Bening. Dialog pun sangat penting hubungannya dengan tokoh. Di samping oleh
perbuatannya, watak tokoh naskah drama Pagi Bening dilukiskan melalui apa yang
dikatakannya atau apa yang dikatakan oleh tokoh lain tentang dia sehingga dialog
berperan besar dalam mengungkapkan buah pikiran, sikap dan perilaku masing-
masing tokoh dalam sebah naskah. Melalui dialog, sikap dan perilaku tokoh yang
terdapat dalam naskah, pembaca juga dapat menerka apa dan bagaimana pikiran dan
melalui dialog, soliloque dan aside yang mereka ungkapkan. Dari dialog soliloque
dan aside tersebut peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana karakter, watak, dan
1. Don Gonzalo
Dalam drama ini, Don Gonzalo digambarkan sebagai seorang lelaki tua yang
sudah berumur kurang lebih tujuh puluh tahun. Sama halnya dengan Laura, Gonzalo
adalah seorang kakek yang kerap kali datang ke taman dan duduk di bangku yang
biasa dia duduki setiap kali datang ke taman. Namun tidak pada pagi itu, bangku
taman yang biasa ditempatinya telah ditempati oleh tiga orang pendeta. Karena tidak
1) Tertutup
1) Congkak
2) Tidak sabar
3) Agak pemarah
4) Ceroboh
5) Agak pengecut
tidak sabar dan pemarah. Hanya karena bangku taman yang biasa ia duduki kini
juga congkak karena merasa gengsi harus duduk sebangku dengan wanita tua yang ia
2. Juanito
Dalam drama ini, tokoh Juanito berperan sebagai lelaki pembantu Gonzalo.
Setiap pagi dia selalu menemani Gonzalo jalan-jalan ke taman. Seperti pada kutipan
berikut :
3) Kurus
1) Terbuka
2) Keturunan Spanyol
c. Dimensi psikologis Juanito meliputi:
2) Tergesa-gesa
3) Sedikit ceroboh
adalah pembantu Gonzalo yang setia. Sebenarnya ia adalah pemuda yang tampan dan
lincah. Namun karena melihat majikannya tidak sabar ia menjadi ikut tidak sabar
pula. Di samping itu Juanito memiliki tujuan tersendiri datang ke taman tersebut.
Pada suasana tersebut, terlihat bahwa Juanito menekan kesabarannya menghadapi
Gonzalo.
Donna Laura adalah seorang wanita tua yang berumur kira-kira 70 tahun. Di
usianya yang sudah senja itu, masih nampak jelas aura-aura kecantikan di masa
Ia adalah seorang nenek yang kerap kali pergi dan duduk di taman. Setiap hari, ia
duduk di tempat duduk yang sama sehingga menganggap tempat duduk itu seolah-
olah miliknya. Ia duduk di bangku taman sambil memberikan remah roti kepada
2) Rambut ikal
3) Cantik, anggun
1) Penyayang
2) Perhatian
3) Disiplin
4) Usil
1.
LAURA :Tuan rupanya mengetahui benar ceritanya.
GONZALO :Nyonya pun begitu agaknya.
LAURA :Saya katakan tadi, seorang teman telah menyurati saya.
GONZALO :Saya pun diceritai oleh saudara sepupu saya.
(KE SAMPING) Heh, inilah Laura itu! Tak salah!
LAURA :(KESAMPING) Kenapa menceritakan padanya? Dia tak
curiga apa-apa.
GONZALO :(KE SAMPING) Dia sama sekali tak bersalah.
LAURA :Dan apakah tuan pula yang menasihati saudara tuan itu untuk
melupakan Laura?
GONZALO :Ooo, saudara sepupu saya tak pernah melupakannya.
2.
LAURA :Aku selalu merasa gembira sekali di sini. Syukur bangkuku
tidak ditempati orang lain. Duhai, pagi yang cerah! Cerah
sekali.
PETRA :Tapi matahari agak panas, Senora.
LAURA :Ya, kau masih duapuluh tahun (IA DUDUK DI BANGKU
BELAKANG). Aku merasa lebih letih dari biasanya
(MELIHAT PETRA YANG NAMPAK TAK SABAR),
pergilah kalau kau ingin ngobrol dengan tukang kebunmu itu!
PETRA :Dia bukan tukang kebunku, Senora, dia tukang kebun taman
ini!
LAURA :Ia lebih tepat disebut milikmu daripada milik taman ini. Cari
saja dia. Tapi jangan sampai terlalu jauh hingga tak kau
dengar panggilanku.
PETRA :Saya sudah melihatnya di sana, menanti.
LAURA :Pergilah, tapi jangan lebih dari sepuluh menit!
Laura adalah seorang wanita yang usil dalam arti positif.Ia senang bergaul dan
bercanda. Di usianya yang senja ia masih terlihat ceria dan penuh syukur. Hal
tersebut terlihat dari dialog-dialog yang diucapkannya. Namun ia juga seorang yang
disiplin dan otoriter terutama terhadap Petra pembantunya. Dari kelembutan dan
keanggunannya dapat dilihat bahwa pada masa mudanya Laura adalah seorang gadis
4. Petra
Petra berperan sebagai gadis pembantu Laura. Setiap pagi dia selalu
menemani Laura jalan-jalan ke taman sambil memegangkan remah roti yang akan
diberikan ke merpati-merpati yang ada di taman. Dalam drama ini dijelaskan posisi
Petra sebagai pembantu, sedangkan Laura sebagai majikan atau yang dibantu.Hal
tersebut juga dibuktikan dengan panggilan “Senora” oleh Petra yang ditujukan pada
Laura.
2) Menarik
3) Rambut panjang
4) Tubuh langsing
b. Dimensi sosiologis Petra meliputi:
1) Pembantu
3) Lugu
1) Periang, ceria
2) Penyayang
3) Sabar
4) Pelupa
Dari kutipan dialog di atas, diketahui bahwa Petra adalah seorang gadis yang
periang. Ia seorang gadis cantik yang langsing dan gesit namun lembut. Selain itu,
Namun, sebagai seorang wanita muda yang lugu, Petra adalah orang yang pelupa.
adalah proses kerja untuk memainkan peran yang ada dalam naskah lakon.
dapat di mainkan. Menurut Eko Santoso jenis karakter ada empat macam, yaitu Flat
karakter, Round Karakter, Teatrikal dan Karikutural. Yang terdapat dalam naskah
Dialog Laura
Flat karakter atau karakter dasar terdapat pada dialog Laura yaitu;
Dialog 46 : Kenapa bangku yang di sana itu juga tuan katakana milik tuan.
Hah?
Dialog 24 : Seperti merekat pada bangku saja mereka itu! Heh, tak ada
Dialog 106 : Saya dibesarkan disana. Dan masa mudaku habis di kota itu.
Dialog Petra
Dialog 2 : Dia bukan tukang kebunku, Senora, dia tukang kebun taman ini!
Dialog Juanito
Naskah pagi bening ini banyak menggunakan wicara kesamping (Aside) dan
Sifat dan kedudukan tokoh cerita di dalam suatu karya sastra drama beraneka
ragam. Ada yang bersifat penting (major) dan ada pula yang digolongkan dalam
golongan tidak penting (minor). Ada yang berkedudukan sebagai protagonis, yaitu
penggerak cerita. Protagonis adalah tokoh yang pertama-tama mendapat masalah dan
berempati.
Tokoh lain adalah confidant, yaitu tokoh yang menjadi penengah atau tokoh
kepercayaan dari kedua tokoh protagonis atau antagonis sehingga keduanya bisa
mengungkapkan isi hati di pentas dan oleh karena itu membuka peluang lebih besar
kepada pembaca atau penonton untuk mengenal watak dan niat-niat tokoh-tokoh
peristiwa, akan tetapi juga merupakan unsur yang menyebabkan gawatnya masalah-
masalah yang timbul dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Tingkah laku dan perkataan
tokoh-tokoh cerita itu niscaya akan membangkitkan perhatian dan membimbing
pembaca atau penonton yang peka untuk memahami, menghayati, dan menyimpulkan
Hubungan Gonzalo dan Juanito dalam naskah drama ini adalah hubungan
sosial antara majikan dan pembantu. Gonzalo sebagai majikan dan Juanito sebagai
saling mencintai saat mereka masih muda. Pada saat itu, Gonzalo sangat tertarik
dengan kecantikan Laura. Begitu pula dengan Laura.Mereka pun menjalin cinta.
Namun sesuatu hal terjadi yang membuat mereka harus berpisah. Keluarga Laura
Pada suatu malam, ketika Gonzalo tengah menanti Laura di bawah jendela,
saudagar itu muncul dan menghina Gonzalo. Pertengkaran pun terjadi dan
melarikan diri ke Madrid. Laura menikah dengan orang lain setelah dua tahun
kepergian Gonzalo, dan Gonzalo pun menikah dengan penari ballet dari Paris.
manusia yang saling mengenal. Mereka bertemu di usia yang telah senja di sebuah
taman dengan suasana yang berbeda. Kebetulan mereka duduk di satu bangku,
Dalam cerita itu, mereka mengganti diri mereka dengan saudara sepupu dan
dirinya dengan temannya. Hingga mereka berpisah dari taman itu, mereka masih
Dalam naskah drama ini Gonzalo dan Petra tidak memiliki hubungan apa-
Hubungan Laura dan Petra dalam naskah drama ini adalah hubungan sosial
yaitu hubungan antara majikan dan pembantu sama seperti Gonzalo dan Juanito.
Laura sebagai majikan, sedangkan Petra sebagai pembantu. Hal tersebut dibuktikan
Dalam naskah drama ini, Laura dan Juanito tidak memiliki hubungan apa-apa,
baik dalam percintaan maupun dalam hubungan sosial. Mereka berada dalam peran
Petra dan Juanito tidak memiliki hubungan apa-apa, baik dalam percintaan
maupun dalam hubungan sosial. Petra adalah pembantu Laura, sedangkan Juanito