Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 4.

Skema Kerja Penelitian

Buah Belimbing wuluh segar


sebanyak 9,4 Kg

 rajang, dimasukkan ke dalam


oven kemudian dihaluskan

Simplisia Buah Belimbing wuluh kering


sebanyak 450 gram
 Maserasi dengan etanol 70%
 Rendam 6 jam sambil sesekali diaduk
 Kemudian diamkan 18 jam lalu disaring

Filtrat I Ampas

 Maserasi dengan etanol 70%


 Rendam 6 jam sambil sesekali diaduk
 Kemudian diamkan 18 jam lalu disaring


Filtrat II Ampas

 Maserasi dengan etanol 70%


 Rendam 6 jam sambil sesekali diaduk
 Kemudian diamkan 18 jam lalu disaring

Filtrat III Ampas

Filtrat I, II, III dicampurkan


 Diuapkan dengan rotary evaporator
Ekstrak kental

Uji karakterisasi Uji farmakologi

Gambar 16. Skema kerja ekstraksi buah belimbing wuluh

88
Lampiran 4. (Lanjutan)

Ekstrak Kental Buah Belimbing wuluh

Karakterisasi Karakterisasi Uji Kandungan Skrining Fitokimia


Spesifik Non Spesifik Kimia

 Susut  Alkaloid
 Identitas  Uji KLT
 Flavonoid
 Organoleptis Pengeringan
 Saponin
 Kadar senyawa  Kadar abu total  Steroid
larut air  Terpenoid

 Kadar senyawa
larut etanol

Gambar 17. Skema kerja Karakterisasi ekstrak buah belimbing wuluh.

89
Lampiran 4 (lanjutan)

Hewan percobaan

 Aklimatisasi selama seminggu


 Bagi kedalam 5 kelompok
 Perlakuan selama 60 hari

Kontrol Dosis I Dosis II Dosis III


Kontrol 100 mg/Kg
positif 50 mg/Kg 200 mg/Kg
Negatif BB
(makanan (MLT + BB BB
PTU) (MLT+
standar) (MLT + PTU (MLT + PTU
PTU +
+ Ekstrak + Ekstrak
Ekstrak
Buah Buah Buah
Belimbing Belimbing Belimbing
wuluh) wuluh) wuluh)

Hewan dikorbankan setelah

perlakuan 60 hari

Ambil jantung dan hati

Jantung, ginjal dan hati di timbang

Organ jantung untuk pembuatan preparat

Gambar 18. Skema Kerja Uji Aterosklerosis Ekstrak Buah Belimbing wuluh pada
Aorta Burung Puyuh Jantan.

90
Lampiran 4 (lanjutan)

Jantung Hewan Percobaan

Cuci dengan larutan NaCl Fisiologis 0,9 %

Fiksasi dengan larutan formalin buffer 10 % 20 jam

Dehidrasi dengan aceton (3 kali), 1 jam

Clearing dengan xylol (2 kali), 1 jam

Infiltrasi keparafin cair selama 1 jam

Inkubasi selama 3,5 jam pada suhu 56oC

Proses embedding

Potong blok jaringan dengan rotary micromotom setebal


5 µm

Letakan pada water batch yang berisi air pada


suhu 50oC

Letakan pada gelas objek yang telah di oleskan


mayer’s albumin

 Kering anginkan
Proses pewarnaan

Gambar 19. Skema Kerja Pembuatan Preparat Histopatologi

91
Lampiran 4 (lanjutan)

Sayatan pada objek gelas

Defarafinisasi dengan xylol (2 kali), 5 menit


55mmenitmenit

Dehidrasi dengan alkohol 96 % (3 kali), 2 menit


menitMmmenit meeeemmenit

Cuci dengan air mengalir

Warnai dengan Haematoxyllin, 2 menit

Cuci dengan air mengalir

Celupkan ke dalam larutan HCL 0,4 % 2 – 3 celupan

Cuci dengan air mengalir

Warnai dengan eosin, 5 menit

Dehidrasi dengan alkohol 96 % (3 kali), 2 menit

Clearing dengan xylol I ,5 menit dan Xylol II , 2 menit

Proses mounting

Amati di bawah mikroskop

Analisa data

Gambar 20. Skema Kerja Proses Pewarnaan Haematoxyllin-Eosin

92
Lampiran 4. (lanjutan)

Gambar 21. Burung puyuh jantan

Gambar 22. Tissue processor

93
Lampiran 4. (lanjutan)

Gambar 23. Tissue embedding center

Gambar 24. Rotary microtom

94
Lampiran 4. (lanjutan)

Gambar 25. Waterbath

Gambar 26. Lemari asam

95

Anda mungkin juga menyukai