1. Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada klien dengan gastroenteritis
2. Anamnesa Keperawatan 1. Menilai keadaan umum 2. Pengkajian fisik a. Kepala meliputi : mata (konjungtiva apakah anemis) mulut (warna bibir, mukosa bibir) b. Dada : ada tonjolan atau tidak dan kelainan lainnya. c. Perut : () d. Kulit : pucat dan kekuningan. 3. Data subjektif 4. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, feses) 3. Diagnosa keperawatan 1. Diare berhubungan dengan fisiologis ( proses infeksi) 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif 4. Kriteria evaluasi atau 1. Kontiensi usus nursing outcome a. Mempertahankan pola pengeluaran feses yang bisa diprediksi (050001) b. Mengeluarkan feses paling tidak 3 x perhari (050003) c. Memantau jumlah dan konsistensi feses (050018) d. Mengkonsumsi serat dengan jumlah adekuat (050014) 2. Eliminasi usus a. Pola eliminasi (050101) b. Warna feses (050103) c. Nyeri pada saat BAB (050128) d. Pengeluaran feses tanpa bantuan (050121) e. Suara bising usus (050129) 3. Tingkat ketidaknyamanan a. Perasan gelisah (1211050 b. Gangguan tidur ( 121129) c. Perubahan pada pola makan (121131) d. Rasa takut yang disampaikan secara lisan (121116) 4. Tingkat nyeri a. Experesi nyeri wajah (210201) b. Mengeluarkan keringat (210226) c. Kehilangan nafsu makan (210215) 5. Intervensi keperawatan 1. Diare a. Manajement diare 1) Instrusikan pasien atau anggota keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja 2) Monitor dan dan gejala diare 3) Ajari pasien cara penggunaan obat antidiare secara tepat b. Monitoring tanda vital 1) Monitor vital sign 2) Tekanan darah 3) Frekuensi nadi 4) Frekuensi nafas 5) Frekuensi suhu tubuh 2. Kekurangan volume cairan a. Manajemen cairan 1) Tingkatkan intake atau asupan cairan peroral (memberikan cairan oral sesuai referensi pasien, tempatkan cairan ditempat yang mudah dijangkau, memberikan sedotan, dan menyediakan air segar yang sesaui) 2) Jaga infus intravena yang tepat, transfusi darah atau laju aliran enteral, teruta jika tidak diatur oleh pompa. 3) Monitor kehilangan cairan (misalnya pendarahan, muntah, diare, keringat dan takipnea) b. Manajemen elektrolit 1) Monitor manisfestasi ketidakseimbangan elektrolit 2) Berikan cairan sesuai resep jika diperlukan 3) Pertahankan pemberian cairan intravenous beri elektrolit dengan laju yang lambat 4) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai jenis penyebab dan pengobatan apabila terdapat ketidakseimbangan elelktrolit yang sesuai c. Manajemen hipovolemi 1) Monitor adanya tanda-tanda dehidrasi (misalnya turgor kulit buruk, capillary refil terlambat, nadi lemah/thready pulse, sangat haus, membran mukosa kering dan penuruan urin output) 2) Monitor adanya sumber-sumber kehilangan cairan (misalnya pendarahan, muntah, diare, keringat yang berlebiha dan takipnea) 3) Jaga kepatenan akses IV 4) Monitor integritas kulita pasien yang tidak dapat bergerak dan memiliki kulit kering.
6. Informasi dan edukasi a. Meningkatkan istirahat
b. Mempertahankan intake makanan dan cairan c. Membatasi aktifitas untuk mencegah kelelalan 7. Evalusi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilakukan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta dianalisa terhadap perkembangan diagnosis keperawatn yang telah ditetapkan 8. Penelaah kritis Sub komite mutu keperawatan 9. Kepustakaan Bulechek, Gloria M, etc. 2016. Nursing Interventions Clasification (NIC) Edisi 6. Jakarta: Elsevier.
Kyle, Teri dan Carman, Susan. 2014. Buku Ajar
Keperawatan Pediatri. Edisi II. Vol 2. Jakarta: EGC
Kyle, Teri dan Carman, Susan. 2014. Buku Ajar
Keperawatan Pediatri. Edisi II. Vol 3. Jakarta: EGC
Kyle, Teri dan Carman, Susan. 2014. Buku Ajar
Keperawatan Pediatri. Edisi II. Vol 4. Jakarta: EGC
Moorhead, Sue, ect. 2016. Nursing Outcomes
Clasification (NOC). Edisi 5. Jakarta: Elsevier.
Ngastiyah. 2015. Perawatan Anak Sakit. Edisi II.
Jakarta: EGC
Wulandari, Dewi, dan Erawati, Meira. 2015. Buku Ajar