Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR KELURAHAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99


UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang

menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai tri dharma

perguruan tinggi. Nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi tersebut yakni, pendidikan,

penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi mata

kuliah yang menunjang nilai pengabdian kepada masyarakat. Melalui KKN,

mahasiswa mendapatkan kesempatan menyalurkan hal-hal yang didapatakan di

dalam kampus untuk diimplementasikan secara langsung kepada masyarakat. Saat

KKN, Mahasiswa melakukan observasi lokasi, merumuskan masalah, menganalisis

dan menarik kesimpulan untuk mencapai solusi yang sesuai bidang professional

mahasiswa.

KKN dilaksanakan kepada masyarakat diluar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan. Teknologi agama serta seni untuk melaksanakan

pembangunan yang makin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa

tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan untuk

diapliksikan dalam kehidupan masyarakat secara nyata. Bagi mahasiswa kegiatan

KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh dibangku kampus.

Dengan selesainya KKN mahasiswa memiliki pengetahuan, kemampuan, kesadaran

baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

Secara sosiologis dalam kemandirian manusia bahwa interaksi sosial adalah

kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Artinya

manusiapun harus cerdas untuk menemukan model komunikasi yang mampu

menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi atau dengan

kata lain komunikasi yang terbangun harus mampu mengakomodir semua

kepentingan, menyatukan dan mensinergikan gerakan segala elemen masyarakat

dalam struktur sosial yang sangat kompleks.

KKN Universitas Hasanuddin periode Juli – Agustus 2018 merupakan KKN

Gelombang 99 yang bekerja sama dengan KODAM VII WIRABUANA. Mahasiswa

peserta KKN Reguler Unhas Gel. 99 tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi

Selatan, diantaranya Kabupaten Bantaeng, Gowa, Maros, Pangkep, Barru, Pare-pare.

Kabupaten Bantaeng menjadi salah satu kabupaten yang dituju oleh KKN

Reguler Gel. 99 Unhas. Kabupaten Bantaeng memiliki berbagai potensi yang sesuai

bagi mahasiswa untuk melaksanakan KKN. Sehingga seluruh kecamatan di

kabupaten Bantaeng dijadikan lokasi KKN. Salah satu kecamatannya yaitu

Kecamatan Bissappu. Pada Kecamatan Bissappu, mahasiswa disebar dalam 7

kelurahan dan 3 desa. Kemudian Kelurahan Bonto Atu menjadi lokasi KKN bagi

penulis untuk selanjutnya menerapkan beberapa hal yang didapatkan dalam kampus

untuk diterapkan pada masyarakat.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

B. Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat luas dan

melibatkan seluruh elemen masyarakat, maka kegiatan KKN ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat. Tujuan yang harus dicapai dalam pelaksanaan

KKN adalah :

1. Memperluas wawasan mahasiswa dan menjadikan pribadi mahasiswa menjadi

lebih dewasa.

2. Memacu pembangunan di masyarakat

3. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

4. Membantu dan turut memberikan sumbangsi dalam hal pemikiran dan ipteks

dalam masyarakat luas.

5. Membantu masyarakat untuk memperoleh tata cara merumuskan, menganalisis,

dan menemukan solusi terkait masalah pembangunan.

Menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu

berpartisipasi aktif dalam pembangunan, dan lain sebagainya.

C. Sasaran KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu

mahasiswa, masyarakat bersama pemerintah daerah dan perguruan tinggi.

1. Bagi Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman langsung untuk memberikan konsep-konsep ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas

Hasanuddin.
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan

ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.

c. Menemukan dan menerapkan konsep ilmiah yang telah dimilikinya secara

komprehensif.

d. Melibatkan diri secara langsung dalam proses pembangunan manusia.

e. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait secara serasi, selaras dan

sejalan.

2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah Daerah

a. Mewujudkan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan

pembangunan terutama dalam bidang pendidikan, persekolahan, dan pendidikan

luar sekolah.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam pembangunan kelurahan.

c. Membantu masyarakat dan pembangunan daerah dalam mengembangkan

kemampuan kader-kader penerus pembangunan kelurahan.

3. Bagi Universitas Hasanuddin

a. Mewujudkan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi secara terpadu, selaras dan

seimbang dengan kebutuhan masyarakat.

b. Mendapatkan umpan balik dari masyarakat guna memperbaiki kurikulum yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c. Memantapkan program KKN sebagai belajar praktis yang efektif dan efisien.
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

D. Lokasi dan Waktu KKN

1. Lokasi

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Bantaeng Gelombang 99

Universitas Hasanuddin berlokasi di Kecamatan Bissappu.

Pada kuliah kerja nyata (KKN) ini, penulis (Sekertaris Kelurahan) ditempatkan di

Kelurahan Bonto Atu. Jumlah anggota KKN di Kelurahan Bonto Atu yakni

sebanyak 15 orang.

2. Waktu

Pelaksanaan KKN dilakukan secara bertahap mulai dari pembekalan khusus,

pembekalan umum, pelepasan oleh Rektor Universitas Hasanuddin hingga

pemberangkatan ke lokasi KKN. Kegiatan KKN Gelombang 99 dimulai pada

tanggal 13 Juli 2018 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2018.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

BAB II

GAMBARAN UMUM

Kelurahan Bonto Atu merupakan salah satu dari tujuh Kelurahan dan tiga desa

yang ada di Kecamatan Bissappu. Kelurahan Bonto Atu sendiri terbagi atas tujuh

RW dengan jumlah dua puluh satu RT.

A. Kondisi Geografis

1. Letak Kelurahan

Secara geografis, Kelurahan Bonto Atu terletak pada 119°56’0” BT sampai

119°56’30”BT dan 5°32’0” LS sampai 5°32’30” LS. Kelurahan Bonto Atu terletak di

bagian selatan Kabupaten Bantaeng dengan jarak ± 4 km dari ibu kota Kecamatan.

Jarak kelurahan ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Bantaeng ± 2 km di hubungkan

dengan jalan aspal. Jarak keluraham ke pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi

Selatan sejauh ± 120 km dihubungkan dengan jalan aspal dan memiliki luas wilayah

164 Ha dengan batas administrasi wilayah adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bonto Tiro Kec. Sinoa

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Bonto Rita Kec. Bissappu

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bonto Sunggu Kec. Bissappu

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bonto Sunggu Kec. Bissappu

2. Administrasi Kelurahan

Pusat Pemerintahan Kelurahan Bonto Atu terletak di Jl. Hasanuddin. Secara

administratif Kelurahan Bonto Atu terdiri dari 7 RW dan 20 RT.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

a. RW 01 terdiri dari 3 RT

b. RW 02 terdiri dari 3 RT

c. RW 03 terdiri dari 3 RT

d. RW 04 terdiri dari 4 RT

e. RW 05 terdiri dari 2 RT

f. RW 06 terdiri dari 3 RT

g. RW 07 terdiri dari 2 RT

Sistem pemerintahannya yakni; Camat menyelenggarakan tugas umum

pemerintah Kelurahan dan Lurah pada dasarnya bertanggung jawab kepada rakyat

kelurahan dan prosedur pertanggungjawabannya disampaikan Bupati melalui Camat,

kepada LPM dan Lurah wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban

dan kepada rakyat menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawaban,

meskipun sudah diberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan keterangan

yang lebih lanjut. Hal-hal yang berkaitan dengan pertanggungjawaban yang

dimaksud namun belum maksimal, mampu dilakukan masyarakat.

3. Luas Wilayah

Luas wilayah Kelurahan Bonto Atu adalah 164 Ha. RW 1 memiliki luas 5,90 Ha

dengan presentasi 6,28 %. RW 2 memiliki luas 3,70 Ha dengan presentasi 3,94 %.

Untuk RW 3 luasnya ialah 4,28 Ha dengan persentase 4,58 %. RW 4 luasnya 7,30 Ha

dengan persentase 7,77 %. RW 5 memiliki luas 14,12 Ha dengan persentase115,03

%. RW 6 dengan luas 28,8 Ha dan persentasenya 30,66 %. RW 7 memiliki luas area

29,80 Ha dengan persentase 31,73 %.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

Jadi wilayah terluas di Kelurahan Bonto Atu ada pada RW 7 yakni dengan luas

29,80 Ha dan Persentase 31,73 % dari luas Kelurahan Bonto Atu. Sedangkan

wilayah terkecil di Kelurahan Bonto Atu ada pada RW 2 yakni dengan luas 3,70 Ha

dan persentase 3,94 % dari luas Kelurahan Bonto Atu.

4%
6%

4% RW 1
32%
RW 2
8%
RW 3
RW 4
RW 5
15%
RW 6
RW 7

31%

Gambar 1 Luas Wilayah dirinci Berdasarkan RW di Kelurahan Bonto Atu Tahun 2018
Sumber : Data Geografis Kelurahan Bonto Atu

4. Kondisi Topografi

Kelurahan Bonto Atu mempunyai kondisi daerah yang datar dan berbukit yang

merupakan suber daya alam, dengan ketinggian 25 mdpl, kedalaman tanah 50 cm

dan cukup subur untuk lahan perkebunan.

a. Iklim dan Curah Hujan

Iklim Kelurahan Bonto Atu pada umumnya memiliki suhu rata-rata berkisar

antara 220C sampai 350C dengan tingkat curah hujan 1000-2000 mm/tahun.

Curah hujan terbilang sedang dan terdapat 2 musim yaitu musim hujan dan
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

musim kemarau. Musim hujan dimulai pada bulan desember sampai februari dan

digunakan masyarakat petani untuk menenam tanaman jangka pendek seperti

jagung, singkong, kacang tanah, ubi jalar, lombok kecil, dan tomat sayur

b. Hidrologi dan Tata Air

Untuk memenuhi kebutuhan akan air, warga Kelurahan Bonto Atu

menggunakan 2 sumber air yaitu PDAM dan sumber mata air terlindungi.

Pemenuhan air untuk lahan pertanian bersumber dari air hujan. Sedangkan untuk

pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari menggunakan PDAM. Air PDAM

paling banyak dimanfaatkan oleh warga RW 01 sampai RW 05 dan sumber mata

air terlindungi digunakan oleh RW 06 dan RW 07, warga menggunakan sumber

mata air dari Kecamatan Sinoa karena letak daripada wilayah RW 06 dan RW 07

berada di daerah yang berbukit dan air PDAM belum terjangkau, selain itu pula

warga membayar dengan harga yang terjangkau dibanding memakai air PDAM.

B. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

1. Agama

Berdasarkan data Kelurahan Bonto Atu dalam Kecamatan Bissappu dalam angka

2018, jumlah pemeluk agama di Kelurahan Bonto Atu adalah :

Tabel 1 Jumlah Pemeluk Agama di Kelurahan Bonto Atu


No. Jenis Agama Jumlah (Jiwa)

1. Islam 3.409

2. Protestan 33

3. Hindu -
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

4. Buddha -

5. Katolik -

6. Lainnya -

Total 3.442

Sumber : Data Monografi Kelurahan Bonto Atu, 2018

Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis

agama yang dianut masyarakat Kelurahan Bonto Atu. Jumlah pemeluk agama islam

memiliki jumlah terbanyak yakni sebanyak 3.409 jiwa dan agama Protestan sebanyak

33 jiwa. Berdasarkan hasil peninjauan lokasi terdapat beberapa masjid sebagai sarana

peribadahan untuk masyarakat setempat yang didominasi oleh umat muslim sehingga

dapat disimpulkan kehidupan kerohanian di Kelurahan Bonto Atu cukup baik.

2. Pendidikan

Profil pendidikan memberikan gambaran pontensi sumber daya manusia.

Pendidikan maupun skil penduduk khususnya dikelurahan Bonto Atu bisa

dikategorikan sudah baik. Sarana dan prasarana pendidikan sudah mecukupi,

hanya saja ada beberapa orang tua yang lebih memilih untuk mempekerjakan

anak-anaknya dibanding menyekolahkannya. Keberadaan fasilitas pendidikan

akan memberikan kemudahan untuk masyarakat mengakses kegiatan pendidikan.

Keterjangkauan fasilitas pendidikan akan meningkatkan kualitas masyarakat.

Pada Kelurahan Bonto Atu, terdapat 8 unit fasilitas pendidikan, diantaranya 1

unit TK, 2 unit SD yakni SD Inpres Be’lang dan SD Inpres Tala-tala, 2 unit SMP

yakni SMP Negeri 2 Bissappu dan SMP Negeri 3 Bissappu, 2 unit SMA yakni
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

SMA Negeri 1 Bantaeng dan SMA Negeri 1 Bissappu, dan 1 unit Pondok

Pesantren yakni Pondok Pesantren Al-Ihsan.

Tabel 2. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Bonto Atu Tahun 2018


No. Jenis Fasilitas Jumlah (Unit) Letak

1. TK 1 RW 05

2. SD 2 Jl. TA Gani

3. SMP/MTs sederajat 3 Jl. TA Gani

4. SMA 2 Jl. TA Gani

Jumlah 8

Sumber : Renstra Kelurahan Bonto Atu, 2016

3. Ekonomi

a. Sumber Mata Pencaharian Pokok

Penduduk Kelurahan Bonto yang berlokasi di RW 06 dan RW 07 pada

umumnya bermatapencaharian sebagai petani kebun, pedagang eceran dan

sebagian lagi menjadi tukang becak atau tukang ojek untuk menambah

pendapatan keluarga. Sebagian warga di RW 07 adalah pemilik lahan kebun dan

menggarap sendiri lahannya, dan sebagian wrga lagi hanya sebagai petani

penggarap lahan kebun orang lain.

Jarak Kelurahan Bonto Atu yang kurang dari 1 km dengan Pasar menjadikan

sebagian besar warga terutama kaum ibu-ibu berdagang bekerja sebagai pedagang.

Secara umum jenis mata pencaharian pokok masyarakat Kelurahan Bonto Atu terdiri

dari: PNS, Pengusaha, Pedagang, Petani/Peternak, Nelayan, Pertukangan, Sopir,

Buruh Tani, Buruh Bangunan, Tukang Becak, Guru Honorer, dan Guru Kontrak.
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

C. Kondisi Demografis

Berdasarkan data Kecamatan Bissappu dalam Angka tahun 2018, Jumlah

penduduk Kelurahan Bonto Atu sebanyak 3.442 jiwa yang terdiri dari 879 Rumah

Tangga. Berikut jumlah penduduk Kelurahan Bonto Atu dirinci berdasarkan jenis

kelamin :

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Bonto Atu


No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)

1. Laki-Laki 1.650 49,5

2. Perempuan 1.792 50,5

Total 3.442 100

Sumber : Data Sekunder, Kecamatan Bissappu dalam Angka, 2018

Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Bonto

Atu adalah sebanyak 3.442 jiwa dengan didominasi oleh jumlah penduduk

perempuan sebanyak 1.792 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 1.650 jiwa dengan

rasio jenis kelamin sebesar 92,89. Persentase jumlah penduduk perempuan adalah

50,5 persen dan laki-laki 49,5 persen.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan tujuan menemukan permasalahan umum

yang dapat dipecahkan sesuai dengan bidang profesional. Pengidentifikasian masalah

dilakukan dengan observasi untuk menumukan permasalahan strategis yang dapat

selesaikan selama periode KKN. Observasi identifikasi masalah dilakukan pada

minggu pertama setelah memasuki lokasi KKN. Identifikasi masalah dilakukan

bersama masyarakat, khususnya pejabat kelurahan, tokoh-tokoh masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi identifikasi masalah terdapat beberapa permasalahan.

Berikut merupakan beberapa permasalahan yang terkait bidang keilmuan

pengembangan wilayah dan kota.

1. Kurangnya penanda rumah ketua RT di Kelurahan Bonto Atu

Berdasarkan hasil observasi, tidak terlihat penanda rumah ketua-ketua RT yang

tersedia. Hal ini juga menjadi keluhan masyarakat khususnya pejabat RW.

Ketidaktersediaan penanda rumah ketua RT mengakibatkan kurangnya kejelasan

bagi masyarakat dalam mengurus sesuatu yang berhubungan dengan ketua RT

2. Kurangnya edukasi mengenai bahaya Narkoba di Kelurahan Bonto Atu

Berdasarkan hasil observasi, menurut para ketua RW dan RT kelurahan Bonto

Atu, anak-anak di kelurahan Bonto Atu masih minim edukasi mengenai dampak

negatif atau bahaya narkoba bagi tubuh mereka, beliau juga menjelaskan bahwa

sudah banyak anak-anak di kelurahan Bonto atu yang sering mengonsumsi narkoba
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

salah satunya “menghisap lem” yang mungkin bisa merusak kesehatan dan masa

depan mereka.

3. Kurangnya Edukasi Mengenai Kesehatan gigi dan mulut

Selang melakukan observasi, khususnya di Sekolah dasar di Bonto atu kami,

menurut pihak sekolah, murid di sekolah tersebut masih minim pengetahuan dan

kesadran tentang kesehatan gigi dan mulut. Serta banyaknya murid yang kesehatan

giginya buruk(rusak).

4. Minimnya Pengetahuan tentang dunia perikanan dan pentingnya

mengonsumsi ikan bagi anak-anak

Berdasarkan pada hasil observasi lapangan dan wawancara dengan masyarakat

setempat kami menemukan bahwa di Sekolah Dasar, tepatnya Siswa/i SD Inpres Tala-

tala kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bisappu, Kabupaten Bantaeng sebagian besar anak-

anak tidak menyukai mengonsumsi ikan, dikarenakan baunya yang amis dan

jarangnya oaring tua memberikan kepada anak mereka untuk dikonsumsi. Selain itu,

permasalahan lain yang timbul adalah makanan ringan yang masih menjadi peringkat

atas dalam daftar makanan kesukaan anak, padahal dampak dari konsumsi makanan

ringan masih belum diketahui oleh anak- anak tersebut

5. Maraknya kebakaran yang terjadi akibat korsleting listrik pada rumah-

rumah warga

Listrik adalah kebutuhan manusia yang vital dan sangat penting untuk

menunjang kehidupan sehari-hari. Kulkas, lampu, TV, komputer, kipas dan alat-alat

elektronika lain dapat bekerja karena adanya listrik. Namun, ada begitu banyak
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

kesalahan yang sering kali kita perbuat yang membuat listrik menjadi berbahaya dan

pasokan listrik jadi berkurang. Termasuk di Kelurahan Bonto Atu banyak warga

yang belum tahu bagaimana cara menghemat listrik yang benar agar pengeluaran

perbulan dapat berkurang.

6. Kurangnya kesadaran anak muda tentang bahayanya membuang sampah

di laut

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap masyarakat di Kelurahan

Bonto Atu maka ditemukan permasalahan tentang banyaknya sampah plastik dan

sampah rumah tangga yang dibuang ke laut. Serta masih minimnya pengetahuan

serta kesadaran anak-anak tentang bahayanya membuang sampah di laut bagi

kehidupan ikan dan biota-biota laut lainnya,serta sampah yang dibuang ke laut juga

akan mempengaruhi udara atau oksigen yang akan dihirup oleh manusia.

7. Kurangnya kreativitas masyarakat dalam mengolah hasil - hasil perikanan

menjadi sebuah produk perikanan yang lebih menarik

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap masyarakat di Kelurahan

Bonto Atu maka ditemukan tentang kurangnya kreativitas dalam mengolah hasil

hasil perikanan, kebanyakan masyarakat mengolah hasil perikanan seperti ikan hanya

dibakar, digoreng, dan dimasak, padahal ikan – ikan dapat kita olah menjadi berbgai

produk perikanan yang lebih menarik seperti nugget ikan, kaki naga, bakso ikan,

abon dan masih banyak lagi.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

8. Kurangnya kualitas pendidikan khusunya di bidang bahasa inggris di

kelurahan Bonto Atu

Pengetahuan bahasa asing anak-anak di Kel. Bonto Atu terkhusus pemahaman

Bahasa Inggris yang menjadi salah satu bahasa internasional yang krusial di zaman

modern seperti saat ini masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan terbatasnya

waktu untuk mempelajari Bahasa Inggris serta sumber daya ataupun media yang

belum mumpuni untuk mempelajari bahasa asing tersebut.

B. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan identifikasi masalah di Kelurahan Bonto Atu,

maka ditemukan berbagai permasalahan. Terdapat dua jenis masalah yang berkaitan

dengan keilmuan dan satu masalah pilihan. Berdasarkan permasalahan tersebut,

berikut merupakan alternatif pemecahan masalah :

1. Pengadaan penanda rumah ketua RT di Kelurahan Bonto Atu

Menanggapi permasalahan kurangnya penanda rumah ketua RT di Kelurahan

Bonto Atu, maka salah satu pemecahan masalah yaitu dengan pembuatan dan

pemasangan penanda rumah ketua RT di tiap rumah RT di Kelurahan Bonto Atu.

Pembuatan dan pemasangan penanda rumah ketua RT tersebut bertujuan untuk

memperjelas rumah tiap RT di kelurahan Bonto Atu dan mempermudah masyarakat

dalam mengurus sesuatu yang berhubungan dengan ketua RT .

2. Pelaksanaan Sosialisasi mengenai bahaya Narkoba

Berdasarkan permasalahan kurangnya edukasi mengenai dampak negatif dan

bahaya narkoba di kelurahan Bonto Atu maka pemecahan masalah yang ditawarkan
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

yakni pelaksanaan Sosialisasi mengenai bahaya Narkoba, pelaksanaan sosialisasi

tersebut dimaksudkan untuk memberi edukasi dampak negatif dan bahaya narkoba di

kalangan anak-anak di kelurahan Bonto Atu, serta mengurangi angka jumlah

pemakai narkoba(penghisap lem) di kelurahan Bonto Atu

3. Pengadaan Penyuluhan Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Serta Pencegahan Gigi Berlubang

Dengan adanya kegiata ini diharapkan siswa sekolah dasar di kelurahan bonto

atu dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut terutama

cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pencegahan dini pada gigi berlubang

agar derajat kesehatan gigi dan mulut di kalangan siswa dasar dapat meningkat Oleh

karena itu, diharapkan siswa-siswi tersebut dapat menambah pengetahuan akan

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta mampu mempraktikkan secara

terus menerus cara menyikat gigi yang baik dan benar.

4. Pengadaan Sosialisasi Tentang Dunia Perikanan Dan Pentingnya


Mengonsumsi Ikan Bagi Anak-Anak
Terkait dengan masalah kurangnya pengetahuan tentang dunia perkanan dan pentingnya

mengonsumsi ikan bagi anak-anak, tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk

memberikan kesadaran kepada anak-anak akan pentingnya konsumsi ikan bagi pertumbuhan

dan meningkatkan gizi bagi anak-anak usia dini

5. Pengadaan penyuluhan penggunaan listrik secara aman serta upaya


menghemat pemkaian listrik
Hemat listrik adalah penggunaan listrik yang aman dan tidak berbahaya serta

tidak berlebihan sehingga kita bisa menghemat listrik, bukan hanya untuk diri kita
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

sendiri melainkan untuk anak dan cucu kita ke depannya. Dengan adanya kegiatan

ini, kami mengaharapkan warga kelurahan Bonto Atu lebih berhati-hati lagi dalam

pemakaian listrik dan tidak boros dalam menggunakannya.

6. Pengadaan sosialisasi Kurangnya kesadaran anak muda tentang bahayanya

membuang sampah di laut

Dengan melihat permasalahan yang ada di Kelurahan Bonto Atu maka kami

mengadakan sosialisasi tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut serta

kehidupan manusia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran anak muda di daerah

Kelurahan Bonto Atu tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

7. Pengadaan Sosialisasi Mengenai Pengolahan Produk Pengolahan

Dengan melihat permasalahan yang ada di Kelurahan Bonto Atu maka kami

mengadakan sosialisasi tentang Pengolahan produk perikanan. Tujuannya untuk

meningkatkan kreativitas masyarakat di daerah Kelurahan Bonto Atu dalam

mengolah produk perikanan yang lebih menarik.

8. Mengadakan English Corner

Mengadakan English Corner dimana English corner ini ditujukan untuk siswa

Sekolah Menengah Pertama. Tujuan dari program ini adalah untuk membangkitkan

semangat para pelajar dan untuk pengenalan bahwa Bahasa Inggris itu sangat

menyenangkan, sehingga pada nantinya para siswa akan terus termotivasi untuk

belajar Bahasa Inggris.


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kegiatan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Hasanuddin Gel. 99 yang

diselenggarakan di Kelurahan Bonto Atu, Kec. Bissappu, Kab. Bantaeng, pada

tanggal 03 Juli – 19 Agustus 2018 telah berhasil melaksanakan beberapa program,

yaitu :

Tabel 4. Pelaksaaan Kegiatan Program Kerja


No. Nama Program Tanggal Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Hasil

1. Pengadaan Penanda Rumah 15 Juli – 12 Agustus Kelurahan Bonto Atu Terlaksana


Ketua RT 2018
2. Sosialisasi Bahaya Narkoba 11 Agustus 2018 SMPN 3 Bissappu Terlaksana

3. Penyuluhan cara menyikat gigi 25 – 30 Juli 2018 SD Inpres Tala-Tala Terlaksana


yang baik dan benar serta
pencegahan gigi berlubang bagi
anak-anak
4. Pengadaan Sosialisasi Tentang 25 – 27 Juli 2018 SD Inpres Tala-Tala Terlaksana
Dunia Perikanan Dan
Pentingnya Mengonsumsi Ikan
Bagi Anak-Anak
5. Pengadaan Penyuluhan 2 Agustus 2018 Kantor Kelurahan Terlaksana
Penggunaan Listrik Secara Bonto Atu
Aman Serta Upaya Menghemat
Pemkaian Listrik
6. Pengadaan Sosialisasi 30 Juli 2018 SMPN 3 Bissappu Terlaksana
Kurangnya Kesadaran Anak
Muda Tentang Bahayanya
Membuang Sampah Di Laut
7. Pengadaan Sosialisasi Mengenai 6 Agustus 2018 Kantor Kelurahan Terlaksana
Pengolahan Produk Pengolahan Bonto Atu
8. Mengadakan English Corner 21 Juli – 6 Agustus 2018 SD Inpres Bonto atu Terlaksana
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

B. Evaluasi Kegiatan

1. Faktor Pendukung

a. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara peserta KKN dengan

pemerintah setempat terutama dalam memutuskan program kerja yang

sesuai dengan kondisi kelurahan setempat.

b. Koordinasi yang baik antara koordinator kelurahan dengan anggota posko

sehingga miskomunikasi bisa diminimalisir.

c. Komunikasi yang baik antara peserta KKN dengan masyarakat yang ada di

sekitar. Saling memberi masukan, saran dan kritik serta keterbukaan

informasi dari masyarakat tersebut.

d. Partisipasi aktif masyarakat pada setiap pelaksanaan program kerja

mahasiswa KKN.

2. Faktor Penghambat

a. Kemampuan teknis mahasiswa peserta KKN yang belum terjangkau dalam

pelaksanaan program kerja yang diberikan karena tidak adanya pembekalan

khusus mengenai program kerja.

C. Hasil Pelaksanaan

Perencanaan pelaksanaan program kerja disusun sedemikian mungkin dalam

bentuk kalender kegiatan, guna terlaksananya seluruh program kerja sesuai dengan

rentan waktu yang disediakan.

Semua Program kerja yang terlaksana adalah hasil koordinasi dengan

berbagai pihak dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kelurahan Bonto Atu.
LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Kuliah Kerja Nyata yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan kemampuan kepada mahasiswa

untuk dapat menganalisis masalah yang ada di masyarakat secara benar dan

mampu mencari solusi dari permasalahan tersebut.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) menumbuhkan rasa percaya diri dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan, bertanggung jawab dan amanah.

3. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan kesadaran pada mahasiswa akan

perannya yang tertuang dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu penelitian,

dan pengabdian pada masyarakat.

4. Pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN UNHAS Gelombang 99

Kelurahan Bonto Atu Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng telah

mencapai 90% dari target yang telah ditetapkan dan selanjutnya akan kami

lanjutkan setelah berakhirnya KKN ataupun oleh masyarakat setempat.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan sebagai mahasiswa yang telah mengikuti Kuliah

Kerja Nyata Reguler Bantaeng Gelombang 99 Unhas yaitu perkembangan yang lebih

baik untuk KKN-KKN gelombang selanjutnya adalah agar perbaikan materi

pembekalan umum ditekankan pada pembahasan format, teknis pelaksanaan program


LAPORAN AKHIR KELURAHAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE JULI – AGUSTUS 2018
Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng

kerja yang diberikan, laporan, serta adanya pembekalan khusus terkait program kerja

yang diberikan. Saran terakhir yaitu ikhlaslah bekerja demi kebaikan bersama

Anda mungkin juga menyukai