PADA ANAK
KELOMPOK 12 :
DODI YUDISTIRA
DEA WULANDARI
NINDI DWI YULIANA
1. DEFINISI DIFTERI
2. ETIOLOGI
3. TANDA DAN GEJALA
4. PATOFISIOLOGI
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
6. KOMPLIKASI
7. PENCEGAHAN
8. ASUHAN KEPERAWATAN
DEFINISI DIFTERI
1. Umum
Kebersihan dan pengetahuan tentang bahaya penyakit ini bagi anak-anak.
Pada umumnya setelah menderita penyakit diphtheria kekebalan penderita
terhadap penyakit ini sangat rendah sehingga perlu imunisasi.
2. Khusus
Terdiri dari imunisasi DPT dan pengobatan carrier
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Kaji tanda dan gejala umum: apabila terdapat demam tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, nyeri
kepala dan anoreksia sehingga pasien tampak sangat lemah.
• Kaji tanda dan gejala lokal: nyeri menelan, bengkak pada leher.
• Kaji gejala akibat eksotoksin misalnya mengenai otot jantung terjadi miokarditis dan bila
mengenai saraf terjadi kelumpuhan.
• Kaji bila terdapat komplikasi.
• Pemeriksaan diagnostik: pada pemeriksaan darah terdapat penurunan kadar hemoglobin
dan leukositosis polimorfonukleus, penurunan jumlah eritrosit, dan kadar albumin, pada urin
terdapat albuminuria ringan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Lakukanlah apa yang harus anda lakukan pada saat itu. Dan catat apa yang telah anda
lakukan tidakan pada pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
• Anak tidak menunjukan tanda dan gejala adanya komplikasi / infeksi
• Fungsi pernafasan anak membaik
• Tingkat aktifitas anak sesuai dengan usianya
TERIMAKASIH
KESIMPULAN
Difteri sangat rentan pada usia bayi dan anak. Seperti yang telah di jelaskan
sebelumnya bahayanya baik anak dan dewasa, proses penularannya oleh
infeksi bakteri corynebacterium diphtheriae, yaitu kuman yang menginfeksi
saluran pernafasan, penularan difteri dapat melalui kontak hubungan dekat,
melalui udara yang tercemar oleh karier atau penderita yang akan sembuh,
juga melalui batuk dan bersin penderita.