dalam Pelayanan dan
koordinasi antar tenaga kesehatan:
– Proses Admisi pasien
– Kontinuitas dalam pelayanan
– Discharge, rujukan & follow up
– Transfer antar ruangan perawatan atau ke ruang
tindakan
– Transportasi pasien ke luar RS
Peran Perawat: Hak Pasien dan
Keluarga (HPK)
• Mengidentifikasi nilai dan kepercayaan
yang dianut pasien serta menjamin hak
pasien
• Menginformasikan Hak pasien,
• Memberikan kesempatan kepada pasien/
keluarga dalam mengambil keputusan
terkait proses perawatan pasien
• Melakukan informed consent
• Menginformasikan tentang alur
penerimaan dan penanganan komplain
Peran Perawat: Assessmen Pasien (AP)
• Melakukan pengkajian keperawatan: kondisi
fisk, psikologis, status sosial dan riwayat
kesehatan
• Dilakukan ketika awal masuk RS, selama
dirawat dan sebelum pulang
• Mencatat dan menganalisis data untuk
menetapkan masalah keperawatan
• Menyusun Askep sesuai dengan masalah dan
kebutuhan pasien
Peran Perawat: Pelayanan Pasien (PP)

• Merencanakan dan melakukan tindakan


keperawatan
• Melakukan monitoring perkembangan pasien dan
melakukan dokumentasi keperawatan untuk:
– Menyampaikan perkembangan pasien,
– Mengevaluasi efektivitas tindakan keperawatan dan
– Memodifikasi Askep sesuai kebutuhan
• Menyelesaikan askep
• Merencanakan follow up
Peran Perawat: Pelayanan Anestesi
dan Bedah
• Pre Op: penandaan area operasi,
Informed Conset, Cek list pre op
• Intra Op: Memastikan dokumen operasi
lengkap dan tersedia, Time Out sebelum
insisi, memastikan setiap langkah dalam
operasi benar (clinical pathway)
• Post Op: Melengkapi dokumen operasi,
memastikan tidak ada alat yang tertinggal
Peran Perawat: Manajemen dan
Penggunaan Obat (MPO)
• Melakukan 7 Benar dalam pemberian obat
• Mencatat detail pemberian obat sesuai kebijakan
RS
• Memonitor dan mencatat efek obat (efek
samping dan efek yang diharapkan)
• Efek samping dicatat dan dilaporkan segera
sesuai kebijakan RS
• Medication errors dan Kejadian nyaris cedera
(KNC) dilaporkan sesuai kebijakan RS.
• Melakukan penyimpanan obat obatan dengan
benar
Peran Perawat: Pendidikan Pasien dan
Keluarga (PPK)
• Mengkaji dan mencatat kebutuhan edukasi
pasein
• Secara berkelanjutan melakukan edukasi pasien
dari mulaimasuk sampai pasien akan pulang
• Membantu pasien untuk “Speak Up”
• Melibatkan pasien dalam proses perawatan
• Contoh
– Ganti balutan
– Obat obatan
– Tanda tangan dalam dokumen
STANDAR MANAJEMEN RS
Peran Perawat: Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien(PMKP)
• Terlibat dalam pengumpulan data, analisis dan
rekomendasi terkait evaluasi proses
keperawatan klinis dan manajerial
• Menyusun proses keperawatan klinis dan
manajerial baru yang lebih baik evidence
base practice
• Meingimplementasikan dan melakukan
perubahan askep untuk Improvement
Peran Perawat: Manajemen
Komunikasi dan Informasi (MKI)
• Perawat harus berpartisipasi aktif dalam
penerapan teknologi di RS dengan tujuan:
– Nyaman dan kompeten terkait penerapan teknologi
dalam perawatan seperti electronic medical records,
smart pumps, atau sistem barcode
• Perawat harus menerapkan teknologi dalam
praktik klinis dan memahami prosedur untuk
menggunakannya agar terhidar dari kesalahan.
• Memastikan setiap tindakan keperawatan
memiliki SOP, semua formulir keperawatan
terdaftar dan jelas cara pengisianya
Peran Perawat: Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
• Perawat harus ikut terlibat dalam
kegiatan pencegahan dan pengendalin
infeksi
• Meminimalissr risiko infeksi dengan
memastikan proses pembesihan,
desinfeksi dan sterilisasi yang benar dan
dengan menggunakan APD sesuai
indikasi.
• Melakukan prinsip Hand hygiene secara
konsisten
• Melakukan edukasi kepada pasien dan
keluarga dan mendorong agar terlibat
dalam program PPI
Peran Perawat: Tata Kelola Kepemimpinan
dan Pengarahan (TKP)
• Para pemimpin dalam keperawatan (Kabid,
Karu dll) memiliki tanggung jawab khusus
terhadap pasien dan RS, yaitu:
– Mendukung komunikasi yang baik antar
perawat
– Mengembangan kebijakan untuk mengarahkan
pemberian askep
– Menmfasilitasi pelaksanaan etik dalam
keperawatan
– Mengevaluasi mutu askep Indikator
Mutu Keperawatan
Pemantauan Indikator Mutu
Keperawatan
• Indikator Mutu
– Kelengkapan dan Ketepatan Pelaksanaan
Proses Keperawatan
– Tindakan sesuai SOP
– Pelaporan Insiden dalam
Keperawatanmedication eror
– Pemantauan Angka Infeksi RS dan kejadian
luka decubitus
– Implementasi Perawatan Diri Pasien
• Supervisi Mutu Bulanan: intra departemen
atau lintas departemen
• Melakukan RCA/ PDSA terhadap temuan
supervisi mutu
Peran Perawat: Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK)
• Limbah berbahaya dibuang dengan benar
• Prosedur dan APD yang benar digunakan
ketika menangani limbah berbahaya atau
membersihkan tumpahan
• Tumpahan, paparan dan insiden lainnya
dilaporkan
• Setiap perawat harus mampu menjelaskan
atau mendemonstrasikan tindakan untuk:
– Mengatasi tumpahan
– Membuang limbah sesuai jenis limbah (infeksius,
radioaktif fll)
– Melaporkan adanya risiko atau kejadian yang
dapat membahayakan pasien, pengunjung dan
petugas
Peran Perawat: Kualifikasi dan
Pendidikan Staf (KPS)
• Terlibat dalam rekruitmen staf
• Menyusun perencanaan kebutuhan staf
• Melakukan orientasi dan memiliki program
pelatihan staf
• Menetapkan kewenangan staf sesuai kompetensi
• Memastikan staf yang bekerja
memiliki legalitas dalam praktik
keperawatan (STR)
TIPS KETIKA AKREDITASI
PERSIAPAN
• Siapkan dokumen (SOP, Kebijakan dll) terkait
pelayanan di ruangan anda
• Pastikan rekam medis pasien terisi lengkap
dan tampak rapi
• Pastikan seluruh staf yang bertugas
mengetahui proses pelayanan di ruangan
• Pastikan ruangan bersih dan rapih
TIPS KETIKA MENGHADAPI SURVEYOR
AKREDITASI
• Gunakan seragam dan atribut (name tag)
sesuai aturan RS
• Bekerja seperti biasanya
• Jawablah sesuai kewenangan dan
pengetahuan anda
• Jawablah dengan tenang
• Jika ragu untuk menjawab, sampaikan jika hal
tersebut diluar kewenangan/pegetahuan anda
dan akan ditanyakan ke atasan
SETELAH AKREDITASI
• “Maintenance is Hard”
• “Akreditasi = Kepuasan dan Keselamatan pasien”
• Lakukan supervisi mutu secara berkala (harian,
mingguan, bulanan)
• Lakukan pelaporan dan perbaikan mutu
berkelanjutan
• Berikan Reinforcement Positif kepada staf
– Pendidikan berkelanjutan
– Peningkatan kesejahteraan
KESIMPULAN
• Akreditasi RS diperlukan untuk menjamin
pelayanan yang diberikan kepada pasien
bermutu dan aman
• Perawat sebagai staf terbanyak di RS memiliki
peran yang sangat penting dan menentukan
dalam pencapaian standar akreditasi
• Perawat harus berada di garis terdepan
(sebagai leader) dalam proses perubahan
untuk meningkatkan mutu pelayanan di RS
The Future
of Nursing:
Leading
Changes
Improving
Health
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai