Anda di halaman 1dari 24

Soal-soal Latihan....

1. Dasar hukum Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia yaitu:


a. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994
b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009
c. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
d. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009

2. UU sebagai dasar hukum PPN yang diundangkan pada tanggal 31 Desember 1983,
dinamakan:
a. UU PPN
b. UU PPN 1983
c. UU PPN 1984
d. UU PPN 1985

3. Setelah perubahan yang kedua dengan UU Nomor 42 Tahun 2009, maka terhitung
sejak 1 April 2010, dasar hukum PPN Indonesia penamaannya adalah:
a. berubah menjadi UU PPN 2009
b. berubah menjadi UU PPN 2010
c. tidak berubah, tetap UU PPN 1984
d. tidak berubah, tetap UU PPN 1983

4. Sebagai pajak atas konsumsi, PPN bersifat netral yang memiliki makna antara lain:
a. PPN hanya dikenakan terhadap pengeluaran untuk konsumsi di dalam negeri
b. PPN tidak mempengaruhi pola produksi dan pola konsumsi
c. ekspor BKP dikecualikan dari pengenaan PPN
d. PPN tidak dikenakan atas penyerahan Jasa Kena Pajak ke luar negei.
5. Atas ekspor Barang Kena Pajak:
a. sesuai dengan destination principle dibebaskan dari pengenaan PPN
b. sesuai dengan destination principle tidak dikenai PPN maka berlaku tarif 0%
c. menyimpang dari destination principle dikenai PPN dengan tarip 0%
d. menyimpang dari destination principle dikecualikan dari pengenaan PPN

6. PT Antika adalah perusahaan pengumpul barang-barang bekas yang sudah


dikukuhkan sebagai PKP menyerahkan besi bekas sebanyak dua truk kepada
pabrikan besi dan baja, maka......
a. tidak dikenai PPN karena besi bekas bukan BKP
b. tidak dikenai PPN karena besi bekas tidak memiliki nilai tambah
c. tidak dikenai PPN karena besi bekas bukan barang hasil pabrikasi
d. dikenai PPN karena besi bekas adalah BKP

7. Sebagai pajak objektif yang hanya memperhatikan adanya objek pajak sebagai titik
tolak timbulnya utang pajak, maka PPN menimbulkan dampak.....
a. degresif
b. regresif
c. progresif
d. positive.

8. PT Unilever selaku PKP Pedagang Besar menyerahkan secara konsinyasi sejumlah


barang kebutuhan sehari-hari yang merupakan BKP kepada sebuah pasar swalayan,
maka....
a. tidak terutang PPN karena merupakan barang titipan
b. belum terutang PPN karena belum terjadi penjualan
c. belum dikenai PPN karena belum terjadi penyerahan BKP
d. sudah terutang PPN meskipun baru merupakan barang titipan

9. Bank Niaga menyerahkan satu unit bangunan, sebagai agunan, milik debitur kepada
juru lelang, maka…..
a. dikenai PPN karena penyerahan BKP melalui juru lelang termasuk dalam
pengertian penyerahan BKP
b. tidak dikenai PPN meskipun penyerahan BKP melalui juru lelang termasuk dalam
pengertian penyerahan BKP
c. tidak dikenai PPN karena belum terjadi penyerahan BKP menurut UU PPN 1984
d. dikenai PPN karena bangunan merupakan BKP

10. PT SAPISAPA mengelola sebuah peternakan sapi. Dalam rangka meningkatkan


produk peternakan, perusahaan ini mendatangkan tenaga konsultan dari Belanda.
Berkaitan dengan itu PT SAPISAPA mentransfer sejumlah fee secara berkala ke
Belanda, maka.....
a. terutang PPN atas transfer fee
b. tidak terutang PPN karena uang bukan BKP
c. terutang PPN atas pemanfaatan jasa konsultasi dari Belanda
d. tidak terutang PPN karena tempat kedudukan kantor konsultan di luar Daerah
Pabean

11. Herman menerima hadiah ulang tahun berupa satu unit komputer jinjing
(notebook) dari sahabatnya di Jepang, yang dikirim melalui kantor pos. Atas
penerimaan hadiah ini :...........
a. tidak dikenai PPN karena komputer jinjing diberikan sebagai hadiah
b. dikenai PPN karena Herman mengimpor BKP berupa komputer jinjing
c. tidak dikenai PPN karena Herman bukan importir
d. tidak dikenai PPN karena Herman bukan PKP

12. PT Khong Guan adalah PKP industri biskuit menyumbang 1.000 kaleng biskuit kepada
korban bencana alam banjir, maka.........
a. tidak dikenai PPN karena untuk tujuan kemanusiaan
b. tidak dikenai PPN karena biskuit merupakan kebutuhan pokok
c. dikenai PPN karena termasuk pemberian cuma-cuma
d. tidak dikenai PPN karena tidak ada pembayaran.
13. PT Percetakan “Aksara” menyerahkan 10.000 keping kartu kredit kepada Bank BNI,
maka .............
a. tidak dikenai PPN karena kartu kredit adalah uang, dan uang adalah bukan BKP
b. tidak dikenai PPN karena kartu kredit adalah alat pembayaran sehingga
termasuk bukan BKP
c. dikenai PPN karena penyerahannya berdasarkan perjanjian
d. dikenai PPN karena kartu kredit adalah BKP.

14.PT Santosa adalah PKP pemborong bangunan, membangun sendiri sebuah gedung
untuk kantor cabangnya, maka ............
a. tidak dikenai PPN karena masih dalam satu perusahaan
b. dikenai PPN karena merupakan penyerahan JKP dari pusat ke cabang
c. tidak dikenai PPN karena tidak menerima pembayaran
d. dikenai PPN karena merupakan pemakaian sendiri JKP
15. PLN menyerahkan listrik kepada penghuni rumah susun sederhana sewa
(RUSUNAWA) “Pinang Elok” yang merupakan pindahan dari penghuni lahan
waduk Ria-Rio di Pulomas, Jakarta Timur, maka ........
a. tidak dikenai PPN karena konsumennya masyarakat berpenghasilan rendah
b. tidak dikenai PPN karena listrik merupakan kebutuhan pokok
c. dikenai PPN karena PLN menerima pembayaran
d. dikenai PPN karena listrik adalah BKP

16. Pemindahtanganan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan,
dapat dikenai PPN apabila ...........
a. dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaan PKP dan PPN atas perolehan
aktiva tersebut telah dikreditkan
b. penyerahan dilakukan oleh PKP dan aktiva yang diserahkan adalah BKP
c. PPN yang dibayar atas perolehan aktiva tersebut dapat dikreditkan
d. aktiva tersebut digunakan berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, dan
tidak berbentuk sedan atau station wagon

17. Berdasarkan Pasal 16C UU PPN 1984 kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak
dalam kegiatan usaha atau pekerjaan dikenai PPN, maka sebaliknya apabila ada PKP
melakukan kegiatan membangun sendiri yang dilakukan dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya..............
a. tidak dikenai PPN
b. dapat dikenai PPN
c. wajib dikenai PPN
d. boleh dikenai PPN

18. Sejak berlaku Pasal 16C dalam UU PPN 1984, setiap orang yang membangun rumah
tanpa meng-gunakan jasa PKP pemborong .............
a. pasti dikenai PPN
b. wajib dikenai PPN
c. tidak selalu dikenai PPN
d. harus dikenai PPN
19. Sehubungan dengan kegiatannya membangun sendiri sebuah rumah dengan luas 220
m2, dalam bulan Juli 2014, Amir mengeluarkan biaya untuk:
1) membeli material bangunan sebesar Rp 16.500.000,00 termasuk PPN ;
2) membayar ongkos tukang sebesar Rp 3.500.000,00,
wajib membayar PPN yang terutang melalui bank persepsi sebesar ...................
a. Rp 1.650.000,00
b. Rp 2.000.000,00
c. Rp 330.000,00
d. Rp 400.000,00
20. PT Garmindo adalah PKP industri garmen, menyerahkan sejumlah tekstil kepada PT
Busanamitra juga PKP industri garmen, dengan permintaan supaya dibuatkan
sejumlah pakaian dengan model yang sudah ditentukan. Penyerahan tekstil tersebut
......................
a. terutang PPN karena termasuk dalam pengertian penyerahan BKP menurut UU PPN
1984
b. terutang PPN karena terjadi pengalihan penguasaan tekstil dari PT Garmindo
kepada PT Busana
c. tidak terutang PPN karena tidak terjadi penyerahan BKP menurut UU PPN 1984
d. terutang PPN karena garmen adalah BKP
21. Ketika Bendahara Kantor Dinas Pariwisata melakukan pembayaran kepada PT Aksara
atas peng-adaan brosur promosi wisata bahari dengan Harga Jual Rp
900.000,00..............
a. PPN yang terutang wajib dipungut oleh Bendahara Kantor Dinas Pariwisata
b. tidak ada pemungutan karena jumlah pembayarannya kurang dari Rp
1.000.000,00 sehingga tidak terutang PPN
c. tetap terutang PPN dan wajib dipungut oleh Pemungut PPN
d. tetap terutang PPN dan wajib dipungut oleh PT Aksara

22. Ketika PT Prima Busana menerima Penggantian (fee) sebesar Rp 50 juta dari Taiwan
PLc. di Taipeh, atas jasa maklon garmen yang dikirim ke Taipeh .........
a. tidak terutang PPN
b. terutang PPN atas pemanfaatan JKP
c. terutang PPN atas ekspor Jasa Maklon
d. tidak terutang PPN atas ekspor tekstil

23. Bank “Artha Prima” menyewakan sebagian dari gedung kantornya .................
a. tidak terutang PPN, karena jasa perbankan tidak dikenai PPN
b. dikenai PPN, meskipun jasa perbankan pada hakekatnya tidak dikenai PPN
c. dibebaskan dari pengenaan PPN, meskipun jasa persewaan ruangan adalah
JKP
d. dikenai PPN karena jasa persewaan ruangan tidak termasuk jasa perbankan,
dan merupakan JKP.

24. Hotel “Intan” menyewakan ruangan untuk resepsi perkawinan ...............


a. dikenai PPN karena termasuk kelompok persewaan barang tak gerak
b. tidak dikenai PPN karena sudah dikenai pajak daerah
c. dibebaskan dari pengenaan PPN
d. tidak dikenai PPN karena hotel “Intan” bukan PKP
25. Tumini membeli 10 bungkus mie instan di pasar swalayan, memperoleh bonus
sebuah mangkok, maka atas pemberian bonus sebuah mangkok ...................
a. tidak dikenai PPN karena bahan bakunya berbeda dengan bahan baku
pembuatan mie
b. tidak dikenai PPN karena Tumini tidak bermaksud membeli mangkok
c. tidak dikenai PPN karena yang dijual oleh pasar swalayan adalah mie instan,
bukan mangkok
d. dikenai PPN karena termasuk pemberian cuma-cuma BKP
25. “Srikandi” adalah merek dagang milik sebuah salon kecantikan di Surakarta,
digunakan oleh Sintia yang mengelola sebuah salon kecantiklan di Jakarta.
Penggunaan mereka dagang ini ...................
a. tidak dikenai PPN karena bukan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar
Daerah Pabean
b. tidak dikenai PPN karena kedua perusahaan tersebut berkedudukan di dalam
Daerah Pabean
c. dikenai PPN karena termasuk penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean
d. dikenai PPN karena termasuk penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean.

25. Sesuai dengan asas desentralisasi yang dianut oleh UU PPN 1984, maka .................
a. penyerahan BKP atau JKP dari pusat ke cabang dan sebaliknya dan antar cabang
dikenai PPN
b. penyerahan BKP atau JKP dari pusat ke cabang dan sebaliknya dan antar cabang
tidak dikenai PPN
c. penyerahan BKP dari pusat ke cabang dan sebaliknya dan antar cabang dikenai
PPN
d. penyerahan JKP dari pusat ke cabang dan sebaliknya dan antara cabang dikenai
PPN
26. Pedagang eceran yang melakukan penyerahan BKP dalam satu tahun buku 2014
mencapai jumlah peredaran usaha Rp 4.800.000.000,00 adalah ….............
a. PKP sehingga wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
b. Pengusaha Kecil sehingga tidak perlu melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai DPP
c. PKP sehingga dapat dikukuhkan menjadi PKP
d. Pengusaha Kecil, tetapi dapat melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi
PKP

27.Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak,
apabila;

a. dalam satu tahun buku jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya
melebihi Rp4,8 milyar
b. sampai dengan suatu bulan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan
brutonya melebihi Rp4,8 milyar
c. sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya melebihi Rp4,8 milyar
d. sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya mencapai Rp4,8 milyar

28. Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
dilakukan;
a. paling lama akhir bulan tersebut, saat jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya melebihi Rp4,8 milyar
b. paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp4,8 milyar
c. paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya mencapai Rp4,8 milyar
d. paling lama awal bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp4,8 milyar

29. Apabila diketahui PT. Laris Manis yang mulai berproduksi di bulan Nopember 2014
dan menjual produknya berupa perkakas rumah tangga berbahan dasar plastik
dengan data penjualan per bulan; Nopember 2014 sebesar Rp2,6 milyar,
Desember 2014 sebesar Rp2,1 milyar, Januari 2015 Rp2,5 milyar, Pebruari 2015
Rp2,4 milyar dan Maret 2015 Rp2,6 milyar, kapankah paling lambat PT. Laris Manis

wajib mendaftarkan diri untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak?

a. 31 Januari 2015

b. 28 Pebruari 2015
c. 31 Maret 2015
d. 30 April 2015
30. Dalam hal pengusaha tidak memenuhi kewajiban melaporkan usaha untuk
dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, apabila Direktur Jenderal Pajak
memiliki data/informasi kapan saat jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan
brutonya melebihi Rp4,8 milyar, maka Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan

surat ketetapan pajak dan/atau surat tagihan pajak untuk Masa Pajak;

a. sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak


b. setelah pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
c. setelah pengusaha memungut Pajak Pertambahan Nilai
d. setelah pengusaha melapor SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
31. Mekanisme pelaksanaan PPN atas penyerahan barang kena pajak atau pemberian jasa kena
pajak kepada Pemungut PPN adalah PPN:

a. Dipungut pada saat pembayaran


b. Dipungut pada saat ditagih
c. Dipungut saat penyerahan barang kena pajak atau pemberian jasa kena
pajak
d. Dipungut pada saat yang terlebih dahulu antara penyerahan barang kena
pajak atau pemberian jasa kena pajak dengan pembayaran
32. Dalam hal penyerahan barang kena pajak melalui pedagang perantara saat
terutang PPN adalah:
a. Saat barang kena pajak diserahkan kepada pedagang perantara
b. Saat pembayaran oleh pembeli
c. Saat barang kena pajak diserahkan pedagang perantara kepada pembeli
d. Saat yang terlebih dahulu antara penyerahan barang kena pajak oleh
pedagang perantara dan pembayaran oleh pembeli
33. Pada tanggal 12 Januari 2012 PT. ABC menyerahkan salah satu aktiva berupa mesin
dengan nilai buku Rp. 700 juta dan harga pasar wajar Rp. 800 juta untuk dijadikan
jaminan pengembalian hutang kepada PT. BCA. Atas penyerahan tersebut:

a. Terutang PPN Rp. 80 juta


b. Terutang PPN Rp. 70 juta
c. Tidak terutang PPN
d. Dipungut PPN Rp. 80 juta oleh PT. ABC
34. Dalam hal penjualan barang kena Pajak oleh PT A kepada PT B (kepemilikan
saham oleh PT A > 30%) adalah Rp. 100 juta, sedangkan penjualan barang yang
sama kepada pihak lainnya adalah Rp. 150 juta. Dasar pengenaan pajak untuk
penyerahan barang kena pajak kepada PT B adalah:
a. Rp. 100 juta
b. Rp. 150 juta
c. Berdasarkan harga pasar wajar
d. Berdasarkan harga pokok penjualan
35. Saat pembuatan faktur pajak apabila pengiriman dan penerimaan barang kena
pajak adalah tanggal 25 Januari 2012 sedangkan pembayaran atas penjualan
tersebut diterima tanggal 15 Januari 2012, adalah:
a. 25 Januari 2012
b. 15 Januari 2012
c. Saat diterima barang
d. Saat barang dikirim
36. PT. Machinery Rekayasa ingin meningkatkan produktivitas sehingga mengimpor mesin
yang lebih canggih dalam menghasilkan produk dari Jerman dengan nilai impor Rp. 8
milyar. Atas impor tersebut :

a. Dibebaskan dari PPN karena impor barang modal


b. Terutang PPN Rp. 800 juta
c. PPN impor dapat fasilitas pengembalian pendahuluan

d. Bukan obyek PPN

37. Ketika Saiful selaku PKP dengan jenis usaha percetakan menyerahkan barang
cetakan kepada pelanggan, wajib membuat ....................
a. kuitansi
b. tanda terima barang cetakan
c. surat tagihan pembayaran
d. Faktur Pajak
38. PKP wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP/JKP.............
a. sepanjang akan diterima pembayaran
b. yang telah diterima pembayaran
c. meskipun tidak pernah ada pembayaran
d. berdasarkan perjanjian jual beli

39. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang mengatur tentang tata cara penerbitan
faktur pajak, maka setiap pengusaha kena pajak;

a. dapat menerbitkan sendiri nomor seri faktur pajak sesuai kebijakan


perusahaannya setelah memberitahukan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
dikukuhkan
b. tidak dapat menerbitkan nomor seri faktur pajak karena harus berurutan
sesuai transaksi yang terjadi
c. dapat menerbitkan faktur pajak setelah memperoleh ijin tertulis, jumlah kuota
dan nomor seri faktur pajak diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat
dikukuhkan
d. tidak dapat menerbitkan faktur apabila jumlah diterbitkan ternyata lebih kecil
dari yang telah diijinkan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat dikukuhkan
40. Berikut dokumen yang dipersamakan dengan Faktur Pajak yang dapat dikreditkan, kecuali:

a. Airway Bill atau ticket pesawat terbang


b. Faktur Nota Bon Pembelian dari PT Pertamina
c. Kwitansi tagihan listrik PLN atau tilpon Telkom
d. Struk pembelian dari supermarket
41. Nomor Seri Faktur Pajak hanya diberikan kepada pengusaha kena pajak yang telah
memenuhi syarat sebagai berikut, kecuali;

a. telah memiliki Kode Aktivasi dan Password


b. melakukan aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak
c. telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir yang telah
jatuh tempo secara berturut-turut pada tanggal saat mengajukan permintaan
Nomor Seri Faktur Pajak
d. melakukan pengiriman contoh specimen pejabat yang berhak
menanandatangani faktur pajak

42. Dalam hal terjadi retur oleh pembeli maka;

a. Pajak Pertambahan Nilai atas barang kena pajak yang dikembalikan tersebut
dapat mengurangi Pajak Keluaran di pihak penjual
b. Pajak Masukan dari Pengusaha Kena Pajak Pembeli, yang barang kena
pajaknya dikembalikan tetap dapat dikreditkan
c. dalam hal pajak masukan atas barang kena pajak yang dikembalikan tersebut
tidak dikreditkan tetap dapat dikapitalisasi
d. Pajak Masukan yang telah dilaporkan oleh pembeli baru dilakukan rekonsiliasi
pada akhir tahun buku
43. PT. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia menyerahkan satu juta lembar

cek bilyet giro kepada PT. Bank Rakyat Indonesia, atas peristiwa tersebut;

a. tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena cek bilyet giro masuk dalam
kelompok barang yang dikecualikan sebagai objek Pajak Pertambahan Nilai
b. tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena cek bilyet giro adalah alat
pembayaran sehingga termasuk bukan barang kena pajak
c. dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena penyerahannya berdasarkan
perjanjian atau tender
d. dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena cek bilyet giro sama halnya dengan
barang cetakan
44. PT. Enak Lezat pabrikan makanan kaleng mengambil alih kepemilikan saham
termasuk aset berupa gedung PT. Hoki Hoki Yok Ben yang bergerak di bidang

usaha jasa boga (restoran). Atas peristiwa tersebut;

a. Terutang Pajak Pertambahan Nilai baik harta berupa saham maupun gedung
b. Terutang Pajak Pertambahan Nilai untuk harta berupa saham sedangkan
gedung tidak terutang
c. Terutang Pajak Pertambahan Nilai untuk harta berupa gedung sedangkan
saham tidak terutang
d. Tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai baik harta berupa saham maupun
gedung
45. PT. Walang Sangit selaku pengusaha kena pajak menyerahkan secara konsinyasi
sejumlah barang dagangan yang termasuk kelompok barang kena pajak kepada

sebuah pasar swalayan;

a. dikenai Pajak Pertambahan Nilai meskipun baru merupakan barang titipan


dan belum terjadi penjualan
b. tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena tidak termasuk dalam
pengertian penyerahan barang kena pajak menurut UU PPN 1984
c. belum dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena belum terjadi penyerahan hak
atas barang kena pajak
d. belum dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena dalam penyerahan barang
kena pajak secara konsinyasi belum terjadi penjualan
46. PT. Mustika Raja adalah pengusaha kena pajak industri perlengkapan kosmetika
menyerahkan satu unit gedung kantor cabangnya, sebagai agunan kepada Bank

Niaga dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena;

a. penyerahan gedung adalah barang kena pajak


b. tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai, karena Bank Niaga bergerak di bidang
jasa perbankan
c. tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena penyerahan barang kena pajak
sebagai agunan bersifat sementara
d. dikenai Pajak Pertambahan Nilai karena dianggap sudah terjadi pengalihan
penguasaan gedung dari PT. Mustika Raja kepada Bank Niaga
47. PT. Perusahaan Listrik Negara menagih penggunaan listrik kepada pelanggannya

yaitu Panti Asuhan Kasih Ibu.

a. Tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai karena listrik adalah barang


kebutuhan masyarakat banyak
b. Tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai karena Panti Asuhan Kasih Ibu
merupakan lembaga yang memberikan layanan jasa sosial
c. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena listrik termasuk barang kena pajak
d. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena terjadi pembayaran
48. PT. Rapi Kerja adalah pengusaha kena pajak yang memberikan jasa penyediaan
sales representative pada pameran automotif nasional di Kemayoran Expo. Selain
menyediakan tenaga kerja PT. Rapi Kerja juga turut bertanggungjawab atas
kesuksesan tingkat penjualan unit automotif pada pameran tersebut. Atas

kegiatan PT. Rapi Kerja;

a. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena mempunyai hubungan istimewa


dengan penyelenggara pameran automotif nasional
b. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena turut bertanggungjawab atas
kinerja para sales representative
c. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena yang dijual dalam pameran adalah
kendaraan bermotor
d. Terutang Pajak Pertambahan Nilai karena jasa pemeran termasuk jasa yang
tidak dikecualikan
49. Pengusaha Kena Pajak harus memberitahukan secara tertulis kepada Kantor
Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan nama

pejabat/pegawai yang ditunjuk menandatangai faktur pajak;

a. paling lama pada akhir bulan berikutnya sejak pejabat/pegawai yang ditunjuk
tersebut menandatangani faktur pajak
b. pada bulan yang sama sejak pejabat/pegawai yang ditunjuk tersebut
menandatangani faktur pajak
c. pada bulan berikutnya setelah faktur pajak diterbitkan
d. hanya jika Pengusaha Kena Pajak berniat melakukan retur/pembatalan
transaksi
50. Identitas yang harus dilampirkan oleh Pengusaha Kena Pajak saat
memberitahukan secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat
Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan nama pejabat/pegawai yang ditunjuk

menandatangai faktur pajak, kecuali:

a. Surat Ijin Mengemudi


b. Paspor
c. Surat Nikah
d. Kartu Tanda Penduduk
51. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak setelah melewati jangka

waktu 3 (tiga) bulan sejak saat Faktur Pajak seharusnya dibuat, maka;

a. tidak diperlakukan sebagai faktur pajak baik bagi pihak penjual maupun
pembeli
b. tetap diperlakukan sebagai faktur pajak baik bagi pihak penjual maupun
pembeli
c. diperlakukan sebagai faktur pajak baik bagi pihak penjual namun tidak untuk
pembeli
d. diperlakukan sebagai faktur pajak baik bagi pihak pembeli namun tidak untuk
penjual
52. Pengusaha Kena Pajak diperkenankan membuat Faktur Pajak gabungan;

a. meliputi semua penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang terjadi selama 1 (satu) bulan kalender kepada beberapa pembeli
atau beberapa penerima Jasa Kena Pajak
b. meliputi semua penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang terjadi selama 3 (tiga) bulan kalender kepada pembeli atau
penerima Jasa Kena Pajak yang sama
c. meliputi semua penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang sama yang terjadi selama 1 (satu) bulan kalender kepada beberapa
pembeli atau beberapa penerima Jasa Kena Pajak
d. meliputi semua penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang terjadi selama 1 (satu) bulan kalender kepada pembeli atau
penerima Jasa Kena Pajak yang sama
53. Pedagang eceran adalah Pengusaha Kena Pajak yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak

dengan cara sebagai berikut, kecuali;

a. melalui suatu tempat penjualan eceran atau langsung mendatangi dari satu
tempat konsumen akhir ke tempat konsumen akhir lainnya
b. dengan cara penjualan eceran yang dilakukan langsung kepada konsumen
akhir,
c. didahului dengan penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak, atau lelang
d. pada umumnya penyerahan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak atau
transaksi jual beli dilakukan secara tunai
54. Ibu Susi hobi mengoleksi tas kulit melalui daring, salah satu tas yang dinanti-nanti
akhirnya tiba di Kantor Pos Besar Jurangmangu Timur. Maka sebagai bukti Ibu

Susi telah melakukan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai;

a. Surat Setoran Pajak atas pembayaran Pajak Pertambahan Nilai kegiatan Impor
Barang Kena Pajak
b. Surat Setoran Pajak atas tagihan jasa kurir
c. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pos Besar Jurangmangu Timur
d. Surat Tagihan Bukan Pajak oleh Kantor Pos Besar Jurangmangu Timur
55. Berikut ini adalah dokumen tertentu yang dipersamakan kedudukannya dengan

faktur pajak, kecuali;

a. Bukti tagihan dari perusahaan telekomunikasi


b. Bukti tagihan (Trading Confirmation) dari perantara efek
c. Tiket (Airway Bill) dari angkutan udara luar negeri
d. Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) dari PT. Pertamina

56. Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat PKP sehubungan dengan
penyerahan BKP atau JKP, maka PKP yang melakukan penyerahan BKP atau
JKP..................
a. wajib membuat Faktur Pajak setelah membuat invoice
b. membuat Faktur Pajak untuk mendampingi invoice
c. tidak membuat Faktur Pajak apabila tidak ada invoice
d. wajib membuat Faktur Pajak meskipun tidak ada invoice

57. Kesalahan dalam pengisian Faktur Pajak, dibetulkan dengan cara ....................
a. mencoret bagian yang salah kemudian dituliskan kalimat yang seharusnya
dan dibubuhi paraf
b. menyobek Faktur Pajak yang salah, kemudian mengetik ulang Faktur Pajak
baru
c. membuat Faktur Pajak pengganti
d. menghapus bagian yang salah kemudian pada tempat tersebut diketik ulang
kalimat atau angka yang seharusnya
58. Faktur Pajak atas penyerahan jasa telekomunikasi kepada PT MELATI yang
dilakukan oleh PT TELKOM adalah .............
a. Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN 1984
b. Kuitansi tanda pembayaran uang langganan telepon
c. Surat tagihan pembayaran yang dibuat oleh PT Telkom
d. Nota penyerahan jasa telekomunikasi
59. Pabrik Jamu cap "Siamang" memasarkan jamu hasil produksinya melalui pedagang
eceran yang banyak tersebar di desa-desa. Pedagang eceran ini tidak memiliki
NPWP karena penghasilannya masih dibawah PTKP, maka pabrik jamu cap “Serasa”
selaku PKP ...................
a. boleh membuat Faktur Pajak PKP PE
b. wajib membuat Faktur Pajak PKP PE
c. wajib membuat Faktur Pajak meskipun tanpa mengisi identitas pembeli
d. boleh tidak membuat Faktur Pajak karena pembelinya tidak memiliki NPWP
60. Mobil keliling jamu “Benmari” menyerahkan sejumlah jamu kepada konsumen. Atas
kegiatan mobil keliling ini pabrik jamu “Benmari” .................
a. boleh tidak membuat Faktur Pajak
b. wajib membuat Faktur Pajak yang diisi lengkap
c. wajib membuat Faktur Pajak, boleh dalam bentuk Faktur Pajak PKP PE
d. wajib membuat Faktur Pajak tanpa mengisi identitas pembeli.

61. Dokumen Tertentu yang dipersamakan kedudukannya dengan faktur pajak, Pajak
Masukannya dapat dikreditkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sepanjang dokumen tertentu tersebut memenuhi syarat formal dan

mencantumkan;

a. Nomor Pokok Wajib Pajak dan nama pembeli Barang Kena Pajak atau
penerima Jasa Kena Pajak
b. Nomor Pokok Wajib Pajak dan nama penjual Barang Kena Pajak atau
penyedia Jasa Kena Pajak
c. Nomor seri faktur pajak yang telah diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak
d. Tanda tangan pejabat/pegawai yang berhak menandatangangi faktur pajak
62. Dalam rangka bakti sosial Senat Mahasiswa STAN membeli 300 kardus mie instan
ke Lotte Hypermart untuk disumbangkan. Saat menyerahkan mie instan tersebut,

Lotte Hypermart;

a. Tidak menerbitkan faktur pajak karena untuk tujuan kemanusiaan


b. Cukup memberikan struk sebagai bukti pungutan Pajak Pertambahan Nilai
c. Menerbitkan faktur pajak yang dapat dikreditkan oleh Senat Mahasiswa STAN
d. Memberikan struk namun tidak mengenakan Pajak Pertambahan Nilai

63. Tiga digit pertama dalam penomoran faktur pajak secara berurutan;

a. Satu digit pertama adalah kode transaksi, diikuti dua digit berikutnya kode
status
b. Satu digit pertama adalah kode status, diikuti dua digit berikutnya kode
transaksi
c. Dua digit pertama adalah kode transaksi, diikuti satu digit berikutnya kode
status
d. Dua digit pertama adalah kode status, diikuti satu digit berikutnya kode
transaksi
64. Berikut ini adalah beberapa dari 7 (tujuh) keterangan minimal dalam faktur pajak

standar, kecuali;

a. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan dan

menerima Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak

b. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan

harga

c. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak,

d. nama, Nomor Pokok Wajib Pajak dan tanda tangan yang berhak
menandatangani Faktur Pajak

65. Sebuah bank menyewakan sebagian dari gedung kantornya yang berlantai 20
selama lima tahun..................
a. tidak dikenai PPN karena Bank menyerahkan jasa keuangan yang merupakan
non JKP
b. tidak dikenai PPN karena menyewakan ruangan bukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bank
c. dikenai PPN karena dilakukan berdasarkan perjanjian
d. dikenai PPN karena kegiatan menyewakan ruangan dilakukan secara berulang
dan berlanjut.
76. Ketika PKP eksportir mengekspor mebel rotan dengan tujuan Taiwan, wajib
mengisi formulir kepabeanan yaitu Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB)......................
a. yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak atas ekspor BKP
b. yang tidak dapat diperlakukan sebagai Faktur Pajak atas ekspor BKP
c. yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak atas ekspor BKP sepanjang sudah
difiat muat oleh pejabat Ditjen Bea dan Cukai
d. yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak atas ekspor BKP dengan syarat sudah
difiat muat oleh pejabat DJBC serta dilampiri invoice.
77. PT Tekstilindo mengimpor sejumlah benang sutera dari Tiongkok................
a. wajib membuat Faktur Pajak berupa Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
b. tidak perlu membuat Faktur Pajak
c. wajib membuat Faktur Pajak atas impor berupa PIB dilampiri SSPCP
d. wajib mengisi PIB yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak atas impor BKP
sepanjang dilampiri SSPCP
78. PKP Pedagang Eceran, pada dasarnya menyerahkan BKP kepada.............
a. siapapun
b. pedagang eceran lain dan konsumen akhir
c. pabrikan, pedagang besar, dan kopnsumen akhir
d. konsumen akhir.
79. Ketika menyerahkan jasa kepelabuhanan, PT PELINDO II Tanjung Priok wajib
memungut PPN menggu-nakan dokumen sebagaimana lazimnya, yang
diperlakukan sebagai Faktur Pajak, yaitu..............
a. Faktur Pajak Khusus
b. Nota Penjual Jasa
c. Nota Penyerahan Jasa
d. Nota Penjualan Jasa
70. Faktur Pajak yang pengisiannya tidak memenuhi ketentuan Pasal 13 ayat (5) UU
PPN 1984 disebut.......
a. Faktur Pajak cacat
b. Faktur Pajak kurang lengkap
c. Faktur Pajak tidak sah
d. Faktur Pajak tidak lengkap
71. Ketika PT Semampai selaku PKP industri garmen menyerahkan sejumlah tekstil
sebagai bahan baku sehubungan dengan pesanan untuk dibuatkan 5.000 pot
pakaian dengan pola yang ditentukan pemesan kepada perusahaan industri
garmen lain yaitu PT Lestari, ................
a. wajib membuat Faktur Pajak karena yang diserahkan adalah BKP
b. tidak wajib membuat Faktur Pajak meskipun yang diserahkan adalah BKP
c. tidak perlu membuat Faktur Pajak meskipun yang diserahkan adalah BKP
d. boleh membuat Faktur Pajak karena yang diserahkan adalah BKP

ESSAY...

1. Sebutkan 7 (tujuh) keterangan minimal yang harus dicantumkan dalam faktur


pajak!
2. Terkait dengan barang kena pajak tidak berwujud,
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan barang kena pajak tidak berwujud!
b. Berikanlah 3 (contoh) transaksi berkenaan dengan barang kena pajak tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean ke dalam Daerah Pabean!
c. Berikanlah 3 (contoh) transaksi berkenaan dengan barang kena pajak tidak
berwujud di Daerah Pabean!
3. Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai antara lain; Jasa keuangan
dan Jasa Asuransi.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Jasa Keuangan dan Jasa Asuransi yang
tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai!
b. Sebutkan masing-masing 2 (dua) contoh kegiatan yang masuk dalam Jasa
Keuangan dan Jasa Asuransi namun tidak dikecualikan dari pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai!
4. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) contoh pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas
ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak!
5. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan multistage levy non
kumulatif!

--------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------

1. PT Prasida adalah PKP dengan jenis usaha pemborong. Dalam bulan April 2014
melakukan tran-saksi antara lain sebagai berikut:
a. Telah selesai membangun sendiri gedung:
1) untuk kantor cabang seluas 650 m2 yang telah selesai dalam bulan April
2006 dengan biaya Rp 400 juta termasuk PPN atas pembelian material Rp25
juta;
2) untuk rumah dinas kepada bagian personalia luasnya 190 m2 dengan biaya
yang Rp 350 juta belum termasuk PPN atas pembelian material Rp
22.700.000,00;
b. menerima pembayaran Rp70 juta atas penyerahan dua unit Susuki APV yang
semula digunakan untuk antar jemput karyawan dan kegiatan operasional.
Penyerahannya dilakukan pada tanggal 12 Maret 2014;
c. menyerahkan satu unit jip milik perusahaan yang semula digunakan untuk
fasilitas keluarga Direktur PT Prasida.
Hitung berapa PPN yang terutang pada saat perbuatan hukum tersebut diatas
dilakukan ?

2. Yulia mengelola sebuah perusahaan katering dan telah dikukuhkan sebagai PKP.
Pada tanggal 27 Maret 2014, beberapa unit kompor gas yang merupakan aktiva
perusahaan dijual dengan Harga Jual Rp 20 juta. Kompor ini dibeli pada tahun
1994 dengan harga Rp 50 juta. Di samping itu pada tanggal 12 Maret 2014, Yulia
memulai kegiatan membangun sendiri satu gedung seluas 190 m2 yang akan
digunakan untuk ruang manajemen. Sehubungan dengan ini dalam bulan Maret
2014 telah dikeluarkan biaya:
a. pembelian material bangunan Rp 16.500.000,00 termasuk
b. ongkos tukang Rp 2.000.000,00
Hitung berapa PPN yang terutang dan wajib dibayar ke Kas Negara atas kegiatan
tersebut ?

3. Nona Evalina adalah pengusaha butik khusus tas wanita merek terkenal dari luar
negeri. Suatu hari ia mengimpor sejumlah tas kulit dari Paris dengan jumlah
pembayaran sebesar Rp600.000.000,- termasuk PPN dan PPn BM. Selain dikenai
PPN sebesar 10%, berdasarkan Peraturan Menteri Ke-uangan tentang Daftar Jenis
BKP Yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan Bermotor Yang Di-kenai PPnBM,
tas yang diimpor tersebut dikenai PPnBM dengan tarif 40%.
Hitunglah:
a. Berapa DPP atas impor BKP yang Tergolong Mewah berupa tas kulit tersebut?
b. Berapa PPN terutang atas impor BKP yang Tergolong Mewah berupa tas kulit
tersebut?
c. Berapa PPn BM terutang atas impor BKP yang Tergolong Mewah berupa tas kulit
tersebut?

4. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku, PPN yang terutang
atas penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata berasal dari hasil
perkalian tarif dengan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Dalam bulan Juli
2014, PT Suka Wisata menerima Faktur Pajak tertanggal 13 Juni 2014 dari dealer
kendaraan bermotor atas pembelian minibus untuk menjalankan kegiatan
usahanya dengan harga penyerahan termasuk PPN sebesar Rp 165.000.000,00.
Diketahui jumlah tagihan dalam invoice sebesar Rp200.000.000,00.
Hitunglah;
a. Berapa DPP sebagai dasar untuk menghitung PPN yang terutang atas penyerahan
JKP terse-but?
b. Berapa PPN yang terutang atas penyerahan JKP tersebut?
c. Berapa Pajak Masukan atas pembelian minibus yang dapat dikreditkan?

5. Apakah yang harus dilakukan oleh PKP, ketika:


a. Dalam bulan Mei 2014 diketahui terjadi kesalahan penulisan Harga Jual BKP dalam
Faktur Pajak Standar tertanggal 7 September 2013 yang seharusnya Rp 260 juta
tertulis Rp 210 juta?
b. Faktur Pajak Masukan tertanggal 12 Januari 2014 baru diterima dari PKP Penjual
pada tanggal 23 Juni 2014?
c. PKP Pedagang Eceran menyerahkan barang dagangan berupa BKP kepada
pelanggannya, yang ketika membeli BKP tersebut Pedagang Eceran ini tidak
membayar PPN?
d. Menerima pembayaran dalam valuta asing dari pembeli, nilai kurs pada saat
pembayaran berbeda dengan nilai kurs yang digunakan dalam Faktur Pajak yang
sudah dibuat dan sudah dilaporkan dalam SPT Masa PPN?
e. PT Sentradata selaku PKP Pedagang Besar komputer memberikan dua unit
komputer barang da-gangannya sebagai penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi?

Anda mungkin juga menyukai