Anda di halaman 1dari 18

KISTA RADIKULER

Pembimbing : drg. Monica E. Sinta, Sp. Perio

Oleh :

Nugraha Iwan Setiawan


Devina Aulia Aziza

SMF GIGI DAN MULUT RSUD dr. DORIS SYLVANUS


Kista Radikuler
= kista periodontal = kista periapikal = kista dento alveolar = kis
apikal periodontal = kista gigi

Suatu kavitas tertutup / kantung patologis


pada ujung akar gigi (periapikal), berisi
massa setengah padat atau cairan yang
dilapisi oleh jaringan epitel.

Hasil proliferasi epitel odontogenik dari sisa-


sisa epitel ligamen periodontal pada
periapikal gigi (epitel Malassez)  kista
timbul akibat proses inflamasi pulpa gigi
yang tidak dirawat  menyebabkan pulpa
mengalami kematian atau menjadi nekrosis.
Kista Radikuler
Sering ditemukan pada gigi permanen, dapat
terjadi pada gigi sulung  presentase kejadian <
1%

Dapat terjadi pada usia berapa pun, Lebih


sering pada laki-laki antara umur 30-50 th

Merupakan kista odontogenik yang paling


umum terjadi pada rahang  persentase
kejadian 52%-68% dari semua kista rahang
yang ada
Dapat terjadi di daerah periapikal dari gigi regio
manapun, lebih sering pada gigi anterior maksila,
sementara pada mandibula lebih sering terjadi pada
regio premolar
Etiologi
Trauma
benturan,
pukulan
Diawali oleh
keras,
karies gigi
terjatuh 
gigi menjadi
nekrosis

Pernah
Berhubungan mendapatka
dengan gigi n perawatan
non vital restorasi
Kista yang tidak
Radikuler
Patofisiologi
Fase
Fase
pembesaran
Fase awal pembentukan
kista Hasil lisis sel
(inisiasi) radang & epitel
Rangsangan Epitel terus
dalam rongga
berproliferasi  sel
(inflamasi kista
yang terletak paling
kronis)  tengah mengalami
meningkatkan
proliferasi dari tekanan osmotik
degenerasi,
sisa-sisa epitel  menarik cairan
kematian, lisis
Malassez pada masuk ke dalam
karena kurangnya
lig. periodontal rongga kista 
suplai darah dan
ukuran kista
nutrisi
membesar
Gambaran Klinis

Asimptomatis
Kista umumnya kecil,
tumbuh lambat, tanpa
gejala, warna sama dengan
sekitarnya /kebiruan
Permukaan licin, tidak
menimbulkan pembesaran
tulang rahang yang
bermakna
Diketahui secara tidak
sengaja pada waktu
pemeriksaan rontgen
Pada palpasi benjolan
tersebut akan ikut bergerak
 dikenal dengan fenomena
pingpong
Diagnosis Radiografi
Adanya osteolytic/lesi
radiolucent (berbentuk
bulat/oval) pada area
periapikal gigi

Berbatas tegas garis putih


opak dan dalam ukuran yang
bervariasi

Pinggiran radiopac terlihat


jelas, kecuali terinfeksi
gambaran radiopac tidak
akan terlihat

Lokasinya dapat mengenai


hanya satu/beberapa gigi
sekaligus
Diagnosis
Granuloma dan neoplasma juga menampilkan
gambaran radiografi periapikal. Dapat dibedakan
berdasarkan ukuran, granuloma umumnya
berdiameter < 0,5 cm, kista umumnya berdiameter >
0,5 cm. Namun tidak mungkin mengandalkan ukuran
radiografi untuk menetapkan diagnosis baik antara
granuloma/kista, kecuali diameter lesi lebih besar
dari 2 cm, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah
kista.
Diagnosis Histopatolo
gi
Lapisan epitel
berlapis dengan
stratified squamous
epithelium
Kira-kira 10%
ditemukan Rushton
hyalin bodies di
lapisan epitel

Terdapat sel
inflamasi &
kronis

Ada sisa epitel


odontogenik, satelite
microcyst juga muncul.
Beberapa ber-
vaskularisasi.
Diagnosis Banding
Periapical granuloma

Massa yang mengalami


radang kronis pada Awal  penebalan
jaringan ikat imatur, ligamen di bagian apeks
berkembang pada akar. Berlanjut 
bagian apeks gigi non radiolusen ukuran
vital yang bereaksi variabel yang
terhadap bakteri yang tampaknya melekat
berasal dari saluran pada apeks akar.
pulpa. Kasus lain, tepi
Gambaran radiolusen
granuloma mengalami
berbatas jelas dengan
difus daerah radiolusen
tulang sekitarnya dan
dengan tulang
garis radiopak tipis yang
disekitarnya. Perbedaan
menunjukan zona tulang
ini disebabkan karena
sklerotik biasanya
adanya perbedaan
terlihat membentuk
dalam aktivitas selular
outline dari lesi
disekitar tepi lesi
Diagnosis Banding
Keratocystic Odontogenic Tumor ( KOT
Tumor jinak yang Lebih sering terjadi
tidak menunjukan pada rahang bawah
dibandingkan
gejala, namun jika
dengan rahang atas.
timbul dengan Biasanya juga dapat
radang maka akan mendorong gigi dan
menyebabkan rasa tulang kortikal di
sakit dan bengkak. sekitarnya.

Gambaran
radiolusen
menyerupai kista
dengan dinding yang
bersepta, berbentuk
bulat/oval mengikuti
bentuk rahang
dengan ekspansi
kearah mediolateral.
Tatalaksana

Bedah :
Akut :
Enukleasi
Antibiotik Endodontik
dan
+ / Ekstraksi
Marsupialis
Analgetik
asi
Tatalaksana dibedakan berdasarkan dari ukuran kist

Pada kista radikuler yang berukuran kecil perawatan yang bisa


dilakukan adalah perawatan saluran akar dengan apicoectomy atau
pemotongan 1/3 apikal gigi pada gigi yang mengalami kista
Tatalaksana dibedakan berdasarkan dari ukuran kist

Berukuran sedang perawatan enukleasi / pengangkatan seluruh


jaringan kista tanpa adanya rupture pada kista. Thin-bladed kuret
digunakan pada perawatan ini untuk cleaving connective tissue
layer pada dinding kista dari rongga tulang sehingga kista dapat
terangkat dan dikeluarkan dari tulang
Tatalaksana dibedakan berdasarkan dari ukuran kist

Berukuran besar  perawatan marsupiliasi. Membuat suatu


surgical window pada dinding kista, membuang isi kista, dan
mempertahankan kontinuitas antara kista dan rongga mulut, sinus
maksilaris, dan rongga nasal.
Komplikasi

Perubahan menjadi karsinoma atau neoplasma  Squamous cell


carcinoma atau epidermoid carcinoma biasanya tumbuh dari
lapisan epitel kista radikuler

Fraktur patologis pada rahang  Apabila kista telah tererosi


seluruhnya khususnya saat muncul pada regio posterior yang
kasusnya sangat jarang terkena ksita radikuler, bisa
mengakibatkan

Secondary infection  Kista bisa menjadi secondary infection dan


menimbulkan komplikasi lebih jauh.
Prognosis

Tergantung dari gigi yang terkena, derajat kerusakan tulang, dan


kemudahan perawatan. Terapi dari kista radikuler sebagai penyakit
dari infeksi saluran akar terdiri dari pembasmian mikroba atau pada
hakikatnya menurunkan jumlah mikroba dari saluran akar dan
mencegah infeksi kembali dari orthograde root filling. Terapi ini
memiliki tingkat kesuksesan tinggi, namun terapi endodonti dapat
gagal. Kegagalan terbanyak terjadi pada saat prosedural terapi,
dikarenakan daerah saluran akar yang tidak dapat dibersihkan dan
obturated peralatan yang ada, material, dan teknik sehingga
menyebabkan infeksi menetap
TERIMA
KASIH
SMF GIGI DAN MULUT RSUD dr. DORIS SYLVANUS

Anda mungkin juga menyukai