apikal kronis, condensing osteitis, abses apikalis. Gambaran radiolusen disebut rarefying
osteitis, sedangkan gambaran radiopak disebut dengan sclerosing osteitis, condensing osteitis
dan focal sclerosing osteitis. Gambaran radiograf pada periapikal memperhatikan 3 hal yaitu
ketebalan, kontinuitas dan radiodensitas. Penyakit periapikal akan dideteksi dalam radiograf
dimulai dari kelainan ruang periodontal ligamen (pelebaran ruang), diikuti kelainan lamina dura
(garis radiopaknya hilang), baru terjadi resorpsi dan destruksi tulang alveolar. Proses penyakit
periapikal dimulai dari proses inflamsi akut ke kronis dan proses akut bergerak lambat ke
proses kronis, serta bergantung pada tingkat virulensi mikroorganisme yang menyerang apikal.
Poliferasi sel-sel epitel dari rest of malasszes yang berasal dari bakteri membentuk abses dan
jika keadaan ini terus dibiarkan, sel-sel epitel akan berpoliferasi dan membentuk perapikal
granuloma, granuloma ini akan berkembang menjauhi apeks, maka makin sedikit nutrisi yang
didapat sehingga bagian tengah dari granuloma akan mengalami kematian dan menyebabkan
kista.
Pada radiograf perubahan awal lesi terlihat dari hilangnya kepadatan tulang, yang
biasanya menghasilkan pelebaran ruang ligamen periodontal pada apeks gigi dan kemudian
dapat berlanjut dengan area radiolusen dengan diameter yang lebih besar dari sekitar tulang.
Pada awal lesi tidak menunjukan perubahan pada radiograf dan apabila lesi menjadi kronis,
menunjukan radiolusen atau sklerotik (radiopak) atau keduanya. Lesi inflamasi periapikal dapat
menstimulasi resorpsi tulang atau pembentukan tulang. Lamina dura di sekitas apeks gigi
biasanya menghilang. Reaksi sklerotik dari tulang biasanya terbatas pada daerah apeks gigi,
gambaran radiolusen pada periapeks dapat beratiindikasi adanya lesi abses, granuloma,
ataupun kista.
Efek proses iflamasi yang berada pada jaringan periapikal dan gambaran radiografi :