Anda di halaman 1dari 13

PARADIGMA IPTEK DALAM

ISLAM

Presented by GUSKHUR
AKPER MUHAMMADIYAH CIREBON
Pandangan Al-Qur’an
tentang ilmu dan teknologi
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang telah
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
„alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar
manusia yang tidak diketahuinya”
(Q.S. Al-Alaq, 96:1-5).

Allah menghendaki manusia membaca apa saja selama


bermanfaat untuk kemanusiaan. Iqra’ berarti bacalah,
telitilah, dalamilah, ketahuilah tentang segala sesuatu baik
yang tertulis maupun yang tidak.
Paradigma Hubungan Agama-Iptek
• Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang
gejala alam yang diperoleh melalui proses yang
disebut metode ilmiah (scientific method) (Jujun S.
Suriasumantri, 1992).

• Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan


yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan manusia sehari-hari (Jujun S.
Suriasumantri, 1986).

• Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala


langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek (Agus,
1999).
• Agama Islam, mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya, hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, dan hubungan
manusia dengan manusia lainnya
Faktor-faktor yang mendorong pengembangan
IPTEK dalam Islam
1. Perintah Agama dalam Al qur’an & Al hadits
2. Keinginan untuk mengenal Tuhan dengan
lebih baik
1. Perintah Agama dalam Al qur’an & Al hadits

• Di dalam Al Quran, Allah memerintahkan manusia


untuk memikirkan dan mengkaji tanda- tanda
penciptaan di sekitar mereka.
• Di dalam hadits shahih berikut ini:
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Carilah ilmu dan sampaikanlah kepada yang lain.

Barang siapa menyelidiki seluk-beluk alam semesta


dengan segala sesuatu yang hidup dan tak hidup di
dalam-nya, dan memikirkan serta menyelidiki apa yang
dilihatnya di sekitarnya, akan mengenali kebijakan,
ilmu dan ke-kuasaan abadi Allah.
2. Keinginan untuk mengenal Tuhan

• Johannes Kepler menyatakan bahwa dia


terlibat dalam sains untuk menggali karya
Sang Pencipta,

• Isaac Newton, serta ilmuwan besar lain,


menyatakan bahwa pendorong utama di
belakang minatnya terhadap sains adalah
keinginannya untuk mengenal Tuhan dengan
lebih baik.
• Dalam pemikiran islam ada dua sumber ilmu, yaitu wahyu
dan akal.

• Setiap manusia diberikan “alat” untuk memgembangkan


IPtek, berupa.
1. indera, untuk menangkap kebenaran fisik,
2. naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup
manusia secara probadi maupun sosial,
3. pikiran/akal yaitu kemampuan rasional yang mampu mengembangkan
ilmu/kebenaran.
4. imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan
menyempurnakan pengetahuannya,
5. hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap
kebenaran tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus
bermoral.
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) berdampak positif, yakni
dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
• Dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang
sangat pesat, dirasakan perlunya mencari
keterkaitan antara sistem nilai dan norma-
norma Islam dengan perkembangan tersebut.
• Peran agama sebagai pedoman hidup menjadi
sangat penting untuk memberi tuntunan agar
kita memperoleh dampak iptek yang positif,
seraya mengeliminasi dampak negatifnya.
Peran Islam dalam perkembangan iptek

1. Menjadikan Aqidah Islam Sebagai Dasar


Iptek
2. Menjadikan Syariah Islam Standar
Pemanfaatan Iptek
Aqidah Islam Sebagai Dasar Iptek

Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam


wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah)
bagi seluruh ilmu pengetahuan, bukan paradigma
sekuler.
Paradigma sekuler mengajarkan konsep pengetahuan
yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan
muslim.
Missal teori Darwin, ekonomi kapitalis yg tidak kenal
halal haram
Syariah Islam Standar Pemanfaatan Iptek

• Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah


Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam
pemanfaatan iptek bukannya standar manfaat
(utilitarianisme)
• Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada
banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan
umat Islam menyesuaikan perbuatannya
(termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan
hukum Allah dan Rasul-Nya.
Manusia adalah satu-satunya mahluk Allah yang
diberi anugerah akal oleh Allah.

Oleh karena itu sudah sepantasnya jika manusia


berkewajiban untuk mengagungkan dan
mengoptimalkan potensi dengan sebaik-baiknya
Bagi ilmuan yang beriman
• pengembangan, dan pemanfaatan IPTEK dan seni
tidaklah ditunjukan sebagai tuntunan hidup
semata, tetapi juga merupakan refleksi dari
ibadah kepada Allah.
• memanfaatkan kemajuan IPTEK untuk menjaga,
memelihara, dan melestarikan kelangsungan
hidup manusia dan keseimbangan ekologi dan
bukan untuk fasad fil ardhi (kerusakan di bumi)
• Hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dikembangkan
dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tujuan
Rahmatan lil alamin.

Anda mungkin juga menyukai