Penyelenggara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization)
Mitra Pelaksana
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI)
Tanggal
Rabu – Kamis, 20 – 21 Maret 2019
Tempat
Hari ke-1: Balai Kartini
Hari ke-2: Balai Sarbini
Jakarta
Latar Belakang
Kaum muda saat ini memiliki kesempatan untuk menjadikan tujuan mencapai 'bonus demografi'
menjadi kenyataan. Sebagaimana diketahui, kaum muda sering kali merupakan bagian terbesar
dari populasi di negara-negara berkembang, seperti yang juga terjadi di wilayah Asia Tenggara
(South-East Asia Region/SEAR). Mewakili indikator kemajuan suatu bangsa bangsa, baik di masa
sekarang maupun di masa mendatang, kaum muda memiliki peran dan hal-hal penting untuk
disampaikan dan dikontribusikan. Partisipasi mereka perlu dihargai dalam pengambilan
keputusan dan pemerintahan. 11 negara SEAR mewakili seperempat dari populasi dunia dengan
jumlah 1,5 miliar penduduk, walaupun demikian wilayah regional ini tergolong sebagai negara
kurang berkembang atau negara berkembang.
Sebagai wadah kesehatan global dan sebagai pengakuan atas kekuatan kaum muda, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan Partnership for Maternal, Newborn and Child
Health (PMNCH), mengambil langkah untuk melibatkan kaum muda secara signifikan sebagai
mitra untuk mencapai kesehatan bagi semua. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan
Youth Town Hall, sebuah platform konsultasi partisipatif antara pemangku kepentingan terkait
dan kelompok pemuda untuk bertukar masukan dan rekomendasi tentang bagaimana
meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan kelompok pemuda dalam kesehatan dan
kesejahteraan kalangan remaja. Youth Town Hall pertama telah diselenggarakan di Kairo, Mesir
pada tanggal 4 Desember 2018 dan telah berhasil melibatkan lebih dari 100 pemimpin muda yang
berasal dari semua regional WHO dan enam benua.
Mempertimbangkan bahwa di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 63 juta pemuda, yaitu
sebanyak 26 persen dari total populasi yang berjumlah 238 juta jiwa, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia juga mengakui perlunya menyediakan ruang keterlibatan yang bermakna bagi
kaum muda, dan peran mereka dalam membuat keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan
kaum muda, terutama yang menyangkut kesehatan dan kesejahteraan mereka.
SEAR Youth Town Hall pertama, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia
dan WHO serta didukung oleh CISDI, merupakan acara penting yang akan mempertemukan 1000
pemuda dengan usia antara 18 – 39 tahun, dengan fokus pada pemuda usia 18-29 tahun dari
seluruh kawasan Asia Tenggara, untuk secara aktif berdiskusi dengan para pemangku
kepentingan mengenai masalah-masalah pemuda dalam kesehatan masyarakat, mulai dari
penyakit tidak menular, kesehatan kota, kesehatan mental, kesehatan seksual dan reproduksi,
dan reformasi tenaga kerja kesehatan. Keterlibatan pemuda yang signifikan menjadi tema utama
dialog. Youth Town Hall juga akan mengundang beberapa pemuda dari regional lain di dunia
untuk berbagi pembelajaran dan praktik terbaik dalam menangani permasalahan kesehatan dan
kesejahteraan remaja.
Tujuan
Youth Town Hall bertujuan untuk menyediakan platform partisipatif bagi kaum muda untuk
bertanya dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan utama tentang masalah
kesehatan masyarakat, dan memberikan umpan balik tentang cara-cara mereka dapat terlibat
dalam membentuk prioritas pembangunan kesehatan. Secara khusus, pertemuan bertujuan
untuk fasilitasi dialog, mendorong umpan balik, menyuarakan beragam perspektif, dan
mendiskusikan cara-cara untuk mengatasi keterlibatan pemuda dalam masalah kesehatan dan
kesejahteraan mereka.
Tujuan Khusus:
• Membangun dialog yang efektif dengan kaum muda tentang masalah kesehatan dan
pembangunan di kawasan Asia Tenggara dan mengidentifikasi pendekatan pragmatis
untuk melibatkan kaum muda;
• Memahami harapan kaum muda dari berbagai sudut pandang, termasuk kaum muda dari
komunitas yang rentan dan terpinggirkan;
• Menerima masukan dari kaum muda tentang kontribusi mereka terhadap agenda
kesehatan dan pembangunan dengan pendekatan multi-sektoral dan multi-stakeholders;
• Memfasilitasi dialog dengan kaum muda dan pemangku kepentingan utama lainnya,
termasuk pembuat keputusan (misal: anggota parlemen)
950 anak muda Indonesia dan 40 anak muda dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara, dipilih
untuk mewakili keterlibatan anak muda dalam masyarakat sipil, badan pemerintah, akademisi,
sektor bisnis, dan media, yang relevan dengan pembangunan kesehatan.
Menjelang pertemuan Youth Town Hall, kegiatan publikasi dan mobilisasi akan dilakukan
menggunakan media sosial dan saluran lainnya.
Selama kegiatan promosi Youth Town Hall, tim penyelenggara akan melakukan diseminasi
melalui media sosial, distribusi suvenir, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, saluran
streaming langsung juga akan disediakan untuk memfasilitasi keterlibatan pemuda lebih lanjut
dari seluruh wilayah dan dunia.
Untuk konsultasi regional, format akan berupa lokakarya partisipatif dengan presentasi singkat,
sesi interaktif, dan kerja kelompok. Konsultasi nasional akan mengambil format panel interaktif
dan Youth Town Hall, di mana semua peserta diposisikan sebagai informan dari sebuah laporan.
Konsultasi terbuka untuk semua peserta dalam menyampaikan pemikiran mereka.
Karena rentang waktu yang singkat dan jumlah informan yang besar, input tambahan dapat juga
diberikan melalui portal khusus sebelum atau setelah Youth Town Hall Nasional.
Untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam melibatkan kaum muda di bidang kesehatan,
kesejahteraan dan pengembangan pada umumnya, Youth Town Hall diharapkan dapat
menghasilkan:
• Pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan yang dirasakan remaja / pemuda dari negara-
negara kawasan Asia Tenggara
• Masukan dari kaum muda tentang layanan kesehatan ramah remaja dan program
kesehatan sekolah yang kemudian akan digunakan untuk mendesain ulang layanan ini
• Umpan balik tentang harapan kaum muda terkait cara mereka dapat terlibat dalam
pembangunan kesehatan, dan mendefinisikan tantangan utama yang dihadapi kaum
muda dalam upaya melakukan partisipasi yang bermakna
• Ringkasan hasil utama diskusi, termasuk sebuah ”Call to Action”.
Youth Town Hall: Regional & National with Livestreaming
Jakarta; 20 – 21 Maret 2019
08.00-09.00 Registration
09.55-11.45 What are young peoples’ priority health and development needs?
Joint presentation:
1. The current status of young people’s health and Rajesh Mehta, WHO-SEARO
09.55-10.15 wellbeing in the region Youth representative
2. Reflections:
a. Looking back: What is one important success
and challenge the region has seen over the last
10 years?
b. Looking forward: What is one important
opportunity and challenge for the next 10 years?
10.15-10.20 Explanation of the exercise Rajesh Mehta, WHO-SEARO
10.20-10.45 Break
Facilitators:
Group work:
Anshu Mohan, PMNCH
• What are young people’s priority health and Diah Saminarsih, WHO-HQ
development needs? Farrukh Qureshi, WHO-Indonesia
10.45-11.30 • Development of an elevator pitch (1 min) to Marina Plesons, WHO-HQ
the Prime Minister on the single most Rajesh Mehta, WHO-SEARO
important health and development need of
young people and why he/she should care (each paired with a youth
about it.
representative)
Facilitators:
Rajesh Mehta, WHO-SEARO
11.30-11.45 Presentation of elevator pitches
Youth representative from
Indonesia
Poll in plenary:
12.40-13.40 Lunch
16.00-17.00 What will it take to enable young people to have voice AND teeth?
What will it take to achieve youth-led
accountability?
Brainstorm in plenary:
Facilitators:
What mechanisms need to be put in place to
16.20-17.00 Marina Plesons, WHO HQ
enable young people to hold policies and
Youth representative
programmes to account?
Jakarta, Indonesia
08.00-09.00 Registrasi
- Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM(K), Menteri Kesehatan – Masa depan
pembangunan kesehatan di Indonesia dan Peran Pemuda
- Sri Mulyani, Menteri Keuangan – Pembiayaan untuk pembangunan kesehatan
menuju pencapaian target SDGs 2030: Modalitas, kesenjangan, sumber
pembiayaan alternatif dan peranan Pemuda
- Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri – Diplomasi kesehatan global: Dampak
hubungan diplomatik, keamanan, perdagangan dan kebijakan luar negeri
terhadap pembangunan kesehatan
- Imam Nahrawi – Menteri Pemuda dan Olahraga (10 min): Rencana strategis untuk
pelibatan pemuda dalam pembangunan nasional
Moderator:
Nitia Annisa, Kompas TV
Topik diskusi:
13.00-13.30 Facilitated Stocktaking (Pengumpulan ide dan masukan terfasilitasi): Indonesia Sehat
yang Kita Mau!
(Live Poll, Kahoot)
13.30-14.45 Inspirasi dan Aksi: Unleashing the Power of Young People (@17 mins, termasuk tanya
jawab)
Sehat jiwa untuk generasi Indonesia yang berkualitas: Benny Prawira- Into the Light
Tranformasi gaya hidup melalui kampanye hidup sehat: Helga Angelina, Burgreens
Mengawal generasi muda dari ancaman dampak industri rokok: Margianta- FCTC Muda
Moderator: Angga Dwi Martha, Former UN Youth Advisor for SDGs in Indonesia
Topik diskusi:
15.45-16.30 Menerjemahkan aspirasi global ke aksi lokal: Keterlibatan Pemuda di bidang kesehatan,
kesejahteraan dan pembangunan
- Kesimpulan sesi
- Langkah tindak lanjut
16.50-17.05 - National Youth Declaration
17.05-17.15 Penutupan dilakukan oleh perwakilan konstituen remaja dan pemuda, PMNCH
*dalam konfirmasi
Konferensi Pers, 20 Maret 2019
10.10-10.20 Konferensi Pers: Pemuda Indonesia di tempat utama dalam meningkatkan peranan
kesehatan untuk mempercepat pencapaian SDGs
10.30- Penutupan