Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

No : HK.01.02/SATKER OP SDA NT II/OP SDA I/PKWT/P3-TGAI/01/IV/2019

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, bertempat di kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II pada Kegiatan
Operasi dan Pemeliharaan SDA I yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : Lasmi, S.T., M.Si.


Jabatan : PPK Kegiatan OP SDA I, Satker OP SDA NT II
Alamat : Jl. Frans Seda, Bundaran PU Kupang-NTT
Telp. (0380) 824299
Fax. (0380) 824299

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
SDA I, Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II dan
selanjutnya dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Antonius Bastian Amahurit, ST


Jabatan : Konsultan Manajemen Balai
Alamat : Jl. Beringin, Kelurahan Lasiana, Kupang.
No. Telp : 081 238 893 042
Rekening : Bang BRI
Cabang 0039 Kupang
Nomor : 0039-01-099181-50-5
No. NPWP : 74.631.907.8-922.000

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri dan selanjutnya dalam
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa kedua belah pihak telah bersepakat dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

KETENTUAN UMUM
PASAL 1
1.1 Yang dimaksud dengan Pemberi Kerja dalam Surat Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu ini adalah Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Satuan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II, BWS NT II.
1.2 Jasa Konsultasi yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah Jasa Konsultasi
Perorangan yang telah memenuhi syarat lewat seleksi yang diadakan oleh
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Satuan Kerja Operasi dan
Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II.

PENUGASAN DAN LOKASI PEKERJAAN


Pasal 2
2.1. Pihak Pertama memberikan penugasan kepada Pihak Kedua dan
Pihak Kedua menyatakan menerima untuk melakukan pekerjaan sebagai
Konsultan Manajemen Balai (KMB).
2.2. Lokasi penugasan Pihak Kedua, yaitu di Kabupaten Kupang.
2.3. Pihak Kedua bersedia ditugaskan pada lokasi tersebut dan oleh
karenanya Pihak Kedua sanggup bertugas dengan sungguh - sungguh dan
penuh dedikasi, efisien, ekonomis dan penuh tanggung jawab sesuai dengan
kualifikasinya.

PERIODE DAN JANGKA WAKTU


Pasal 3
Penugasan yang dimaksud dalam Pasal 2 akan berlangsung selama periode 4
(empat) bulan, terhitung dari tanggal 24 April 2019 sampai dengan tanggal 24
Agustus 2019.

TUGAS DAN KEWAJIBAN


Pasal 4
Pihak Kedua dalam melaksanakan tugas, sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2,
wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dan persyaratan kerja sebagai berikut :
4.1 Melaksanakan pekerjaan dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan
sebaik-baiknya dan didukung oleh kemampuan yang sesuai dengan Petunjuk
Teknis pelaksanaan kegiatan padat karya Program Percepatan Peningkatan
Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2019.
4.2 Pihak Kedua harus bersedia melaksanakan pekerjaan dan menyelesaikan
laporan-laporan sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya
Air Nomor : 02/SE/D/2019 tanggal 10 April 2019 tentang Petunjuk Teknis
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun
Anggaran 2019, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan Pihak Pertama.
4.3 Bersedia melakukan kerja di luar jam kerja biasa maupun pada hari
besar/libur, jika diperlukan, dalam rangka mencapai target pekerjaan yang
telah ditentukan.
4.4 Bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan perlengkapan kerja yang
diserahkan dan dipekerjakan kepadanya di dalam pelaksanaan tugas.
4.5 Pihak Kedua selama bertugas akan selalu menjaga nama baik Pihak
Pertama atau pemberi pekerjaan tempatnya bekerja.

4.6 Pihak Kedua berkewajiban membuat laporan-laporan dalam Bahasa


Indonesia dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan diserahkan
kepada Pihak Pertama.
4.7 Pihak Kedua secara keseluruhan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas
pada butir 4.2 yang ditugaskan sampai hasilnya diterima oleh Pihak
Pertama.
4.8 Pihak Kedua tidak akan terikat baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan bisnis apapun yang bertentangan dengan kegiatan yang ditugaskan
dalam Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini.
4.9 Pihak Kedua berkewajiban untuk selalu menyelesaikan tugas-tugas
profesionalnya dalam standar kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
4.10 Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan seluruh bukti pengeluaran yang
dikeluarkan untuk kebutuhan dan atas biaya kegiatan.
4.11 Untuk mendapatkan dan mempertahankan hasil kerja yang berkualitas tinggi
dan dapat dipertanggungjawabkan, Pihak Kedua setelah menyelesaikan
tugas-tugas sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2019 akan tetap
terkait dengan hasil-hasil pekerjaannya itu dan akan melaksanakan pekerjaan
tambahan sebagai penyempurnaan pekerjaan sebelumnya yang berhubungan
dengan kegiatan atau timbul dari kegiatan walaupun pekerjaan tambahan
tersebut tidak diperhitungkan sebelumnya.
4.12 Pihak Kedua tidak akan memberikan informasi yang berhubungan dengan
Kegiatan atau urusan-urusan yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat
Perjanjian Kerja, tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama selama
berlangsungnya kegiatan maupun sesudah kurun waktu lima (5) tahun setelah
waktu berakhir Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

KETENTUAN HARI KERJA DAN IJIN TIDAK MASUK KERJA


Pasal 5
Pengaturan hari dan waktu kerja dan Ijin Tidak Masuk Kerja selama pelaksanaan
pekerjaan, diatur sebagai berikut :
5.1 Ijin tidak masuk kerja karena sakit hanya diperkenankan setelah yang
bersangkutan memberitahukan melalui telepon pada hari pertama sakit dan
menyerahkan Surat Keterangan Dokter selambat-lambatnya pada hari kedua
tidak masuk kerja serta mendapat persetujuan Pihak Pertama.
5.2 Tidak masuk kerja bukan karena sakit atau dengan alasan apapun hanya
diperkenankan setelah Pihak Kedua melapor dan memberitahukan alasannya
secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelumnya dan mendapat
persetujuan dari Pihak Pertama.

IMBALAN JASA DAN HAK-HAK LAINNYA


Pasal 6
Untuk pelaksanaan tugas dan kewajiban, seperti yang dimaksud dalam Pasal 4,
Pihak Kedua menerima dari Pihak Pertama imbalan jasa serta hak-hak lainnya
dengan rincian sebagai berikut :
 Honor Konsultan Manajemen Balai (KMB) sebesar : Rp. 8.000.000,-/bulan.
Semua penghasilan yang diterima sudah termasuk PPH dengan ketentuan
pembayaran sebagai berikut :
6.1 Pajak penghasilan akan dibayarkan oleh Pihak Pertama melalui kantor pajak
setempat yang relevan, sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku,
namun pembayaran atas denda (penalty) Pajak penghasilan bagi Pihak
Kedua jika belum memiliki NPWP menjadi tanggung jawab Pihak Kedua
dalam hal ini pembayaran denda akan dipotong dari imbalan jasa yang
diterima.
6.2 Imbalan Jasa dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua akan ditransfer ke
rekening bank Pihak Kedua setiap akhir bulan atau setelah Pihak Kedua
menyerahkan laporan kegiatannya pada bulan yang bersangkutan kepada
Pihak Pertama.
6.3 Pihak Pertama berhak untuk menahan imbalan jasa Pihak Kedua, apabila
Pihak Kedua terlambat dalam menyerahkan laporan yang menjadi
kewajibannya dan apabila laporan (hasil pekerjaan) dari Pihak Kedua belum
di terima oleh Pihak Pertama.

BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA


Pasal 7
7.1 Perjanjian kerja ini berakhir pada tanggal 24 Agustus 2019 atau sesuai
dengan berakhirnya penugasan Pihak Kedua.
7.2 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dapat berakhir sebelum waktunya:
a. Jika terjadi pengakhiran Kontrak Jasa Konsultan kepada Pihak Kedua
oleh Pemberi Kerja; karena alasan-alasan tertentu, dengan pemberitahuan
7 (tujuh) hari sebelumnya, tanpa adanya kewajiban Pihak Pertama untuk
memberikan pesangon.
b. Jika Pemberi Kerja melakukan evaluasi kinerja dan ternyata Pihak Kedua
tidak mampu untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak dapat memenuhi
tugas dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam pasal 4 perjanjian kerja
ini, sesuai rekomendasi Tim Pelaksana Balai (TPB) BWS NT II, maka Pihak
Pertama berhak untuk memutuskan perjanjian kerjasama ini, dengan
pemberitahuan 7 (tujuh) hari sebelumnya tanpa adanya kewajiban Pihak
Pertama untuk memberikan pesangon dan atau Pihak Pertama tidak
berkewajiban untuk membayar sisa imbalan jasa untuk kurun waktu yang
tersisa.
7.3 Apabila Pihak Kedua oleh sesuatu sebab ingin mengundurkan diri dan diluar
dari ketentuan Pasal 8.2 yang berkaitan dengan evaluasi kinerja, sebelum
berakhirnya perjanjian kerja ini, maka diwajibkan untuk mengajukan
permohonan berhenti 7 (tujuh) hari sebelumnya, dan oleh karenanya Pihak
Pertama berkewajiban untuk memberikan imbalan jasa hingga tanggal
berhenti bekerjanya atau sesuai dengan permohonan berhenti Pihak Kedua.
7.4 Dalam hal Pihak Kedua mengundurkan diri secara sepihak (tanpa mendapat
persetujuan dari Pihak Pertama sebelum jangka waktu perjanjian kerja
berakhir), maka Pihak Kedua harus mempertanggung-jawabkan terlebih
dahulu seluruh tugas dan pekerjaan Pihak Kedua yang masih tertunda atau
akan ditinggalkan oleh Pihak Kedua.

KONDISI KAHAR (FORCE MAJEURE)


Pasal 8
8.1 Yang dimaksud dengan kondisi kahar (force majeure) dalam pasal ini adalah
suasana/peristiwa yang terjadi diluar kekuasaan semua pihak sehingga tidak
memungkinkan untuk dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Sebab
kahar meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya bencana alam yang disebabkan oleh gempa bumi, angin topan,
banjir, tanah longsor dan kebakaran;
b. Adanya huru-hara, kekacauan dan peperangan;
c. Pengambilan alih atau tindakan lainnya oleh Pemerintah.
8.2 Bilamana terjadi kondisi kahar, maka untuk mencegah maupun mengatasi
kejadian yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan Pihak Kedua,
Pihak Pertama dapat menangguhkan penugasan Pihak Kedua selama
kejadian tersebut berlangsung.
8.3 Apabila terjadi kondisi kahar, maka para pihak yang mengalami kondisi kahar
harus memberitahukan sesegera mungkin keadaannya kepada pihak lainnya
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah peristiwa dan segera
memberitahukan apabila keadaan sudah normal seperti semula.
8.4 Apabila oleh sebab terjadinya kondisi kahar, pekerjaan terpaksa harus
dihentikan dan tidak dapat dilanjutkan lagi, maka kepada Pihak Kedua akan
mendapatkan Imbalan Jasa sesuai dengan pekerjaan yang telah dicapai.
Pihak Kedua tidak dapat mengajukan tuntutan ganti rugi/kerugian dalam
bentuk apapun.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9
9.1 Bila dikemudian hari antara kedua belah pihak terdapat ketidakcocokan dalam
hubungan pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini, maka
persoalannya akan diselesaikan dengan musyawarah serta tunduk kepada
peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
9.2 Bila dalam penyelesaian tersebut tidak dapat diatasi dengan musyawarah,
maka persoalannya akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Kupang (tempat
kedudukan Pihak Pertama).

PENUTUP
Pasal 10

10.1 Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sadar
dalam keadaan sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
10.2 Pihak Kedua menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dari surat-
surat keterangan dan semua pernyataan yang diberikan kepada Pihak
Pertama.
10.3 Perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) serta bermaterai cukup
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak secara sah, sehingga mempunyai
kekuatan hukum yang sama, untuk dipergunakan oleh Pihak Pertama dan
Pihak Kedua sebagaimana mestinya.
10.4 Dengan disepakatinya Surat Perjanjian Kerja ini, maka segala ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat dalam Surat Perjanjian Kerja yang pernah ada
sebelumnya yang bertentangan dengan isi Surat Perjanjian Kerja ini
dinyatakan tidak berlaku lagi dan apabila terdapat kekeliruan akan
ditinjau/diperbaiki kembali dengan persetujuan kedua belah pihak.

Kupang, 24 April 2019

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Konsultan Manajemen Balai PPK KEGIATAN OP SDA I
SATKER OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA
NUSA TENGGARA II

Antonius Bastian Amahurit Lasmi, S.T., M.Si.


KMB NIP. 19670620 199603 2 003
Tembusan : disampaikan kepada Yth;
1. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ditjen Sumber Daya Air;
3. Direktur Bina OP Ditjen SDA Kementerian PUPR;
4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kupang;
5. Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II;
6. Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II;
7. Bendahara Pengeluaran Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara
II.

Anda mungkin juga menyukai