Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan reflek fisiologi & patologi

Pemeriksaan refleks fisiologi digunakan untuk memeriksa pasien dengan keluhan kelelahan,
kesulitan berjalan,nyeri otot,nyeri ekstremitas,Gangguan fungsi otonom. Prinsip dasar pada
pemeriksaan refleks fisiologi adalah pasien rileks dan area pemeriksaan harus bebas,stimulasi cepat dan
langsung serta intensitas normal,jika ingin membandingkan sisi kanan dan kiri, posisi ekstremitas harus
simetris.Dengan intrepretasi sebagai berikut :

 : tidak ada respon


 +1 : agak menurun, dibawah normal
 +2 : normal
 +3 : lebih cepat dibanding normal ( tidak perlu dianalisis & tindak lanjut)
 +4 : Hiperaktif sangat cepat (mengindikasikan adanya suatu penyakit)

1. Reflek fisiologis

a. Reflek bisep:

 Posisi: dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk beristirahat di
pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90 derajat di siku.
 Identifikasi tendon: minta pasien memflexikan di siku sementara pemeriksa mengamati dan
meraba fossa antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa seperti tali tebal.
 Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii, posisi
lengan setengah diketuk pada sendi siku.
 Respon : fleksi lengan pada sendi siku

b. Reflek trisep :

 posisi :dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh
pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan bawah harus menjuntai ke
bawah langsung di siku
 Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit
pronasi
 Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku

c. Reflek brachiradialis

 Posisi: dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat longgar di pangkuan
pasien.
 Cara : ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon melintasi (sisi ibu jari pada lengan
bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada sendi siku
dan sedikit pronasi.
 Respons: - flexi pada lengan bawah ,supinasi pada siku dan tangan

d. Reflek patella

 posisi klien: dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang


 Cara : ketukan pada tendon patella
 Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep femoris
e. Reflek achiles

 Posisi : pasien duduk, kaki menggantung di tepi meja ujian. Atau dengan berbaring
terlentang dengan posisi kaki melintasi diatas kaki di atas yang lain atau mengatur kaki
dalam posisi tipe katak.
 Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar flexi.
 Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
 Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

2. Reflek patologi

a. Refleks Hoffman
 Mintalah klien berbaring telentang atau duduk dengan santai
 Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh fleksi-entengkan
 Jari tengah penderita kita jepit di antara telunjuk dan jari tengah kita.
 Dengan ibu jari kita ”gores kuat” ujung jari tengah klien

INTERPRETASI :
 Refleks positif (+), bila goresan kuat tadi mengakibatkan fleksi jari telunjuk, serta
fleksi dan aduksi ibu jari.
 Kadang disertai fleksi jari lainnya.
b. Refleks Tromner
 Mintalah klien berbaring telentang atau duduk dengan santai
 Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh fleksi-entengkan

 Jari tengah penderita kita jepit di antara telunjuk dan jari tengah (ibu jari) kita.
 Dengan jari tengah kita mencolek-colek ujung jari klien
INTERPRETASI :
 Refleks positif (+), bila goresan kuat tadi mengakibatkan fleksi jari telunjuk, serta
fleksi dan aduksi ibu jari.
 Kadang disertai fleksi jari lainnya.
c. Refleks Babinski
 Pesien diposisikan berbaring supinasi dengan kedua kaki diluruskan.
 Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki tetap pada
tempatnya.
 Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior
 Respon : posisitf apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan
pengembangan jari kaki lainnya
d. Refleks Chadock
 Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
 Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari-jari
kaki lainnya
e. Reflesk Openheim
 Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
 Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari-jari
kaki lainnya
f. Refleks Gordon
 Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
 Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari-jari
kaki lainnya
g. Refleks Gonda
 Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
 Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya (fanning) jari-jari
kaki lainnya

Anda mungkin juga menyukai