Anda di halaman 1dari 16

Nama : Almira Febryana

Kelompok :1

NIM : 21/496366/KG/12745

Dosen Pembimbing : drg. Silviana Farrah Diba

TUGAS RANGKUMAN RADIOLOGI

 Kelainan Jaringan Periapikal

Kelainan Pathogenesis Karakteristik klinis Karakteristik Diagnosis diferensial


radiologi

1. Abses Periapikal
Invasi bakteri pada gigi yang Mobilitas, nyeri Lokasi : Pada  Periapical osseous
mengalami karies atau trauma hebat, elevasi gigi, apeks gigi yang dysplasia (POD)
yang mencapai pulpa pembengkakan, terlibat  Dense bone island
menyebabkan nekrosis pulpa. nyeri tekan perkusi Perifer : Tidak (DBI) (enostosis,
Secara histologis inflammatory dan palpasi regio tegas osteosclerosis)
infiltrate sebagian besar terdiri apikal. Terdapat Internal
dari limfosit dan neutrophil gejala sistemik structure :
polimorfonuklear. Sel neutrophil (demam, Radiolusen
yang berada di apikal akan pembengkakan Shape : Bulat dan
berkumpul membentuk suatu pus fasial dan Oval
dan menghasilkan abses limfadenopati). Size : -
periapikal sebagai bentuk respon Surrounding effect
dari inflamasi akut : Lamina dura
hilang

2. Granuloma Periapikal Sebagai upaya dalam merespon Asimptomatik, gigi Lokasi : apeks gigi  Osteolytic stage of
proses penyembuhan inflamasi nonvital, nyeri Perifer : batas cementoma : pada
akut pada abses periapikal. Tubuh intermiten tegas granuloma gigi
merangsang terjadinya (eksaserbasi akut), Internal nonvital
pembentukan jaringan granulasi mobilitas dan structure :  Jika gigi memiliki
dan sel inflamasi kronis berupa sensitif terhadap Radiolusen pengisi saluran akar,
limfosit, sel plasma dan histosit perkusi Shape : bulat, oval tampakan radiolusen
sehingga menimbulkan Size : < 1 cm bisa periapical scar
granuloma periapikal Surrounding effect atau surgical defect
: resorpsi tulang
apikal dan tulang
padat di sekitar area
resorpsi

3. Kista Periapikal Lokasi : apeks gigi


Granuloma periapikal yang Pembengkakan, nonvital, poket  Keratocystic
berlanjut, akan berproliferasi palpasi negatif, periodontal yang odontogenic tumor
membentuk kista radikular atau gejala jarang dalam dan kanal (KOT), keratosis
kista apikal yang berasal dari timbul kecuali aksesori odontogenik atau
sisa-sisa epitel Malassez pada terjadi infeksi Perifer : Batas kista periodontal
membran ligamen periodontal. sekunder. tegas (well-defined) lateral
Internal
structure :
Radiolusen
Shape : bulat
Size : > 1 cm
Surrounding effect
: resorpsi dan
displacement akar
gigi

4. Condensing Osteitis Condensing osteitis merupakan Asimptomatik, gigi Lokasi : Sekitar  Idiopathic
suatu kondisi inflamasi yang nonvital, inflamasi apeks gigi nonvital, Osteosclerosis
mengakibatkan reaksi tulang kronis dengan korteks processus (Enostosis)
fokal terhadap stimulus inflamasi eksaserbasi akut alveolaris dan  Periapical Osseous
tingkat rendah terkait dengan dan nyeri struktur yang Dysplasia
kondisi gigi nonvital. intermiten. berdekatan  Hypercementosis
Perifer : Batas  Cementoblastoma
tidak tegas, pada
beberapa kasus
tampak batas tegas
(well-defined)
Internal
structure : Lebih
radiopak dari tulang
Size : berapa mm
hingga melibatkan
procesus alveolaris
area gigi
Surrounding effect
: pelebaran ligamen
periodontal

 Kelainan Jaringan Periodontal


Kelainan & Gambaran Pathogenesis Karakteristik Karakteristik Diagnosis
radiograf klinis radiologi diferensial

1. Abses Periodontal Lesi destruktif berkembang pesat berasal Tampilan klinis Lokasi : lateral akar  Abses
dari poket jaringan lunak yang dalam, terdapat Perifer : Batas tegas periapikal
ketika bagian koronal poket tersumbat pembengkakan (well-defined)  Abses
atau terdapat benda asing terperangkap di disertai nyeri Internal structure : gingiva
kedua gigi dan gingiva sehingga terjadi dan terkadang radiolusen  Lesi perio-
abses periodontal. ada sinusitis Shape : bulat endo
Size : -  Lateral
Surrounding periapical
effect : lamina dura cyst
hilang  Fraktur akar
vertikal

2. Penurunan tulang Mengambarkan hilangnya puncak tulang Poket Lokasi : puncak  Squamous sel
horizontal alveolar normal meliputi beberapa gigi periodontal tulang alveolar lebih carcinoma
secara horizontal yang mengalami dalam, loss of rendah beberapa mm pada proc.
penurunan sehingga posisi tulang alveolar attachment dan dari CEJ Alveolar dan
lebih ke apikal dari CEJ. resesi gingiva. Perifer : batas tegas Langerhans
(well-defined) cell
Internal structure : histiocytosis
radiolusen
Shape : pola
horizontal
Size : kehilangan
tulang ringan
berkisar (1-2 mm),
sedang (3-4 mm) dan
parah (>5 mm)
Surrounding
effect : resorpsi
puncak tulang
alveolar dan lamina
dura hilang

3. Penurunan tulang Kerusakan pada tulang alveolar dengan Poket Lokasi : lateral  Squamous sel
vertikal pola vertikal kearah apikal berupa garis periodontal sepanjang akar gigi carcinoma
oblique yang terlokalisasi pada satu gigi dalam dari puncak tulang pada proc.
tetapi pada beberapa orang bisa memiliki alveolar Alveolar dan
lebih dari satu defek. Pengeroposan tulang Perifer : tidak tegas Langerhans
terjadi hingga ke apikal menyebabkan Internal structure : cell
pendalaman poket periodontal klinis. radiolusen histiocytosis
Shape : vertikal atau
oblique
Size : -
Surrounding
effect : lamina dura
hilang dan resorpsi
tulang alveolar
4. Keterlibatan furkasi Penyakit periodontal mengakibatkan Gigi goyah dan Lokasi : furkasi gigi  Trauma from
terjadinya kerusakan tulang yang meluas poket yang berakar jamak occlusion
hingga mengenai area furkasi gigi berakar dalam Perifer : tidak tegas
jamak. Tulang interadikular hilang Internal structure :
melibatkan salah satu atau lebih radiolusen
permukaan Shape : terdapat
huruf J
Size :
Kedalaman 0 mm
(rating 1),
kedalaman 1-2 mm
(rating 2),
kedalaman 3 mm
(rating 3) dan
kedalaman 4 mm
(rating 4).
Surrounding
effect : tulang antara
akar (interadikular)
hilang
 Gambaran Radiograf Karies 2D dan Keterbatasannya

Keterbatasan karies pada radiograf dua dimensi diantaranya yaitu :

- Tampakan lesi karies yang lebih besar secara klinis jika dibandingkan dengan radiograf
dan lesi awal karies biasanya tidak tampak dalam radiograf.
- Variasi teknik penempatan image reseptor dan posisi berkas sinar X dapat
mempengaruhi pengambilan gambar lesi karies. Angulasi horizontal dapat membuat lesi
karies enamel tampak seperti telah mencapai dentin sehingga diperlukan teknik
penempatan yang akurat.
- Faktor exposure kontras radiografi juga berpengaruh secara keseluruhan pada film
sehingga akan tampak mempengaruhi penampilan dan ukuran lesi karies pada film.
- Superimpose dan gambar dua dimensi baik digital atau film tidak selalu dapat
ditentukan.

Bagian yang tidak selalu dapat ditentukan yaitu :

1. Lokasi pasti lesi karies, pada bagian bukal dan lingual sulit untuk dibedakan
2. Perluasan bukolingual lesi karies

3. Jarak lesi karies dan tanduk pulpa


Tampak antara kedua bayangan tersebut terlihat berdekatan atau bertemu satu sama lain
karena terlihat radiolusen dan tidak terletak pada bidang yang sama.

4. Tampakan lesi email


Dekalsifikasi lesi karies email dapat dikaburkan dengan adanya kepadatan email.

5. Lesi karies yang tampak berdekatan dengan restorasi dapat tertutup oleh radiopak dari
restorasi.
2. Anatomi normal
a) Tracking radiografi panoramik

Keterangan :

1. Pterygomaxillary fissure 7. Floor of the orbit


2. Posterior border of maxilla 8. Infraorbital canal
3. Maxillary tuberosity 9. Nasal cavity
4. Maxillary sinus 10. Nasal septum
11. Floor of the nasal cavity
12. Anterior nasal spine
5. Floor of the maxillary sinus
6. Medial border of maxillary sinus/lateral border of the nasal cavity
13. Incisive foramen 22. Coronoid process

14. Hard palate/floor of the nasal cavity 23. Posterior border of ramus

15. Zygomatic process of the maxilla 24. Angle of mandible

16. Zygomatic arch 25. Hyoid bone

17. Articular eminence 26. Inferior border of mandible

18. External auditory meatus 27. Mental foramen

19. Styloid process 28. Mandibular canal

20. Mandibular condyle 29. Cervical vertebrae

21. Sigmoid notch 30. Epiglottis

b) Tracking radiografi periapikal


Anterior Rahang Atas Posterior Rahang Atas

Anterior Rahang Bawah Posterior Rahang Bawah

Keterangan :
11. Mental fossa
1. Alveolar bone
2. Anterior nasal spine 12. Mental ridge

3. Genial tubercle 13. Middle suture of hard palate


4. Incisive foramen 14. Mylohyoid ridge
5. Inferior nasal concha 15. Nasal septum
6. Lingual foramen 16. Nasal cavity
7. Maxillary sinus
17. Soft tissue of nose
8. Maxillary sinus recession
18. Submandibular fossa
19. Zygomatic arch
9. Maxillary sinus septum
10. Mental foramen

3. Anatomi normal radiografi oklusal maxilla & mandibular


a) Upper standard (or anterior) occlusal
Keterangan :
1
5
6 1. Naso-lacrimal canal
2 7
2. Nasal septum
8
3
3. Lateral wall of the nasal fossa
4
9
4. Anterior nasal spine
5. Maxillary antrum
6. Inferior turbinate
7. Nasal fossa
8. Lateral wall of the nasal fossa
9. Nasopalatine foramen

b) Upper oblique occlusal


Keterangan :
1 3

2 4
1. Floor of the nasal fossa
2. Anterior wall and floor of the antrum
5 3. Maxillary antrum
4. Retained root
5. Zygoma
c) Lower 90° occlusal

Keterangan :

4 1. Mental foramen
5 2. Genial tubercles
1
2 3. Mandibular incisors
6
4. Tongue
3
5. Body of the mandible
7
6. Mental ridge
7. Lower lip

d) Lower 45° (or anterior) occlusal

Keterangan :

1. Artefactual bite marks


2. Upper margin of the lower lip
2
3. Varying trabecular pattern
1
4. Lingual pit or foramen
3
5. Genial tubercles
4

5
e) Lower oblique occlusal
s Keterangan :
2
1. Tongue
3 2. Buccal plate of the mandible
3. Mandibular molars
1
4 4. Lingual plate of the mandible
5. Floor of the mouth
5
6. Mandibular incisors

Anda mungkin juga menyukai