1. Dodi Yudistira
2. Nindi Dwi Yuliana
3. Nomy Nabila Purnama
4. Renas
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjakan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Osteomielitis’’.
Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai penunjang mata kuliah
Keperawatan Medical Bedah II yang nantinya dapat digunakan mahasiswa
untuk menambah wawasan dan pengetahuannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 4 PENUTUP.................................................................................. 20
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
kehilangan darah hampir selalu jauh lebih besar dari pada yang di perkirakan
secara klinis (Mochtar, 2012).
2.2 Etiologi
2.3 Patofisioogi
4
sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus.
Sebagian darah akan menyelundup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina,
atau menembus selaput ketuban masuk kedalam kantong ketuban, atau
ekstravasasi diantara serabut-serabut otot uterus. Apabila ekstravasasinya
berlangsung hebat, seluruh permukaan uterus akan berbecak biru atau ungu dan
terasa sangat tegang dan nyeri. Pengenalan hematoma tergantung pada derajat
hematoma (besar dan lamanya) serta keahlian operator. Hematoma mula-mula
dapat berukuran kecil untuk kemudian bisa menjadi cepat membesar.
Terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari luar belum berarti bahwa
bekuan darah didalamnya sedikit. Perdarahan dapat meluas ke sekitar vagina,
dan darah dapat berkumpul di dalam ligamentum latum. Bila banyak darah yang
terkumpul dalam hematoma, maka dapat timbul gejala syok dan anemia.
Hematoma tidak selalu tampak dan bahkan terletak diantara jahitan, tapi
tanda atau gejala biasanya seperti pada:
a. Vagina dan vulva yaitu: tekanan pada perineum, vagina, uretra, kandung
kemih atau rektum, nyeri berat, tegang, bengkak yang berflktuasi dan
perubahan warna dari biru sampai biru kehitaman.
b. Sementara pada ligament yang meluas, gejalanya adalah nyeri pada uterus
bagian lateral, sensitif pada palpasi, nyeri pada panggul, terasa menonjol
pada pemeriksaan rektum bagian atas dan distensi abdomen dan daerah
jaringan yang teraba secara lateral berada di atas tepi panggul.
5
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
6
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian a.
Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas klien
Nama : Ny.D
Umur : 29 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
7
b) Penanggung jawab
Nama : Tn.A
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
a) Keluhan utama
8
selanjutnya ditindak lanjuti untuk kelahiran bayi
di ruang VK dan terjadi hematoma vulva karena
adanya trauma jalan lahir dan selanjutnya
ditindak lanjuti proses insisi. Setelah dilakukan
post insisi hematoma vulva klien mengeluh nyeri
yang dirasakan seperti disayat benda tajam. Nyeri
dirasakan dibagian vagina dengan skala nyeri 3
(0-5). Nyeri dirasakan pada saat
bergerak/beraktifitas.
e) Genogram
Genogram
Keterangan:
9
Perempuan Tinggal Satu
Rumah
Laki-laki Klien
Aborsi X Meninggal
a) Riwayat obsetri
10
3 9 - RS N Bidan Janin L 2,8 53 - - -
bln meni kg cm
ng-
gal di
dalam
kandu
-ngan
b) Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Tabel 3.2
11
Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
a. Makan:
Komposisi Nasi, lauk pauk Nasi, lauk pauk
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Selera makan Bagus Berkurang
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
b. Minuman:
Jenis Air putih Air putih
Jumlah per hari 8-10 gelas/hari 5-6 gelas/hari
Minuman disukai Air putih Air putih
Minuman pantangan Tidak ada Tidak ada
b) Pola Eliminasi
a. Eliminasi BAK:
Frekuensi Tidak tentu Tidak tentu
Warna dan bau Khas urin Khas urin
Kelainan Tidak ada Ada rasa nyeri
b. Eliminasi BAB:
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi Padat,lembek lembek
Warna dan bau Kuning, bau khas Kuning, bau khas
Kelainan Tidak ada Tidak ada
c. Pola Istirahat tidur
a. Lama tidur siang Jarang tidur siang 1 jam
b. Lama tidur malam 7 jam 8 jam
c. Kebiasaan pengantar Berdoa Berdoa
tidur
d. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
12
e. Kebiasaan pengunaan Tidak ada Tidak ada
obat
tidur Tidak ada Tidak ada
f. Keluhan
d. Personal Hygine:
a. Kebiasaan mandi 2x sehari 1x sehari
b. Menggosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Pemeliharaan rambut 2x seminggu Belum keramas
d. Pemeliharaan kuku 1x seminggu Belum menggunting
kuku
e. Mengganti pakaian 2x sehari 2x sehari
f. Masalah dalam hygine Tidak ada Klien belum keramas
dan belum
menggunting kuku
karena tidak mau
e. Pola aktivitas dan olahraga
a. Jenis pekerjaan Ibu rumah tangga Istirahat di RS
b. Waktu bekerja - Istirahat di RS
c. Lama bekerja - Istirahat di RS
d. Jenis olahraga Jarang berolahraga Istirahat di RS
e. Frekuensi olahraga - Istirahat di RS
f. Kegiatan di waktu Menonton tv, Mengobrol bersama
luang bermain teman kamar
bersama anak Tidak ada
g. Keluhan Tidak ada
4) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
13
terpasang infus futrolit dan dikombinasi dengan Vit C 20 tetes/menit
ditangan sebelah kiri sejak tanggal 25 Februari 2018, tidak terlihat
adanya flebitis dan infeksi.
BB : 55 kg
TB : 150 cm
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,2oC
b) Sistem pernapasan
c) Sistem kardiovaskuler
d) Sistem persyarapan
14
Nervus I (olfactorius)
Klien dapat membedakan bau freshcare dan minyak wangi.
Nervus II (optikus)
Klien dapat melihat jelas identitas perawat dalam jarak kurang lebih
Klien mampu menggerakan bola mata ke kiri dan ke kanan atas dan
bawah, bentuk kedua pupil isokor, refleks pupil dapat miosis saat ada
rangsangan cahaya dan kembali keukuran semula saat tidak ada
cahaya, kelopak mata dapat membuka dan menutup.
Nervus V (trigeneminus)
e) Sistem pencernaan
15
Mulut tampak bersih, bentuk mulut simestris, mukosa bibir kering. Klien
mengatakan selama sakit nafsu makan menurun, gusi berwarna merah
muda tidak ada bengkak, gigi bersih dan tidak terdapat karies, tidak ada
pembesaran tonsil, klien dapat menelan tanpa keluhan nyeri menelan,
bentuk abdomen simestris, tidak terdapat nyeri tekan, paristaltik usus
ketika di auskultrasi 7x/menit dan tidak terdapat tanda hemoroid pada
daerah anus, tidak terdapat nyeri pada daerah rectum.
f) Sistem integument
Warna kulit kuning langsat, tidak terdapat sianosis, turgor kulit kering,
kulit klien teraba lengket, akral teraba hangat, suhu 36,2oC, kuku pendek,
tidak ada benjolan, tidak ada edema pada ektermitas, CRT tidak kembali
dalam 2 detik.
g) Sistem reproduksi
h) Sistem urinaria
Terpasang selang kateter dan warna urin kuning keruh. Pada saat dikaji ibu
merasakan tidak nyaman saat berkemih. Urin yang tertampung di urin bag
sebanyak 500cc.
i) Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
16
j) Sistem muskuloskeletal
Ektermitas atas:
Ektermitas bawah:
Bentuk simestris, akral teraba hangat, tidak ada edema dan varises, tidak ada
lesi, ada keterbatasan gerak karena nyeri di daerah vagina apabila terlalu
banyak bergerak, kekuatan otot 5 5
5) Data Psikososial
a) Persepsi
Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak berbicara baik, klien tampak
cemas setelah dilakukan tindakan insisi hematoma vulva. Klien tidak
mengerti tentang tindakan yang dilakukan pada persalinan yang
dilakukannya saat ini, akan tetapi klien banyak mendapat dukungan moril
dari orang-orang terdekat.
b) Peran diri
Peran diri klien dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu dari 1 orang anak
dan klien sudah 9 tahun menikah.
c) Identitas diri
d) Harga diri
17
Klien menginginkan nyeri yang tidak terasa lagi. Klien berharap segera
sembuh dan dapat segera pulang ke rumahnya.
Klien dapat berkomunikasi dengan lancar dan berinteraksi dengan baik. Klien
bersikap kooperatif dan dapat berhubungan dan berintreraksi dengan baik
dengan petugas kesehatan maupun dengan keluarga selama dirawat di rumah
sakit. Klien sering bersosialisasi dengan teman kamarnya dan klien juga
termasuk orang yang selalu bersosialisasi dengan warga di lingkungan
rumahnya. Klien juga banyak bertanya perihal masalah yang dialaminya dan
cara perawatannya jika sudah pulang nanti.
7) Data Spiritual
Pada saat dikaji, klien mengatakan beragama Islam dan meyakini akan adanya
Allah SWT, klien selalu menjalankan ibadah solat lima waktu, klien pun selalu
berdoa akan kesembuhannya. Klien yakin akan pelayanan kesehatan yang
diberikan dan dukungan keluarga saat ini agar cepat sembuh.
8) Data Penunjang
18
Tabel 3.3
Pemeriksaan Laboratorium
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 9,5 12-14 g/dl Menurun
Leukosit 14.800 30 4.000-10.000 /µl Meningkat
Hematokrit 3,9 37-47 % Menurun
Eritrosit 3,8-6,2 /µl Normal
Indeks Eritrosit 78
MCV 24 80-100 /L Menurun
MCH 31 26-34 pg Menurun
MCHC 240.000 32-36 g/dl Menurun
Trombosit 100.000- /µl Normal
IMUNOSEROLOGI Non reaktif 400.000
Anti HIV kualitatif Normal
URINE Non reaktif
Urin lengkap
Kimia urine
19
Warna Kuning Kuning Normal
Kejernihan Agak keruh Jernih -
Tabel 3.4
Jadwal Terapi Obat
20
Dofamet 250mg oral 07.00 13.00 -
21
No Data Etiologi Masalah
22
3. Ds: Tindakan pembedahan Resiko infeksi
Klien mengeluhkan
-
rasa nyeri disertai gatal
Terputusnya kontinuitas
pada luka insisi nya
Do: jaringan
- Klien tampak
kurang nyaman Hilangnya fungsi kulit sebagai
23
Perencanaan
Diagnosa
No Tanggal
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
24
Klien dapat kemaluan tanda peradangan
beraktifitas tanpa dan di daerah
merasa perinieum kemaluan dan
nyeri klien klien. perineum klien.
-ekspresi Perhatikan
nyaman adanya
edema vulva,
nyeri tekan
local dan
purulent. 4.Memberikan
anastesi local,
4.Berikan meningkatkan
kompres vasokontraksi dan
NacL pada mengurangi edema
daerah vulva vulva.
klien.
5.Mengurangi rasa
nyeri secara non
5.Ajarkan farmakolofi.
klien
tekni
k
mengontrol
nyeri non
farmakologi:
relaksasi,
distraksi,
massage. 6.Mengurangi nyeri
secara
farmakologi
25
6.Kolaborasi
daam
pemberian
obat
analgetik.
26
-TTV dalam batas 2.Dehidrasi
normal merupakan awal
-Tidak terjadi 2.Observasi terjadinya syok
penurunan terhadap
kesdaran tanda-tanda
-Tidak ada tanda-
27
tanda ehidrasi. bila dehidrasi
dehidrasi,elastisitas tidak ditangani
turgor baik, dengan baik.
membran mukosa
lembab, tidak ada 3.Anjurkan 3.Peningkatan
rasa haus pasien untuk intake cairan dapat
yang lebih banyak meningkatkan
berlebihan. minum. volume
-Balance cairan intravaskuler
dalam batas yang dapat
normal -Nilai meningkatkan
elektrolit,Hb,Hmt perfusi jaringan.
dalam batas
normal
4.Membantu dalam
4.Monitor mengalisa
intake dan keseimbangan
output klien. cairan dan
derajat kekurangan
cairan.
5.Memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh
5.Kolaborasi klien.
dalam
pemberian
cairan
intravena.
6.Perdarahan
yang terjadi secara
terus
28
6.Kolaborasi menerus dapat
dalam menyebabkan
pemberian terjadinya syok
transfuse hipovolemik, maka
darah jika transfuse darah
diperlukan. sangat di perlukan
untuk mencegah
terjadinya syok.
terjadinya syok
hipovolemik pada
klien.
29
3. 26-02- Resiko Tupan: 1.Jelaskan 1.Pengetahuan yang
18 infeksi b.d Setelah dilakukan pada klien emmeadai
prosedur tindakan 3x24 jam tentang memungkinkan
pembedahan masalah teratasi tanda-tanda klien kooperatif
Tupen: terjadinya terhadap tindakan
Setelah dilakukan infeksi. keperawatan.
tindakan
keperawatan 2.Peningkatan
selama 2x24 jam 2.Monitor suhu tubuh
masalah tanda-tanda pasien
teratasi vital mengidentifikasi
sebagian sesua telah terjadinya
edngan i indikasi. infeksi.
kriteria hasil:
-Pasien bebas dari
tanda-tanda gejala 3.Mengetahui
infeksi -Pasien adanya
menunjukan 3.Observasi tanda-
kemampuan untuk keadaan tanda peradangan
mencegah vulva klien didaerah kemaluan
timbulnya infeksi - perhatikan klien.
TTV dan jumlah adanya
leukosit dalam edema vulva
batas normal dan kaji
adanya
tandatanda
infeksi pada
daera 4.Perdarahan
h insisi. yang banyak
dapat menyebabkan
pertahanan
30
4.Observasi tubuh melemah
jumlah akibat dari
perdarahan. pengeluaran leukosit
yang
berlebihan.
5.Lingkungan
yang lembab dan
kebersihan diri yang
kurang merupakan
media yang baik
5.Motivasi bagi pertumbuhan
dan kuman yang
membantu
klien
dala
m menjaga
kebersihan
diri.
31
kuadran kanan dapat meningkatkan
- Tanda-tanda vita: Resiko infeksi
TD: 110/70 mmHg resiko terjadinya
Nadi: 88x/menit
Respirasi: 22x/menit infeksi.
o
Suhu : 36,2 C
6.Peningkatan nilai
6.Monitor leukosit
hasil menandakan klien
laboratorium telah mengalami
klien. infeksi.
7.Pemberian
antibiotik yang tepat
7.Kolaborasi dapat
dalam membantu mecegah
pemberian pertumbuhan
antibiotik. kuman yang lebih
progresif.
2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.6
Intervensi Keperawatan
32
4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
3.Mengajarkan klien
teknik mengontrol
nyeri
33
non-farmakologi
R/ klien mau dan
mampu melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam.
4.Mengkolaborasi
dalam pemberian obat
analgetik R/ untuk
mengurangi rasa nyeri
secara farmakologi
2 14.30 1.Memonitor tanda- S: Klien mengatakan Suci
tanda masih sering merasa
vital sesuai indikasi haus.
R/ TD: 100/70mmHg O: klien tampak lemas
S: 36,8Oc TD: 100/70mmHg
N: 78x/menit S: 36,8Oc
R: 19x/menit N: 78x/menit
R: 19x/menit
14.45 2.Memonitor intake A: Masalah
dan output klien terastasi
R/ membantu sebagian
mengetahui P: intervensi di
tingkat dehidrasi klien lanjutkan
15.00
3.Menganjurkan klien
untuk lebih banyak
minum R/ membantu
klien untuk
mengurangi
dehidrasinya
34
3 15.00 1.Menjelaskan pada S: Klien mengatakan Suci
klien tentang tanda- lega dan lebih tenang
tanda setelah mendapatkan
terjadinya infeksi informasi
R/ klien belum paham dari perawat
dan belum mengetahui O: klien nampak lega
tentang apa itu infeksi dan tenang. Klien
memahami apa yang
15.50 2.Memonitor tanda- perawat
tanda vital sesuai informasikan
dengan TD:
indikasi 100/70mmHg
R/ TD: 100/70mmHg S: 36,8Oc
S: 36,8Oc N: 78x/menit
N: 78x/menit R: 19x/menit
16.00 R: 19x/menit A: Masalah
teratasi
3.Mengobservasi sebagian
keadaan vulva klien. P: Intervensi di
Perhatikan adanya lanjutkan
edema vulva dan kaji
adanya infeksi pada
daerah insisi
R/ untuk mengetahui
adanya tanda-tanda
16.40 infeksi
atau tidak
4.Memotivasi dan
membantu klien dalam
Tabel
3.8 Implementasi
35
menjaga kebersihan diri
R/ klien mau dan akan
melakukan untuk menjaga
kebersihan dirinya teutama
pada daerah vagina nya.
dan Evaluasi
Keperawatan
3.Mengajarkan
klien teknik
mengontrol nyeri non-
farmakologi
36
R/ klien mau dan
mampu melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam.
4.Mengkolaborasi
dalam pemberian obat
analgetik R/ untuk
mengurangi rasa nyeri
secara farmakologi
3.Menganjurkan klien
17.00 untuk lebih banyak
37
minum R/ membantu
klien untuk
mengurangi
dehidrasinya
3 17.00 1.Menjelaskan pada S: Klien mengatakan Suci
klien tentang tanda- lega dan lebih tenang
tanda setelah mendapatkan
terjadinya infeksi informasi
R/ klien belum paham dari perawat
dan belum mengetahui O: klien nampak lega
tentang apa itu infeksi dan tenang. Klien
memahami apa yang
17.50 2.Memonitor tanda- perawat
tanda vital sesuai informasikan
dengan TD:
indikasi 100/70mmHg
R/ TD: 100/70mmHg S: 37,8Oc
S: 37,8Oc N: 78x/menit
N: 78x/menit R: 20x/menit
18.00 R: 20x/menit A: Masalah
teratasi
3.Mengobservasi sebagian
keadaan vulva klien. P: Intervensi di
Perhatikan adanya lanjutkan
edema vulva dan kaji
adanya infeksi pada
daerah insisi
R/ untuk mengetahui
adanya tanda-tanda
18.40 infeksi
atau tidak
38
4.Memotivasi dan
membantu klien dalam
menjaga kebersihan
diri
R/ klien mau dan akan
melakukan untuk
menjaga kebersihan
dirinya teutama pada
daerah vagina nya.
5. Catatan Perkembangan
Berikut adalah catatan perkembangan klien selama 3 hari yang dilakukan pada
tanggal 28 Februari hingga 5 Maret 2018.
T
abel 3.9
Catata
n
Perkem
39
bangan
1
40
2 S: Klien mengatakan masih merasakan haus Suci
yang berlebih
O: Klien masih nampak lemas
TD: 110/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan 1-3
I: Implementasi
1. Memonitor tanda-tanda vital sesuai
14.35 indikasi
R/ TD: 110/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
Respirasi: 22x/menit
14.40 Suhu : 36,2oC
2. Memonitor intake dan output klien
14.40 R/ mengetahui ada atau tidaknya
dehidrasi
3. Menganjurkan klien untuk lebih
banyak minum
R/ untuk mengurangi adanya dehidrasi
E: Masalah teratasi
sebagian R: -
41
3 S: Klien mulai mengetahui cara merawat luka Suci
insisi nya
O: Klien nampak lega dan mulai paham soal
penyakitnya
TTV : TD: 110/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1-4
I: Implementasi
14.45 1. Menjelaskan pada klien tentang-tanda-
tanda
infeksi
15.00 R/ klien mulai faham tenda-tanda
infeksi
2. Memonitor tanda-tanda vital
R/ TD: 110/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
15.15 Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,2oC
3. MengobseRvasi keadaan vulva klien
15.30 R/ tidak adanya tanda infeksi pada
daerah vulva klien
4. Memotivasi dan membantu klien dalam
menjaga kebersihan diri
R/ klien mau dan mampu untuk
menjaga kebersihan diri nya.
E: Masalah teratasi sebagian (klien
pulang) R: -
Tabel 3.10
42
Catatan Perkebangan
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
3 Maret 18 1 S: Klien mengatakan nyerinya berkurang Suci
O: TTV
TD: 110/70 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1-4
I: Implementasi
13.00 1. Mengkaji karakteristik
nyeri R/ skala nyeri 2 (0-
13.15 5)
2. Memberikan kompres
Nacl pada daerah vulva
klien
R/ mengurangi adanya edema pada
daerah vulva
13.20 3. Mengajarkan klien teknik relaksasi
nafas dalam
R/ klien melakukan teknik relaksasi
nafas dalam denngan nyaman
13.30 4. Mengkolaborasikan pemberian
analgetik R/ obat sudah di minum,
amoxicillin (500mg) tablet
E: Masalah teratasi sebagian (Home
Visit) R: -
43
2 S: Klien mengatakan sudah tidak sering Suci
merasakan haus
O: Klien masih nampak lemas
TD: 110/70 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah tertaasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan 1-3
I: Implementasi
13.45 1. Memonitor tanda-tanda vital sesuai
indikasi
R/ TD: 110/70 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi: 18x/menit
14.00 Suhu : 36,2oC
2. Memonitor intake dan output klien
14.15 R/ mengetahui ada atau tidaknya
dehidrasi
3. Menganjurkan klien untuk lebih banyak
minum
R/ klien sudah melakukan dan
bisa
mengontrol rasa hausnya
E: Masalah teratasi sebagian (Home
Visit) R: -
44
3 S: Klien mulai mengetahui cara mengatasi luka Suci
insisi nya
O: Klien nampak lega dan mulai paham soal
penyakitnya
TTV : TD: 110/70 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1-4
I: Implementasi
1. Menjelaskan pada klien tentang tanda-
14.25 tanda
infeksi
15.00 R/ klien mulai faham tenda-tanda
infeksi
2. Memonitor tanda-tanda vital
R/ TD: 110/70 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi:
18x/menit Suhu :
36,2oC
15.15 3. Mengobsevasi keadaan vulva klien
R/ tidak adanya tanda infeksi pada
daerah vulva klien
15.30 4. Memotivasi dan membantu klien dalam
menjaga kebersihan diri
R/ klien mau dan mampu untuk
menjaga kebersihan diri nya.
E: Masalah teratasi (klien memngerti, mampu
dan mau untuk merawat kebersihan dirinya
terutama di daerah vaginanya). Home visit
45
R: -
Tabel 3.11
Catatan Perkebangan 3
Tanggal/jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
5 Maret 18 1 S: Klien mengatakan nyerinya berkurang Suci
O: TTV
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 78x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,2oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1-4
I: Implementasi
14.00 1. Mengkaji karakteristik nyeri R/ skala
nyeri 1 (0-5)
14.15 2. Memberikan kompres Nacl pada daerah
vulva
klien
R/ mengurangi adanya edema pada
14.20 daerah vulva
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi
nafas dalam
R/ klien melakukan teknik relaksasi
14.30 nafas dalam denngan nyaman
46
4. Mengkolaborasikan pemberian
analgetik R/ obat sudah di minum,
amoxicillin (500mg) tablet
E: Masalah teratasi sebagian (Home
Visit) R: -
47
3. Menganjurkan klien untuk lebih banyak
minum
R/ klien sudah melakukan dan
bisa
mengontrol rasa hausnya
E: Masalah teratasi (Klien mampu untuk
mengontrol rasa hausny). Home visit
R: -
BAB 4
PENUTUP
48
4.1 Kesimpulan
keperawatan yaitu:
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Implementasi
49
Evaluasi
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
50