Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I ALAT BANTU


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I POWER HACK SAW


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I SHAPING MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

BAB IV
MESIN BOR

4.1 Prinsip Kerja


Main Drive
Motor listrik biasa dipakai sebagai penggerak utama pada mesin bor.
Putaran pada motor listrik di transmisikan melalui porosnya ke mekanisme pengatur put
aranmesin berupa pasangan puli bertingkat yang dihubungkan denganV-Belt .Dari
puli bertingkat, putaran diteruskan ke spindle mesin. Pada spindle terdapa tool
post sebagai pemegang mata bornya.
Feed Drive
Feed Drive merupakan gerakan pemakanan mata bor pada benda kerja.
Gerakanini dilakukan secara manual pada mesin-mesin bor yang sederhana dengan cara
memutar drilling lever sehingga mata bor bergerak ke arah benda kerja.

4.2 Bagian-bagian Mesin Bor


Bagian-bagian utama pada mesin bor , di antaranya :

6
5
7
4

2
3

1
Gambar 4.1 Bagian–bagian Mesin Bor
Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin FT-UB (2016)

Keterangan gambar
1. Base (Dudukan)
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base
terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan


pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2. Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian
yang digunakan untuk proses pengeboran. Column berbentuk silinder yang
mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3. Table(Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor.
Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi
ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan
dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk
meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 360o dengan poros ditengah-
tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk
menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan.Untuk menjepit
benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4. Drill Chuck
Adalah sebuah tempat yang berfungsi untuk meletakkan mata bor yang
digunakan saat proses pengeboran benda kerja.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan drill chuck dan mata bor.
6. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke
benda kerja (proses pemakanan).
7. Motor Listrik
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, yang berfungsi
untuk menggerakkan spindle dan memutar drill chuck saat proses
pengeboran.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

4.3 Macam-macam Mesin Bor


1. Mesin Bor Meja
Mesin Bor Meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai
dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik
diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang
sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan
roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

Gambar 4.2 Mesin Bor Meja


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin FT-UB (2016)

2. Mesin Bor Lantai


Mesin Bor Lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.Mesin bor lantai
disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang
mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang
untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

Gambar 4.3 Mesin Bor Lantai


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin FT-UB (2016)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

3. Mesin Bor Radial


Mesin bor radial sesuai digunakan untuk mengebor lubang pada benda kerjayang
besar, karena dilengkapi dengan sistem kerja yang lebih lengkap. Mesin ini langsung
dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada
landasan atau alas mesin.

Gambar 4.4 Mesin Bor Radial


Sumber : John (2016)

4. Mesin Bor Koordinat


Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor
sebelumnya. Perbedannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin
bor koordinat digunakan untuk membuat atau membesarkan lobang dengan jarak titik
pusat dan diameter lobang antara masing masing nya memiliki ukuran dan ketelitian
yang tinggi . Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja
kombinasi yang dapat diukur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan
bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sistem optik dapat diatur
sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

Gambar 4.5 Mesin Bor Koordinat


Sumber : Wahyudi (2013)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

5. Mesin Bor Tangan


Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan
untuk melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain
digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkanbaut
maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesinbor ini
tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing- masing.

Gambar 4.6 Mesin Bor Tangan


Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin FT-UB (2016)

4.4 Fungsi Mesin Bor


1. Membuat Lubang (drilling )
Proses pembuatan lubang pada benda kerja yang biasa dilakukan
dengan proses pengeboran (drilling) merupakan proses penting dalam proses
permesinan.Proses ini biasa dilakukan dengan menggunakan mata bor (twist drill )
dengan berbagai bentuk.

Gambar 4.7 Proses Drilling


Sumber : Purwandari (2014)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2. Boring
Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang sebelumnya
guna untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.

Gambar 4.9 Boring


Sumber : Purwandari (2014)

3. Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya

Gambar 4.10 Reaming


Sumber : Weir (2016)

4. Counter Boring
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pengeboran.
Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah di buat dengan kedalaman
tertentu untuk mengakomodasi kepala baut.

Gambar 4.11 Counter Boring


Sumber : Weir (2016)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

5. Countersink (bor benam)


Khusus pembesaran miring berbentuk keruct pada akhir lubang untuk
mengakomodasi sekrup versink . Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °.

Gambar 4.12 Countersink (bor benam)


Sumber : Weir (2016)

6. Tapping
Digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata
bor nya terbuat dari baja campuran yang tahan panas.

Gambar 4.13 Tapping


Sumber : Weir (2016)

4.5 Macam-macam Mata Bor


1. Mata Bor Spiral
Digunakan untuk pembuatan lubang yang diameternya sama dengan diameter mata
bor.

Gambar 4.13 Mata Bor Spiral


Sumber : Purwandari (2014)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2. Mata Bor Pemotong Lurus


Digunakan untuk material yang lunak seperti kuningan, tembaga, perunggu, dan
plastik.

Gambar 4.14 Mata Bor Pemotong lurus


Sumber : Purwandari (2014)

3. Mata Bor Untuk Lubang Yang Dalam (deep hole drill)


Digunakan untuk membuat lubang yang relatif dalam.

Gambar 4.15 Mata Bor Untuk Lubang Yang Dalam (deep hole drill)
Sumber : m4sciences (2016)

4. Mata Bor Skop (spade drill).


Digunakan untuk material yang keras tetapi rapuh. Mata potong dapat diganti-
ganti.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Gambar 4.16 Mata Bor Skop


Sumber : Purwandari (2014)

5. Mata Bor Satelit


Digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata bornya
mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas.

Gambar 4.17 Mata Bor Satelit


Sumber : Purwandari (2014)

4.6 Jig & Fixture


Jig didefinisikan sebagai peralatan khusus yang memegang, menyangga atau
ditempatkan pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu produksi
yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda kerja
tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi
dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas
potong lainnya. Pada dasarnya, jig yang kecil tidak dibaut/dipasang pada meja kempa
gurdi (drill press table). Namun untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig
biasanya perlu dipasang dengan kencang pada meja. Jig bisa dibagi atas 2 kelas :
1. Jig Bor
Jig bor digunakan untuk mengebor lobang yang besar untuk digurdi atau
ukurannya aneh( pengkasaran ).

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2. Jig Gurdi
Jig gurdi digunakan untuk menggurdi (drilling), meluaskan lobang
(reaming), mengetap, chamfer, counterbore, reverse spotface atau reverse
countersink. Jig dasar umumnya hampir sama untuk setiap operasi pemesinan,
perbedaannya hanya dalam ukuran yang digunakan. Jig gurdi bisa dibagi atas 2 tipe
umum yaitu :
a. Jig tipe terbuka adalah untuk operasi sederhana dimana benda kerja dimesin
pada hanya satu sisi.
b. Jig tipe tertutup atau kotak digunakan untuk komponen yang dimesin lebih dari
satu sisi.

Gambar 4.15 Contoh Jig


Sumber : Soejadi (2014)

Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan


menyangga benda kerja secara kuat sehingga pekerjaan pemesinan yang diperlukan bisa
dilakukan dengan baik. Blok ukur atau feeler gauge digunakan pada fixture untuk
referensi atau setelan alat potong ke benda kerja . Fixture harus dipasang tetap ke meja
mesin dimana benda kerja yang diletakkan.
Jenis fixture dibedakan terutama oleh bagaimana alat bantu ini dibuat. Perbedaan
utama dengan jig adalah beratnya. Fixture dibuat lebih kuat dan berat dari jig
dikarenakan gaya perkakas yang lebih tinggi. Fixture terbagi menjadi 6 jenis yaitu :
1. Fixture Pelat
Fixture pelat adalah bentuk paling sederhana dari fixture. Fixture dasar dibuat
dari pelat datar yang mempunyai variasi klem dan locator untuk memegang dan

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

memposisikan benda kerja. Konstruksi fixture ini sederhana sehingga bisa


digunakan pada hampir semua proses pemesinan.

Gambar 4.16 Fixture Pelat


Sumber : Maarif (2016)

2. Fixture Pelat Sudut


Fixtue pelat sudut adalah variasi dari fixture pelat. Dengan fixture ini,
komponen dimesin pada sudut tegak lurus terhadap locatornya. Jika sudutnya selain
90 derjat, fixture pelat sudut yang dimodifikasi bisa digunakan.

Gambar 4.17 Fixture Pelat Sudut


Sumber : Maarif (2016)

3. Fixture Vise-jaw
Fixture vise-jaw digunakan untuk pemesinan komponen kecil . Dengan alat ini,
vise jaw standar digantikan dengan jaw yang dibentuk sesuai dengan bentuk
komponen.

Gambar 4.18 Fixture Vise-jaw


Sumber : Maarif (2016)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

4. Fixture Indexing
Fixture indexing mempunyai bentuk yang hampir sama dengan jig indexing.
Fixture jenis ini digunakan untuk pemesinan komponen yang mempunyai detail
pemesinan untuk rongga yang detil.

Gambar 4.19 Fixture Indexing


Sumber : Maarif (2016)

5. Fixture Multistation
Fixture multistation adalah jenis fixture untuk kecepatan tinggi, volume produksi
tinggi dimana siklus pemesinan kontinyu. Fixture duplex adalah jenis paling
sederhana dari jenis ini dimana hanya ada dua stasiun . Mesin tersebut bisa
memasang dan melepaskan benda kerja ketika pekerjaan pemesinan berjalan

Gambar 4.20 Fixture Multistation


Sumber : Maarif (2016)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

6. Fixture Profil
Fixture profil digunakan mengarahkan perkakas untuk pemesinan kontur dimana
mesin secara normal tidak bisa melakukan.

Gambar 4.21 Fixture Profil


Sumber : Maarif (2016)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I DRILL MACHINE


TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I LATHE MACHINE

Anda mungkin juga menyukai