Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN JAWABAN SMKP

1.D 6.E 11.B 16.C 21.

2.B 7.C 12.C 17.A 22.A

3.E 8.C 13.B 18. 23.C

4.B 9.C 14.C 19.A 24.E

5.E 10.D 15. 20.C 25.A

1. ISI KENIJAKAN ( ELEMEN 1 )

a. visi, misi, dan tujuan perusahaan;

b. komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan;

c. kerangka dan program kerja;

d. komitmen K3 Pertambangan;

e. komitmen KO Pertambangan;

f. komitmen mendorong keterlibatan pekerja dan/atau serikat pekerja tambang; dan

g. komitmen perusahaan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangan – undangan

2. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ( ELEMEN 5 )

a. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja


b. Inspeksi K3 dan KO
c. Pemenuhan/Kepatuhan Peraturan Perundang- undangan
d. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya dan Penyakit Akibat Kerja
e. Evaluasi Administrasi K3 dan KO
f. Audit Internal SMKP Minerba
g. Tindak Lanjut Ketidaksesuaian

3. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ( ELEMEN 5 )

a. Pelaporan Bulanan

Form III-i : Pelaporan Kecelakaan Tambang kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT).

Form X-i : Pelaporan Kejadian Berbahaya kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT).

b. Pelaporan Triwulan

Form IV-i : Persediaan dan Pemakaian Bahan Peledak.

Form V-i : Daftar Kecelakaan Tambang.

Form VI-i : Daftar Jumlah Tenaga Kerja.

Form VII-i : Daftar Jumlah Jam Kerja.


Form VIII-i : Daftar FR dan SR Kecelakaan Tambang.

Form IX-i : Perhitungan Biaya Kecelakaan Tambang.

Form XI-i : Daftar Kejadian Berbahaya.

Form XIII-i : Daftar Penyakit Tenaga kerja.

Form XIV-i : Laporan Persediaan dan Pemakaian Bahan Bakar Cair (BBC).

c. Pelaporan Tahunan

Form XII-i : Data Kompetensi Tenaga Kerja.

4. IMPLEMENTAS ( ELEMEN 4 )

Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja

a. Prosedur pengelolaan kesehatan kerja dalam rangka mencegah terjadinya sakit dan penyakit
akibat kerja.

b. Pendekatan empat pilar kesehatan kerja meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

c. Pengelolaan ergonomi, keselamatan makanan (Food Safety), minuman, dan gizi.

d. Penyediaan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja dan dokter hiperkes.

e. Pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan secara berkala, dan pemeriksaan khusus pekerja
tambang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. Pemantauan kesehatan pekerja tambang termasuk tingkat kelelahan (fatigue) tenaga kerja
yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan kerja.

g. Catatan kesehatan pekerja tambang.

5. PENETAPAN KEBIJAKAN ( ELEMEN 1 )

a. disahkan oleh pimpinan tertinggi Perusahaan;

b. tertulis, tertanggal, dan ditandatangani;

c. secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran keselamatan pertambangan;

d. terdokumentasi dan terpelihara dengan baik; dan

e. bersifat dinamis.

6. MANAJEMEN RESIKO DI ( ELEMEN 2)

Proses manajemen risiko meliputi 5 (lima) kegiatan :

a. komunikasi dan konsultasi,

b. penetapan konteks risiko,


c. penilaian risiko, Identifikasi Bahaya

d. penilaian dan pengendalian risiko,

e. pemantauan dan peninjauan

7. PERENCANAAN ( ELEMEN 2 )

Pemantauan dan peninjauan harus dilakukan secara periodik, atau apabila:

a. terjadi kecelakaan atau kejadian berbahaya;

b. terjadi penyakit akibat kerja;

c. terjadi perubahan dalam peralatan, instalasi, dan/atau proses serta aktivitas perusahaan;
dan

d. ada aktivitas dan proses baru dalam perusahaan

8. DOKUMENTASI ( ELEMEN 6 )

Perusahaan harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur pengendalian dokumen


Keselamatan Pertambangan, meliputi:

a. persetujuan pengeluaran/penerbitan dan pengendalian dokumen;

b. perubahan dan modifikasi dokumen;

c. identifikasi dokumen-dokumen yang berasal dari luar yang terkait.

9. ELEMEN 7 tentang Tinjauan Manajemen

10. TAHANA PENYUSUNAN KEBIJAKAN ( ELEMEN 1)

a. Melakukan Tinjauan Awal


b. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen Keselamatan Pertambangan secara terus
menerus; dan
c. Memperhatikan masukan dari pekerja dan / atau serikat pekerja tambang.

11. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT (ELEMEN 5)

Perusahaan wajib menyusun, menetapkan, menerapkan dan mendokumentasikan prosedur


pemantauan dan pengukuran kinerja Keselamatan Pertambangan meliputi:

a. tujuan, sasaran, dan program Keselamatan Pertambangan;

b. pengelolaan lingkungan kerja;

c. pengelolaan kesehatan kerja;

d. pengelolaan KO Pertambangan;

e. pengelolaan bahan peledak dan peledakan.


Perbaikan

12.

13. KEBIJAKAN ( ELEMEN 1 )

Yang harus di tinjau dalam penyusunan kebijakan

1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko;

2. Perbandingan penerapan Keselamatan Pertambangan dengan Perusahaan/sektor lain yang


lebih baik;

3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;

4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
Keselamatan Pertambangan; dan

5. Penilaian efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang disediakan.

14. PERENCANAAN ( ELEMEN 2 )

Proses manajemen risiko meliputi 5 (lima) kegiatan :

a. komunikasi dan konsultasi,

b. penetapan konteks risiko,

c. penilaian risiko, Identifikasi Bahaya

d. penilaian dan pengendalian risiko,

e. pemantauan dan peninjauan

15.

16. ORGANISASI DAN PORSENIL ( ELEMEN 3 )

a. Tenaga Teknik Khusus Pertambangan


b. Komite Keselamatan Pertambangan
c. Penunjukan Team Tanggap Darurat
d. Seleksi dan Penempatan Personal
e. Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi kerja
17. IMPLEMENTASI ( ELEMEN 4 )

a. Pelaksanaan Pengelolaan Operasional

b. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Kerja

c. Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja

d. Pelaksanaan Pengelolaan Keselamatan Operasional Pertambangan

e. Pelaksanaan Bahan Peledak dan Peledakan

f. Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa

g. Penetapan Sistem Pembelian

h. Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa Pertambangan

i. Pengelolaan Keadaan Darurat

j. Penyediaan dan Penyiapan P3K

k. Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (off the job safety)

18.

19. IMPLEMENTASI ( ELEMEN 4 )

Prosedur sekurang-kurangnya meliputi:

a. identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat;

b. pencegahan keadaan darurat;

c. kesiapsiagaan keadaan darurat;

d. respons keadaan darurat; dan

e. pemulihan keadaan darurat.

20. IMPLEMENTASI ( ELEMEN 4 )

Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan terdiri atas:

a. Petugas P3K

b. Kotak P3K

c. Isi kotak P3K

d. Pencatatan penggunaan isi kotak P3K

21.
22. ORGANISASI DAN PERSONIL (ELEMEN 3)

Komite Keselamatan Pertambangan mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. mengidentifikasi, menetapkan, dan mengesahkan TSP-KP;

b. memastikan pelaksanaan dan perkembangan TSP-KP;

c. memastikan terbitnya kebijakan, standar, dan prosedur KP;

d. memastikan terselenggaranya audit KP secara berkala;

e. memastikan terlaksananya tinjauan manajemen thd SMKP;

f. membahas masalah-masalah dan membuat program pencegahan kecelakaan, penyakit


akibat kerja,

23. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ( ELEMEN 5 )

Prosedur inspeksi pelaksanaan Keselamatan Pertambangan sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. Tujuan inspeksi

b. Jenis inspeksi

c. Pelaksana inspeksi

d. Objek inspeksi

e. Jadwal/frekuensi inspeksi

f. Lembar periksa inspeksi

g. Peralatan inspeksi

h. Metode/tata cara inspeksi

24. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ( ELEMEN 5 )

Prosedur tindak lanjut ketidaksesuaian sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. identifikasi dan perbaikan ketidaksesuaian;

b. analisis penyebab ketidakasesuaian;

c. evaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian;

d. catatan dan komunikasi hasil tindakan perbaikan dan pencegahan; dan

e. evaluasi efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan.

25. ORGANISASI DAN PERSONIL (ELEMEN 3)

Pimpinan dan jajajaran manajemen Perusahaan harus menunjukkan komitmen Keselamatan


Pertambangan dengan cara:

a. Memastikan ketersediaan dan kecukupan sumber daya;


b. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dan akuntabilitas untuk memfasilitasi
penerapan SMKP Minerba yang telah aktif;

c. Memasukkan Keselamatan Pertambangan dalam tugas dan tanggung jawab pimpinan dan
jajaran manajemen Perusahaan; dan

d. Mengkaji ulang secara berkala struktur organisasi perusahaan, tugas, wewenang, tanggung
jawab dan akuntabilitas.

Anda mungkin juga menyukai