Anda di halaman 1dari 15

• Pengertian Masa Intranatal

• Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran


hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan
diakhiri dengan pelahiran plasenta. Penyebab awitan persalinan
spontan tidak diketahui, walaupun sejumlah teori menarik telah
dikembangkan dan profesional perawatan kesehatan mengetahui cara
menginduksi persalinan pada kondisi tertentu.
TANDA DAN GEJALA MENJELANG PERSALINAN
Tanda dan gejala menjelang persalinan, ada sejumlah tanda dan gejala
peringatan yang akan meningkatkan kesiagaan bahwa seseorang wanita
sedang mendekati berbagai kondisi berikut, mungkin semua, atau
malah tidak sama sekali. Dengan mengingat tanda dan gejala tersebut
terbantu ketika menangani wanita yang sedang hamil tua sehingga
anda dapat memebrikan konseling dan bimbingan antisipasi yang tepat.
Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain:
• Lightening (perasaan distensi abdomen berkurang
Lightening, yang mulai dirasa kira- kira dua minggu sebelum persalinan,
adalah penurunan sebagai presentasi bayi ke dalam pelvis minor.
• Perubahan pelviks
mendekati persalinan, serviks semakin “matang”. Kalau tadinya selama
masa hamil, serviks dalam keadaan menutup, panjang, dan lunak,
sekarang serviks masih lunak, konsistensi seperti pudding, dan
mengalami sedikit penipisan dan kemungkinan sedikit dilatasi.
• Persalinan palsu
Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang
memberi pengaruh signifikan terhadap serviks.
• Ketuban pecah dini
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.
Apabila terjadi sebelum awitan persalinan, kondisi tersebut disebut
Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini dialami oleh sekitar 12% wanita hamil
• Bloody Show
Plak lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks pada
awal kehamilan. Pengeluaran plak lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody show.
• Lonjakan energi
Banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24 sampai 48 jam sebelum
awitan persalinan. Setelah beberapa hari dan minggu merasa letih secara fisik dan
lelah karena hamil, mereka terjaga pada suatu hari dan menemukan diri mereka
bertenaga penuh.
• Gangguan saluran cerna
Ketika ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual, dan
muntah, diduga hal-hal tersebut merupakan gejala menjelang persalinan walaupun
belum ada penjelasan untuk hal ini. Beberapa wanita mengalami satu atau
beberapa gejala tersebut.
Adaptasi Fisiologis Ibu Masa Intranatal Normal dan Bermasalah

1.Adaptasi janin
• Denyut jantung janin
Pemantauan djj memberi informasi yang dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk memprediksi keadaan
janin yang berkaitan dengan oksigenasi, djj rata-rata pada aterm adalah 140 denyut / menit,batas normalnya
adalah 110 sampai 160 denyut / menit. Pada kehamilan yang lebih muda djj lebih tinggi dengan nilai rata-rata
160 denyut / menit.
• Sirkulasi darah janin
Sirkulasi darah janin dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah posisi ibu, kontraksi uterus,
tekanan darah dan aliran darah tali pusat, kebanyakan apabila janin yang sehat mampu mengompensasi stres
ini, biasanya aliran darah tali pusat tidak terganggu oleh kontraksi uterus atau posisi janin.
• Pernafasan dan gerakan janin
Pada waktu persalinan pervaginam 7 sampai 42 ml air ketuban diperas keluar dari paru-paru, tekanan oksigen
janin menurun, tekanan karbondioksida arteri meningkat, gerakan janin masih sama seperti masa kehamilan
tetapi akan menurun setelah ketuban pecah
2. Adaptasi ibu
• Perubahan kardiovaskuler
Perawat dapat mengantisipasi perubahan tekanan darah. Ada beberapa
faktor yang mengubah tekanan darah ibu. Aliran darah, yang menurun
pada arteri uterus akibat kontraksi, diarahkan kembali ke pembuluh
darah perifer.
• Perubahan pernafasan
Sistem pernafasan juga beradaptasi. Peningkatan aktivitas fisik dan
peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekuensi
pernafasan.
• Perubahan pada ginjal
Pada trimester kedua, kandung kemih menjadi organ abdomen. Apabila
terisi, kandung kemih dapat teraba diatas simfisis pubis.
• Perubahan integumen
Adaptasi sistem integumen jelas terlihat khususnya pada daya
distensibilitas daerah introitus vagina (muara vagina).
• Perubahan muskuloskeletal
Sistem muskuloskletal mengalami stres selama persalinan. Diaforesis,
keletihan, proteinuria (+1), dan kemungkinan peningkatan suhu
menyertai peningkatan aktivitas otot yang menyolok.
• Perubahan neurologi
Sistem neurologi menunjukkan bahwa timbul stres dan rasa tidak
nyaman selama persalinan.
• Perubahan pencernaan
Persalinan mempengaruhi sistem saluran cerna wanita. Bibir dan mulut
dapat menjadi kering akibat wanita bernafas melalui mulut, dehidrasi,
dan sebagai respons emosi terhadap persalianan.

• Perubahan pencernaan
Persalinan mempengaruhi sistem saluran cerna wanita. Bibir dan mulut
dapat menjadi kering akibat wanita bernafas melalui mulut, dehidrasi,
dan sebagai respons emosi terhadap persalianan
Kebutuhan Ibu Bersalin dihubungkan dengan Fisiologis/Psikologis

• Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberianmakanan padat


dengan pasien yang memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas,
absorpsi dan sekresi asam lambung menurun. Hal ini dapat
menyebabkan makanan dapat tertinggal di lambung sehingga dapat
terjadi aspirasi pneumonia. Namun demikian, kebutuhan akan cairan
masih diperbolehkan. Selama persalinan, ibu memerlukan minum dan
sangat dianjurkan minum minuman yang manis dan berenergi seperti
jus.
• Namun ibu disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang bisa menimbulkan bau yang menyengat seperti jengkol dan petai.
• Makanan yang dianjurkan :
• • Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah lemak baik diberi selai ataupun madu.
• • Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.
• • Nasi tim.
• • Biskuit.
• • Yogurt rendah lemak.
• • Buah segar atau buah kaleng.
• Minuman yang dianjurkan :
• • Minuman yogurt rendah lemak.
• • Es blok.
• • Jus buah-buahan.
• • Kaldu jernih.
• • Diluted squash drinks.
• • Air mineral.
• • Cairan olahraga atau cairan isotonic
Posisi dan Aktifitas
Posisi Meneran Posisi meneran adalah posisi yang nyaman bagi ibu bersalin.
Tujuan Posisi Meneran :
• Memberikan kenyamanan dalam proses persalinan
• Mempermudah atau memperlancar proses persalinan dan kelahiran bayi
• Mempercepat kemajuan persalinan
• Keuntungan dan Manfaat posisi meneran bagi ibu bersalin :
• Mengurangi rasa sakit dan ketidak nyamanan
• Lama kala II lebih pendek
• Laserasi perineum lebih sedikit
• Menghindari persalinan yang harus ditolong dengan tindakan
Macam-macam Posisi dan Keuntungan
1.Setengah duduk atau duduk
• Membantu turunnya kepala janin jika persalinan berjalan lambat dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
• Memberi kesempatan untuk beristirahat diantara kontraksi
• Mengurangi rasa nyeri hebat.
• Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati atau mensupport perineum
2.Jongkok
• Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang
penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.
• Membantu penurunan kepala bayi
• Memperbesar ukuran panggul : menambah 28% pintu bawah panggul (ruang outletnya)
• Memperbesar dorongan untuk meneran ( bisa memberi kontribusi pada laserasi perineum )
3.Merangkak
• Posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung
• Membantu janin dalam melakukan rotasi
• Mencegah peregangan perineum
• Mengurangi keluhan haemorroid
4.Tidur miring ke kiri
• Berbaring miring kekiri merupakan posisi yang baik bagi ibu jika kelelahan
karena ibu bisa beristirahat dengan mudah diantara kontraksi, sehingga ibu
lebih santai
• Oksigenasi lebih baik untuk bayi

5.Berdiri, berjalan, dan bersandar


• Efektif membantu stimulasi kontraksi uterus
• Posisi ini manfaatnya gaya gravitasi sehingga mempengaruhi turunnya
kepala
• Menggurangi rasa nyeri yang hebat
PENGENALAN TANDA BAHAYA

• Perubhanan pada kecepatan denyut jantung, jantung meningkat, melambat, melemah, mengalami
ketakteraturan
• Jumlah perdarahan vagina
• Keluaran vagina yang mengandung meconium kehitaman atau hijau, kecuali presentasi sungsang yang
sedang dinantikan
• Kontraksi uterus terus-menerus (tetani) atau kontur yang tidak lajim
• Tali pusat atau bagian janin yang lain selain presentasi kepala pada perineum
• Perdarahan
• Kejang
• Demam, menggigil, keluar lender dan berbau
• Persalinan lama
• Mal presentase
• Plasenta tidak lahir dalam 30 menit
MANAJEMEN NYERI KALA I DAN II PERSALINAN

• Nyeri persalinan merupakan suatu bagian normal dari proses


persalinan dan kelahiran normal. Terdapat dua jenis nyeri pada masa
persalinan yaitu nyeri viseral dan nyeri somatik (Gorrie, et. all, 1998).
Nyeri viseral bersifat perlahan, dan dalam. Nyeri ini mendominasi
sepanjang kala I pada masa persalinan. Pada kala I persalinan,
kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks, serta
iskemia rahim.

Anda mungkin juga menyukai