Anda di halaman 1dari 9

MODUL

MK. AUDITING 1
(PEMERIKSAAN AKUNTAN 1)
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(AUDIT WORKING PAPERS)

Bahan Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Akuntansi


Semester Ganjil Tahun Akademik 2007/2008

Tatap muka ke-9

Oleh :
AFIF SULFA, SE MSi. Ak.
(DTT32117)

PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2007
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(AUDIT WORKING PAPERS)

A. PENGERTIAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


Dalam menjalankan pemeriksaannya (general audit), KAP harus
berpedoman kepada SPAP. Semua prosedur audit yang dilakukan dan temuan-
temuan pemeriksaan harus didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.
Kertas kerja (KK) pemeriksaan adalah semua semua berkas-berkas yang
dikumpulkan oleh audit dalam menjalankan pemeriksaan, yang berasal :
1. Dari pihak klien
2. Dari analisa yang dibuat oleh auditor
3. Dari pihak ketiga

1. Berkas yang berasal dari klien, misalnya :


a. Neraca Saldo (Trial Balance)
b. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)
c. Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)
d. Rincian Persediaan (Final Inventory List)
e. Rincian Utang (Account Payable List)
f. Rincian Beban Umun dan Administrasi (General & Adm. Expenses List)
g. Rincian Beban Penjualan (Sales Expense List)
h. Surat Pernyataan Langganan (Client Representation Letter)

2. Analisa yang dibuat auditor, misalnya :


a. Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet)
b. Pemahaman dan Evaluasi Internal Control, termasuk IC Questionnaires;
c. Analisa Penarikan Aktiva Tetap (Fixed Assets Dispossal Analysis)
d. Analisa mengenal cukup tidaknya allowance for bad debts
e. KK Neraca / Working Balance Sheet (WBS)
f. KK Lap. Laba-Rugi / Working Profit and Loss (WPL)
g. Top Schedule
h. Supporting Schedule
i. Konsep Laporan Audit (Draft Audit Report)
j. Management Letter.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
3. Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga, misalnya :
Jawaban konfirmasi :
a. Piutang
b. Utang
c. Dari bank
d. Dari Penasehat hukum perusahaan

B. TUJUAN KERTAS KERJA (KK) PEMERIKSAAN


KK pemeriksaan yang merupakan dokumentasi auditor atas prosedur-
prosedur audit yang dilakukan, test-test yang diadakan, informasi-informasi yang
didapat dan kesimpulan yang dibuat atas pemeriksaan, analisa, memorandum,
surat-surat konfirmasi dan representation, ikhtisar dokumen-dokumen perusahaan,
rincian-rincian pos neraca dan rugi, laba serta komentar-komentar yang dibuat atau
yang diperoleh si auditor, mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
1. Mendukung opini auditor mengenal kewajaran laporan keuangan.
Opini yang diberikan harus sesuai dengan kesimpulan pemeriksaan yang
dicantumkan dalam kertas kerja pemeriksaan
2. 2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan
SPAP.
Dalam kertas kerja pemerikasaan harus terlihat bahwa apakah yang diatur dalam
SPAP sudah diikuti dengan baik oleh auditor. Misalnya melakukan penilaian
terhadap struktur pengendalian interen dengan menggunakan ICQ, mengirimkan
konfirmasi piutang, meminta surat pernyataan langganan dan lain-lain.
3. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari :
a. Pihak pajak,
b. Pihak bank, dan
c. Pihak klien.
Jika KK pemeriksaan lengkap, pertanyaan apapun yang diajukan pihak-pihak
tersebut, yang berkaitan dengan laporan audit, bisa dijawab dengan mudah oleh
auditor, dengan menggunakan kertas kerja pemeriksaan sebagai referensi.
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit), sehingga dapat
dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah
selesai suatu penugasan.
Evaluasi tersebut biasa digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk
kenaikan jenjang jabatan dan kenaikan gaji.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.
Untuk persiapan audit tahun berikutnya kertas kerja tersebut dapat dimanfaatkan
antara lain :
a. Untuk mencek saldo awal.
b. Untuk dipelajari oleh audit staff yang baru ditugaskan untuk memeriksa klien
tersebut.
c. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di tahun lalu dan berguna
untuk penyusunan audit plan tahun berikutnya.

C. CURRENT FILE DAN PERMANENT FILE


KK pemeriksaan biasanya dikelompokkan dalam :
a. Current file (Berkas Tahun Berjalan)
b. Permanent File (Berkas Permanen)
c. Correspondence File (Berkas surat-menyurat)

1. Current File
Berisi KK yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan, misalnya :
a. Nerca Saldo
b. Berita Acara Kas Opname
c. Rekonsiliasi Bank
d. Rincian Piutang
e. Rincian Persediaan
f. Rincian Utang
g. Rincian Biaya, dan lain-lain

2. Permanent File
Berisi KK yang mempunyai kegunaan untuk beberapa tahun, misalnya:
a. Akte Pendirian
b. Buku Pedoman Akuntansi (Accounting Manual)
c. Kontrak-kontrak
d. Notulen rapat

3. Correspondence File
Berisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat, facsimile dan lain-
lain.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
D. KRITERIA PEMBUATAN KK PEMERIKSAAN YANG BAIK

Agar KK pemeriksaan mempunyai manfaat yang optimal, harus dipenuhi


kriteria berikut ini :
1. KK Pemeriksaan harus mempunyai tujuan.
Misalnya : Cash count sheet dapat ditrasir dengan angka pada neraca.

2. Harus dicegah menulis kembali KK Pemeriksaan, sebab banyak kerugian,


antara lain :
- Membuang waktu
- Dapat salah menyalin

3. Dalam KK pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang


dilakukan dengan menggunakan audit tick mark, misalnya :
- Periksa aging schedule
- Cek penjumlahan dengan cara footing dan cross footing
Penggunaan tick mark antara lain :
^ = Footing/ Cross Footing
C.B = Confirmed Balance (bila cocok)
R.D = Reforting Difference

4. KK pemeriksaan harus diindex/cross index.


Ada beberapa cara penggunaan indek :
a. alphabetis = A-Z
b. numerical = I-II dan seterusnya
c. gabungan = A1,A2 dan seterusnya

5. KK Pemeriksaan harus diparaf oleh orang yang membuat dan me-review


working papers, sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.

6. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak
boleh ada “open question” (pertanyaan yang belum terjawab);

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
7. Pada KK pemeriksaan harus dicantumkan :
a. Sifat dari perkiraan yang diperiksa
b. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan
c. Kesimpulan mengenai kelayakan perkiraan yang diperiksa

8. Hal-hal tambahan ;
a. KK pemeriksaan harus rapih dan bersih
b. KK pemeriksaan mudah dibaca (jelas)
c. Bahasa yang digunakan (Indonesia atau Inggris) harus baik
d. Jangan hanya meng-copy data dari klien tanpa diberi suatu penjelasan.

9. Di bagian muka file KK Pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan index
dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit
tersebut.

E. PEMILIKAN DAN PENYIMPANAN KK PEMERIKSAAN

1. KK pemeriksaan adalah milik akuntan publik. Hak auditor sebagai pemilik KK


pemeriksaan terikat pada batasan-batasan moral yang dibuat untuk mencegah
kebocoran-kebocoran yang tidak semestinya mengenai kerahasiaan
(confidentiality) data-data klien.

2. Walaupun sebagian KK akuntan publik dapat digunakan sebagai sumber


referensi bagi kliennya, namun KK pemeriksaan tersebut tidak dapat dianggap
sebagai bagian atau pengganti dari catatan akuntansi klien tersebut.

3. Bila ada pihak lain yang ingin meminjam atau me-review KK pemeriksaan, baru
bisa diberikan atas persetujuan tertulis dari klien yang bersangutan, sebaiknya
hanya bagian yang diperlukan saja yang dipinjamkan atau diperlihatkan.

4. Akuntan Publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keamanan


KK pemeriksaannya dan menyimpan kertas kerja tersebut sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku (minimal lima tahun)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
F. WORKING BALANCE SHEET DAN WORKING PROFIT AND LOSS

Working Balance Sheet (WBS) dan Working Profit and Loss (WPL) berisi
angka-angka per-book (bersumber dari trial balance), audit adjustment, saldo per
audit, yang nantinya akan merupakan angka-angka di Neraca dan Rugi Laba yang
sudah diaudit, serta saldo tahun lalu (bersumber dari audit report atau KK
pemeriksaan tahun lalu).
Setiap angka yang tercantum di WBS dan WPL akan didukung oleh angka-
angka dalam top schedule, untuk itu antara WBS, WPL dan top schedule harus
dilakukan cross index. WBS biasanya terbagi atas WBS, (untuk pos-pos aktiva dan
WBS (untuk pos-pos pasiva), sedangkan WPL berisi pos-pos Rugi Laba.

G. TOP SCHEDULE DAN SUPPORTING SCHEDULE


Angka-angka dalam Top Schedule akan didukung oleh angka-angka dalam
Supporting Schedule, untuk itu antara Top Schedule dan Supporting Schedule harus
dilakukan cross index. Top Schedule akan memperlihatkan saldo per Book
(bersumber dari Trial Balance), audit adjusment, saldo peraudit, serta saldo tahun
lalu (bersumber dari KK pemeriksaan tahun lalu).
Dalam Top Schedule biasanya dicantumkan kesimpulan atas pos yang
bersangkutan, sifat akun, audit prosedur yang dilakukan serta audit tick mark, audit
adjusment yang diusulkan dan diterima klien, harus tercantum di Supporting
Schedule. Di semua Top Schedule dan Supporting Schedule harus dicantumkan
index working paper.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
H. STANDARD TICKMARK

Footing ^ ditempatkan di bawah angka total


<penambahan dan pengurangan>
Cross footing ^ditempatkan di samping kanan angka total
<penambahan dan pengurangan>
Calculation <selain dari ^ditempatkan di samping kanan hasil perhitungan
Penambahan dan pengurangan>
Dicocokkan dengan general ledger L diletakkan di samping kanan angka
Dicocokkan dengan subsidiary ledger / diletakkan di samping kanan angka
Pemeriksaan dokumen-dokumen D diletakkan di samping kanan angka
<agreements, polis asuransi, SKP rampung,dll>
Vouching Vo diletakkan di samping kanan angka
Pemeriksaan journal entry J diletakkan di samping kanan angka
Pemeriksaan cancelled check C diletakkan di samping kanan angka
Pemeriksaan office receipts r diletakkan di samping kanan angka
Jawaban konfirmasi yang cocok CB diletakkan di samping kanan angka
Jawaban konfirmasi yang tidak cocok RD diletakkan di samping kanan angka
Jawaban konfirmasi yang dikembalikan RPO diletakkan di samping kanan angka
Oleh kantor pos
Bila Tidak ada jawaban NR diletakkan di samping kanan angka
Untuk tujuan lain <dijelaskan dibawahnya>
Untuk menandakan bahwa schedule PBC diletakkan di sudut kiri bawah dan dituliskan
Dibuat sesuai client tanggal terimanya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I
I. Contoh Index Audit Working Paper

A1 -Draft report (konsep laporan)


A2 - Audit notes dari senior untuk partner,principle dan Manager (PPM)
<termasuk daftar dari persoalan-persoalan yang penting>
-review notes dari PPM
-review notes dari senior <audit in-change>
A3 - Rekonsiliasi antara financial statement dan Trial Balance
- Data-data yang penting untuk notes to financial statement
A4 - Trial Balance
A5 - Adjusting journal entries & Reclassification journal entries.
A6 - Hasil-hasil dari pemeriksaan subsequent events
A7 -Client Representation Letter
- Confirmation letter dan jawabannya untuk/dari penasehat hukum
perusahaan <lawyer/legal consultant>
A8 - Audit plan
- Audit program
- Time budget & actual
A9 - Daftar working papers yang harus dibuat oleh client.
A10 - management letter
- Catatan-catatan untuk audit yang akan datang
B - Interim working papers :
- Internal control questionnaires
- Flowchart atau penjelasan tertulis mengenai internal control client
- Test of recorded transaction
C -Cash
D -Marketable securities
E - Accounts Receivable
EE - Komfirmasi dari accounts receivable, berikut jawabannya
F -Inventories
FF - Observation dari inventory
G - Prepaid expenses
H - Investment
I - Intercompany account
J - Longterm receivable,other assets
K - Fixed assets
L - Intangible assets
M -Notes payable
N - accounts payable
O - Tax status
P - Accrued expenses
Q - Long term Loan
R - Deferred income taxes
S - Contingent liabilities
T - Stockholder’s equity
U -Income,cost and expenses
V - Subsequent events

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Afif Sulfa, SE MSi. Ak


AUDITING I

Anda mungkin juga menyukai